POLICY PAPER BALAI BESAR RISET SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN PENGEMBANGAN MODEL USAHA EKONOMI PRODUKTIF BAGI WANITA NELAYAN PEMBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN Dipersiapkan oleh: Kelti Sosial, Antropologi dan Kelembagaan
BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN Jakarta, 22 Maret 2008
Policy Paper/hikmah documents/ 22 Maret 2008
PENGEMBANGAN MODEL USAHA EKONOMI PRODUKTIF BAGI WANITA NELAYAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN Latar Belakang Ketidak-berdayaan nelayan terkait dengan tingkat pendapatan yang sangat rendah, menuntut peningkatan peran kaum perempuan (istri) untuk menopang ekonomi keluarga melalui keterlibatannya dalam pencarian nafkah tambahan. Dari waktu ke waktu, kontribusi tenaga kerja perempuan terhadap rumah tangga nelayan meningkat secara signifikan, dan berkembang menjadi salah satu mata rantai yang tidak dapat diabaikan dalam ekonomi nelayan, terutama untuk kalangan masyarakat nelayan starata bawah. Saat ini, sebagaian besar isteri nelayan. tidak hanya bergelut dalam urusan domestik rumah tangga, melainkan juga memainkan fungsi-fungsi ekonomi penting dalam industri perikanan, tidak hanya pada usaha-usaha pengolahan sebagaimana terjadi pada masamasa sebelumnnya tetapi juga termasuk segmen-segmen yang secara tradisi identik dengan usaha kaum pria, misalnya kegiatan penangkapan di perairan dangkal, dan kegiatan jasa dan perdagangan. Namun demikian, dalam berbagai aspek kajian ataupun program-program pembangunan pesisir wanita nelayan tidak banyak tersentuh. Ketika berbicara tentang nelayan yang terlintas dalam pikiran adalah kaum pria yang sebagian atau seluruh hidupnya berjuang menghadapi gelombang besar atau angin kencang untuk memperoleh hasil tangkapan ikan. Pikiran demikianlah yang mendorong lahirnya program pembangunan perikanan yang bias gender seperti nampak pada berbagai program pemberdayaan masyarakat pesisir. Dalam kegiatan perikanan laut wanita nelayan berperan sangat strategis terutama pada ranah pasca panen dan pemasaran hasil perikanan. Untuk berbagai program pembangunan ke depan perlu menyediakan kesempatan kepada wanita nelayan untuk memiliki peluang yang sejajar dengan pria. Optimalisasi peran wanita nelayan dalam pembangunan pesisir hanya dapat dilakukan melalui integrasi kebijakan pembangunan dan pemberdayaan perempuan ke dalam kebijakan nasional,
propinsi atau
kabupaten/kota baik pada ranah perencanaan, pelaksanaan, pemantauan maupun evaluasi pembangunan.
Policy Paper/hikmah documents/ 22 Maret 2008
Upaya ini tidaklah mudah dilakukan jika tidak didukung adanya kesadaran dan kepekaan para pengambil kebijakan tentang kesetaraan dan keadilan gender yang diikuti oleh program-program yang dapat menjamin keterlibatan para wanita.
Policy Paper/hikmah documents/ 22 Maret 2008