PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
DISUSUN OLEH : KELOMPOK II 1. ANNISA RAHMAH 2. ASTRI RETNO NINGSIH 3. FATIMAH TRI ASTUTI 4. GOFURUL NANU 5. MAY KARTIKA 6. RIZKA ALIYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018 - 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik. Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa akper umj angkatan 34.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini. 2. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan baik moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami di jurusan Akper Universitas Muhammadiyah Jakarta. 3. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan penyusunan proposal TAK ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini Kedepan. Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, dan pembaca.
Jakarta, 04 Januari 2019
Kelompok II
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
1. Latar Belakang Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJI Klender Bunga Rampai sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi. 2. Tujuan 1. Tujuan umum Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara bertahap 2. Tujuan khusus a. Klien dapat mengenal halusinasi. b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal. e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
3. Landasan Teori Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah. Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu: 1. Sesi I
: Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II
: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III
: Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang
lain 4. Sesi IV
: Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
5. Sesi V
: Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
4. Klien 1.
Kriteria klien
a.
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
b.
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2.
Proses seleksi
a.
Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b.
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c.
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d.
Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
5. Uraian Struktur Kelompok 1.
Pelaksanaan a. Hari/Tanggal
: Sabtu, 05 Januari 2019
b. Waktu
: Pkl. 09.00 – 09.30 WIB s.d selesai (sesi I)
c. Alokasi waktu
: Perkenalan dan pengarahan (10 menit) Terapi kelompok (10 menit)
Penutup (10 menit)
2.
d. Tempat
: Ruang TAK RSJI Klender
e. Jumlah klien
: 6-10 orang
Tim Terapi a. Leader Sesi I Uraian tugas
: Gofurul Nanu :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan 2) Memimpin jalannya terapi kelompok 3) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi I Uraian tugas
: Annisa Rahmah :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan 2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang 3) Membantu memimpin jalannya kegiatan 4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi I Uraian tugas
: Fatimah Tri Astuti, May Kartika :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara 2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi I
Uraian tugas
: Astri Retno Ningsih, Rizka Aliya
:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok 2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan 4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi 5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan 6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah 6. Metode a. Metode 1) Diskusi 2) Bermain peran/stimulasi
7. Antisipasi Masalah 1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas a. Memanggil klien b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan c. Bila klien lain ingin ikut d. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih e. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut f. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini
8. Alat bantu yang digunakan 1) Papan nama 2) Whiteboard / Kertas 3) Spidol 4) Tikar
9. Bentuk formasi kelompok Gambar Setting Tempat
L
CL
K
K
F
F
K
K
F
K
F
Keterangan gambar: L
CL
: Co-Leader
O
F
: Tikar
: Leader
: Observer
: Fasilitator
K : Klien
IX.
Proses Pelaksanaan Sesi I: Mengenal halusinasi a. Salam terapeutik 1) Salam terapeutik kepada klien 2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan nama) 3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi Menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak 1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suarasuara yang didengar 2)
Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader 4) Lama kegiatan 45 menit 5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
a. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul 2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di whiteboard / Kertas 3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik 4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar
b. Tahap terminasi 1. Evaluasi a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok 2. Tindak Lanjut Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika halusinasi muncul 3. Kontrak yang akan datang a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi b) Menyepakati waktu dan tempat
X. Evaluasi dan Dokumentasi
10.1
Evaluasi Formulir yang dievaluasi Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi) Kemampuan Personal/Halusinasi
No
Nama Klien
Menyebut Isi Halusinasi
Menyebutkan
Menyebut Situasi
Menyebut
Waktu terjadi
Halusinasi
Perasaan saat
Halusinasi
Muncul
berhalusinasi
Petunjuk: a.
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b.
Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
10.2 Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN Terapi Akitivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
5.2 SARAN Diharapkan makalah ini mampu menjadi pedoman dan dapat kita pahami mengenai pentingnya kita sebagai perawat memahami adanya terapi yang dapat diberikan pada klien gangguan jiwa. Kami selalu kelompok berharap makalah ini dapat kita bahas secara bersama agar dapat lebih sempurna dan proses penyusunannya kedepan kami harapkan lebih dapat sempurna dengan mencari buku – buku mengenai Keperawatan Komunitas serta referensi lain. Karena kami meyadari dalam proses penyusanan makalah ini kami masih belum sepenuhnya lengkap mengumpulkan referensi yang ada dan terlebih yang terbaru. Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun pemaparan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin …
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Maramis, W.F, 1990. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Erlangga Universitas Press
Stuart G.W, 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC