LEMBAR PENGESAHAN PENDIDIKAN KESEHATAN STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA 2019
Nama Kegiatan
: Pendidikan Kesehatan Tentang Cacar Air
Tema Kegiatan
: “Pentingnya Menjaga Kesehatan”
Tanggal/Waktu
: 12 Maret 2019/08.00-selesai WITA
Tempat
: Sekolah Dasar Negeri 004 Samarinda
Pelaksana
: Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Semester 5 B
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Pembina Keperawatan Anak STIKes WHS
Ns. Rusdi, S.Kep., M.Kep
Ns. Sumiati Sinaga, M.Kep
Ketua Pelaksana Pendidikan Kesehatan,
Zukri Fauza
Mengetahui,
Wakil Ketua I/Kemahasiswaan
Wakil Ketua II/Keuangan,
WakilKetua III/Kemahasiswaan,
Ns. Sumiati Sinaga, M.Kep
Hj. Sumiati,SKM.,M.Kes
Ida Hayati, M.Kes
Samarinda, 05 Maret 2019 Menyetujui,
Ketua STIKes WHS,
Ns. Edy Mulyono, S.Pd, S.Kep, M.Kep.
Proposal Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Cacar Air A. Latar Belakang Sekolah merupakan sebuah lembaga formal, tempat anak didik memperoleh pendidikan dan pelajaran yang diberikan oleh guru. Sekolah mempersiapkan anak didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan, agar mampu berdiri sendiri dalam masyarakat. Di dalam memajukan pengembangan nasional, anak merupakan investasi pembangunan dalam bidang tenaga kerja dan pewaris negara dimasa depan, maka pembinaan terhadap anak perlu dimulai sejak dini, sehubung dengan itu, pendidikan dan kesehatan mempunyai peranan yang besar karena secara organisatoris sekolah berada dibawah Departemen Pendidikan Nasional, sedangkan secara fungsional Departemen Kesehatan bertanggung jawab atas kesehatan anak didik. Beberapa tahun trakhir berbagai jenis penyakit semakin banyak yang muncul salah satu penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk, (2013: 64) menyebutkan bahwa secara umum ada dua jenis penyakit yaitu penyakit menular (Infectious Diseases) dan penyakit tidak menular (Non Infectious Diseases). Penyebaran penyakit menular menjadi keprihatinan dan ancaman bagi masyarakat karena penyakit menular umumya bersifat mendadak dan bisa menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam waktu tertentu. Metode penularan penyakit pada manusia diklasifikasikan menjadi dua yaitu penularan secara vertikal dan penularan secara horizontal. Penularan secara vertikal yaitu penularan dari ibu ke bayi melalui plasenta saat bayi berada dalam kandungan atau menular ke bayi yang baru lahir pada saat proses kelahiran normal. Sedangkan penularan secara horizontal yaitu penularan yang terjadi karena individu sehat berkontak langsung dengan individu yang terinfeksi oleh suatu penyakit menular. Kontak langsung dapat melalui udara, batuk, bersin, makanan, minuman, dan bahkan kotoran individu yang mengandung virus penyakit menular. Salah satu penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak langsung adalah Varicella. Penyakit Varicella disebut juga dengan Chickenpox, di Indonesia penyakit ini biasa dikenal dengan cacar air. Cacar air merupakan salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak namun dapat juga menyerang orang dewasa. Di indonesia, cacar air diduga sering terjadi pada saat pergantian musim hujan ke musim panas ataupun sebaliknya. Penyakit Varicella terdapat diseluruh dunia dan tidak ada perbedaan ras ataupun jenis kelamin. Penyakit ini disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV). Penyakit cacar air sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan sangat menular, lebih menular dibandingkan dengan gondong (Parotits) tetapi kurang menular jika dibandingkan dengan campak (Measles). Gejala yang ditimbulkan dari penyakit cacar air yaitu sakit kepala, demam, kelelahan ringan kemudian diikuti dengan munculnya ruam pada kulit dan rasa gatal (Esson et al, 2014). Infeksi cacar air menyerang semua usia dengan puncak insidensi pada usia 5-9 tahun. 90% pasien Varicella berusia dibawah 10 tahun, sangat sedikit sekali terjadi pada orang dewasa (Widoyono, 2011: 91). Angka
kematian akibat penyakit ini sangat kecil sekali kecuali adanya komplikasi. Widoyono (2011: 91) menyebutkan bahwa kasus Varicella di Amerika diperkirakan mencapai 3,1 - 3,5 juta per tahunnya. Di Amerika, Varicella sering 3 terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun dan 5% kasus terjadi pada usia lebih dari 15 tahun. Sedangkan di Jepang penyakit ini umum terjadi pada anak-anak dibawah usia 6 tahun sebanyak 81,4%. Namun di Indonesia tidak banyak penelitian yang mencatat kasus Varicella atau cacar air. Mengingat kasus cacar air banyak menyerang anak-anak, sifat penularannya yang begitu cepat dan dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk mengendalikan penyebaran penyakit cacar air agar tidak menjadi wabah dalam suatu populasi. Salah satu cara yang dilakukan dengan melaksanakan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada anak Sekolah Dasar untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang cacar air.
B.
Landasan Kegiatan Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak 2
C. Tujuan Kegiatan 1. Siswa-siswi dapat mengerti serta memahami tentang cacar air 2. Siswa-siswi dapat mengerti bagaimana caranya mencegah terjadinya penyakit cacar air 3. Siswa-siswi dapat mengerti pentingnya menjaga kesehatan
D. Sasaran Kegiatan Orang tua siswa-siswi dan seluruh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 004 Samarinda
E.
Nama Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Cacar Air
F.
Waktu dan Tempat Kegiatan Tanggal/Waktu
: 13 Maret 2019
Tempat
: Sekolah Dasar Negeri 004 Samarinda
G. Tema Kegiatan “Pentingnya Menjaga Kesehatan”
H. Bentuk Kegiatan Promosi dan Penyuluhan Kesehatan
I.
Metode Kegiatan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab
J.
Media Kegiatan 1. Poster 2. LCD 3. Laptop
K.
Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. 100% siswa-siswi hadir b. Tempat dan alat tersedia dengan baik c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana 2. Evaluasi Proses a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang di rencanakan b. Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung 3. Evaluasi Hasil a. Siswa-siswi dapat mengerti serta memahami tentang cacar air b. Siswa-siswi dapat mengerti bagaimana caranya mencegah terjadinya penyakit cacar air c. Siswa-siswi dapat mengerti pentingnya menjaga kesehatan
MATERI CACAR AIR Terlampir (Lampiran 1)
SUSUNAN ACARA Terlampir (Lampiran 2)
SUSUNAN PANITIA Terlampir (Lampiran 3)
SUSUNAN ANGGARAN DANA Terlampir (Lampiran 4)
Penutup Demikian lah proposal kegiatan “Pentingnya Menjaga Kebersihan”. Besar harapan kami agar Bapak/Ibu dapat menyetujui dan mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan baik dan semoga sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dan Tuhan YME memberikan petunjuk dan meridhoi segala amal baik kita dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Lampiran 1 Materi Cacar Air
A. Pengertian Varisella berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan diluar negeri terkenal dengan nama chicken pox. Cacar air atau varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster (virus cacar air). Virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal di masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit. Cacar air menular melalui saat pasien bersin, batuk atau melalui sentuhan langsung dengan cairan cacar. Adalah penyakit cacar air atau dalam istilah medis disebut varicella adalah infeksi yang disebabkan oleh virus viaricella zoster. Penderita yang terinfeksi virus ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal diseluruh tubuh.
B. Penyebab Cacar air disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang bisa menular dengan sangat mudah dan cepat. Infeksi virus ini bisa menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin, dan kontak langsung dari lendir. Penularan ini terjadi pada 2 hari sebelum ruam muncul hingga seluruh kerak kering pada luka hilang. C. Proses penularan Secara umum, seluruh jenis penyakit cacar dapat menular melalui kontak langung dengan cairan tubuh yang terinfeksi atau objek terkontaminasi eperti tempat tidur atau pakaian. Proses penularan bisa melalui bersin, batuk pakaian yang tercemar dan sentuhan keatas gelembung/lepuh yang pecah. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus. D. Faktor Resiko 1. Anda belum pernah terkena cacar air 2. Jika anda belum menerima vaksin cacar air
E. Tanda dan Gejala Cacar air muncul setelah 10 sampai 21 hari tubuh terpapar virus Varisella. Gejala cacar air ditandai dengan: 1. Demam 2. Pusing 3. Lemas 4. Nyeri tenggorokan 5. Selera makan menurun
6. Ruam merah, yang biasanya berawal dari perut, punggung atau wajah dan dapat menyebar keseluruh tubuh. Ruam tersebut bewarna merah, kecil dan berisi cairan. Kemunculan ruam ini terjadi secara bertahap dan bertambah banyak selama 2 hingga 4 hari. Terdapat 3 tahap perkembangan ruam sebelum mencapai tahap penyembuhan. Tahap tersebut berupa: a.
Ruam merah menonjol
b.
Ruam menjadi seperti luka lepuh berisi cairan (vesikel) yang dapat pecah dalam beberapa hari
c.
Luka lepuh yang pecah menjadi kerak kering, dan dapat hilang dalam waktu beberapa hari. Ketiga tahap perkembangan ruam cacar air dalam tubuh tidak berlangsung dalam waktu yang
bersamaa. Ruam baru bermunculan secara terus-menerus selama masih terjadi infeksi dan baruu mereda hingga hilang sepenuhnya dalam waktu 14 hari.
F. Komplikasi 1. Infeksi bakteri sekunder yang menyerang kulit, jaringan lunak, tulang, sendi atau aliran darah (sepsis) 2. Pneumonia, terutama penderita cacar air dewasa yang merokok 3. Dehidrasi 4. Radang otak atau ensefalitis 5. Toxic shock syndrome Ibu hamil yang terkena cacar air juga berisiko mengalami komplkasi. Komplikasi cacar air pada awal kehamilan dapat menyebabkan bayi berat badan lahir rendah , serta cacat lahir berupa ukuran kepala yang kecil atau gangguan intelektual. Apabila cacar air terjadi seminggu sebelum melahirkan atau beberapa hari pasca persalinan, maka bayi yang lahir berisiko mengalami infeksi virus.
G. Perawatan dan Pengobatan Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami penurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi pengobatan “Asiklovir” berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun keatas) selama 7-10 hari dan setiap yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis dipermukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK” sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan. Hal yang harus diperhatikan dalam mengobati penyakit cacar air ini, yaitu: 1. Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk mengatasi demam, vitamin untuk menambah daya tahan tubuh dan antivirus cacar air baik obat maupun salep seperti salah satunya adalah Asiklovir.
2. Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik 3.
Hindari pemakaian bedak tabor saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang sehat. Pakailah salep yang telah di resepkan dokter seperti Asiklovir atau salep betadine agar luka cepat mengering
4.
Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mongering agar tidak membekas
H. Pencegahan Langkah pencegahan yang cukup efektif dalam menghindari terjadinya cacar air adalah dengan menjalani vaksinasi cacar air. Vaksinasi ini dianjurkan untuk anak kecil dan orang dewasa yang belum melakukan vaksinasi. Pada anak kecil, penyuntikan vaksin Varicella atau cacar air pertama dilakukan pada umur 12 hingga 18 bulan, dan penyuntikan lanjutan dilakukan ketika anak berusia 2 hingga 4 tahun. Sedangkan anak yang lebih besar dan orang dewas perlu mendapat 2 kali vaksinasi dengan perbedaan waktu setidaknya 28 hari. Sementara orang yang pernah mengalami cacar air tidak perlu melakukan vaksinasi, karena imunitas tubuh sudah melindunginya dari virus ini sepanjang hidup. Begitu juga dengan anak yang dilahirkan dengan ibu yang pernah menderita cacar air. Imunitas tubuh ibu diturunkan kepada anaknya, melalui plasenta dan air susu ibu (ASI), selama beberapa bulan setelah kelahirannya. Disi lain, vaksinasi cacar air tidak dianjurkan bagi wanita hamil, orang yang memiliki sistem imunitas lemah, serta orang yang alergi terhadap gelatin atau antibiotic neomycin. Untuk kendisi seperti itu, dianjurkan membatasi kontak dengan penderita penyakit cacar air guna mencegah penularan virus.
I. Makanan sehat untuk penderita cacar air 1.
Kacang hijau Kacang hijau memiliki kandungan mineral, vitamin B dan protein, kandungan tersebut dapat membantu pembentukan sel baru dan membuang sl-sel yang telah rusak dalam tubuh.
2.
Yoghurt Yoghurt mampu meningkatkan kekebalan tubuh pada penderita cacar air.
3.
Oatmeal Oatmeal memiliki kandungan serat dan mineral yang sangat baik untuk kekebalan tubuh dalam melawan bakteri.
4.
Telur Telur dapat meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi untuk yang alergi terhadap protein tinggi ada baiknya menghindari telur.
5.
Alpukat
Kandungan mineral yang banyak dalam buah alpukat dapat mempercepat pemulihan, selain itu juga memiliki kandungan vitamin B6, vitamin C, dan vitamin B1, yang baik untuk kesehatan.
6.
Ubi jalar Ubi jalarmengandung banyak zat baik, seperti mineral, vitamin, hingga protein. Kandungan ini dapat menaikan trombosit penderita cacar air.
7.
Bawang putih Tidak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, ternyata bawang putih juga dapat meredakan rasa panas penderita cacar,
8.
Tomat Selain untuk menyehatkan mata, tomat juga dapat dapat meningkatkan nafsu makan bagi penderita cacar yang sering menurun.
9.
Jahe Sifat antioksidan yang dimiliki jahe dapat melawan radikal bebas, sehingga tubuh terjaga dari bakteri jahat. Jahe juga memiliki kandungan antimikroba yang berfungsi untuk melawan infeksi.
10. Jamur Jamur adalah salah satu makanan yang bisa memperbanyak sel darah putih, sel darah putih sendiri, memiliki fungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit.
Lampiran 2 Susunan Acara Waktu
Kegiatan
Tempat
Durasi
08.00 – 09.00
Absen
SDN 004 Samarinda
60 Menit
09.00 – 09.30
Pembukaan
SDN 004 Samarinda
30 Menit
SDN 004 Samarinda
60 Menit
SDN 004 Samarinda
30 Menit
SDN 004 Samarinda
30 Menit
SDN 004 Samarinda
30 Menit
Doa Mengisi
quesioner
yang
telah
diberikan oleh panitia Sambutan 09.30 – 10.30
Penyampaian materi tentang cacar air
10.30 – 11.00
Tanya
jawab,
memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya 11.00 – 11.30
Evaluasi,
Menanyakan
kembali
kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada
peserta
yang
dapat
menjawab pertanyaan 11.30 – 12.00
Penutup
Lampiran 3 Susunan Panitia Pelindung
: Ns. Edy Mulyono, S.Pd, S.Kep, M.Kep.
(Ketua STIKES Wiyata Husada Samarinda) Penasehat
: Ns. Sumiati Sinaga, S.Kep., M.Kep (Wakil Ketua I/Kemahasiswaan) Hj. Sumiati, SKM., M.Kes (Wakil Ketua II/Keuangan) Ida Hayati, M.Kes. (Wakil Ketua III/Kemahasiswaan)
Pembina
: Ns. Sumiati Sinaga, S.Kep., M.Kep (Pembina Keperawatan Anak)
Ketua Pelaksana
: Zukri Fauza
Sekretaris
: Nia Novita Sari
Bendahara
: 1. Ni Wayan Ayu Astari 2. Nilam Sari
Seksi Konsumsi Koordinator
: 1. Tri Dewi Ratnasari
Anggota
: 2. Robbecha Lourrannezha 3. Riska Anita 4. Putu Ari Purnamayasa
Seksi Perlengkapan Koordinator
: 1. Syahdan
Anggota
: 2. Nesti Norsepi 3. Triberti Natalis Yodi
Operator Koordinator
: 1. Susilawati
Anggota
: 2. Nofia Helfiana 3. Norvita Asni
Fasilitator
: 1. Siska Puspita Sari 2. Nur Indah Puspita Sari 3. Nurun Ni’mah 4. Sri Wahyuni 5. Rusmita Milia Sari 6. Putri Mariana
7. Yuliana Dwi Astuti 8. Ni Ketut Irayani
Moderator
: 1. Ucy Kiko Perdani 2. Robby Dwi Mas Pratama
Pemateri
: 1. Siti Lestari Nurhamidah 2. Nuzul Prima Diyella
Pubdekdok
: 1. Tita Miranda 2. Siti Kurnia
Lampiran 4 Susunan Anggaran Dana
No
Jenis Anggaran
Jumlah Harga
1
Batrai mic
Rp. 20.000
2
Spanduk
Rp. 200.000
3
Poster
Rp. 10.000
4
Konsumsi
Rp. 500.000
5
Piagam dan Bingkai
Rp. 50.000
7
Foto copy
Rp. 100.000
8
Hadiah peserta a. Penjawab 1
Rp. 20.000
b. Penjawab 2
Rp. 20.000
c. Penjawab 3
Rp. 20.000 Total
Rp. 940.000
Samarinda, 05 Maret 2019
Ketua Panitia
Zukri Fauza
Sekretaris
Nia Novita Sari
Bendahara
Ni Wayan Ayu Astari