PEMUDA
HARAPAN
BANGSA
( Sebuah Satire ) Luqmanul
Hakim
Effendi
Kami muda-mudi Indonesia Buah senggama ayah-bunda Penerus bangsa kebanggaan agama Bersemangat empat-lima Berjiwa Pancasila Ruh soempah-pemoeda katanya….. Duhai papa-mama, Jangan sewot dan marah-marah sekarang jaman t’lah berubah Di era demokrasi ini buka-bukaan adalah keseharian kami Jangan halang-halangi ekspresi kebablasan kami Kami bosan dengar wanti-wanti Kalian diam-tenanglah di rumah banyak-banyak berdoa dan mengaji. Wahai bapak dosen, Duhai ibu guru, Kami ini muda-mudi Indonesia Persetan pada calculus dan fisika Buat apa sekolah Tak guna kuliah kalau akhirnya menganggur juga Lebih baik lenggak-lenggok di televisi Lebih enak jadi selebriti Umbar aurat lebih jelas juntrungan sekarang ‘kan jaman serba instan. Assalamu’alaikum pak ustadz….. Kami muda-mudi Indonesia Siang Romadhon kami puasa karena sudah budaya Lailatul Qodr kami hura-hura nenggak Martini dan Tequila Salam Kristus romo pendeta….. Kami ini muda-mudi zamrud khatulistiwa Minggu pagi kebaktian Malam minggunya kemaksiatan Bapak ustadz, romo pendeta Omong kosong siksa neraka Dongeng takhayul inti agama.
Selamat malam Pancasila sakti, Kami pemuda-pemudi Indonesia sudah melupakanmu dalam hingar Hoobastank, pada dentuman bising Dragon Fly, Millenium, & Vertigo, di renyahnya KFC, atau segarnya Coca-Cola, pada kehangatan najisnya San Miguel, bahkan di shooting live-nya VCD Bandung Lautan Asmara Ayolah, jangan hadang modernisasi Terbanglah bersama kami gumuli gemerlap malam yang funky-horny Lupakan masa depan bangsa Tinggalkan filosofimu yang suci sekarang ‘kan tidak ada PKI lagi dan kesaktianmu sudah kuno, basi. Wahai para pemimpin bangsa, Selamat datang di era hedonisasi buah karya kalian sendiri Terlalu toleran pada USA Kami pemuda-pemudi Indonesia sedang bersiap membantumu menghancurkan bangsa. Nusantara tercinta, dag…. dig…. dut…. F*** you ! ###oo### Selasa / 31 Agustus 2004 / 08.01 WIB. KBB 41, Bandung. Potret pola pikir sebagian muda-mudi Indonesia.