LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL JASATEC PURWOREJO
Laporan ini saya susun untuk persyaratan Mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) SMK Negeri 2 Kebumen Tahun Pembelajaran 2004 / 2005
Oleh : Nama
: Afif Triyanto
Kelas
: III MP 2
NIS
: 10179
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KEBUMEN 2004
PENGESAHAN
Laporan ini telah disetuji dan disyahkan oleh Panitia penguji PSG SMK Negeri 2 Kebumen
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 11 Desember 2004
Kebumen, 11 Desember 2004 Guru Pembimbing
Penguji
Drs. Driyanto NIP. 131479652
Drs. Driyanto NIP. 131479652 Mengetahui Kepala SMK Negeri 2 Kebumen
Sumaryanto, S.Pd NIP. 130936787
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah dan inayah-Nya sehingga dalam penyusunan laporan hasil Praktik Kerja Industri (Prakerin) penyusun tidak menemui kendala-kendala yang berarti. Adapun tujuan dalam penulisan karya tulis ini, dimana karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional di SMK Negeri 2 Kebumen. Penyusun menyadari dalam pembuatan karya tulis ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, bantuan serta dukungan baik yang bersifat materiil maupun spirituil serta petunjuk dan saran-saran dari semua pihak. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini diantaranya : Hanya satu harapan penyusun semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di SMK Negeri 2 Kebumen khususnya adik-adik kelas II yang sebentar lagi naik kelas III. Amin… Untuk itu penyusun menanti kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan penyusunan karya tulis ini dikemudian hari.
Penyusun
Afif Triyanto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………..…..
i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………..……………………………..…..
ii
KATA PENGANTAR…………………………………………….……………………..…..
iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..…..
iv
BAB I PENDAHULUAN……………………….………….…………………………..…..
1
A. Profil Industri………………………………………………………………..…..
1
B. Tujuan Prakerin……………………………………….……………………..…..
5
BAB II PRAKTIK KERJA INDUSTRI………………..………………………………..…..
6
A. Pelaksanaan Prakerin………………………………………………………..…..
6
1. Jenis-jenis Pekerjaan……………………...……………………………..…..
6
2. Waktu Pengerjaan…………….……………..…………………………..…..
14
B. Kajian Teoritis………………………………………..……………………..…..
15
1. Membubut……………………………………...………………………..…..
16
2. Mengulir……………………………………….………………………..…..
17
3. Mengebor………………………………………………………………..…..
18
4. Pengefraisan……………………………………………………………..…..
18
C. Kendala Pelaksanaan Prakerin…….………………………………………..…..
19
BAB III PENUTUP………………………………………..……………………………..…..
20
A. Kesimpulan……………………………..…………………………………..…..
20
B. Saran-saran…………………………………………………………………..…..
20
C. Kata Penutup…………………………….…………………………………..…..
21
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Industri 1. Sejarah Bengkel Jasatec. Pendiri Bengkel Mesin Jasatec adalah Bapak Kosim. Beliau mendirikan Bengkel Mesin Jasatec pada tahun 1983. Pada awal berdirinya bengkel ini hanyalah sebuah bengkel kecil yang mengandalkan 2 buah mesin bubut, 1 buah mesin corter mobil dan 1 buah mesin corter sepeda motor dengan jumlah karyawan 2 orang. Berkat kerja keras dan ketekunan seluruh pekerja, bengkel ini semakin berkembang pesat. Karena Bapak Kosim sudah tidak sanggup memimpin bengkel ini kemudian kepemimpinannya dialihkan kepada putra sulungnya yaitu Bapak Ir. H. budi Hartoyo. Kini sudah 21 tahun berdiri Bengkel Mesin Jasatec sudah mempunyai 10 cabang yang tersebar di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta sebagian daerah Jawa Barat. Selain itu berbagai fasilitas dan peralatan yang cukup memadai sehingga kini menjadi Bengkel Mesin permesinan yang terbesar di Kedu dan Yogyakarta. 2. Nama dan Alamat Perusahaan Adapun alamat lengkap Bengkel Mesin Jasatec adalah sebagai berikut : a. Nama Perusahaan
: Bengkel Mesin Jasatec
b. Alamat
: Jalan Kutoarjo Km. 5 Telpon (0275) 321851
c. Desa
: Candisari Rt 02 Rw 01
d. Kecamatan
: Banyu Urip
e. Kabupaten
: Purworejo
f. Provinsi
: Jawa Tengah
3. Bidang Usaha Bengkel Mesin Jasatec adalah perusahaan perseorangan dimana pengembangan dan pengolalaan dilakukan oleh pemilik perusahaan, oleh karena itu segala kekayaan dan hutang piutang perusahaan menjadi tanggung jawab pemilik perusahaan. Bengkel ini bergerak di bidang jasa perbengkelan dan pembuatan barang-barang jadi yang dapat dibuat dengan mesin dan peralatan yang ada. Adapun jasa yang diberikan pembubutan, pengelasan, slyp blok, rebuild stang seher, slyp kruk as, rebuild noken as, tets bosh pump dan sebagainya. 4. Bengkel Cabang Untuk memperluas jaringan usaha serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan teknologi, maka Bengkel Mesin Jasatec membuka beberapa cabang disekitar Jawa Tengah. Adapun kepemimpinannya diserahkan kepada bekas karyawan pusat yang berprestasi serta pegawai diambil dari bengkel pusat maupun masyarakat sekitar bengkel. Semua keuntungan disetorkan kepada bengkel pusat yaitu Bengkel Mesin Jasatec Purworejo. Berikut cabang-cabang Bengkel Mesin Jasatec : 1. Bengkel Jasatec Kebumen.
6. Bengkel Jasatec Wangon.
2. Bengkel Jasatec Gombong.
7. Bengkel Jasatec Majenang.
3. Bengkel Jasatec Yogyakarta.
8. Bengkel Jasatec Banjar.
4. Bengkel Jasatec Kutoarjo.
9. Bengkel Jasatec Ciamis.
5. Bengkel Jasatec Wates.
10. Bengkel Jasatec Magelang.
5. Struktur Organisasi Perusahaan Pimpinan
: Bapak Ir. H. Budi Hartoyo
Sekretaris
: Ibu Hj. Ika Kartika
Kasir
: Mbak Ning
Mandor Kepala : Bapak Eddy Suryana Mandor I
: Bapak Busro
Mandor II
: Bapak Yakub
Pimpinan Ir. H. Budi Hartoyo
Mandor Kepala
Sekretaris
Edi Suryana
Hj. Ika Kartika
Mandor I Busro
Tool Man Poniman
Kasir
Mandor II Yakub
Ning
Salesman Karyawan
Purwanto
6. Daftar Mesin Bengkel Jasatec Purworejo Seiring dengan perkembangan perusahaan, peralatan dan mesin-mesin yang tersediapun semakin memadai. Sejauh ini bengkel Jasatec sudah mempunyai peralatan dan mesin-mesin untuk mendukung kegiatan usaha diantaranya : 8 mesin bubut convensional
1 Mesin rebuild noken AS
1 mesin frais universal
1 mesin rebuild stang piston
1 mesin skrap
2 mesin bor bangku
1 mesin corter mobil
2 mesin bor tangan
2 mesin corter motor
1 mesin gerinda universal dan 2 gerinda
1 mesin test boss pump
tangan
1 mesin slyp kruk AS
1 mesin gergaji
1 mesin slyp sylinder kop
2 mesin las tegangan tinggi
1 mesin polos/honing
1 mesin las tegangan rendah
1 mesin kompressor otomatis
Seperangkat peralatan las alumunium
dan plat mesin Seperangkat mesin press hidrolik dengan penggerak motor listrik
7. Jumlah Karyawan Jumlah karyawan yang bekerja di bengkel ini sekitar 27 orang yang bekerja sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Penerimaan karyawan dilakukan dengan pengujian langsung oleh Bapak Ir. H. Budi Hartoyo dan menempatkannya sebagai asisten karyawan senior. Bila sudah ada kemajuan akan diangkat menjadi karyawan operasional mesin. 8. Etika dan Sanksi Karyawan Sebelum pulang para karyawan membiasakan menyapa bila bertemu atasan dimana saja. Sebelum pulang para karyawan membiasakan diri untuk berpamitan kepada atasan. Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir, maka karyawan harus meminta izin kepada Bapak Ir. H. Budi Hartoyo. Untuk menjaga kedisiplinan karyawan diterapkan peraturan dan apabila ada karyawan akan diberikan sanksi yang berupa pemotongan gaji secara intensif. 9. Jam Kerja Karyawan Jam kerja karyawan dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pekerjaan dan istirahat ditandai dengan bunyi lonceng. Waktu istirahat karyawan sekitar 45 menit mulai jal 11.45 s/d 12.30 WIB. Para pekerja juga mendapatkan makan siang dengan mengambil sendiri di meja yang telah disediakan serta segelas susu setiap paginya. Untuk setiap hari Jum’at karyawan juga mendapatkan suplemen tambahan berupa snack dan teh manis. 10. Sistem Penggajian Penggajian dilakukan setiap minggu yaitu Sabtu sore dan diserahkan langsung oleh Bapak Budi Hartoyo. Setiap karyawan mendat gaji pokok yang besarnya sesuai dengan beban pekerjaannya. Selain itu karyawan juga mendapatkan bonus yaitu apabila karyawan tersebut hasil pekerjaannya memenuhi atau melebihi target yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Besarnya bonus sekitar 20% dari biaya pekerjaan karyawan tersebut.
B. Tujuan Prakerin 1. Tujuan Umum a. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan sekolah dengan Dunia Usaha/Dunia Industri agar bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan menengah kejuruan. b. Membandingkan pengetahuan di sekolah dan di industri. c. Membuat komitmen untuk dijadikan landasan pelaksanan hubungan kerjasama antara sekolah dan industri. d. Mengembangkan hubungan kerjasama untuk secara bersama-sama melaksanakan. e. Secara bersama-sama menentukan langkah-langkah nyata untuk melaksanakan lebih mantap bentuk dan jenis hubungan kerjasamanya. 2. Tujuan Khusus a. Memperoleh pengalaman kerja. b. Mengenal kegiatan dunia usaha. c. Sebagai sarana penerapan ilmu di sekolah. d. Mencipkatakan hubungan yang baik antara sekolah dan perusahaan. e. Melaksanakan proses pembelajaran produktif di dunia usaha. f. Mempelajari lebih dalam tentang kewirausahaan. g. Memperoleh keterampilan tambahan sebagai pelengkap keterampilan yang diperoleh di sekolah.
BAB II PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) A. Pelaksanaan Prakerin 1. Jenis-jenis pekerjaan. Jenis-jenis pekerjaan yang sering dilakukan sebagai berikut : a. Menggerinda Pengertian Menggerinda adalah mengurangi dan meratakan bagian yang diperlukan. Alat Menggunakan gerinda tangan. Langkah Kerja Pasang benda kerja yang akan digerinda pada ragum dengan cukup kuat, agar didapatkan hasil yang sebaiknya gerinda diposisikan miring kurang lebih 300. b. Mencopot baut yang patah. Pengertian Baut adalah suatu batang yang salah satunya bagiannya berulir, yang dimaksud disini adalah baut yang tidak mempunyai kepala. Tujuan Perbaikan Mengganti baut yang patah dengan yang masih utuh. Memberikan keamanan dan kenyamanan pada suatu bagian permesinan. Alat dan Bahan Alat terdiri dari mesin las listrik dan dudukan T. Bahan : Baut yang masih utuh
Langkah Kerja Las batang baut sisa yang masih menancap di blok mesin sampai terlihat. Ambil dudukan “T” untuk mencopot baut tersebut. Las dudukan “T” dengan sisa baut yang menanca. Bila suah menempel kuat, putar dudukan “T” sambil dipukul pelan-pelan. c. Sok busi Pengertian Sok busi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki dudukan busi yang sudah rusak pada kepala silinder (kop silinder). Macam-macam ukuran sok busi 1) Sok busi besar (motor 2 tak) Panjang keseluruhan
: 20 mm (L)
Panjang bagian ulir :
12 mm (L1)
Panjang ujung
: 5 mm (L2)
Diameter tepi (dinding)
: 22 mm (D)
Diameter lubang (bor)
: 12,5 mm (d1)
Diameter ujung
: 16,5 mm (d2)
Ukuran tap (ulir dalam)
: 14 X 1,25 mm (d1)
Ukuran ulir luar
: 18 X 1,5 mm (D1)
2) Sok busi sedang (4 tak) Panjang keseluruhan
: 17 mm
Diameter tepi
: 19 mm
Diameter lubang
: 10,5 mm
Ukuran tap
: 12 X 1,25 mm
Ukuran ulir dalam
: 16 X 1,5 mm
3) Sok busi kecil (motor-motor kecil) Panjang keseluruhan
: 15 mm
Panjang bagian ulir
: 12,5 mm
Diameter dinding
: 22 mm
Diameter lubang
: 12,5 mm
Ukuran tap
: 14 X 1,25 mm
Ukuran ulir luar
: 18 X 1,5 mm
Alat dan Bahan Alat :
pahat bubut rata, pahat potong, pahat ulir, bor, tap, jangka sorong.
Bahan : besi lunak Langkah Kerja 1) Pasang benda kerja pada cekam kemudian center. 2) Setelah center lalu lakukan pengeboran sesuai ukuran lubang dan panjang sok busi. 3) Kemudian lakukan pembubutan bagian dinding, bagian yang akan dibuat ulir, serta bagian untuk dikeling (untuk besi sedang, kecul dan khusus cukup di champer). 4) Buat alur yang dalamnya sama dengan ulir untuk kebebasan akhir langkah penguliran. 5) Kemudian lakukan penguliran dan setelah selesai lepas benda kerja dan lakukan pengetapan. 6) Pasang kembali benda kerja dan lakukan pemotongan. 7) Sok busi telah siap digunakan.
d. Menyekur Pengertian Menyekur adalah memperbaiki atau meratakan dudukan katup, baik katup buang maupun katup isap agar tidak terjadi kebocoran. Tujuan Agar katup dapat merapat dengan baik pada dudukannya sehingga tidak terjadi kebocoran bahan bakar. Langkah Kerja 1) Lepaskan kepala silinder dari mesin dan letakkan pada dua tumpukan agar katup dapat bergerak naik turun dan berputar bebas. 2) Bersihkan dulu dudukan katup, batang katup dan lubang katup. 3) Oleskan grinding paste pada dudukan katup lalu masukkan katupnya pada lubang katup. 4) Masukkan katup pada selang plastik lalu putar dengan tangan atau menggunakan bor pistol. 5) Setelah diputar-putar dan dirasa cukup dan pada dudukan katup tidak terdapat bercak hitam berarti sudah selesai. 6) Untuk memeriksa hasilnya gunakan bensin dengan jalan menuangkan bensin diatas katup yang sudah terpasang pada dudukannya. Jika bensin tidak merembes berarti sudah baik dan bila masih merembes ulangi lagi penyekuran sampai baik. e. Membuat Drat luar Pengertian
Drat adalah salah satu jenis macam ulir segitiga yang berfungsi sebagai pengikat benda kerja supaya tidak lepas.
Tujuan Mengikat benda kerja dengan baik dan kuat. Menghemat tempat. Konstruksinya lebih ringan Alat dan Bahan Alat
: Pahat bubut rata, pahat ulir, jangka sorong dan dial indikator
Bahan : Besi tempa atau kuningan Langkah Pengerjaan 1) Pasang dan jepitlah benda kerja pada cekam. 2) Usahakan benda kerja sntris dan sejajar. 3) Pasanglah pahat bubut rata dan lakukan pemakanan sampai dengan ukuran yang dikehendaki. 4) Setelah selesai lepaskan pahat bubut rata dan gantilah dengan pahat drat usahakan setinggi senter. 5) Pengaturan banyak sedikitnya dapat melihat tabel yang terdapat pada mesin bubut. 6) Lakukan pemakanan sampai mur dapat masuk dengan mudah. 7) Jika sudah dapat masuk dengan lancar dan mudah maka jadilah drat tersebut dan siap dipasang. f. Slyp (meratakan)/memperbaiki permukaan tromol. Pengertian
Rem tromol adalah salah satu jenis macam rem yang berfungsi untuk memperlambat laju roda pada waktu yang diperlukan. Tujuan Meratakan permukaan tromol yang aus, tidak rat supaya rata. Agar kenyamanan lebih rata. Agar kenyamanan kendaraan lebih baik dari sebelumnya Alat dan Bahan Alat
: Pahat bubut dalam, dial indikator, dan amplas.
Bahan : tidak memerlukan bahan karena sifatnya perbaikan. Langkah Kerja 1) Pasang dan jepitlah tromol pada cekam rahang empat. 2) Usahakan tromol sejajar dan sentris terhadap akan dengan menggunakan dial indikator. 3) Pasanglah pahat bubut dalam dengan ujung pahat setinggi senter dan kencangkan baut pengikatnya. 4) Jalankan mesin dengan putaran lambat (ganda) dan sayatlah dari sebelah kanan sampai permukaan tromol rata. 5) Setelah selesai dilanjutkan dengan penghalusan. Dalam hal ini putaran mesin dibuat cepat (tunggal) dengan menggunakan amplas. 6) Tromol siap dipakai kembali. g. Setting Katup Pengertian Lubang katup adalah bagian dari mekanisme katup yang berfungsi sebagai saluran baik pada saluran masuk bahan bakar pada katup hisap maupun gas pada katup batang.
Tujuan Mengembalikan ukuran standar dari lubang katup. Mendapatkan kerapatan antara katup dengan lubang katup. Alat dan Bahan Alat
: Pahat bubut muka, pahat rata, pahat dalam, pahat potong, jangka sorong, dial indikator, alat pemasang bantalan lubang katup.
Bahan : Besi tuang Langkah Kerja 1) Pasang dan jepitlah benda kerja pada cekam. 2) Ushakan benda kerja sentris dan sejajar. 3) Pasanglah pahat muka dan disetting setinggi senter, setelah siap lalu ratakan permukaan bahan dengan pahat muka tersebut. 4) Setelah selesai, ganti dengan pahat rata dan lakukan pemakanan sampai diameter bahan tersebut sama dengan lubang katup. 5) Kemudian ganti pahat rata dengan pahat dalam dan lakukan pemakanan sampai diameter lubang tersebut sama dengan diameter lubang katup standar. 6) Setelah selesai ganti pahat dalam dengan pahat rata kembali untuk membuat sudut dari lubang katup yang akan diperbaiki untuk Eropa sudut lubang katupnya adalah 600, sedangkan untuk mobil Jepang sudut lubang katupnya adalah 450. Tebal pemakanan menyudut ini disesuaikan dengan katup yang akan dipakai apakah sudah sesuai atau belum, kalau sudah selesai dan sesuai potonglah bahan tersebut dengan pahat potong. 7) Setelah selesai dilanjutan dengan pemasangan bantalan yang sudah jadi tersebut. Cara pemasangannya letakkan bantalan tersebut diatas lubang katup yang sudah rusak dan diatas bantalan tersebut dipasang alat pemasang
bantalan katup dan alat tersebut dipukul dengan palu, jangan lupa diberi pelumas pada bantalan tersebut sebelum dipasang pada kedudukannya. 8) Dengan terpasangnya bantalan tadi maka lubang katup sudah bisa digunakan kembali.
h. Mengkorter Blok Mesin Pengertian Blok mesin adalah bagian yang penting dari komponen otomotif yang berfungsi sebagai penggerak kemudian akan ditransmisikan ke komponen gerak yang lain. Tujuan Memperbaiki silinder mesin yang sudah oversize Membuat kenyamanan mesin tetap baik. Membuat kondisi mesin seperti sedia kala. Alat dan Bahan Alat
: Mesin corter, mesin bubut, mesin poles, mikrometer sekrup, press.
Bahan : Boring (besi tuang yang berbentuk silinder. Langkah Pengerjaan Gantilah atau lepas silinder yang telah oversize dengan menggunakan mesin press lalu ganti dengan silinder baru yang terbuat dari bubutan boring yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran silinder semula. Sebelum dipasang pada dudukan bersihkan bagian alas terlebih dahulu dengan amplas besi baru pasang dudukan, pastikan kedudukannya rata. Pasang pahat corter sesuai kedudukan (center), sesuaikan pemakanan pahat dengan
menggunakan mikrometer luar, ukur pemakanan dengan mikrometer dalam, kalau belum sesuai bisa tambahkan pemakanan. Ratakan sisa boring agar rata dengan permukaan blok lalu champer dengan pahat champer. Setelah selesai dilanjutkan press finishing yaitu memoles hasil corteran tadi dengan menggunakan mesin poles tujuannya agar ukurannya lebih sesuai dan keadaannya lebih halus.
i. Mengelas pelek Resing motor Pengertian Mengelas adalah menyambung atau menambal suatu benda yang terbuat dari logam agar benda tersebut kuat dan bisa digunakan. Tujuan Tujuannyya untuk memperbaiki resing yang rusak agar bisa digunakan lagi. Alat dan Bahan Alat
: las gas
Bahan : logam alumunium dan elektroda Langkah Pengerjaan 1) Periksa bagian resing yang rusak. 2) Kemudian mulai pengelasan 3) Setelah selesai biarkan sampai dingin jangan disiram dengan air karena kalau disiram dengan air dikhawatirkan pelek resing cepat rusak lagi sebab laslasannya menjadi kurang kuat. 4) Setelah dingin gerinda hasil las-lasan tadi dengan mesin gerinda tangan sesuai dengan bentuk semula.
5) Kemudian hasil gerindaan itu diamplas sampai halus dan pelek resing sudah dapat digunakan kembali. 2. Waktu Pengerjaan a. Mengcorter Mencorter memerlukan waktu yang cukup lama, untuk mesin motor bisa memakan waktu sekitar 2 jam sedangkan untuk mesin mobil tergantung besar kecil dan jumlah lubang silinder blom mesin. Bila dihitung dari proses pembuatan boring bisa memerlukan waktu sekitar 1 hari, oleh karena itu biaya mengcorter sangat mahal.
b. Mengelas Pekerjaan mengelas merupakan pekerjaan yang cukup mudah bila dikerjakan oleh tenaga yang tidak akan memerlukan waktu yang lama. Waktu yang diperlukan untuk mengelas kurang lebih 20 – 25 menit. c. Mencopot baut Pekerjaan mencopot baut hanya memerlukan waktu lima menit, tapi bila jumlah bautnya banyak bisa lebih lama yaitu sekitar 8 menit. d. Menyekep kruk as Butuh waktu sekitar 1 ½ s.d 2 jam untuk menyelesaikan pekerjaan ini. e. Perbaikan Gardan Untuk memperbaiki 1 buah gardan diperlukan waktu + 3 jam. f. Sok busi Sok busi hanya membutuhkan waktu sekitar ½ jam. g. Menyelep blok Menyelep blok bisa memakan waktu 15 menit. h. Perbaikan as balance Perbaikan as balance memerlukan waktu yang panjang bisa mencapai 1 hari.
B. Kajian Teoritis Dalam kajian teoritis memuat jenis-jenis pekerjaan yang pada dasarnya sama antara yang ada dibengkel dan yang ada disekolah, tetapi ada pula yang berbeda atau tidak terdapat di sekolah misalnya ; mencorter, mreamer dan merebuild. Pekerjaan-pekerjaan tersebut sangat asing bagi anak sekolah yang belum melaksanakan Praktek Kerja Industri. Selain itu mengenai cara-cara melakukan pekerjaan yang ada di industri dan sekolah terlihat perbedaan yang cukup besar. Dalam dunia industri teori-teori yang diajarkan tidak semua yang sama dengan teori-teori yang diajarkan di sekolah, sebab didunia industri yang diperlukan adalah agar benda kerja cepat jadi, ukurannya tepat dan hasilnya bagus. Para pegawai umumnya lebih memilih cara yang paling mudah dan cepat selesai dibanding dengan cara-cara yang seharusnya dilakukan.
1. Membubut a. Memilih pahat Pilihlah pahat yang kuat dan tajam dan cocok untuk benda kerja. Periksa apakah bahan untuk pembuatan pahat cocok dengan benda kerja yang akan dibubut. b. Memasang pahat Bersihkan dahulu rumah pahat. Pasang pahat setinggi senter. Kencangkan baut pada rumah pahat. c. Membuat rata dan lurus pada muka benda kerja Pasanglah benda kerja pada cekam. Miringkan pahat sesuai dengan kebutuhan.
Kencangkan baut pengikat pahat. Gerakkan eretan untang hingga ketengah benda kerja. Sayatlah bagian muka dengan dimulai dari titik tengah. Setelah selesai gantilah dengan pahat lunak. Mulailah membubut benda kerja. Aturlah tebal pemakanan dengan rumus : t : Tebal pemakanan D–d D : Diameter sebelum dibubut
t= 2
d : Diameter setelah dibubut
Aturlah kecepatan pemotoangan dengan rumus : Vc : Kecepatan potong
π .D.n Vc =
m/menit 1000
D : Diameter sbeelum dibubut n : Banyaknya putaran
2. Mengulir Bubutlah poros yang akan dibuat ulir. Bubutlah alur pembebas pahat sedalam ulir. Serongkan eretan atas dan pasanglah pahat ulir. (Ulir metrik <600 sedangkan ulir withworth <550) Ambilah mal ulir untuk mengukur ulir yang akan dibuat. Tempatkan pahat yang tegak lurus pada benda kerja. Tempatkana ujung pahat setinggi senter. Tempatkan tuas-tuas transpoortir menurut tabel sesuai dengan banyaknya gang yang akan dibuat. Masukkan roda gigi kerja ganda.
Jalankan mesin sampai ujung pahat mengenai benda kerja. Aturlah cincin sehingga angka nol (0) pada spindel segaris dengan nol (0) pada erertan lubang. Masukkan eretan sebanyak 3 strip maka pahat akan maju 3 strip. Putarlah cincin pembagi angka 0 pada spindel agar segaris dengan angka 0 (nol) pada eretan lubang. Jalankan mesin. Masukkan tuas penghubung transportir pada satu angka pada petunjuk ulir bertepatan dengan angka 0. Bila pahat sudah sampai pada pembebas putarlah eretan lintang kekenan. Kembalikan eretan ke muka benda kerja dengan putaran balik. Kembalikan eretan dan ujung pahat pada posisi semula. Lakukan berulang-ulang setelah selesai ukur dengan mal ulir. 3. Mengebor Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut : Pasang dan jepitlah benda kerja. Pasang penjepit bor (bower) lengkap dengan bornya pada kepala lepas mesin bubut dan as bor pada mesin bor. Buatlah senter pada sisi muka benda kerja. Kencangkan baut dan mur pengencang. Atur kecepatan putaran dengan rumus : n : putaran Cs n= D
Cs : Kecepatan potong terdapat dalam tabel. D : Diameter bahan (bila berbentuk bundar)
Mulailah mengebor dengan mata bor bediameter kecil setelah itu baru menggunakan mata bor yang berdiameter lebih besar.
Tebal penyayatan pada bor harus diperhatikan agar bor tidak tumpul apalagi patah. 4. Pengefraisan Macam-macam pisau frais a. Pisau frais rata (plan milling cutter). b. Pisau frais muka (face milling cutter). c. Pisau frais samping (side milling cutter). d. Pisau frais ujung (end milling cutter). e. Pisau frais belah (sliting saw). f. Pisau frais roda gigi (spur gear cutter). g. Pisau frais bentuk (fram milling cutter). h. Pisau frais sudut (anguler milling cutter). i. Pisau frais alur T (T slot milling cutter).
Mesin frais dibagi menjadi 4 bila dilihat dari cara pembagian kepala baginya yaitu : a. Pembagian langsung : asal bisa untuk membagi 36 bagian. b. Pembagian sederhana, menggunakan rumus : 40
P : Putaran pena
Z
Z : Jumlah gigi yang akan dibuat
P=
c. Pembagian diferensial, menggunakan rumus : 40
(P : putaran pena)
Z
(P : pasangan roda gigi)
P= 40
40 1
P = (K-G)
P = ((Z -Z) K
Z1
C. Kendala Pelaksanaan Prakerin Banyak kendala-kendala yang penulis hadapi dalam pelaksanaan Prakerin, tetapi dengan sabar dan tawakal Alhamdulillah penulis bisa menghadapinya. Adapun kendalakendala itu antara lain :
1. Siswa sering bersenda gurau dengan karyawan. 2. Kurangnya perhatian dari pembimbing industri. 3. Siswa hanya diberi pekerjaan yang mudah-mudah. 4. Penempatan kerja siswa Prakerin yang tidak sesuai bidangnya. 5. Guru pembimbing jarang menengok ke industri akibatnya perkembangan siswa Prakerin tidak terpantau. 6. Pimpinan perusahaan kurang memberikan perhatian kepada siswa Prakerin. 7. Siswa Prakerin belum dipercaya sepenuhnya diperusahaan. 8. Ada kecenderungan untuk bersantai baik karyawan maupun siswa Prakerin bila pimpinan perusahaan tidak ada ditempat. 9. Kondisi fisik siswa lemah karena pelaksanaan Prakerin berbenturan dengan bulan puasa. 10. Siswa prakerin merasa takut salah jika sedang bekerja. 11. Kurangnya motivasi siswa Prakerin dalam melakukan pekerjaan. BAB III PENUTUP
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan Prakerin beserta tugas-tugas yang berkaitan dengan Praktek Kerja Industri tahun pembelajaran 2004/2005. A. Kesimpulan Setelah melaksanakan Prakerin banyak pelajaran dan pengalaman seta tambahan yang didapat dari dunia industri. Selain itu siswa juga dapat mengetahui dan melihat sendiri degan lebih cermat dan nyata bagaimana cara menjalankan roda usaha dari suatu perusahaan. Dari uraian tersebut bisa ditarik kesimpulan : 1. Pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemampuan dan kedisiplinan semua pekerja akan menunjang mutu produksi.
2. Pengalaman di dunia usaha menjadi bekal bagi penulis bila telah menamatkan belajar. 3. Penulis menyadari pentingnya mempelajari kemungkinan yang akan terjadi selama mengerjakan suatu pekerjaan. 4. Dengan adanya Prakerin penulis memperoleh tambahan ilmu dan keterampilan yang nyata yang tidak diperoleh di sekolah. B. Saran-saran Banyak saran-saran yang ingin penulis sampaikan pada kesempatan ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan pada diri penulis, tidak hanya pada penulis saja tetapi juga sekolah dan dunia industri. Berikut sejumlah saran yang ingin penulis sampaikan pada sekolah maupun dunia industri :
1. Bagi Sekolah a. Hendaknya melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang bonafit. b. Memantau dengan aktif perkembangan siswa Prakerin sedetail mungkin. c. Memilih guru pembimbing yang sesuai dengan jurusan siswa Prakerin sehingga keakraban antara guru pembimbing dan siswa terjalin kuat. d. Guru pembimbing hendaknya memberikan motivasi dan dukungan moral bagi siswa Prakerin terutama yang lokasinya cukup jauh. e. Sekolah harus berani menekan perusahaan agar siswa Prakerin tidak diperlakukan seenaknya. 2. Bagi Dunia Industri a. Perusahaan hendaknya memperlakukan siswa Prakerin layaknya seperti karyawan yang sudah profesional.
b. Bila siswa Prakerin sedang bekerja karyawan hendaknya jangan mengajak bersenda gurau. c. Perusahaan harus mulai belajar menghargai siswa Prakerin. d. Perusahaan diminta mempekerjakan siswa Prakerin sesuai keahliannya. e. Perusahaan hendaknya memberik makan siswa Prakerin terutama yang indekos.
C. Kata Penutup 1. Semoga coretan-coretan yang tidak bermakna ini bermanfaat bagi insan-insan dunia pendidikan. 2. Kepada pembimbing industri maupun pembimbing sekolah terima kasih atas segala bimbingan dan waktunya yang disempat-sempatkan demi kepentingan pendidikan. 3. Kepada semua pembaca harap tulisan ini dijaga sebaik mungkin karena ini merupakan kenangan tersendiri bagi penulis.