Pyrazinamide.docx

  • Uploaded by: Melati
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pyrazinamide.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 764
  • Pages: 4
PYRAZINAMIDE 

KOMPOSISI

Tiap kaplet mengandung: Pyrazinamid................................................. 500mg. 

FARMAKOLOGI

Pyrazinamide adalah analog Nicotinamide yang dibuat secara sinteti. Obat ini tidak larut dalam air. Pyrazinamide memiliki aktivitas sebagai tuberkulostatik hanya pada media yang bersifat asam. Pyrazinamide mudah di serap melalui alat cerna dan tersebar luar ke seluruh tubuh. Eksresinya terutama melalui filtrasi glomerulus. Pyrazinamide bersifat bakterisida terhadap instaseluler mycrobacterium tuberculosis. Pyrazinamide merupakan prodrug yang diubah oleh enzim mikobakteri “pyrazinamidase”, menjadi bentuk aktifnya yaitu asam pirazinoat melalui metabolisme hati. Asam pirazinoat bersifat bakterisida untuk mycobacterium tubeculosis yang aktif pada pH asam,namun tidak aktif pada pH netral. Pyrazinamide tidak aktif pada mikrobakteri atipik. Resistensi akan terjadi lebih cepat jika pyrazinamide digunakan secara tunggal sebagai anti tuberkulosis. FARMAKOKINETIK Absorpsi: Pyrazinamide hampir seluruhnya terabsorpsi pada saluran pencernaan Distribusi: Pyrazinamide sebagian besar didistribusikan ke cairan dan jaringan tubuh. Ikatan protein plasmanya rendah,sekitar 10-20%. Metabolisme: Pyrazinamide dihidrolasi oleh deaminase mikrosoma menjadi metabolit aktif, yaitu “asam pirazinoat”, kemudian dihidroksilasi oleh xanthine oxidase menjadi “asam 5hidroksipirazinoat”. Eliminasi: Pyrazinamide deeliminasi melalui ginjal,sebagian besar dalam bentuk metabolit yang berbeda,sekitar 3% dari dosis Pyrazinamide dieliminasi dalam bentuk tidak berubah. Waktu paruh Pyrazinamide sekitar 10 jam. Waktu paruh metabolisme aktif asam pirazinoat setelah pemberian dosis tunggal sekitar 10-12 jam.



INDIKASI

Pyrazinamide diindikasikan untuk pengobatan tuberkulosis yang disebabkan oleh mycrobacterium tuberculosis dalam kombinasi dengan anti tuberkulosis lainnya.



KONTRAINDIKASI  Pasien yang hipersensitif terhadap zat aktif atau zat tambahan obat  Pasien dengan gangguan fungsi hati berat

 Gout aktif  Porfiria  Wanita hamil dan menyusui 

EFEK SAMPING  Efek samping pyrazinamide yang paling penting adalah kerusakan hati,mulai dari tanpa gejala peningkatan serum transaminase sampai gejala gangguan fungsi hati, dan terkadang juga terjadi gangguan fungsi hati yang fatal.  Gangguan sistem saraf: Frekuensi tidak diketahui: sakit kepala,pusing gugup,insomnia.  Gangguan pencernaan: Umum: Mual,Muntah. Frekuensi tidak diketahui: kram perut,anoreksia.  Gangguan hati dan kantung empedu Sangat umum: peningkatan enzim hati. Tidak umum: penyakit kuning. Jarang: kerusakan hati.  Gangguan metabolisme dan gizi: Sangat umum:Hiperurikimia. Sangat jarang: pellagra,profiria.  Gangguan fungsi ginjal dan saluran kemih Frekuensi tidak diketahui:Nefritis,Interstisial.  Gangguan kulit dan jaringan subkutan Jarang:Ruam,reaksi fotosintetis,urtikaria  Gangguan umum Sangat umum: Flushing Frekuensi tidak diketahui: Malaise,demam,penurunan berat badan,reaksi alergi.  Gangguan darah dan sistem limfatik Frekuensi tidak diketahiu: Anemia,trombositopenia,neutropenia.  Gangguan muskoloskeletal Sangat umum:Athralgia. Frekuensi tidak diketahui: Atritis gout.  Gangguan vaskulasr Frekuensi tidak diketahui: hipertensi  Gangguan sistem urogenital  Penurunan ekresi asam urat melalui ginjal menyebabkan hiperurikemia,dapat terjadi jika pyrazinamide digunakan dengan dosis melebihi 2g per hari. Kejadian arthalgia dan serangan gout telah dilaporkan yang bersifat reversibel setelah obat dihentikan atau dosis dikurangi dan diberikan pengobatan yang tepat.



PERINGATAN DAN PERHATIAN  Pasien yang memulai pengobatan dengan pyrazinamide harus ditetapkan kadar awal serum asam urat dan pemeriksa fungsi hati sebelum pengobatan dan setiap 2-4 minggu selama pengobatan.

 Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat (kreatinin klirens < 30 ml/menit) diperlukan penyesuaian dosis.  Pasien dengan gangguan fungsi ginjal,riwayat gout atau dengan diabetes harus dimonitor dengan baik.  Pengguan pyrazinamide harus dihidari pada pasien dengan fungsi hati (ALT > 3 x ULN) klarna adanya resiko toksisitas hati.  Pasien dengan peningkatan resiko gangguan fungsi hati,seperti yang berhubungan dengan obat hepatitis (misal pasien dengan tingkat konsumsi alkohol yang tinggi) harus dimonitor dengan baik.  Pada semua pasien,kadar serum transaminase harus dimonitor selama pengobatan dengan pyrazinamide melebihi 5 (lima) kali ULN,dengann atau tanpa gejala,atau 3 (tiga) kali ULN dengan gejala penyakit kuning dan/atau hepatitis,pengguna pyrazinamide harus dihentikan.  Peningkatan kadar glautamat transaminase merupakan gejala awal yang disebabkan pemakaian pyrazinamide.  Sensitifitas silang : Pasein yang hipersnsitif terhadap etionamid,isoniazid,niasin,(asam nikotinat),atau obat kimia lainnya terkait pengobatan,juga dapat menjadi hipersensitif terhadap pyrazinamide  Data keamanan penggunaan pyrazinamide untul anak-anak belum diketahui. Karena adanya potensin toksisitas,penggunaan pyrazinamide pada anak-anak harus dihindari kecuali adanya pertimbangan penting. 

INTERAKSI OBAT  Probenesid : Terjadi interaksi farmakokinetik dan farmakodinamika kompleks dua arah antara pyrazinamide dan probenesid. Dosis probenesid yang tepat dalam pengobatan belum diketahui. Oleh karena itu,penggunaan bersamaan harus dihindari.  Allopurinol : Pemberian dengan pyrazinamide meningkatkam AUC metabolit aktif pyrazinamide,yaitu asam pirazinoat, sekitar 70%. Karena asam pirazinoat menghambat eliminasi asam urat,allopurinol tidak efektif dalam mengobati hiperurikimia jika digunakan bersamaan dengan pyrazinamide.  Ofloksasin dan Levofloksasin : Pengobatan pyrazinamide dengan salah satu dari golongan fluorokuinolon meningkatkan terjadinya efek samping (misalnya rifampisin,isoniazid,etionamid) dapat meningkatkan terjadinya hepatotoksisitas.  Pyrazinamide dapat mengganggu tes untuk menentukan keton urin yang menggunakan metode natrium nitroprussida.  Pyrazinamide dapat menggangu efek obat antidiabetik oral.



DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN  DOSIS Dewasa : 1x 15-30mg/kg BB. Max 3g Anak-anak: 1x 15-30mg/kg BB. Max 2g  CARA PEMAKAIAN



PENYIMPANAN Simpan pada suhu dibawah 30 derajat C



CONTOH PERESEPAN

More Documents from "Melati"

Bio Stat
August 2019 37
Pyrazinamide.docx
July 2020 20
Bab 2 Krr
August 2019 26