O
M1
1,7 1,5 1,3 1,1 0,9 0,7 0,5 0,3 0,1 W
S
-1.0 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 - 0,1 - 0,2 - 0,3 - 0,4 -0,5 -0,6
T
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
Opportunity 1. Ruang tulip II C menerima mahasiswa peraktek dalam melakukan asuhan keperawatan 2. Bersedianya para karyawan dalam menerima masukan 3. Adanya kesempatan untuk meningkatkan profesionalisme perawat 4. Status RSUD Ulin sebagai Rujukan Bertipe A 5. Adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam hal pembiayaan 6. Kebijakan pemerintah untuk menambah sarana dan prasarana di RS. 7. Memiliki cleaning service yang membantu menjaga dan mengelola kebersihan ruangan serta adanya instalasi perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit yang bisa digunakan 8. Diharapkan adanya instalasi perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit yang bisa digunakan 9. Adanya mahasiswa S1 Keperawatan yang berpraktik diruang jantung 10. Adanya kebijakan SP2KP 11. Adanya mahasiswa profesi ners praktik manajemen keperawatan 12. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa yang berpraktek dengan perawat diruangan 13. Adanya mahasiswa profesi ners yang praktik manajemen keperawatan 14. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa yang
Threatened 1. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih professional 2. Semakin banyaknya rumah sakit swasta yang menawarkan pelayanan keperawatan yang berkualitas yang bisa menjadi pesaing 3. Berlakunya undangundang keperawatan dapat menjerat perawat jika asuhan keperawatan yang diberikan tidak sesuai 4. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional dengan harga terjangkau 5. Persaingan Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan keperawatan 6. Adanya persaingan dengan RS lain 7. untuk mengoptimalkan fasilitas sarana dan prasarana di RSUD Ulin Banjarmasin terutama diruang jantung. 8. Adanya tuntutan dari pasien untuk melengkapi fasilitas yang ada diruangan. 9. Adanya pengaruh terhadap akreditasi rumah sakit 10. Adanya persaingan antar rumah sakit 11. Adanya persaingan antar rumah sakit 12. Tuntutan masyarakat akan pelayanan optimal 13. Masyarakat semakin kritis terhadap pelayanan keperawatan 14. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesional 15. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 16. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
sedang berpraktik dengan perawat ruangan Bersedianya klien dan keluarga untuk memberikan informasi pada kegiatan TT Adanya mahasiswa keperawatan yang berpraktek di ruangan. Adanya mahasiswa praktek yang akan menerapkan ronde keperawatan Adanya kesempatan pada ruangan untuk mengadakan ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktik Adanya kerja sama yang baik antara petugas farmasi perawat dan mahasiswa Adanya kesempatan pemebeharuan tentang metode asuhan keperawatan untuk meningkatkan mutu Kebijakan pemerintah tentang profesionalisme
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Strength 1. Jenis ketenagaan diruangan 2. S2 keperawatan : 1 perawat 3. S1 keperawatan Ners : 4 perawat 4. S1 keperawatan : 3 perawat 5. DIII keperawatan : 9 perawat 6. Adanya perawat yang mengikuti seminar dan workshop serta pelatihan yang berguna 7. Banyak perawat yang sudah memiliki pengalaman kerja lebih
1. Perawat menjaga dan merawat sarana dan prasarana yang ada di ruangan 2. Perawat maupun cleaning service harus lebih tanggap terhadap fasilitas prasarana dan sarana diruangan ketika ada yang bermasalah 3. Pertahankan dan tingkatkan mutu asuhan keperawatan yang sudah di jalankan
masyarakat untuk pelayanan yang lebih professional Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih profesional Persaingan dalam pemberi pelayanan semakin kuat Adanya tuntutan klien untuk mendapatkan pelayanan yang professional Perlunya menjaga kepercayaan antara klien/keluarga dengan sentralisasi yang dilakukan Diperlukannya aspek legal dari penerimaan obat untuk meningkatkan legalitas dan kepercayaan Adanya tuntutan tanggungjawab dan tangggung gugat dari masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang lebih baik.
1. Perawat menyiapkan handrub pada setiap bed 2. Memelihara setiap barang kesehatan inventaris 3. Peraturan dan tata tertib diruangan lebih ditegaskan jika ada pasien yang tidak ada menaati tata tertib 4. Pertahankan dan tingkatkan mutu asuhan keperawatan yang sudah di jalankan
dari 5 tahun 8. Adanya dokter spesialis bidang kardiovaskuler 9. Dana operasional ruangan diperoleh dari rumah sakit 10. Dana kesejahteraan pegawai diperoleh dari rumah sakit melalui jasa pelayanan dan insentif 11. Adanya Variasi karakteristik dari klien (umum, Jamkesprov dan BPJS) 12. Tersedianya peralatan medis yang sudah cukup sesuai standar. 13. Semua perawat di ruangan mampu menggunakan sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit sesuai SOP 14. Tersedia sarana dan prasarana untuk klien dan tenaga kesehatan 15. Adanya WC disetiap blok ruangan 16. Tersedianya bak sampah medis dan non medis 17. Tindakan yang dilakukan oleh 18. perawat sudah sesuai dengan SOP 19. Sudah tersedianya SAK dan SOP untuk ruangan jantung 20. Sebagai rumah sakit pendidikan tipe A 21. Sudah ada model asuhan keperawatan yang digunakan yaitu modular 22. Penerapan asuhan keperawatan sesuai dengan visi dan misi ruangan 23. Komunikasi antar perawat cukup efektif 24. Mempunyai standar asuhan keperawatan dan protap setiap tindakan seperti SAK dan SPO 25. Di ruang Tulip IIC
26.
27.
28.
29.
30. 31.
32.
33.
34.
35. 36.
37.
38.
39.
sudah dilakukan penerimaan klien baru Adanya serah terima klien untuk perawat yang mengantar dengan perawat yang jaga Tersedianya format lembar serah terima klien dan ruang lain ,OK,IGD, adanya lembar tata tertib klien dan keluarga klien dan lembar infrom consent sterelisasi obat Timbang terima sudah dilakukan sesuai dengan pergantian shift di ruangan. Perawat dan mahasiswa praktik terlibat secara aktif Ada interaksi selama timbang terima Adanya perawat yang memiliki sertifikasi (s.kep.,ners) yang tepat untuk menjalankan ronde keperawatan Adanya SDM rumah sakit yang memadai baik dari tim medis (dokter spesialis, gizi, farmasi dan tim non medis lainnya) yang mendukung untuk terlaksananya ronde keperawatan. Pengelolaan sentralisasi obat sudah di kelola oleh bagian farmasi Adanya catatan untuk pemberian obat baik secara injeksi dan obat oral Sarana dan prasarana yang tersedia Adanya sistem pendokumentasian yang jelas Format pendokumentasian sudah tersedia Telah dilaksanakan pendokumentasian dengan model SOAPIE Adanya dukungan bidang keperawatan
Weakness 1. Masalah pendidikan terakhir terbanyak DIII Keperawatan tanpa profesi ners sebanyak 9 orang. 2. Masalah tenaga kerja di ruang jantung menurut teori dougless dan lokakarya PPNI seharusnya 4 orang dan 7 orang, sedangkan di ruang jantung hanya 2 orang. 3. Masalah pelatihan banyak tidak update karena banyak pelatihan terakhir sebanyak 2013 kebawah. 4. BOR (Bed Occupancy Rate) yang tidak ideal 5. Tidak ada bagan alur pembayaran 6. Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana yang tersedia seperti : Terdapat alat Spygnamometer ada yang rusak, kurangnya handrub pada bed pasien 7. Ketidakdisiplinan pengunjung terhadap peraturan ruangan, seperti keluarga yang menemani pasien lebih dari satu orang. 8. Terkadang perawat melakukan tindakan tidak sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan oleh rumah sakit 9. SOP yang digunakan tahun 2015 10. Terlaksananya tindakan ronde keperawatan namun belum berjalan secara optimal 11. Belum memiliki ruang diskusi yang tepat untuk melaksanakan
1. Pertahankan dan tingkatkan mutu asuhan keperawatan yang sudah di jalankan
1. Pengadaan bagan alur pembayaran 2. Pertahankan dan tingkatkan mutu asuhan keperawatan yang sudah di jalankan
ronde keperawatan 12. Overan yang dilakukan biasanya hanya pada shift pagi dihadapan pasien sedangkan pada shift sore dan malam hanya dilakukan di nurse station sehingga belum maksimal 13. Timbang terima tidak diawali dengan doa bersama, hanya diawali dengan salam 14. Timbang terima yang dilakukan belum terstruktur dengan baik 15. Ronde keperawatan dilaksanakan tanpa adanya proposal 16. Pengelolaan dan penyimpanan obat yang kurang maksimal 17. Tidak ada pencantuman jam pada tindakan yang telah dilakukan 18. Pada intervensi ada beberapa yang tidak mencantumkan berkolaborasi dengan tim medis lain 19. Pada pendokumentasian “evaluasi” ditemukan beberapa penulisan yang kurang rapi