Resume Kuliah Umum Cervical.docx

RESUME KULIAH UMUM “Assessment and treatment for cervical spine”

Disusun Oleh Ni Made Rizky Dwi Permata Sari 20160606054

Universitas Esa Unggul Fakultas Fisioterapi Jakarta 2018

Assessment and treatment for cervical spine Masao Yamauchi Hideyuki Usa Hironobu

Kuruma

Tokyo Metropolitan University Prosedur assesment pada cervical spine yang pertama harus diketahui adalah history yang terdiri dari background pasien, faktor yang memparah dan faktor yang mengurangi yang berpengaruh pada kondisi patologi pasien, selain itu juga harus diketahui berapa lama pasien dalam kondisi tersebut, gejala-gejala yang berpengaruh terhadap kondisi itu dan lain lain. Setelah melewati tahap historical selanjutnya masuk kedalam tahap inspeksi dimana seorang fisioterapis mengamati posture,bentuk,keadaan kulit, aktivitas sehari-hari seperti berjalan,memakai baju ,dll, dan yang terakhir inspeksi alat bantu jika ada. Jika tahap inspeksi sudah dilewati selanjutnya masuk tahap active movement dimana pada tahap ini berguna untuk melihat pergerakan dari cervical secara normal seperti fleksi,ektensi,fleksi couple dan non couple,ektensi couple non couple baik upper dan lower cervical. Dilihat dari gerakan pada cervical terdapat upper dan lower segment dapat dibedakan melalui tes spesifik untuk membedakan penyebab dari keluhan berdasarkan

segmennya. Contohnya distraction test untuk mengetahui

rupture pada alare

ligament,side-banding stress test dan rotation test tes merupakan tes untuk mengetahui rupture pada tranverse ligament dan juga tes lateral translasi stress dan sharp purser tes. Selain tes stabilisasi terdapat juga vascular screening pada cervical dimana dapat dikatakan postif jika pasien mengalami pusing dan mual contoh tesnya Barre-Lieou Sign,Maigne’s Test, Dekleyn’s Test,Hallpike’s Test tapi dalam hal ini sangat dianjurkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. Prosedur evaluasi gejala yang muncul dari leher sampai lengan saat melakukan fleksi cervical dapat diketahui dengan melakukan nerve tension test jika nyeri berubah saat diberikan tes ini maka terindikasi masalah pada saraf (bedakan peyebab gejala radicular , thoracic outlet syndrome,dll) dapat dilakukan MMT,sensory test dan deep reflex namun jika tidak ada perubahan nyeri saat diberikan nerve tension test lakukan tambahan fleksi active movement pada cervical hingga ambang nyeri . Jika gejala bertambah maka terjadi masalah pada temporal mandibular joint namun jika tidak ada perubahan gejala maka berikan thoracic ektensi dan cervical fleksi jika masih tidak terdapat gejala maka tersebut terdapat masalah pada thorac dan

berikan assesment pada thoracic dan tulang rusuk. Namun jika gejala timbul maka berikan Lower cervical extension and upper cervical flexion. Jika timbul gejala maka masalah terjadi pada upper cervical namun jika tidak timbul gejala maka masalah ada pada lower cervical jika sudah ditemukan maka berikan assessment pada segmen yang terkait. Assessment pada lower cervical bisa diberikan muscle lengthening tes fokus pada bagian atas M.trapezius dan M.levator scapula. Jika terjadi penurunan gejala lanjutkan dengan memberikan muscle streatching pada otot yang sama. Adapula assessment seperti joint play movement, tes fungsional,dll, bertujuan untuk mengetahui hipomobility atau hipermobility yang nantinya berkaitan dengan mobilisasi stabilisasi pada lower cervical. Saat joint play movement tidak terbatas maka terdapat muscle tightness sehingga lakukan muscle stretching pada M.Semispinalis,M.Longissimus capitis, M. Splenius capitis

Daftar Pustaka Yamauchi,Masao,dkk.2018.Assessment and treatment for cervical spine.Dipresentasikan pada mata kuliah umum internasional Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul,Maret 28.Jakarta