Sap_imunisasi Kelompok.docx

  • Uploaded by: melika azzahra ishfahany
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap_imunisasi Kelompok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,220
  • Pages: 16
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IMUNISASI PADA BAYI

Pokok Bahasan

: Imunisasi

Sub Pokok Bahasan : Imunisasi untuk bayi Sasaran

: Ibu Hamil Primi Gravida

Penyuluh

:

Hari/ Tanggal

:

Waktu

: 30 menit

Tempat

:

A. LATAR BELAKANG Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksanaan program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. Institusi swasta dapat memberikan pelayanan imunisasi sepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Di Indonesia pelayanan imunisasi dasar/ imunisasi rutin dapat diperoleh pada : 1. Pusat pelayanan yang dimiliki oleh pemerintah, seperti Puskesmas, Posyandu, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit atau Rumah Bersalin

2. Pelayanan di luar gedung, namun diselenggarakan oleh pemerintah misalnya pada saat diselenggarakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah, pekan Imunisasi Nasional, atau melalui kunjungan dari rumah ke rumah. 3. Imunisasi rutin juga dapat diperoleh pada bidan praktik swasta, dokter praktik swasta atau rumah sakit swasta.

B. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang imunisasi ibu diharapkan dapat termotivasi untuk membawa anak balitanya ke tempat pelayanan kesehatan guna mendapatkan imunisasi lengkap. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit ibu diharapkan dapat menjelaskan tentang : a. Menjelaskan pengertian imunisasi b. Menjelaskan tujuan imunisasi c. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi d. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi. e. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan f. Menjelaskan siapa saja sasaran imunisasi g. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi h. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.

C. Kisi-Kisi Materi 1. Pengertian imunisasi 2. Tujuan pemberian imunisasi 3. Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi

4.

Jenis-jenis imunisasi

5. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan 6. Sasaran imunisasi 7. Reaksi yang timbul setelah imunisasi 8. Tempat pelayanan imunisasi

D. Proses Pelaksaaan No 1.

Kegiatan

Respon peserta

Pendahuluan

1. Menjawab salam

1. Memberi salam

2. Menyimak

waktu

5 menit

2. Menyampaikan pokok bahasan 3. Menyampaikan tujuan 4. Melakukan apersepsi 2.

Isi Penyampaian materi

1. Memperhatikan

1. Pengertian imunisasi

20 menit

2. Tujuan pemberian imunisasi 3. Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi 4.

Jenis-jenis imunisasi

5. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan 6. Sasaran imunisasi 7. Reaksi yang timbul setelah imunisasi 8. Tempat pelayanan imunisasi

3.

Penutup 1. Diskusi

1. Menyampaikan jawaban

5 menit

2. Kesimpulan

2. Mendengarkan

3. Evaluasi

3. Menjawab salam

4. Memberikan salam penutup

E. Setting Tempat Keterangan : = Kalender

= Penyuluh = Peserta Penyuluhan

F. Metode Ceramah dan diskusi G. Materi Terlampir H. Media Kalender I. Evaluasi 1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat bantu/media, pengorganisasian, proses penyuluhan. 2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada ibu tentang : a. Apa pengertian imunisasi.? b. Apa tujuan pemberian imunisasi? c. Penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.? d. Apa saja jenis-jenis imunisasi.?

e. Kapan saja imunisasi tidak boleh diberikan.? f. Siapa saja sasaran imunisasi.? g. Keadaan apa saja yang timbul setelah imunisasi.? h. Dimana sajakah tempat pelayanan imunisasi.?

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1988 Departemen

Kesehatan.

2016.

Situasi

Imunisasi

di

Indonesia.

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDati n-Imunisasi-2016.pdf. Diunduh pada 12 Maret 2019 Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi, Jakarta, (1985) Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 1988.

LAMPIRAN 1 MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian imunisasi Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu. Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai suatu sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh, maka akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antigen yang sama dengan vaksin maka antibodi akan tercipta lebih kuat dari vaksin yang pernah dihadapi sebelumnya (Atikah,2010). Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi juga pada dewasa. Cara kerja imunisasi yaitu dengan memberikan antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi. Antibodi menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga dapat mencegah atau mengurangi akibat penularan PD3I tersebut. (Depkes, 2016) Vaksin

adalah

produk

biologi

yang

berisi

antigen

berupa

mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. (Kemkes,2017)

B. Tujuan Imunisasi 1. Tujuan Umum Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat PD3I. 2. Tujuan Khusus a. Selain itu ada lagi pendapat lain menurut Muslihatun (2010) tujuan dalam pemberian imunisasi adalah untuk : 1) Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit yang membahayakan pada tubuh seseorang. 2) Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah dan melindungi tubuh bayi dari penyakit-penyakit yang sangat berbahaya. 3) Tujuan imunisasi diharapkan kekebalan tubuh anak dapat meningkat sehingga angka kesakitan dan kematian semakin menurun serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. 4) Tujuan imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian

serta

kecacatan

dan

bila

memungkinkan

dapat

menghilangkan sesuatu penyakit dari suatu daerah atau negeri. 5) Tujuan imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita yang mengalami suatu penyakit yang sangat membahayakan serta dapat mengakibatkan kematian. Dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pemberian imunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dengan maksud menurunkan angka kesakitan, Kecacatan serta kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

C. Manfaat Imunisasi 1. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.

2. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. 3. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.

D. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi 1. Penyakit TBC Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan : a. Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah. b. Nafsu makan menurun, BB menurun. c. Berkeringat malam tanpa aktifitas. d. Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC. 2. Penyakit Difteri Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan : a. Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga menyumbat jalan napas. b. Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat. c. Anak tekak dan amandel membengkak dan merah. 3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan : a.

Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari.

b. Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 - 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.

c. Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat menyebabkan radang paru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian. 4. Penyakit Tetanus Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan : a. Kejang / kaku seluruh tubuh. b. Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung. c. Kejang dirasakan sangat sakit. d. Pada bayi yang baru lahir (5 - 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan. 5. Penyakit Polimielitis Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh. Ditandai dengan : a. Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot badan dan kaki terasa kaku. b. Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi. c. Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan kematian. 6. Penyakit Campak Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi. Tanda-tanda campak : a. Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair. b. Mulut dan bibir kering serta merah. c. Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga sampai tuli,radang mata sampai

terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian. 7. Hepatitis Virus B Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur. Tanda-tanda : a. Mual, muntah serta nafsu makan menurun. b. Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

E. Jenis-jenis imunisasi 1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC 2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus. 3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis. 4. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak. 5. H B : memberi kekebalan pada penyakit hapatitis B 6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus 7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.

F. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan : 1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan panas tinggi. 2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang. 3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah. 4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

G. Sasaran imunisasi 1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak. 2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.

3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.

H. Reaksi yang timbul setelah imunisasi Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini : a. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut. b. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri. c. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah penyuntikan.

I. Tempat pelayanan imunisasi Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada : 1. Posyandu 2. Puskesmas 3. Bidan / dokter praktek 4. Rumah bersalin 5. Rumah sakit

LAMPIRAN 2 DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN Hari/Tanggal Di.........................................................................................................

No

Nama Peserta

Tanda Tangan

LAMPIRAN 3 DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN PENYULUHAN Hari/Tanggal Di......................................................................................................... No 1.

Pertanyaan

Jawaban

Sebutkan

apa Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan

pengertian

dari kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu hamil

imunisasi?

terhadap penyakit tertentu. Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu.

2.

Sebutkan

apa

saja Menurut

tujuan dari imunisasi?

Muslihatun

(2010)

tujuan

dalam

pemberian imunisasi adalah untuk : 1. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit yang membahayakan pada tubuh seseorang. 2. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah dan melindungi tubuh bayi dari penyakit-penyakit yang sangat berbahaya. 3. Tujuan imunisasi diharapkan kekebalan tubuh anak

dapat

meningkat

sehingga

angka

kesakitan dan kematian semakin menurun serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. 4. Tujuan imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian serta kecacatan dan bila

memungkinkan

dapat

menghilangkan

sesuatu penyakit dari suatu daerah atau negeri. 5. Tujuan imunisasi adalah untuk mengurangi angka

penderita

yang

mengalami

suatu

penyakit yang sangat membahayakan serta dapat mengakibatkan kematian.

3.

Sebutkan

apa

saja

1. Penyakit TBC

penyakit yang dapat

2. Penyakit Difteri

dicegah

3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari

dengan

pemberian imunisasi?

4. Penyakit Tetanus 5. Penyakit Polimielitis 6. Penyakit Campak 7. Hepatitis Virus B

4.

Sebutkan

apa

saja

jenis-jenis imunisasi?

1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC 2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus. 3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis. 4. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak. 5. H B : memberi kekebalan pada penyakit hapatitis B 6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus 7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.

5.

Jelaskan

kapan Keadaan-keadaan

di

mana

imunisasi

tidak

imunisasi tidak boleh dianjurkan : diberikan?

1. BCG,

tidak

diberikan

pada

bayi

yang

menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan panas tinggi. 2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang. 3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah. 4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi. 6.

Sebutkan siapa saja sasaran imunisasi?

1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak. 2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT. 3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.

7.

Jelaskan

bagaimana Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi

keadaan yang timbul berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti setelah imunisasi?

dilakukan yang diuraikan di bawah ini : 1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut. 2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri. 3. Campak, panas dan umumnya disertai

kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah penyuntikan. 8.

Jelaskan

bagaimana Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :

tempat

pelayanan 1. Posyandu

imunisasi?

2. Puskesmas 3. Bidan / dokter praktek 4. Rumah bersalin 5. Rumah sakit

More Documents from "melika azzahra ishfahany"