A. Rumus Moleku : C19H19NOS; BM : 309,43 Ketotifen fumarat berbentuk serbuk kristal berwarna putih dengan titik leleh antara 190˚ sampai dengan 196˚. Ketotifen larut dalam air, etanol, praktis tidak larut dalam kloroform. Ketotifen fumarat dapat ditetapkan kadarnya dengan metode spektrofotometri ultraviolet, didasarkan adanya serapan ketotifen fumarat pada daerah ultraviolet. Hal ini dapat dilihat bahwa dalam larutan asam, ketotifen fumarat memiliki panjang gelombang serapan maksimum 297 nm. (Clarke, 1986) B. Struktur ketotifen fumarat mengandung gugus kromofor yang bertanggungjawab dalam menyerap radiasi ultraviolet. Gugus kromofor dan auksokrom tersebut terlihat pada gambar di bawah. Gugus kromofor ketotifen fumarat mengandung ikatan rangkap. Ikatan rangkap tersebut menyediakan elektron π yang akan mudah tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi yaitu orbital π* apabila dikenai radiasi UV yang memiliki energi sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk terjadinya eksitasi. Gugus auksokrom yang terikat langsung pada gugus kromofor menyediakan sedikitnya sepasang elektron bebas yang dapat berinteraksi dengan elektron orbital π yang dimiliki oleh gugus kromofor. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pergeseran panjang gelombang serapan maksimum ke panjang gelombang yang lebih panjang (bathochromic shift). Spektrum maksimum dari masing-masing senyawa dapat dilihat pada gambar berikut. C. D. 1. Prosedur analitis Absorpsi S pectra menunjukkan spektrum serapan kompleks pasangan ion KTF-BPB dan darireagen kosong dalam kloroform. Maksimum penyerapan pasangan ion dalam kloroform adalah pada 413 nm dimana absorbansi blanko reagen tidak signifikan. Oleh karena itu, panjang gelombang 413 nm digunakan untuk pemeriksaan kondisi untuk penentuan KTF. 2. Kurva kalibrasi Aliquot dari larutan standar yang mengandung 2-75 μg KTF dipindahkan ke corong pisah 125ml dan ke masing-masing 0,5 ml buffer ftalat (pH 3,0). dan 1,0 ml larutan reagen BPB 0,04% b / v ditambahkan. Corong pemisah bergetar dengan lembut 5,0 ml kloroform selama 4 menit. dua lapisan dibiarkan terpisah, absorbansi diukur pada 413 nm terhadap reagen kosong yang disiapkan serupa. Kurva kalibrasi diplot menggunakan nilai absorbansi versus konsentrasi. Menggunakan Reagen Bromophenol biru (BPB) E. F. Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT/HPLC) menggunakan fase terbalik, dengan kolom Grace Smart RP 18 5µ dapat digunakan untuk memisahkan dan menentukan konsentrasi asam-asam organik. Metode ini diaplikasikan suhu kolom 40°C dan dideteksi pada panjang gelombang 210 nm dengan kalium dihidrogenfosfat (pH 2,8) sebagai fase gerak. Metode ini telah digunakan untuk menentukan asam-asam organik seperti asam malat, asam askorbat, asam laktat, asam asetat, asam sitrat, asam piroglutamat, dan asam fumarat. Fase diam : C18 Fase gerak : larutan fosfat 50 mM Detektor : UV detector SPD- 20A Mekanisme Pemisahan :