Pmet. Penel. Kuantitatif.pptx

  • Uploaded by: Anonymous weElSE
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pmet. Penel. Kuantitatif.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,284
  • Pages: 60
HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN  PENGETAHUAN (KNOWLEDGE): APA YANG DKETAHUI.

 ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE): USAHA YANG BERKAITAN

DENGAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN TENTANG PHENOMENA ALAMIAH.

DUA PANDANGAN TENTANG ILMU PENGETAHUAN  PANDANGAN STATIS MENGANGGAP ILMU PENGETAHUAN

SEBAGAI PRODUK DALAM BENTUK A BODY OF KNOWLEDGE (BUKU, HASIL PENELITIAN, ARTIKEL JURNAL, DSB.)  PANDANGAN DINAMIS MENGANGGAP ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI KEGIATAN, CARA KERJA, ATAU PROSEDUR KERJA SEPERTI YANG DIPERLIHATKAN OLEH PARA ILMUWAN (AL. TELITI, KRITIS, OBYEKTIF, CERMAT, TIDAK GEGABAH, DSB.). PANDANGAN DINAMIS INI MERUPAKAN ASPEK HEURISTIK ILMU PENGETAHUAN YANG BERFUNGSI UNTUK MENENTUKAN, ATAU MENYATAKAN.

FUNGSI ILMU PENGETAHUAN  MEMPERBAIKI SESUATU, MEMBUAT KEMAJUAN

(ASPEK PRAKTIS), BELAKANGAN DIKENAL SEBAGAI TEKNOLOGI

 MEMBANGUN HUKUM-HUKUM MENGENAI

PERILAKU PERISTIWA-PERISTIWA ATAU OBYEKOBYEK EMPIRIK SEHINGGA MEMUNGKINKAN KITA MENGHUBUNGKAN SEMUA PENGETAHUAN TENTANG KEJADIAN-KEJADIAN YANG LEPASLEPAS.

TUJUAN ILMU PENGETAHUAN TUJUAN POKOK ILMU PENGETAHUAN ADALAH MEMBANGUN TEORI.  TEORI ADALAH SEPERANGKAT KONSEP-KONSEP DAN PRINSIP-

PRINSIP YANG MELUKISKAN, MENJELASKAN, DAN MEMPREDIKSIKAN PHENOMENA (McCOWEN & ROOP, 1992, HLM 5).

 TEORI ADALAH SEPERANGKAT KONSTRUK (KONSEP), DEFINISI,

DAN PROPOSISI YANG SALING BERHUBUNGAN YANG MEMBERIKAN PANDANGAN SISTEMATIK PHENOMENA DENGAN CARA MENSPESIFIKASIKAN PHENOMENA TSB. (KERLINGER, 1973, HLM. 9)

BEBERAPA JENIS TEORI  TEORI INTUITIF, BERDASARKAN PENGALAMAN

 TEORI FORMAL (ILMIAH), BERDASARKAN

PENELITIAN (EKSPERIMEN)  TEORI KECIL (SMALL THEORY) DENGAN APLIKASI TERBATAS  TEORI BESAR (GRAND THEORY) DENGAN GENERALISASI YANG LUAS

PERAN PENELITIAN DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PENELITIAN ILMIAH ADALAH PENYELIDIKAN YANG SISTEMATIK, TERKONTROL, EMPIRIK DAN KRITIS TERHADAP PROPOSISI-PROPOSISI HIPOTETIK MENGENAI HUBUNGAN YANG DIPERKIRAKAN ADA ANTARA PHENOMENA ALAMIAH.

DUA CIRI POKOK PENELITIAN ILMIAH ADALAH:

(1)

SISTEMATIK DAN TERKENDALI

(2)

EMPIRIK

PERAN PENELITIAN DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

PENELITIAN MERUPAKAN SARANA UTAMA DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

APA PENELITIAN (RESEARCH) ITU? 1. AWAY OF DEALINGWITH IDEAS. IDEAS MENCAKUP: KONSEP, KONSTRUK, DEFINISI, PROPOSISI ATAU PERNYATAAN TENTANG RELASI ANTARA KONSEP-KONSEP 2. UPAYA SISTEMATIK UNTUK MEMPEROLEH JAWABAN TERHADAP PERTANYAAN. JAWABAN TERSEBUT BISA BERSIFAT  UMUM DAN ABSTRAK (PENELITIAN DASAR, MURNI)  SPESIFIK DAN KONGKRIT (PENELITIAN TERAPAN)

MASALAH PENELITIAN MASALAH PENELITIAN:  SUATU PERTANYAN YANG MENYATAKAN SUATU SITUASI YANG MEMERLUKAN PEMBAHASAN, PENYELIDIKAN, ATAU PEMECAHAN  SUATU PERTANYAAN YANG MENANYAKAN BAGAIMANA VARIABEL BERHUBUNGAN

JENIS-JENIS MASALAH  BUKAN MASALAH ILMIAH (NON-SCIENTIFIC PROBLEM)

-MASALAH REKAYASA (ENGINEERING) Bagaimana kita dapat melakukan integrasi antara PRI dan NON-PRI -MASALAH NILAI (VALUE) Bagaimana kita dapat mengajar sebaik-baiknya? -MASALAH KABUR (VAGUE) Kerukunan rasial tergantung pada saling pengertian

 MASALAH ILMIAH

HIPOTESIS SUATU PERNYATAAN YANG BERBENTUK DUGAAN TENTANG HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL ATAU LEBIH.

HIPOTESIS SELALU DINYATAKAN DALAM KALIMAT DEKLARATIF YANG MENYATAKAN SECARA UMUM ATAU SPESIFIK HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DAN VARIABEL.

DUA KRITERIA HIPOTESIS ATAU RUMUSAN HIPOTESIS YANG BAIK  MENYATAKAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DAN

VARIABEL  MEMILIKI IMPLIKASI BAHWA PERNYATAAN TERSEBUT

DAPAT DIUJI.

CONTOH HIPOTESIS:  BELAJAR BERKELOMPOK MENINGKATKAN

PEROLEHAN ANGKA KEMAJUAN BELAJAR (RELATIF MUDAH DIUJI).  PELATIHAN FUNGSI MENTAL TIDAK ADA

PENGARUHNYA TERHADAP BELAJAR FUNGSI MENTAL TERSEBUT DI MASA YANG AKAN DATANG (SULIT DIUJI SECARA EMPIRIK).

PENTINGNYA MASALAH DAN HIPOTESIS  MERUPAKAN ALAT KERJA TEORI. HIPOTESIS

DAPAT DITURUNKAN DARI TEORI ATAU HIPOTESIS LAIN.

 DAPAT DIUJI ATAU DIPERLIHATKAN BENAR ATAU

SALAH SECARA EMPIRIK.

 PIRANTI YANG AMPUH (POWERFUL) UNTUK

PENGEMBANGAN PENGETAHUAN (TIDAK ADA ILMU TANPA HIPOTESIS)

MANFAAT (VIRTUES) MASALAH DAN HIPOTESIS  MENGARAHKAN PENYELIDIKAN (INVESTIGATION)  MEMUNGKINKAN PENELITI MENURUNKAN

MANIFESTASI EMPIRIK KHUSUS YANG DISIRATKAN OLEH MASALAH DAN HIPOTESIS

PERBEDAAN ANTARA MASALAH DAN HIPOTESIS  MASALAH LEBIH BERSIFAT UMUM/LUAS DAN

HIPOTESIS LEBIH BERSIFAT KHUSUS/SEMPIT.  MASALAH TIDAK BISA SECARA LANGSUNG DIUJI TANPA DIRUMUSKAN LEBIH DAHULU MENJADI HIPOTESIS.  MASALAH ADALAH PERTANYAAN DAN HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN.

CONTOH MASALAH  APAKAH IBU-IBU DARI KELAS SOSIAL YANG BERBEDA

MENGGUNAKAN CARA MENDIDK YANG BERBEDA?

 APAKAH ADA PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF YANG

BERBEDA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU?

MASALAH  APAKAH KECEMASAN

MEMPENGARUHI KEMAJUAN BELAJAR?  APAKAH KONDISI

LINGKUNGAN YANG KUMUH (GHETTO) MENYEBABKAN KENAKALAN REMAJA?

HIPOTESIS  KECEMASAN

MENGHADAPI UJIAN MENURUNKAN HASIL UJIAN.  TINGKAT KENAKALAN ANAK LEBIH TINGGI PADA LINGKUNGAN KUMUH DARIPADA LINGKUNGAN TIDAK KUMUH.

PERINGATAN  MASALAH PENELITIAN BUKAN MERUPAKAN

PERTANYAAN MORAL ATAU ETIKA. APAKAH MEMBERI HUKUMAN BERAKIBAT BURUK BAGI ANAK? APAKAH PIMPINAN SUATU ORGANISASI HARUS BERSIFAT DEMOKRATIS?

CIRI MASALAH ILMIAH 1. 2. 3.

MERUPAKAN SUATU PERTANYAAN, DINYATAKAN DALAM KALIMAT TANYA. MENANYAKAN HUBUNGAN ANTARA PHENOMENA ATAU VARIABEL. MASALAH TERSEBUT DAPAT DITES SECARA EMPIRIK. ARTINYA, BUKTI-BUKTI NYATA DAPAT DIPEROLEH TENTANG HUBUNGAN ITU.

HYPOTHESIS  HYPOTHESIS IS A CONJECTURAL STATEMENT OF THE

RELATIONS BETWEEN TWO OR MOREVARIABLES.  HYPOTHESIS IS A DECLARATIVE SENTENCE, IT RELATES IN

SOMEWAYVARIABLE(S) TOVARIABLE(S).

MASALAH PENELITIAN DAN HYPOTHESIS PENELITIAN MEMILIKI SUATU PERSAMAAN. KEDUANYA MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DENGAN VARIABEL. PERBEDAANNYA: MASALAH DINYATAKAN DENGAN MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA, SEDANGKAN HYPOTHESIS DINYATAKAN DALAM BENTUK PROPOSISI ATAU PERNYATAAN.

BEBERAPA CONTOH HYPOTHESIS 1.

2.

3.

MAKIN BESAR KEKOMPAKAN SUATU KELOMPOK, MAKIN BESAR PENGARUHNYA TERHADAP ANGGOTAANGGOTANYA (SCHACHTER, ELLERSTON, McBRIDE DAN GREGORY, 1951). MEMPELAJARI BAHAN BARU MENGGANGGU (INTERFERES) INGATAN TERHADAP MATERI LAMA YANG TELAH DIPELAJARI (LANDSAY DAN NORMAN, 1977). EARLY DEPRIVATION PREDUCES LATER MENTAL DEFICIT (BENNETT, DIAMOND, KRECH, DAN ROZENZWEIG, 1964).

KONSEP, KONSTRUK, VARIABEL, DAN DEFINISI KONSEP KONSEP ADALAH SEKEDAR LABEL NAMA ATAU KATA. KARENA ITU KONSEP TIDAK BISA DIKATAKAN BENAR ATAU SALAH. KONSEP HANYA BISA DIKATAKAN DIDEFINISKAN DENGAN BAIK ATAU TIDAK, BERMAKNA ATAU TIDAK, BAIK ATAU BURUK, TETAPI TIDAK BISA DIKATAKAN BENAR ATAU SALAH. HANYA PERNYATAAN YANG BISA DIKATAKAN BENAR ATAU SALAH, KARENA HANYA PERNYATAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUNIA LUAR.  AIR MEMBEKU PADA 0 ̊ C.  INDONESIA MERDEKA PADA TAHUN 1950.

DEFINISI KONSEP SUATU KONSEP ADALAH KATA BENDA YANG MENYATAKAN SATU KELOMPOK OBJEK: KURSI, ANJING, KECERDASAN, KEMAMPUAN VERBAL, DAN SEBAGAINYA.

KONSEP DAPAT DIBENTUK MELALUI TIGA CARA  MENGAMATI CIRI-CIRI UMUM: PEMERINTAHAN, SERIKAT BURUH, ORGANISASI PERUSAHAAN BESAR BIROKRASI.  MENGGABUNGKAN KONSEP-KONSEP LAMA. AKSELERASI = PERUBAHAN VELOCITY : WAKTU DENSITY = BERAT : VOLUME MOMENTUM = MASSA X VELOCITY  MENYIMPULKAN DARI KEADAAN YANG MENDASARI: ANGER, HUNGER, ATTITUDES, DAN SEBAGAINYA.

KONSEP DAN KONSTRUK KONSEP ADALAH ABSTRAKSI YANG DIBENTUK MELALUI GENERALISASI HAL-HAL KHUSUS (PARTICULARS). CONTOH: BERAT, MASSA, ENERGI, DSB.

KONSTRUK ADALAH KONSEP YANG SECARA SENGAJA DAN SECARA SADAR DICIPTAKAN DAN DIPAKAI UNTUK KEPENTINGAN ILMIAH TERTENTU.

VARIABEL  SIFAT YANG MEMILIKI NILAI YANG BERBEDA  SESUATU YANG BERVARIASI  SUATU LAMBANG YANG DIBERI NILAI ANGKA

(BERVARIASI): X,Y, Z.

JENIS-JENIS VARIABEL  VARIABEL BEBAS DAN TERIKAT  VARIABEL AKTIF DAN VARIABEL ATRIBUTIF (PASIF)

 VARIABEL KONTENYU DAN VARIABEL KATEGORIKAL

VARIABEL A VARIABEL IS  A CONSTRUCT, A CONCEPT WITH SPECIFIED CONTRUCTED MEANING GIVEN IT TO RESEARCHER (KERLINGER, 1979, HLM. 22)  SOMETHING THAT VARIES, THAT HAS DIFFERENT VALUES  A SYMBOL TO WHICH NUMERALS ARE ASSIGNED (Xi,Yi, Zi) Xi = TINGGI BADAN, X1 = 155, X2 = 165, X3 = 172, …, Xn = 160 i = 1…n LAWANNYA: KONSTANTA, LAMBANG YANG TIDAK MEMILIKI NILAI BERVARIASI

VARIABEL BEBAS

VARIABEL MODERATOR

VARIABEL KONTROL

VARIABEL INTERVENING

VARIABEL TERIKAT

VARIABEL BEBAS: VARIABEL STIMULUS (INPUT)

VARIABEL MODERATOR: VARIABEL BEBAS KEDUA, DIPELAJARI UNTUK MENGETAHUI APAKAH MEMPENGARUHI HUBUNGAN ANTARA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT. VARIABEL KONTROL: TIDAK SEMUA VARIABEL YANG KEMUNGKINAN MEMPENGARUHI VARIABEL TERIKAT DAPAT DAN PERLU DIPELAJARI. BEBERAPA VARIABEL PENGARUHNYA PERLU DINETRALKAN. VARIABEL INILAH YANG DINAMAKAN VARIABEL KONTROL

VARIABEL INTERVENING: KALAU VARIABEL BEBAS, MODERATOR, DAN KONTROL BERSIFAT KONKRET, VARIABEL INTERVENING BERSIFAT HIPOTESIS. SECARA TEORETIK VARIABEL INI MEMPENGARUHI VARIABEL TERIKAT, AKAN TETAPI PENGARUHNYA TIDAK DAPAT DILIHAT, DIUKUR DAN DIMANIPULASIKAN. PENGARUHNYA HARUS DISIMPULKAN DARI PENGARUH VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL MODERATOR TERHADAP VARIABEL TERIKAT

CONTOH: HIPOTESIS 1. SISWA YANG DIHAMBAT UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA AKAN LEBIH AGRESIF DARIPADA SISWA YANG TIDAK DIHAMBAT. VARIABEL BEBAS: HAMBATAN MENCAPAI TUJUAN VARIABEL INTERVENING: FRUSTASI VARIABEL TERIKAT: BANYAKNYA PERILAKU AGRESIF

JENIS-JENIS VARIABEL 1.  

BERDASAR SIFAT PENGUKURAN VARIABEL KATEGORIKAL: JENIS KELAMIN, AGAMA, RAS VARIABEL HASIL PENGUKURAN: TINGGI BADAN, BERAT BADAN, KECERDASAN, PRESTASI BELAJAR

2. BERDASAR FUNGSI  VARIABEL BEBAS

 VARIABEL MODERATOR  VARIABEL KONTROL  VARIABEL INTERVENING

 VARIABEL TERIKAT

3. BERDASAR KEMUNGKINAN MANIPULASI  VARIABEL AKTIF: METODE MENGAJAR, DOSIS OBAT,

JENIS PUPUK (BIBIT)  VARIABEL PASIF (ATRIBUTIF): JENIS KELAMIN,

KECERDASAN, STATUS SOSIAL EKONOMI

4. BERDASAR BIDANG STUDI  VARIABEL PENDIDIKAN: STRATEGI

PEMBELAJARAN, METODE MENGAJAR, HASIL BELAJAR  VARIABEL PSIKOLOGI: KECEMASAN, MOTIVASI, KECERDASAN  VARIABEL SOSIOLOGI: STATUS SOSIAL, PENGGANGGURAN, KEJAHATAN  VARIABEL EKONOMI: PENGHASILAN, KESEMPATAN KERJA, GNP

HIPOTESIS: PADA SISWA-SISWA DENGAN USIA DAN TINGKAT KECERDASAN YANG SAMA, UNJUK KERJA KETERAMPILAN BERHUBUNGAN DENGAN BANYAKNYA LATIHAN YANG DILAKUKAN, HUBUNGAN TERSEBUT CUKUP KUAT PADA KELOMPOK ANAK LAKI-LAKI DAN BERLAKU JUGA PADA ANAK PEREMPUAN MESKIPUN KURANG KUAT.

IDENTIFIKASIKAN VARIABEL-VARIABEL DALAM HIPOTESIS INI BERDASARKAN FUNGSINYA!  VARIABEL BEBAS

  



= VARIABEL MODERATOR = VARIABEL KONTROL = VARIABEL INTERVENING VARIABEL TERIKAT

= =

KOMPONEN-KOMPONEN PROPOSAL PENELITIAN AKADEMIK:  JUDUL  LATAR BELAKANG MASALAH  RUMUSAN MASALAH/HIPOTESIS/ TUJUAN PENELITIAN  TINJAUAN PUSATAKA  METODOLOGI

ADMINISTRATIF:  PENGESAHAN  JADWAL KEGIATAN PENELITIAN  RENCANA PEMBIAYAAN  ORGANISASI PERSONALIA  RIWAYAT HIDUP

JUDUL PENELITIAN MENGUNGKAPKAN  VARIABEL-VARIABEL POKOK PENELITIAN

 JENIS HUBUNGAN ANTARA VARIABEL-VARIABEL

TERSEBUT  POPULASI TEMPAT MENGGENERALISASIKAN HASIL PENELITIAN  SINGKAT DAN JELAS

LATAR BELAKANG MASALAH  MENUNJUKKAN BAGAIMANA PENELITIAN YANG

AKAN DILAKUKAN DAPAT MEMPERHALUS, MEMPERBAIKI, ATAU MEMPERLUAS PENGETAHUAN YANG SUDAH ADA.  MENUNJUKKAN PENTINGNYA PENELITIAN BAGI KEHIDUPAN NYATA ATAU BAGI ILMU PENGETAHUAN.

RUMUSAN MASALAH, HIPOTESIS, TUJUAN RUMUSAN MASALAH  DINYATAKAN DALAM BENTUK PERTANYAAN  MENYATAKAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DAN VARIABEL HIPOTESIS  DINYATAKAN DALAM BENTUK PERNYATAAN  MENYATAKAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DAN VARIABEL  BERSIFAT PREDIKTIF TUJUAN PENELITIAN MENYATAKAN SECARA JELAS APA YANG PERSISNYA AKAN DICARI ATAU DIKERJAKAN PENELITI DALAM PENELITIANNYA

TINJAUAN PUSTAKA  MENGURAIKAN KERANGKA TEORETIK MASALAH

PENELITIAN  MEMBERIKAN DOKUMENTASI SELENGKAP MUNGKIN TENTANG MASALAH PENELITIAN  URAIAN BERSIFAT INTEGRATIF, BUKAN LEPAS-LEPAS

METODOLOGI  POPULASI SASARAN DAN PENARIKAN SAMPEL  RANCANGAN PENELITIAN  BAHAN PERANGSANG

 METODE PENGUMPULAN DATA  ANALISIS DATA

KAJIAN PUSTAKA DUA KEGIATAN YANG MIRIP: 1.

READING PROGRAM MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN MEMPEROLEH PENGETAHUAN UMUM DAN WAWASAN UNTUK MENGENAL MASALAH DALAM BIDANG STUDI BIASANYA MEMAKAI SUMBER SEKUNDER

2.

MENGKAJI KEPUSTAKAAN MENCAKUP MENCARI, MEMBACA DAN MENILAI LAPORAN-LAPORAN PENELITIAN, LAPORAN-LAPORAN OBSERVASI, DAN PENDAPATPENDAPAT YANG BERKAITAN DENGAN PROYEK PENELITIAN YANG DIRENCANAKAN. TUJUANNYA ADALAH MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG MENDALAM TENTANG TOPIK YANG SEDANG DIPELAJARI.

KAJIAN PUSTAKA SEDAPAT-DAPATNYA DIDASARKAN PADA SUMBER PRIMER DAN SUMBER SEKUNDER

SUMBER PRIMER, ADALAH DESKRIPSI LANGSUNG TENTANG SUATU KEJADIAN OLEH INDIVIDU YANG MENGAMATI ATAU MENYAKSIKAN KEJADIAN TERSEBUT. SUMBER SEKUNDER, ADALAH SETIAP PENERBITAN YANG DITULIS SEORANG PENGARANG YANG BUKAN MERUPAKAN PENGAMAT LANGSUNG ATAU PESERTA LANGSUNG PERISTIWA TERSEBUT. CONTOH: BUKU TEKS, ENSIKLOPEDI, DAN SEBAGAINYA.

PENTINGNYA KAJIAN PUSTAKA  MEMBERIKAN PEMAHAMAN TENTANG SESUATU YANG TELAH

DIKERJAKAN ORANG SEBELUMNYA.

 MERUPAKAN ALAT UNTUK SAMPAI PADA BATAS (PRONTIER)

PENGETAHUAN DALAM SUATU BIDANG TERTENTU.

KALAU ANDA BELUM MENGETAHUI APA YANG TELAH DIKERJAKAN ORANG DAN APA YANG MASIH HARUS DIKERJAKAN DALAM SUATU BIDANG TERTENTU, MAKA ANDA TIDAK DAPAT MELAKUKAN PROYEK PENELITIAN YANG DAPAT MEMBERIKAN SUMBANGAN DALAM BIDANG TERTENTU. BILA ANDA GAGAL MEMBANGUN PENGETAHUAN MELALUI KAJIAN PUSTAKA INI, MAKA KARYA ANDA MUNGKIN AKAN SANGAT DANGKAL DAN KEKANAK-KANAKAN (NAÏVE).

TUJUAN KAJIAN PUSTAKA  MEMBATASI MASALAH PENELITIAN

 MENCARI PENDEKATAN BARU  MENGHINDARI PENDEKATAN YANG STERIL  MENCARI WAWASAN TENTANG METODE

 REKOMENDASI UNTUK BACAAN SELANJUTNYA  MENYAMPEL PENDAPAT TERKINI

MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA LANGKAH 1: MEMBUAT DAFTAR KATA KUNCI LANGKAH 2: MENCEK SUMBER PENDAHULUAN  EDUCATION INDEX  PSYKOLOGICAL ABSTRACT  ERIC (EDUCATIONAL RESOURCES INFORMATION CENTER)  CIJE (CURRENT INDEX TO JOURNAL IN EDUCATION)  MENTAL MEASUREMENT YEAR BOOK (O.K. BUROS)  DISSERTATION ABSTRACTS INTERNATIONAL LANGKAH 3: MEMBACA & MENCATAT REFERENSI YG DIPILIH  KARTU BIBLIOGRAPHY  MENGGUNAAN PERPUSTAKAAN  MEMBUAT CATATAN TENTANG ARTIKEL PENELITIAN DAN ARTIKEL OPINI  KUTIPAN

CARA MENULIS SUMBER KEPUSTAKAAN BUKU: APA? Krathwohl, D.R. (1965). How to prepare a research proposal, New York: Syracuse University Bookstore, Syracuse. Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Anderson, R.E. 2010. Multivariate data analysis a global perspective (7th ed). Upper Saddle River: Pearson Education Inc. Kozeny, J. and L. Tisanska (2009). Relation between cognitive style of students in the sixth year of medical studies and their achievement in United States Medical Licensing Examination. Ceskoslovenska Psychologie, 53(5): 421-427. Bryman, A. & Cramer, D. 2005. Quantitative data analysis with SPSS 12 and 13, a guide for social scienctists. New York: Routledge, (Online), (http://www.psypress.co.uk/brymancramer, diakses 12 Desember 2008)

PENARIKAN SAMPEL JARANG SUATU PENELITIAN MEMPELAJARI SELURUH ANGGOTA POPULASI. BIASANYA SUATU PENELITIAN HANYA MENELITI SEBAGIAN DARI POPULASI YANG DINAMAKAN SAMPEL. NAMUN DEMIKIAN, HASIL PENELITIAN TERSEBUT HARUS MENCERMINKAN KEADAN POPULASI. KARENA ITU, SAMPEL YANG DITARIK HARUS BERSIFAT REPRESENTATIF. SAMPEL ADALAH BAGIAN DARI POPULASI DIMANA HASIL PENELITIAN HARUS BERLAKU (DAPAT DIGENERALISASIKAN) PADA SELURUH SAMPEL.

ADA DUA BENTUK PENARIKAN SAMPEL 1.

2.

PENARIKAN SAMPEL YANG BERSIFAT PROBABILISTIK (PROBABILITY SAMPLING), DIMANA SETIAP ANGGOTA POPULASI MEMILIKI PELUANG BUKAN NOL (> NOL) UNTUK DITARIK SEBAGAI ANGGOTA SAMPEL. PROBABILITY SAMPLING MENGGUNAKAN CARA PENARIKAN YANG BERSIFAT ACAK. NONPROBABILITY SAMPLING ADALAH PENARIKAN ANGGOTA SAMPEL YANG TIDAK MENGGUNAKAN CARA ACAK (RANDOM). SAMPEL ACAK ADALAH SUATU PENARIKAN SAMPEL YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DIMANA SETIAP ANGGOTA POPULASI MEMILIKI PELUANG BUKAN NOL UNTUK DITARIK. DALAM SAMPEL RAMBANG SEDERHANA PELUANG INI SAMA BAGI SEMUA ANGGOTA POPULASI.

JENIS-JENIS PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK SAMPEL RAMBANG SEDERHANA; SETIAP ANGGOTA POPULASI MEMILIKI PELUANG YANG SAMA UNTUK DITARIK. 2. SAMPEL RAMBANG BERSTRATA; SEBELUM MELAKUKAN PENARIKAN SECARA ACAK, POPULASI LEBIH DAHULU DIPILAH KE DALAM BEBERAPA STRATA. SETELAH ITU BARU DILAKUKAN PENARIKAN SECARA ACAK DARI SETIAP STRATANYA. ADA TIGA PENGALOKASIAN UNTUK SETIAP STRATA: 1.

  

SAMA BESAR PROPORSIONAL OPTIMUM

JENIS-JENIS PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK (LANJUTAN) 3.

4.

SAMPEL CLUSTER; PADA SAMPEL INI PENARIKAN SECARA RAMBANG DILAKUKAN PADA CLUSTER (KELOMPOK), BUKAN PADA INDIVIDU. SEMUA ANGGOTA CLUSTER YANG DIPILIH MENJADI ANGGOTA SAMPEL. SAMPLING MELALUI UNIT PERANTARA; TEKNIK INI JUGA DINAMAKAN MULTI-STAGE SAMPLING, DIMANA PENARIKAN SAMPEL DILAKUKAN SECARA BERTINGKAT. MISALNYA, TINGKAT KABUPATEN, KECAMATAN, DAN SEBAGAINYA. SETELAH ITU BARU DILAKUKAN PENARIKAN SAMPEL SEKOLAH.

JENIS-JENIS PENARIKAN SAMPEL NONPROBABILISTIK 1. PENARIKAN SAMPEL PURPOSIF (JUDGMENTAL ATAU PURPOSEFUL). DALAM SAMPEL JENIS INI PENARIKAN DIDASARKAN PADA KRITERIA YANG TELAH DITETAPKAN LEBIH DAHULU. 2. PENARIKAN SAMPEL KOMPREHENSIF. SETIAP UNIT DIMASUKKAN SEBAGAI ANGGOTA SAMPEL. DILAKUKAN BILAMANA JUMLAH UNIT KECIL. SERING DINAMAKAN SAMPEL TOTAL.

PROSEDUR PENARIKAN SAMPEL SECARA ACAK:  DENGAN MENGUNAKAN LOTRE  DENGAN MENGGUNAKAN BILANGAN ATAU TABEL BILANGAN ACAK

   

KRITERIA DALAM MENENTUKAN RANCANGAN (DESAIN) SAMPEL YANG BAIK TUJUAN KEMUNGKINAN DAPAT DIUKUR KEPRAKTISAN BIAYA (ECONOMY)

PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA SAMPEL  HOMOGINITAS UNIT (ANGGOTA)  KETERSEDIAAN SUMBER (WAKTU, BIAYA, PERSONIL, FASILITAS)  KECERMATAN DAN RESIKO KESALAHAN

Related Documents


More Documents from ""