Panggilan Injil, Panggilan Efektif (bab 5, 6)
Pendahuluan: Beberapa
pertanyaan yg dikumpul dijawab Hoekema dalam bukunya Diselamatkan, khususnya hal. 116119. Sebelum kita membahas keberatan-keberatan itu, kita perlu membahas lebih dahulu mengenai panggilan Injil dan panggilan efektif.
Review: Beberapa Dasar
Bahwa keselamatan hanya oleh anugerah Tuhan semata-mata dalam Kristus yang mati bagi umat manusia.
Bahwa manusia harus menerima anugerah Tuhan dengan percaya dan bertobat kepadaNya supaya dia diselamatkan.
Sejauh ini semua orang Kristen bisa setuju.
Namun yang sulit dipahami (bukan tidak benar) adalah
Bahwa Allah memilih umatNya sebelum dunia dijadikan.
Bahwa Roh Kudus bekerja dalam hati orang sebelum dia percaya dan bertobat.
Kedua-duanya jelas dinyatakam dalam Alkitab.
Timbul pertanyaan: Apakah panggilan Injil itu untuk semua? Kalau sudah ada yang dipilih berarti panggilan itu tidak sungguh-sungguh diperuntukan kpd semua orang.
Sebelum dijawab pertanyaan ini, kita perlu membahas apa yg dimaksudkan dengan pangillan Injil.
Definisi
panggilan Injil: Penawaran keselamatan dalam Kristus kepada orang-orang, yg disertai dengan undangan untuk menerima Kristus dalam pertobatan dan iman, agar mereka boleh menerima pengampunan atas dosadosa dari kehidupan kekal (88).
Tiga Unsur dari panggilan Injil:
3.
Suatu penyampaian fakta-fakta Injil dan jalan keselamatan.
5.
Suatu undangan untuk datang kepada Kristus dalam pertobatan dan iman.
7.
Suatu janji pengampunan dan keselamatan.
Jawaban dari Hoekema:
Bahwa panggillan Injil adalah sungguhsungguh untuk semua orang. Jelas dalam Alkitab: Mat 28: 18 (semua bangsa), Mrk 16: 15 (seluruh dunia, segala mahkluk), Luk 24: 47 (segala bangsa), Kis 1: 8 (sampai ke ujung bumi).
Bahwa
panggilan Injil mengundang semua pendengar (panggilan universal). Mat 22: 1-14, Luk 14: 16-24.
Panggilan Injil atau penyampaian Injil adalah suatu tawaran kesalamatan yang sungguhsungguh, bahwa Allah secara serius dan bersungguh-sungguh menginginkan keselamatan semua orang yang mendegarkan Injil.
Dasar Alkitab: Yeh 33: 11 “Aku tidak berkenan kpd kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup.” (Lihat juga Mat 23: 37, 2Kor 5:20, 2 Pet 3: 9)
Dua solusi rasionalistis yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab menurut Hoekema.
Bahwa karena ketetapan pemilihan oleh Allah, penyampaian Injil hanya bagi umat pilihan, tidak sungguhsungguh untuk semua. Posisi hyper-Calvinist.
Bahwa karena Allah ingin semua orang yang mendengarkan Injil diselematkan, maka Allah menawarkan anugerah bagi semua orang, namun anugerah ini bisa ditolak. Menolak pemilihan sebelumnya dan keselamatan menjadi tergantung pada keputusan manusia. Allah tidak berdaulat. (Posisi Arminian).
Komen
dari Hoekema (102).
“Karena Alkitab mengajarkan baik pemilihan kekal maupun panggilan Injil dengan maksud baik, maka kita harus terus berpegang pada keduanya, walaupun kita tidak dapat menyeleraskan kedua ajaran ini dengan pikiran kita yang terbatas.”
Kenapa tidak semua yang mendengarkan Injil menerimanya dan diselamatkan? Kenapa ada yang menerimanya dan yang menolak?
Kaum Arminian: tergantung pada manusia.
Agustinus dan Calvin: karena anugerah yang berdaulat dari Tuhan. Berarti ada ada karya Roh Kudus dalam hati manusia supaya dia percaya: panggilan efektif (panggilan internal)
Definisi panggilan efektif: “tindakan Allah yang berdaulat melalui Roh KudusNya, dimana Dia memampukan pendengar panggilan Injil untuk menanggapi panggilanNya dengan pertobatan, iman, dan ketaatan.” (112).
Beberapa dasar Alkitabiah: Keadaan manusia yang membutuhkan panggilan efektik dari Roh Kudus:
…kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita (Ef 2:5).
Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani (1Kor 2:14)
Roma 8 29Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 30Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Keselamatan orang percaya ada latar belakangnya atau akarnya dalam pemilihan dan penentuan kekal dari Allah. Dipanggilnya kita disini diartikan sebagai pekerjaan Roh Kudus ketika mendengar Injil Kristus.
IPet 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
“Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan” diartikan sebagai panggilan efektif yang dilakukan Allah melalui RohNya.
Beberapa Komen (H B Garcia) (Baca juga jawaban Hoekema atas beberapa keberatan (116-119).
Pemilihan adalah urusan Tuhan yang berdaulat. Urusan manusia yang bertanggungjawab adalah untuk melakukan tuntutanNya: percaya, bertobat, mengasihi, dlsb.
Hal pemilihan dinyatakan kepada orang-orang percaya: murid-murid Yesus (Yoh 15), gereja (Ef 1, I Pet), bukan kepada orang-orang tidak percaya. Ini sebabnya, hal pemilihan tidak termasuk dalam penyampaian Injil. Injil adalah tentang Kristus yang disalibkan bagi manusia.
Tuhan tidak menyuruh kita untuk mengetahui siapa yang dipilih dan tidak, selamat atau tidak;
juga jangan bergumul apakah kita sendiri dipilih atau tidak.
Namun kita disuruh untuk menguji diri kita sendiri, apakah kita punyai iman atau tidak; mengasihi Tuhan atau tidak.
Juga umat pilihan Tuhan tidak diperkenankan meremekan orang bukan percaya. Pilihan tidak membuat orang percaya sombong.
Kita juga tidak boleh mengeluh atau keberatan terhadap pemilihan yang berdaulat dari Allah.
Rom 9 14Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! 15Sebab Ia berfirman kepada Musa: ''Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.'' 16Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Orang
percaya harus bersyukur kepada Tuhan atas anugerahNya yang menyelamatkannya.