BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan dengan pendapat Keraf (1980:17) yang menyatakan bahwa fungsi bahasa adalah alat untuk berkomunikasi atau alat penghubung antara anggota masyarakat. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan pikiran, perasaan dan memenuhi hasrat menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya. Sebagai alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya dimiliki manusia, bahasa dapat dikaji secara eksternal maupun secara internal. Kajian secara internal, artinya, pengkajian itu hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja, seperti struktur fonologisnya, struktur morfologisnya, atau struktur sintaksisnya. Sedangkan kajian secara eksternal, berarti, kajian itu dilakukan terhadap hal-hal atau faktor-faktor yang berada diluar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu. Bahasa juga dipakai dalam penulisan surat lamaran, baik strukturnya maupun gaya bahasa. Dalam penulisan surat lamaran kerja, juga dipengaruhi oleh faktor di luar bahasa, seperti yang dijelaskan oleh Hymes (1974) dalam penggunaan bahasa harus memperhatikan delapan unsure SPEAKING, Setting and Scenes, Participants, Ends, Acts Sequences, Key, Instrumantilities, Norms, and Genres. Penggunaan bahasa yang yang dipengaruhi oleh faktor di luar bahasa diantaranya yaitu pendidikan, tingkat sosial, umur, jenis kelamin dan lain-lain. Itu sesuai dengan kaidah sosiolinguistik. Sosiolinguistik adalah studi dari pengaruh setiap dan semua aspek masyarakat, termasuk norma-norma budaya, harapan, dan konteks, di cara bahasa yang digunakan.(http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefoxa&channel=s&rls=org.mozilla %3Aen-US%3Aofficial&q=define%3Asociolinguistic&btnG=Telusuri&meta=). Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar pekerjaan dan biasanya dilengkapi dengan riwayat hidup. Penulisan surat lamaran berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya dalam wacana surat tersebut. Baik dalam penggunaan strukturnya, pemilihan kata, maupun ketepatan penggunaan ungkapan yang ada di dalam surat lamaran itu. Hal itu di pengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, 1
semakin baik pula dia dalam penggunaan bahasa. Semua itu sesuai dengan kaidah sosiolinguistik. Penggunaan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar bahasa. salah satunya, yaitu latar belakang pendidikan seseorang akan mempengaruhi dalam penulisan surat lamaran kerja itu. Sesuai pemaparan di atas, penelitian ini akan mengkaji analisis wacana dalam surat lamaran karena analisis wacana tidak hanya mengemukan dalam kajian bahasa, tetapi juga dalam berbagai lapangan kajian lain. Kalau dalam linguistik, analisis wacana menunjuk pada kajian terhadap satuan bahasa di atas kalimat yang memusatkan perhatian pada aras lebih tinggi dari hubungan ketata-bahasaan (grammatical), dalam sosiologi, analisis wacana menunjuk pada kajian hubugan konteks sosial dengan pemakaian bahasa. Analisis wacana yang ditulis oleh Deborah Tannen (dalam http://www.geocities.com/anas_yasin/aw4.htm) mendefinisikan kajian bahasa sebagai kajian yang menjangkau aspek-aspek di luar kalimat ('beyond the sentence'). Aspek-aspek itu salah satunya pendidikan seseorang yang mempengaruhi penggunaan bahasa. Karena itu, penelitian ini akan meneliti tentang hubungan antara latar belakang pendidikan terhadap penulisan surat lamaran kerja yaitu dalam ketepatan penggunaan ungkapan-ungkapan dan ketepatan pemilihan kata dalam surat lamaran itu. B. PERMASALAHAN Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah latar belakang pendidikan mempengaruhi dalam penulisan surat lamaran kerja
berbahasa perancis? C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan dalam penulisan surat lamaran kerja berbahasa perancis. D.MAFAAT PENELITIAN Penelitian ini bermanfaat untuk para pembelajar sosiolinguistik, yaitu pengaruh faktorfaktor di luar bahasa dalam penggunaan bahasa. Ini juga bermanfaat untuk mengetahui ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam penulisan surat lamaran kerjaberbahasa perancis.
2
BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa dan Pendidikan Perolehan suatu kebudayaan oleh manusia terjadi melalui proses pendidikan. Pendidikan merupakan jalur untuk mewariskan dan mewarisi kebudayaan. Namun pewarisan bukan satusatunya tujuan pendidikan. Pendidikan juga bertujuan untuk menghasilkan pemikiran yang aktif, kreatif, dan berinisiatif. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa memiliki kemungkinan yang besar untuk memudahkan proses pendidikan. Hal ini berhubungan dengan fungsi bahasa sebagai penanda kepribadian yang bukan hanya informatif, termasuk juga fungsi interaksi, pemecahan masalah, dan imajinatif. Sosiolinguistik yang mengkaji makna lebih luas dalam konteks sosial dan situasional memungkinkan pendidikan bahasa lebih fungsional, bukan hanya struktural atau gramatikal. Hasil-hasil penelitian Sosiolinguistik sangat membantu guru dalam penilai pemakaian bahasa siswanya. B. Ragam Bahasa Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. 1.1 Ragam Bahasa Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baasa Indonesia ragam baku atau kosa kata bahasa Indonesia baku adalah kosa kata baku bahasa Indonesia, yang memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam 3
baku, yang dijadikan tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi di dalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan. Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968; Spradley, 1980). Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa dibagi berdasarkan : 1. Media pengantarnya atau sarananya, yang terdiri atas : a. Ragam lisan. b. Ragam tulis. Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya. Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun yang nonstandard. 2. Berdasarkan situasi dan pemakaian Ragam bahasa baku dapat berupa : (1) ragam bahasa baku tulis dan (2) ragam bahasa baku lisan. Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
4
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciricirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masingmasing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda. B. Tujuan Belajar Bahasa Dalam mengkaji tujuan belajar bahasa sebagai sarana komunikasi, maka kita perlu melihat bermacam-macam tujuan belajar yang bergantung kepada orang yang belajar, lingkungan bahasa yang dipelajari, tingkat pelajaran, dan sebagainya. Tujuan belajar bahasa meliputi (1) tujuan penalaran: menyangkut kesanggupan berpikir menggunakan bahasa yang dipelajari dan pengungkapan nilai serta sikap sosial budaya, atau dapat menjadi identitas dan kepribadian seseorang, (2) tujuan instrumental: menyangkut penggunaan bahasa yang dipelajari untuk tujuan material dan konkret, seperti dapat menggunakan alat-alat, memperbaiki kerusakan mesin, mempelajari suatu ilmu, melakukan korespondensi komersial, dan sejenisnya, (3) tujuan integratif: menyangkut keinginan seseorang untuk menjadi bagian atau anggota suatu masyarakat yang menggunakan bahasa yang dipelajari, paling tidak supaya tidak dianggap “asing” oleh masyarakat pemakai bahasa tersebut., dan (4) tujuan kebudayaan: merupakan tujuan seseorang mempelajari suatu bahasa secara ilmiah ingin mengetahui atau memperdalam pengetahuannya tentang suatu kebudayaan atau masyarakat, karena bahasa merupakan inventaris unsur-unsur kebudayaan.
5
C. PENGERTIAN SURAT LAMARAN KERJA Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar pekerjaan dan biasanya dilengkapi dengan riwayat hidup. Dalam surat lamaran kerja yang harus anda tulis dan jelaskan adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki oleh pelamar sesuai dengan posisi atau jabatan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam surat lamaran anda hanya menuliskan poinpoin penting yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Dalam menulis surat lamaran juga dapat dilakukan dengan pendekatan AIDA, yaitu: Attention, Interest, desire, dan Action, dengan perincian sebagai berikut: 1. Attention (perhatian). Prinsip pertama dalam penulisan surat lamaran adalah menarik perhatian artinya pelamar kerja harus dapat meyakinkan kepada pembaca bahwa anda memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa tertarik bagi pembacanya. 2. Interest (menarik)
Prinsip kedua dalam penulisan surat lamaran kerja adalah interest (menarik) artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja harus dapat menarik perhatian pembaca dengan menjelaskan relevansi pesan-pesan yang anda sampaikan dalam surat lamaran kerja kepada pembaca. Maksudnya pelamar menjelaskan relevansi kemampuan yang dimiliki dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. 3. Desire (hasrat) Prinsip ketiga dalam penulisan surat lamaran kerja adalah desire (hasrat) artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja anda harus dapat menumbuhkan hasrat pembaca untuk dapat mengetahui lebih jauh terhadap apa yang sudah pelamar tuliskan dalam surat lamaran kerja. 4. Action (tindakan) Prinsip ke empat dalam penulisan surat lamaran kerja adalah action (tindakan) artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja pelamar harus dapat memberikan saran kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan tertentu yang berkaitan dengan harapan pelamar kerja dalam menulis surat lamaran kerja.
6
D. Pengorganisasian Surat Lamaran Kerja Secara umum pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki tiga bagian utama, yaitu: paragraf pembuka, paragraf pertengahan dan paragraf penutup. Masing-masing paragraf tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Paragraf pembuka Surat lamara kerja harus menyatakan secara jelas bahwa anda sedang melamar suatu pekerjaan, karenanya dalam surat lamaran anda perlu mengidentifikasikan jenis pekerjaan yang anda minati. Surat lamaran yang baik perlu mencamtumkan hal-hal sebagai berikut dalam bagian pembukaannya: a. Rangkuman Pada bagian awal surat lamaran kerja kemukakan kualifikasi yang anda miliki, yang paling relevan dengan jabatan atau posisi yang diinginkan dan jelaskan bahwa kualifikasi tersebut akan menguntungkan/ memberikan manfaat bagi perusahaan atau lembaga yang anda lamar. b. Nama referensi Anda dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah dikenal oleh pembaca (yang menawarkan kerja) atau seseorang yang menyarankan
anda untuk melamar
pekerjaan di perusahaan atau lembaga tersebut. c. Sumber publikasi Sebutkan dari mana anda mendapatkan informasi tentang adanya lowongan kerja di perusahaan tersebut. Sumber informasi ini antara lain: surat kabar, majalah, radio, dan lain-lain. d. Pertanyaan Gunakan kalimat tanya pada awal paragraf untuk menarik perhatian pembaca yang menunjukkan bahwa anda mengetahui masalah, kebutuhan, dan tujuan suatu organisasi, dan anda mempunyai keinginan untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Hal ini akan memberikan manfaat bagi pembaca.
7
e. Cuplikan berita Dalam kalimat pembuka anda dapat mengambil cuplikan berita surat kabar atau majalah dimana suatu perusahaan sedang merencanakan membuka kantor cabang atau memperkenalkan produk baru atau memerlukan tenaga operator dan sebagainya. 2) Paragraf pertengahan Dalam paragraf pertengahan anda perlu menyajikan kualifikasi diri anda untuk suatu pekerjaan yang anda inginkan. Kemudian usahakan kejelasan dalam paragraf ini benar-benar diminati (interest) dan sangat diharapkan (desire) oleh pembaca. Penyajian kualifikasi diri melihat dari sudut pandang yang mencakup: a. Pendidikan Pada bagian pendidikan menunjukkan bahwa anda mempunyai latar belakang dalam dunia bisnis yang cukup luas serta bidang tertentu yang cukup luas, kemudian menjelaskan bagaimana pendidikan kita relevan dengan perkerjaan yang anda cari. b. Pengalaman kerja Berbagai jenis pekerjaan yang anda pernah lakukan terutama yang berhubjngan dengan pekerjaan yang anda lamar, akan membantu memperkuat kualifikasi anda. Dalam hal ini, pelamar perlu menyatakan secara jelasberbagai fungsi atau kegiatan yang dapat plamar lakukan. Atas dasar itu pelamar dapat menunjukkan kepada calon pemberi kerja, bahwa: -Anda memperoleh suatu pengalaman yang dapat membantu mempercepat penyelesaian pekerjaan -Anda akan dapat melakukan adaptasi dengan lingkungan baru anda dan bekerja sama dengan mereka Anda dapat memikul tanggungjawab suatu pekerjaan dengan baik -Anda adalah orang yang mampu bekerja keras c. Sikap, minat dan kualitas Disini anda dapat memberikan informasi tambahan bahwa anda dapat bekerja sama dengan orang lain, kemudian sikap anda terhadap bidang pekerjaan, perusahaan, suasana kerja dan kualitas personal (kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya).
8
3) Paragraf penutup Pada paragraph terakhir dari surat lamaran kerja anda umumnya berisi harapan tindakan dari pembaca atau perusahaan. Jelaskan pada paragraf penutup bahwa anda dapat melakukan wawancara sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh organisasi perusahaan atau lembaga yang dilamar. E. Pengertian Sosiolinguistik J.A. Fishman (dalam Suwito, 1985: 5) mendefinisikan sosiolinguistik dengan sebutan sosiologi bahasa. Kajian bahasa sebagai gejala sosialyang mempengaruhi pemakaian bahasa dengan faktor sosial, seperti status sosial, tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, tingkat ekonomi dan faktor situasional, yaitu siapa berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di mana, dan mengenai masalah apa atau dirumuskan secara singkat dengan who speak, what language, to whom, and when. Secara eksplisit Fishman mendefinisikan sosiolinguistik sebagai studi tentang katakteristik variasi bahasa, karakteristik fungsi bahasa, dan karakteristik pemakaian bahasa yang terjalin dalam interaksi, sehingga menyebabkan perubahan-perubahan antara ketiganya di dalam masyarakat tuturnya. 1. Dimensi sosiolinguistik Dimensi pengkondisian situasi dengan aspek material menyangkut satuan pengisi ruang dan waktu di atas, yaitu bagaimana bahasa menjadi interaksional dalam wacana atau teks. Pengisinya adalah bahasa (dalam wujud teks) itu sendiri dan penuturnya (sebagai pengguna teks). Aspek pengisi ruang dan waktu komunikasi ini sangat signifikan menentukan pilihan kode tuturan, orang yang berbeda akan memilih kode yang berbeda atau sama, demikian pula bahasa yang berbeda akan berdampak sama atau berbeda pada makna, maksud, dan fungsinya. Karena begitu banyak aspek-aspek yang dapat membantu analisis pemilihan varian bahasa, Dell Hymes (1972) mengajukan instrumen analisis yang apik dan mudah diingat dalam bentuk singkatan SPEAKING (masing-masing setting-scene, participants, ends, act sequence, key, instruments, norms, dan genre).
9
BAB III METODE PENELITIAN
A.Sasaran Penelitian Penelitian ini membahas tentang hubungan antara latar belakang pendidikan dengan penulisan surat lamaran kerja berbahasa perancis. B. Pendekatan Penelitian Sosiolinguistik Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiolinguistik, yaitu pendekatan penggunaan bahasa dalam masyarakat. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Subroto (1992:5) pendekatan kualitatif metode kajian atau metode penelitian terhadap masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedurprosedur statistic. Jadi, pendekatan kualitatif boleh saja menggunakan angka, seperti menyebutkan jumlah, tetapi tidak boleh menggunakan rumus-rumus statistik. C. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah surat-surat lamaran berbahasa perancis yang ditulis oleh orang perancis dan diperoleh dari internet. D. Metode Penyediaan Data Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi (Kartomiharjo dalam Arimi, 1988:2). Metode observasi adalah penelitian yang yang dilakukan dengan cara mengamati objek kajian dalam konteksnya. Berdasarkan sumber data yang didapat untuk penelitian ini, maka penelitian ini disebut penelian kepustakaan, Artinya hanya bahan teks dijadikan sebagai acuan. E. Metode Analisis Data Metode analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi atau metode pemadanan. Metode korelasi adalah metode analis yang menjelaskan objek kajian dalam hubungannya dengan konteks situasi atau konteks sosial budaya. Secara umum dalam metode 10
penelitian ilmu sosial, termasuk ilmu komunikasi (Rakhmat, 1993:31), metode korelasi dipakai untuk menganalisis hubungan dua variabel. Dalam kaitannya dengan penelitian dengan penelitian sosiolinguistik, bahasa dipandang sebagai variabel dependen atau variabel terikat, sedangkan unsur luar bahasa dalam hal ini konteks situasi dan konteks sosial budaya dipandang sebagai variabel independen atau variabel bebas.
11
BAB IV ANALISIS A. Bahasa dan Pendidikan 1. ”Titulaire d’un BTS Assistante de direction et actuellement étudiante en licence professionnelle gestion des ressources humaines, je suis à la recherche d’un emploi tous les samedis du mois à partir de la fin du mois de juillet 2007” (jabatan tetap di sebuah BTS sebagai asisten direksi dan sekarang sebagai sarjana muda manajemen sumber penghidupan manusia, saya sedang dalam pencarian kerja untuk bekerja setiap hari sabtu bulan ini sampai akhir bulan juli 2007). Dalam kutipan surat lamaran di atas menunjukkan adanya kaitan antara bahasa dan pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan pemikiran yang aktif, kreatif, dan berinisiatif. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa memiliki kemungkinan yang besar untuk memudahkan proses pendidikan. Hal ini berhubungan dengan fungsi bahasa sebagai penanda kepribadian yang bukan hanya informatif, termasuk juga fungsi interaksi, pemecahan masalah, dan imajinatif. Dalam surat lamaran di atas menunjukkan antara seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi maka dia mampu berinteraksi dengan baik dalam surat lamaran tersebut. Surat lamaran di atas menggunakan ragam tulis karena itu surat lamaran tersebut menggunakan ragam baku. 2. ”Ubiqus est connu pour les services proposés aux organisateurs de réunions mais aussi pour son dynamisme et sa réactivité. Entreprise jeune qui a su relever des challenges et se faire rapidement un nom, autant en France qu’à l’international, Ubiqus allie l’expérience acquise au cours de ses vingt années d’existence à une démarche innovante en proposant sans cesse de nouveaux produits et services”. (Ubiqus terkenal untuk pelayanan penawaran untuk para pengelola perkumpulan tetapi juga untuk kedinamisannya dan kekeaktifannya kembali. Perusahaan baru yang sudah mengalami mencatat keberhasilan dan dengat cepat menjadi terkenal. Mulai dari Prancis hingga internasional. Ubiqus menggabungkan pengalaman yang dimiliki di kursus dari 20 tahun keberadaan untuk usaha inovatif dengan penawaran tanpa henti untuk produksi baru dan pelayanan) Dari kutipan di atas, menunjukkan adanya hubungan antara bahasa dengan pendidikan. Pada kutipan surat lamaran di atas, penulis banyak menggunakan kesaahan gramatikal penulisan 12
bahasa prancis . pada kalimat Entreprise jeune, seharusnya ada artikel yang menyertai. Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa pendidikan pelamar sudah pada tingkat sarjana dan penulisan surat lamarannya pun sudah kreatif, dan sudah menggunakan ragam baku. Hal ini berhubungan dengan fungsi bahasa sebagai penanda kepribadian yang bukan hanya informatif, termasuk juga fungsi interaksi, pemecahan masalah, dan imajinatif. Dalam surat lamaran di atas menunjukkan antara seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi maka dia mampu berinteraksi dengan baik dalam surat lamaran tersebut. Surat lamaran di atas menggunakan ragam tulis karena itu surat lamaran tersebut menggunakan ragam baku. 3. Sérieuse, dynamique et très motivée, je serais heureuse de travailler dans votre établissement. (serius, dinamis, dan sangat motivatif, saya akan senang bekerja di perusahaan anda). Dari kutipan di atas juga menggunakan ragam tulis yang baku walaupun ada pelesapan pada kalimat pertama. Surat tersebut mengindikasikan hubungan antara pendidikan dengan bahasa yang digunakan pada surat lamaran pekerjaan tersebut. Dalam surat lamaran di atas menunjukkan antara seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi maka dia mampu berinteraksi dengan baik dalam surat lamaran tersebut. Surat lamaran di atas menggunakan ragam tulis karena itu surat lamaran tersebut menggunakan ragam baku.
4. Je viens de terminer mes études en école de commerce et je souhaite intégrer une entreprise qui, comme la vôtre, fait confiance à ces jeunes collaborateurs. Particulièrement intéressé par l’opportunité de vendre aux entreprises des services destinés à optimiser les résultats de leurs réunions professionnelles, j’aimerais mettre à votre service mon goût du contact et du challenge. (Saya baru saja mengakhiri studi di sekolah perdagangan dan saya berharap masuk ke sebuah perusahaan yang seperti punya anda, melakukanhubungan dengan penghubung muda. Secara mendasar mapu menjual ke perusahaan-perusahaan pelayanan bertujuan mengoptimalkan lulusan-lulusan perkumpulan profesional, saya senang sekali melayani anda segenap hati dari hubungan dan dapat berkompetisi). Surat lamaran tersebut kurang memiliki bahasa yang baik di dalamnya karena pelamar terlalu mengemis-ngemis untuk sebuah pekerjaan. Ini juga dipengaruhi oleh pendidikan yang kurang memadai untuk mencari pekerjaan, sehingga ada kesan kalau pelamar meminta-minta sebuah pekerjaan. Berarti latar belakang pendidikan mempengaruhi dalam penulisan surat lamaran pekerjaan. Dalam surat lamaran pekerjaan tersebut banyak kesalahan dalam penulisan.
13
Coralie XXX 41, rue de Terre-Neuve, 75020 Paris Tél. : 06.00.00.00.00 E-mail :
[email protected] À Paris, le 15 mars 2007 À l’attention du responsable des relations écoles-entreprises Objet : Demande de stage Monsieur, Votre société représente aujourd’hui la réussite d’une marque française à l’international car elle a su mettre en scène une communication adaptée aux différents segments des marchés sur lesquels elle intervient. (perusahaan anda menawarkan sekarang lulusan tanda perancis untuk internasional dah memberikan gambaran penyesuaian komunikasi terhadap pembagian-pembagian yang berbeda
dari
segment
pasar
dimana
perusahaan
tersebut
muncul)
Actuellement étudiante à l’Institut supérieur de gestion, je souhaiterais vivement effectuer mon stage de fin d’études au sein de votre direction de la communication afin de mettre à profit la vision globale que mon cursus international me confère. Le fait d’avoir vécu dans quatre continents ces dernières années (Afrique, Europe, Asie et Amérique du Nord) a en effet développé chez moi de véritables capacités d’ouverture et d’adaptation qui pourront certainement me permettre de contribuer à une communication pertinente auprès du monde diversifié des entreprise. (saya selaku mahasiswa perguruan tinggi ilmu manajemen, saya mengharapkan dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan magang di akhir studi di bawah direksi ilmu komunikasi untuk memperoleh keuntungan pada visi global yang telah dimusyawarahkan oleh kursus internasional saya. Mengingat kenyataan bahwa telah hidup di 4 benua ditahuntahun belakangan ini (Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Utara) akibatnya telah berkembang di tempat saya kapasitas keterbukaan dan adaptasi yang sesungguhnya yang tentu saja akan
14
bisa bagi saya untuk mengkontribusikan suatu komunikasi yang jelas pada dunia perusahaan yang beragam. Lors de ma formation et de mes principales expériences dans le domaine de la communication (défilés de mode, forum de l’école, etc.), j’ai pu appréhender de manière opérationnelle différents aspects de ce domaine. Lors de l’été 2006, mon expérience au sein du mécénat d’XXX m’a par exemple permis de gérer une conséquente base de données relationnelles, de coordonner et fédérer des acteurs différents (bénévoles, ministères, associations, mairies, relations presses), et d’organiser logistiquement un événement tout en étant le porte-parole des valeurs véhiculées par l’événement. Cette expérience m’a permis de mettre à l’épreuve mes capacités à planifier, à être réactive et créative tout en restant rigoureuse. (selama pendidikan dan pengalaman utama saya di bidang saya dalam komunikasi (gaya dan forum sekolah,dsb) saya mampu mempelajari secara operasional dari aspek-aspek yang berbeda di bidang ini. Selama musim panas 2006, pengalaman saya di mécénat XXX telah mengijinkan saya untuk memimpin konsekuensi dasar data relasional, untuk mengkoordinasikan dan mengelola pelaku-pelaku berbeda (keuntungan, menteri, perusahaan, walikota, hubungan pers), dan untuk mengorganisir secara logistique sebuah kejadian yakni sebagai pembicara dengan nilai yang diarahkan oleh kejadian tersebut. Pengalaman tersebut membuat kemampuan saya bisa diuji untuk merencanakan, untuk menjadi reaktif dan kreatif dengan pembawaan ceria).
Disponible à partir du 1er juillet 2007, je suis à votre disposition pour vous rencontrer lors d’un entretien fixè à votre convenance. Dans l’attente de votre réponse, je vous prie d’agréer, Madame, Monsieur, l’expression de ses sincères salutation Coralie XXX
Kutipan surat lamaran di atas menggunanakan pendekatan AIDA, yaitu Attention, Interrest, Desire, dan Action. Prinsip pertama dalam penulisan surat lamaran adalah menarik perhatian artinya pelamar kerja harus dapat meyakinkan kepada pembaca bahwa anda memiliki 15
sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa tertarik bagi pembacanya. Prinsip kedua dalam penulisan surat lamaran kerja adalah interest (menarik) artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja harus dapat menarik perhatian pembaca dengan menjelaskan relevansi pesanpesan yang anda sampaikan dalam surat lamaran kerja kepada pembaca. Maksudnya pelamar menjelaskan relevansi kemampuan yang dimiliki dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Prinsip ketiga dalam penulisan surat lamaran kerja adalah desire (hasrat) artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja anda harus dapat menumbuhkan hasrat pembaca untuk dapat mengetahui lebih jauh terhadap apa yang sudah pelamar tuliskan dalam surat lamaran kerja. Prinsip ke empat dalam penulisan surat lamaran kerja adalah action (tindakan) artinya bahwa dalam penulisan surat lamaran kerja pelamar harus dapat memberikan saran kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan tertentu yang berkaitan dengan harapan pelamar kerja dalam menulis surat lamaran kerja.
KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini yaitu latar belakang pendidikan mempengaruhi dalam penulisan surat lamaran pekerjaan. Jadi, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik bahasa yang digunakan dalam surat lamaran pekerjaan. Surat lamaran juga dipengaruhi latar belakang pendidikannya, yaitu latar belakang ilmu yang pernah ditempuh. Contohnya, seorang sarjana manajemen akan menulis surat lamaran yang berbeda dengan seorang lulusan lulusan sekolah kursus.
16
DAFTAR PUSTAKA Bastaman, Aam.2001. Membuat Surat Lamaran Kerja. Jakarta: STEKPI file:///E:/lettre%20de%20motivation/des-lettres-pour-l-industrie-et-le-btp.html http://www.geocities.com/anas_yasin/aw4.htm) http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefoxa&channel=s&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&q=define%3Asociolinguistic&btnG=Telusuri&meta= http://www.pdfcoke.com/document_downloads/9678477?extension=pdf&secret_pass word=
http://www.lettre de motivation/Civilité.htm www.des-lettres-pour-les-services-aux-entreprises.html www.des-lettres-pour-l-industrie-et-le-btp.html www.des-lettres-pour-l-informatique-et-les-telecommuni.html
17
18
19
Dari surat lamaran kerja diatas, kita dapat menganalisis surat lamaran tersebut, menurut ilmu sosiolinguistik, surat lamaran yang ditulis diatas tergantung juga oleh faktor-faktor diluar bahasa. 1.Pendidikan Karena pendidikan yang diambil oleh penulis sirat lamaran kerja di atas adalah ilmu manajemen, maka surat lamaran tersebut kurang dalam penggunaan bahasa, seperti pada kalimat Actuellement étudiante à l’Institut supérieur de gestion, je souhaiterais vivement effectuer mon stage de fin d’études au sein de votre direction de la communication afin de mettre à profit la vision globale que mon cursus international me confère. Le fait d’avoir vécu dans quatre continents ces dernières années (Afrique, Europe, Asie et Amérique du Nord) a en effet développé chez moi de véritables capacités d’ouverture et d’adaptation qui pourront certainement me permettre de contribuer à une communication pertinente auprès du monde diversifié des entreprise (saya selaku mahasiswa perguruan tinggi ilmu manajemen, saya mengharapkan dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan magang di akhir studi di bawah direksi ilmu komunikasi untuk memperoleh keuntungan pada visi global yang telah dimusyawarahkan oleh kursus internasional saya. Mengingat kenyataan bahwa telah hidup di 4 benua ditahun-tahun belakangan ini (Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Utara) akibatnya telah berkembang di tempat saya kapasitas keterbukaan dan adaptasi yang sesungguhnya yang tentu saja akan bisa bagi saya untuk mengkontribusikan suatu komunikasi yang jelas pada dunia perusahaan yang beragam.
Kutipan surat di atas, seperti seorang pengemis pada kata vivement, karena menurut kaidah penulisan surat lamaran kerja, semua itu jangan dilakukan, karena bisa membuat perusahaan tidak memperhatikan surat lamaran anda.
20
21
22