PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
SAMBUTAN BUPATI GIANYAR Om Swastyastu Dengan memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut gembira dan mengucapkan selamat atas terbitnya buku “PROFIL DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016”. Buku ini menyajikan data dan informasi kuantitatif dan kualitatif mengenai gambaran umum daerah dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Gianyar dalam beberapa tahun terakhir. Ketersediaan data dan informasi yang memadai merupakan syarat untuk dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan memetakan potensi yang dimiliki secara lebih akurat. Hal ini diperlukan dalam memformulasikan kebijakan yang tepat sehingga upaya pemecahan masalah dan pemanfaatan potensi daerah dapat berjalan lebih optimal. Kehadiran buku ini juga sebagai wujud keterbukaan informasi publik untuk mendapatkan evaluasi dan feedback dari masyarakat terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan. Melalui kesempatan ini pula saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan buku ini. Semoga buku ini dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua. Om Shanti Shanti Shanti Om
BUPATI GIANYAR
A. A. GDE AGUNG BHARATA
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
i
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan buku “PROFIL DAERAH KABUPATEN GIANYAR
TAHUN
2016”.
Buku
ini
memberikan
gambaran tentang kondisi wilayah, sosio demografi, potensi ekonomi, sarana prasarana, makro ekonomi, dan kondisi keuangan daerah Kabupaten Gianyar yang disajikan secara runtun waktu sebagai gambaran mengenai perkembangan Kabupaten Gianyar dalam beberapa tahun terakhir. Penyusunan buku ini dimaksudkan untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan serta sebagai wujud implementasi keterbukaan informasi publik. Data dan informasi dalam buku ini merupakan salah satu pijakan dalam perumusan kebijakan, penyusunan strategi dan rencana pembangunan, pengambilan keputusan, serta pengawasan dan evaluasi, baik oleh internal pemerintah maupun eksternal melalui partisipasi masyarakat. Kami menyadari bahwa buku ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan masukan guna perbaikan di waktu mendatang. Melalui kesempatan ini pula kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan buku ini. Akhirnya kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
KEPALA BAPPEDA KABUBATEN GIANYAR
Ir. I MADE GEDE WISNU WIJAYA, M.M.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
ii
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI GIANYAR
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
SEJARAH PEMERINTAHAN
1
MAKNA LAMBANG DAERAH
6
VISI DAN MISI PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
8
I.
KONDISI FISIK KABUPATEN GIANYAR 1.1. Letak dan Luas Wilayah 1.2. Topografi 1.3. Iklim 1.4. Pola Pembangunan Wilayah
II. POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2.1. Politik 2.2. Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Dusun/Lingkungan 2.3. Kelembagaan dan Aparatur Pemerintah Kabupaten Gianyar
10 10 11 11 12 14 14 15 16
III.
SOSIO DEMOGRAFI 3.1. Penduduk 3.2. Agama 3.3. Ketenagakerjaan 3.4. Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan 3.5. Kesehatan 3.6. Pendidikan 3.7. Indek Pembangunan Manusia (IPM)
18 18 22 22 28 33 37 40
IV.
POTENSI EKONOMI 4.1. Pertanian 4.2. Perkebunan 4.3. Peternakan 4.4. Perikanan 4.5. Perindustrian 4.6. Perdagangan
42 42 44 46 48 50 54
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
iii
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
4.7. Lembaga Keuangan 4.8. Koperasi dan UKM 4.9. Investasi 4.10. Pariwisata
59 64 67 69
V. MAKRO EKONOMI 5.1. Pendapatan Domestik Regional Bruto dan Laju Pertumbuhan Ekonomi 5.2. Ketimpangan Antar Wilayah 5.3. Tipologi Wilayah
75
VI. INFRASTRUKTUR 6.1. Jalan dan Jembatan 6.2. Irigasi 6.3. Sanitasi 6.4. Air Bersih 6.5. Listrik 6.6. Pos dan Telekomunikasi 6.7. Sarana Tempat Ibadah 6.8. Sarana Kesehatan 6.9. Sarana Pendidikan
81 81 84 85 88 90 91 94 94 96
VII. KEUANGAN DAERAH
98
VIII. PENUTUP
iv
75 76 79
102
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
SEJARAH PEMERINTAHAN Lebih dari seperempat abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1770, kurang lebih 2 km di sebelah selatan Desa Bengkel (kemudian menjadi Desa Beng) dibangunlah sebuah puri baru yang disebut Griya Anyar (rumah baru). Berdirinya Keraton Griya Anyar atau yang kemudian menjadi Puri Agung Gianyar, yang diresmikan dengan upacara keagamaan pada tanggal 19 April 1771, menandakan telah lahirnya sebuah kerajaan baru yang diperintah oleh Ida Anake Agung I Dewa Manggis Api atau I Dewa Manggis Shakti. Setelah dinobatkan menjadi raja, beliau bergelar I Dewa Manggis IV, sebagai raja Kerajaan Gianyar I. Puri Agung Gianyar sebagai Keraton Istana Raja selanjutnya menjadi pusat ibu kota kerajaan. Sesudah wafatnya I Dewa Manggis Shakti sebagai peletak dasar Kerajaan Gianyar yang berdaulat penuh, tahta diwariskan kepada putra mahkota yang bergelar Ida I Dewa Manggis Di Madia (I Dewa Manggis V) sebagai Raja Gianyar II. Beliau berkuasa tahun 1814 – 1839. Setelah wafat, kemudian beliau digantikan oleh putra mahkota yang bergelar Ida I Dewa Manggis Di Rangki (I Dewa Manggis VI) sebagai Raja Gianyar III, yang berkuasa tahun 1839 – 1847. Pewaris tahta berikutnya adalah Ida I Dewa Manggis Mantuk Di Satria atau I Dewa Manggis VII. Beliau berkuasa sebagai Raja Gianyar IV selama 38 tahun, yaitu dari tahun 1847 – 1885, sebelum kemudian diperdaya dan ditawan oleh Ida I Dewa Agung Raja Klungkung. Setelah Ida I Dewa Manggis VII diasingkan pada tahun 1885, tahta di Keraton Gianyar mengalami kekosongan sampai wafatnya beliau pada tahun 1892 di pengasingan di Satria Klungkung. Selanjutnya wilayah kekuasaan Kerajaan Gianyar dikuasai oleh Kerajaan Bangli dan Kerajaan Klungkung.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
1
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Pada bulan Januari 1893 kedua putra dari Ida I Dewa Manggis Mantuk Di Satria, yaitu Ida I Dewa Pahang dan Ida I Dewa Gde Raka, beserta keluarga berhasil
meloloskan
diri
dari
pengasingan dan kembali ke Gianyar. Ida I Dewa Pahang sebagai Raja Gianyar V berhasil membebaskan diri dari pendudukan laskar Klungkung dan Bangli. Selama tiga tahun (1893 – 1896) beliau berjuang dan berhasil membebaskan Kerajaan Gianyar dari cengkraman pendudukan raja-raja tetangga sehingga Kerajaan Gianyar berdaulat kembali. Setelah wafat, Ida I Dewa Pahang digantikan oleh adiknya yang bernama Ida I Dewa Gde Raka. Beliau dinobatkan sebagai Raja Gianyar VI dan berkuasa tahun 1896–1912. Permusuhan yang tidak henti-hentinya dengan Kerjaan Badung, Mengwi, Bangli, dan Klungkung menyebabkan situasi kehidupan di Kerajaan Gianyar menjadi kacau. Memperhatikan penderitaan rakyatnya dan untuk mencari perlindungan guna menyelamatkan kerajaan dari keruntuhan karena diancam dan diserang oleh empat kerajaan tetangga dari pelbagai penjuru, akhirnya Ida I Dewa Gde Raka menyerahkan kedaulatan kerajaannya kepada perlindungan dan kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda. Selanjutnya Ida I Dewa Gde Raka (Ida I Dewa Manggis VIII), Raja Gianyar VI, sebagai stedehouder (wakil) Pemerintah Hindia Belanda di Gianyar. Kemudian pada tanggal 23 Mei 1912, beliau secara sukarela mengundurkan diri. Ida I Dewa Gde Raka diberhentikan dengan hormat sebagai stedehouder di Kerajaan Gianyar dengan Surat Keputusan Gubernur Jenderal tertanggal 11 Januari 1913. Ida I Dewa Ngurah Agung yang menggantikan ayahnya di Kerajaan Gianyar kemudian diangkat sebagai regent untuk kepala pemerintahan di Gianyar dan
2
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
diberi gelar “Anak Agoeng”. Selanjutnya sejak 1 Juli 1938, daerah-daerah di Bali ditetapkan sebagai daerah swapraja yang masing-masing dikepalai oleh zelfbestuurder. Ida Anak Agung Ngurah Agung, Raja (zelfbestuurder) Gianyar, bersama-sama raja-raja di swapraja lainnya di Bali dilantik dengan kehormatan di Pura Besakih pada tanggal 29 Juni 1938. Selanjutnya penjajahan Jepang di Gianyar dimulai pada tanggal 23 Februari 1942. Pada masa itu Kerajaan Gianyar masih dipimpin oleh Raja Gianyar Ida Anak Agung Ngurah Agung. Pada tanggal 23 Agustus 1943, putranya yang bernama Ida Anak Agung Gede Agung dilantik sebagai Raja (Syutjo) Gianyar menggantikan ayahnya dan berkuasa hingga berakhirnya pendudukan Jepang pada tahun 1945. Memasuki masa kemerdekaan dan masa-masa pendudukan tentara sekutu dan NICA, Kerajaan Gianyar di bawah raja Ida Anak Agung Gede Agung masih menjadi daerah swapraja/bagian dari Pemerintahan Daerah Bali. Daerah Bali sendiri menjadi bagian adminitrasi dari Negara Indonesia Timur (NIT), sedangkan NIT adalah bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950 maka dilakukan perubahan sistem pemerintahan. Delapan bekas daerah kerajaan di Bali dijadikan daerah bahagian/swapraja. Pemerintahan Daerah Bahagian/Swapraja terdiri dari Ketua Dewan Pemerintahan Daerah dan DPRD (yang mempunyai hak parlementer penuh). DPR Daerah yang telah dilantik selanjutnya
bertugas
memilih
Ketua
Dewan
Pemerintahan
Daerah
Bahagian/Swapraja Gianyar, yaitu Ida Anak Agung Gde Oka untuk masa bakti 1953 – 1958. Dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II, di mana kekuasaan eksekutif dijalankan oleh seorang Kepala Daerah Swatantra, maka diangkatlah kembali Ida Anak Agung Gde Oka menjadi Kepala Daerah Tingkat II Gianyar masa bakti 1958 – 1960.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
3
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Setelah dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, kemudian ditetapkan dengan Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 bahwa Pemerintah Daerah terdiri dari Kepala Daerah dan DPRD. Kepala Daerah
disamping
sebagai
alat
pemerintah daerah, juga merupakan Pejabat Negara sebagai alat Pemerintah Pusat di daerah (Bupati). Selama pelaksanaan Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 di Gianyar (kurun waktu 1960 – 1969) tercatat telah terjadi empat kali pergantian Kepala Daerah Swatantra Tingkat II atau yang juga disebut Bupati. Periode masa bakti 1960 – 1963, Bupati Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Gianyar dijabat oleh Tjokorda Ngurah, menggantikan Ida Anak Agung Gde Oka. Selanjutnya masa bakti 1963 – 1964, drh. Tjokorda Anom Pudak sebagai pejabat Kepala Daerah Bupati Gianyar. Berikutnya periode 1964 – 1965 dijabat oleh I Made Suyoga, B.A. sebagai Bupati Kepala Daerah Bupati Gianyar masa bakti 1965 – 1969. Memasuki masa pemerintahan Orde Baru, dengan dikeluarkannya UndangUndang Nomor 18 tahun 1965 maka diubahlah sebutan Daerah Swatantra Tingkat II Gianyar menjadi Kabupaten Gianyar sebagai Daerah Tingkat II. Kepala Daerahnya adalah seorang Bupati. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 kemudian disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. Selama kurun waktu 1969 – 2015 telah terjadi beberapa kali pergantian Kepala Daerah di Kabupaten Gianyar. Anak Agung Gde Putra, SH menggantikan I Made Kembar Kerepun sebagai Bupati masa bakti 1969 – 1983. Kemudian Tjokorda Raka Dherana, SH sebagai Bupati Gianyar masa bakti 1983 – 1993. Selanjutnya jabatan bupati periode 1993 – 2003 dijabat oleh Tjokorda Gde Budi Suryawan, SH. Selanjutnya dijabat oleh Anak Agung Gde Agung Bharata, SH yang dilantik menjadi Bupati Gianyar masa bakti 2003 – 2008. Tahun 2008 sampai 2013 4
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
jabatan Bupati dipegang oleh Dr. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si. Kemudian Anak Agung Gde Agung Bharata, SH kembali terpilih menjadi Bupati Gianyar untuk periode 2013 – 2018. Ringkasan selengkapnya mengenai sejarah pemerintahan di Kabupaten Gianyar mulai periode kerajaan, periode penjajahan Belanda, periode penjajahan Jepang, hingga jaman kemerdekaan dan seterusnya disajikan pada tabel 1. Tabel 1 Sejarah Pemerintahan Gianyar No
Tahun
Periode Pemerintahan
A. Jaman Kerajaan 1 1771 – 1814 2 1814 – 1839 3 1839 – 1847
I Dewa Manggis IV I Dewa Manggis V (I Dewa Manggis Di Madia) I Dewa Manggis VI (I Dewa Manggis Di Rangki) I Dewa Manggis VII (I Dewa Manggis Mantuk Di 4 1847 – 1885 Satria) Kosong/Raja I Dewa Manggis VII diasingkan ke 5 1885 – 1893 Klungkung ditempatkan di Desa Satria (sebuah desa +3 km di sebelah timur Kota Semarapura I Dewa Pahang wafat mendadak pada tahun 1896 6 1893 – 1896 dan belum sempat dinobatkan (mabhiseka ratu) sebagai raja 7 1896 – 1900 I Dewa Manggis VIII B. Jaman Penjajahan Belanda 8
1900 – 1913
I Dewa Manggis VIII
9
1913 – 1938
Ida Anak Agung Ngurah Agung
10
1938 – 1942
Ida Anak Agung Ngurah Agung
C. Jaman Penjajahan Jepang 11 1942 – 1943 Ida Anak Agung Ngurah Agung 12 1943 – 1945 Ida Anak Agung Gde Agung D. Jaman Kemerdekaan 13
1945 – 1947
Ida Anak Agung Gde Agung
14
1947 – 1950
Anak Agung Gde Agung
15
1950 – 1958
Anak Agung Gde Oka
16
1958 – 1960
Anak Agung Gde Oka
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
Keterangan Raja Gianyar I Raja Gianyar II Raja Gianyar III Raja Gianyar IV Pemerintahan ditangani dari Klungkung dan Bangli Raja Gianyar V Raja Gianyar VI Stedehuoder (Wakil Pemerintahan Belanda di Daerah Swapraja Gianyar / Regent Gianyar) Zelfbestuuder (Kepala Pemerintahan Swapraja Gianyar) Zelfbestuuder (Kepala Pemerintahan Swapraja Gianyar) Syutjo Syutjo Kepala Pemerintah Swapraja Gianyar Kepala Pemerintah Swapraja Gianyar Ketua Dewan Pemerintah Daerah Gianyar Kepala Daerah Tingkat II Gianyar
5
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR No
Tahun
17 18 19 20 21 22 23 24 25 25
1960 – 1963 1963 – 1964 1964 – 1965 1965 – 1969 1969 – 1983 1983 – 1993 1993 – 2003 2003 – 2008 2008 – 2013 2013 – 2018
Periode Pemerintahan Tjokorda Ngurah Drh. Tjokorda Anom Pudak I Made Sayoga, BA I Made Kembar Kerepun Anak Agung Gde Putra, SH Tjokorda Raka Dherana, SH Tjokorda Gde Budi Suryawan, SH A.A. Gde Agung Bharata, SH Dr. Ir. Tjokorda Artha Ardhana Sukawati, M.Si A.A. Gde Agung Bharata, SH
Keterangan Bupati Kepala Dati II Gianyar Pejabat Kepala Daerah Bupati Bupati Kepala Dati II Gianyar Pejabat Kepala Daerah Bupati Bupati KDH Tk.II Gianyar Bupati KDH Tk.II Gianyar Bupati KDH Tk.II Gianyar Bupati Gianyar Bupati Gianyar Bupati Gianyar
MAKNA LAMBANG DAERAH Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar nomor 21/PD/DPRD/1972 tanggal 10 Agustus 1972, lambang Daerah Kabupaten Gianyar adalah “DHARMA RAKSATA RAKSITA”
Komponen Lambang : 1. Dasar lambang berwarna kuning muda 2. Bintang dan Padi berwarna kuning emas 3. Pelinggih, Rantai, Patung dan Penari Legong berwarna merah bata 4. Nekara berwarna putih 5. Dasar gambar di dalam lingkaran rantai berwarna hijau muda 6. Tulisan “Dharma Raksata Raksita” berwarna hitam
6
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Arti Warna Lambang : 1. Warna kuning muda mengandung arti keluhuran dan cinta kasih 2. Warna merah bata mengandung arti keperwiraan 3. Warna hijau tua mengandung arti damai, kesuburan, pengharapan, dan optismisme 4. Warna hitam mengandung arti ketegasan 5. Warna putih mengandung arti kesucian Arti Lambang : 1. BINGKAI SEGILIMA SAMA SISI melambangkan falsafah negara Pancasila 2. BINTANG KUNING SEGILIMA melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa 3. RANTAI dengan mata rantai berjumlah 45 buah melambangkan tahun Proklamasi Kemerdekaan 1945 4. PADI dan KAPAS melambangkan kemakmuran 5. BULIR PADI sebanyak 51 butir melambangkan Kabupaten Gianyar terdiri dari lima puluh satu desa *) 6. BUNGA KAPAS sebanyak 7 buah melambangkan Kabupaten Gianyar terdiri dari tujuh kecamatan 7. NEKARA (BULAN PEJENG) di dalam pelinggih pura Penataran Sasih, merupakan salah satu peninggalan sejarah (purbakala) dari nenek moyang Bangsa Indonesia yang tersohor di seluruh dunia, yang melambangkan kepahlawanan, kebesaran/kemegahan, kekuatan, dan kemakmuran 8. PELINGGIH, PATUNG dan PENARI LEGONG melambangkan nilai-nilai kebudayaan dan kesenian yang tinggi 9. Tulisan DHARMA RAKSATA RAKSITA artinya “Barang Siapa yang Berbuat Dharma maka Ia Akan Dilindungi oleh Dharma Itu Sendiri”
*) Jumlah desa saat lambang Kabupaten Gianyar pertama kali ditetapkan
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
7
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
VISI DAN MISI PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Bupati Gianyar dan Wakil Bupati Gianyar Periode 2013 – 2018 Visi dan misi Pemerintah Kabupaten Gianyar sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten GianyarTahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut : Visi
: TERWUJUDNYA GIANYAR BAGUS (BERSIH, ALAMI, GIAT, BERBUDAYA, SEJAHTERA) MENUJU JAGADHITA
Misi
: 1. Membangun pemerintahan yang bersih, responsif, berintegritas, profesional, dan berjiwa entrepreneur yang berorientasi pada pelayanan publik 2. Menjadikan Gianyar yang bersih, hijau, dan elok berdasarkan penerapan rencana tata ruang secara konsisten dan berwawasan lingkungan, sehingga dapat mewujudkan Gianyar yang alami, dan terbebas dari masalah-masalah kependudukan, lingkungan dan sosial 3. Menumbuhkan etos dan sikap giat bekerja pada masyarakat dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan usaha ekonomi kerakyatan yang berbasis pada produk unggulan daerah (One Village One
8
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Product), melatih dan mengusahakan modal bagi komponen masyarakat untuk menjadi entrepreneur 4. Menumbuhkembangkan budaya masyarakat yang berbasis nilainilai kearifan lokal yang dapat menumbuhkan religiusitas, disiplin, kerja keras berorientasi pada prestasi, dengan meningkatkan peranan desa pakraman, banjar, subak, dan sekaa-sekaa serta institusi-institusi yang telah ada dalam menjaga adat, budaya, dan agama 5. Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas SDM yang kompetitif, berintegritas, profesional dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship), dengan mengimplementasikan wajib belajar 12 tahun, beasiswa bagi anak kurang mampu dan berprestasi sampai ke jenjang perguruan tinggi, meningkatkan kualitas, insentif dan remunerasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan, serta menjadikan ruang-ruang publik di desa sebagai rumah belajar.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
9
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
I. KONDISI FISIK KABUPATEN GIANYAR 1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Gianyar merupakan satu dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan luas wilayah 368 km2 atau sekitar 6,53% dari luas wilayah Provinsi Bali (5.636,66 km2). Posisi Kabupaten Gianyar relatif di tengah-tengah Pulau Bali, dengan pusat pemerintahan di Kota Gianyar. Kabupaten Gianyar terdiri dari tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Payangan dengan wilayah terluas, yaitu 75,88km2 atau 26,62% dari luas Kabupaten Gianyar, diikuti oleh Kecamatan Tegallalang seluas 61,80 km2 (16,79%), Kecamatan Sukawati seluas 55,02 km2 (14,95%), Kecamatan Gianyar seluas 50,59 km2 (13,75%), Kecamatan Tampaksiring seluas 42,63 km2 (11,58%), Kecamatan Ubud seluas 42,38 km2 Kec. Payangan
(11,52%), dan kecamatan yang paling Kec.Tegallalang
kecil
wilayahnya
Blahbatuh
adalah
dengan
luas
Kecamatan 39,70
km2
(10,79%).
Kec.Tampaksiring
Ditinjau
dari
Kabupaten O
posisi
Gianyar
astronomi,
terletak
pada
O
8 18’48”–8 38’58” Lintang Selatan dan 115O13’29”–115O22’23” Bujur Timur. Sisi Kec.Ubud
utara Kec. Gianyar
berbatasan
dengan
wilayah
Kabupaten Bangli, sisi timur berbatasan dengan Kabupaten
Kec.Blahbatuh
Kabupaten
Bangli
Klungkung,
sisi
dan selatan
berbatasan dengan Selat Badung, dan
Kec. Blahbatuh
sisi barat berbatasan dengan Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Sumber gambar : Bappeda Kabupaten Gianyar
10
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
1.2. Topografi Secara topografi Kabupaten Gianyar terbagi menjadi dua wilayah dengan karakteristik yang berbeda. Bagian utara merupakan wilayah yang bergelombang dengan beberapa perbukitan sedangkan bagian selatan merupakan dataran rendah yang relatif datar dan wilayah pesisir dengan garis pantai sepanjang 14,86 km. Luas wilayah berdasarkan kemiringan lahan dan tekstur tanah disajikan dalam tabel 2. Tabel 2 Luas Wilayah Berdasarkan Kemiringan Lahan dan Tekstur Tanah Kemiringan Jenis
Derajat Kemiringan
Tekstur Tanah Luas (Ha)
Tanah Datar 0–2 8.311,00 Wilayah Landai 2 – 15 24.653,43 Wilayah Miring 15 – 40 3.835,57 Wilayah Terjal > 40 0,00 Sumber data : BPS & BPN Kabupaten Gianyar
Luas (Ha)
Jenis Halus sebagian tidak berdebu Sedang Lempung berdebu Kasar berupa butiran
131,00 36.575,00 94,00
Di Kabupaten Gianyar tidak terdapat gunung berapi ataupun pegunungan. Beberapa bagian wilayah yang posisinya agak tinggi hanya merupakan tanah perbukitan. Wilayah Kabupaten Gianyar berada pada ketinggian 0 – 1.000 meter dari permukaan laut (dpl) dengan rincian luas wilayah pada beberapa interval ketinggian disajikan dalam tabel 3. Tabel 3 Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian dari Permukaan Laut Ketinggian Luas (meter dpl) (Ha) 0 - 25 1.495,11 25 - 100 6.865,01 100 - 500 16.663,25 500 - 1000 11.776,63 > 1000 Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
11
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
1.3. Iklim Sebagaimana wilayah Provinsi Bali secara umum, wilayah Kabupaten Gianyar beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin musim. Musim kemarau berlangsung sekitar bulan Juni–Oktober dan musim hujan sekitar bulan Desember–Maret. Berdasarkan pengukuran di beberapa lokasi terpilih, rata-rata curah hujan per bulan sepanjang tahun 2015 sebesar 600,17 mm dengan curah hujan tertinggi pada bulan Maret dan Desember serta curah hujan terendah pada bulan September dan Oktober. Suhu udara rata-rata mencapai 28OC dengan suhu minimum 24OC dan suhu maksimum 32OC. Kelembaban udara relatif berkisar antara 75% hingga 85%.
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Curah Hujan (mm) 1.200 1.071 1.374 768 537 314 220 86 15 34 344 1.239
Grafik 1 Curah Hujan (mm) 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 0
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
1.4. Pola Pembangunan Wilayah Wilayah Kabupaten Gianyar termasuk dalam Kawasan Strategis Nasional Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (KSN Perkotaan Sarbagita) sebagai
pusat
pariwisata
budaya
yang
didukung
sektor
pertanian,
perdagangan/jasa dan industri kerajinan. Sebagai penjabaran dari RTRW Nasional dan RTRW Provinsi Bali serta sebagai acuan penyusunan rencana
12
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
pembangunan, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar Tahun 2012 – 2032 dengan peta rencana pola ruang wilayah sebagai berikut :
Sumber gambar : Perda Kabupaten Gianyar Nomor 16 Tahun 2012
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
13
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi daerah dan peningkatan efektivitas pelaksanaan pembangunan, wilayah Kabupaten Gianyar dibagi ke dalam lima zona pengembangan yang dipetakan sesuai dengan potensi masingmasing wilayah dengan titik berat pembangunan sebagai berikut :
Gianyar Utara (Kec. Payangan, Kec. Tegallalang, Kec. Tampaksiring)
Gianyar Tengah
• Daerah konservasi air • Pengembangan agrowisata • Cultural heritage
(Desa Bedulu dan Desa Pejeng) • Daerah konservasi/cagar budaya • Cultural heritage
Gianyar Barat
(Kec. Ubud)
Gianyar Timur (Kec. Gianyar)
• Pusat pengembangan seni dan budaya • Pusat kegiatan wisata alam dan budaya • Pusat industri kerajinan rumah tangga
• • • • • • •
Gianyar Selatan (Kec. Sukawati & Kec. Blahbatuh) • • • •
Pusat perdagangan seni Kegiatan wisata belanja Pertanian lahan basah Industri kerajinan rumah tangga
Pusat pemerintahan & Fasum Pusat pendidikan Perdagangan dan jasa Cultural heritage dan wisata remaja Pertanian lahan basah Peternakan Industri pengolahan
Sumber gambar : Bappeda Kabupaten Gianyar
II. POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2.1. Politik Seiring
dengan
perjalanan
sejarah
Bangsa Indonesia, Kabupaten Gianyar telah berhasil melaksanakan beberapa kali pesta demokrasi mulai dari era Orde Lama
hingga
Orde
Reformasi.
Berdasarkan hasil tiga Pemilu terakhir,
14
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
komposisi partai politik di DPRD Kabupaten Gianyar selalu mengalami perubahan karena adanya dinamika partai peserta Pemilu terkait munculnya partai baru maupun partai yang tidak memenuhi electoral threshold pada Pemilu sebelumnya. Namun demikian, dari 40 kursi DPRD yang tersedia masih didominasi oleh dua partai besar, yaitu PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Tabel 4 Komposisi Partai Politik di DPRD Kabupaten Gianyar Partai
Tahun 2004
Jumlah Partai Peserta Pemilu 24 Jumlah Anggota DPRD 40 - PDIP 19 - Partai Golkar 10 - PNBK 4 - Partai PIB 4 - Partai Demokrat 1 - PNI Marhaenisme 1 - PKPB 1 - Partai Demokrasi Pembaharuan Bukan peserta - Partai Hanura Bukan peserta - Partai Nasional Demokrat Bukan peserta - Partai Gerindra Bukan peserta - PKPI 0 Sumber data : KPU Kabupaten Gianyar
2009
2014
38 40 16 6 2 2 5 2 1 3 3 Bukan peserta 0 0
12 40 16 7 Bukan peserta Bukan peserta 5 Bukan peserta Bukan peserta Bukan peserta 3 2 5 2
2.2. Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Dusun/Lingkungan Secara administratif, Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 kecamatan dengan 70 desa/kelurahan, 506 dusun/banjar, dan 42 lingkungan. Wilayah dengan status perkotaan sebanyak 33 desa/kelurahan dan status perdesaan sebanyak 37 desa. Di samping wilayah administrasi pemerintahan tersebut, terdapat pula entitas/lembaga/organisasi adat/tradisional lainnya, seperti 271 desa pakraman, 512 subak yeh (organisasi pertanian basah/sawah), dan 46 subak abian (organisasi pertanian kering/ladang).
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
15
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Desa dinas dan desa pakraman mempunyai struktur kelembagaan masingmasing. Namun demikian hubungan yang bersifat koordinatif dan konsultatif dalam pelaksanaan tugas dan wewenang masing-masing lembaga tersebut tetap dipelihara dan dikembangkan. Dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman disebutkan bahwa antara desa pakraman dan pemerintah (termasuk pemerintahan desa) terdapat suatu hubungan yang bersifat kemitraan dan partisipatif. Desa Pakraman bersama-sama pemerintah melaksanakan pembangunan di segala bidang, terutama di bidang keagamaan, kebudayaan, dan kemasyarakatan. Tabel 5 Wialayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Gianyar Wilayah Administrasi Kecamatan Desa Kelurahan Desa/Kelurahan Berstatus Perkotaan Desa/Kelurahan Berstatus Perdesaan Dusun Lingkungan Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
Tahun 2009 7 64 6 33 37 504 43
2010 7 64 6 33 37 504 43
2011 7 64 6 33 37 505 43
2012 7 64 6 33 37 506 42
2013 7 64 6 33 37 506 42
2014 7 64 6 33 37 506 42
2.3. Kelembagaan dan Aparatur Pemerintah Kabupaten Gianyar Sesuai dengan Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja
Perangkat
Daerah
Kabupaten Gianyar, Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Badan Daerah,
Penanggulangan dan
Peraturan
Bencana Bupati
Gianyar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi RSUD Sanjiwani
16
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Kabupaten Gianyar, organisasi perangkat daerah pada Pemerintah Kabupaten Gianyarter diri dari Sekretariat Daerah (3 asisten Sekda dan 12 bagian), Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah, 8 badan, 15 dinas, 2 kantor, 7 kecamatan, 6 kelurahan, dan 1 Badan Layanan Umum Daerah (RSUD Sanjiwani). Di samping itu terdapat pula 13 UPTD Kesmas yang juga sudah menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD, 1 UPTD Kesehatan Matra, 1 UPTD Laboratorium Kesmas, dan 1 Unit Gudang Farmasi. Terkait aparatur pemerintahan, jumlah PNS per 31 Desember 2015 sebanyak 8.057 orang (non guru) dengan jenjang kepangkatan Golongan I sebanyak 142 orang, Golongan II sebanyak 1.281 orang, Golongan III sebanyak 3.455 orang, dan Golongan IV sebanyak 3.179 orang. Dilihat dari komposisi jabatan struktural, terdapat pejabat eselon IIa sebanyak 1 orang, eselon IIb sebanyak 34 orang, eselon IIIa sebanyak 55 orang, eselon IIIb 107 orang, eselon IVa sebanyak 476 orang, eselon IVb sebanyak 110 orang, dan eselon V sebanyak 28 orang. Di samping jabatan struktural, terdapat pegawai yang menduduki jabatan fungsional non guru sebanyak 4.860 orang. Untuk tenaga pendidikan, jumlah guru dengan status PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar sebanyak 3.683 orang yang terdiri dari guru TK sebanyak 124 orang, guru SD sebanyak 1.927 orang, guru SMP sebanyak 861 orang, dan guru SMA/SMK sebanyak 771 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, PNS lulusan SD sebanyak 106 orang, lulusan SLTP sebanyak 128 orang, lulusan SLTA/sederajat sebanyak 1.565 orang, lulusan D1 sebanyak 100 orang, lulusan D2 sebanyak 419 orang, lulusan D3/Sarjana Muda sebanyak 636 orang, lulusan S1/D4 sebanyak 4.533 orang, lulusan S2 sebanyak 568 orang, dan lulusan S3 sebanyak 2 orang. Di samping pegawai yang berstatus PNS, terdapat pula 575 orang pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
17
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 6 Jumlah Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar Tahun 2009 2010 2011 2012 Jumlah PNS (non guru) 8.743 9.135 8.808 8.494 - Golongan I 258 258 229 202 - Golongan II 2.006 2.250 2.128 1.705 - Golongan III 2.832 2.999 2.965 3.140 - Golongan IV 3.647 3.628 3.486 3.447 Tingkat Pendidikan 8.743 9.135 8.808 8.494 - SD 170 162 119 85 - SLTP 219 221 198 189 - SLTA/sederajat 2.204 2.270 2.107 1.933 - D1 186 178 177 168 - D2 1.325 1.382 1.140 1.021 - D3/Sarjana Muda 575 636 643 609 - S1/D4 3.925 4.104 4.150 4.165 - S2 139 182 274 324 - S3 Jumlah Pejabat Struktural 792 800 814 741 - Eselon II 34 31 35 22 - Eselon IIIa 55 55 55 50 - Eselon IIIb 103 103 106 95 - Eselon IVa 479 487 488 448 - Eselon IVb 95 97 103 101 - Eselon V 26 27 27 25 Jumlah Pejabat Fungsional 5.107 5.161 4.961 5.355 Jumlah Guru PNS t.t t.t t.t 4.200 Jumlah Pegawai Honorer 2.491 730 720 690 Sumber data : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gianyar t.t : data tidak tersedia Uraian
2013 8.110 166 1.585 2.986 3.373 8.110 82 182 1.785 148 809 586 4.072 446 782 35 53 105 462 99 28 5.210 3.996 672
2014 7.987 146 1.375 3.174 3.292 7.987 106 130 1.663 125 632 574 4.239 516 2 797 34 54 106 473 102 28 4.958 3.848 590
2015 8.057 142 1.281 3.455 3.179 8.057 106 128 1.565 100 419 636 4.533 568 2 811 35 55 107 476 110 28 4.860 3.683 575
III. SOSIO DEMOGRAFI 3.1. Penduduk Sesuai proyeksi yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Gianyar, jumlah penduduk Kabupaten Gianyar tahun 2015 sebanyak 495.100 jiwa yang terdiri dari 249.900 jiwa atau 50,47% penduduk laki-laki dan 245.200 jiwa atau 49,53% penduduk perempuan. Sex ratio sebesar 101,92% dan pertumbuhan penduduk sekitar 0,94% pada tahun 2015.
18
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Berbeda dengan hasil proyeksi, jumlah penduduk
hasil
registrasi
yang
dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gianyar tahun 2015 sebanyak 532.653 jiwa yang terdiri dari 266.876 jiwa atau 50,10% penduduk laki-laki dan 265.777 jiwa atau 49,90% penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 368 km2 dan jumlah penduduk 495.100 jiwa (data BPS) maka rata-rata kepadatan penduduk di Kabupaten Gianyar telah mencapai 1.345 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sukawati, yaitu 2.170 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Payangan, yaitu 559 jiwa/km2. Jumlah rumah tangga sebanyak 106.663 rumah tangga atau rata-rata 4 – 5 jiwa per rumah tangga. Grafik 2 Kepadatan Penduduk per Kecamatan (Jiwa/km2) 130.000 SKW (2.170)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
120.000 110.000 100.000 90.000 80.000
GYR (1.808)
BLH (1.753) UBD (1.706)
70.000 60.000
TGL (848)
50.000 TMP (1.116)
40.000
PYN (559)
30.000 20.000 35
40
45
50
55
60
Luas Wilayah
65
70
75
80
(km2)
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
19
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 yang dilaksanakan oleh BPS, struktur paramida penduduk Kabupaten Gianyar cenderung tergolong ke dalam kategori penduduk muda (ekspansif), sebagaimana tergambarkan dalam grafik 3. Penduduk yang tergolong ke dalam kelompok usia muda relatif lebih dominan daripada kelompok usia tua. Struktur penduduk muda juga ditandai oleh tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi. Grafik 3 Piramida Penduduk Tahun 2010 >=70 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-9 Perempuan
Laki-laki
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Sementara itu, sesuai hasil registrasi penduduk pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gianyar, bentuk piramida penduduk tahun 2015 (grafik 4) berbeda jika dibandingkan dengan piramida hasil sensus tahun 2010 yang dilaksanakan oleh BPS. Di samping karena perbedaan metodologi pendataan, perbedaan tersebut juga disebabkan oleh dinamika perkembangan penduduk yang terjadi dalam periode 2010 – 2015. Meskipun berasal dari sumber yang berbeda, kedua piramida tersebut dapat memberikan gambaran umum mengenai perubahan struktur penduduk di Kabupaten Gianyar dalam kurun 5 tahun terakhir sebagaimana terlihat dari struktur piramida yang cenderung bergeser ke arah atas.
20
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 4 Piramida Penduduk Tahun 2015 >=70 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-9
Perempuan
Laki-laki
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gianyar (data diolah)
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gianyar, penduduk Usia 0–14 tahun sebanyak 20,52%, penduduk usia 15–65 tahun sebanyak 70,18%, dan penduduk yang berusia diatas 65 tahun sebanyak 9,30%. Komposisi ini mencerminkan bahwa penduduk usia produktif lebih banyak daripada penduduk usia non produktif dengan angka ketergantungan (dependency ratio) sekitar 42,49%. Tabel 7 Indikator Kependudukan Kabupaten Gianyar Uraian Jumlah Penduduk (jiwa) a.Penduduk Laki-laki b.Penduduk Perempuan Pertumbuhan Penduduk Tahunan (%) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Sex Ratio (%) Jumlah RT (Ruta) Rata-rata ART (jiwa/Ruta) Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur
2009 441.611 199.057 198.920 1,01
2010 469.777 237.493 232.284 1,64
2011 477.128 241.209 235.919 1,44
Tahun 2012 484.600 244.600 240.000 1,57
2013 486.000 245.400 240.600 0,29
2014 490.500 247.500 243.000 0,93
2015 495.100 249.900 245.200 0,94
1.200
1.277
1.297
1.317
1.321
1.333
1.345
100,07 90.750 4-5
102,24 91.253 5
102,24 93.627 5
101,92 106.449 4-5
102,00 102.085 4-5
101,85 105.968 4-5
101,92 106.663 4-5
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
21
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR Tahun 2012 24,97 67,64 7,39 47,84
Uraian
2009 2010 2011 2013 a. 0 – 14 tahun 22,8 24,97 24,96 24,12 b. 15 – 65 Tahun 69,89 67,84 67,57 68,33 c. Di atas 65 Tahun 7,31 7,19 7,47 7,55 Angka Ketergantungan (%) 43,08 47,41 47,99 46,35 Sumber data : 1. BPS Kabupaten Gianyar 2. *) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gianyar
2014 23,93 68,38 7,69 46,24
2015 20,52 * 70,18 * 9,30 * 42,49 *
3.2. Agama Pembangunan manusia seutuhnya tidak hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan jasmani tetapi juga meliputi pembangunan mental dan kejiwaan. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan spiritual melalui lembaga agama. Agama merupakan suatu institusi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Pemerintah
mengayomi
dan
menjamin
kebebasan
masyarakat
untuk
melaksanakan aktivitas spiritual sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut. Demikian pula keharmonisan hubungan antar umat beragama di Kabupaten Gianyar senantiasa dipelihara dan terus ditingkatkan, di antaranya melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar. Tabel 8 Jumlah Penduduk Menurut Agama Agama/Kepercayaan
2009 2010 (jiwa) (jiwa) Hindu 417.495 419.971 Islam 7.231 7.431 Budha 768 1.016 Katholik 554 554 Kristen 750 750 Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
2011 (jiwa) 419.971 7.431 1.023 554 750
Tahun 2012 (jiwa) 419.941 7.496 2.371 554 1.156
2013 (jiwa) 477.465 6.396 932 411 796
2014 (jiwa) 482.850 6.128 492 329 701
2015 (jiwa) 487.111 4.676 2.339 308 666
3.3. Ketenagakerjaan Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilaksanakan oleh BPS, penduduk usia kerja Kabupaten Gianyar terua mengalami peningkatan 22
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
dalam periode 2009 – 2015. Sementara itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) periode 2009 – 2014 mengalami penurunan dan kembali meningkat pada tahun 2015. TPAK merupakan persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Perubahan TPAK antara lain disebabkan oleh perubahan jumlah penduduk usia kerja yang bukan merupakan angkatan kerja, seperti penduduk yang masih sekolah dan penduduk yang mengurus rumah tangga atau berkegiatan lainnya. Semakin rendah persentase penduduk usia kerja yang bukan merupakan angkatan kerja maka TPAK semakin meningkat. TPAK Kabupaten Gianyar tahun 2015 sebesar 76,40% atau meningkat dari 72,13% pada tahun 2014.
380
90
370
75
360
60
350
45
340
30
330
15
320
0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
TPAK, Penduduk Sekolah, Mengurus Rumah Tangga (%)
Penduduk Usia Kerja (Ribu Jiwa)
Grafik 5 Kondisi Ketenagakerjaan
2015
Tahun Penduduk Usia Kerja
TPAK
%Sekolah
%Mengurus RT
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Inovasi Tenun Airbrush
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
23
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 9 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Gianyar Uraian
2009
344.335 Penduduk Usia Kerja (orang) 273.316 Angkatan Kerja (orang) 265.362 - Bekerja (orang) Menganggur/Mencari 7.954 Pekerjaan (orang) 71.019 Bukan Angkatan Kerja (orang) 22.013 - Sekolah (orang) Mengurus Rumah 29.632 Tangga (orang) 19.374 - Lainnya (orang) 79,38 TAPK (%) 2,91 Tingkat Pengangguran (%) Upah Minimum Kabupaten 842.500 (UMK) (Rp) Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
2010
2011
Tahun 2012
2013
2014
2015
352.490 274.563 268.093
362.218 272.944 267.054
368.666 274.661 269.947
372.678 272.179 266.288
373.848 269.646 265.787
378.718 289.356 283.779
6.470
5.890
4.714
5.891
3.859
5.577
81.262 21.601
9.274 24.137
94.005 29.154
100.499 34.272
104.202 33.068
89.362 30.154
37.613
43.592
43.533
45.386
48.689
47.482
22.048 77,16 2,36
21.545 75,35 2,16
21.318 74,5 1,72
20.841 73.03 2,16
22.445 72,13 1,43
11.726 76,40 1,93
925.000
1.003.625
1.104.000
1.230.000
1.543.000
1.707.750
Berdasarkan data pada tabel 9, pertumbuhan lapangan kerja masih harus dipacu untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan angkatan kerja. Hal ini terlihat dari masih adanya angkatan kerja yang tidak terserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia. Dari 289.356 orang angkatan kerja pada tahun 2015, terdapat 5.577 orang atau 1,93% yang tergolong ke dalam pengangguran. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu sebesar 1,43%. Di samping ketersediaan lapangan kerja, faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi tingkat pengangguran adalah jumlah tenaga kerja lepas dan waktu pelaksanaan survei. Perubahan status pekerjaan (bekerja/tidak bekerja) bagi para pekerja lepas di Kabupaten Gianyar cukup dinamis. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh aktivitas adat dan sosial kemasyarakatan yang frekuensinya relatif tinggi. Survei yang dilaksanakan bertepatan dengan musim kegiatan adat/sosial akan memberikan hasil yang berbeda dengan survei pada kesempatan lainnya. Upaya mengatasi pengangguran memerlukan peningkatan kesesuaian (link and match) antara keahlian yang dimiliki tenaga kerja dengan yang dibutuhkan oleh 24
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
lapangan kerja. Hal ini ditempuh melalui pengembangan pendidikan kejuruan dan
pelatihan
ketenagakerjaan.
Dengan
demikian
diharapkan
terjadi
transformasi pola pikir bahwa bekerja hanya di sektor formal ke pola pikir bahwa bekerja bisa di semua sektor yang menghasilkan pendapatan maksimal, termasuk sektor informal dan berwirausaha. Lapangan usaha penyerap tenaga kerja tertinggi masih didominasi oleh 4 sektor, yaitu : (1) perdagangan besar, eceran, hotel dan rumah makan; (2) industri pengolahan; (3) jasa masyarakat, sosial dan perorangan; (4) pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan. Tabel 10 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usahanya Jenis Kegiatan Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Perikanan Industri Pengolahan Perdagangan Besar, Eceran, Hotel dan Rumah Makan Jasa Masyarakat, Sosial dan Perorangan Gabungan Sektor-sektor Lainnya Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
2009
2010
2011
Tahun 2012
2013
2014
2015
25,02
30,87
16,89
14,62
14,95
14,33
13,84
28,11
13,94
18,21
19,97
20,38
22,15
17,22
22,41
26,24
32,09
33,38
31,12
28,72
35,35
8,88 15,58
14,75 14,20
15,40 17,40
15,51 16,52
15,80 17,76
20,14 14,66
16,77 16,82
Jika dilihat dari tiga sektor ekonomi utama, terdapat kecenderungan perubahan struktur ekonomi Kabupaten Gianyar dari pertanian dan pertambangan ke industri jasa. Hal ini terlihat dari persentase penduduk yang bekerja di sektor primer (pertanian, pertambangan) dan sektor sekunder (industri pengolahan, listrik, gas dan air, konstruksi) yang cenderung mengalami penurunan sedangkan penduduk yang bekerja di sektor tersier (perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi, keuangan dan jasa perusahaan, jasajasa lainnya) cenderung mengalami peningkatan.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
25
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 11 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja pada Sektor Ekonomi Utama Sektor Ekonomi Bekerja di Sektor Primer Bekerja di Sektor Sekunder
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
66.549
70.273
45.109
39.451
40.565
38.098
39.865
102.619
90.027
72.316
Bekerja di Sektor Tersier Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah) 96.192
107.793
149.629
76.057
82.727
78.351
79.293
154.430
142.996
149.338
164.621
Grafik 6 Persentase Tenaga Kerja pada Sektor Ekonomi Utama 65 55
Persentase
45
Sektor Primer Sektor Sekunder
35
Sektor Tersier 25 15 5
2009
2010
2011
2012 Tahun
2013
2014
2015
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Tahun 2015, porsi penduduk yang bekerja di sektor tersier menempati posisi tertinggi, yaitu 58,01% (56,19% pada 2014) diikuti oleh sektor sekunder sekitar 27,94% (29,48% pada 2014) dan sektor primer sekitar 14,05% (14,33% pada 2014). Kondisi ketenagakerjaan ini sejalan dengan kontribusi masing-masing sektor tersebut terhadap PDRB Kabupaten Gianyar pada tahun yang sama, yaitu sektor tersier sebesar 61,07% (60,39% pada 2014), sektor sekunder sebesar 24,38% (24,54% pada 2014), dan sektor primer sebesar 14,55% (15,07% pada 2014).
26
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 7 Tenaga Kerja 3 Sektor Ekonomi Tahun 2015
Grafik 8 Kontribusi 3 Sektor Ekonomi dalam PDRB Tahun 2015
Primer 14,05%
Tersier 58,01%
Primer 14,55%
Sekunder 27,94%
Tersier 61,07%
Sekunder 24,38%
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Pemerintah
Kabupaten
Gianyar
senantiasa
berupaya
meningkatkan
kesejahteraan pekerja di Kabupaten Gianyar melalui perbaikan pendapatan pekerja yang tercermin dari kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang ditetapkan setiap tahun. Tahun 2015 UMK Gianyar sebesar 1,707 Juta Rupiah, meningkat sekitar 10,68% dari tahun 2014 sebesar 1,543 Juta Rupiah. Kenaikan UMK tersebut diharapkan mampu mengimbangi peningkatan harga barang dan jasa yang diindikasikan oleh tingkat inflasi tahun kalender (Januari – Desember) 2015 dan laju inflasi y-o-y (Desember 2014 – Desember 2015) yang mencapai 2,70% (untuk Kota Denpasar) dan 2,75% (untuk Provinsi Bali).
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
27
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
UMK (Ribu Rupiah)
1800
27 24 21 18 15 12 9 6 3 0
1600 1400 1200 1000 800 600 400 200
Kenaikan UMK & Inflasi (%)
Grafik 9 UMK dan Inflasi
UMK Kenaikan UMK Inflasi Kalender
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tahun Sumber data : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gianyar & BPS Provinsi Bali (data diolah)
3.4. Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan Tabel 12 Kondisi Kemiskinan di Kabupaten Gianyar 2009 – 2014 Uraian 2009 Garis Kemiskinan (Rupiah) 215.040 Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 25.460 Tingkat Kemiskinan (%) 5,76 Indek Kedalaman Kemiskinan (P1) 0,67 Indek Keparahan Kemiskinan (P2) 0,17 Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
2010 237.904 31.476 6,68 0,89 0,17
2011 260.704 26.000 5,40 0,45 0,06
2012 274.639 22.900 4,69 0,47 0,08
2013 279.742 20.800 4,27 0,45 0,09
2014 298.465 22.500 4,57 0,56 0,11
Kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi oleh hampir semua negara berkembang. Berdasarkan headcount index yang dilaksanakan oleh BPS, pada tahun 2014 terdapat 22.500 jiwa penduduk yang masih tergolong miskin atau sekitar 4,57% dari penduduk Kabupaten Gianyar. Persentase tersebut masih menempati posisi ketiga terendah setelah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Meskipun tingkat kemiskinan cenderung menurun dalam kurun 2009 – 2013, pada tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Gianyar jika dibandingkan dengan tahun 2013. Kondisi serupa juga terjadi pada Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) yang menunjukkan
28
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang menunjukkan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Naiknya angka kemiskinan antara lain disebabkan oleh kenaikan tingkat pengangguran dan inflasi. Grafik 10 Perkembangan Indikator Kemiskinan 2009 - 2014
Tingkat Kemiskinan (%)
7,00
1,00
6,00
0,80
5,00 4,00
0,60
3,00
0,40
P1, P2
2,00 0,20
1,00 0,00 2009
0,00 2010
2011
2012
2013
2014
Tahun Tingkat Kemiskinan (%) Indek Kedalaman Kemiskinan (P1) Indek Keparahan Kemiskinan (P2) Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Berdasarkan pengalaman di beberapa daerah maupun lingkup nasional, pada titik tertentu kemiskinan akan menyentuh lapisan inti di mana upaya penurunan angka kemiskinan lebih lanjut akan semakin sulit. Hal ini juga dikenal dengan istilah “kerak kemiskinan”. Mereka yang termasuk ke dalam golongan tersebut antara lain buruh pertanian yang bekerja hanya pada saat masa tanam kemudian menganggur. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan terobosan atau strategi khusus sehingga program-program yang dijalankan tepat sasaran sesuai kluster kemiskinan yang ada. Pemerintah pusat dan daerah, swasta serta masyarakat harus bersinergi karena kemiskinan adalah permasalahan yang kompleks, multidimensi dan memerlukan penanganan secara terpadu.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
29
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Dalam upaya menanggulangi kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Gianyar melaksanakan beberapa ptogram, seperti penyaluran bantuan beras untuk masyarakat miskin (Raskin), bantuan bedah rumah, bantuan beasiswa untuk siswa kurang mampu, pemberian jaminan kesehatan (bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali), penyediaan pendamping Dana Operasional Sekolah (BOS), pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) masyarakat miskin, program padat karya produktif, usaha ekonomi desa, pembangunan kewilayahan melalui Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK), dan program-program lainnya. Tahun 2015 telah disalurkan 4.469,85 ton Raskin untuk 21.285 Rumah Tangga Sasaran/Penerima Manfaat (RTS-PM). Di bidang pendidikan telah disalurkan bantuan beasiswa untuk 26.759 siswa kurang mampu senilai 23,57 Miliar Rupiah yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi Bali, dan APBD Kabupaten Gianyar. Dari jumlah tersebut, siswa SD sebanyak 12.327 orang (5,92 Miliar Rupiah), siswa SMP sebanyak 6.947 orang (6,53 Miliar Rupiah), dan siswa SMA/SMK sebanyak 7.485 orang (11,12 Miliar Rupiah).
Berbicara masalah kemiskinan tidak bisa dilepaskan dari persoalan kesenjangan pendapatan, baik antar individu penduduk maupun antar wilayah. Berdasarkan kriteria Bank Dunia, dengan memfokuskan pada kelompok 40% penduduk berpendapatan rendah, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ketimpangan pendapatan di Kabupaten Gianyar pada tahun 2015 masih berkategori rendah, yaitu kelompok 40% penduduk berpendapatan rendah menerima lebih dari 17% dari total pendapatan. Namun demikian, perlu dicermati bahwa terdapat
30
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
kecenderungan penurunan persentase pendapatan yang dinikmati oleh kelompok tersebut dari 25,15% pada tahun 2009 menjadi 17,87% pada tahun 2014. Meskipun meningkat menjadi 24,34% pada tahun 2015, persentase tersebut masih cukup jauh dari kondisi ideal, yaitu 40% dari total pendapatan. Sementara itu persentase pendapatan yang diterima oleh kelompok 40% penduduk berpendapatan sedang dalam kurun 2009 – 2015 relatif stabil, yaitu pada kisaran 37,44% – 40,03% dari total pendapatan. Kondisi yang berlawanan justru terjadi pada kelompok 20% penduduk berpendapatan tinggi. Persentase pendapatan yang diterima oleh kelompok ini cenderung meningkat dalam kurun 2009 – 2014. Meskipun terjadi penurunan dari 44,25% pada tahun 2014 menjadi 36,88% pada tahun 2015, persentase tersebut masih cukup jauh dari kondisi ideal, yaitu 20% dari total pendapatan. Secara keseluruhan tingkat pemerataan pendapatan pada tahun 2015 lebih baik daripada tahun 2014 tetapi masih lebih rendah daripada tahun 2009. Hal ini perlu diwaspadai karena pertumbuhan seyogyanya dapat dinikmati secara adil oleh seluruh lapisan masyarakat. Grafik 11 Perkembangan Distribusi Pendapatan Tahun 2009 - 2015 100%
Persentase Pendapatan
90% 80%
36,41
38,59
38,44
37,57
42,30
42,32
40,46
44,25
36,88
70% 60% 50% 40%
20% Tinggi 37,44
38,10
40,03
38,78 37,88
30%
40% Sedang 40% Rendah
20% 10%
25,15
23,84
20,26
19,59
19,51
17,87
2009
2010
2011
2012
2013
2014
24,34
0% 2015
Tahun Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
31
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Perkembangan tingkat pemerataan pendapatan juga ditunjukkan oleh Kurva Lorenz pada tahun 2009, 2014 dan 2015. Garis kemerataan sempurna menunjukkan suatu kondisi di mana setiap individu penduduk menerima bagian pendapatan yang sama. Dengan kata lain kelompok 40% pendapatan rendah, 40% pendapatan sedang, dan 20% pendapatan tinggi masing-masing menerima 40%, 40%, dan 20% dari total pendapatan. Semakin besar deviasi Kurva Lorenz dari garis kemerataan sempurna menunjukkan tingkat pemerataan yang semakin rendah. Berdasarkan hal tersebut maka tingkat pemerataan pendapatan pada tahun 2015 lebih rendah daripada tingkat pemerataan pendapatan pada tahun 2009 tetapi masih lebih baik daripada tahun 2014. Grafik 12 Kurva Lorenz Tahun 2009, 2014 & 2015 Akumulasi Bagian Pendapatan yang Diperoleh
100 80 60
Tahun 2009 40
Tahun 2014 Tahun 2015
20
Kemerataan Sempurna
0 0
20
40
60
80
100
Akumulasi Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendapatan Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Rasio GINI pada tahun 2014 sebesar 0,377 turun menjadi 0,325 pada 2015. Perkembangan tingkat pemerataan pendapatan dalam kurun 2009 – 2015 ditunjukkan oleh pergerakan Rasio GINI sebagaimana terlihat pada grafik 13.
32
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 13 Rasio GINI 2009 - 2015 0,40
Rasio GINI
0,35
0,30
0,25
0,20 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Tahun Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Terkait pemerataan pendapatan, Pemerintah Kabupaten Gianyar berupaya keras untuk mengangkat taraf kehidupan kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah melalui program-program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan daya saing sumber daya manusia, dan perluasan kesempatan kerja. 3.5. Kesehatan Pembangunan merupakan
bidang bagian
kesehatan
integral
dari
pembangunan nasional yang bertujuan untuk
meningkatkan
kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud derajat tingginya
kesehatan
yang
sebagai
investasi
setinggidalam
pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan bidang kesehatan yang Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
33
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
dilaksanakan di Kabupaten Gianyar meliputi penyiapan infrastruktur/fasilitas kesehatan, termasuk sumber daya manusianya serta pengembangan jenis-jenis layanan kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta/perorangan. Peningkatan kesadaran masyarakat Gianyar tentang layanan kesehatan dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan fasilitas layanan kesehatan yang tersedia, seperti tingkat kunjungan ke rumah sakit, Puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya. Sebagai contoh, tahun 2015 penduduk yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) mencapai 74,30%. Sementara itu persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkualifikasi kebidanan mencapai 94,83%. Hal terakhir mengindikasikan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan ibu dan bayi. Di samping itu, pemahaman masyarakat terhadap keberadaan dan tata cara pemanfaatan layanan jaminan kesehatan juga semakin meningkat. Hingga tahun 2015 di Kabupaten Gianyar terdapat dua layanan jaminan kesehatan publik, yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan pola pembiayaan bersama (cost sharing). Dengan adanya JKN dan JKBM maka cakupan layanan jaminan kesehatan di Kabupaten Gianyar sudah mencapai kategori
“kepesertaan
semesta”
(Universal
Coverage).
Perkembangan
pemanfaatan layanan jaminan kesehatan oleh pasien di RSUD Sanjiwani Gianyar dapat dilihat pada grafik 14 dan 15.
34
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 14 Pasien Rawat Jalan di RSUD Sanjiwani
Jumlah Pasien
120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0
2011
2012
2013
2014
2015
JKBM
20.402
32.747
53.294
50.920
44.289
Askes+Jamkesmas+Jampersal / BPJS (Sejak 2014)
30.792
43.124
43.430
52.761
63.243
Sumber data : RSUD Sanjiwani Gianyar (data diolah)
Grafik 15 Pasien Rawat Inap di RSUD Sanjiwani
Jumlah Pasien
12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0
2011
2012
2013
2014
2015
JKBM
5.755
4.480
5.085
6.222
5.368
Askes+Jamkesmas+Jampersal / BPJS (Sejak 2014)
2.321
4.076
4.660
3.995
4.519
Sumber data : RSUD Sanjiwani Gianyar (data diolah)
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
35
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 16 Komposisi Cost Sharing JKBM 2015
47,44
Tahun
2014
52,56
35,98
64,02
2013
47,44
52,56
2012
47,44
52,56
2011
48,64
51,36
2010
48,64
51,36
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Persentase Pembiayaan Pemprov Bali
Pemkab Gianyar
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar (data diolah)
Ketercapaian pembangunan bidang kesehatan dapat dilihat melalui beberapa indikator, seperti Usia Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKBA). Dalam kurun 2009 – 2015, UHH selalu meningkat meskipun dalam rentang yang relatif kecil. Tahun 2015 UHH mencapai 72,84 tahun atau melampaui proyeksi Bappenas, yaitu 70,1 tahun pada 2015 dan 72 tahun pada 2030. Sementara itu dalam periode yang sama, tiga indikator lainnya, AKB AKBA, dan AKI masih berfluktuasi. Namun demikian, capaian ketiga indikator tersebut pada tahun 2015 telah berada di bawah target Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 dan target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030, yaitu AKB 10 per 1.000 kelahiran (target MDGs 23 per 1.000 kelahiran dan target SDGs 12 per 1.000 kelahiran), AKBA 12 per 1.000 kelahiran (target MDGs 32 per 1.000 kelahiran dan target SDGs 25 per 1.000 kelahiran), dan AKI nihil (target MDGs 102 per 100.000 kelahiran dan target SDGs 70 per 100.000 kelahiran).
36
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 17 Indikator Kesehatan 100 90
UHH (Tahun) AKI (per 100.000) AKB, AKBA (per 1000)
80 70 60 UHH
50
AKB (Max 12 - SDGs 2030)
40
AKBA (Max 25 - SDGs 2030)
30
AKI (Max 70 - SDGs 2030)
20 10 0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Tahun Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar
3.6. Pendidikan Capaian
pembangunan
pendidikan
diukur
di
bidang
menggunakan
beberapa indikator yang menunjukkan tingkat pemerataan dan perluasan akses pendidikan serta tingkat mutu pendidikan. Indikator pemerataan dan perluasan akses pendidikan terdiri dari jumlah guru, jumlah siswa, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), dan perbandingan antar komponen pendidikan. Indikator mutu pendidikan terdiri dari nilai rata-rata ujian akhir, tingkat kelulusan, angka mengulang, angka drop out, dan angka melanjutkan. Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
37
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 13 Indikator Pendidikan Tahun 2010–2015 No 1
2
3
4
5
6
7
38
Uraian
2010
Jumlah Guru (Orang) a.TK 454 b. SLB t.t c. SD/MI 3.024 d. SLTP/MTs 1.645 e. SMA/MA 764 f. SMK 951 Jumlah Siswa (Orang) a.TK 6.581 b. SLB t.t c. SD/MI 47.983 d. SLTP/MTs 20.918 e. SMA/MA 8.088 f. SMK 8.954 Angka Partisipasi Kasar(%) a. PAUD t.t b. SD/MI 112,75 c. SMP/MTs 112,86 d. SLTA/MA 96,28 Angka Partisipasi Murni (%) a. PAUD t.t b. SD/MI 98,82 c. SMP/MTs 91,79 d. SLTA/MA 73,15 Perbandingan antar komponen SD a. Ratio Siswa/Sekolah 168 b. Ratio Siswa/Kelas 26 c. Ratio Siswa/Guru 13 d. Ratio Rombel/Ruang Kelas 1,01 e. Ratio Kelas/Guru 0,54 Perbandingan antar komponen SMP a. Ratio Siswa/Sekolah 451 b. Ratio Siswa/Kelas 38 c. Ratio Siswa/Guru 10 d. Ratio Rombel/Ruang Kelas 1,18 e. Ratio Kelas/Guru 0,25 Perbandingan antar komponen SLTA a. Ratio Siswa/Sekolah 425 b. Ratio Siswa/Kelas 32 c. Ratio Siswa/Guru 10 d. Ratio Rombel/Ruang Kelas 1,27 e. Ratio Kelas/Guru 0,29
2011
Tahun 2012 2013
2014
2015
488 t.t 3.051 1.774 753 1.146
494 t.t 3.059 1.742 756 1.281
531 t.t 3.012 1.730 682 1.449
555 15 3.020 1.728 644 1.528
592 26 3.037 1.837 675 1.564
6.938 t.t 48.581 31.237 7.723 10.566
7.624 t.t 48.763 21.317 7.589 12.059
7.540 t.t 48.456 21.797 7.616 13.281
9.193 126 48.075 22.593 7.726 13.820
8.958 214 48.016 23.250 7.043 14.189
t.t 112,91 110,93 95,07
t.t 112,25 112,96 96,98
t.t 111,69 109,63 106,41
47,16 108,80 112,61 107,14
46,49 108,89 112,64 106,82
t.t 98,85 91,99 74,54
t.t 98,56 90,18 75,66
t.t 98,89 79,15 69,72
45,94 97,04 82,63 75,33
45,98 97,41 85,98 76,43
169 26 16 1,00 0,63
168 26 16 1,02 0,61
165 25 15 1,02 0,58
164 25 14 1,01 0,57
163 25 16 1,02 0,62
453 36 12 1,21 0,54
474 37 10 1,22 0,26
486,19 33 12 1,11 0,29
501 32 13 1,39 0,39
523 40 14 1,21 0,34
446 31 10 1,25 0,31
475 37 10 1,22 0,26
496 30 10 1,17 0,32
483 30 9 1,22 0,31
523 37 10 1,16 0,28
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR No
Uraian
2010
Tahun 2012 2013
2011
Nilai rata-rata UAN/UASBN a. SD/MI 7,11 7,28 8,07 7,91 b. SMP/MTs 7,43 7,71 7,84 7,89 c. SLTA/MA 7,49 7,42 8,24 7,73 9 Angka kelulusan(%) a. SD/MI 100 100 100 100 b. SMP/MTs 100 100 100 100 c. SLTA/MA 100 99,95 100 100 10 Angka mengulang(%) a. SD/MI 2,04 1,77 1,59 1,41 b. SMP/MTs 0,00 0,03 0,03 0,02 c. SLTA/MA 0,04 0,13 0,05 0,04 11 Angka Drop Out (DO)(%) a. SD/MI 0,05 0,05 0,03 0,04 b. SMP/MTs 0,07 0,06 0,05 0,09 c. SLTA/MA 0,40 0,51 0,40 0,54 12 Angka melanjutkan(%) a. SMP/MTs 98,27 94,73 98,25 97,79 b. SLTA/MA 98,49 105,02 96,14 105,85 Sumber data : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gianyar t.t : data tidak tersedia
2014
2015
8
Pembangunan
7,90 7,91 7,98
7,90 7,92 7,97
100 100 100
100 100 100
1,65 0,03 0,05
0,65 0,04 0,04
0,03 0,04 0,29
0,02 0,06 0,27
100,60 107,07
96,32 106,24
di
bidang
pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia
sangat
erat
kaitannya dengan pembangunan di
bidang
Tersedianya
ketenagakerjaan. sumber
daya
manusia yang berkualitas dan berdaya
saing
tinggi
akan
memberi peluang yang lebih besar bagi suatu daerah untuk mengejar (cathing up) daerah lain yang lebih maju. Hingga tahun 2015 penduduk usia kerja di Kabupaten Gianyar masih dinominasi oleh tamatan SMA/SMK diikuti oleh tamatan SMP dan SD. Penduduk usia 15 tahun ke atas yang mengenyam pendidikan tinggi baru sekitar 12,08%.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
39
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 18 Komposisi Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tahun 2015 1,28% 3,90% 6,90%
Tidak Pernah Sekolah 11,96%
Tidak Taman SD Tamat SD
9,24%
Tamat SMP Tamat SMA/SMK
15,57%
33,25%
DI-DIII DIV/S1 17,91%
S2 dan S3
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
3.7. Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indek Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu sarana mengukur tingkat keberhasilan pembangunan
di
samping
pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan pendapatan. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan manusia sebagai tujuan akhir pembangunan, bukan sekedar alat pembangunan. IPM terdiri dari tiga komponen, yaitu pembangunan kesehatan (umur panjang dan hidup sehat), pembangunan pendidikan (berpengetahuan), dan pembangunan ekonomi (standar hidup layak). Indikator utama dari ketiga komponen tersebut adalah Angka Harapan Hidup Saat Lahir (AHH), Angka Harapan Lama Sekolah (AHS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Pengeluaran per Kapita (PPK). 40
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 14 Capaian IPM Tahun 2010–2015 URAIAN IPM AHH AHS RLS PPK
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Gianyar Bali Gianyar Bali Gianyar Bali Gianyar Bali Gianyar
71,45 70,10 72,31 70,61 12,10 11,71 7,50 7,74 12.640
72,5 70,87 72,43 70,78 12,64 12,12 7,73 7,77 12.761
73,36 71,62 72,57 70,94 12,88 12,26 7,99 8,05 13.031
74 72,09 72,71 71,11 12,91 12,40 8,24 8,10 13.318
74,29 72,48 72,78 71,20 13,06 12,64 8,28 8,11 13.382
75,03 73,27 72,84 71,35 13,35 12,97 8,49 8,26 13.578
Bali
12.074
12.307
12.530
12.738
12.831
13.078
Rentang
Satuan
0-100* 20-85*
Tahun
0-18*
Tahun
0-15*
Tahun
100 - 107.721** (1.007,44 26.572,35)***
US$ (Rp. Ribu)
Peringkat IPM di 3 3 3 3 3 3 Bali Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar Rentang : * Standar UNDP & BPS ** Standar UNDP *** Survei BPS *** Rata-rata pengeluaran per kapita riil dengan tahun dasar 2012 - Minimum : garis kemiskinan terendah tahun 2010 (Kab. Tolikara, Papua) - Maksimum : proyeksi pengeluaran per kapita tertinggi (Jakarta Selatan) pada akhir RPJMN 2025
Grafik 19 IPM dan Reduksi Shortfall Tahun 2011 - 2015 3,68 3,13
IPM
74,5
74,29 74,00
73,5 73,36
72,5
4,0
75,03
3,0
2,88
2,0
2,40
1,0
72,50
1,12
71,5 2011
Reduksi Shortfall
75,5
0,0 2012
2013
2014
2015
Tahun IPM (Aksis Kiri)
Reduksi Shortfall (Aksis Kanan)
Sumber data :BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
41
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Di samping IPM, indikator yang juga sering mendapat perhatian adalah Shortfall, yaitu sisa jarak antara capaian saat ini dan titik ideal (IPM = 100). Perubahan sisa jarak tiap tahun relatif terhadap sisa jarak pada tahun sebelumnya dinyatakan dengan Reduksi Shortfall Tahunan. Secara sederhana angka ini menggambarkan pengurangan sisa langkah yang harus ditempuh untuk mencapai titik ideal. Dalam kurun 2009 – 2015 capaian IPM Kabupaten Gianyar mengalami peningkatan setiap tahunnya, sebagaimana ditunjukan oleh angka Reduksi Shortfall yang selalu positif. Fluktuasi nilai Reduksi Shortfall menunjukkan variasi kecepatan IPM menuju titik ideal. Sesuai dengan kualitas/tingkat status yang ditetapkan oleh UNDP maka capaian IPM Kabupaten Gianyar tahun 2015 tergolong “Tinggi” (70 – 80). Reduksi Shortfall Tahunan tahun 2015 juga menunjukkan perkembangan positif dari kategori “Sangat Lambat” (di bawah 1,3) pada 2014 menjadi “Cepat” (di atas 1,7). Senada dengan pertumbuhan ekonomi, kecepatan peningkatan IPM sangat tergantung pada angka IPM yang telah dicapai. Pada tingkat IPM rendah, usaha untuk meningkatkan IPM relatif lebih mudah (softrock). Semakin tinggi capaian IPM maka semakin sulit untuk meningkatkan angka IPM lebih lanjut (hardrock).
IV. POTENSI EKONOMI 4.1. Pertanian Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan ketahanan pangan dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas melalui penyediaan pangan dalam jumlah yang cukup, bermutu, beragam, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Sektor pertanian juga memainkan peran yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan kerja, dan sebagai pendukung sektor-sektor lainnya. Di samping itu, sektor pertanian merupakan sektor yang relatif tahan terhadap guncangan perekonomian global. 42
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Pembangunan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan di Kabupaten Gianyar dilaksanakan secara berkelanjutan dengan dukungan potensi yang tersedia, seperti lahan pertanian yang mencapai 26.962 Ha, terdiri dari lahan sawah seluas 14.420 Ha dan lahan pertanian bukan sawah seluas 12.542 Ha. Di samping potensi lahan tersebut, kondisi iklim, ketersediaan sumber daya manusia petani, kelembagaan subak dan kelompok tani, serta kelompok pengolahan hasil pertanian juga cukup mendukung pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Gianyar. Tabel 15 Luas Areal Tanam dan Produksi Beberapa Komoditas Pertanian Komoditas
2009
Luas Areal Tanam (Ha) * 1. Padi 31.273,00 2. Jagung 463,00 3. Kedelai 1.907,00 4. Kacang tanah 450,00 5. Kacang hijau 6,00 6. Ubi kayu 279,00 7. Ubi jalar 516,00 8. Cabe 313,00 9. Kacang panjang 58,00 10. Melon 26,00 11. Semangka 140,00
2010
2011
31.395,00 706,00 415,00 451,00 22,00 193,00 456,00 360,00 100,00 33,00 109,00
30.803,00 820,00 378,00 385,00 17,00 209,00 440,00 380,00 115,00 30,00 78,00
Tahun 2012
2013
31.663,00 471,00 818,00 242,00 38,00 265,00 401,00 391,00 37,00 16,00 70,00
31.578,00 553,00 377,00 48,00 54,00 210,00 294,00 601,00 21,00 15,00 84,00
2014
2015
29.654,00 578,00 1.048,00 216,00 40,00 200,00 285,00 550,00 10,00 23,00 142,00
29.313,00 253,00 969,00 228,00 31,00 146,00 123,00 392,00 2,00 10,00 124,00
Produksi (Ton) 1. Padi 182.758,52 185.617,62 180.290,00 173.593,00 186.383,00 186.049,00 192.518,00 2. Jagung 2.276,13 2.141,53 4.405,72 1.331,34 507,92 755,00 727,00 3. Kedelai 3.032,46 1.375,37 514,12 1.074,55 635,20 1.452,00 988,00 4. Kacang tanah 695,56 708,12 387,03 462,11 467,50 541,66 229,00 5. Kacang hijau 33,46 100,38 24,25 121,33 506,00 247,35 94,00 6. Ubi kayu 6.987,98 13.851,00 8.722,10 10.814,72 5.666,99 5.390,65 3.817,00 7. Ubi jalar 7.156,86 7.258,96 7.161,86 8.269,67 8.112,67 5.295,46 3.760,00 8. Cabe 422,70 12.760,00 14.680,00 4.232,50 9.600,00 8.230,00 9.311,00 9. Kacang panjang 685,28 13.015,00 15.024,00 5.005,00 1.120,00 600,00 350,00 10. Melon 123,20 2.295,00 1.924,15 962,07 600,00 750,00 199,35 11. Semangka 1.375,60 15.700,00 13.450,12 7.950,00 7.786,00 10.225,00 9.061,25 Sumber data : Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar *) Luas areal tanam adalah total luas tanam pada lahan dalam satu tahun (luas lahan dikali frekuensi tanam per tahun)
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
43
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 16 Produktivitas Komoditas Pertanian Strategis Produktivitas (Kw/ha) 2009 2010 2011 2012 2013 Padi 55,35 59,63 59,22 58,08 59,38 Jagung 53,01 57,05 57,16 56,38 50,17 Kedele 17,02 16,37 16,34 16,46 16,60 Sumber data : Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar Indikator strategis
2014 60,96 30,56 14,17
2015 62,12 45,03 13,87
Terkait pemenuhan kebutuhan beras, dalam tahun 2015 Kabupaten Gianyar memiliki kelebihan stok (surplus) beras sekitar 43.270,15 ton. 4.2. Perkebunan Sub sektor perkebunan sebagai bagian dari sektor pertanian juga memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui penciptaan lapangan kerja serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Sub sektor perkebunan berperanan cukup penting dalam struktur perekonomian Kabupaten Gianyar, baik untuk pemenuhan kebutuhan pasar lokal maupun perdagangan ekspor antar pulau. Pengembangan sub sektor perkebunan di Kabupaten Gianyar sangat didukung oleh keadaan lahan, iklim, dan sumber daya manusia yang tersedia. Luas area tanam beberapa komoditi perkebunan di Kabupaten Gianyar antara lain kelapa Dalam 4.039,01 Ha, kelapa Hibrida 37 Ha, kelapa Genjah 552,53 Ha, kopi Arabika 156,35 Ha, kopi Robusta 251,81 Ha, cengkeh 152,25 Ha, vanili 22,19 Ha, kakao
44
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
308,82 Ha, dan tembakau rakyat 191,70 Ha. Kecamatan Tegallalang, Payangan, dan Tampaksiring merupakan lokasi yang cocok untuk tanaman kakao, kopi, cengkeh, vanili, kelapa, dan jahe. Kecamatan Sukawati, khususnya Desa Sukawati, Ketewel, dan Batubulan Kangin merupakan lokasi potensial untuk tanaman tembakau. Tabel 17 Luas Areal Tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan Komoditas
2009
2010
2011
Tahun 2012
2013 Luas Areal Tanam (Ha) 1. Kelapa Dalam 4.147,51 4.144,51 4.144,51 4.143,01 4.143,01 2. Kelapa Hibrida 43 42 42 42 42 3. Kelapa Genjah 319,87 347 363,27 535,94 548,10 4. Kopi Arabica 174,33 180,33 180,33 397,83 397,83 5. Kopi Robusta 303,55 303,55 303,55 338,05 338,05 6. Cengkeh 160,50 160,50 160,50 160,50 160,50 7. Vanili 51,66 51,66 51,66 51,66 51,66 8. Kakao 387,92 387,92 387,92 387,92 387,92 9. Tembakau Rakyat 226 242 283 373 409,55 Produksi (Ton) 1. Kelapa Dalam 3.590,68 3.614,12 3.614,79 3.691,18 3.772,54 2. Kelapa Hibrida 21,52 21,49 22,72 23,14 23,86 3. Kelapa Genjah 48,87 48,41 61,75 62,37 62,59 4. Kopi Arabica 70,79 70,92 72,31 73,28 73,95 5. Kopi Robusta 153,99 153,83 154,35 156,2 157,47 6. Cengkeh 44,21 40,27 47,19 48 48,77 7. Vanili 2,19 2,24 2,08 2,23 2,36 8. Kakao 174,07 203 179,56 179,97 180,81 9. Tembakau Rakyat 186,13 220,8 259,7 352,9 391,4 Sumber data : Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar t.t : data tidak tersedia
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
2014
2015
4.058,01 42 538,21 156,35 252,01 153 33,31 325,62 296
4.039,01 37 552,53 156,35 251,81 152,25 22,19 308,82 191,70
3.732,13 23,93 75,64 48,37 158,42 43,92 2,25 138,73 282,99
3.755,92 18,13 98,69 58 110,30 28,51 t.t 194,24 209,69
45
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
4.3. Peternakan Dalam rangka menyediakan bahan pangan dalam kuantitas yang mencukupi dan kualitas yang terjamin, Pemerintah Kabupaten Gianyar juga memberikan perhatian serius pada pembangunan sub sektor peternakan sebagai bagian dari sektor pertanian dalam arti luas. Kabupaten Gianyar memiliki potensi sumber daya peternakan yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa komoditas peternakan yang berkembang di Kabupaten Gianyar antara lain sapi, babi, ayam pedaging, ayam petelor, itik, dan kambing. Berdasarkan pendataan ternak yang dilakukan pada tahun 2015, populasi ternak di Kabupaten Gianyar disajikan dalam tabel 18. Tabel 18 Populasi Ternak Tahun 2015 Komoditas Peternakan Ayam Ayam Ras Ayam Ras Sapi Babi Buras Petelur Pedaging Gianyar 5.571 14.705 46.700 t.t 184.674 Blahbatuh 3.892 4.257 19.578 1.000 47.000 Sukawati 666 7.621 49.870 t.t 37.500 Ubud 1.524 10.786 16.308 6.000 49.000 Payangan 13.222 49.480 113.919 21.741 69.253 Tegallalang 12.697 19.717 106.979 3000 72.600 Tampaksiring 7.143 13.260 85.509 22.600 43.885 JUMLAH 44.715 119.826 438.863 54.341 503.912 Sumber data : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gianyar t.t : data tidak tersedia Kecamatan
Itik
Kambing
48.746 11.300 11.118 6.800 19.118 16.977 26.239 140.298
539 34 10 8 30 39 0 660
Tabel 19 Perkembangan Populasi Ternak Tahun 2009 – 2015 Populasi (ekor) 2009 2010 2011 2012 2013 Sapi 57.815 57.022 47.272 53.809 53.899 Babi 132.740 130.674 131.283 136.942 134.364 Ayam Buras 499.805 482.462 484.451 500.452 1.296.462 Ayam Ras Petelur 30.000 30.500 28.025 27.740 27.741 Ayam Ras Pedaging 604.000 579.500 556.390 583.500 552.467 Itik 149.288 152.031 163.834 146.399 155.796 Kambing 363 454 593 625 610 Sumber data : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gianyar Jenis Ternak
46
2014 46.861 128.597 494.337 27.741 515.947 161.291 685
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
2015 44.715 119.826 438.863 54.341 503.912 140.298 660
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Pemerintah daerah juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia peternakan dengan menitikberatkan pada pembinaan dan pelatihan usaha peternakan yang terdapat di wilayah Kabupaten Gianyar. Berdasarkan pendataan yang dilaksanakan pada tahun 2015, terdapat 479 kelompok tani ternak dengan perincian 339 berkelas kemampuan pemula, 111 berkelas kemampuan lanjut, 25 berkelas kemampuan madya, dan 4 berkelas kemampuan utama. Tabel 20 Jumlah Kelompok Tani Ternak Tahun 2015 Komoditas Kecamatan
Ayam Itik Buras Gianyar 90 0 17 3 0 Blahbatuh 41 2 0 2 0 Sukawati 37 1 11 2 1 Ubud 27 2 5 7 0 Payangan 56 0 1 14 3 Tegallalang 49 0 2 12 1 Tampaksiring 28 0 51 12 2 JUMLAH 328 5 87 52 7 Sumber data : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gianyar Sapi
Kambing
Babi
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
Jumlah Kelompok 110 45 52 41 74 64 93 479
47
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Produksi hasil ternak tahun 2015 dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti produksi daging dan produksi telor sebagaimana disajikan pada tabel 21. Tabel 21 Produksi Daging dan Telor Tahun 2015 Jumlah Produksi (Ton) A. Produksi Daging 11.958,41 1 Sapi 223,55 2 Babi 9.306,07 3 Ayam Buras 290,18 4 Ayam Ras Petelur 17,18 5 Ayam Ras Pedaging 1.911,44 6 Itik 44,50 7 Kambing 165,49 B. Produksi Telor 1.622,80 1 Ayam Buras 317,03 2 Ayam Ras 456,46 3 Itik 849,31 Sumber data : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gianyar No
Komoditas
4.4. Perikanan Kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Gianyar ditekankan pada pengendalian kegiatan perikanan tangkap, pengembangan budi daya perikanan, dan peningkatan nilai tambah melalui perbaikan mutu dan pengembangan produk hasil perikanan. Pemanfaatan sumber daya perikanan meliputi perikanan laut dan perikanan air tawar. Perikanan laut hanya berupa kegiatan penangkapan sedangkan perikanan air tawar terdiri dari kegiatan penangkapan di perairan umum dan perikanan budi daya.
48
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Kegiatan penangkapan ikan laut terdapat di tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Gianyar, Kecamatan Blahbatuh, dan Kecamatan Sukawati. Kegiatan tersebut umumnya dilakukan dalam sekala kecil dengan menggunakan beberapa jenis alat tangkap, seperti jaring insang hanyut, pancing ulur, pancing tonda, jaring klitik, rawai dasar, dan beberapa jenis alat tangkap lainnya yang keseluruhan berjumlah 668 unit dengan armada tangkap sebanyak 271 buah, terdiri dari 193 buah perahu motor tempel dan 78 buah perahu tradisional (jukung). Tahun 2015 tercatat sebanyak 739 rumah tangga perikanan yang terdiri dari 193 orang nelayan penuh, 216 orang nelayan sambilan utama, dan 330 orang nelayan sambilan tambahan. Jumlah kelompok nelayan tercatat sebanyak 20 unit. Dalam tahun 2015 penangkapan ikan laut mencapai 504,50 ton dengan nilai mencapai 13,02 Miliar Rupiah. Ikan hasil tangkapan nelayan di wilayah Kabupaten Gianyar antara lain bambangan, tongkol, kakap, kerapu, lobster, tembang, lemading, lemuru, cucut, cakalang, dan tenggiri.
Berbeda dengan perikanan laut, potensi perikanan air tawar terdapat di hampir semua kecamatan di Kabupaten Gianyar. Kegiatan perikanan air tawar terdiri dari penangkapan ikan di perairan umum dan restocking yang meliputi budi daya kolam dan budi daya tambak/air payau. Tercatat sebanyak 120 kelompok pembudidaya ikan yang tersebar di tujuh kecamatan dengan beberapa jenis budi daya seperti karper, mujair, nila, dan udang. Produksi perikanan air tawar tahun 2015 mencapai 1.058,82 ton yang terdiri dari penangkapan di perairan umum sebanyak 3,3 ton, budi daya di kolam sebanyak Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
49
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
883,46 ton, dan budi daya di tambak sebanyak 172,06 ton. Di samping itu, terdapat pula usaha pembibitan ikan air tawar yang menghasilkan 120 ribu ekor benih ikan karper dan 1.530 ribu ekor benih ikan nila. Tabel 22 Produksi Perikanan Tahun 2009 – 2015 Uraian Produksi Penangkapan Ikan di Laut Nilai Penangkapan ikan di Laut Luas Areal Penangkapan Ikan di Perairan Umum Produksi Penangkapan Ikan di Perairan Umum Luas Areal Budi Daya Ikan di Kolam Produksi Budi Daya Ikan di Kolam Produksi Benih Ikan Karper Nilai Produksi Benih Ikan Karper Produksi Benih Ikan Nila Nilai Produksi Benih Ikan Nila Produksi Udang Nilai Produksi Udang
Satuan
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Ton
480,80
438,90
655,30
723,10
724,70
725,30
504,50
Rp. Juta
11.642,80
9.414,60
15.719,50
19.008,80
23.938,20
23.428,20
13.021,02
Ha
46,80
46,80
46,80
46,80
46,80
46,80
46,80
Ton
121,20
124,90
140,80
141,10
141,30
89,60
3,30
Ha
357,90
539,80
539,80
539,82
539,80
539,80
54,70
Ton
299,20
1.425,00
1.448,00
1.739,00
1.679,90
1.764,20
883,46
755,35
461,50
500,00
440,00
725,00
670,00
120,00
4.532,00
72.140,00
250.000,00
220.000,00
362.500,00
335.000,00
60.000,00
2.171,35
1.160,50
3.315,00
23.100,00
16.001,00
15.691,50
1.530,00
13.028,00
178.100,00
828.750,00
5.775.000,00
5.600.350,00
5.492.000,00
765.000,00
40,00
60,00
85,00
128,00
60,00
63,00
172,06
1.800,00
3.000,00
5.100,00
7.680,00
3.600,00
3.780,00
14.625,10
Ribu Ekor Rp. Ribu Ribu Ekor Rp. Ribu Ton Rp. Juta
Sumber data : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gianyar
4.5. Perindustrian Pembangunan sektor industri di Kabupaten Gianyar diarahkan untuk meningkatkan daya saing industri melalui pendekatan pada tiga aspek, yaitu suprastruktur, SDM, dan infrastruktur. Pembangunan suprastruktur dilaksanakan melalui penataan kelembagaan, penetapan kebijakan dan regulasi yang
50
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
mendukung terciptanya iklim usaha yang kondusif. Peningkatan kualitas SDM dilaksanakan melalui pelaksanaan berbagai Diklat, baik teknis maupun manajemen. Pembangunan infrastruktur dilaksanakan melalui penyediaan berbagai sarana prasarana fisik terutama untuk keperluan produksi dan promosi.
Industri yang ditetapkan menjadi prioritas daerah adalah industri kerajinan dan barang seni yang bersinergi dengan sektor pariwisata sebagai andalan Kabupaten Gianyar. Berdasarkan identifikasi potensi produk inovatif dan kreatif lokal,produk unggulan Kabupaten Gianyar yang memiliki pasar potensial, baik lokal, nasional dan internasional adalah kerajinan kayu, kerajinan bambu, kerajinan tanduk dan tulang, kerajinan anyaman lontar dan pandan, kerajinan pelepah pisang, tekstil dan produk tekstil, kerajinan perak, dan kerajinan batu padas. Kajian One Village One Product (OVOP) yang dilaksanakan pada tahun 2013 telah menetapkan
produk-produk
OVOP
Kabupaten
Gianyar
dengan
sentra
produksinya sebagaimana disajikan pada Tabel 23. Tabel 23 Produk OVOP Kabupaten Gianyar dengan Sentra Produksinya No 1
Jenis Kerajinan Kerajinan Kayu a. Ukiran style Bali
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
Desa Petak Petak Kaja Siangan Sumita Suwat Temesi Batuan
Lokasi Sentra Kecamatan Gianyar Gianyar Gianyar Gianyar Gianyar Gianyar Sukawati
51
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR No
2
3
4
5 6
b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Ukiran furnitur style Bali Patung tradisional Patung pop (burung) Patung naga Patung ular cobra dan reptil Patung janger dan Rama-Sita Patung Pekong Patung kera Patung burung garuda
k. l.
Patung pop cecak Patung akar kayu primitif
m.
Patung jerapah
n.
Patung abstrak
o. p. q.
Patung kuda Patung yogi Bingkai ukir
Desa
Kerajinan Bambu a. Anyaman alat-alat kebutuhan rumah tangga b. Furniture Kerajinan Tanduk dan Tulang Ukiran tanduk dan tulang Kerajinan Anyaman Lontar dan Pandan a. Anyaman daun lontar b. Anyaman daun pandan Kerajinan Pelepah Pisang Kerajinan pelepah pisang Tekstil dan Produk Tekstil a. Baju barong b. Tenun ikat c. Garmen pakaian jadi d. e. f. g.
52
Lokasi Sentra Kecamatan Celuk Sukawati Singapadu Kaler Sukawati Buruan Blahbatuh Pering Blahbatuh Batubulan Kangin Sukawati Guwang Sukawati Kemenuh Sukawati Ketewel Sukawati Pejeng Kaja Tampaksiring Kedisan Tegallalang Ubud Ubud Pupuan Tegallalang Sebatu Tegallalang Mas Ubud Tegallalang Tegallalang Bukian Payangan Lodtunduh Ubud Mas Ubud Batuan Kaler Sukawati Peliatan Ubud Petulu Ubud Sebatu Tegallalang Petulu Ubud
Jenis Kerajinan
Bed cover Kain prada Destar/udeng/ikat kepala Bali Batik painting
Kedisan Puhu Belega
Tegallalang Payangan Blahbatuh
Tampaksiring Manukaya
Tampaksiring Tampaksiring
Bona Lebih Tulikup
Blahbatuh Gianyar Gianyar
Saba
Blahbatuh
Beng Beng Sidan Pejeng Kangin Buruan Sukawati Batubulan Kangin Batubulan
Gianyar Gianyar Gianyar Tampaksiring Blahbatuh Sukawati Sukawati Sukawati
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR No 7
8
Jenis Kerajinan
Desa Kedewatan
Kerajinan Perak Kerajinan perak
Lokasi Sentra Kecamatan Ubud
celuk Singapadu
Sukawati Sukawati
Keajinan Batu Padas Patung dan ornamen batu padas
Batubulan Singapadu Singapadu Kaler Sumber data : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar
Sukawati Sukawati Sukawati
Sebagian besar industri yang berkembang di Kabupaten Gianyar merupakan usaha berskala kecil dan menengah (IKM) dengan pangsa pasar domestik dan ekspor. Pada tahun 2014 tercatat sebanyak 171 sentra IKM dengan 23.025 unit usaha. Tenaga kerja yang terserap mencapai 73.740 orang. Nilai investasi pada sektor IKM ini mencapai 1,41
Triliun
Rupiah
dan
nilai
produksinya mencapai lebih dari 2,59 Triliun Rupiah. Tabel 24 Perkembangan Keragaan IKM di Kabupaten Gianyar Tahun
Uraian
Satuan
Unit Usaha
unit
22.496
22.726
22.961
23.023
23.098
23.125
23.025
Tenaga Kerja
orang
66.728
68.382
71.275
71.441
72.574
73.024
73.740
Produksi
Juta Rp.
1.208.579,00
1.405.200,00
1.539.012,00
1.687.153,00
3.578.712,28
3.581.444,97
2.597.906,96
Investasi
Juta Rp.
564.865,31
1.310.536,20
2.139.955,06
2.506.900,05
2.227.648,42
2.229.084,78
1.418.285,44
165
167
171
2009
2010
2011
2012
Jumlah buah 145 154 159 163 Sentra Sumber data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar
2013
2014
2015
Di samping IKM, di Kabupaten Gianyar juga terdapat industri besar dan sedang yang pada tahun 2014 jumlahnya mencapai 60 perusahaan yang menyerap 3.640 Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
53
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
orang tenaga kerja. Keenam puluh perusahaan tersebut terdiri dari 2 perusahaan minuman, 6 perusahaan tekstil, 3 perusahaan pakaian jadi, 20 perusahaan kayu, barang dari kayu dan gabus (non furniture), 1 perusahaan kimia dan barang dari bahan kimia, 7 perusahaan barang galian bukan logam, 1 perusahaan furniture, dan 20 industri pengolahan lainnya. Secara keseluruhan, kontribusi sektor industri pengolahan pada PDRB Kabupaten Gianyar tahun 2015 mencapai 12,71% dan menyerap 17,22% dari total penduduk usia 15 tahun ke atas yang sudah bekerja. Dalam rangka memberikan perlindungan atas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) masyarakat Gianyar, Pemerintah Kabupaten Gianyar membuka klinik HKI pada Desember 2009 yang bertujuan untuk memfasilitasi pendaftaran HKI atas karya masyarakat Gianyar. Klinik HKI Kabupaten Gianyar telah banyak mengedukasi masyarakat Gianyar tentang pentingnya perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual. Hingga tahun 2015, sebanyak 12 sertifikat sudah diterbitkan yang terdiri dari 6 sertifikat merk, 4 sertifikat hak cipta, 1 sertifikat desain industri, dan 1 sertifikat terkait varietas tanaman.
4.6. Perdagangan Kabupaten Gianyar merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Bali. Gianyar memiliki berbagai obyek wisata alam dan buatan yang didukung oleh potensi seni budaya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kondisi tersebut memberi peluang yang sangat besar untuk
berkembangnya
berbagai
usaha
yang
mendukung
kegiatan
kepariwisataan. Salah satu sektor yang potensial dikembangkan adalah usaha perdagangan.
54
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Beberapa potensi yang mendukung pembangunan sektor perdagangan di Kabupaten Gianyar antara lain berkembangnya industri daerah; adanya prospek pasar yang baik, khususnya pasar ekspor; tersedianya tenaga terampil di bidang kerajinan; adanya dukungan permodalan dari pemerintah maupun lembaga keuangan lainnya; tersedianya sarana dan prasarana pendukung industri yang memadai; serta adanya produk unggulan daerah yang memiliki ciri khas dan diminati oleh konsumen. Perkembangan sangat
sektor
didukung
oleh
perdagangan keberadaan
infrastruktur perdagangan, seperti pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli
untuk
melakukan
proses
transaksi. Di Kabupaten Gianyar terdapat pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah daerah serta pasar yang dibangun secara swadaya dan dikelola oleh masyarakat melalui desa adat/desa pakraman atau dusun/banjar. Tabel 25 Pasar di Kabupaten Gianyar No
Nama Pasar
Pasar Umum Kecamatan 1 Pasar Umum Payangan 2 Pasar Umum Ubud 3 Pasar Umum Tegallalang 4 Pasar Umum Tampaksiring 5 Pasar Umum Gianyar 6 Pasar Umum Blahbatuh 7 Pasar Umum Sukawati Pasar Seni 1 Pasar Seni Sukawati 2 Pasar Seni Guwang Pasar Desa 1 Pasar Desa Suwat 2 Pasar Desa Bitera 3 Pasar Desa Tulikup 4 Pasar Desa Catur Eka Karsa
Lokasi/Desa
Pengelola
Melinggih Ubud Tegallalang Tampaksiring Gianyar Blahbatuh Sukawati
Pemkab Pemkab Pemkab Pemkab Pemkab Pemkab Pemkab
Guwang Sukawati
Desa Adat Desa Adat
Suwat Bitera Tulikup Beng
Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Adat
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
55
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR No 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Pasar
Lokasi/Desa
Pasar Desa Kaja Kangin Pasar Yadnya Pasar Desa Medahan Pasar Desa Bona Pasar Desa Keramas Pasar Desa Bedulu Pasar Desa Pejeng Pasar Desa Pejeng Kaja Pasar Desa Pejeng Kelod Pasar Desa Manukaya Anyar Pasar Desa Sangambu Pasar Desa Peliatan Pasar Desa Pakraman Sayan Pasar Desa Pakraman Mas Pasar Desa Pakraman Abianseka Pasar Desa Pakraman Bunutan Pasar Desa Adat Manuaba Pasar Desa Taro Pasar Desa Kedisan Pasar Desa Pakraman Telepud Pasar Desa Kerta Pasar Desa Buahan Pasar Desa Sapta Werdhi Pasar Desa Adat Singapadu Pasar Desa Adat Guwang Pasar Desa Pakraman Ketewel Pasar Desa Adat Lembeng Pasar Desa Pakraman Negari Pasar Desa Airsanya Desa Adat Negara
Lebih Blahbatuh Medahan Bona Keramas Bedulu Pejeng Pejeng Kaja Pejeng Kelod Manukaya Manukaya Peliatan Sayan Mas Mas Kedewatan Kenderan Taro Kedisan Sebatu Kerta Buahan Puhu Singapadu Guwang Ketewel Ketewel Singapadu Tengah Batuan
Pengelola Banjar Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Adat Desa Dinas Desa Adat Desa Adat Desa Adat Banjar Desa Adat/Dinas Desa Adat Desa Adat/Dinas Desa Adat Desa Adat Desa Adat/Dinas Desa Dinas Desa Adat/Dinas Desa Adat Desa Adat/Dinas Desa Adat Desa Adat/Dinas Desa Adat
Sumber data : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar
Ditinjau
dari
struktur
ekonomi
Kabupaten
Gianyar,
kontribusi
sektor
perdagangan besar dan eceran serta penyediaan akomodasi dan makan minum mencapai 28,31% dari total PDRB Kabupaten Gianyar tahun 2015. Dari sisi tenaga kerja, sektor perdagangan besar dan eceran serta hotel dan restoran menyerap 35,35% dari penduduk usia 15 tahun ke atas yang sudah bekerja. Dalam rangka memberikan bimbingan, pembinaan dan pengawasan, termasuk untuk kepentingan pengamanan pendapatan daerah yang memerlukan informasi yang akurat serta untuk mencegah praktek usaha yang tidak jujur, Pemerintah Kabupaten Gianyar mendorong dan memfasilitasi wajib daftar perusahaan. Tahun 2015 diterbitkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sebanyak 617 buah yang
56
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
terdiri dari 174 perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), 3 koperasi, 68 Commanditaire Vennootschap(CV), 1 Firma, dan 371 perusahaan perorangan. Tabel 26 Penerbitan TDP Tahun 2015 Kecamatan
Badan Usaha
PT Koperasi CV FA Sukawati 29 22 Blahbatuh 15 5 Gianyar 17 2 18 Tampaksiring 2 2 Ubud 97 18 1 Tegallalang 6 1 Payangan 8 1 2 Jumlah 174 3 68 1 Sumber data :Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Gianyar
JUMLAH 51 20 37 4 116 7 11 246
Perorangan
371
371
Terkait dengan perdagangan ekspor, devisa yang diperoleh telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap ekonomi Kabupaten Gianyar. Berdasarkan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) tahun 2015 sebanyak 2.028 buah, tercatat realisasi nilai ekspor non migas dari Kabupaten Gianyar sebesar US$.19.020.787,70. Jumlah SKA yang diterbitkan pada tahun 2015 lebih sedikit daripada SKA yang diterbitkan pada tahun 2014, yaitu sebanyak 2.290 buah dengan nilai ekspor sebesar US$.22.903.130,96. Fluktuasi nilai ekspor tiap tahun sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global, seperti nilai tukar mata uang dan kondisi ekonomi negara tujuan ekspor. Kawasan/negara tujuan ekspor dari Kabupaten Gianyar antara lain Amerika, Australia, Eropa Timur, China, Thailand, Rusia, India, Malaysia, Jepang, dan Hongkong.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
57
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 20 Realisasi Ekspor Kabupaten Gianyar Tahun 2015 (Berdasarkan SKA)
Nilai Ekspor (Juta US$)
2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00
Sumber data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar (data diolah)
Grafik 21 Realisasi Ekspor Tahun 2009 - 2015 (Berdasarkan SKA) Nilai Ekspor (Juta US$)
50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Tahun Sumber data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar (data diolah)
58
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
4.7. Lembaga Keuangan Lembaga keuangan merupakan lembaga intermediasi yang mengumpulkan dana, terutama dari masyarakat dan swasta, serta menyalurkan kembali dana tersebut kepada pihak yang membutuhkan. Jumlah dana yang berhasil dikumpulkan dan disalurkan oleh Bank Umum dan BPR di Kabupaten Gianyar terus mengalami peningkatan dalam kurun 2009 – 2015. Berdasarkan data Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah III (Bali Nusra), posisi simpanan masyarakat dalam bentuk Rupiah dan valuta asing pada akhir tahun 2015 mencapai 5,40 Triliun Rupiah yang terdiri dari tabungan 2,76 Triliun Rupiah (51,19%), simpanan berjangka 1,90 Triliun Rupiah (35,22%), dan Giro 734,54 Miliar Rupiah (13,60%). Sementara itu posisi pinjaman masyarakat dalam bentuk Rupiah dan valuta asing pada akhir tahun 2015 mencapai 6,39 Triliun Rupiah yang digunakan untuk konsumsi sebesar 2,20 Triliun Rupiah (34,41%), investasi sebesar 1,64 Triliun Rupiah (25,68%), dan modal kerja sebesar 2,55 Triliun Rupiah (39,92%).
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
59
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 22 Posisi Simpanan Masyarakat pada Bank Umum dan BPR 6.000
Milyar Rupiah
5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0 Tabungan
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1.095,29
1.250,91
1.634,87
2.089,43
2.466,61
2.598,99
2.764,96
Simpanan Berjangka
732,19
816,13
1.120,64
1.323,57
1.358,12
1.656,95
1.902,25
Giro
249,89
242,57
297,41
497,33
666,92
711,72
734,54
Sumber data : Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Bali Nusra (data diolah)
Grafik 23 Posisi Pinjaman Masyarakat pada Bank Umum dan BPR 7.000
Milyar Rupiah
6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Konsumsi
755,37
874,75
1.160,22
1.341,81
1.358,01
1.935,22
2.201,02
Investasi
288,87
278,60
417,05
770,78
959,20
1.347,63
1.642,62
Modal Kerja
956,62
1.081,96
1.320,37
1.688,27
1.695,44
2.306,14
2.553,43
Sumber data : Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Bali Nusra (data diolah)
60
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa porsi pinjaman yang dipergunakan untuk investasi dan modal kerja di sembilan sektor ekonomi/lapangan usaha lebih besar daripada penggunaan untuk konsumsi/non lapangan usaha sebagaimana disajikan pada grafik 24. Grafik 24 Penggunaan Pinjaman Tahun 2015 0,44%
I&M : Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan I&M : Pertambangan & Penggalian
4,14% 5,13%
I&M : Industri Pengolahan I&M : Listrik, Gas & Air Bersih
22,64%
I&M : Konstruksi I&M : Perdagangan, Hotel & Restoran I&M : Pengangkutan & Komunikasi
2,95%
48,50%
I&M : Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan I&M : Jasa-jasa
0,06% 0,03%
8,72%
Kons : Rumah Tinggal Kons : Flat dan Apartemen
1,76% 1,47%
Konsumsi (Kons) : 34,41%
0,02% 0,00%
4,14%
Kons : Ruko dan Rukan Kons : Kendaraan Bermotor Kons : Lainnya
Investasi & Modal Kerja (I&M) : 65,59%
Sumber data : Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Bali Nusra (data diolah)
Sementara itu, penyaluran kredit untuk UMKM oleh bank umum juga mengalami peningkatan dalam kurun 2011 – 2015.Sebagaimana penggunaan pinjaman, kredit UMKM juga mayoritas dipergunakan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran.Posisi kredit UMKM dari bank umum berdasarkan skala usaha dan sektor penggunaannya disajikan pada grafik 25 dan 26.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
61
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 25 Posisi Kredit UMKM 3.500
Milyar Rupiah
3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 0
2011
2012
2013
2014
2015
Menengah
520,21
735,64
957,72
1.112,75
1.293,08
Kecil
604,64
784,19
876,16
1.087,43
1.230,74
Mikro
214,02
284,81
339,56
365,46
478,57
Sumber data : Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Bali Nusra (data diolah)
Grafik 26 Persentase Penggunaan Kredit UMKM Tahun 2015 0,00%
3,64% 0,03%
5,27% 0,57%
11,62%
0,00% 1,17% 5,73%
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi
71,97%
Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan Jasa-jasa Tidak Teridentifikasi
Sumber data : Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Bali Nusra (data diolah)
62
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Di samping perbankan, terdapat pula Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berkedudukan dan dikelola oleh setiap desa pakraman. Keberadaan LPD yang diatur melalui Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007 tentang Lembaga Perkreditan Desa merupakan fasilitator penggerak hubungan perekonomian antar warga masyarakat desa pakraman dalam kapasitas sebagai kreditur dan debitur yang bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa. Sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat 270 unit LPD yang tersebar di 7 kecamatan, yaitu 48 LPD di Kecamatan Payangan, 36 LPD di Kecamatan Tampaksiring, 44 LPD di Kecamatan Tegallalang, 32 LPD di Kecamatan Ubud, 33 LPD di Kecamatan Sukawati, 36 LPD di Kecamatan Blahbatuh, dan 40 LPD di Kecamatan Gianyar.Dengan demikian jumlah LPD sudah mencakup 99,63% dari jumlah desa pakraman di Kabupaten Gianyar yaitu sebanyak 271 desa pakraman. Perkembangan LPD di Kabupaten Gianyar dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti jumlah karyawan, total aset, jumlah nasabah, penyerapan dana masyarakat, penyaluran pinjaman, laba, dan dana pembangunan untuk desa pakraman. Tabel 27 Perkembangan LPD Indikator
2012
Jumlah LPD (Unit) 269 1.533 Jumlah Karyawan (Orang) Aset (Miliar Rupiah) 1.548,17 Jumlah Nasabah - Tabungan (Orang) 281.114 24.407 - Deposito (Orang) - Kredit (Orang) 84.442 1.277,51 Dana Pihak Ketiga (Miliar Rupiah) Pinjaman (Miliar Rupiah) 1.085,71 55,07 Laba (Miliar Rupiah) Dana Pembangunan untuk Desa Pakraman (Miliar Rupiah) 11,02 Sumber data : Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Gianyar
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
2013
2014
2015
269 1.537 2.002,58
269 1.599 2.379,73
270 1.608 2.834,17
301.853 28.414 82.529 1.684,14 1.431,17 66,91 12,95
323.782 30.280 85.341 2.033,48 1.820,81 81,00 16,19
352.005 34.560 85.215 2.422,53 2.117,33 94,31 18,86
63
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
4.8. Koperasi dan UKM Indonesia memiliki tiga pilar ekonomi, yaitu BUMN, swasta, dan koperasi. Ketiga pilar ekonomi itu merupakan infrastruktur perekonomian Indonesia sesuai Pasal 33 UUD 1945. Koperasi sebagai manifestasi usaha bersama atas asas kekeluargaan merupakan salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Hingga akhir tahun 2015, terdapat 1.184 unit koperasi di Kabupaten Gianyar yang terdiri dari Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), Koperasi Serba Usaha(KSU),Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Pasar, Koperasi Karyawan, Koperasi Petani, Koperasi Angkatan Darat, Koperasi Kepolisian, Koperasi Seniman, Koperasi Wanita, Koperasi Veteran, dan koperasi lainnya. KSU merupakan jenis koperasi dengan jumlah terbanyak yang mencapai 839 unit. Perkembangan perkoperasian di Kabupaten Gianyar ditunjukkan oleh beberapa indikator dalam keragaan koperasi. Dalam kurun 2009 – 2015, jumlah anggota koperasi mengalami peningkatan rata-rata 2,21% per tahun. Demikian pula jumlah tenaga kerja yang diserap selalu mengalami peningkatan dari 8.494 orang pada tahun 2009 menjadi 10.146 orang pada tahun 2015. Dari sisi permodalan, yang terdiri dari modal sendiri dan modal luar, terdapat pertumbuhan rata-rata 14,07% per tahun dalam kurun 2009 – 2015. Berkat pembinaan yang intensif, indikator kinerja lainnya, seperti volume usaha, SHU, dan total aset juga menunjukkan perkembangan yang positif. Beberapa upaya yang ditempuh untuk memacu spirit perkoperasian dan UKM antara lain penyediaan klinik konsultasi koperasi, pemberian dukungan modal, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyusunan standar akuntansi berbasis IT, dan pembangunan gedung Pusat Layanan Umum Terpadu (PLUT)
64
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Kehadiran PLUT tersebut diharapkan dapat menjadi pusat konsultasi bisnis bagi gerakan koperasi dan UKM di Kabupaten Gianyar.
Tabel 28 Keragaan Koperasi di Kabupaten Gianyar Tahun 2009 – 2015 Tahun
Uraian
2009
Jumlah Koperasi (Unit) - Aktif - Tidak Aktif Jumlah Anggota (Orang) Jumlah Tenaga Kerja (Orang)
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1.076
1.105
1.135
1.145
1.165
1.006
1.002
1.040
1.050
1.073
978
70
103
95
95
92
206
168.601
172.401
175.783
178.264
180.130
184.829
184.995
8.494
9.041
9.342
9.634
9.786
9.978
10.146
78.353.478
95.715.688
111.999.546
131.223.015
143.571.987
164.018.136
184.215.655
Modal Luar (Rp.000)
283.253.375
337.992.067
325.459.409
396.501.557
496.936.999
618.938.636
680.618.862
Volume Usaha (Rp.000)
147.822.993
218.539.809
287.540.083
416.215.272
531.770.280
733.998.541
877.321.084
7.735.388
11.541.962
15.097.867
16.942.527
19.569.697
24.687.886
30.170.269
369.867.068
433.711.755
433.724.767
527.724.592
640.508.987
785.018.749
869.138.858
Modal Sendiri (Rp.000)
Sisa Hasil Usaha (Rp.000) Total Asset (Rp.000)
1.036
1.184
Sumber data : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar
1200
192
1000
184
800
176
600
168
400
160
200
152 2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah Anggota (Ribu ORang)
Jumlah Koperasi (Unit)
Grafik 27 Jumlah Koperasi & Jumlah Anggota Tahun 2008 - 2015
2015
Tahun Jumlah Koperasi
Jumlah Anggota
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
65
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
900
36
800
32
700
28
600
24
500
20
400
16
300
12
200
8
100
4
0
0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
SHU (Milyar Rupiah)
Volume Usaha & Total Aset (Milyar Rupiah)
Grafik 28 Volume Usaha, Total Aset, SHU Tahun 2008 - 2015
2015
Tahun Volume Usaha
Total Asset
SHU
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar
Di samping melalui koperasi, pembangunan ekonomi kerakyatan juga dilaksanakan melalu pengembangan UKM yang memiliki kontribusi besar terhadap roda perekonomian nasional. Keunggulan UKM terletak pada beberapa hal, yaitu fleksibilitas operasional, kecepatan inovasi, struktur biaya yang rendah, dan kemampuan untuk fokus di sektor spesifik yang mungkin kurang efisien bagi industri besar. Di samping itu, UKM relatif lebih imun terhadap guncangan perekonomian global. Sebagai daerah seni dan salah satu pusat pariwisata di Bali, Kabupaten Gianyar mempunyai potensi yang sangat besar untuk
pengembangan
Perkembangan Gianyar
UKM
bersinergi
di
UKM. Kabupaten
dengan
sektor
pariwisata karena pasar bagi mayoritas produk UKM Kabupaten Gianyar, baik
66
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
ekspor maupun domestik, adalah berkaitan dengan aktivitas kepariwisataan. Sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat sebanyak 75.224 UKM di Kabupaten Gianyar, baik di sektor formal maupun non formal. Tenaga kerja yang terserap sebanyak 98.083 orang yang tersebar di usaha industri pertanian sebanyak 34.072 orang, industri non pertanian sebanyak 41.128 orang, perdagangan sebanyak 20.351 orang, dan aneka jasa sebanyak 2.532 orang. Tabel 29 Keragaan UKM di Kabupaten Gianyar Tahun 2010, 2011 dan 2015 Jumlah UKM Jenis Usaha (UMKM)
Tahun 2010 F
Industri Pertanian Industri Non Pertanian Perdagangan Aneka Jasa Jumlah
Tahun 2011
NF
JML
43
33.785
33.828
522
21.107
5.378
NF
JML
60
33.832
33.892
21.629
601
21.127
10.836
16.214
5.589
172
2.245
2.417
6.115
67.973
74.088
Serapan Tenaga 7.847 78.704 86.551 Kerja Sumber : Dinas Koperasi & UKM Kabupaten Gianyar F : Formal NF : Non Formal
F
Tahun 2015 F
NF
JML
60
33.832
33.892
21.728
630
21.127
21.757
11.171
16.760
5.972
11.171
17.143
172
2.260
2.432
172
2.260
2.432
6.422
68.390
74.812
6.834
68.390
75.224
7.935
78.770
86.705
19.313
78.770
98.083
4.9. Investasi Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi pemerintah diarahkan untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu tenaga kerja, akumulasi modal, dan teknologi. Berdasarkan studi-studi yang telah dilaksanakan, akumulasi modal memberi pengaruh positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Akumulasi modal yang terbentuk dari
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
67
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
penanaman modal/investasi akan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan
kerja
sehingga
akan
meningkatkan
nilai
tambah
dalam
perekonomian. Dalam upaya memajukan daya saing perekonomian daerah secara berkelanjutan, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan iklim penanaman modal yang kondusif dengan terus mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang bisa mengubah keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif. Lebih lanjut, pemberian kemudahan atau insentif, promosi dan pengendalian terhadap penanaman modal juga merupakan aspek penting dalam membangun iklim penanaman modal yang berdaya saing. Penanaman modal ditekankan pada peningkatan nilai tambah dengan memperhatikan sektor prioritas dan pengembangan wilayah. Dalam rangka penguatan kelembagaan penanaman modal, Pemerintah Kabupaten Gianyar telah membentuk Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan urusan perijinan usaha dan menginventarisasi penanaman modal di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan ijin-ijin usaha yang diterbitkan oleh BPPT Kabupaten Gianyar, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) per kecamatan dalam tahun 2015 disajikan dalam tabel 30 berikut : Tabel 30 Realisasi PMA dan PMDN per Kecamatan Tahun 2015 PMDN KECAMATAN
PERDAGANGAN (Juta Rupiah)
INDUSTRI (Juta Rupiah)
PARIWISATA (Juta Rupiah)
PMA JUMLAH (Juta Rupiah)
25.150,08 5.937,47 31.087,55 Blahbatuh 69.761,91 989,96 70.751,87 Gianyar 429.130,53 13.575,41 442.705,94 Sukawati 393.208,54 860,00 16.000,00 410.068,54 Ubud 5.740,00 5.740,00 Tegallalang 327,00 327,00 Tampaksiring 8.186,03 8.186,03 Payangan JUMLAH 931.504,08 21.362,85 16.000,00 968.866,93 Sumber data : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Gianyar
68
(Juta Rupiah)
(Ribu US$)
15.000,00 -
250,00 9.708,00 435,00 1.200,00 7,00
15.000,00
11.600,00
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Investasi sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dalam negeri dan global serta kondusivitas iklim investasi. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 maka jumlah PMA tahun 2015 mengalami peningkatan sekitar 60% tetapi jumlah PMDN mengalami penurunan sekitar 38,91%. Dari sisi tenaga kerja yang diserap, baik oleh PMDN maupun PMA, mengalami penurunan masing-masing sekitar 29,14% dan 22,30%. Meskipun demikian, nilai investasi PMDN dan PMA mengalami peningkatan, yaitu 45,12% untuk PMDN dalam mata uang Rupiah, 48,51% untuk PMA dalam mata uang Rupiah, dan 8,32% untuk PMA dalam mata uang US Dollar. Tabel 31 Realisasi PMA dan PMDN Tahun 2013, 2014 dan 2015 URAIAN Jumlah
TAHUN 2013 PMDN
TAHUN 2014
PMA
PMDN
TAHUN 2015
PMA
PMDN
PMA
416
8
514
10
314
16
2.291
58
3.164
278
2.242
216
1.125.553,84
5.000,00
667.611,92
10.100,00
968.866,93
15.000,00
- Ribu US Dollar 7.950,00 - 10.709,00 Sumber data : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Gianyar
-
11.600,00
Tenaga Kerja Modal : - Juta Rupiah
4.10. Pariwisata Pariwisata
merupakan
sektor
primadona
Kabupaten Gianyar yang mempunyai kontribusi besar dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sekitar 43,97% dari PAD Kabupaten Gianyar tahun 2015 berasal dari pajak hotel dan restoran serta pajak hiburan yang semuanya terkait dengan kegiatan kepariwisataan. Persentase tersebut meningkat dari 42,19% pada tahun 2014.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
69
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Pariwisata yang dikembangkan di Kabupaten Gianyar adalah pariwisata budaya yang menonjolkan aktivitas seni dan budaya dengan dukungan keindahan alam dan keberadaan situs-situs bersejarah/purbakala yang tersebar di sebagian besar wilayah Kabupaten Gianyar. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Gianyar, kawasan peruntukan pariwisata terdiri dari kawasan pariwisata alam dan kawasan pariwisata buatan. Kawasan pariwisata alam terdiri dari kawasan pariwisata Ubud, kawasan pariwisata Lebih, dan daerah tujuan wisata alam. Kawasan pariwisata buatan terdiri dari daerah tujuan wisata budaya, daerah tujuan wisata purbakala, daerah tujuan wisata remaja, dan daerah tujuan wisata rekreasi. Tabel 32 Kawasan Wisata di Kabupaten Gianyar Kawasan Wisata
Luas
Desa Tercakup
Ubud
7.712 Ha
Ubud, Kedewatan, Peliatan, Mas, Petulu, Lodtunduh, Sayan, Singakerta, Melinggih Kelod, Melinggih, Puhu, Kelusa, sebagian Buahan, sebagian Buahan Kaja, Keliki, Kenderan, Tegallalang
Lebih
4.577 Ha
Kawasan Candra Asri Batubulan, Ketewel, Sukawati, Saba, Pering, Keramas, Medahan, Lebih, Tulikup
Sumber data : Bappeda Kabupaten Gianyar
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gianyar Nomor 402 Tahun 2008 tentang Penetapan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Gianyar, terdapat 61 obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Gianyar, baik yang dikategorikan sudah berkembang maupun potensial untuk dikembangkan. Dari 61 obyek dan daya tarik wisata tersebut, sebanyak 7 obyek di antaranya dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar, 9 obyek dikelola oleh pihak swasta, 14 obyek dikelola oleh kelompok masyarakat, dan 31 obyek yang belum dikembangkan. Secara rinci 61 obyek dan daya tarik wisata tersebut disajikan pada tabel 33.
70
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 33 Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Gianyar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Obyek dan Daya Tarik Wisata Kolam Renang Bukit Jati Stage Sidan dan Alam Sidan Lembah Sungai Sangsang Pancuran 11 Macam Wisata Kokokan Taman Kemuda Saraswati Tegal Jambangan Ceking (Panorama) Lembah Sungai Ayung Lembah Sungai Petanu Air Terjun Tegenungan Lembah Sungai Wos Pantai Lebih Pantai Siyut Pantai Saba Pantai Masceti Pantai Selukat Pantai Cucukan Pantai Air Jeruk Kelurahan Gianyar Puri Agung Gianyar Mandala Wisata Samuan Tiga Desa Bona Museum Puri Lukisan Museum Neka Desa Mas Desa Peliatan Museum Antonio Blanco Kelurahan Ubud Museum Rudana Museum Arma Desa Celuk Desa Batuan Desa Batubulan Relief Bebitra Candi Tebing Goa Alam Relief Yeh Pulu Goa Gajah Museum Purbakala Candi Tebing Tegallinggah Bukit Dharna Durga Kutri Lingkungan Pura Gaduh
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
Jenis Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Bahari Wisata Bahari Wisata Bahari Wisata Bahari Wisata Bahari Wisata Bahari Wisata Bahari Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Budaya Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala
Desa Lokasi Samplangan Sidan Gianyar Keramas Petulu Ubud Sayan Tegalalang Buahan Kemenuh Kemenuh Sukawati Lebih Tulikup Saba Medahan Keramas Medahan Sukawati Gianyar Gianyar Bedulu Bona Ubud Kedewatan Mas Peliatan Ubud Ubud Ubud Ubud Celuk Batuan Batubulan Bitera Sumita Sumita Bedulu Bedulu Bedulu Bedulu Buruan Blahbatuh
71
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
No
Obyek dan Daya Tarik Wisata
44 Sindu Raja 45 Candi Tebing 46 Goa Garba dan Lingkungan Pura Ukur-ukuran 47 Lingkungan Pura Penataran Sasih 48 Tirta Empul 49 Gunung Kawi Tampaksiring 50 Lingkungan Pura Mengening 51 Lingkungan Pura Kebo Edan 52 Gunung Kawi Sebatu 53 Lingkungan Pura Puseh Canggi 54 Taman Safari & Marine Park 55 Wisata Gajah 56 Taman Burung 57 Rimba Reptil 58 Bali Zoo Park 59 Wisata Remaja Bukit Jati 60 Wenara Wana 61 Lembu Putih Sumber data : Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar
Jenis
Desa Lokasi
Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Purbakala Wisata Rekreasi Wisata Rekreasi Wisata Rekreasi Wisata Rekreasi Wisata Rekreasi Wisata Remaja Wisata Wana Wisata Wana
Manukaya Pejeng Kangin Pejeng Kelod Pejeng Manukaya Tampaksiring Tampaksiring Pejeng Sebatu Batuan Kaler Serongga Taro Singapadu Singapadu Singapadu Samplangan Ubud Taro
Wisata Remaja 1 Wisata Alam 3 1 3 3 1 Wisata Bahari 1 4 2 Wisata Budaya 3 2 2 8 Wisata Purbakala 1 6 3 8 1 Wisata Wana 1 1 Taman Rekreasi 3 1 1 JUMLAH 11 13 12 8 12 4 Sumber data : Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar
Payangan
Tegallalang
Ubud
Tampaksiring
Gianyar
Blahbatuh
Obyek Wisata
Sukawati
Tabel 34 Jenis Obyek dan Daya Tarik Wisata per Kecamatan Jumlah
1 1
1 12 7 15 19 2 5 61
Eksistensi Kabupaten Gianyar sebagai daerah wisata berbasis budaya semakin diperkuat dengan ditetapkannya Subak Pulagan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan, Tampaksiring sebagai salah satu warisan dunia (world heritage) dalam
72
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
sidang ke-36 World Heritage Committee UNESCO pada 29 Juni 2012 di Saint Petersburg, Rusia. Kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Gianyar juga didukung oleh fasilitas akomodasi pariwisata berupa hotel/penginapan, rumah makan, dan fasilitas akomodasi lainnya. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, tahun 2015 terdapat 1.351 buah hotel/penginapan yang terdiri dari 15 buah hotel berbintang, 220 buah hotel melati, dan 1.116 buah pondok wisata. Di samping itu terdapat pula 542 buah restoran/rumah makan, 126 buah bar, 11 usaha arung jeram (rafting), 26 usaha wisata bersepeda (cycling tour), 142 usaha jasa transportasi wisata, serta 606 buah fasilitas rekreasi dan hiburan umum. Kunjungan wisatawan ke obyek dan daya tarik wisata yang dikelola oleh pemerintah, swasta, dan kelompok masyarakat di Kabupaten Gianyar pada tahun 2015 sebanyak 1.917.691 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 1.278.628 orang (66,68%) dan wisatawan domestik (Wisdom) sebanyak 639.063 orang (33,32%). Data BPS Kabupaten Gianyar menunjukkan tingkat hunian kamar hotel pada tahun 2015 mencapai 50,37% untuk hotel berbintang dengan rata-rata lama menginap selama 2,79 hari dan 38,96% untuk hotel non bintang dengan lama menginap selama 3,95 hari. Secara keseluruhan tingkat hunian hotel pada tahun 2015 adalah 44,67% dengan ratarata lama menginap selama 3,37 hari.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
73
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 29 Kunjungan Wisatawan Tahun 2009 - 2015 2.000
Ribu Orang
1.500
1.000
500
0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Wisman
622,38
908,39
973,79
1.084,33
938,68
1.254,24
1.278,63
Wisdom
190,26
412,00
471,81
595,78
469,97
667,58
639,06
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar
Tingkat Hunian (%)
Grafik 30 Tingkat Hunian Hotel Tahun 2015 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15
Hotel Berbintang Hotel non Bintang
Sumber : BPS Kabupaten Gianyar
74
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
V. MAKRO EKONOMI 5.1. Pendapatan Domestik Regional Bruto dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Dalam kurun 2010 – 2015 perekonomian Kabupaten Gianyar secara konsisten mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gianyar. Namun demikian, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dalam periode tersebut melambat yang disebabkan oleh penurunan nilai tambah pada beberapa sektor ekonomi dan pengaruh kondisi perekonomian nasional dan global, mengingat perekonomian Kabupaten Gianyar bersifat terbuka. Agregat PDRB Kabupaten Gianyar tahun
2015
keempat Badung,
menempati
setelah Kota
posisi
Kabupaten
Denpasar,
dan
Kabupaten Buleleng. Sementara itu PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tahun 2015 sebesar 40,50 Juta Rupiah (30,65 Juta Rupiah atas dasar
harga
konstan
2010)
menempati posisi ketiga setelah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. LPE Kabupaten Gianyar tahun 2015 sebesar 6,34% masih lebih tinggi daripada LPE Provinsi Bali sebesar 6,04% dan merupakan capaian tertinggi di antara kabupaten/kota di Bali. Beberapa hal yang mendapat perhatian dan masih digarap oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam upaya mempertahankan LPE antara lain memacu pembentukan modal tetap melalui investasi, memacu pembangunan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif, serta meningkatkan penguasaan teknologi, terutama yang medukung proses produksi.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
75
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 31 PDRB & Laju Pertumbuhan Ekonomi 7,5 7,15
20.000
7,08 6,84
16.000
6,34
17.912,55
6,72
6,5
6,0
15.173,31
20.052,66
6,04 14.272,75
13.364,40
13.604,85
12.508,66
2.000
11.682,13
4.000
12.138,85
6.000
10.902,88
10.000
15.370,80
6,69
6,66
12.000 8.000
7,0
6,80
6,96
14.000
10.902,88
PDRB (Miliar Rupiah)
18.000
0
5,5
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
22.000
5,0 2010
2011
2012
2013
2014*
2015**
Tahun PDRB Harga Berlaku
PDRB Harga Konstan 2010
LPE Gianyar
LPE Bali
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
5.2. Ketimpangan Antar Wilayah Di samping agregat pendapatan yang tercermin dalam PDRB dan LPE, kualitas ekonomi suatu daerah juga ditentukan oleh distribusi pendapatan antar wilayah yang
sekaligus
dapat
dipakai
sebagai
gambaran
tingkat
pemerataan
pembangunan. Dengan menggunakan PDRB dan populasi pada level kecamatan, ketimpangan antar wilayah kabupaten dapat diuraikan menjadi ketimpangan antar kutub pertumbuhan dan ketimpangan antar kecamatan. Mempertimbangkan besarnya PDRB per kapita masing-masing kecamatan, dapat diasumsikan Kecamatan Gianyar dan Kecamatan Ubud sebagai dua kutub pertumbuhan di Kabupaten Gianyar. Pertimbangan lainnya adalah Kota Gianyar merupakan Ibu Kota Kabupaten Gianyar dan Kota Ubud adalah pusat salah satu
76
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
kawasan wisata di Kabupaten Gianyar. Wilayah kutub pertumbuhan Kota Gianyar mencakup Kecamatan Gianyar, Kecamatan Tampaksiring, dan Kecamatan Blahbatuh. Wilayah kutub pertumbuhan Kota Ubud mencakup Kecamatan Ubud, Kecamatan Payangan, Kecamatan Tegallalang, dan Kecamatan Sukawati. Hasil dekomposisi terhadap Indek Theil tahun 2003 – 2013 menunjukkan masih adanya ketimpangan ekonomi antara kedua kutub pertumbuhan tersebut. Namun demikian, dalam pembentukan indek ketimpangan secara keseluruhan, porsi ketimpangan antar kutub pertumbuhan tersebut jauh lebih kecil daripada porsi ketimpangan antar kecamatan di dalam wilayah masing-masing kutub pertumbuhan,
sebagaimana
ditunjukkan
dalam
grafik
32.
Kondisi
ini
mengandung arti bahwa ketimpangan antar wilayah di Kabupaten Gianyar lebih disebabkan oleh ketimpangan antar kecamatan (rata-rata 88,25%) daripada ketimpangan antar kutub pertumbuhan (rata-rata 11,75%).
0,055
0,35
0,044
0,28
0,033
0,21
0,022
0,14
0,011
0,07
0,000
Indek Williamson
Indek Theil
Grafik 32 Ketimpangan Antar Wilayah
0,00 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun Antar Kecamatan
Antar Kutub Pertumbuhan
Indek Wiliamson
Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
77
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Berdasarkan indikator ketimpangan Indek Theil, terlihat bahwa dalam kurun 2003 – 2006 terjadi penurunan tingkat ketimpangan antar wilayah di Kabupaten Gianyar. Sebaliknya dalam kurun 2006 – 2013 terjadi kecenderungan peningkatan ketimpangan antar wilayah. Fluktuasi Indek Theil selama kurun waktu tersebut lebih disebabkan oleh perubahan ketimpangan antar kecamatan sedangkan ketimpangan antar kutub pertumbuhan relatif konstan. Hasil analisis terhadap dinamika tingkat ketimpangan menggunakan Indek Theil ini juga dikonfirmasi oleh Indek Williamson meskipun dengan besaran yang berbeda. Perubahan ketimpangan antar wilayah di Kabupaten Gianyar juga dapat dilihat dari sebaran PDRB per kapita tiap tahunnya. Dalam kurun 2003 – 2013 terlihat bahwa sebaran PDRB per kapita pada level kecamatan cenderung semakin lebar. Meskipun PDRB semua kecamatan cenderung meningkat, celah antara PDRB tertinggi dan terendah juga semakin lebar. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan pendapatan yang ditunjukkan oleh kenaikan PDRB per kapita juga diikuti oleh meningkatnya ketimpangan antar wilayah. Grafik 33 Sebaran PDRB per Kapita Kecamatan (Atas Dasar Harga Konstan 2000) PDRB per Kapita (Juta Rupiah)
16 14
Rata2 Ubud Tampaksiring Gianyar Tegallalang Payangan Sukawati Blahbatuh
12 10 8 6 4 2 0
Tahun Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
78
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Indek ketimpangan tersebut di atas merupakan gambaran tentang dinamika terbentuknya kutub-kutub pertumbuhan yang antara lain disebabkan oleh adanya aglomerasi ekonomi. Kegiatan ekonomi yang terkonsentrasi di wilayahwilayah tertentu akan mempengaruhi perbedaan derajat perekonomian yang bisa dilihat dari perbedaan besarnya PDRB. Namun demikian tingkat ketimpangan antar wilayah ini tidak serta merta mencerminkan perbedaan pendapatan pada level individu. Hal ini terkait dengan wilayah Kabupaten Gianyar yang relatif sempit dan konektivitas antar wilayah yang cukup baik sehingga mobilitas penduduk relatif lancar dan jumlah pekerja berstatus komuter/penglaju cukup tinggi. Penduduk yang berdomisili di satu wilayah kecamatan dapat dengan mudah bekerja di wilayah kecamatan lainnya.
5.3. Tipologi Wilayah Berdasarkan analisis tipologi Klassen menggunakan data PDRB dan LPE kecamatan dalam kurun 2009 – 2013, terlihat bahwa Kecamatan Ubud merupakan wilayah maju dan cepat tumbuh. Hasil ini sejalan dengan analisis ketimpangan antar wilayah yang menunjukkan bahwa Kecamatan Ubud memiliki pendapatan per kapita paling tinggi dibandingkan enam kecamatan lainnya pada periode tersebut. Kondisi ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan sektor pariwisata di kecamatan tersebut. Dua kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Sukawati dan Kecamatan Gianyar, masuk ke dalam klasifikasi daerah berkembang cepat. Kedua kecamatan tersebut memiliki LPE tertinggi dalam kurun 2009 – 2013, bahkan lebih tinggi daripada LPE Kecamatan Ubud. Kecamatan Sukawati merupakan penyangga kawasan pariwisata Ubud dan berbatasan langsung dengan Kota Denpasar sedangkan Kecamatan Gianyar merupakan tempat kedudukan Ibu Kota Kabupaten Gianyar. Kecamatan Tampaksiring termasuk daerah maju tapi tertekan dengan pendapatan per kapita lebih tinggi daripada rata-rata pendapatan per kapita Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
79
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
seluruh kecamatan tetapi memiliki LPE yang lebih rendah daripada rata-rata LPE seluruh kecamatan. Sementara itu, tiga kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Blahbatuh, Kecamatan Tegallalang, dan Kecamatan Payangan merupakan daerah yang relatif tertinggal. Pendapatan per kapita dan LPE di ketiga kecamatan tersebut berada di bawah nilai rata-rata seluruh kecamatan.
Rata-rata Pertumbuhan PDRB 2009-2013 (%)
Grafik 34 Klasifikasi Kecamatan Menurut Tipologi Klassen 6,80 6,70
Sukawati
6,60 Gianyar
6,50
Ubud
6,40 6,30
Tampaksiring
Tegallalang
6,20 6,10 6,00
Blahbatuh
5,90 5,80
Payangan
5,70 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Rata-rata PDRB per Kapita 2009-2013 (Juta Rupiah) Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar (data diolah)
Sesungguhnya semua kecamatan di Kabupaten Gianyar mempunyai potensi ekonomi yang cukup besar dan relatif merata namun tidak dipungkiri bahwa ketimpangan ekonomi masih terjadi. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Gianyar telah menempuh berbagai upaya, antara lain peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur, pemerataan investasi dan aktivitas ekonomi, serta pelaksanaan pembangunan berbasis desa. Dengan demikian diharapkan potensi di semua wilayah dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara lebih optimal.
80
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
VI. INFRASTRUKTUR Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyangkut transportasi, pengairan,
drainase,
bangunan-
bangunan gedung, dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Infrastruktur merupakan modal sosial masyarakat (social overhead capital), yaitu barang-barang modal esensial dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang merupakan prasyarat agar berbagai aktivitas masyarakat dapat berlangsung dengan baik. Sebagai salah satu syarat dalam mencapai pertumbuhan dan pemerataan pembangunan,
Pemerintah
Kabupaten
Gianyar
senantiasa
memberikan
perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur merupakan implementasi dari salah satu program prioritas yakni tersedianya jaringan infrastruktur yang mampu mendorong perekonomian wilayah dan berkembangnya keterpaduan antar sektor dalam pengelolaan potensi ekonomi daerah yang berwawasan lingkungan. 6.1. Jalan dan Jembatan Jalan dan jembatan merupakan sarana konektivitas antar wilayah yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan dan pemerataan hasilhasilnya. Kelancaran kegiatan perekonomian dan pembangunan di bidang lainnya sangat memerlukan ketersediaan sarana penghubung yang memadai untuk mendukung kelancaran mobilitas faktor-faktor produksi dan lalu lintas barang dan jasa.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
81
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Pembangunan sarana jalan meliputi pembukaan badan jalan, peningkatan kualitas jalan, dan pemeliharaan rutin. Berdasarkan statusnya, tahun 2015 di Kabupaten Gianyar terdapat 48,79 km jalan negara, 111,11 km jalan provinsi, dan 555,54 km jalan kabupaten. Jika dilihat dari kondisinya, jalan kabupaten dalam kondisi baik sepanjang 247,05 km (44,47%), kondisi sedang 228,51 km (41,13%), rusak ringan 70,78 km (12,74%), dan rusak berat 9,2 km (1,66%). Di samping itu terdapat pula jalan desa/jalan swadaya sepanjang 1.086,34 km. Persentase jalan dalam kondisi baik cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun demikian, kondisi jalan merupakan suatu hal yang dinamis dan sangat dipengaruhi oleh intensitas penggunaan, faktor alam, dan kemampuan daerah dalam melakukan pemeliharaan. Tabel 35 Infrastruktur Jalan dan Jembatan Uraian
Tahun 2009
2010
2011
Jalan Negara 26,8 26,8 40,36 Jalan Provinsi 104,36 104,36 111,11 Jalan Kabupaten (km) 555,54 555,54 555,54 a Kondisi Baik 109,77 154,33 171,33 b Kondisi Sedang 340,52 304,23 294,13 c Kondisi Rusak Ringan 79,25 76,58 79,58 d Kondisi Rusak Berat 26 20,4 10,5 Jenis Permukaan Jalan Kabupaten (km) a Aspal Lapen 140,78 134,38 136,08 b Aspal Hotmix 388,76 400,76 408,96 c Berbatu 2,5 0 0 d Kapur 0,5 0 0 e Tanah 23 20,4 10,5 Jalan Desa (km) 950,47 999,8 1.086,34 Jembatan : a Negara (Buah) 14 14 14 Panjang (meter) 348 348 348 b Provinsi (Buah) 12 12 12 Panjang (meter) 362,10 362,10 362,10 c Kabupaten (Buah) 35 35 35 Panjang (meter) 925 925 925 Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar
82
2012
2013
2014
2015
40,36 111,11 555,54 181,53 285,63 73,38 15
48,79 111,11 555,54 214,05 239,01 89,98 12,5
48,79 111,11 555,54 226,35 230,01 87,48 11,70
48,79 111,11 555,54 247,05 228,51 70,78 9,2
131,08 415,96 0 0 8,5 1.086,34
110,08 436,96 0 0 8,5 1.086,34
74,38 473,46 0 0 7,7 1.086,34
74,38 473,46 0 0 7,7 1.086,34
14 348 12 362,10 35 925
14 348 12 362,10 36 967
14 348 12 362,10 38 1.003
14 348 12 362,10 40 1.033
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 35 Perkembangan Kondisi Jalan 70
Persentase Kondisi Jalan
60 50 40
Baik
30
Sedang Rusak Ringan
20
Rusak Berat
10 0 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Tahun Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar (data diolah)
Masih terkait dengan sarana jalan, di Kabupaten Gianyar terdapat jembatan negara sebanyak 14 buah dengan panjang total 348 meter, jembatan provinsi sebanyak 12 buah dengan panjang total 362,10 meter, dan jembatan kabupaten sebanyak 40 buah dengan panjang total 1.033 meter. Dilihat dari kondisi jembatan kabupaten, 23 buah (57,50%) dalam kondisi baik, 14 buah (35%) dalam kondisi sedang, dan 3 buah (7,50%) dalam kondisi rusak ringan.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
83
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
6.2. Irigasi Untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Gianyar juga melaksanakan pembangunan infrastruktur pertanian, khususnya irigasi. Potensi pertanian lahan basah yang cukup besar di Kabupaten Gianyar tercermin dari luas lahan sawah pada tahun 2015 yang mencapai 14.420 hektar dengan 42 Daerah Irigasi (DI) teknis/semi teknis dan 81 DI non teknis. Kebijakan pembangunan infrastruktur irigasi ditekankan pada pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan peran aktif subak/petani pemakai air dalam pemeliharaan jaringan irigasi. Di samping melalui program yang direncanakan secara reguler, pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi juga dilaksanakan melalui Program Siaga Desa Swatantra (PSDS) dengan pola Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) tingkat kecamatan dan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan (PPIP) yang dibiayai dari APBN. Tabel 36 Infrastruktur Irigasi Uraian
Satuan
2009
2010
Prasarana Irigasi Teknis a. Bendungan Buah 43 43 b. Bangunan Air Buah 405 405 c. Saluran Pembawa Km 201,11 201,11 d. Saluran Tersier Km 303,45 303,45 e. Fasilitas eksploitasi Buah 65 65 f. Daerah Irigasi Teknis/Semi Buah 42 42 Teknis - Kondisi Baik % 80,00 85,00 - Kondisi Rusak % 20,00 15,00 Prasarana Irigasi Non Teknis a. Bendungan buah 77 77 b. Bangunan Air buah 197 197 c. Saluran Pembawa Km 149,52 149,52 d. Daerah Non Teknis Buah 81 81 - Kondisi Baik % 65,00 70,00 - Rusak % 35,00 30,00 Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar
84
2011
Tahun 2012
2013
2014
2015
43 405 201,11 303,45 65
43 405 201,11 303,45 65
43 405 201,11 314,13 100
43 409 214,60 303,45 65
43 409 214,60 303,45 65
42
42
42
42
42
90,00 10,00
92,00 8,00
83,50 16,50
57,60 42,40
58,87 41,13
77 197 149,52 81 75,00 25,00
77 197 149,52 81 76,00 24,00
79 240 150,25 81 31,50 68,50
79 195 147,99 81 41,10 58,90
79 195 147,99 81 45,37 54,63
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
6.3. Sanitasi Pembangunan sanitasi bertujuan untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat dan terhindar dari pencemaran lingkungan. Pembangunan sanitasi di Kabupaten Gianyar meliputi penataan saluran drainase/got dan trotoar, pelaksanaan program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas), pembangunan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK), dan penanganan sampah. Pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase/got dan trotoar dilaksanakan melalui program yang direncanakan secara reguler di Dinas Pekerjaan Umum. Di samping itu, pembangunan dan rehabilitasi drainase di lingkungan pemukiman juga dilaksanakan melalui Program Siaga Desa Swatantra dengan pola Pagu Indikatif Kewilayahan tingkat kecamatan.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
85
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 37 Infrastruktur Drainase Jalan dan Trotoar URAIAN
TAHUN 2010
2011
2012
2.216.336,70
2.215.622,70
2.099.311,40
a. Pasangan Beton 2.203.886,70 2.203.172,70 2.086.861,40 1) Kondisi Baik 1.295.563,00 1.295.563,00 1.301.245,68 2) Kondisi Rusak Ringan 884.445,60 884.445,60 783.046,70 3) Kondisi Rusak Berat 23.878,10 23.164,10 2.569,02 b. Saluran Alami 12.450,00 12.450,00 12.450,00 TROTOAR (meter) 253.313,50 254.027,50 260.097,90 a. Kondisi Baik 200.518,22 207.473,70 212.762,60 b. Kondisi Rusak Ringan 45.971,78 39.730,30 40.281,30 c. Kondisi Rusak Berat 6.823,50 6.823,50 7.054,00 Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar
SALURAN DRAINASE (meter)
2013
2014
2015
2.176.538,09
2.237.502,00
2.238.552,41
2.164.088,09 1.301.645,84 860.669,70 1.772,55 12.450,00 277.114,00 216.193,40 49.288,60 11.632,00
2.225.052,00 1.372.477,50 850.954,00 1.620,50 12.450,00 293.911,00 219.791,00 57.169,00 16.951,00
2.226.102,41 1.377.795,41 846.836,50 1.470,50 12.450,00 294.107,50 221.462,50 56.194,00 16.451,00
Sanimas merupakan program penyediaan prasarana air limbah bagi masyarakat di daerah pemukiman padat perkotaan dengan konsep pemberdayaan masyarakat dalam proses perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Sejak tahun 2011 hingga 2014, telah dibangun sembilan buah fasilitas Sanimas menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Infrastruktur Sanitasi, yaitu di Banjar Sanding Bitera, Banjar Sanding Gianyar, Banjar Sanding Abianbase, Banjar Gubat, Banjar Bandung, Banjar Cebaang, Desa Sanding, Desa Petak, dan Desa Petak Kaja.
86
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
pemerintah
daerah
juga
melaksanakan kegiatan jambanisasi yang menyasar golongan masyarakat kurang mampu. Tahun 2015 dilaksanakan pembuatan 152 unit jamban keluarga melalui kegiatan reguler pada Dinas Sosial dan 60 unit jamban melalui dukungan/fasilitasi Program Pengembangan Insfrastruktur dan Pengentasan Kemiskinan Perkotaan. Untuk penanganan sampah dan kebersihan, khususnya di lingkungan Kota Gianyar, pasar-pasar umum, perkantoran, dan obyek-obyek wisata, pemerintah daerah mengerahkan 215 orang tenaga kebersihan dengan fasilitas 518 unit tempat penampungan sampah sementara (TPS) dan satu unit tempat pembuangan akhir (TPA) dengan sistem sanitary landfill di Desa Temesi. TPA Temesi yang sekaligus sebagai taman pendidikan lingkungan juga melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan kapasitas 30 ton per hari. Di samping oleh pemerintah daerah, pengelolaan sampah juga dilakukan secara swadaya oleh kelompok masyarakat, desa/kelurahan, dan desa adat/desa pakraman di beberapa lokasi.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
87
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
6.4. Air Bersih Penyediaan infrastruktur air bersih di Kabupaten Gianyar dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gianyar, Dinas PU Kabupaten Gianyar, dan kelompok swadaya masyarakat. Akses rumah tangga terhadap sumber air bersih yang layak terus meningkat seiring dengan peningkatan kinerja penyediaan air bersih di Kabupaten Gianyar. Pada saat ini layanan air bersih telah mencakup seluruh kecamatan di Kabupaten Gianyar. Hingga akhir tahun 2015 layanan PDAM Gianyar telah menjangkau 479 dusun/lingkungan di 70 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 304.665 jiwa atau sekitar 61,54% dari jumlah penduduk Kabupaten Gianyar. Akses terhadap pelayanan air bersih yang layak pada rumah tangga di perkotaan cenderung lebih tinggi daripada rumah tangga di perdesaan. Pelayanan di wilayah perkotaan mencakup 63,19% sedangkan pelayanan di wilayah perdesaan mencakup 56,92%. Tahun 2013 jumlah pelanggan yang dapat dilayani sebanyak 52.075 Sambungan Rumah (SR), kemudian meningkat menjadi 53.105 SR pada tahun 2014 dan 54.079 SR pada akhir tahun 2015. Dari jumlah tersebut, pelanggan golongan non niaga sebanyak 48.400 SR, golongan sosial sebanyak 1.387 SR, golongan niaga sebanyak 4.292 SR, dan pelanggan khusus sebanyak 1 SR. Produksi air (water supply) tahun 2015 mencapai 22.213.200 m3 dan yang terdistribusikan sebesar 21.987.903 m3. Dengan penjualan air ke pelanggan (water demand) sebesar 11.546.414 m3 maka terdapat kehilangan air (non revenue water) sebesar 10.441.489 m3 atau sekitar 47,49%. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam pengelolaan air bersih yang diatasi secara bertahap oleh PDAM Kabupaten Gianyar.
88
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 38 Pelanggan PDAM Gianyar dan Volume Air Terjual Tahun 2015 No
Tipe Pelanggan
1
Jumlah Sambungan (SR) 48.400
Volume Air Terjual (m3) 9.721.357
1.193
303.002
194 427 3.573 291
101.948 337.711 925.026 119.920
1
37.450
54.079
11.546.414
Rumah Tempat Tinggal Badan Sosial/Rumah 2 Sakit/Tempat Ibadah 3 Fasilitas Umum 4 Akomodasi Wisata 5 Industri/Perusahaan 6 Instansi Pemerintah Lain-lain (Pelanggan 7 Khusus) Jumlah Sumber data : PDAM Kabupaten Gianyar
Melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar, pemerintah daerah juga menyediakan infrastruktur air bersih terutama untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Beberapa pekerjaan yang dibiayai dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur Air Minum antara lain pengadaan dan/atau pemasangan pipa, perlindungan dan penataan mata air, pembuatan bangunan penangkap mata air (broncaptering), pembuatan sumur uji, dan pembuatan reservoir. Pembangunan infrastruktur air bersih juga dilaksanakan melalui Program Siaga Desa Swatantra dengan pola Pagu Indikatif Kewilayahan tingkat kecamatan.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
89
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
6.5. Listrik Hingga saat ini seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Gianyar telah teraliri listrik dan 100% energi listrik rumah tangga berasal dari pasokan PT. PLN (Persero). Di samping itu terdapat pula pemakaian energi listrik yang bersumber dari pembangkitan sendiri, terutama yang digunakan sebagai sumber cadangan (back up power supply) pada industri-industri sedang dan besar. Kapasitas daya terpasang pada PT. PLN (Persero) untuk area pelayanan Gianyar pada tahun 2015 sebesar 242.423,82 kVA dengan
jumlah
pelanggan
sebanyak
130.620 sambungan. Daya listrik yang terjual berdasarkan jenis dan klasifikasi pelanggan disajikan pada tabel 39. Tabel 39 Pelanggan PLN Gianyar dan Daya Terjual Tahun 2014 Daya Terpasang (MVA) Sosial 3.326 5,83 Rumah Tangga 111.135 135,63 Bisnis 13.833 88,95 Industri 62 1,64 Publik 838 8,72 Lainnya 1.426 1,66 Jumlah 130.620 242,42 Sumber data : BPS dan PT.PLN (Persero) Rayon Gianyar Klasifikasi Pelanggan
Jumlah Sambungan
Daya Terjual (MWh) 6.420,03 188.178,16 125.418,91 1.488,27 21.565,71 930,75 344.001,82
Keseluruhan pelanggan rumah tangga tersebut di atas terdiri dari 31.136 pelanggan daya 450 VA, 37.868 pelanggan daya 900 VA, 27.917 pelanggan daya 1.300 VA, 8.699 pelanggan daya 2.200 VA, dan 5.515 pelanggan di atas 2.200 VA.
90
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Peningkatan konsumsi energi listrik juga menggambarkan perkembangan ekonomi dan aktivitas masyarakat Kabupaten Gianyar yang meningkat setiap tahun sebagaimana ditunjukkan pada grafik 36.
140
400
120
350
100
300
80
250
60
200
40
150
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Daya (1000 MWH)
Sambungan (1000)
Grafik 36 Perkembangan Konsumsi Energi Listrik
2015
Tahun Sambungan Pelanggan
Daya Terjual
Sumber data : BPS dan PT.PLN (Persero) Rayon Gianyar
6.6. Pos dan Telekomunikasi Dalam era globalisasi dan persaingan bebas ini, keunggulan dalam kompetisi sangat ditentukan oleh kemampuan menguasai informasi. Pihak yang menguasai informasi akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, ketersediaan media komunikasi yang memadai merupakan syarat mutlak dalam hal ini. Pembangunan di bidang pos dan telekomunikasi mencakup peningkatan jangkauan dan kualitas layanan jasa komunikasi dan informasi sehingga arus informasi dapat berjalan lancar. Layanan jasa komunikasi dan informasi di Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
91
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Kabupaten Gianyar disediakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom), pemerintah, dan perusahaan swasta. Fasilitas fisik pendukung pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) di Kabupaten Gianyar pada tahun 2015 sebanyak 23 buah yang terdiri dari 7 buah kantor pos, sebuah kantor pos pembantu, dan 15 buah agen pos. Sepanjang tahun 2015, surat dan dokumen yang dikirim melalui pos sebanyak 241.511 buah dan yang diterima sebanyak 1.213.714 buah. Pengiriman paket pos mencapai 32.256 buah dan paket yang diterima sebanyak 134.862 buah. Sementara itu, pengiriman uang melalui pos mencapai 11,90 Miliar Rupiah. Tabel 40 Fasilitas Pelayanan Pos dan TelekomunikasiTahun 2009 – 2015 URAIAN 2009 Jumlah Kantor Pos 7 Jumlah Kantor Pos Pembantu 1 Jumlah Agen Pos Jumlah Agen Pos Desa 1 Jumlah Depot BPM 1 Jumlah Pos Keliling Kota 2 Kapasitas Sentral Kancatel Gianyar 29.566 Jumlah Pelanggan Telepon 25.331 Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
2010 7 11 1 2 29.566 26.190
2011 7 7 18 29.328 25.771
2012 7 1 13 4 21.208 19.275
2013 7 1 4 24.200 30.025
2014 7 1 8 24.730 12.000
2015 7 1 15 32.315 12.633
PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. Telkom) sebagai pionir penyedia jasa komunikasi masih melayani jasa telepon konvensional dengan jaringan kawat tembaga. Pada tahun 2015 kapasitas sentral Kancatel Gianyar mencapai 32.315
sambungan
(STO
Ubud
14.686
sambungan, STO Gianyar 13.621 sambungan, dan STO Tampaksiring 4.008 sambungan) dengan jumlah pelanggan telepon kabel sebanyak 12.633 sambungan (STO Ubud 7.203 sambungan, STO Gianyar 5.013 sambungan, dan STO Sukawati 417 sambungan).
92
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Perkembangan teknologi telekomunikasi sangat berdampak pada layanan PT. Telkom cabang Gianyar. Perkembangan teknologi
telepon
seluler
serta
bertambahnya operator telekomunikasi seluler dan penyedia jasa teknologi informasi
secara
signifikan
telah
menggeser peranan beberapa layanan telekomunikasi yang disediakan oleh PT. Telkom, seperti telepon umum dan warung internet. Demikian pula keberadaan warung internet yang disediakan oleh pihak swasta/perorangan. Namun demikian, PT. Telkom senantiasa meningkatkan jenis dan kualitas layanan dengan menawarkan beberapa produk baru seperti layanan internet Speedy dan produk layanan IndiHome yang menawarkan paket Triple Play (telepon, interactive TV, dan internet) berbasis jaringan serat optik serta Wifi.id Seamless. Di samping PT. Telkom, hingga tahun 2015 terdapat 5 perusahaan operator jasa telekomunikasi seluler yang area pelayanannya mencakup wilayah Kabupaten Gianyar, yaitu PT. Hutchison 3 Indonesia (Tri), PT. XL Axiata (XL), PT. Indosat (Indosat), PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel), dan PT. Smartfren. Terkait layanan telekomunikasi seluler, terdapat 151 menara telekomunikasi yang terdaftar pada Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Gianyar, yang terdiri dari tipe greenfield tower sebanyak 134 buah dan rooftop tower sebanyak 17 buah.
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
93
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
6.7. Sarana Tempat Ibadah Manusia terdiri dari unsur raga dan jiwa yang keduanya harus seimbang dan harmonis. Oleh karena itu, pembangunan manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya menyangkut pembangunan ragawi/jasmani tetapi juga menyangkut pembangunan jiwa/rohani, yang di antaranya dilakukan melalui kegiatan keagamaan. Masyarakat Gianyar dapat dengan bebas menjalankan aktivitas kerohanian sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut. Pemerintah daerah mengayomi semua pemeluk agama dan bersama-sama segenap komponen masyarakat senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama. Tabel 41 Jumlah Tempat Peribadatan Tahun 2009 – 2015 URAIAN A. Hindu 1. Jumlah Pura Sad Kahyangan 2. Jumlah Pura Dang Kahyangan 3. Jumlah Pura Kahyangan Tiga Jumlah pura B. Islam Jumlah Masjid/Musola C. Budha Jumlah Vihara / Klenteng D. Kristen Protestan/Khatolik Jumlah Gereja Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1 290 969 1.260
1 46 969 1.016
1 46 969 1.016
1 46 731 778
1 58 835 894
1 44 833 878
2 44 833 879
7
13
17
24
12
12
13
3
4
1
3
3
1
3
4
12
12
12
11
8
11
6.8. Sarana Kesehatan Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tidak bisa dilepaskan dari pembangunan bidang kesehatan. Sebagai salah satu komponen pembentuk Indek Pembangunan Manusia, keberhasilan pembangunan bidang kesehatan sangat menentukan tingkat keberhasilan pembangunan secara keseluruhan. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Gianyar dan sekitarnya, telah dibangun berbagai fasilitas layanan kesehatan serta penyediaan tenaga medis dan non medis, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta. 94
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Sebagai satu-satunya rumah sakit pemerintah di Kabupaten Gianyar, tahun 2015 RSUD Sanjiwani menyediakani 260 tempat tidur dengan rincian : klasifikasi VIP sebanyak 18 buah, Kelas I sebanyak 44 buah, Kelas II sebanyak 27 buah, Kelas III sebanyak 128 buah, dan Kelas Khusus sebanyak 43 buah. Di samping melayani masyarakat Gianyar, RSUD Sanjiwani juga memberikan pelayanan rujukan untuk tiga kabupaten di wilayah timur Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Bangli. Hingga tahun 2015 di Kabupaten Gianyar juga terdapat 4 rumah sakit swasta dengan total 311 tempat tidur. Selengkapnya mengenai fasilitas dan tenaga layanan kesehatan di Kabupaten Gianyar dapat dilihat pada tabel 42. Tabel 42 Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Tahun 2009 - 2015 JENIS FASILITAS
2009
2010
2011
2012
2013
Rumah Sakit Umum Pemerintah 1 1 1 1 1 - Jumlah tempat tidur 197 210 210 210 210 Rumah Sakit Swasta 2 3 3 3 3 - Jumlah tempat tidur 75 116 116 116 238 Puskesmas 13 13 13 13 13 Puskesmas Pembantu 63 66 65 64 64 Klinik 10 10 12 12 13 Pos Kesehatan 70 70 70 10 12 Posyandu Terdaftar 566 566 566 566 566 Apotek 26 27 43 44 52 Toko Obat 18 17 20 21 21 Dokter Umum 107 111 93 122 128 Dokter Spesialis 34 36 53 78 87 Dokter Gigi 41 47 39 54 53 Dokter Gigi Spesialis 0 0 0 0 0 Bidan 370 300 349 396 393 Perawat 403 477 528 518 494 Ahli Gizi 32 25 20 36 30 Ahli Sanitasi 72 73 58 56 50 Sumber data : RSUD Sanjiwani Gianyar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
2014
2015
1 210 4 306 13 65 11 12 566 51 21 123 82 54 3 350 720 35 50
1 260 4 311 13 65 11 12 566 56 22 111 65 53 3 467 920 37 59
95
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 43 Fasilitas Tempat Tidur di RSUD Sanjiwani Jenis
Jumlah pada Tahun
2010 2011 VIP ( Utama ) 15 18 VIP B ( Madyatama ) 10 10 Kelas I 49 43 Kelas II 40 40 Kelas III 96 99 Kelas Khusus JUMLAH 210 210 Sumber data : RSUD Sanjiwani Gianyar
2012 18 10 43 40 99 210
2013 18 10 43 40 99 210
2014 18 10 43 40 99 210
2015 18 44 27 128 43 260
6.9. Sarana Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sumber
daya
manusia.
Dengan
tingkat pendidikan yang semakin tinggi diharapkan kualitas sumber daya manusia akan semakin baik. Upaya
meningkatkan
akses
pendidikan
dan
partisipasi
masyarakat
dalam
pendidikan
membawa konsekuensi pada keharusan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai, baik oleh pemerintah maupun swasta.
96
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Tabel 44 Sarana Pendidikan di Kabupaten Gianyar Tahun 2015 No
Kecamatan
TK
1
Jumlah Sekolah (unit) 128 - Sukawati 33 - Blahbatuh 14 - Gianyar 26 - Tampaksiring 10 - Ubud 19 - Tegallalang 11 - Payangan 15 2 Jumlah Guru (orang) 592 - Sukawati 156 - Blahbatuh 60 - Gianyar 134 - Tampaksiring 42 - Ubud 122 - Tegallalang 46 - Payangan 32 3 Jumlah Siswa (orang) 8.958 - Sukawati 2.287 - Blahbatuh 1.025 - Gianyar 2.298 - Tampaksiring 766 - Ubud 1.413 - Tegallalang 636 - Payangan 533 Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
SLB 1 1 26 26 214 214 -
SD/ MI
SMP/ MTs
293 58 40 56 30 46 30 33 3.037 626 432 633 306 478 292 270 48.016 11.397 6.406 9.684 4.538 7.469 4.884 3.638
46 7 5 9 6 9 6 4 1.837 343 247 319 186 310 233 199 23.250 4.235 3.327 4.118 2.992 4.019 2.772 1.787
SMA/ MA 15 2 2 3 3 3 1 1 675 88 141 112 86 144 51 53 7.043 1.055 1.894 1.363 1.101 509 681 440
SMK 29 6 3 8 3 7 1 1 1.564 488 136 317 124 379 69 51 14.189 3.537 879 2.786 962 4.379 844 802
Tabel 45 Perkembangan Jumlah Sekolah Tahun 2010 - 2015 Jenjang Sekolah
Satuan
2010
TK Buah 118 SLB Buah 1 SD/MI Buah 289 SLTP/MTs Buah 47 SMA/MA Buah 17 SMK Buah 26 Sumber data : BPS Kabupaten Gianyar
2011 120 1 289 47 17 27
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
2012 122 1 289 46 16 28
2013 123 1 291 46 15 28
2014 123 1 291 47 15 28
2015 128 1 293 46 15 29
97
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Berdasarkan data pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Gianyar tahun 2015, jumlah ruang kelas SD/MI sebanyak 1.874 buah. Dari jumlah tersebut 1.351 buah dalam kondisi baik, 453 buah dalam kondisi rusak ringan, dan 70 buah rusak berat. Untuk jenjang SMP/MTs, dari 585 ruang kelas yang tersedia, 513 buah dalam kondisi baik, 61 buah dalam kondisi rusak ringan, dan 11 buah rusak berat. Untuk jenjang SMA/MA/SMK, dari 515 ruang kelas yang tersedia, 486 buah dalam kondisi baik, 28 buah dalam kondisi rusak ringan, dan 1 buah dalam kondisi rusak berat. Pembangunan dan pemeliharaan sarana pendidikan merupakan program rutin pemerintah daerah, baik yang dibiayai dari Pendapatan Asli Daerah maupun dana perimbangan dari pemerintah pusat.
VII. KEUANGAN DAERAH Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gianyar Dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan pembangunan, Pemerintah Kabupaten Gianyar senantiasa berupaya meningkatkan pendapatan daerah, baik yang bersumber dari pendapatan asli daerah maupun dana perimbangan dari pemerintah pusat. Seiring dengan meningkatnya nilai APBD, realisasi PAD Kabupaten Gianyar juga mengalami peningkatan sebagaimana disajikan dalam tabel 46. Tabel 46 Perkembangan PAD Kabupaten Gianyar Tahun 2009 – 2015 Realisasi % PAD APBD PAD terhadap (Rp.Miliar) (Rp.Miliar) APBD 2009 112,54 763,90 14,73 2010 153,56 820,38 18,72 2011 209,60 919,43 22,80 2012 261,22 1.122,15 23,28 2013 319,61 1.332,68 23,98 2014 424,78 1.544,17 27,51 2015 457,32 1.673,07 27,33 Sumber data : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Gianyar Tahun
98
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Berdasarkan realisasi komponen pendapatan pada APBD Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2015, terlihat bahwa Dana Perimbangan masih menempati porsi tertinggi, yaitu
44,09%
dari
total
pendapatan, diikuti Pendapatan Asli Daerah sebesar 29,93% dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar 25,98%. Namun demikian terdapat kecenderungan penurunan persentase Dana Perimbangan dan kenaikan persentase PAD dalam pos pendapatan. Pada Tahun Anggaran 2009 persentase Dana Perimbangan sebesar 69,21% dan PAD sebesar 15,79% dari total realisasi pendapatan. Secara keseluruhan, realisasi pendapatan pada Tahun Anggaran 2015 mencapai 1.527,80 Miliar Rupiah atau 106,59% dari yang direncanakan, yaitu sebesar 1.433,33 Miliar Rupiah. Dari sisi belanja, alokasi Belanja Tidak Langsung dalam periode 2009 – 2015 masih lebih besar daripada Belanja Langsung. Tahun Anggaran 2015, realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar 62,24% dan Belanja Langsung sebesar 37,76% dari total realisasi belanja. Secara keseluruhan, reralisasi belanja mencapai 1.504,44 Miliar Rupiah atau 90,58% dari yang direncanakan, yaitu sebesar 1.660,81 Miliar Rupiah. Dengan demikian, berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja daerah pada Tahun Anggaran 2015 terdapat surplus sebesar 23,36 Miliar Rupiah. Sementara itu pada pos Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2015 yang direncanakan sebesar 239,74 Miliar Rupiah terealisasi 100%. Penerimaan pembiayaan seluruhnya bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2014. Sementara itu Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang direncanakan sebesar 12,26 Miliar Rupiah juga terealisasi 100% yang digunakan Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
99
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
untuk penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah. Dengan demikian pembiayaan netto Tahun Anggaran 2015 sebesar 227,48 Miliar Rupiah. Berdasarkan hasil audit BPK terhadap realisasi APBD Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2015, terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) di tahun berkenaan sebesar 250,84 Miliar Rupiah. Tabel 47 Ringkasan Rencana dan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2015 URAIAN
ANGGARAN
REALISASI *
(Rp) PENDAPATAN
(Rp)
(%)
1.433.331.904.280,28
1.527.797.536.120,00
106,59
Pendapatan Asli Daerah
408.876.056.251,25
457.321.018.460,86
111,85
Dana Perimbangan
684.606.492.000,00
673.568.859.733,00
98,39
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
339.849.356.029,03
396.907.657.926,14
116,79
1.660.809.996.827,60
1.504.436.669.134,24
90,58
1.105.856.404.307,53
936.408.398.820,40
84,68
Belanja Langsung
554.953.592.520,07
568.028.270.313,84
102,36
SURPLUS/(DEFISIT)
(227.478.092.547,32)
23.360.866.985,76
Penerimaan Pembiayaan Daerah
239.737.666.547,32
239.737.666.547,32
100,00
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
12.259.574.000,00
12.259.574.000,00
100,00
227.478.092.547,32
227.478.092.547,32
BELANJA Belanja Tidak Langsung
PEMBIAYAAN DAERAH
PEMBIAYAAN NETTO
SILPA/(SIKPA) Sumber data : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Gianyar *) Setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan RI
100
0,00
250.838.959.533,08
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
Grafik 37 Realisasi Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan APBD Tahun Anggaran 2009-2015 1.800
Milyar Rupiah
1.600 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Realisasi PAD
112,54
153,56
209,60
261,22
319,61
424,78
457,32
Realisasi Dana Perimbangan
493,32
468,27
505,17
604,40
690,82
694,46
673,57
Realisasi Lain-lain Pendapatan
106,89
149,70
174,64
200,62
237,99
344,95
396,91
Realisasi Penerimaan Pembiayaan
84,78
72,40
74,58
92,35
148,75
201,14
239,74
APBD
763,90
820,38
919,43
1.122,15
1.332,68
1.544,17
1.673,07
SILPA
66,13
74,60
92,35
148,75
199,64
239,74
250,84
Sumber data : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Gianyar (data diolah)
Grafik 38 Realisasi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan APBD Tahun Anggaran 2009-2015 1.800
Milyar Rupiah
1.600 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Realisasi Belanja Tidak Langsung
455,42
535,79
597,48
697,91
770,12
862,79
936,41
Realisasi Belanja Langsung
261,84
218,28
259,32
308,59
421,90
554,30
568,03
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan
14,14
15,25
14,84
3,34
5,50
8,50
12,26
APBD
763,90
820,38
919,43
1.122,1
1.332,6
1.544,1
1.673,0
SILPA
66,13
74,60
92,35
148,75
199,64
239,74
250,84
Sumber data : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Gianyar (data diolah)
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
101
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
VIII. PENUTUP Kehadiran pemerintah pada awalnya adalah sebagai regulator untuk menjamin suatu sistem di dalam masyarakat sehingga aktivitas kehidupan dapat berjalan secara wajar. Sedikitnya ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah, yaitu fungsi pelayanan masyarakat, fungsi pembangunan, dan fungsi perlindungan.
Keberhasilan
pelaksanaan
fungsi-fungsi
tersebut
sangat
ditentukan oleh intensitas komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Keterbukaan informasi sesuai koridor yang berlaku menjadi hal pokok dalam mewujudkan komunikasi yang berkualitas antar pelaku pembangunan. Buku Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 ini berupaya memberikan gambaran umum tentang kondisi Kabupaten Gianyar sampai dengan tahun 2015. Data dan informasi yang disajikan merupakan bagian dari sistem informasi yang dibangun oleh pemerintah untuk memberikan gambaran tentang kondisi daerah serta pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasil yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Gianyar telah memberi dampak pada kemajuan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Tinjauan IPM memperlihatkan adanya peningkatan kualitas pembangunan manusia yang ditunjukkan oleh peningkatan angka harapan hidup, angka harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran/daya beli per kapita. Demikian pula kecepatan IPM menuju titik ideal yang ditunjukkan oleh angka reduksi shortfall yang sebelumnya melambat tetapi pada tahun 2015 kembali menunjukkan percepatan. Selanjutnya berdasarkan potret makro ekonomi Kabupaten Gianyar tahun 2009 – 2015, secara umum perekonomian Kabupaten Gianyar mengalami peningkatan. Agregat PDRB, baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan 2010, meningkat secara konsisten. Jika ditinjau dari kontribusi dan serapan tenaga kerja per sektor ekonomi terlihat adanya kecenderungan perubahan struktur
102
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
ekonomi Kabupaten Gianyar dari sektor pertanian ke sektor industri jasa. Namun demikian terdapat beberapa catatan yang perlu mendapat perhatian dan pembenahan, seperti perlambatan laju pertumbuhan ekonomi serta fluktuasi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Guna
lebih
menggairahkan
perekonomian
serta
menurunkan
tingkat
pengangguran dan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Gianyar senantiasa berupaya menggerakkan sektor-sektor perekonomian dengan memberi prioritas pada sektor-sektor yang menjadi potensi unggulan daerah. Melalui promosi daerah dan kemudahan layanan perijinan diharapkan dapat lebih menarik investasi dan memacu pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja baru. Di samping itu, kualitas sumber daya manusia juga ditingkatkan melalui peningkatan mutu pendidikan dan pemberian latihan keterampilan sehingga tercipta tenaga kerja yang mampu bersaing, baik di level lokal maupun internasional. Permasalahan lain yang juga menjadi perhatian pemerintah daerah adalah ketimpangan pendapatan antar individu dan ketimpangan kemajuan antar wilayah kecamatan. Berdasarkan besarnya PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi tiap kecamatan, terlihat bahwa kecamatan dengan dukungan sektor pariwisata yang dominan relatif lebih maju daripada kecamatan yang sektor pariwisatanya kurang dominan. Senada dengan hal tersebut, ketimpangan pendapatan antar individu juga perlu mendapat perhatian serius walaupun sesuai dengan kriteria Bank Dunia, ketimpangan pendapatan di Kabupaten Gianyar masih berkategori rendah. Upaya mempercepat pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan memerlukan dukungan yang optimal dari semua pihak. Untuk lebih meningkatkan pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Gianyar telah menerapkan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) tingkat kecamatan yang pelaksanaannya diperkuat dengan Perda Kabupaten Gianyar Nomor 3 Tahun
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
103
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
2012 tentang Sistem Pembangunan Terintegrasi Daerah. Melalui penerapan PIK, masyarakat diajak terlibat langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan pembangunan. Di samping penerapan PIK, peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa juga diupayakan melalui Program Siaga Desa Swatantra yang diluncurkan pada bulan Oktober 2013. Program tersebut mendorong masyarakat agar memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Upaya mengatasi kemiskinan dan ketimpangan pembangunan mengharuskan penempatan masyarakat sebagai subjek pembangunan sehingga prinsip pembangunan dari, oleh, dan untuk masyarakat dapat terlaksana dengan optimal. Pemerintah Kabupaten Gianyar sangat menyadari bahwa permasalahan yang ada tidak hanya menyangkut hal-hal tersebut di atas. Masih terdapat berbagai permasalahan lain, baik yang belum terpecahkan maupun yang potensial muncul di
kemudian
hari.
Melalui
berbagai
upaya
yang
dilakukan
secara
berkesinambungan dan dengan dukungan serta kerjasama semua pemangku kepentingan, diharapkan permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik.
104
Profil Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gianyar Jalan Kesatrian No. 16X Gianyar 80511 Telp/Fax : (0361) 948985 e-mail :
[email protected]