PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis ) No. Dokumen : No. Revisi SOP
: 00
Tanggal Terbit : Halaman
: 1 dari 3
UPTD PUSKESMAS
H. Memen Abdurahman, S.Sos,SKM
ARGAPURA
NIP. 19680626 198803 1 001
1. Pengertian
PPOK adalah penyakit paru kronik yang dapat dicegah dan diobati, dikarakteristikkan dengan hambatan aliran udara yang persisten, progresif dan berhubungan dengan peningkatan respons inflamasi kronis di paru terhadap partikel dan gas berbahaya,
2. Tujuan
Sebagai acuan untuk menegakkan diagnosa,menentukan penatalaksanaan,mencegah komplikasi dan menentukan kriteria rujukan sesuai SOP,
3. Kebijakan
SK Kepala UPTD Puskesmas Argapura Tentang Layanan Klinis
4. Referensi
Panduan
praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
Primer,Edisi I, hal 269 – 272 5. Prosedur
1. Petugas Menanyakan keluhan pada pasien, apakah mengalami sesak napas, disertai mengi, batuk kering atau dengan dahak yang produktif dan rasa berat di dada 2. Petugas menanyakan factor keturunan, apakah pasien merokok atau terpapar asap rokok, debu kerja, 3. Petugas menanyakan apakah pernah mengalami masalah pernafasan sebelumnya 4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dengan mengamati adakah 8 tanda sebagai berikut : a. Sianosis sentral pada membran mukosa b. Tanda Hiperinflasi paru seperti ; iga tampak horizontal, bareel chest, (Diameter antero – posterior dan transversal sebanding ) dan abdomen yang menonjol keluar c. Hemidiafragma mendatar d. Laju respirasi istrirahat meningkat lebih dari 20 kali/ menit dan pola napas lebih dangkal e. Purs–lips breathing (mulut setengah katup mencucu), laju ekspirasi lebih lambat memungkinkan pengosongan paru yang lebih efisien,
f. Penggunaan otot bantu napas adalah indikasi gangguan pernapasan g. Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis di leher h. Edema tungkai, 5. Petugas melakukan palpasi dan perkusi, akan sulit menemukan irama jantung di apeks karena hiperinflasi paru, sehingga menyebabkan hati letak rendah dan mudah di palpasi, 6, Petugas melakukan auskultasi untuk menilai adakah penurunan suara napas (walau tidak spesifik untuk ppok), mengi, ronkhi basah kasar saat inspirasi, dan bunyi jantung terdengar lebih keras di area xiphoideus, 7,
Petugas menuliskan resep obat yang bertujuan mengurangi laju beratnya penyakit dan mempertahankan keadaan stabil seperti : a. Bronkodilator oral,kombinasi golongan β2 agonis (salbutamol) dengan golongan xantin (aminopilin dan teofilin), b. Ekspektoran dengan obat batuk hitam (OBH) c. Mukolitik (ambroxol) jika sputum mukoid d. Memberikan Oksigen
Jika terjadi eksaserbasi akut (PPOK berat) tidak tertangani
petugas
merujuk ke RS 6. Diagram Alir Petugas memanggil pasien, dan mencatat identitas dibuku registrasi
Petugas melakukan auskultasi
Petugas menuliskan resep obat
Petugas melakukan anamnesa
Petugas melakukan palpasi dan perkusi
Jika terjadi eksaserbasi akut (PPOK berat) tidak tertangani petugas merujuk ke RS
Petugas memeriksa tandatanda vital pasien
Petugas memeriksa fisik pasien Petugas memberikan edukasi kepada pasien
Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi direkam medic pasien
7. Unit terkait
1. Poli Umum 2. PAL 3. UGD 4. Farmasi
8. Rekaman Histori Perubahan
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tgl, mulai diberlakukan