MENTERI DALAMNEGERI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTE~I DALAMNEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130 TAHUN 2018 TENTANG KEGIATANPEt",IBANGUNANSARANADAN PRASARANAKELURAHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATDI KELURAHAN
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAMNEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
bahwa
untuk
Peraturan
melaksanakan
?emerintah
Kecamatan,
perlu
ketentuan
Nomor
Tahun
17
menetapkan
Mengingat
dan Pemberdayaan
l. Undang-Undang
Kementerian Tahun
tentang
Menteri
Dalam
di Kelurahan;
Tahun
39
(9)
Sarana dan Prasarana
Masyarakat
Nomor
30 ayat
2018
Peraturan
Negeri tentang Kegiatan Pembangunan Kelurahan
Pasal
tentang
2008
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
2D08 Nomor
166, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Pemerintahan Indonesia Negara telah
Republik beberapa
Undang atas
Tahun
Nomor Daerah
Tahun
(Lembaran
tentang
2014
Negara
Republik
2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran
Indonesia kali
diubah,
Nornor 9 Tahun
Undang-Undang
Pemerintahan
23
Daerah
Nomor terakhir
2015 tentang
Nomor
23
(Lembaran
5587)
sebagaimana
dengan Perubahan
Tahun
2014
Negara
UndangKedua tentang Republik
-2 -
Indonesia
Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Undang-Undang Pendapatan
Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran
dan Belanja
Negara Tahun
Anggaran
2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 223,
Ta:nbahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 6263); 4. Peraturan
Pemerintah
Pembinaan
dan
Pemerintahan
Daerah
Indonesia
Tahun
Nomor
12 Tahun
Pengawasan (Lembaran
2017
tentang
Penyelenggaraan Negara
Republik
2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041); 5. Peraturan Kecamatan
Pemerintah
Nomor
17 Tahun
2018
tentang
(Lembaran Negara Republik Indonesia
2018 Nomor 73, Tambahan
Lembaran
Tahun
Negara Republik
Indonesia Nomor 6206);
MEMUTUSKAN: Menetapkan
PERATURANMENTERI DALAMNEGERI TENtANG KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KELURAHAN DAN PEMBERDAYAANMASYARAKATDI KELURAHAN.
BAB I KETENTUANUMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan 1. Pemerintah
Menteri ini yang dimaksud dengan: Daerah adalah kepala daerah
penyelenggara
Pemerintahan
pelaksar:.aan
urusan
Daerah
pemerintahan
sebagai unsur
yang yang
memimpin menjadi
kewenangan daerah otonorn. 2.
Kecamatan atau disebut dengan nama lain adalah bagian wilayah dari daerah kebupaten /kota yang dipimpin oleh camat.
2·. Kelurahan adalah bagian wilayah dari Kecamatan sebagai perangkat Kecamatan.
-3-
4.
Satuan
Kerja
disingkat
Daerah
Perangkat
SKPD
yang
perangkat
adalah
selanjutnya
daerah
pada
Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran Zpengguna barang. 5. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan
tindakan
pengerahan
sumber
daya baik yang berupa sumber daya manusia, modal termasuk
peralatan
dan
barang
teknologi, dana,
atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut
(input) untuk
sebagai masukan
menghasilkan
keluaran (output)dalam bentuk barang/jasa, 6. Anggaran
Pendapatan
selanjutnya
dan
Belanja
disingkat APBN adalah
Negara
rencana
yang
keuangan
tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 7. Anggaran
Pendapatan
selanjutnya tahunan
dan
Belanja
disingkat APBD adalah
daerah
Daerah
yang
rencana
keuangan Peraturan
yang
ditetapkan
dengan
Umum
Tambahan
yang
Daerah. 8.
Dana
Alokasi
selanjutnya
disingkat DAU Tambahan adalah dukungan bagi
Kelurahan
pembangunan
di
kabupaten Zkota
sarana
dan
prasarana
pendanaan
untuk
kegiatan
Kelurahan
dan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan. 9.
Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RKUD adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan untuk
oleh gubernur,
menampung
seluruh
bupati, atau wali kota
penerimaan
daerah
dan
membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 10. Pejabat disingkat
Pengelola Keuangan PPKD adalah
Daerah
kepala satuan
yang selanjutnya kerj a pengelola
keuangan daerah yang selanjutnya disebut dengan Kepala SKPKD
yang
mempunyai
tugas
melaksanakan
-4 -
pengelolaan
APBD dan
bertindak
sebagai
bendahara
umum daerah. 11. Bendahara
Umum Daerah yang selanjutnya
BUD adalah
PPKD yang
bertindak
dalam
disingkat kapasitas
sebagai Bendahara Umum Daerah. 12. Pejabat
Pelaksana
Teknis
Kegiatan
yang
selanjutnya
disingkat PPTKadalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan
satu atau beberapa Kegiatar: dari suatu
program sesuai dengan bidang tugasnya. 13. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutr:.ya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan
Kegiatany bendahara
pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran. 14. Surat
Fermintaan
Pembayaran
Ganti Uang Persediaan
yang selanjutnya disingkat SPP-GU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pengganti uang persediaan yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. :'5. Surat
Permintaan
Persediaan dokumen untuk
Pembayaran
yang selanjutnya yang diajukan
permintaan
melaksanakan
Tambahan
disingkat
SPP-TU adalah
oleh bendahara
tambahan
uang
Uang
pengeluaran
persediaan
guna
Kegiatan SKPD yang bersifat mendesak
dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan. 16. Surat
Permintaan
selanjutnya
Pembayaran
disingkat
Langsung
SPP-LS adalah
dokumen
yang yang
diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran
langsung kepada pihak ketiga atas dasar
perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya dan
pembayaran
peruntukan,
dan
gaji waktu
dengan
jumlah,
pembayaran
penerimaan, tertentu
yang
dokumennya disiapkan oleh PPTK. 17. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah pengguna
dokumen
yang
anggaran/kuasa
digunakan / diterbitkan pengguna
anggaran
oleh untuk
-5 -
penerbitan
Surat Perintah Pencairan Dana atas beban
pengeluaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD. 18. Surat
Perintah
Pencairan
Dana
yang
selanjutnya
disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar
pencairan
dana
yang
diterbitkan
oleh
BUD
berdasarkan SPM. 19. Sisa
Lebih
Perhitungan
Anggaran
yang
selanjutnya
disingkat SiLPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.
BABII KEGIATAN
Pasa12 Peraturan Menteri ini mengatur kegiatan: a. pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan; dan o, pemberdayaan masyarakat di Kelurahan.
Pasa13 (1) Kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana
Kelurahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a digunakan untuk membiayai pelayanan sosial dasar yang berdampak langsung pada meningkatnya kualitas hidup masyarakat. (2)Kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana
Kelurahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. pengadaan, pemel.haraan
pembangunan, sarana
dan
pengembangan prasarana
dan
lingkungan
pemukiman; b. pengadaan,
pembangunan,
pengembangan
dan
pemeliharaan sarana prasarana transportasi; c. pengadaan,
pembangunan,
pengembangan
dan
pemeliharaan sarana prasarana kesehatan; darr/ atau d. pengadaan, pemeliharaan kebudayaan.
pembangunan, sarana
pengembangan
prasarana
pendidikan
dan dan
-6 -
Pasa14 ( 1) Pengadaan,
pembangunan,
pemeliharaan pemukiman
dan
sarana sebagaimana
pengembangan prasarana
dimaksud
dan
lingkungan
dalam
Pasal
3
huruf a, meliputi: a. jaringan air minum; b. drainase dan selokan; c. sarana pengumpulan
sampah dan sarana pengolahan
sampah; d. sumur resapan; e. jaringan
pengelolaan
air
limbah
domestik
skala
pemukiman; f. alat pemadam api ringan; g. pompa kebakaran portabel; h. penerangan lingkungan pemukiman; dan/ atau i. sarana prasarana lingkungan pemukiman lainnya. (2)Pengadaan,
pembangunan,
pengembangan
pemeliharaan sarana prasarana transportasi
dan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, meliputi: a. jalan pemukiman; b. jalan poros Kelurahan; dan/ atau c. sarana prasarana transportasi lainnya. (3) Pengadaan, pemeliharaan
pembangunan, sarana
prasarana
pengembangan kesehatan
dan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, meliputi: a. mandi, cuci, kakus untuk umum Zkomunal: b. pos pelayanan terpadu dan pas pembinaan
terpadu;
dan Zatau c. sarana prasarana kesehatan lainnya. (4) Pengadaan, pemeliharaan kebudayaan
pembangunan, sarana
pengembangan
prasarana
sebagaimana
dimaksud
huruf d, :neliputi: a. taman bacaan masyarakat; b. bangunan pendidikan anak usia dini;
dan
pendidikan dalam
Pasal
dan 3
-7 -
c. wahana permainan anak di pendidikan anak usia dini;
dan Zatau d. sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya.
Pasa15 (1) Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
di
Kelurahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, digunakan untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat di
Kelurahan
dengan
mendayagunakan
potensi
dan
sumber daya sendiri. (2) Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
di
Kelurahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu: a. pengelo1aan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat; b. pengelolaan
kegiatan
pelayanan
pendidikan
dan
kebucayaan; c. pengelolaan
kegiatan
pengembangan
usaha
mikro,
kecil, dan menengah; d. pengelolaan kegiatan lembaga kemasyarakatan; e. pengelolaan kegiatan ketenterarnan,
ketertiban umum,
dan perlindungan masyarakat; dan/ atau f. penguatan
kesiapsiagaan
masyarakat
dalam
rnenghadapi bencana serta kejadian luar bias a lainnya.
Pasa16 (1) Pengelolaan
sebagaimana
kegiatan
pelayanan
kesehatan
masyarakat
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a,
meliputi: a. pelayanan perilaku hidup bersih dan sehat; b. keluarga berencana; c. pelatihan kader kesehatan masyarakat; dan/ atau d. kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya. (2) Pengelolaan
kegiatan
pelayanan
pendidikan
dan
kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b, :neliputi: a. penyelenggaraan pelatihan kerja;
-8 -
b. penyelengaraan kursus seni budaya; danj atau c. kegiatan
pengelolaan
pelayanan
pendidikan
dan
kebudayaan lainnya. (3) Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha
mikro, kecil,
dan menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf c, meliputi: a. penyelenggaraan pelatihan usaha; danj atau b. kegiatan
pengelolaan
pengembangan
usaha
mikro,
kecil, dan menengah lainnya. (4) Pengelolaan
kegiatan
lembaga
kemasyarakatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf d, meliputi: a. pelatinan
Kemasyarakatan
Lembaga
pembinaan
Kelurahan; danjatau b. kegiatan pengelolaan lembaga kemasyarakatan lainnya. (5) Pengelolaan kegiatan ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan
masyarakat
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (2) huruf e, meliputi: a. pengadaanjpenyelenggaraan b. penguatan
dan
keamananjketertiban
pos keamanan Kelurahan;
peningkatan
kapasitas
tenaga
Kelurahan; danj atau
c. kegiatan pengelolaan ketenteraman,
ketertiban umum
dan perlindungan masyarakat lainnya. (6) Penguatan
bencana
kesiapsiagaan masyarakat
dalam menghadapi
serta kejadian luar bias a lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf f, meliputi: a. penyediaan layanan informasi tentang bencana; b. pelatihan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana; c. pelatihan
tenaga
sukarelawan
untuk
penanganan
bencana; d. edukasi manajemen proteksi kebakaran; danj atau e. penguatan kesiapsiagaan masyarakat yang lainnya.
-9 -
Pasal7 (1) Penentuan kegiatan pernbangunan Kelurahan
dan pernberdayaan
sebagairnana
dirnaksud
saran a dan prasarana
rnasyarakat
dalarn
Pasal
4
di Kelurahan dan
Pasal
6
dilakukan rnelalui rnusyawarah pembangunan Kelurahan.
1"2) Dalam hal terdapat
penarnbahan
kegiatan pernbangunan
dan/ atau
perubahan
sarana dan prasarana
Kelurahan
dan pernberdayaan rnasyarakat di Kelurahan sebagairnana dirnaksud pada ayat (1), dilakukan
melalui rnusyawarah
antara lurah dengan lernbaga pernberdayaan
rnasyarakat
kelurahan. (3) Musyawarah
sebagairnana
dirnaksud
pada
ayat
(2)
dilaksanakan untuk rnendapatkan kesepakatan penentuan kegiatan tarnbahan dan/ atau perubahan. (4) Kesepakatan sebagairnana dirnaksud pada ayat (3) dibuat
dalarn bentuk berita acara.
Pasal8 Kegiatan sebagairnana dalarn
dokurnen
dirnaksud
dalarn Pasal 7, disusun
perencanaan
daerah
sesuai
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BABIII PENGANGGARAN
Pasal9 (1) Pernerintah
Daerah
anggaran
dalarn
pernbangunan
kabupaterr/kota APBD
sarana
dan
rnengalokasikan
kabupaten Zkota prasarana
Kelurahan
untuk dan
pernberdayaan masyarakat di Kelurahan. (2)Alokasi anggaran dirnasukan anggaran
sebagairnana
ke dalarn anggaran Kelurahan untuk
dirnaksud
pada ayat (1)
Kecamatan pada bagian
dirnanfaatkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
sesuai dengan
- 10 -
Pasal10 (1)Anggaran kegiatan pembangunan Kelurahan dan pemberdayaan sebagaimana
dimaksud
sarana
dan prasarana
masyarakat
dalam
di Kelurahan
Pasal
9
ayat
(1)
dialokasikan un tuk: a. daerah kota yang tidak memiliki desa; dan b. kabupaten
yang memiliki Kelurahan
dan kota yang
memi.iki desa. (2) Anggaran untuk
daerah kota yang tidak memiliki desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dialokasikan paling
sedikit
5%
(lima persen)
dari
APBD setelah
dikurangi dana alokasi khusus, ditambah DAU Tambahan yang
di:etapkan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang- undangan. (3)Anggaran
untuk
Kelurahan
daerah
kabupaten
yang
dan kota yang memiliki desa
memiliki
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dialokasikan paling sedikit sebesar dana desa terendah yang diterima oleh desa di kabupaterr/Icota,
ditambah
DAU
Tambahan
yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
Pasal 11 (1) Berdasarkan
dokumen perencanaan
daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8, Kecamatan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran sesuai dengan sumber pendanaan masing-masing Kegiatan. (2) Rencana
dimaksud lurah
Kerja dan Anggaran Kecamatan pada ayat (1), disusun
sebagaimana
oleh camat atas usul
se.aku Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. (3)Anggaran Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), masing-masing
dituangkan
Anggaran tersendiri.
pada Rencana Kegiatan dan
- 11 -
BABIV PELAKSANAAN ANGGARAN
Pasal 12 (1) Kepala daerah menetapkan lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran untuk sarana
dan
melaksanakan
prasarana
kegiatan
Kelurahan
pembangunan
dan
pemberdayaan
masyarakat di Kelurahan. (2) Lurah
selaku
Kuasa Pengguna Anggaran
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menunjuk Pejabat Penatausahaan Keuangan Pembantu dan PPTKdi Kelurahan. (3) Kepala
Daerah
menetapkan
Bendahara
Pembantu di Kelurahan berdasarkan
Pengeluaran
usulan lurah selaku
Kuasa Pengguna Anggaran melalui BUD.
Pasal 13 Pejabat Per:atausahaan
Keuangan Pembantu
di Kelurahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) bertugas: a. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu dan diketahui/ disetujui oleh PPTK; b. meneliti
kelengkapan
SPP-TU
yang
diajukan
oleh
Bendahara Pengeluaran Pembantu; c. melakukan verifikasi SPP; d. menyiapkan SPM; dan e. melakukan verifikasi harian atas penerimaan.
Pasal 14 Pelaksanaan anggaran untuk kegiatan pembangunan dan
prasarana
masyarakat
lokal
Kelurahan
dan
sarana
pemberdayaan
di Kelurahan melibatkan kelompok masyarakat
dan/ atau organisasi kemasyarakatan.
- 12 -
Pasal15 Pengadaan barang dan jasa dalam kegiatan pembangunan sarana
dan
prasarana
Kelurahan
dan
pemberdayaan
masyarakat di Kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang pengadaan barang dan jasa.
BABV PENATAUSAHAAN DANPERTANGGUNGJAWABAN
Pasal16 (1) Penatausahaan prasarana
kegiatan
pembangunan
sarana
Kelurahan dan pemberdayaan
dan
masyarakat
di
Kelurahan menggunakan mekanisme tambahan uang dan mekanisme langsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pada saat penetapan peraturan presiden mengenai Rincian
APBN, PPKD melakukan pencatatan
piutang pendapatan
DAU Tambahan dan pendapatan DAU Tambahan Laporan Operasional. (3) Pada saat anggaran kegiatan pembangunan prasarana
Kelurahan dan pemberdayaan
Kelurahan
yang berasal
PPKD melakukan
sarana dan
masyarakat
di
dari APBN diterima di RKUD,
pencatatan
kas
di kas
daerah
dan
pendapatan DAUTambahan Laporan Realisasi Anggaran. (4) Pelaporan keuangan
kegiatan pembangunan
prasarana
Kelurahan dan pemberdayaan
Kelurahan
dilaksanakan
sarana dan
masyarakat
di
oleh Kecamatan selaku entitas
akuntansi. (5) Pengakuan
belanja dan beban atas
pembangunan
sarana
dan
pemberdayaan
masyarakat
laporan pertanggungjawaban
anggaran
prasarana di
kegiatan
Kelurahan
Kelurahan
dan
berdasarkan
tambahan uang dan laporan
pertanggungjawaban fungsional. (6) Sisa
anggaran
prasarana Kelurahan,
kegiatan
pembangunan
Kelurahan dan pemberdayaan yang
berada
di
sarana masyarakat
RKUD maupun
dan di
rekening
- 13 -
Kelurahan menjadi SiLPAyang akan diperhitungkan
pada
alokasi untuk Kegiatan tahun anggaran selanjutnya.
Pasal 17 (1) Pejabat Penatausahaan
sebagaimana
Keuangan Pembantu di Kelurahan
dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) dalam
pertanggungjawaban
melaksanakan pembangunan
sarana
dan
prasarana
kegiatan Kelurahan
dan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan mempunyai tugas melakukan
verifikasi atas
laporan
pertanggungjawaban
yang disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu kepada KPA. (2)Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. meneliti
kelengkapan
pertanggungjawaban
dokumen
dan
laporan
keabsahan
bukti-bukti
penge.uaran yang dilampirkan; b. menguji kebenaran perhitungan rincian
objek yang tercantum
rincian
atas pengeluaran per dalam ringkasan
per
0 bjek;
c. menghitung pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai/Pajak
Penghasilan atas beban pengeluaran per rincian objek; dan d. menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode sebelumnya. (3) Laporan sarana
penggunaan dan
masyarakat sebagaimana
anggaran
prasarana
Kelurahan
di Kelurahan dimaksud
kegiatan dan
pembangunan pemberdayaan
yang bersumber dalam
Pasal
dari APBD 9
ayat
(1)
disampaikan kepada camat dan BUD setiap semester. (4) Format
laporan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat (3)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
- 14 -
(5) Batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), untuk: a. semester
I disampaikan
paling lambat mmggu kedua
bulan Juli; dan b. semester II disampaikan
paling lamb at minggu kedua
bulan Januari. (6) Lurah
menyampaikan
pembangunan
laporan
sarana
pemberdayaan
dan
pelaksanaan
prasarana
masyarakat
di
kegiatan
Kelurahan
Kelurahan
dan
kepada
bupafi/wali kota melalui camat. (7) Bupati /wali
kota
menyampaikan
kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan
laporan
pelaksanaan
sarana dan prasarana
masyarakat
di
Kelurahan
Kelurahan
kepada
Menteri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
BABVI PEMBINAANDANPENGAWASAN
Pasal 18 {I) Bupati/wali terhadap
kota melakukan
kegiatan
pembinaan
pembangunan
dan pengawasan
sarana
dan prasarana
Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan. (2) Dalam
melakukan
bupati/wali
kota
pembinaan dapat
dan
melimpahkan
pengawasan, kewenangannya
kepada camat. (3) Pengawasan
sebagaimana
pelaksanaannya (4) Pembinaan dimaksud
dimaksud
pada ayat (1) dalam
dibantu oleh inspektorat kabupaterr/kota.
dan pada
pengawasan ayat
oleh camat
(2) dilaksanakan
sebagaimana sesuai
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal19 (1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dilakukan
dalam bentuk fasilitasi, konsultasi,
dan pelatihan
pendidikan
serta penelitian dan pengembangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
sesuai
- 15 -
(2) Pembinaan dilakukan
sebagaimana
dimaksud
oleh Pemerintah
pada ayat (1) dapat
Pusat dan gubernur
sebagai
wakil Pemerintah Pusat. [3) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) dilakukan dan
dalam bentuk
pemeriksaan
sesuai
reviu, monitoring, evaluasi,
dengan
ketentuan
peraturan
perundang- undangan.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal20 ?eraturan diundangkan.
Menteri
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
- 16 -
Agar
set.ap
pengundangan
orang Peraturan
mengetahuinya,
memerintahkan
Menteri ini dengan
penempatannya
dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan padatanggal
di Jakarta 27 Desember
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan
di .Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
NOMOR
2018
I,
1
I
"',.
'
.••.
-::::-
'.
]5.if)
.• ; '. 0:::'.
'
'.
,
,:,.,'.'
,:
-:
.'.
c.:: ",::: , .. :'::: ..
..........
:,
~
.
(
!
.
.
...
)::"
.
.r.
I.
'.
.
:
:
)
.: .:
:
'.
.:.
. '
.
.
..
.'
.
,
..
....
,
F
. . ~. .
.
! i '.
,
! .
:"
.
':;r. '. ; .... ;)
.
..~.: ..
"
.. • i .
I' 1
I
I"
,. .
:;
.
t',
.~
< ,;.;
I
-: :.! :
.
w·
'.
.
(
:-' '. ): "
I.'
,
,
I I
Z
-< ~
::>
~
0
~
0 Z
..j-J
§ .~cd bJJ
Q)
............
~
§ H
bJJ 0
c,
H ..j-J
§ ~
!
, i
0 0
L()
~ r.n .......
H Q) ..j-J
Q)
S ~ r.n .......
Ed bJJ bJJ
S S §
;:3
~'" ~'" ;:3
§
s ;:3 0
Q)
bJJ bJJ
.~ so
cd
......r.tJ ~ Q)
S-t
"@ .......c
bJJ Q)
Q
@
.... ....
;J
S ;JS
~
S §
;:3 0
~ .~ .& bJJ Q)
;J
ro~
2
~
0
~ r.n
.......c
:>-
0
:,.8
bJJ
§ § § §
;J
S .~H ro 0
r:: ro
~ bJJ Q)
bJJ Q)
'"d
~
Q)
'"d
~
Q)
'"d
~
~Q) '"d
r::
'"d
r:: cd H cd
bJJ bJJ
.~ r.n
cU io .......
'"d Ol
~
"¢
~
L()
~
\..0
~
t"-
~
oo
~
Ol
~
..j-J
Q)
~ .~ ~ ,..0
.~
·~ '"d
~.~ r.n ~
§
§ Ed r.n cd r.n
............
bJJ
Q)
..j-J
Ed
..j-J
.~ r.n Q)
.......c
.~
:>,
r:: Q)
c,
§ bJJ § ,..0 S Q)
0
.......c
~
cd ;J
.~ ..j-J
§
bE
H
;:R 0
0
L() H Q)
io
cU Q)
,..0
so
~
bJJ
cd .@'
~ Q)
c,
.~io cd
S
~ ~ ~ 0 ~
§
..j-J
0
co Ed rJ) Q)
,..0 H
..j-J
Q) rJ)
'"d
§
ro~
bJJ bJJ
@
§
Q)
~ ~
ro
ro ....... r.n Q)
Q)
.......c
~ ~ Q) ~ I
0 ....-t
cd
H
~
ror:: ..j-J
~
;:R
0
0 0 ....-t
~ cd r.n ,..0
Q)
§
io 0
(Ij .......c
~
rJ)
r:: ro ro ror::
~
Q)
bJJ
ro .......
..j-J
§
'"d
§
~
..j-J
Q)
'"d
;:R 0
0 00
Ed o: Q)
,..0 Q) rJ)
cd
rJ)
~
.......c H Q)
..j-J
~
O-t
Q)
.......c Q.)
bJJ
~
I
ro
0 0..
~
§
..j-J
'"d
I
Q)
~ I
~
::>
ro~ ~ bJJ ro ror:: .~ 1d
O-t
Q)
.......c
a:
ro ro~
§ §
~
Q)
bJJ
.~ro
'"d
cd
H
,.q
~ ....... '"d cd
c,
Q)
io
Q)
..j-J
o,
Q)
.......c
cd
..j-J
,.q .~
cd
r::
......
;:R
'"d
cU
..j-J
cd ;J Q)
S S bJJ §
~
Q)
:>, cd 'Q
,..0
§ U
ro ro bJJ
~
c
ro
H Q)
~ ............
ro
~
Q)
'Q
~
Q)
..j-J
~
io bJJ
~.~ r.n ~
'"d
Q)
~
ro
ro
o
Q)
Q)
S
Q)
o, ............
~ ro ~ ~
§ ,..0
..j-J
S § 0r:: Q.) 0.. '"d r:: r:: ror:: § ro bJJ (Ij ~ ro .~bJJ ro .......
0..
cd
.......c
bJJ
Q)
,..0
~
ci
0
.......c
Ed
Q)
.......c
cU
~
Q)
c, ,..0
~
r.n cd ~
Q)
Cd
roH
.~ ;J io
Q)
r.n bJJ
bJJ
cd
r::
Q)
r.n
,..0
;J ..j-J ....... ,.q ....... '"d
bJJ
§ ~
r:: .~ ~ io
;J
..j-J
....... ,.q Q)
0 ..j-J
;J
~ Q) o, ............
0 § § ro
'"d
.~ r.n
....... ....... '"d 0
....-t
0 0
.......c
~
~
bJJ
H § c, bJJ § § S
bJJ
r:: Q)
'"d
~
rJ)
oo
0 .......c 0
~
('()
.......c
Ed '@ .~ ,.q o,
ro
o
Q) rJ)
ro
..j-J
~ Q) r.n
Q)
H
,.q ,.q ....... .~ .~r.n .~rJ)
'"d t"-
0 .......c 0
ror:: bJJ r::
O-t
r.n
.......c Q)
r.n
Q)
r::
bJJ
§
.......c
ro~ bJJ r:: Q) '"d \0
0 .......c 0
Q.)
Q)
Q)
;:3
§ ~ Q) rJ)
cd
..j-J
r::
io
Q)
Ed c,
H
ror::
..j-J
ro ro
~
bJJ bJJ
§ ro
'"d
.~rJ)
.& ;:3
H
Q)
§ Cd ~
'"d
ro
,.q ~Q) ..j-J
.~ io
ro
.~rJ) CdQ) H Q)
io
ro
..j-J
~ Q) rJ)
H Q)
O-t
ro~ bJJ r:: Q)
0 .......c 0
'"d
'"d '"d '"d '"d .~r.tJ .......r.n .......rJ) .~rJ) .~r.n .~ .~rJ) .rJ)~ .......rJ) rJ) ....... ~~ .~ .~ .~ .~ .~ .~ ....... .~ .~ .~ .~ .~ ~~ ..~~ ....... '"d
L()
'"d
"¢
0 .......c 0
'"d
('()
0 .......c 0
'"d
C'l 0 .......c 0
'"d
....-t
0 .......c 0
~
C'l
S S S S S S S S S S
0 .......c 0
....-t
o 01
~ ~
s:: (Jj 00
,~
~ ,~ ,~
'"d 0.0
~ cd ~
cd 'Q
;::J
t..A
cj
t..A
Q.)
-
S 'ofJ §
;::J 0
~:.....
s :.....
CI)
~ ~ tl C,.)
~
ctj
..._.;
ctj
,~
~ ro ~
51
'2' CiS ~
...0
f-4
SCiS
...0
~
CiS CiS
c, ~
'"d
ro s:: ro
§
s
c,
o:l
a
..._.;
@ ro
a
S ::J
Q)
co CiSs::
Q)
~ .............
S
mI-t tfJ 0 l-c
0.0
c,
Q.)
c, ~ CiS v: ~ ~ ~ .......c ~
s:: cO rJ')
...0
~ ~ .......c CiS CI,) c, '"d ,~ cO
~ c,
Q.)
I-t
...0
Q.)
§ s::
io
S
.-i
01
0 .......c ·0
i~
, "'.-i "'
'"d
,~ ,~
io
'1""'4
'"d
Q)
~
CiS 0.0
;::J
S
I-t
;::J
~
..._.;
;::J
~ ~
Q.)
,~
CiS ..._.; CiS 0.0
~
'"d
,~
~
Q)
;::J
~ .......c
~ CiS 0() '"d ~ ro o, cU
I-t
SC'V
.......c
cC 'V 0':' ,.....,
h C\:
"C ('\;
..-
..-"
..-
E
c
c ~ .-i .-i
~ ~
ril ril
a:
0 ~< ril Z
~
ril
c,
::J
co
~ ~~ ~
z ~ 0 j a z
a ~ ~
~
ril ~ Z ril
0 ~ 0 ~
::J ~
0 ~ ::c ~ E3