Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Gawat Darurat UPTD Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga Kota Pekanbaru
1
2 Identifikasi Pasien
Penerimaan Pasien a. Pencocokan identitas pasien dengan identitas pasien pada rekam medis
a. Anamnesa
b. Vital Sign
b. Pemeriksaan fisik
5
Pembuatan Resep Pasien
Penegakkan Diagnosa
a. Pencocokan identitas pasien pada rekam medis dengan identitas pasien pada kertas resep
a.Pengumpulan hasil pemeriksaan pasien b.Analisa hasil pemeriksaan pasien c.Pengambilan tindakan selanjutnya
Pengisian kelengkapan resep
Pemeriksaan Pasien
a. Anamnesa
6
b.
3
7 Penyerahan 7 Resep Pasien
a.Petugas jenis obat pemakaian.
menjelaskan dan aturan
4 Pemeriksaan Penunjang 4
a.Pemeriksaan Laboratorium. b.Kelengkapan alat emergensi. c.Kelengkapan obat emergensi.
Untuk menganalisa kemungkinan penyebab dan tingkat keparahan dari efek kegagalan dengan menghitung Risk Priority Number (RPN) Modus 1.a
Kemungkinan kegagalan Kegagalan pencocokan identitas pasien dengan identitas pasien pada rekam medis
2.b
Kegagalan dalam pengukuran vital sign
3.a
Kegagalan anamnesa pada pasien
3.b
Kegagalan dalam pemeriksaan fisik
4.a
Kegagalan dalam pemeriksaan laboratorium. Kegagalan dalam kelengkapan alat emergensi
4.b
4.c
Kegagalan dalam kelengkapan obat emergensi
Penyebab kegagalan -Petugas tidak mencocokkan kembali identitas pasien dengan identitas pasien pada rekam medis. -Tulisan pada rekam medis kurang jelas. -Petugas kurang teliti pada saat pengukuran. -Tidak adanya perencanaan pemeliharaan alat. -Petugas kurang menggali keluhan pasien
Efek Kegagalan
S
O
D
RPN
-Tertukarnya lembar 3 rekam medis. -Memperlambat layanan.
2
3
18
-Hasil pemeriksaan yang 3 tidak akurat.
3
3
27
-Informasi yang didapat 3 kurang untuk menegakkan diagnosa.
3
3
27
-Petugas terburu-buru dalam melakukan pemeriksaan fisik -Pasien tidak kooperatif -Masih menggunakan alat manual.
-Hasil pemeriksaan fisik 3 yang kurang untuk menegakkan diagnosa.
3
3
27
-Memperlambat layanan.
3
5
3
45
-Petugas belum merekap kebutuhan alat emergensi. -Petugas belum mengajukan kebutuhan alat emergensi. - Petugas belum merekap kebutuhan obat emergensi. -Petugas belum mengajukan kebutuhan obat emergensi.
-Petugas tidak maksimal 5 dalam melakukan tindakan emergensi.
2
5
50
-Petugas tidak maksimal 5 dalam pelayanan terhadap pasien.
3
3
45
5.a
5.b
5.c
6.a
6.b
7
Kegagalan pengumpulan hasil pemeriksaan. Kegagalan dalam analisa hasil pemeriksaan pasien
Petugas tidak mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis. Kurangnya pengetahuan dalam menganalisa hasil pemeriksaan pasien. Kegagalan Kurangnya dalam pengetahuan mengambil dan tindakan keterampilan selanjutnya petugas. Kegagalan Kurangnya mencocokkan ketelitian identitas petugas dalam pasien pada mencocokkan rekam medis identitas pasien. dengan identitas pasien pada kertas resep Kegagalan Kurangnya dalam ketelitian pengisian petugas dalam kelengkapan mengisi resep kelengkapan resep. Kegagalan Petugas tidak petugas dalam memberikan menjelaskan penjelasan jenis obat dan tentang jenis aturan obat dan aturan pemakaian. pemakaiannya.
Pengulangan pemeriksaan
3
3
4
36
Diagnosa yang 5 ditegakkan kurang tepat.
2
5
50
Memperlambat proses 5 tindakan yang lebih baik.
2
5
50
Kesalahan petugas 5 dalam memberikan obat.
2
4
40
Kesalahan petugas 5 dalam pemberian jumlah obat dan aturan pemakaian obat.
2
4
40
-Pasien tidak mengerti 4 jenis obat dan aturan pemakaiannya. -Memperlambat proses penyampaian.
3
4
48
MENETAPKAN CUT OFF POINT DENGAN PARETO
Failure Mode
Modus 4.b Modus 5.b Modus 5.c Modus 7 Modus 4.a Modus 4.c Modus 5.a Modus 6.a Modus 6.b Modus 2.b Modus 3.a Modus 4.a Modus 1.a
RPN (Risk Priorty Number) 50 50 50 48 45 45 36 40 40 27 27 27 18
Kumulatif
% Kumulatif
50 100 150 198 243 288 324 364 404 431 458 485 503
9,94% 19,88% 29,82% 39,36% 48,31% 57,25% 64,41% 72,36% 80,32% 85,68% 91,05% 96,42% 100%
Keterangan
Cut of point
Melakukan Tindak Lanjut Failure Kemungkinan mode kegagalan 1.a Kegagalan pencocokan identitas pasien dengan identitas pasien pada rekam medis
2.b
Kegagalan dalam pengukuran vital sign
3.a
Kegagalan anamnesa pada pasien Kegagalan dalam pemeriksaan fisik.
3.b
Analisa -Petugas tidak mencocokkan kembali identitas pasien dengan identitas pasien pada rekam medis. -Tulisan pada rekam medis kurang jelas. -Petugas kurang teliti pada saat pengukuran. -Tidak adanya perencanaan pemeliharaan alat. -Petugas kurang menggali keluhan pasien. -Petugas terburu-buru dalam melakukan pemeriksaan fisik -Pasien tidak kooperatif.
Rencana Tindak Lanjut -Petugas mencocokkan terlebih dahulu identitas pada rekam medis sebelum melakukan pemeriksaan. -Petugas loket menuliskan identitas dengan tulisan yang jelas.
Penanggung jawab Pj IGD
-Petugas melakukan pengukuran vital sign dengan teliti. -Dibuat perencanaan pemeliharaan alat secara berkala. -Petugas lebih menggali lagi keluhan pasien.
Pj IGD
- Petugas melakukan pemeriksaan fisik lebih teliti. -Petugas mengharapkan pasien untuk lebih kooperatif dalam melakukan pemeriksaan.
Pj IGD
Pj IGD
4.a
4.b
4.c
5.a
5.b
5.c
6.a
6.b
7
Kegagalan dalam pemeriksaan laboratorium. Kegagalan dalam kelengkapan alat emergensi
- Masih menggunakan alat manual.
Petugas belum merekap kebutuhan alat emergensi. - -Petugas belum mengajukan kebutuhan alat Kegagalan Petugas belum dalam merekap kelengkapan kebutuhan obat obat emergensi emergensi. - -Petugas belum mengajukan kebutuhan obat emergensi. Kegagalan - Petugas tidak pengumpulan mencatat hasil hasil pemeriksaan di pemeriksaan rekam medis. Kegagalan - Kurangnya dalam analisa pengetahuan hasil dalam pemeriksaan menganalisa hasil pasien pemeriksaan pasien. Kegagalan - Kurangnya dalam pengetahuan dan mengambil keterampilan tindakan petugas. selanjutnya Kegagalan - Kurangnya mencocokkan ketelitian petugas identitas pasien dalam pada rekam mencocokkan medis dengan identitas pasien. identitas pasien pada kertas resep Kegagalan Kurangnya dalam ketelitian petugas pengisian dalam mengisi kelengkapan kelengkapan resep resep. Kegagalan - Petugas tidak petugas dalam memberikan menjelaskan penjelasan jenis obat dan tentang jenis obat aturan dan aturan pemakaian. pemakaiannya
- Pengusulan pengadaan alat semiautomatic dan automatic.
Pj IGD
-Petugas merekap kebutuhan alat emergensi . -Petugas melakukan pengusulan pengadaan alat emergensi
Pj IGD
-Petugas merekap kebutuhan obat emergensi. -Petugas melakukan pengusulan pengadaan obat emergensi.
Pj IGD
-Petugas mencatatkan hasil pemeriksaan di rekam medis pasien.
Pj IGD
-Petugas mengikuti pelatihan dan seminar.
Pj IGD
-Petugas mengikuti pelatihan dan seminar.
Pj IGD
-Petugas mencocokkan kembali identitas pasien dengan identitas pada kertas resep sebelum diberikan kepada pasien.
Pj IGD
-Petugas mengisi dengan lengkap.
resep
Pj IGD
-Petugas menjelaskan tentang jenis obat dan aturan pemakaiannya kepada pasien.
Pj IGD
Penanggung Jawab Poli
Ketua Manajemen Mutu
(dr. Dian Hardiani ) NIP. 19760216 200701 2 007
(dr. Syofyan) NIP. 19610301 199903 1 002
Mengetahui, Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga
( dr. Leny Marzal ) NIP. 19730801 200604 2 021