Post Kapitalisme

  • Uploaded by: api-3829332
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Post Kapitalisme as PDF for free.

More details

  • Words: 1,535
  • Pages: 20
KHILAFAH ISLAMIYYAH: POST SEKULERISME

Syamsuddin Ramadlan

Khilafah Islamiyyah Dalam Perspektif Realistik-Obyektif 1. Apakah Khilafah Islamiyyah Mampu Menjawab Trend Global? 2. Apakah Khilafah Islamiyyah Mampu Mengatasi Problem Global? 3. Apa Landasan Normative Wajibnya Menegakkan Khilafah?

TREND GLOBAL 1. Keinginan Membangun Peradaban Dunia Yang Saling Menopang dan Mendukung: Hancurnya Negara Bangsa. 2. Kehancuran Ekosistem Dunia Akibat Industrialisasi dan Proses Sekulerisasi. 3. Kenestapaan Manusia Modern; Alienasi, Kehampaan Rohani, dan Mentalitas Mesin. 4. Espektasi Akan Lahirnya Sistem Anti Rasisme, Fasisme, dan Materialisme.

Diskriminasi,

KHILAFAH ISLAMIYYAH MENJAWAB TREND GLOBAL 1. Khilafah Islamiyyah Model Kenegaraan Global Tanpa Sekatsekat Negara Bangsa . 2. Khilafah Islamiyyah Berorientasi Pada Kemakmuran, Balansitas Alam, Keadilan, dan Kesejahteraan. 3. Khilafah Islamiyyah Menyediakan Ruang yang Sangat Luas Untuk Aspek-aspek Kerohaniaan. 4. Khilafah Islamiyyah Menghapus Diskriminasi Ras, Bangsa, dan Keturunan.

PROBLEM GLOBAL: KORBAN KAPITALISME GLOBAL

1. Kesenjangan Distribusi Pendapatan Dunia 2. Standar Hidup Penduduk Negara Dunia Ketiga Yang Rendah 3. Rusaknya Ekosistem Dunia

KESENJANGAN PENDAPATAN DUNIA Pada tahun 1997, total produk nasional dari seluruh negara di dunia mencapai lebih dari US$ 29 triliun. Dari total tersebut, lebih dari US$ 22 triliun dihasilkan oleh negara-negara maju dan kurang dari US$ 7 triliun dihasilkan oleh negara-negara berkembang. Ditinjau dari sudut penyebaran penduduk dunia, maka sekitar 80% dari nilai total pendapatan dunia dihasilkan oleh negara-negara maju yang jumlah penduduknya kurang dari 20% penduduk dunia. Ini menunjukkan bahwa lebih dari 4/5 penduduk dunia hanya menghasilkan 1/5 dari total output dunia. Yang lebih penting lagi, negara-negara Dunia Ketiga yang penduduknya hampir meliputi 80% dari total penduduk dunia hanya memperoleh bagian pendapat di bawah 20% dari total pendapatan dunia. Kenyataan ini menunjukkan betapa timpangnya pendapatan antara negaranegara Dunia Ketiga dengan negara-negara maju. Pada tahun 1997, pendapatan per kapita paling tinggi di dunia adalah Swiss. Angka perkapitanya 403 kali dibandingkan dengan tingkat pendapatan per kapita dari salah satu negara termiskin di dunia, Ethiopia, dan masih 114 kali lebih besar dibanding dengan negara terluas di dunia, yakni India.

Kesenjangan Distribusi Pendapatan Dunia Pendapatan Negara-negara Dunia Ketiga Negara dengan Penduduk Paling Besar

Jumlah Penduduk (juta orang)

GNP Per Kapita (dalam US$)

1. China

1227

860

2. India

961

390

3. AS

268

4. Indonesia

Jumlah Penduduk (ribuan orang)

GNP Per Kapita (dalam US$)

1. Nauru

8

8070

2. Tuvalu

11

330

28700

3. Saint Kitts-Nevis

41

6160

200

1110

4. Antiqua $ Barbuda

66

7380

5. Brasil

164

4720

5. Dominica

74

3120

6. Rusia

147

2740

6. Seychelle

78

6880

7. Pakistan

137

490

7. Kiribati

83

910

8. Jepang

126

37850

8. Tonga

98

1830

9. Bangladesh

124

270

9. Grenada

99

3000

10. Nigeria

118

260

10.Saint Vincent

112

2500

 

 

 

 

 

Negara dengan Penduduk Paling Sedikit

 

Ketimpangan Pendapatan Global antara 20% Penduduk Dunia yang Terkaya dan yang Termiskin, 1960-1991 % Pendapatan Global Tahun

20% Termiskin

Rasio Pendapatan

20% Terkaya

Terkaya Termiskin

terhadap

1960

2,3

70,2

30 banding 1

1970

2,3

73,9

32 banding 1

1980

1,7

76,3

45 banding 1

1991

1,4

85,0

61 banding 1

Kemiskinan Absolut di Negara-negara Berkembang, 1993 Wilayah atau Kelompok Negara

Jumlah Penduduk yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan (%)

Proporsi Jumlah Keseluruhan Penduduk Miskin (%)

Jumlah Penduduk Miskin (juta orang)

Negara-negara Arab

4

1

11

Amerika Latin dan Karibia

24

9

110

Asia Timur, Asia Tenggara, dan Wilayah Pasifik

26

34

446

Sub-Sahara Afrika

39

17

219

Asia Selatan

43

39

515

Seluruh Negara Berkembang

32

100

1301

Jumlah Penduduk Kurang Gizi

Kawasan

Jumlah Orang (juta)

% dari Total Penduduk

Amerika Latin

112

36

Asia

707

63

Timur Tengah

61

33

Afrika

193

61

Total

1073

55

Deprivasi Kesehatan Manusia di Negara-negara Dunia Ketiga, 1995 Bentuk Deprivasi

Jumlah Penderita

Ketiadaan akses pelayanan kesehatan

766 juta

Ketiadaan sumber air bersih

1,2 miliar

Ketiadaan sanitasi

1,9 miliar

Kematian balita (sebelum berumur 5 tahun)

12,2 juta

Malnutrisi di kalangan balita (di bawah 5 tahun)

158 juta

 

 

Rasio Penyediaan Biaya Pendidikan Tahunan Per Siswa pada Berbagai Tingkat Pendidikan Biaya Relatif Pendidikan

  Kelompok Negara

Menengah Terhadap  Dasar

Tinggi Terhadap  Dasar

Amerika  Serikat,  Inggris,  Selandia Baru, 

6,6

17,6

Malaysia,  Ghana,  Korea  Selatan,  Kenya,  Uganda,  Nigeria, dan India

11,9

87,9

Persentase Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan di Sejumlah Negara-negara Berkembang (persen). Negara

Tahun

A

B

C

D

Aljazair

1989

9,2

24,2

28,9

5,8

Tunisia

1989

11,2

20,4

17,4

5,2

Ghana

1988

3,4

7,6

13,5

14,7

Kenya

1986

13,5

15,6

22,2

5,4

Zimbabwe

1987

1,6

6,8

11,6

-

Malaysia

1985

4,7

22,9

30,6

3,9

India

1989

2,0

3,0

9,0

12,0

Indonesia

1985

0,6

1,5

7,5

5,3

Sri Lanka

1981

4,5

14,5

15,1

4,2

Pantai Gading

1985

1,0

5,2

21,7

13,7

 

 

 

 

 

 

Catatan: A = Pengangguran di kalangan yang tidak berpendidikan B = Pengangguran di antara lulusan sekolah dasar C = Pengangguran di antara lulusan sekolah lanjutan D = Pengangguran di antara lulusan universitas Sumber : UNDP, Human Development Report, 1993, hal.38

Masalah Lingkungan Hidup Tingkat kesuburan tanah per kapita merosot 1,9% per tahun. Masalah ini pada gilirannya memperparah kelangkaan lahan subur yang kemudian memaksa penduduk miskin di daerah pedesaan untuk mengandalkan hidupnya pada lahan-lahan marjinal yang produktivitas dan kesuburannya sangat terbatas. Sejauh ini diperkirakan bahwa lebih dari 60% penduduk termiskin di berbagai negara berkembang harus mempertahankan kelangsungan hidupannya dengan mengandalkan lahan pertanian marjinal yang sulit ditanami. Akhirnya, hutan yangt jumlahnya semakin sedikit dibabat dan diolah menjadi lahan garapan. Akibatnya, setiap tahunnya, dunia kehilangan sekitar 270.000 kilometer persegi lahan subur. Secara keseluruhan 1,2 miliar area lahan telah kehilangan kesuburannya. Untuk membayangkan luas area ini, bayangkan luas wilayah Cina dan India yang dijadikan satu. Buruknya sanitasi dan kesehatan yang dialami penduduk negara berkembang telah menyebabkan masalah-masalah baru. Hampir 80% dari total penyakit yang diderita oleh penduduk negara Dunia Ketiga diakibatkan karena sanitasi air yang payah. Sembilan puluh persen (90%) dari total kematian anak-anak yang jumlahnya mencapai 13 juta jiwa setiap tahunnya juga disebabkan karena masalah serupa. Meskipun begitu, jumlah penduduk yang harus hidup tanpa sanitasi dan air bersih justru terus meningkat. Pada periode antara tahun 1970 sampai tahun 1980, jumlahnya terus bertambah 135 juta jiwa.

KAPITALISME

Akar Problem Global

KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

RENDAHNYA KUALITAS HIDUP

KESEHATAN

KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN DERIVAT

PENDIDIKAN

LINGKUNGAN

KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN DERIVAT

PEKERJAAN

KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN DERIVAT

KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN DERIVAT

KHILAFAH ISLAMIYYAH DALAM PERSPEKTIVE NORMATIVE ◙

Perintah untuk mentaati ulil amri (pemimpin negara). [al-Nisaa’:59]. Pendekatan dalalat al-iltizam



Perintah untuk menerapkan hukum Islam secara menyeluruh. [AlBaqarah:208]. Kaedah “ma laa yatimmu al-wajib fahuwa waajib”



Adanya kewajiban bagi kaum muslim untuk bersatu dalam sebuah institusi dan kepemimpinan (ummah wahidah). “Siapa saja yang dating kepada kalian –sedangkan urusan kalian berada di tangan seorang (khalifah)— kemudian dia hendak memecah belah kesatuan jama’ah kalian, maka bunuhlah dia.”[HR. Muslim]



Daulah Islamiyyah merupakan institusi yang secara syar’iy berhak untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. “Ketetapan imam dapat menyelesaikan persengketaan.”



Nash-nash syara’ juga telah menjelaskan secara rinci wajibnya kaum muslim mengangkat seorang pemimpin negara yang akan mengurus urusan mereka. [lihat dalam Sunnah]



Ijma’ Shahabat.

KESIMPULAN 1. Khilafah Islamiyyah adalah kenyataan obyektif, normative, dan sejarah. 2. Menegakkan Khilafah Islamiyyah adalah tanggung jawab teragung bagi kaum muslim 3. Khilafah Islamiyyah adalah penyelamat peradaban manusia dari kehancuran

Masalah Lingkungan

Dampak Terhadap Kesehatan

Dampak Terhadap Produktivitas

Polusi air dan kelangkaan air bersih

Lebih dari 2 juta orang mati dan miliaran penyakit terjadi setiap tahunnya akibat dari tercemarnya air, kondisi kesehatan setiap keluarga sangat buruk dan rapuh akibat dari kelangkaan air bersih

Kemersotan hasil dari budidaya perikanan; waktu penduduk desa dan kota terbuang sekedar mencari air; sebagian kegiatan produktif terpaksa ditunda karena air bersih untuk kebutuhan sehari-hari tidak ada

Polusi udara

Aneka penyakit akut dan kronis terutama saluran pernafasan dan paru-paru; 300 ribu hingga 700 ribu manusia khususnya anak-anak meninggal secara dini per tahun; 400 – 700 juta penduduk negara Dunia Ketiga, terutama wanita dan anak-anak mengalami gangguan pernafasan karena sistem ventilasi di rumahrumah yang sangat buruk dan sering dipenuhi oleh kepulan asap kotor yang sangat menyesakkan

Penghentian aktivitas transportasi dan industri pada masa kritis; dampak hujan asam terhadap hutan dan sumber-sumber air di bawah tanah; yang mengikis kesuburan lahan dan segala sesuatu yang terdapat di atasnya

Limbah padat dan limbah yang berbahaya

Aneka penyakit banjir dan limpahan sampah, teracuninya air serta sumber-sumbernya yang berskala local tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan

Pencemaran atas sumber-sumber air di bawah permukaan tanah

 

Degradasi kualitas  tanah

Penyusutan kecukupan gizi kalangan  penduduk yang paling miskin oleh karena  lahan mereka semakin tidak mampu  menyediakan bahan-bahan pangan secara  memadai; kemungkinan menjadi gurun pasir  juga semakin besar

Penyusutan GNP antara 0,5 – 1,5% per  tahun; pengikisan sumber air di bawah  tanah; menyulitkan kegiatan transportasi  sungai; dan memukul investasi  hidroelektrik

Pembabatan hutan  atau deforestasi

Banjir yang akan banyak merenggur harta  serta jiwa manusia; resiko penyebaran  penyakit

Lenyapnya sumber daya yang sangat  berharga, bukan hanya kayu, tetapi juga  produk-produk hutan lainnya yang jenis  dan nilainya tidak terhitung besarnya.

Kemerosotan  biodeversitas

Sumber obat-obatan potensial yang sangat  berharga lenyap

Penurunan kemampuan adaptasi  ekosistem dan hilangnya sejumlah besar  sumber daya lingkungan hidup yang  esensial, sehingga perlindungan alam  kian lemah

Perubahan kondisi  atmosfer

Kemungkian penyebaran bibit-bibit penyakit  lama dan baru; tekanan iklim, sinar matahari  langsung, dan berbagai resiko mengerikan  akibat penipisan lapisan ozon (300 ribu kasus  baru penyakit dan kanker kulit per tahun);  1,7 kasus katarak (penyakit mata) akibat  terpaan langsung sinar ultra violet.

Kenaikan permukaan air laut yang  merusakkan investasi-investasi di tepian  dan daerah sekitar pantai; perubahanperubahan produktivitas pertanian secara  tidak terduga; gangguan mata rantai  kehidupan laut.

Related Documents

Post Kapitalisme
November 2019 19
Kapitalisme
July 2020 30
Kapitalisme
May 2020 19
Paham Kapitalisme
May 2020 20
Hegemoni Kapitalisme
April 2020 17