Proposal Permohonan Penelitian Skripsi

  • Uploaded by: ulya himawati
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Permohonan Penelitian Skripsi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,591
  • Pages: 11
PROPOSAL PERMOHONAN PENELITIAN SKRIPSI Tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siwa/siswi Kelas IV dan V di Min 22 Rorotan Jakarta Utara tahun 2019”

Oleh: Ulya Himawati NIM : P2.31.33.1.15.043

Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II Tahun 2019

LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi dengan Judul Hubungan tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa Kelas IV dan V Min 22 Rorotan Jakarta Utara tahun 2019

Yang disusun oleh Ulya Himawati

NPM P23133115043

Telah disetujui pada: Hari Rabu, Tanggal 6 Februari 2019 Prodi Akademik DIV

Kusrini Wulandari, SKM, MKes NIP. 196005111984012001

1. LATAR BELAKANG Menurut Pedoman Arah Kebijakan Program Kesehatan Lingkungan Pada Tahun 2008 menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki penyakit menular yang berbasis lingkungan yang masih menonjol seperti DBD, TB paru, malaria, diare, infeksi saluran pernafasan, HIV/AIDS, Filariasis, Cacingan, Penyakit Kulit, Keracunan dan Keluhan akibat Lingkungan Kerja yang buruk. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia. Pada tahun 2001, kematian yang disebabkan oleh penyakit berbasis lingkungan, diantaranya Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA menduduki peringkat pertama dengan jumlah 15,7% kematian, penyakit TBC menduduki peringkat kedua dengan jumlah 9,6% kematian. Diare menduduki peringkat ketiga dengan jumlah 7,4% kematian (Rahman, 2015). Penyebaran penyakit berbasis lingkungan secara epidemiologis masih tinggi di Indonesia dikarenakan PHBS masih rendah. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan. (Direktorat Promosi

Kesehatan

Kesehatan RI, 2018).

Dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Kementrian

Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bangsa Indonesia. Sementara itu, derajat kesehatan tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan, tetapi yang lebih dominan justru adalah kondisi Lingkungan dan perilaku masyarakat. Upaya

untuk

mengubah

perilaku

masyarakat

agar

mendukung

peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program ini telah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (dahulu : Departemen Kesehatan) sejak tahun 1996. Evaluasi keberhasilan pembinaan PHBS dilakukan dengan melihat indikator PHBS di tatanan rumah tangga. Namun demikian, karena tatanan rumah tangga saling berkait dengan tatanan-tatanan lain, maka pembinaan PHBS dilaksanakan tidak hanya di tatanan rumah tangga, melainkan juga di tatanan intstitusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, dan tatanan fasilitas kesehatan (Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), Kemenkes RI, 2011). Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengimbangi makin

ketatnya

mempercepat

persaiangan keberhasilan

bebas

di

era

pembangunan

globalisasi. tersebut

Untuk

diperlukan

pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, swasta maupun masyarakat. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah menjadikan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan (Dinkes Provinsi Bali, 2000). Guna menciptakan Negara yang mampu bertahan dalam era persaingan global,

pendidikan

sekolah

merupakan

faktor

utama

untuk

mewujudkannya. Bangku sekolah adalah tempat mencetak generasi berkualitas, penerus perjuangan dan kehidupan bangsa. Pendidikan

sekolah menjadi satu tatanan terpenting yang digunakan untuk membentuk pribadi yang lebih tanggap pada berbagai masalah dan salah satunya kesehatan, lembaga pendidikan atau sekolah berpotensi dalam meningkatkan SDM bangsa di masa yang akan datang. Seiring dengan Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015. Melalui lembaga sekolah diharapkan lahir generasi yang lebih sadar dan tanggap tentang arti sehat yang seutuhnya. 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan anak usia sekolah. Usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk berperilaku bersih dan sehat baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat (Majalah interaksi, 2008). Anak usia 6-12 tahun merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada umumnya, anakanak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa yang diterima dan diketahuinya dari orang lain ( Nadia, 2012).

Derajat kesehatan anak pada saat ini masih belum bisa dikatakan baik sebab masih banyak terdapat masalah kesehatan khususnya pada anak sekolah dasar. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan dan munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah yang ternyata pada umumnya berkaitan dengan PHBS (Wowor, 2013). Berdasarkan fenomena yang ada dapat disimpulkan bahwa masalah yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terdapat siswa/siswi yang belum melakukan Perilaku Hidup Hersih dan Sehat (PHBS) untuk

itu membuat penulis tertarik untuk melakukan

penelitian untuk mengetahui bagaimana “Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Terhadap Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Siswa/Siswi MIN 22 ROROTAN Jakarta Utara Tahun 2019”.

2. TUJUAN 2.1

TUJUAN UMUM Untuk Mengetahui seberapa besar tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa/siswi Kelas IV dan V Min 22 Rorotan Jakarta Utara Tahun 2019.

2.2

TUJUAN KHUSUS 1.

Untuk Mengetahui Seberapa besar Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa/siswi kelas IV dan V Min Rorotan Jakarta Utara tahun 2019.

2.

Untuk Mengetahui Seberapa besar Tingkat Sikap Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa/siswi kelas IV dan V Min Rorotan Jakarta Utara tahun 2019.

3.

Untuk Mengetahui Seberapa besar Tingkat Tindakan Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa/siswi kelas IV dan V Min Rorotan Jakarta Utara tahun 2019.

4.

Untuk Mengetahui Faktor penunjang apa saja yang memepengaruhi Siswa/siswi kelas IV dan V Min Rorotan Jakarta Utara tahun 2019 dalam melakukan PHBS.

3. MANFAAT 3.1 Manfaat Penelitian 3.1.1. Bagi Puskesmas Sebagai bahan masukan dalam mengetahui seberapa besar siswa/siswi yang melakukan kegiatan PHBS untuk mengurangi angka kesakitan terhadap penyakit berbasis lingkungan seperti diare, kecacingan, dll. 3.1.2. Bagi Akademik Menambah

kepustakaan

di

Perpustakaan

Jurusan

Kesehatan

Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II. serta Sebagai tambahan informasi, referensi kepustakaan yang dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya. 3.1.3. Bagi Peserta Didik (Mahasiswa) Meningkatkan keterampilan dalam melakukan penelitian khususnya dalam menganalisa hasil penelitian. dan Mengaplikasikan ilmu sekaligus mengembangkan

kemampuan

pembelajaran di bangku kuliah.

akademik

yang

didapat

selama

4. RUANG LINGKUP Ruang lingkup penelitian ini adalah melakukan observasi dan melakukan wawancara mengenai tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan siswa/i terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kelas IV dan V Min 22 Rorotan Jakarta Utara tahun 2019. Dengan melakukan wawancara kepada paras siswa/i sekolah dasar tentang pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai PHBS pada tatanan pendidikan atau sekolah yaitu terdiri dari 8 indikator, tetapi hanya 5 indikator yang ada kaitannya dengan ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu; CTPS Sebelum dan Sesudah Makan, Mengkonsumsi Jajanan Sehat, Menggunakan Jamban bersih dan sehat, Memberantas Jentik Nyamuk dan membuang sampah pada tempatnya.

5. METODE PENELITIAN 5.1

Jenis Penelitian Metode Penelitian adalah menggunakan penelitian deskriptifanalitik dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti mampu mempelajari dan menganalisa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). data yang dikumpulkan menggunakan teknik survei dengan menggunakan kuosioner.

5.2

Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah siswa/siswi kelas IV dan V Min 22 Rorotan Jakarta Utara

5.3

Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adaah seluruh siswa kelas IV dan V Min 22 Rorotan sebanyak 90 anak. Untuk menghindari adanya drop out sampe ditambah sebesar 10% sehingga besar sampel 99 anak kelas IV dan V.

5.4

Pengumpulan Data Dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti memperoleh data sebagai bahan penunjang penelitian dari beberapa sumber, yaitu: 5.4.1. Data primer Dalam hal ini Penulis mengambil data langsung terhadap objek penelitian, meliputi: 1. Observasi, yakni melakukan pengamatan terhadap siswa kelas IV dan V dan Fasilitas penunjang sekolah. 2. Wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada siswa/i kelas IV dan V di Min 22 Rorotan Jakarta Utara. 5.4.2. Data Sekunder 1. Data Sekolah sehat yang sudah dan belum dilakuakn penyuluhan PHBS. 2. Data 10 Besar penyakit di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan Kecamatan Rorotan Jakarta utara. 3. Data Sekunder diperoleh dari pihak MIN 22 Rorotan Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Mengenai Profil sekolah dan data sanitasi dasar. 4. Studi kepustakaan yaitu membaca literature, buku, dan berbagai jurnal yang sesuai dengan topik yang terkait dalam penyusunan skripsi.

6. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Min 22 Rorotan Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara tahun 2019. Dengan waktu penelitian bulan april sampai juni 2019.

7. TIM ORGANISASI PENELITIAN Peneliti NIM Tim

: Ulya Himawati : P23133115043 : Ananda Savira Rahmat, Nuke Fernanda, Hasna Nafiah

Pembimbing Akademik

: Siti Kusumawati, SKM.IT.Dipl.MIS

8. PENUTUP Demikian proposal yang telah peneliti buat dengan harapan, penelitian yang akan peneliti lakukan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Besar harapan peneliti, semoga proposal ini dapat disetujui dan dilakukan tahap selanjutnya yaitu penyusunan Skripsi sebagai syarat untuk kelulusan di jenjang pendidikan D IV Jurusan Kesehatan Lingkungan. Akhir kata Tak ada gading yang tak retak,tiada manusia yang sempurna apabila penyusunan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, peneliti mohon maaf dan berharap partisipasi baik kritik maupun saran yang dapat membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya. Jakarta, Selasa 5 februari 2019 Peneliti

Ulya Himawati P2.31.33.1.15.043

Related Documents

Proposal Penelitian
June 2020 36
Proposal Penelitian
May 2020 34
Proposal Skripsi
June 2020 30
Proposal Penelitian
October 2019 38
Proposal Penelitian
May 2020 30

More Documents from ""

G.docx
August 2019 44
G
August 2019 59
Rjtp.xlsx
June 2020 24