Salafiyyah Dari Ibn Abdul Wahhab Berakhlaq

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Salafiyyah Dari Ibn Abdul Wahhab Berakhlaq as PDF for free.

More details

  • Words: 505
  • Pages: 3
Salafiyyah dari Ibn Abdul Wahhab Berakhlaq Bismillaahi aktubu, Ternyata menurut pengalaman saya, kaum yang tidak suka terhadap Salafi yang mereka sebut Wahhab (Allahu Jalla yang Maha Pemberi) itu umumnya tidak lebih dari kaum pemerkosa. Yang kalau ada seseorang yang mencintai mereka, merekapun berusaha sekuat mungkin untuk memperkosa orang yang kaum Salafi cintai itu. -

-

Sementara pada sisi lain, kaum Salafi ini selalu diburu dan diincar kaum yang Materialistis, pezina, dan tidak berpendidikan secara islami.

-

Maka, kadang-kadang kaum seperti ini, dan hanya kadang-kadang, dengan sukarelanya harus menggunakan kekerasan kepada mereka yang model Hedonis, pezina, tidak berpendidikan dan senang menyiayiakan pendidikan agama dari anak-anaknya.

- Dan memang sudah disebutkan oleh Rasulullahu Shalallahu’alaihi Shalawatu wa Sallam bahwa “Yang paling dikhawatirkannya dari fitnah ialah wanita bagi kaum lelaki.” -

Kemudian, model berikutnya adalah kaum pembunuh dan kaum Pledoi dan tidak mempunyai bagian sama sekali dalam agama Allahu Subhaanahu wa Ta’ala, melainkan hanya mengejar jabatan, kekuasaan dan pertengkaran belaka serta tentunya hal-hal yang diinginkan secara naluriah belaka.

- Kami juga mohon pertolongan kepada KPK agar senantiasa Kufur terhadap Syari’at Islam (Kufur ni’mat), sehingga kami akan senantiasa melihat bahwa selama pencuri, pembegal, perampok tidak dipotong tangan kanannya sampai pertengahan lengannya itu, maka KPK ini hanya akan menjadi gerombolan pengangguran yang tidak bisa memolygyny: kaum Miskin dan menyetop keberanian dari para koruptor secara bersamaan. - Memang KPK ini, itu, hanya Bid’ah lughawi maupun secara Syar’i. Subhaanakallahumma.

Allahumma ampunilah aku atas sesuatu yang mereka ucapkan yang tidak ada padaku, dan jadikan saya lebih baik daripada yang manusia ucapkan kepadaku. Alhamdulillaahi Rabbil ’aalamiin. -

Allahu Subhaanahu wa Ta’ala tidak pernah memiliki sekutu dan tidak akan pernah. Jadi walaupun anda semua menjadikan Megawati, Golkar, Prabowo, keluarga mendiang Soeharto, partai-partai yang memakai atribut Islam yang ternyata malah kalah oleh orang dari kaum yang Demokratis dalam penjunjungannya kepada Syari’at Islam dan menampilkan beberapa kemajuan di dalamnya sebagai sekutu bagi Allahu Tabaraka Ta’ala, itu semua tidak akan pernah diterima Allahu Jalla dari kalian, dan kaum yang demikian akan dilemparkan ke dalam Naar (panasnya api) dan Zamharir (bekunya suhu udara). Itu disebabkan oleh Hadits Qudsi, Hadits yang diucapkan Allahu Jalla kepada Rasulullahu Shalallahu ‘alaihi Shalawatu wa Sallam: “ Saya ialah sekutu (syuraka) dan tidak ada Ilah (Tuhan) selain diri-ku. Barangsiapa menyekutukanKu dengan sesuatu selain dari diri-Ku (namanama Allah dan sifat-sifat-Nya serta perbuatan-perbuatan-Nya), maka akan kuserahkan dia kepada yang dia jadikan sebagai sekutu bagiKu itu (tidak akan bermanfaat apa apa sebagainya selain memberikan kemudharatan).” Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibrahiim, wa ‘alaa aali Ibrahim. Wa baarik ’alaa Muhammad, wa ’alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta ’alaa Ibrahim, wa ’alaa aali Ibrahim, fil ’aalamiina innaka Hamiidum Majiid. Assalaamu ’alan nabiyyi wa rahmatullahi wa barakaatuh. Subhaanallahi wa bihamdihi, Subhaanakallahumma wa bihamdika, asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ’ilaika. Assalaamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk).

Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang dari Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).

Related Documents