Router, hub, switch FUNGSINYA MASING 2
Secara singkat dan ringkasnya seperti ini : Router yang mengatur jalurnya, misalkan jalan raya, kendaraan mana yang boleh lewat jalur A, mana yang boleh lewat jalur B, berapa banyak kendaraan yang diperkenankan lewat jalur-jalur tersebut.Router merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3, Network Layer. Pada layer ini sudah dikenal pengalamatan jaringan menggunakan IP Address, dan router ini berperan penting sebagai penghubung/penerus paket data antara dua segmen jaringan atau lebih. Semisal, di suatu warnet ada 10 client yang menggunakan IP Address 192.168.1.xx kita anggap sebagai network A, sedangkan koneksi dari ISP dialokasikan IP Address 202.123.321.xxx kita anggap sebagai jaringan B, maka agar client warnet bisa terhubung ke ISP dan juga ke internet, diperlukan satu router di warnet tersebut yang memiliki setidaknya 2 port. Satu port menjadi bagian dari network A, dan satunya lagi menjadi bagian dari network B. Hub dan Switch fungsinya hampir sama, yaitu intinya menyebarkan. Data yang masuk, akan disebarkan pada perangkat-perangkat yang terhubung dengannya. Bedanya, untuk Switch, masingmasing perangkat punya kesempatan menerima dan menyebarkan data. Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. Karena sifatnya ini, hub tak ubahnya seperti repeater dengan banyak port. Dia tidak mengenal MAC addressing/physical addressing, sehingga tidak bisa memilah data yang harus ditransmisikan, sehingga collision tidak bisa dihindari pada metode kerja si hub ini. Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer. Meski bentuknya serupa dengan hub, kita tidak sebaiknya menyebutnya dengan istilah switch hub. Switch bukanlah hub. Switch menggunakan MAC Address untuk memilah paket data mana yang akan diteruskan ke port mana. Sekali ada perangkat yang terhubung melalui port tertentu, dia akan mencatatnya pada MAC Address table di memorynya, sehingga punya “ingatan” sederhana untuk meneruskan paket data ke port yang sesuai saja, dan tidak membabi buta layaknya hub. Collision masih mungkin terjadi, namun sudah diminimalisir. ejarah ditetapkannya OSI Layer Selama dua decade terakhir, terjadi peningkatan besar dalam jumlah dan ukuran jaringan komputer (network). Banyak di antara network-network ini dibangun berdasarkan implementasi software dan hardware yang berbeda. Sebagai hasilnya, mereka menjadi incompatible dan sulit untuk berhubungan satu dengan yang lain. Untuk mengatasi masalah ini, International Organization for Standardization (ISO) meneliti berbagai pola network. ISO menemukan bahwa terdapat kebutuhan untuk menciptakan sebuah model network yang dapat berkomunikasi dan memiliki kemampuan interoperability sehingga dikeluarkan model referensi OSI pada tahun 1984. Agar paket data dapat berjalan dari sumber ke tujuan dalam sebuah jaringan, maka diperlukan adanya sebuah bahasa yang dimengerti oleh semua device jaringan atau sebuah protocol. Sebuah definisi dalam komunikasi data menyatakan bahwa protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan
berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian yang dipergunakan dalam komunikasi ini seringkali disebut dengan protocol Layer n. Untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan, yang membuat jaringan tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, International Organization for Standardization (ISO) melakukan riset dalam beberapa pola jaringan, seperti DECNET, SNA, dan TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hasil dari riset ini, ISO membuat sebuah model jaringan yang membantu vendor-vendor dalam menciptakan jaringan yang kompatibel dan dapat beroperasi dengan jaringan yang lain. Model referensi OSI (Open System Interconnection) dikeluarkan pada tahun 1984, memberikan standar bagi para vendor untuk memastikan terjaminnya interoperabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi jaringan yang diproduksi oleh bermacammacam perusahaan di seluruh dunia. Model referensi OSI memudahkan kita untuk melihat fungsi dari setiap layer. Lebih penting lagi, model referensi OSI merupakan sebuah framework yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana sebuah informasi mengalir melewati sebuah jaringan.
Model Referensi OSI Dalam model referensi OSI, terdapat 7 layer, yang menggambarkan fungsi network tertentu. Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut: Membagi komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana Membuat standar untuk komponen jaringan yang memungkinkan pengembangan dan dukungan multiple-vendor Memungkinkan hardware dan software jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang lain, sehingga dapat berkembang lebih cepat. Membagi komunikasi jaringan ke bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipelajari dan dimengerti. Ketujuh layer OSI tersebut adalah: Layer 7: The Application Layer (Layer Aplikasi) Layer aplikasi merupakan layer OSI yang paling dekat dengan user, ia memberikan servis jaringan ke aplikasi user. Layer ini berbeda dengan layer yang lain karena ia tidak memberikan layanan pada layer lain, tetapi pada aplikasi di luar model OSI. Untuk memudahkan pemahaman tentang layer 7, analogikan dengan browser. Layer 6: The Presentation Layer (Layer Presentasi) Layer presentasi memastikan informasi yang dikirimkan oleh layer aplikasi dari sebuah system dapat terbaca oleh layer aplikasi di system yang lain. Jika perlu, layer presentasi akan menterjemahkan format data yang berbeda menggunakan sebuah common format. Untuk memudahkan memahami layer 6, ingatlah kata kunci : common data format. Layer 5: The Session Layer (Layer Sessi) Layer sessi membuka, me-manage, dan mengakhiri sessi antara 2 host yang berkomunikasi. Layer sessi memberikan layanan ke layer presentasi. Ia juga melakukan sinkronisasi dialog antara 2 layer
presentasi host dan mengatur pertukaran datanya. Untuk mempermudah dalam memahami layer 5, ingatlah kata kunci: dialogues and conversations. Layer 4: The Transport Layer (Layer Transport) Layer transport melakukan segmentasi data dari host pengirim dan menyusun kembali data ke dalam sebuah data stream di system host penerima. Batas antara layer sessi dan layer transport dapat dianalogikan seperti batas antara media-layer protocols dan host-layer protocols. Dalam memberikan layanan komunikasi, layer transport membuka, mengatur, dan mengakhiri virtual sirkuit dengan tepat. Untuk memberikan servis yang handal, digunakan error detection dan recovery, dan information flow control. Untuk memudahkan pemahaman tentang layer transport, ingatlah kata kunci: quality of service and reliability. Layer 3: The Network Layer (Layer Network) Layer network merupakan layer yang memberikan konektivitas dan pemilihan path antara 2 sistem host yang mungkin terletak pada jaringan yang berbeda. Kata kunci untuk layer 3 ini adalah: path selection, routing, and addressing. Layer 2: The Data Link Layer (Layer Data Link) Layer data link memberikan transit data yang handal melalui physical link. Data link berhubungan dengan physical addressing, topology network, akses network, error notification, ordered delivery of frames, dan flow control. Kata kunci untuk layer 2 ini adalah media access control. Layer 1: The Physical Layer (Layer Physic) Layer physic menentukan spesifikasi elektrik, mekanik, prosedural, dan fungsional untuk mengaktifkan, me-maintain, dan menutup link fisik antar end system. Beberapa karakteristik seperti level tegangan, jarak transmisi maksimum, konektor fisik dan sebagainya ditentukan oleh spesifikasi layer fisik. Kata kunci untuk layer 1 adalah sinyal and media. jika digunakan bersama-sama…. ya tidak muncul masalah apa-apa, asalkan digunakan sesuai fungsinya. Hub sekalipun masih bisa berguna jika kita manfaatkan untuk men-daisy-chain atau menambah jumlah port yang kurang dari switch yang ada. dari http://thomy265.wordpress.com/2008/06/05/pengertian-dari-routerswicth-dan-hub/