Proposal.docx

  • Uploaded by: Bella Tiara Wulandari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,478
  • Pages: 26
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS “KANTIN KEJUJURAN”

DISUSUN OLEH:

BELLA TIARA WULANDARI DEDEK AMELIA DINA YULIANTI DITA RAMADHANIATI MARINA MUHAMMAD YUSUF RIKO APRIZAL SILVA FITRIA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jambi, November 2018

Penyusun

DAFTAR ISI ........................................................................... ...........................................................................

Prakata i Daftar isi ii Bab I Pendahuluan 1.1.Latar Belakang ........................................................................... ........ 1 1.2.Gambaran Umum Potensi Usaha.................................................... ........ 1 1.3.Gambaran Umum Industri.............................................................. ........ 2 Bab II Aspek Umum dan Organisasi 2.1.Nama Unit Usaha ............................................................................... ... 3 2.2.Legalitas Usaha ............................................................................... ... 3 2.3.Organisasi ............................................................................... ... 4 2.4.Personalia ............................................................................... ... 4 Bab III Aspek Pemasaran 3.1.Segmentasi, Targeting dan Positioning............................................... ... 5 3.2.Permintaan ............................................................................... ... 5 3.3.Penawaran ............................................................................... ... 5 3.4.Strategi Pemasaran.............................................................................. ... 6 3.5.Analisis Kelayakan Pemasaran............................................................ ... 7 3.6.Analisis Persaingan.............................................................................. ... 8 Bab IV Aspek Teknis dan Operasi 4.1.Lokasi Produksi ............................................................................... ... 10 4.2.Sifat Usaha ............................................................................... ... 10 4.3.Rencana Pengoperasian Usaha............................................................ ... 11 Bab V Aspek Keuangan 5.1.Sumber dan Penggunaan Dana............................................................ ... 12 5.2.Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja................................................ ... 12 5.3.Proyeksi Keuangan.............................................................................. ... 12 Bab VI Aspek Ekonomi dan Sosial 6.1.Aspek Ekonomi ............................................................................... ... 15 6.2.Hambatan di Bidang Ekonomi............................................................ ... 15 6.3.Aspek Sosial ............................................................................... ... 16 Bab VII Penutup 7.1.Kesimpulan ............................................................................... ... 17 7.2.Saran ............................................................................... ... 17

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Usaha kecil dan menengah kini menjadi salah satu tren di masyarakat. Selain karena dapat memberikan penghasilan, usaha kecil dan menengah (UKM) dapat juga menciptakan lapangan kerja bagi sumber daya manusia yang ada. Salah satu usaha kecil yang saat ini sedang diminati adalah bidang kuliner atau makanan. UKM dalam bidang makanan dapat berupa rumah makan, toko kue, jasa catering, atau home industry yang memproduksi makanan tertentu.

Membuka kedai makanan atau menjual makanan di kantin sebuah kantor, sekolah dan lingkungan perumahan dapat menjadi sebuah alternatif. Misalnya saja di kampus Poltekkes Kemenkes Jambi Jurusan Keperawatan. Di lingkungan sekitar kampus ini tidak banyak tempat makan yang tersedia. Makanan sendiri merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk dipenuhi dan memiliki target pasar yang tidak terbatas usia dan cukup luas.

Kantin yang akan kami buat ini menawarkan cukup banyak variasi makanan. Terbatasnya jumlah penjual makanan dengan menu pokok atau menu makan siang serta makanan ringan dan minuman, membuat mahasiswa seringkali merasa bosan. Sementara itu, tidak

1

banyak mahasiswa yang memiliki waktu untuk menyempatkan diri menyiapkan sarapan atau bekal makan siang untuk dibawa ke kampus. Waktu belajar yang kadang kala menuntut mahasiswa harus segera berada di kampus, membuat mahasiswa memiliki keterbatasan waktu untuk mencari makan di luar kawasan kampus sehingga mahasiswa kerap memesan makanan maupun minuman melalui aplikasi jasa pesan antar makanan.

Konsep kios kantin yang akan kami buat ini adalah konsep lima hari kerja, mengikuti hari belajar yang ditetapkan kampus. Kantin mulai beroperasi sejak pukul tujuh pagi atau waktu sarapan sampai akhir waktu makan siang atau sekitar pukul dua siang. Dengan lokasi yang berada tak jauh dari kelas dan gedung laboratorium, kantin menjadi pilihan mahasiswa untuk membeli makanan yang praktis. Sistem yang diterapkan kantin dalam beroperasi adalah setiap kelas mendapat tugas untuk menjaga kantin sesuai jadwal. Untuk pengisian kantin di wajibkan tiap kelas menyumbang. Barang yang bisa di sumbangkan berupa makanan ringan, minuman, hingga makanan pokok yang sudah dikemas. Dari sumbangan tersebut, hasilnya akan di bagikan lagi kepada kelas yang menyumbang. Sehingga kelas akan mendapatkan keuntungan dari hassil penjualan tersebut.

Kampus Poltekkes Kemenkes Jambi menampung sekitar kurang lebih 700 mahasiswa di lingkungan kampusnya serta terbatasnya jumlah penjual makanan yang

menyajikan mulai dari makanan ringan, minuman hingga makanan pokok untuk makan siang, maka ‘Kantin Kejujuran’ dapat menjadi sebuah peluang yang bagus. Selain dapat memberikan penghasilan bagi pengelola kios kantin Ibu ELLYAN, usaha ini dapat memberikan lapangan kerja pada paling tidak dua orang untuk membantu pengelola dalam menjalankan usaha ini.

1.2. Gambaran Umum Potensi Usaha Makan dan minum merupakan kebutuhan yang tak lepas dari makhluk hidup. Makan dan minum juga penting untuk memberikan energy agar makhluk hidup dapat melakukan aktivitasnya. Manusia sendiri membutuhkan makan dan minum yang bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit yang berasal dari makanan dan minuman yang di konsumsi sehari-hari.

Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia, tentunya para pelaku usaha bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor bahan baku kopi dari pasar luar negeri. Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat. Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang. Berbekal kreativitas para pelaku usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak muda, kaum wanita, bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih cukup bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari luar negeri. Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga

dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai kopi. Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan mengesankan. Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan, meski berada di tengah gempuran coffeshop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha. 1.3. Gambaran Umum Industri Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang produk ini, dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia. Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah. Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing' (lihat di bawah). Berkaitan dengan komoditikomoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet dan kakao. Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya menanam pohonpohon kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia namun kemudian dengan cepat mengekspansi produksi kopi ke wilayah Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan abad ke-18. Indonesia terbukti memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan-perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra dan juga di Sulawesi. Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan pasar

yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi dibidang industri kopi.

BAB II ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

2.1.Nama Unit Usaha Unit usaha ini diberi nama “” . Maksud dari nama tersebut adalah Nama Organisasi

:

Pemilik

: Mahasiswa Poltekkes Kememnkes Jambi

Alamat

: jl. Dr. Tazar, Kel. Buluran Kenali, Kec. Telanaipura

No Telp

: 0741 123 456

2.2.Legalitas Usaha Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah : a.

Badan Hukum Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah Firma. Karena perusahaan terdiri

dari

4

orang

anggota

sehingga

perusahaan

memilih

bentuk

usaha

Firma. Firma sendiri merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modalnya berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya. b.

Perjanjian Sewa Menyewa

Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha Coffee Truck “BBW” baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan sudah diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai kegiatan usaha. c.

Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha Usaha Coffee

Truck

“BBW” akan

mempersiapkan

ijin

usaha

dari

Dinas

Perindustrian dan Perdagangan. d.

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Sebagai unit bisnis, usaha Coffee Truck “BBW” juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha ke departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

e.

SITU (Surat Ijin Tempat Usaha) Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke Dinas

Daerah

setempat.

Berdasarkan

hal

tersebut,

perusahaan

juga

akan

mempersiapkan surat ijin mengenai tempat usaha f.

Ijin Domisili dan IMB Karena usaha Coffee Truck “BBW” memerlukan sebuah gudang yang akan didirikan di atas sebidang tanah. Demi kelancaran usaha, maka perusahaan melakukan

perijinan

untuk

penggunaan

tanah

sebagai

lahan tempat

beroperasinya gudang dari usaha perusahaan di daerah Panam. 2.3.Personalia a.

Kebutuhan Tenaga Kerja Usaha ini membutuhkan kurang lebih 3 tenaga kerja dengan rincian 1 orang bagian keuangan, 1 orang bagian penyusunan barang-barang, dan 1 orang yang membersihkan ruangan.

BAB III ASPEK PEMASARAN

3.1.Segmentasi, Targeting, dan Positioning a.

Segmenting Untuk bagian ini, kantin mensegmen konsumen semua mahasiswa maupun dosen.

b.

Targeting Target yang di pilih yaitu semua mahasiswa dan dosen.

c.

Positioning harga makanan dan minuman yang tersedia mulai dari Rp. 500,- hingga Rp. 10.000,-.

3.2.Permintaan a.

Perkembangan Permintaan Saat ini Mahasiswa sering kali mengeluh karena terbatasnya ketersediaan makanan dan minuman yang menjadi kebutuhan terutama saat jam sarapan dan makan siang tiba. Sehingga membuat mahasiswa keluar lingkungan kampus untuk mencari makanan.

b.

Prospek permintaan di masa yang akan datang Dengan meningkatnya kebutuhan makanan dan minuman bagi mahasiswa, mengharuskan untuk membuat kantin agar kebutuhan mahasiswa terpenuhi. Sehingga mahasiswa tidak perlu lagi keluar lingkungan kampus untuk membeli makanan ataupun minuman.

3.3.Penawaran

a.

Perkembangan penawaran saat ini Di Pekanbaru sendiri penawaran disektor usaha coffee truck memang sudah sangat berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi instan yang ada. Tapi untuk coffee truck sendiri, di Pekanbaru masih belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu-satunya di Pekanbaru yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.

b.

Prospek penawaran di masa yang akan datang Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha coffee truck pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.

3.4.Strategi Pemasaran Strategi pemasaran Coffee Truck “BBW” akan menggunakan bauran pemasaran 4P. Berikut penjelasannya : 1.

Price (Harga) Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen terutama konsumen remaja yang menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau.

2.

Place (Tempat) Perusahaan tidak memiliki tempat produksi melainkan menggunakan mobil caravan. Meskipun perusahaan tidak memiliki tempat yang tetap, perusahaan akan beroperasi di wilayah yang padat aktivitas seperti di Panam, di Jalan Jend. Sudirman, di daerah Kampus UR dan Kampus UIN SUSKA Riau yang notabene disana banyak mahasiswa-mahasiswi yang mencari tempat tongkrongan untuk mengobrol atau mengerjakan tugas kuliah, dan tempat-tempat yang terdapat institusi pendidikan serta kantorn lainnya.

3.

Product (Produk) Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku yang berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain mejual produk perusahaan,

perusahaan juga melakukan pelayanan untuk memuaskan para pelanggan, sehingga jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk perusahaan, maka yang perusahaan harapkan adalah pelanggan datang kembali untuk membeli produk minuman kopi perusahaan. 4.

Promotion (Promosi) Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk membantu memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak anakanak muda menggunakan social media sehingga informasi tentang produk perusahaan lebih cepat di dapat oleh para konsumen perusahaan. Twitter, dan Instagram salah satu social media yang perusahaan gunakan. Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai dimana perusahaan akan berjualan, informasi mengenai diskon jika mem-follow twitter perusahaan dan mentweet mention terunik mengenai produk perusahaan, maka akan dapat diskon. Perusahaan juga akan menyebarkan foto varian-varian baru dari produk perusahaan serta foto-foto dimana perusahaan akan berjualan.

3.5.Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan berskala 1 – 5.

Keterangan :

No

Sangat lemah

:1

Lema

:2

Sedang

:3

Kuat

:4

Sangat kuat

:5

Item yang dinilai

Kriteria Penilaian Sangat

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat

Lemah

Kuat √

1

SDM

2

Pesaing

3

Konsumen

√ √ √

4

Armada Pemasaran



5

Harga



6

Promosi

7

Distribusi

8

Barang dgg



9

Mutu barang dagang



10

Peraturan Pemerintah



11

Lingkungan Bisnis

12

Ketersediaan brg dgg

13

Rencana Pemasaran

14

Penyimpanan brg dgg



15

Margin Laba



16

Ketersediaan Modal



17

Pangsa







√ √



Pasar 18



Manajemen Pemasaran Total Bobot

0

4

12

Interval =Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval Jumlah Kelas = 5–1 5 = 0,8 1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak 1,81 – 2,60 = Tidak layak

44

5

2,61 – 3,40 = Sedang 3,41 – 4,20 = Layak 4,21 – 5,00 = Sangat layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus ;

Kelayakan usaha = Total bobot Jumlah item yang dinilai = 65/18 = 3,61 Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,61 maka usaha Coffee Truck “BBW” dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20. 3.6.Analisis Persaingan Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha dagang Ana Material’s grosir, maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan cara : a. Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada factor persaingannya, semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 . b. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing – masing factor. Semakin penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 .

Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan Kafe

Kedai Kopi

Mini Market

Coffee Truck “BBW”

Faktor

A

B

A.B A

B

A.B

A

B

A.B

A

B

A.B

Persaingan Harga

2

3

6

2

3

6

4

3

12

4

5

20

Kualitas

3

2

6

3

3

9

4

5

20

4

5

20

Promosi

2

2

4

3

4

12

4

5

20

4

5

20

Jasa khusus

2

2

4

3

3

9

4

4

16

5

5

25

Pelayanan

2

3

6

3

4

12

4

4

16

5

5

25

Suasana

1

2

2

3

2

6

5

4

20

5

5

25

Lokasi

2

2

4

4

3

12

4

5

20

4

4

16

Kekuatan Relatif

32

66

124

151

Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan bahwa Coffee Truck “BBW” menduduki pada perigkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling besar adalah minimarket. Kelemahan dari Coffee Truck “BBW” terletak pada lokasi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari minimarket. Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi Coffee Truck “BBW” agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.

BAB IV ASPEK TEKNIS DAN OPERASI 4.1. Lokasi Produksi Sebagai sebuah perusahaan manufaktur perusahaan memproduksi dan menjual produk perusahaan di mobil caravan, jadi perusahaan tidak menggunakan tempat usaha atau pabrik untuk memproduksi produk perusahaan. Tetapi perusahaan sebagai perusahaan manufaktur membutuhkan gudang yang bertempat di daerah Panam Pekanbaru. Lokasi yang perusahaan pilih untuk menjalankan usaha ini rencananya di daerah: Umum : Daerah Sukajadi, Rumbai, Gobah Mahasiswa : Di dekat Kampus UR dan UIN Suska Riau Karyawan kantoran : Di Perkantoran Jalan Jend. Sudirman Keunggulan dari lokasi produksi (mobil caravan dan gudang) : 1. Dekat dengan pasar, karna perusahaan manufaktur perusahaan ini menggunakan mobil caravan sehingga usaha ini bisa mencari pasar sendiri tanpa harus mempertimbangkan biaya sewa bangunan. Dan untuk gudangnya sangat dekat dengan salah satu tempat dimana mobil caravan tersebut akan berjualan yaitu daerah Panam. 2. Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami pekerjakan adalah tenaga kerja yang ahli dalam meracik kopi, dan tenaga kerja biasa yang bekerja sebagai pelayan dan bagian kebersihan. Jika perusahaan memerlukan tenaga kerja tambahan nantinya akan sangat mudah untuk mencarinya karna dekat dengan pusat perkotaan yang padat penduduk.

3. Tersedianya sarana dan prasarana, dipusat perkotaan ini tentunya untuk masalah sarana dan prasarana sangat mudah memperolehnya dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sarana yang akan kami gunakan adalah Mobil Caravan serta peralatan lainnya yang ada di dalamnya, Meja Kursi, dll. 4. Dekat dengan pusat pemerintahan, pusat pemerintahan yang ada di Riau kebanyakan dan hampir semua berada di Pekanbaru sehingga lokasi produksi tidak jauh dari pusat pemerintahan. 5. Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu pertimbangan perusahaan dalam melakukan ekspansi adalah karna adanya konsumen potensial yang bisa perusahaan lihat dan perkirakan, dan daerah Pekanbaru merupakan wilayah yang padat dengan konsumen potensial. 6. Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat memberikan respon positif. 7. Hukum yang berlaku di wilayah setempat tidak berat. 8. Jadwal Pelaksanaan: Usaha ini akan mulai launching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 8 Januari 2018. 4.2. Sifat Usaha Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan minuman kopi. Usaha perusahaan yakni mengolah biji kopi menjadi minuman kopi yang nikmat serta memberikan kualitas yang baik. Perusahaan juga akan memberikan tambahan rasa agar lebih inovatif. 4.3. Rencana Pengoperasian Usaha a.

Proses Operasi Usaha Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan penggajian pegawai, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan.

b.

Kebutuhan Bahan Operasi Kebutuhan bahan operasi Coffee Truck “BBW” dikelola oleh pemilik yang ikut andil dalam pembagian bidangnya masing-masing yang mel;iputi pendanaan, kualitas produk, dan kegiatan pemasarannya.

c.

Kegiatan Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan mobil caravan yang menjadi ciri khas usaha ini kami menggunakan tenaga ahlinya. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.

BAB V RENCANA KEUANGAN

5.1. Sumber dan Penggunaan Dana Untuk memenuhi

kebutuhan

akan modal usaha ini maka usaha ini

menggunakan modal sendiri. Dan dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan. 5.2. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja a.

Biaya sewa gudang di panam Rp 5.000.000,00 /bln dan Rp 60.000.000,00 /thn

b.

Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp 1.500.000,00

c.

Aktiva Tetap

·

Mobil VW kombi + Modifikasi mobil

Rp 45.000.000,00

·

Mesin Kopi, 1 buah

Rp 8.000.000

·

Kulkas

Rp 1.600.000,00

·

Peralatan Minum, 40 set

Rp 1.200.000

·

Peralatan Makan, 20 set

Rp 600.000

·

Peralatan Masak,

Rp 3.000.000

·

Meja-kursi

Rp 600.000,00

·

Kipas angin

Rp 200.000,00

·

Kain pembersih

Rp 10.000,00

·

Tempat sampah

Rp

8.000,00

·

Generator mini 1500 watt

Rp

2.300.000,00

·

Mesin kasir lengkap

Rp

8.000.000,00

TOTAL AKTIVA TETAP d.

Rp 70.707.000,00

Aktiva Lancar

·

Kas

Rp. 10.000.000

·

Bahan Kopi

Rp. 7.000.000

·

Bahan Makanan

Rp. 3.000.000

TOTAL AKTIVA LANCAR TOTAL AKTIVA

Rp. 20.000.000 Rp. 90.707.000

5.3. Proyeksi Keuangan a.

Proyeksi pendapatan

·

Pendapatan per hari

Rp 3.000.000

·

Pendapatan per bulan

Rp 70.000.000

·

Pendapatan per tahun

b.

Rp 840.000.000

Proyeksi biaya per tahun

·

Pengadaan Kopi dan Makanan

Rp 380.000.000

·

Gaji karyawan

-

4 Pimpinan

Rp 57.600.000

-

6 Karyawan

Rp 64.800.000

Jumlah gaji karyawan

Rp 122.400.000

·

Biaya listrik

Rp 10.000.000

·

PBB

Rp 2.400.000

·

PPn

Rp 80.000.000

·

Biaya Telp.

Rp 3.000.000

Jumlah Biaya c.

Rp.597.800.000

Proyeksi rugi / laba Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan pengeluaran. Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn = Rp 840.000.000– Rp 597.800.000 = Rp 242.200.000 Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan minuman Coffee Truck “BBW” adalah sebesar Rp 242.200.000

d.

Perhitungan Kelayakan Usaha

1.

Dengan metode Payback Periode Payback Period = Investasi x 1 tahun Arus Cash Inflow • Arus Cash Flow = EAT + Depresiasi • Aktiva tetap Rp 70.707.000 • Depresiasi = Rp 28.000.000 per tahun

= diperoleh dari total depresi Beban Depresiasi • Keuntungan bersih per tahun = Omset per tahun – biaya operasional = Rp 840.000.000 – Rp 597.800 = Rp 242.200.000 • Hari kerja per tahun diasumsikan 317 hari • Misalkan usaha tersebut setelah dikurangi pajak 15 % adalah EAT= 30 % x Rp.242.200.000 EAT= Rp.72.660.000 2.

Dengan Rate of Return Yaitu dengan membandingkan Rata – rata EAT dengan Rata- rata Investasi Misalkan pendapatan per tahun adalah sebagai berikut Tahun

Pendapatan (Rp)

1

Rp 120.000.000

2

Rp 250.000.000

3

Rp 300.000.000

4

Rp 280.000.000

5

Rp 140.000.000

6

Rp 270.000.000

7

Rp 220.000.000

8

Rp 190.000.000

9

Rp 250.000.000

10

Rp 300.000.000

Total

Rp 2.050.000.000

Rata – rata EAT = Rp 205.000.000 Rata – rata Investasi Rp 90.707.000 /2 =Rp 45.353.500 ARR = 205.000.000 45.353.500 = 4.5200%

3.

Dengan Net Present Value ( NPV ) EAT + Depresiasi

Diskon

Faktor PV

20% Rp 148.000.000

0,8333

Rp 123.328.400

Rp 278.000.000

0,6944

Rp 193.043.200

Rp 328.000.000

0,5787

Rp 189.813.600

Rp 308.000.000

0,4822

Rp 148.517.600

Rp 168.000.000

0,4018

Rp 67.502.400

Rp 298.000.000

0,3348

Rp 99.770.400

Rp 268.000.000

0,2790

Rp 74.772.000

Rp 218.000.000

0,2325

Rp 50.685.000

Rp 278.000.000

0,1938

Rp 53.876.400

Rp 328.000.000

0,1615

Rp 52.972.000

Total PV

Rp 1.054.281.000

Jika NPV > 0 Usulan proyek diterima ( Positif ) Jika NPV < 0 Usulan proyek ditolak ( Negatif ) Jika NPV = 0 Nilai perusahaan tetap dan perlu pertimbangan lagi NPV =Total PV - Investasi awal (Io) = Rp 1.054.281.000 - Rp 90.707.000 = Rp 963.574.000 Dengan demikian investasi yang dilakukan dalam pembuatan usaha Coffee Truck “BBW” dapat dikatakan layak karena hasil dari NPV positif yaitu sebesar Rp 963.574.000

BAB VI ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL 6.1. Aspek Ekonomi A.

Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat Perusahaan manufaktur yang perusahaan buat ini menghasilkan sebuah produk berupa minuman kopi. Meskipun pada awal usaha perusahaan belum memerlukan tenaga kerja. Namun untuk ke depannya perusahaan perusahaan akan memerlukan tenaga kerja local yang berpengalaman.

B.

Menggunakan Sumber Daya Lokal Perusahaan ini tentunya memerlukan bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah produk. Disini bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kopi ini berasal dari dalam negeri dengan kualitas yang tidak kalah bermutu dengan produk diluar negri. Dengan kata lain perusahaan tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar untuk mendapatkan kualitas yang tinggi dikarenakan di Indonesia sendiri sudah tersedia bahan baku yang memenuhi standar kualitas yang perusahaan tetapkan.

C.

Menghemat Devisa Perusahaan manufaktur ini hanya memakai bahan baku dan tenaga kerja dari dalam negeri dan tidak memakai bahan baku maupun tenaga kerja dari luar negri. Oleh karna itu mengurangi penggunaan barang impor berarti dapat menghemat devisa.

D.

Menumbuhkan Industri Lain Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat merangsang masyarakat untuk menumbuhkan industri pendukung lainnya. Seperti industri yang menyediakan bahan baku ataupun industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu bukti positif adanya kegiatan ini.

E.

Menambah Pendapatan Nasional

Karena produk ini bisa diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri sehingga impor atas produk dan biaya-biaya yang dibebankan lainnya berkurang bahkan tidak ada sama sekali. 6.2. Hambatan di Bidang Ekonomi A.

Iklim tropis : disini iklim sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan bahan baku. Seberapa banyak bahan baku yang dapat diperoleh sangat bergantung pada iklim, dimana cuaca dan musim menjadi factor yang utama. Jika pasokan bahan baku berkurang ini dapat menaikkan harga dari bahan baku tersebut. Dengan begitu harga dari minuman kopi ini juga akan meningkat sehingga memungkinkan konsumen untuk mencari produk pengganti.

B.

Produktivitas rendah : jika pendapatan dari konsumen atau daya beli masyarakat rendah maka konsumen akan memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang paling utama terlebih dahulu.

C.

Nilai pendapatan luar negri : ini di sebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis ,dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian.

D.

Tekanan penduduk yang berat : dimana ini dapat berupa kurangnya kesadaran penduduk untuk memiliki hidup yang sehat dan dapat berumur panjang. Misalnya saja minuman alcohol nantinya dapat menjadi suatu budaya disuatu negara.

6.3. Aspek Sosial Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun demikian,perusahaan tidak dapat hidup sendirian ,perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial. 1.

Perusahaan sebagai lembaga social Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan dalam waktu bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur ini dapat diproduksi bahan bakunya menjadi produk jadi dan terus langsung dipasarkan ke konsumen dengan pelayanan jasa yang terbaik yang dapat perusahaan berikan.

2.

Perubahan kondisi social yang kompleks Di sewaktu-waktu konsumen akan sadar tentang kesehatan, maka mereka akan berupaya untuk memperoleh produk yang sehat dan terkadang tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan. Tapi jika sewaktu-waktu konsumen sudah terbiasa dengan budaya yang negative. Misalnya budaya mabuk-mabukan dengan minuman berakohol dan mereka tentunya tidak akan peduli lagi akan kesehatan.

3.

Perubahan dalam masyarakat pluralistik Masyarakat

pluralistik

adalah

sebuah

kehidupan

berbagai

kelompok

yang

mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif. Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu hidup, memberikan tren positif dan berpengaruh positif pada masyarakat.

BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Usaha Coffee Truck “BBW” dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan hasil ARR yang lebih besar dari 5%, NPV positif dan PI yang lebih besar daripada 1.

Walaupun termasuk usaha yang baru namun dengan ciri khas yang unik yaitu berjualan dengan mobil caravan yang memiliki tampilan artistic serta produk perusahaan yang menyegarkan serta sehat, perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman kopi yang telah dulu beredar di masyarakat. Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki yaitu bahan baku perusahaan terdiri dari biji kopi segar, berkualitas dan sehat, perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping mendapatkan laba, yaitu untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat bagi setiap masyarakat terpenuhi. Perusahaan berharap dengan ada usaha Coffee Truck “BBW” membangkitkan

semangat

wirausaha

bagi

masyarakat

Indonesia

ini dapat khususnya

generasi muda Indonesia, karena jika dalam suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekenomian negara tersebut akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu permodalan usaha Coffee Truck “BBW” ke depan.

7.2. Saran Dalam menjalankan Coffee Truck “BBW” ini , yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga minuman kopi yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan produk ini kepada masyarakat.

More Documents from "Bella Tiara Wulandari"

Proposal.docx
May 2020 11
Absen Komunitas.docx
May 2020 30
Cover.docx
December 2019 20
93861_amdal.pptx
December 2019 24
Kata Pengantar.docx
November 2019 39