Review Sa.docx

  • Uploaded by: Ataya Aufa Ragazza
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Review Sa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 734
  • Pages: 5
THE REVIEW ASSIGNMENT OF ABSTRACT ALGEBRA Made By : GROUP 4 The members of group 4 : 1. Lialy Sarti 2. Rezky Nanda Syahnur 3. Yahdi Yani 4. Agnesa Hanravia 5. Ataya Aufa Saleh

17029064 17029074 17029079 17029081 17029084

BAB 2 GRUP “Ketika sebuah grup memperkenalkan dirinya atau diperkenalkan , grup dapat menggeneralisasi berbagai kekacauan yang komperatif’ Artinya : ketika grup memperkenalkan dirinya atau diperkenalkan , maka permasalahan – permasalahan yang rumit dapat disederhanakan. Untuk mempelajari tentang grup / kelompok, kita harus mengetahui : 1. Operasi biner Operasi biner adalah sebuah operasi tang tertutup di dalam suatu himpunan dan terdefinisi. Sebuah operasi biner dapat dilakukan jika ada grup/kelompoknya. Operasi biner bisa dituliskan dalam bentuk fungsi. Definisi operasi Biner : Misalkan S adalah sebuah himpunan. Operasi biner pada S adalah pemetaan *:S×SS yang biasanya akan ditunjukkan oleh * (a,b) = a * b Pertama-tama, "biner" hanya menunjukkan bahwa operasi mengambil dua elemen S dan mengeluarkan elemen baru. Juga, kami telah menulis sebagai fungsi dari S × S ke S, yang berarti dua hal khususnya: 1. Operasi * terdefinisi. Diketahui a * b ∈ S, ada tepat satu c ∈ S sedemikian rupa sehingga a * b = c. Dengan kata lain operasi terdefinisi untuk semua pasangan terurut, dan tidak ada ambiguitas dalam arti a * b. 2. S tertutup dibawah *: untuk semua a,b ∈ S, a * b juga terdapat pada S.

Ini memberi tahu kita dua hal yang perlu kita perhatikan ketika memeriksa bahwa ada sesuatu yang merupakan operasi biner. Atau : Definisi operasi biner Misalkan H adalah sebuah himpunan. Sebuah operasi biner pada H adalah sebuah fungsi yang menetapakan / memasangkan setiap pasangan terurut pada anggota H ke anggota H. * adalah sebuah operasi biner pada H . Jika * adalah sebuah fungsi yang menetapakan / memasangkan setiap pasangan terurut pada anggota H ke anggota H. *:H×HH * (a,b) ∈ H × H harus dapat dipetakan ke satu anggota dari H (terdefinisi). Pada operasi : -

a * b = c , c ∈ H dan c harus ‘unik’ (terdefinisi) 3 

1+2= 2



-

1 0

 ini tidak terdefinisi

= 𝑡𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢

a * b = c , c ∈ H kami mengatakannya sebagai ‘tertutup’. 

1 - 2 = -1 Dalam bilangan bulat positif karena -1 ∉ ℕ Ini tidak tertutup



√−1 ∉ ℝ Jadi, akar kuadrat tidak bisa mendefinisikan sebuah operasi biner pada ℝ.

Berikut adalah beberapa contoh operasi biner: 1. Penjumlahan dan perkalian pada ℤ adalah operasi biner. 2. Penjumlahan dan perkalian pada ℤn adalah operasi biner. 3. Penjumlahan dan perkalian pada Mn(ℝ)adalah operasi biner.

Berikut adalah contoh yang tidak termasuk operasi biner: 1. Mendefinisikan * pada ℝ dengan a * b = a/b. Ini bukan operasi biner, karena tidak terdefinisi dimanapun. Secara khusus, b tidak terdefinisi apabila b = 0. 2. Mendefinisikan * pada ℝ dengan a * b = c, di mana c adalah angka yang lebih besar dari a + b. Ini tidak terdefinisi dengan baik, karena tidak jelas apa yang seharusnya a * b. Operasi semacam ini cukup konyol, dan kita jarang akan menghadapi hal-hal seperti itu. Kemungkinan besar himpunan yang diberikan tidak tertutup dalam operasi. 3. Mendefinisikan * pada ℤ dengan a * b = a/b. Maka * bukan operasi biner. karena rasio dua bilangan bulat tidak harus berupa bilangan bulat. 4. Mendefinisikan * pada ℝn dengan v * w = v · w merupakan perkalian titik biasa.Ini bukan operasi biner, karena v · w ∉ ℝn. Definisi Grup Misalkan G adalah sebuah himpunan tak kosong dengan sebuah operasi biner (umumnya disebut operasi *(bintang)) yang di definisikan untuk setiap pasangan terurut (a,b) dengan a, b  G suatu element G yang dinotasikan dengan a*b. G dapat dikatakan sebuah grup dibawah operasi tersebut jika memenuhi 3 sifat berikut: 1. Asosiatif. Operasinya bersifat asosiatif; yaitu, (a * b) * c  a * (b * c) berlaku untuk a, b, c  G 2. Identitas. Terdapat elemen e (elemen identitas)  G sedemikian rupa sehingga a * e  e * a  a, a  G 3. Invers.

a  G , b G (disebut invers dari a) sedemikian rupa sehingga ab  ba  e Grup

G dikatakan Abelian (memiliki sifat komutatif pada operasinya) jika ab  ba berlaku untuk

a, b  G . Jika ada pasangan (a,b) dengan ab  ba maka kita katakan grup G adalah non-Abelian

Related Documents

Review
October 2019 48
Review
October 2019 56
Review
June 2020 21
Review
April 2020 25
Review
December 2019 33
Review
June 2020 18

More Documents from ""

Review Sa.docx
November 2019 5
Resume Telaah 3.docx
November 2019 12
Lembar Observasi.docx
November 2019 15
Doc1.docx
October 2019 27
Doc1.docx
November 2019 34