SAKRAL DAN PROFAN MIRCEA ELIADE NUWANTO (TERJ.)
YOGYAKARTA : FAJAR PUSTAKA BARU , 2002
282 HALAMAN
Sakral Dan Profan
Ruang dan waktu yang sakral merupakan ruang dan waktu yang riil, nyata, permanen dan abadi. Ruang dan waktu yang profan adalah ruang dan waktu yang labil dan selalu berubah-ubah.
Perbedaan Manusia Manusia tradisional atau “homo religius” selalu terbuka untuk memandang dunia sebagai pengalaman yang sakral. Sedangkan manusia modern tertutup bagi pengalaman-pengalaman yang sakralistik.
Hierofani Sebuah konsep di mana yang sakral memanifestasikan dirinya pada diri manusia, pengalaman dari orde realitas lain yang merasuki pengalaman manusia.
Ateis Manusia masih percaya pada daya tarik atau pengalaman keberadaan binatang, bebatuan dan tumbuhan, sehingga tidak ada manusia yang ateis di dalam sejarah manusia.
Impilkasi Desakralisasi
Pengalaman religius tidak terbuka bagi kosmos. Pengalaman religius sangat bersifat privat. Dunia tidak lagi dipandang sebagai karya Tuhan.
Perenialis Dan Kontektualis
Tidak adanya perbedaan pada pengalaman religius manusia. Konsekuensinya, antara pemburu nomaden dengan petani yang menetap lebih menonjol aspek persamaan daripada perbedaannya.