Di dalam kehidupan manusia yang pasti ada sebuah ketetapan, hukum dan aturan. Ketetapan, aturan dan lain sebagainya itu pasti sudah diatur oleh sang maha kuasa yaitu Allah azza wa jalla. Semua itu sudah diatur sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, baik itu sesuatu yang baik dan buruk, hidup mati seseorang dan lain sebagainya. Pengertian Qada dan Qadar Menurut bahasa Qada memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan dan penciptaan. Menurut istilah, qada adalah ketentuan dan ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali atas segala sesuatu yang berkaitan dengan iradah atau kehendak-Nya, baik itu kebaikn dan keburukan, hidup dan mati, dan lain sebagainya. Menurut bahasa Qadar berarti kepastian, peraturan dan ukuran. Menurut istilah qadar adalah suatu perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman Azali dan pasti sesuai dengan iradah-Nya. Qodar desebut dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. PENGERTIAN IMAN KEPADA QADA DAN QADAR Beriman kepada Qada dan Qadar adalah menyakini dengan sepenuh hati tentang adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini. Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Segala sesuatu yang ada terjadi di dunia ini telah ditetapkan oleh Allah SWT. Kita sebagai makhluk nya harus menyakini dengan sepenuh hati bahwa semua ini adalah bukti tanda kebesaran Allah SWT.
Firman Allah SWT :
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka membah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuaN kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Banyak para ulama’ berbeda pandangan tentang perbedaan mtara kedua istilah tersebut. Ada yang megatakan bahwa Qadar adalah ketentuan Allah sejak zaman Azali (zaman yang tidak ada awalnya), sedaAan Qada adalah ketetapan Allah terhadap sesuatu pada wakN terjadi. Maka pada saat Allah telah menetapkan sesuatu akan terjadi pada waktunya, ketentum inilah disebut Qadar. Kemudian ketika telah tiba yang telah ditetapkan pada sesuatu, ketenNan tersebut inilah disebut Qada”. (QS.Ar Ro’id : 11) Maka Qadlo adalah suatu ketentun Allah terhadap segala sesuatu sejak zama azali, sedngkan Qadar ialah pelaksanaan Qodo ketika terjadi. Sebagian ulama’ mengatakan bahwa kedua istilah tersebut memiliki satu makna. Pendapat yang dianggap rajih (unggul/kuat) adalah kedua istilah tersebut bisa dikumpulkan (Qadar-Qada), maka akan memiliki makna yang berbeda, namun bila dipisahkn antara satu dengan yang lain maka akan mempunyai makna yang sama. TAQDIR Taqdir adalah suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua aspek kejadian baik iN mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan begitu segala sesuatu yang terjadi tenN ada takdimya, termasuk manusia. Umat Islam sendiri memahami takdir adalah sebagai bagian dari kekuasaan Allah yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Allah, yaitu informasi Allah melalui Al-Quran dan Al Hadist. Secara keilmuan umat islan dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai sesuatu yang sudah terjadi.
1) Takdir Mua’llaq Takdir mua’llaq adalah takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Sebagai contoh ada seorang siswa yang bercita- cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun. Akhimya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. la menjadi seorang insyinyur pertanian. 2) Takdir Mubram Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diushakan atau tidak dapat di tawar-tawar oleh manusia. Contohnya ada manusia yang dilahirkan dengan mata sipit, atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan lainnya. IKHTIAR/KASAB Ikhtiar/kasab adalah suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Ikhtiar juga harus dilakukan dengan kesungguhan, sepenuh hati dan semaksimal mungkin agar sesuai dengan kemampuan dan keterampilnnya. Namun, jika usaha kita gagal, hendaknya tidak berputus asa. Kita sebaiknya mencoba lagi dengan lebih keras dan tidak berputus asa. Kegagalan dalam suatu usaha, setiap muslim dianjurkan untuk bersabar karena orang yang bersabar tidak akan gelisah dan berkeluh kesah dalam hidupnya. Agar ikhtiar atau usaha yang kita lakukan berhasil dan sukses, hendaknya melandasi dengan niat yang ikhlas untuk mendapat ridha Allah semata, berdoa dengan senantiasa mengikuti perintah Allah yang diiringi dengan perbuatan baik.
TAWAKAL Tawakal adalah mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepala Allah dalam menunggu hasil dari suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu. keadaan. Imam Al-Ghazali menuturkan, “Tawakal adalah menyandarkan diri kepada Allah SWT tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada-Nya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.
Berdasarkam Al-Qur’an Surah at-Talaq ayat 3, Artinya : Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keper1uan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS. at-
Talaq 3 )
Allah SWT akan mencukupkan segala keperluan orang-orang yang bertawakal. -
-
Penjabaran orang yang bertawakal sebagai berikut: Mendapatkan limpahan sifat ‘aziz atau kemulian. Memiliki keberanian dalam menghadapi musibah atau maut. Menghilangkan keluh kesah dan gelisah, serta mendapatkan ketenangan, ketentraman, dan kegembiraan. Mensyukuri karunia Allah SWT, serta memiliki kesabaran apabila belum memperolehnya. Memiliki kepercayaan diri dan keberanian dalam menghadapi setiap persoalan. Mendapatkan peuolongan, perlindungan, serta rezeki yang cukup dari Allah swt.
- Mendapatkan kepercayaan dari orang banyak karena budi pekertinya yang terpuji dan hidupnya yang bermanfaat bagi orang lain.
HIKMA BERIMAN KEPADA QODA DAN QODAR
Beriman kepada Qada dan Qadar akan memperoleh banyak hikmah yang berharga bagi kita untuk menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. 1) Melatih Diri Agar Lebih Banyak Bersyukur dan Bersabar Seorang yang beriman kepada qada dan qadar, apabila ia mendapat keberuntungan maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakat nikmat Allah yang patut disyukuri. Sebaliknya apabila seseorang terkena musibah maka ia akan bersabar, karena semua itu merupakan sebuah ujian. Firman Allah : Artinya: “dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah (datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.” (QS.An Nahl 53) Salah satu amalan yang dapat menambah rasa syukur adalah puasa. Baik puasa wajib maupun puasa sunnah karena memiliki nilai yang lebih untuk menumbuhkan rasa syukur.
2) Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa Orang yang tidak beriman kepada qada dan qadar, apabila ia memperoleh keberhasilan, ia akan menganggap kerberhasilan itu berdasarkan dari usahanya sendiri. Dan ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenamya adalah ketentuan Allah. Firman Allah SWT : Artinya: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf 87).
3) Selalu Berfikir Optimis dan Giat Bekerja Manusia sebenamya tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bemasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak serta merta datang begitu saja, namun harus diusahakan. Oleh karena itu, orang yang beriman kepada qada dan qadar senantiasa optimis dan giat berkerja untuk meraih sebuah kebahagian dan keberhasilan. Firman Allah Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagian) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan). (QS. Al-Qashas Ayat 77). 4) Menenangkan Jiwa Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa memiliki ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang telah ditentukan Allah kepadanya. Jika ia beruntung atau berhasil, ia akan bersyukur kepada Allah. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. Firman Allah : Artinya: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku. Nah itulah penjelasan tentang perbedam dan pengertian qada dan qadar. Semoga kita dapat memahaminya dengan seksama. (QS. Al Fajr 27-30).