Precious One

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Precious One as PDF for free.

More details

  • Words: 3,041
  • Pages: 11
PRECIOUS ONE Author e-mail pairing genre

: nade : [email protected] : tetsu ( implied hyde) ; ken ( implied tetsu ) : shonen-ai,angst, sad, sappy (vueerryy ssaappyy hehehe..), PG,one shot

author’s note : like usually, laruku bukan punyanya nade tapi suami nade (^^;;;). Kenapa nade membuat sappy (sad story?)...mungkin karena tingkat ke stress an nade udah pada ambang batas!!...sangat100x stress!!! Nade butuh refreshing tapi kaga ada duit sama sekali hehehehe... YANG GAK BISA ATO GAK MAU MOOD JADI JELEK HABIS BACA INI...LEBIH BAIK SEJAK AWAL JANGAN DIBACA....! -------------------------------PRECIOUS ONE Ken memutuskan duduk disofa panjang – tepat disisi tetsu yang sedang sibuk memperhatikan satu demi satu not nada yang tertera dalam kertas putih ditangannya. Matanya melirik kearah tetsu yang masih cuek dengan kehadiran ken disampingnya, sebuah nafas panjang menghembus pelan dan desahan halus menyertainya, tetapi tetsu tetap tidak berpaling dari kertas putih tersebut. Ken menatap lantai yang ada dihadapannya, dan juga deretan amplifier dan peralatan elektrik lainnya yang tersusun rapi. Ken memutar kepalanya, mencari sosok kedua temannya yang lain, tetapi dia tidak menemukannya. “kemana mereka?...apa sedang mencari makan siang?” pikir ken “mungkin aku juga harus mencari makan siang, kelihatannya akan menginap lagi di studio untuk album ini. Aku tidak mau kelaparan saat bermain gitar nantinya.” Pikir ken ekor matanya kembali melirik kearah tetsu yang tetap menundukkan kepalanya sedikit dan tetap fokus pada kertas not didepannya. “apa yang menarik dari kertas itu daripada melihat seorang manusia disampingnyasedang menunggunya – untuk memperhatikan dirinya?” ucap ken dalam hatinya “ada apa,ken??” ucap tetsu mengejutkan ken, matanya dengan cepat langsung bertabrakan dengan mata tetsu yang sudah berpaling dari kertas putih jelek itu dan sekarang sedang menatap diam kearah ken. “hah?ada apa?....tidak ada apa-apa!!” ucap ken cepat dan sedikit gugup “kau pikir aku tidak bisa merasakan kalau kau dari tadi menatapku – mendesah panjang dan lemas – lalu menatapku lagi – lalu mendesah lagi...? kau membuatku tidak nyaman,ken!!”

“maaf kalau begitu!!....aku akan pergi keluar mencari makan siang!” ucap ken yang siap untuk berdiri dari duduknya, tetapi tiba-tiba jemari tetsu sudah memegang erat pergelangan tangan ken dan membuat ken batal berdiri dari duduknya. “tidak, aku yang minta maaf!!...aku terlalu sibuk dan tegang dengan album baru ini!....kau mau duduk sebentar bersamaku,ken?” Ucap tetsu pelan ken tersenyum kecil dan kemudian duduk kembali tepat disisi tetsu. Jemari tetsu meletakkan kertas putih yang sejak tadi menguras perhatiannya disebuh meja kecil disamping sofa berwarna hitam tersebut. “hee...dimana yang lainnya?” ucap tetsu sambil matanya berkeliling mencari hyde,yukki, dan staff lainnya. “hehehehe..kau ini benar-benar terlalu serius dengan kertas itu!!....mereka sudah keluar dari tadi, menemukan tempat nyaman untuk makan siang, mungkin sekalian membawa bekal untuk makan malam...melihat kita semua akan tertahan lagi distudio hingga besok!!” “ya ampun!! Bagaimana aku bisa lupa waktu begini?...apa kau juga ingin makan siang,ken?” “tidak!! Aku akan menemanimu disini!! Boleh khan?”ucap ken lembut sambil menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Mata tetsu menatap diam kearah ken – yang sedang sibuk melayangkan pikirannya entah kemana. “ken...apa kau ada masalah dengan istrimu?” tanya tetsu tiba-tiba membuat ken mengangkat kepalanya dari sandaran dan kembali menatap tetsu dengan rasa kaget “kenapa tiba-tiba kau menanyakan itu,tetchan?” tanya ken “entahlah!!...hanya saja, kelihatannya wajahmu mengatakan semua itu!” ken terdiam seribu bahasa dan itu membuat tetsu semakin yakin dengan apa yang dia ucapkan barusan. “kau...mau menceritakannya?” tanya tetsu pelan sekali bahkan hampir berbisik. Tetsu bukanlah orang yang bisa menanyakan permasalahan orang lain begitu saja, bahkan menurut dia – dia tidak akan pernah ikut campur masalah orang lain apabila orang itu memang tidak punya keinginan mengatakan apapun padanya. Tetapi...ini KEN!!...seseorang yang sudah berada dalam hidupnya sejak dia masih kecil, jika perlu bahkan saat dia masih bayipun – ken sudah ada dalam hidupnya. Ken adalah teman masa kecilnya yang paling ia sayangi, teman yang selalu disisinya – membantunya – melindunginya. Ken.....adalah kakak yang selalu diharapkan oleh tetsu. Ia tidak ingin melihat ken sedih. “aku akan bercerai ,tetchan!!” “apa??”

“...aku akan bercerai dengan istriku!!” “...ken...tetapi...” “aku tahu!!...ini perceraian keduaku,kau tidak perlu mengingatkan diriku lagi akan itu!!” “kenapa?” “mungkin....aku memang bukan orang yang pantas disebut suami teladan hehehe..” ucap ken sambil berusaha membuat lelucon diantara kalimatnya, tetapi itu tidak berhasil membuat tetsu tersenyum, malah memandangnya dengan sedih. “aaaa, tetchan!!...sekarang kau tahu kenapa aku tidak mau memberitahumu tentang ini?!...aku tidak suka melihatmu memasang wajah sendu seperti itu!!” ucap ken “ken, apa ini karena kesibukanmu dengan band? Apa karena kau lebih sering di studio atau tour daripada dirumah bersama istrimu? Apa ini karena aku memaksamu untuk terus berada di studio hingga album kita selesai?” ucap tetsu tanpa henti “hentikan,tetchan!! Ini bukan karena itu semua. Sebelum aku menikah dengannya, dia sudah paham akan profesiku – dia mengerti dengan semua kondisi itu.” “lalu kenapa dia memutuskan untuk bercerai denganmu? Apa- apa memang sebuah hubungan selalu mengalami kegagalan apabila kita hidup dijalur ini?” ucap tetsu sambil menundukkan kepalanya dan menatap lantai mengkilap didepannya. Ken kembali menatap sosok tetsu yang ada disisinya. “apa hyde menyakitimu lagi,tetchan?” tanya ken membuat tetsu langsung melempar pandangannya kearah ken “...kita sedang berbicara tentang perceraianmu,ken!! Bukan tentang...hyde!” ucap tetsu “perceraianku pasti akan terjadi dan tidak bisa dihindari..masalah sudah beres!! Bagaimana dengan dirimu?...apa dia menyakitimu lagi?” “dia tidak pernah menyakitiku,ken!!” “tidak secara fisik – ya!!...tapi perasaanmu itu...jika kau mau, aku akan menyebutkan buktinya satu demi satu!!” “aku tidak apa-apa!! Hyde tidak apa-apa!!....kita masih berteman seperti dulu!” “...baiklah, aku tidak akan memaksamu menceritakannya padaku!!...tetapi, aku akan mengingatkan otakmu yang mungil itu kalau aku akan selalu datang apabila kau memanggilku,paham!!” ucap ken sambil mengacak-acak rambut tetsu “keeennn!! Hentikannn!! Kau tahu berapa lama aku harus menyisir rambutku?” sungut tetsu membuat ken tertawa kecil

“ya aku tahu itu!! Hanya butuh 5 menit saja..yang membuat lama hanya kau harus membersihkan meja riasmu itu sebelum kamu berangkat khan? Dasar manusia 100% bersih!!” ucap ken “diam kau!! Lebih baik manusia bersih seperti diriku ini daripada sepertimu yang kondom menyebar diseluruh bagian sudut kamar tidur.” “itu khan untuk persiapan apabila melakukannya disudut ruangan tertentu!!” ucap ken sambil tertawa cekikikan “berhenti bicara kotor ,ken!!!” teriak tetsu sambil menutup telinganya kuat-kuat “hahaha....ne tetchan!! Apa kau tahu aku pernah melakukannya dengan seorang cewek didepan cermin yang kau hadiahkan untukku?” ucap ken yang semakin menjadi-jadi, dia mendekatkan wajahnya kearah telinga tetsu yang tertutup oleh kedua belah jemari tangannya. “tidaaakkkk!!!! Keennnn!!!!” teriak tetsu kesal tapi membuat tawa ken meledak tubuhnya makin condong kearah tetsu yang berusaha menjauh dari ken. Tetapi karena tetsu yang sudah ada diujung sofa maka tetsu hanya bisa menjauhkan wajah dan telinganya sambil menjatuhkan tubuhnya kearah sandaran tangan dipingir sofa. Ken yang terus maju dan maju dan menggoda tetsu tidak sadar kalau tubuhnya sudah mulai berada diatas tetsu, kedua pergelangan tangannya mulai mengurung tubuh tetsu. “oya, satu lagi....apa kau pernah tahu kalau bercinta didapur ternyata lebih menyenangkan daripada bercinta di ruang tamu??...banyak – sekali – alat – yang – bisa – membuat – kita – lebih – kreatif – di – dapuuurrr...” ucap ken sambil mendekatkan bibirnya kearah telinga tetsu. “keennnn!!! Dasar iblis muka culunnn!!!” teriak tetsu yang langsung memukul dada dan bahu ken dengan keras, wajahnya yang merona merah membuat ken tidak merasakan pukulan tetsu malah tertawa keras. “hahahahaahahaaa.....lihat wajahmu,tetchan!! Lucuuu!!” “gitu khan?? Gitu khan?? Suka melihatku kesal!!!! Aku pasti akan membalasmu,ken!!!” teriak tetsu kesal , ken masih tertawa terbahak-bahak, jemarinya berusaha menggapai jemari tetsu yang terus memukulinya. Lama-lama sakit juga pukulan tetsu itu. “tetsu..aku membawakanmu makan si.......” mata tetsu dan ken menatap diam kearah hyde yang sudah berdiri tepat dihadapan mereka berdua. Hyde tidak bisa mengatakan apapun, matanya tidak bisa berpaling dari ken yang sedang memegang kedua belah tangan tetsu, menindih tubuh tetsu,..dekat dengan tetsu..sangat dekat. “ooo..hyde!..hai, sudah balik ya?” ucap ken berusaha menghancurkan kedinginan diantara mereka bertiga

“....maaf mengganggu kalian!!..ini makan siangmu,tetsu!! Yukki dan staff akan kembali sebentar lagi.” “....terima kasih.” Ucap tetsu lirih. Ken dan tetsu bergerak menjauh dan kembali pada posisi terduduk di sofa. “ tidak perlu terima kasih..ini juga usul yukki kok!!..aku sudah siap memulai membuat lirik lagu. Aku akan mengerjakannya di ruang sebelah.” Ucap hyde yang kemudian melangkah keluar dari ruangan, tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ken menghembuskan nafas panjang dan berat, matanya melirik kearah tetsu yang mengambil sebuah kotak makan siang yang tadi dibawakan oleh hyde. “apa tidak lebih baik kau menghampirinya dan mengatakan apa yang dia lihat tadi bukan seperti apa yang dia pikirkan?” ucap ken “untuk apa? Khan dia tidak ada urusannya dengan apa yang kulakukan.” Ucap tetsu “tetchan!!” ucap ken sambil memegang dagu tetsu dan membuat tetsu menatap kearah ken dengan penuh tanda tanya. “jika kau ingin membuatku lebih baik dan tidak menambah beban masalah padaku, maka...temui dia. Katakan apa yang ada dalam hatimu selama ini. Jangan lagi mengingkarinya.” Ucap ken tegas “.......” ----------------------------------tetsu bersandar dipintu mobilnya, matanya menatap sebuah rumah yang tidak jauh darimana dia berada saat ini. Suasana yang sudah malam dan gelap membuat sosok tetsu sedikit tertutupi oleh kegelapan, apalagi dimana dia berdiri tidak ada lampu jalan satu pun. Sebuah mobil hitam mulai berhenti didepan pintu rumah yang daritadi menjadi incaran tetsu. Dengan cepat tetsu berdiri tegak dari sandarannya. Ia menunggu sosok pengemudi mobil itu keluar dari mobilnya. Taklama kemudian, sosok pemuda yang manis keluar dari mobil hitam tersebut. Sebuah senyum manis menghias bibir nya yang seksi. Tetsu mulai melangkah pelan mendekati rumah itu – mendekati sosok manis yang berdiri didepan rumah itu. “hy..........” pekik tetsu tertahan saat melihat sosok wanita keluar dari sisi lain mobil itu. Wanita yang sangat cantik – tubuhnya yang tinggi bahkan lebih tinggi dari hyde berjalan menghampiri hyde – jemarinya yang putih dan panjang menggapai lengan hyde , bagaikan mencari kehangatan dibalik jaket hyde. Rambutnya yang panjang terurai indah membuat wajah sang wanita makin bersinar dan begitu cantik. Mereka berdua tersenyum bahagia. Tetsu bergerak mundur secara perlahan, kembali masuk dalam kegelapan dimana dia berdiri sebelumnya. Hyde dan wanita itu terus melangkah masuk kedalam rumah besar.

Meninggalkan tetsu yang berdiri diam bagai patung – di dalam kurungan kegelapan malam. ---------------------------tetsu terduduk disisi mobilnya- bersandar pada pintu mobilnya dengan alas pasir pantai yang lembut , matanya menerawang melihat deburan ombak pantai yang ada dihadapannya. Tetapi dia sama sekali tidak dapat melihat indahnya ombak dan luasnya pantai – semuanya hanya gelap dan kelam. Sebuah mobil berhenti tidak jauh dimana tetsu berada, sosok pemuda berjalan mendekati tetsu yang masih memandang hampa kearah pantai yang hitam. Sosok itu memperlambat jalannya saat sudah hampir didekat tetsu. Untuk beberapa saat , pemuda itu diam berdiri disisi tetsu. Mata tetsu bergerak dan menengadahkan kepalanya. Ia menatap sendu kearah sosok pemuda yang berdiri dihadapannya, lalu sebuah senyum yang pahit dan dipaksakan mulai menghiasi bibir tetsu. “..........ken......” ucap tetsu lirih ken secara perlahan duduk disisi tetsu, membiarkan tetsu kembali menatap kearah pantai yang sepi. Ken tidak mengeluarkan satu patah katapun. “kau tahu,ken?.....kadang aku membutuhkan tempat sepi untuk mencari inspirasi lagu, jadi aku sering datang ke pantai malam-malam atau..mengendarai mobilku hingga dini hari.” “kenapa kau tidak mendekam di kamar mandi saja?” tanya ken membuat tetsu tertawa sesaat, ken pun ikut mengeluarkan senyumnya “kalau aku akan mencari bar striptis , mencari wanita tercantik dan termolek disana, lalu memintanya menari didepanku.”ucap ken tenang “bagaimana itu bisa membuatmu mendapat inspirasi?” tanya tetsu heran “tidak!! Sama sekali tidak bisa!! Hanya membuat uangku terkuras habis – tetapi entah kenapa aku tetap kembali ketempat itu.” Ucap ken polos yang sekali lagi berhasil membuat tetsu tertawa kecil “kau aneh dan hentai, ken!!” “oi, lebih baik kesana daripada melihat pantai yang gelap ini!! Sama sekali tidak nafsu aku melihatnya!!” Sungut ken semakin membuat tetsu tertawa keras. Ken menatap lembut kearah wajah tetsu. Tatapan lembut itu pun berubah saat melihat disela-sela tawa tetsu – beberapa titik air mata mulai turun kepipi tetsu. “jika kau ingin menangis.....kau boleh menangis sekarang,tetchan.” Ucap ken lembut tetsu menatap kearah ken dengan matanya yang sudah berkaca-kaca. Lalu ia menoleh kearah pantai yang gelap.

“aku sudah berjanji tidak akan menangis dihadapanmu khan,ken?” ucap tetsu lirih ken memutar tubuhnya membelakangi tetsu – masih tetap dengan posisi duduk memeluk kedua lututnya yang panjang. “kau tidak menangis dihadapanku,tetchan!! Bahkan aku tidak tahu kalau kau menangis.” Tetsu menatap punggung ken yang tegap, lalu secara perlahan merebahkan keningnya di punggung ken. Suara isak sedikit mulai terdengar , tetapi ken sama sekali tidak berinisiatif membalikkan badannya dan melihat tetsu. “.... aku...aku sudah menyukainya sejak awal!! Aku-aku selalu menyukainya.” Ucap tetsu dengan suara yang gemetar “aku tahu,tetchan!!..aku tahu!” “ken, semua orang mengucapkan...cinta tidak perlu harus dimiliki. Cinta sejati adalah cinta yang abadi didalam hati – ...orang juga mengatakan apabila melihat orangyang kita cintai bahagia – maka kita akan bahagia, benar khan?” tanya tetsu “....ya...” “lalu kenapa aku tidak bahagia??!!...kenapa saat melihat hyde bahagia dengan wanita itu – aku sama sekali tidak merasa bahagia??!! Jika cinta tidak bisa dimiliki lalu untuk apa cinta ada??” jerit tetsu membuat ken hanya bisa menundukkan kepalanya sangat dalam Tetsu semakin keras menangis dipunggung ken, tubuhnya bergetar menahan semua rasa sakit dan perih dalam hatinya. Ken tetap membelakangi tetsu – tetapi kedua jemarinya yang memeluk kedua lututnya mengepal sangat erat dan kuat – bagaikan menahan rasa pedih yang juga menyerang hatinya. ------------------------------ken merebahkan tubuh tetsu keatas ranjang berukuran besar dengan perlahan. Sesekali ken menatap kearah wajah tetsu yang terlelap dalam tidurnya – ia tidak ingin membangunkan tetsu yang kelelahan. Akhirnya ken berhasil merebahkan tetsu tanpa membangunkan tetsu. Secara perlahan ken menyelimuti tubuh tetsu dengan selimut tebal dan hangat. Ken memutuskan untuk duduk di sisi ranjang - tepat disisi tetsu berada. Matanya terus menatap kearah wajah tetsu yang sendu. Disisi kedua matanya masih terlihat bekas titik air mata yang siap mengering. Jemari ken mengusap lembut butiran air mata yang hampir membasahi pipi putih tetsu. “kau masih seperti anak kecil,tetchan!! Sehabis menangis langsung ketiduran karena lelah.”ucap ken lirih “kau bahagia bila melihat orang yang kaucintai bahagia??.....aku juga- selalu berpikiran seperti itu........” pikir ken

langkah kaki ken mencapai ruang keluarga. Ia mengistirahatkan tubuhnya yang juga terasa lelah. Kepalanya bersandar kearah sandaran kepala sofa putih, matanya menatap langit-langit rumahnya yang cukup tinggi. Lalu ia sadar bahwa mesin penjawab teleponnya mengeluarkan sinyal merah. Ken segera menekan tombol pemutar dan membiarkan mesin itu mengeluarkan suara berdesis. “BIP” “..ini aku!!..hanya mengingatkanmu saja, kalau besok siang kita harus kepengadilan untuk mengurus perceraian kita...........” “aku senang pernah mengenalmu,ken!!...kau pria yang sangat baik dan perhatian. Aku sangat bangga pernah menjadi bagian dalam hidupmu.....ya, walau sebenarnya aku tidak pernah dapat meraih hatimu......” “ken, aku sangat mencintaimu!...aku ingin kau bahagia jadi....aku mohon padamu jangan menyiksa dirimu lagi. Jujurlah pada dirimu sendiri. Aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian dalam keadaan kau semakin terluka.” “...sebanyak apapun kau berusaha mencintai wanita yang ada didunia ini, sebanyak apapun kau menikah dan bercerai dengan mereka......kau tahu bahwa hatimu hanya untuk satu orang saja. Seseorang yang kau anggap paling berharga dalam hidupmu itu – tetapi yang tidak mampu kau gapai hingga saat ini.....ambillah keputusan,ken!! Melangkahlah kedepan!!” “BIIP” ken terdiam membisu , mesin penjawab itu tidak lagi mengeluarkan suara-suara lainnya hingga suasana hening dan sunyi mulai menyelimuti ruangan dimana ken berada. “...seorang yang paling berharga.....” ucap ken lirih >>>> “kenchan jahat!!!” seru tetchan sambil menangis duduk diatas tanah padat ken menghampiri tetsu dengan wajah gugup. Ia pun ikut duduk didepan tetsu sambil berusaha membuat tetsu menatapnya. “maafkan aku,tetchan!! Aku tidak akan melakukannya lagi! Aku berjanji !” ucap ken “kenchan jahaaaatttt!!....minami-chan sudah mengira tetchan yang membuka roknya!!..minami-chan marah pada tetchan, padahal ken yang...huwaaaa...!!!” tangis tetsu makin keras. Kedua jemari tetsu yang mungil mulai menutupi kedua matanya yang mengalir deras airmata “jangan menangis,tetchan!!....aku kan sudah minta maaff!! Hiks-hiks-hiks...tetchan jangan menangis lagi!!!” ucap ken sambil menahan tangisnya yang juga mengalir dari kedua bola matanya yang mungil tetsu perlahan mulai tenang dan melihat heran kearah ken yang menangis “kenchan menangis??..kenapa?”

“karena aku tidak suka melihatmu menangis!! Aku ikut sedih melihatmu sedih!!” “kenchan jangan menangis – tetchan tidak akan menangis kok!!” ucap tetsu sambil tersenyum lembut. Ken menghentikan tangisnya dan ikut tersenyum lembut. “tetchan...aku akan berjanji padamu!!..aku tidak akan membiarkan kau menangis lagi!! Aku akan terus berada disisimu – menemanimu – melindungimu.” Ucap ken dengan penuh rasa percaya diri. “benarkah? Tapi kenapa?” tanya tetsu heran “karena...tetchan adalah orang paling berharga buat aku!!..sampai kapanpun!” “berharga?hehehehehe..iya!! kenchan juga orang paling berharga buat tetchan.” Mereka berdua tersenyum lebar dan bahagia. Tiba-tiba tetsu bergerak maju dan mengecup lembut bibir ken. Mata ken langsung terbelalak lebar, mulutnya menganga lebar. “kenchan..ada apa?..tetchan - tetchan salah ya?” tanya tetsu gugup melihat reaksi ken “tetchan...itu tadi...” “tetchan melihat papa melakukan itu pada mama sebelum berangkat kerja. Papa bilang itu tanda kalau kau sayang pada seseorang. tetchan khan sayang ama kenchan!!” ucap tetsu sambil tersenyum lugu. “tetchan...khan...sayang....ama...kenchan....” >>>> ken mengeluarkan senyumnya saat mengingat masa kecilnya itu bersama dengan tetsu. Tapi itu juga membuat pikirannya semakin lelah dan membuat matanya terasa berat. Sedikit demi sedikit matanya mulai menutup dan tubuh ken bagai melayang kedalam dunia mimpi- dunia yang dia inginkan dan dia harapkan terjadi dalam hidupnya. “KEN!!!” pekik tetsu membuat ken terbangun dari tidurnya dengan gelagapan. “aa—a-apa?” ucap ken gugup dan bangkit dari sandaran sofanya. Matanya yang setengah terbuka melihat sosok tetsu yang tersenyum lebar kearahnya. “sudah pagi!! Sudah jam 9 pagi.” “oo..okey!! terima kasih atas pemberitahuan jamnya!! Aku akan bangun jam 1 siang!” “ken!! Waktunya bangun!!...nanti malam kau sudah harus siap dengan 4 lagu ciptaanmu itu!!” ucap tetsu yang menyentak tubuh ken sehingga mata ken akhirnya terbuka lebar. “aku sudah mempersiapkannya!!..kau mau kemana?”

“pulang!!..aku akan mandi dan makan , lalu nonton film, lalu main games, lalu ke studio malamnya.” Ucap tetsu “sudah tidak apa-apa?” tanya ken “hmm....sudah baikan!! Terima kasih,ken!!” ucap tetsu yang bangkit dari diduduknya dan melangkah menuju pintu rumah ken. Tiba-tiba tetsu berbalik dan kembali duduk disisi ken. “kau tahu,ken!?...aku semalam bermimpi aneh.” “hmm..aneh seperti apa?” “kejadian yang hampir kulupakan, tapi sekarang aku sudah mengingatnya.” Ucap tetsu yang kemudian dengan cepat maju dan mengecup bibir ken dengan cepat pula. Ken terdiam membisu, matanya hanya menatap kearah tetsu yang masih tersenyum lembut dihadapannya. “kau teman yang berharga bagiku,ken!!” ucap tetsu yang kemudian melangkah kembali menuju pintu rumah, tak butuh waktu lama – tubuh tetsu akhirnya menghilang dibalik pintu – membiarkan ken sendirian dalam keheningan. Setitik.... Dua titik.... Semakin lama semakin banyak, mulai membasahi pipi ken..air mata..air mata yang lama tidak menghiasi wajah ken. Jemari ken secara perlahan menyentuh tetesan air mata yang sudah basah dipipinya, menatap jemarinya yang basah. Lalu kedua jemarinya mulai bergerak memeluk tubuhnya sendiri yang bergetar kuat. Ia merebahkan tubuhnya di badan sofa dan meringkuk gemetaran – suara isak tangis mulai memecahkan keheningan rumahnya beberapa waktu lalu. Ijinkan aku .....sekali ini saja..... Biarkan aku menangis dan menangis..... Tetsu........ sesakit ini kah untuk membuatmu menjadi......the precious one for me..... ~~OWARI~~

Related Documents

Precious One
November 2019 15
My Precious, Precious Child
November 2019 22
Precious Final.docx
April 2020 22
Precious Final.docx
April 2020 13