PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RSU NURDIN HAMZAH KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR
TIM PPI RSU NURDIN HAMZAH 2019
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Rumah sakit dimana menjadi sarana penting yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan sesuai standar yang sudah ditentukan. Akan tetapi dewasa ini, masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan, pengunjung rumah sakit bahkan petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi. Infeksi itu sendiri dibedakan menjadi 2 berdasarkan asal kuman penyebabnya yaitu infeksi yang berasal dari komunitas dan infeksi yang berasal dari rumah sakit yang disebut Hospital Acquired Infection (HAIs). HAIs adalah infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau setelah perawatan di rumah sakit yang terjadi pada pasien yang tidak memiliki atau tidak dalam masa inkubasi saat masuk dan infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan kesehatan. Angka infeksi rumah sakit terus meningkat mencapai sekitar 9% atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat
inap
di rumah
sakit seluruh
dunia. HAIs
meningkatkan angka kesakitan dan kematian, kecacatan, peningkatanan lama perawatan yang pada akhirnya meningkatkan biaya perawatan. Infeksi Rumah Sakit juga akan berdampak pada penurunan mutu pelayanan Rumah Sakit yang akan berdampak menurunnya
citra Rumah Sakit yang berdampak pada
penurunan pendapatan Rumah Sakit. Dalam upaya menurunkan resiko terjadinya Infeksi Rumah Sakit (HAIs) diperlukan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Kegiatan PPI merupakan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Selain meningkatkan mutu suatu Rumah Sakit, praktik Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit juga sangatlah penting, mengingat banyaknya infeksi baru baik new emerging, emerging diseases dan re- emerging disease yang muncul akhir-akhir ini. Sehingga Kejadian Luar Biasa atau Wabah dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya, sehingga kewaspadaan dan pencegahan serta pengendaliannya harus selalu ditingkatkan.
Sehubungan dengan hal diatas, maka pentingnya penyusunan program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di Rumah Sakit Umum Nurdin Hamzah. Dimana program tersebut akan menjadi kerangka acuan dalam pelaksanaan dan pengendalian infeksi di rumah sakit yang dapat meminimalkan kejadian infeksi rumah sakit di RSU Nurdin Hamzah Kab. Tanjung Jabung Timur.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Terlaksananya identifikasi dan penurunan risiko infeksi yg didapat dan ditularkan diantara pasien, staf klinis, staf non klinis, tenaga kontrak dan pengunjung. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kegiatan surveillance infeksi di RSU Nurdin Hamzah Kab. Tanjung Jabung Timur b. Meningkatkan mutu sterilisasi, Hand hygiene, sanitasi dan pembersihan lainnya. c. Meningkatkan penggunaan APD di RSU Nurdin Hamzah Kab. Tanjung Jabung Timur.
BAB II KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
A. KEGIATAN POKOK
RINCIAN KEGIATAN
NO 1.
KEGIATAN POKOK
RINCIAN KEGIATAN
KET
Melaksanakan Surveilans a. Melakukan sensus harian b. Membuat laporan bulanaan
c. Melaksanakan analisa setiap 3 bulan,6 bulan dan tahunan
2.
Melaksanakan Kewaspadaan Standar Kebersihan Tangan
a. Melaksanakan monitoring kebersihan tangan setiap hari 1) Sarana dan Prasarana a) Wastafel dan keran lancar dan bersih b) Sabun cair c) Tissue kertas tebal d) Handrub
tersedia
di
setiap
ruang dan kamar perawatan 2) Kepatuhan petugas a) Cuci tangan 6 langkah b) 5 Momen Cuci tangan b. Membuat kebersihan
laporan tangan
hasil setiap
audit bulannya
dan dilaksanakan analisis setiap 3 bulan, 6 bulan dan tahunan c. Mempromosikan
hand
hygiene
dengan beberapa media seperti benner, liflet dan video kepada petugas, pasien, penunggu pasien dan pengunjung
Alat Pelindung Diri
a. Monitoring
penggunaan
APD
yang
rasional setiap harinya 1)
Ketersediaan prasarana
sarana
dan
:Masker,
Pelindung Mata,
Topi,
Sarung tangan,
Apron, Gaun, dan Sepatu 2) Kepatuhan
petugas
dalam
menggunakan APD b. Menyusun
laporan
kepatuhan bulannya
hasil
penggunaan dan
APD
dianalisis
audit setiap
setiap
3
bulan
Peralatan Pasien
Perawatan a. Memonitor peralataan single use yang dire-use b. Memonitor peralatan kadaluarsa c. Melaksanakan monitoring pemrosesan peralatan perawatan pasien d. Melaporkan hail audit di CSSD dan istalasi gizi setiap bulannya
Pengendalian Lingkungan
a. Melakukan
monitoring
kebersihan
lingkungan dan pembuangan limbah b. Melakukan monitoring kamar jenazah c. Menyusun kebersihan
laporan lingkungan
hasil
audit
dan
kamar
jenazah setiap bulannya d. Mengajukan
renovasi
lantai
dan
dinding yang bergelombang. e. Mengajukan penggantian korden kain dengan korden plastik
untuk
ruang
IGD dan Rawat Inap. f. Mengajukan penggantian kursi tunggu kain dengan kursi plastic untuk ruang IGD, VK dan Rawat Inap. g. Pengajuan
renovasi
airborne disease.
ruang
Isolasi
Pemrosesan Peralatan Pasien dan
a. Monitoring alur dan pemrosesan linen hingga transportasinya
penatalaksanaan Linen
b. Menyusun
laporan
hasil
audit
di
laundry setiap bulannya c. Merenovasi
laundry
agar
sesuai
dengan standar pelayanan laundry. Kesehatan Perlindungan
Karyawan/ Petugas
Kesehatan
a. Melakukan Pemeriksaan Berkala b. Monitoring Pelaporan Tusukan jarum c. Melakukan imunisasi d. Melakukan pengobatan dan konseling pegawai
Penempatan Pasien
Monitoring
pelaksanaan
SPO
penempatan pasien dan ruang isolasi Etika Batuk/ Hygiene Respirasi
a. Monitoring pelaksanaan etika batuk di RS b. Mempromosikan etika batuk dengan beberapa media seperti benner, liflet dan video
kepada
petugas,
pasien,
penunggu pasien dan pengunjung
3.
Praktek Menyuntik yang
Monitoring kepatuhan petugas terhadap
aman
SPO praktek menyuntik yang aman
Praktek untuk Lumbal
Memonitor kepatuhan petugas terhadap
Punksi
SPO lumbal punksI
Melaksanakan
a. Identifikasi resiko infeksi
Pembuatan ICRA
b. Analisis resiko infeksi c. Menyusun
langkah-langkah
pencegahan dan pengendalian infeksi d. Memonitor
pelaksanaan
kebijakan,
prosedur dan pedoman PPI e. Pencatatan
dan
pelaporan
insiden
pejanan 4.
Diklat
a. Mengajukan ke
bagian
SDM
untuk
staf yang belum mendapat pelatihan PPI dasar untuk ikut pelatihan b. Melaksanakan In house treaning PPI dasar setiap 6 bulan sekali
c. Mengajukan ke bagian SDM untuk staf CSSD untuk pelatihan dasar CSSD. d. Melaksanakan
pelatihan
tentang
penggunaan APD, cuci tangan, setiap 3 bulan sekali. 5.
Memonitor
a. IPCN melakukan audit sesuai jadwal
Pembongkaran,
b. Menganalisi hasil audit
pembangunan
dan
c. Menyusun laporan audit
renovasi 6.
Melaksanakan
a. Membentuk
Investigasi
tim
khusus
bila
terjadi
KLB
outbreak
b. Mengumpulkan data c. Melakukan analisa d. Melakukan tindakan perbaikan
B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Audit kepatuhan terhadap program PPI di setiap ruang/ unit kerja 2. Panitia PPI melaksanakan rapat setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun dan bila terjadi KLB untuk menganalisis hasil audit kepatuhan atau identifikasi KLB. C. SASARAN 1.
Infeksi Luka Operasi kurang dari 0%
2.
Infeksi Saluran Kemih 0%
3.
Plebitis 0%
4.
VAP 0%
5.
Dekubitus 0%
6.
Kepatuhan cuci tangan 100%
7.
Kepatuhan penggunaan APD secara rasional 100%
8.
Monitoring sterilisasi, manajemen laundry dan linen, peralatan kadaluwarsa, single-use
yang
dire-use,
pembuangan
limbah, pembuangan benda tajam,
pelayanan makanan, pelaksanaan isolasi dilaksanakan.
D. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN NO KEGIATAN 1.
Survailans
2.
Monitoring Sterilisasi
3.
Monitoring Laundry
4.
Monitoring Peralatan
5.
Monitoring Limbah
6.
Monitoring pelayanan gizi Monitoring renovasi
7.
12.
Monitoring pelaksanaan isolasi Monitoring Hand hygien Monitoring penggunaan APD Monitoring Kamar Jenazah Pelatihan PPI dasar
13.
Inhouse training PPI
14.
Penyusunan ICRA
15.
Renovasi Unit Gizi
16
Renovasi CSSD
17.
Renovasi Laundry
18.
K3
8. 9. 10. 11.
1
2 3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
E. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Setiap bulan Tim PPI melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan dirapatkan oleh panitia PPI untuk menilai keberhasilan kegiatan dan menentukan rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi.
F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Semua kegiatan PPI dicatat sesuai jenis kegiatan dan SPO-nya. 2. Hasil kegiatan PPI dilaporkan dari setiap unit kerja dan setiap bulannya 3. Panitia PPI melaporkan kegiatan ke Direktur 4. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui rapat Panitia PPI setiap bulan.