SANG PENYELAMAT
Begitu besar kasih dan anugerah-Mu ya Allah Tak kau pedulikan berapa besar kami salah Sejauh timur dari barat kau lemparkan dosa Darah-Mu membasuh tiap kami yang mau percaya Kau menukar luka kami dengan menanggung derita Kau menelan maut kami supaya kami tetap berharap Salib-Mu melahirkan Injil yang membawa selamat Membawa kabar selamat bagi seluruh umat percaya
ANUGERAH MULIA
Kala itu Salib adalah kehinaan Kau memikulnya dalam rupa hamba Kaki-Mu telanjang tertoreh batu tajam Golgota adalah tujuan-Mu ya Raja Teriak riuh menemani-Mu sepanjang jalan Salibkan Dia! Salibkan Dia! Surga tahu Kau menangis bagi mereka TanganMu jelas siap terpaku di sana Ya Eloi, terima kasih atas anugerah Kini kami beroleh hidup kekal Berpindah dari hidup yang fana Salib-Mu selamanya mulia
LIHAT ITU SALIB
Lihat itu Salib Dipikul, dipanggul, dibopong Lihat itu, langkah terseret Dicambuk, dipecut, berdarah Lihat itu tubuh Dipaku, direjam, ditombak Itu dikenang Itu diresapi Itu direnungi Itu bahan kontemplasi Itu materi diskusi Itu dulu ...! Sekarang, kini, hari ini ... Lihat itu Salib Kosong, melompong, hampa Terpajang indah penuh estetika Terpasang penuh nuansa Terbentang penuh romansa Tapiā¦ Adakah dilingkupi makna Adakah diliputi selaksa doa Atau hanya simbol belaka?