Punya Yanti.docx

  • Uploaded by: iyaudahbiarin aja
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Punya Yanti.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 898
  • Pages: 4
Tugas Skill lab kelompok 8 dr. Ika Dyah K,Msi.Med Pertemuan 1 Minat dan topik penelitian Nama : Siti Hardiyanti Nim :H2A016042 Bidang : Rehabilitasi medik Topik : Hubungan Frekuensi kepatuhan rehabilitasi medik pasien stroke iskemik dengan kemampuan mandiri di rs roemani Saran dari dokter dyah mustika mengembangkan variabel bebas terapinya apa yang dipakai di rs roemani. Dan saya mencari di jurnal ada contoh terapi yang infrared , latihan fisik klasik, latihan aktif kreatif Dan ketika saya bertanya ke perawat setempat memberikan informasi bahwa terapi yang dilakukan

di instalasi rehabilitasi medik pasien stroke iskemik

adalah

exerchise Dan saya bertanya kepada kakak tingkat bahwa pasien stroke iskemik yang kontrol rata-rata jawabannya kurang di rs roemani. Mereka memberikan info bahwa kasusnya yang banyak adalah Osteoatritis genu dan Low Back Pain, dan sudah pernah kasus tersebut sudah pernah diteliti di Rs roemani Alasan saya memilih topik tersebut adalah ingin menganalisis hubungan frekuensi kepatuhan terapi yang di berikan di rs roemani yaitu terapi exerchise apakah memberikan hubungan dengan kemampuan mandiri pasien stroke iskemik? Karena menurut Kwakkel dkk 2004 Pemulihan tergantung

dengan

kepatuhan dalam mengikuti

tubuh. Rehabilitasi tidak dapat menyembuhkan

yang

fisioterapi

didapatkan dan kondisi

efek-efek yang ditimbulkan

oleh stroke, tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh. Sebuah meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok kontrol dengan dengan kelompok eksperimen, dirnana kelompok eksperimen melakukan kontrol peningkatan

terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama dari dalam

enam

nilai

bulan,

activity

hasil

dailiving

kelompok

dari penelitian ini menunjukan pada

kelompok

eksperimen

Pendahuluan : Stroke adalah terjadinya mendadak darah

gangguan

fungsional

dan akut yang berlangsung

otak. Kematian

di Indonesia

otak fokal maupun global secara

lebih dari 2 jam akibat akibat

stroke

adalah

gangguan aliran

sebesar

15%

dan

merupakan penyebab kecacatan nomor l di Indonesia. .Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke. Tujuan penelitian ; Dari pasien yang sering melakukan terapi di rehabilitasi medik pada stroke iskemik dapat untuk meminimalkan disabilitas serta untuk memfasilitasi pemulihan fungsional yang optimal,

memelihara

fungsi

vital

dan

mengoptimalkan

hemostatis

fisiologi

dan

mengidentifikasi serta mencegah komplikasi dini karena impairment akibat stroke dan tirah baring yang lama serta membantu penderita kembali berintegrasi dengan lingkungannya dan pekerjaan

Dan ingin mengajukan judul yang kedua Bidang : Gizi Judul : Hubungan kualitas tidur , Pola diet , Aktivitas fisik dengan status gizi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Angkatan 2018 Alasan saya memilih topik tersebut adalah melihat dari kebiasaan teman-teman dan saya sendiri yang memiliki kualitas tidur yang kurang dari 8 jam sering, begadang mengerjakan tugas dan belajar . dan kebiasaan mengemil pada malam hari yang mungkin dapat menyebabkan mengeubah status gizi Kualitas tidur tidak dapat terlepas dari kondisi fisik seseorang. Mereka yang tergolong dalam IMT km kurus tidak akan mengalami sleep apnea, sehingga menjadikan mereka lebih mudah jatuh tidur dan merasa nyenyak saat tidur, serta dapat memberikan efek pada individu

tersebut, seperti merasa segar saat bangun, tidak mengantuk saat beraktivitas, dan tidak merasakan keletihan saat beraktivitas. Dimana, apnea tidur ini merupakan suatu kelainan yang memiliki karakteristik pernafasan abnormal berupa berhentinya nafas sesaat selama tidur. Apabila seseorang dalam kondisi obesitas maka mereka akan menjadi lebih rentan terserang apnea tidur. Hasil penelitian sebelumnya antara IMT dan kualitas tidur secara statistik signifikan atau bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa mereka yang termasuk dalam kategori IMT kurus lebih cenderung memiliki kualitas tidur yang baik. Sehingga dapat disimpulkan jika semakin tinggi status IMT (obesitas) maka akan semakin buruk kualitas tidurnya. Hasil penelitian tersebut juga tidak bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Antczak yang telah membuktikan bahwa mereka yang mengalami obesitas dapat memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kualitas tidur yang buruk. Pendahuluan : Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal. Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan . Menurut Lanywati kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain oleh jumlah faktor jam tidur (kuantitas tidur), juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk (Hidayat). Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur. Kualitas tidur yang baik dapat memberikan perasaan tenang di pagi hari, perasaan energik, dan tidak mengeluh gangguan tidur. Dengan kata lain, memiliki kualitas tidur baik sangat penting dan vital untuk hidup sehat semua orang , kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan berbagai tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya.

Kondisi kurang tidur pun banyak dijumpai pada mahasiswa. Bagi mahasiswa, kurang tidur ini menyebabkan banyak efek

bagi tubuh dan pikiran antara lain konsentrasi berkurang,

penyakit banyak menyerang antara lain pilek, flu, dan batuk. beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pemendekan waktu tidur seseorang bisa mengakibatkan obesitas yang memiliki hubungan dengan terjadinya beberapa penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup seperti hipertensi dan diabetes melitu Obesitas merupakan hasil dari Status gizi seseorang yang merupakan kategori keadaan tubuh subjek berdasarkan Indeks Massa Tubuh yang mengalami peningkatan . Tujuan penelitian Bertujuan menganalisis hubungan kualitas tidur dengan status gizi mahasiwa Fakultas kedoktran Universitas Muhammadiyah Semarang

Related Documents

Wan Punya
October 2019 38
Punya Yanti.docx
June 2020 24
Punya Ekeuh.docx
April 2020 28
Punya Tiwi.docx
June 2020 23
Punya Tia
June 2020 18
Uyi Punya
July 2020 20

More Documents from ""

Gabuy.docx
June 2020 1
Cetak_krsa.pdf
June 2020 4
Punya Yanti.docx
June 2020 24
May 2020 32