RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL JL. AIP KS.TUBUN NO.04 TEGAL
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KOMITE PPI 2014 DESKRIPSI PROGRAM KERJA, KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET Peningkatan kualitas mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit pada kejadian infeksi nosokomial. Infeksi Nosokomial atau infeksi rumah sakit, yang saat ini di sebut sebagai Healthcare Associated Infection (HAIS) yaitu infeksi yang berhubungan dengan asuhan pelayanan kesehatan, merupakan masalah serius bagi semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh dunia, baik di negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Menurut WHO sekitar 3% - 21% atau rata rata 9% terjadi infeksi di institusi pelayanan kesehatan. Kejadian infeksi ini dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien,bahkan dapat menimbulkan peningkatan morbiditas,mortalitas, dan memperpanjang lama hari rawat,sehingga biaya meningkat dan akhirnya mutu pelayanan di institusi pelayanan kesehatan akan menurun. Tak di pungkiri lagi untuk masa yang akan datang akan dapat timbul tuntutan hukum bagi institusi pelayanan kesehatan. Institusi pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif juga memberikan pelayanan preventif dan promotif. Pelayanan preventif harus menjadi perhatian bagi seluruh pemberi pelayanan kesehatan dimana saja dan kapan saja pelayanan kesehatan di berikan. Sehingga kejadian infeksi sehubungan dengan pelayanan kesehatan dapat di cegah atau di minimalkan. 1.1.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI INDIKATOR
Angka kejadian infeksi pada Luka Operasi, Infeksi Saluran Kemih, Ventilator Associated Pneumonie, Infeksi Aliran Darah Primer, Plebitis dan Dicubitus dapat di turunkan. Angka Kejadian infeksi kurang dari 5%.
TARGET 1.2.
KEWASPADAAN ISOLASI A. Kewaspadaan Standar INDIKATOR KebersihanTa ngan, Penggunaan APD, Pengelolaan limbah
dan
BendaTajam, Pengendalian 2
Lingkungan, Penyuntikan yang
aman,
Etika Batuk, Peralatanpera watanpasien, Penatalaksan aan
Linen,
Kesehatan Karyawan, Penempatan Pasien. TARGET Kejadian infeksi nosokomial tidak terjadi B. Kewaspadaan transmisi Merupakan kewaspadaan tambahan di tujukan kepada pasien yang terinfeksi atau di duga infeksi.
1.3.PENDIDIKAN DAN LATIHAN INDIKATOR
TARGET
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenaga pemberi pelayanan kesehatan tentang bagaimana pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial atau HAIS di laksanakan, sehingga infeksi dapat dicegah dan diminimalkan. Semua Staf rumah sakit, komite dan tim pencegahan dan pengendalian infeksi khususnya yang berhubungan langsung dengan pemberian asuhan pelayanan kesehatan.
1.4.KESEHATAN KARYAWAN INDIKATOR
TARGET
Pemeriksaan kesehatan karyawan, pemberian imunisasi, pengadaan APD, Pencegahan kecelakaan kerja, penatalaksanaan kecelakaan luka tusuk jarum atau benda tajam. Seluruh karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
1.5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL 3
INDIKATOR TARGET
1.6
Ada kebijakan, berdasarkan empirik, berdasarkan hasil kultur, profilaksis 24 jam. Bisa di laksanakan oleh semua dokter yang bekerja di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
SARANA DAN FASILITAS PELAYANAN PENUNJANG / SUPPORTING SYSTEM. INDIKATOR
Berdasarkan
pedoman
manajerial
pencegahan
dan
pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya tahun 2007, tentang dukungan manajemen yang di berikan oleh manajemen berupa anggaran atau dana untuk kegiatan :
TARGET
1. Pendidikan dan pelatihan (Diklat) 2. Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang 3. Untuk pelaksanaan program,monitoring,laporan dan rapat rutin 4. Insentif / tunjangan / reward untuk komite PPIRS. Tercapainya realisasi anggaran atau dana untuk kegiatan dan Insentif / tunjangan / Reward untuk komite PPIRS.
IMPLIKASI PROGRAM TERHADAP ANGGARAN NO PROGRAM 1. Pendidikan dan latihan
KEGIATAN BIAYA Pelatihan – Pelatihan baik internal 60.000.000 maupun external Pelatihan PPI Dasar untuk anggota KPPI dan Tim 2.000.000 PPI 15 Orang x Rp 4000.000 = 60.000,000 2.000.000 Seminar-Seminar untuk IPCN (External) 2 Org Pelatihan internal untuk unit keperawatan : 2.000.000 *pemasangan infus 2.000.000 *perawatan luka 2.000.000 *pemasangan cateter 1.2. Orientasi untuk karyawan baru dan peserta didik (FK,S1, D3Keperawatan,AKBID dan Mahasiswa lainnya). 1.3. Penelitian – penelitian : 1.500.000 Angka Plebitis tertinggi 1.500.000 Angka Decubitus tertiggi 2.500.000 2.500.000 Angka Kuman tertinggi Angka ILO tertiggi 4 1.1.
2.
Kewaspadaan 2.1. Cuci tangan prosedural dengan menggunakan handrub Isolasi,Pencegahan berbasis alkohol. dan Pengendalian 2.2. Tissue cuci tangan Infeksi 2.3. Pengelolaan limbah benda tajam (safety box). 2.4. Pengadaan Alat Pelindung Diri (masker, handscoon, gaun, kaca mata, topi, sepatu booth). 2.5. Penanganan Luka Tusuk Jarum / Benda Tajam Pemeliharaan 3.1. Chek up kesehatan karyawan di lakukan 1 tahun sekali Kesehatan (Dokter, Kep.Lab, Radiologi, Gizi, Sanitasi, Laundry, CSSD, Karyawan dan pemulasaraan jenazah). Jenis Pemeriksaan : 1. Laborat Rp 350.000 x 430 = Rp 150.500.000 2. Radiologi Rp 60.000 x 430 = Rp 25.800.000 3. Papsmear untuk karyawan wanita berusia 35 tahun ke atas. Rp 200.000 x 300 = Rp 60.000.000
I50.000.000
4.
Sarana dan 4.1. 4.1. fasilitas penunjang 4.2. 4.3. 4.3.
Tunjangan ketua komite PPI Pembuatan laporan (ATK,FC,Jilid,Laminating) Pembuatan Leflet,Pigura Perlengkapan pembuatan safety box
18.000.000 7.000.000 5.000.000 2.000.000
5.
Manajemen
Pertemuan komite PPI setiap 3 bulan sekali Pertemuan Tim PPI setiap 1 bulan sekali Pertemuan dengan keperawatan setiap 3 bulan sekali. Pertemuan Insidentil
4.500.000 2.100.000 1.000.000 2.150.000
6
Penggunaan Antibiotik Rasional T0TAL ANGGARAN
3.
5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 4.1. 4.2. 4.3.
Dilakukan pemeriksaan kultur. Monitoring terhadap pemberian antibiotik. Membuat laporan
25.500.000 20.000.000 20.000.000 25.000.000 15.000.000 236.300.000
500.000 612.050.000
5
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TAHUN 2014 DESKRIPSI PROGRAM KERJA, KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET Peningkatan kualitas mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit pada kejadian infeksi
nosokomial.
Infeksi Nosokomial atau infeksi rumah sakit, yang saat ini di sebut sebagai Healthcare Associated Infection (HAIS) yaitu infeksi yang berhubungan dengan asuhan pelayanan kesehatan, merupakan masalah serius bagi semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh dunia, baik di negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Menurut WHO sekitar 3% - 21% atau rata rata 9% terjadi infeksi di institusi pelayanan kesehatan. Kejadian infeksi ini dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien,bahkan dapat menimbulkan peningkatan morbiditas,mortalitas, dan memperpanjang lama hari rawat,sehingga biaya meningkat dan akhirnya mutu pelayanan di institusi pelayanan kesehatan akan menurun. Tak di pungkiri lagi untuk masa yang akan datang akan dapat timbul tuntutan hukum bagi institusi pelayanan kesehatan. Institusi pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif juga memberikan pelayanan preventif dan promotif. Pelayanan preventif harus menjadi perhatian bagi seluruh pemberi pelayanan kesehatan dimana saja dan kapan saja pelayanan kesehatan di berikan. Sehingga kejadian infeksi sehubungan dengan pelayanan kesehatan dapat di cegah atau di minimalkan. PROGRAM Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Kewaspadaan Isolasi Standar
Pendidikan dan Latihan
KEGIATAN Survaillen secara terus menerus pada pasien rawat inap dan rawat jalan
INDIKATOR Angka kejadian Infeksi Luka Operasi, Infeksi Saluran Kemih,Infeksi Aliran Darah Primer,Ventiltor Associated Pneumonie,Plebitis,Decubitus . Sosialisasi Kebersihan Tangan, kebersihan tangan Penggunaan APD, dan penggunaan Pengelolaan Limbah dan APD Benda Tajam, Pengendalian Lingkungan, Penyutikan yang aman, Etika Batuk, Peralatan perawatan pasien, penatalaksanaan Linen, Kesehatan Karyawan, Penempatan Pasien. Pelatihan dan Untuk meningkatkan Seminar pengetahuan dan pemahaman tenaga pemberi pelayanan
TARGET Kejadian Infeksi < 5%
Kejadian Nosokomial terjadi
PIC Ketua Komite PPI
Infeksi Ketua tidak Komite PPI
Semua staf rumah Direktur sakit, komite dan tim PPI khususnya yang 6
Pemeliharaan Kesehatan Karyawan
Penggunaan Antibiotik Rasional
Sarana dan Fasilitas Penunjang
kesehatan tentang bagaimana pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial atau HAIS dilaksanakan, sehingga infeksi dapat dicegah dan diminimalkan. Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan chek up terhadap karyawan, pemberrian seluruh karyawan imunisasi, pengadaan APD, rumah sakit pencegahan kecelakaan kerja, penatalaksanaan kecelakaan luka tusuk jarum atau benda tajam.
Melasanakan Pemeriksaan Kultur. Melaksanakan therapi antimikroba sesuai dengan pedoman yang sudah ditentukan. Melaksanakan kegiatan kegiatan sesuai dengan uraian tugas dan fungsinya.
berhubungan langsung dengan pemberian asuhan pelayanan kesehatan. Sebaiknya Direktur dilaksanakan setiap 6 bulan sekali pada unit khusus (ICU, IGD, HD, OK, Kep, Lab, Laundry, CSSD, Radiologi) untuk unit lain sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
Ada kebijakan berdasarkan Bisa terlaksana oleh empirik,berdasarkan hasil seluruh dokter yang pemeriksaan kultur. praktek di Rumah Sakit Islam Sultan Agung baik rawat inap maupun rawat jalan.
KPPI Direktur
Direktur
Berdasarkan buku pedoman manajerial Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya Tahun 2007,tentang dukungan manajemen yang diberikan berupa anggaran atau dana untuk kegiatan: 1.Pendidikan dan Pelatihan. 2.Pengadaan Fasilitas
Terlaksananya realisasi anggaran atau dana untuk kegiatan dan insentif / tunjangan / reward untuk Komite PPI Rumah Sakit.
7
Pelayanan Penunjang. 3.Untuk Pelaksanaan Program,Monitoring, Laporan dan Pertemuan Komite PPI dan TIM PPI. 4.Insetif / Tunjangan / Reward Untuk Komite PPIRS.
8