Buku Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam
X SMK/MAK Penyusun: Tim Penyusun
Editor: Doko Mulato, S.Pd. Drs. Djarot Drs. Sugiyatno Ita Kristi Palupi, S.Pd. Lintuningsih, S.T.P. Nanik Sri Lestari, S.Pd. Tri Sumaryoko, S.Pd.
Ilustrator: Jumiyo PC. Krisdiyanto
Desainer kover: Sugiyanta Perwajahan: Haryadi Rini Suryani Titik Nur Hadiningsih
Kontrol Kualitas: Hadi Karyanto Pemimpin Produksi: M. Mukti Aji
Copyright 2008 by Penyusun and Saka Mitra Kompetensi No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted, in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording, or otherwise, without prior written permission of the publisher. Hak cipta dilindungi undang-undang, 2008 pada Penyusun dan hak penerbitan pada Saka Mitra Kompetensi, Anggota IKAPI Nomor: 080/JTE/05, Nomor Kode Penerbitan: 204. Dilarang mencetak ulang, menyimpan dalam sistem retrival, atau memindahkan dalam bentuk apa pun dan dengan cara bagaimanapun, elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, dan sebagainya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Kode file: PG-lPA Kelas X/Teks.
Jalan Ki Hajar Dewantoro, Kotak Pos 246, Klaten 57438, Indonesia, Telp. (0272) 321641, Fax (0272) 322607 e-mail:
[email protected]
Dicetak oleh: PT Macanan Jaya Cemerlang, Kotak Pos 181, Klaten 57438, Indonesia (isi di luar tanggung jawab percetakan).
Belajar merupakan sebuah proses dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu untuk memberikan sebuah penilaian hendaknya memerhatikan proses. Proses mendapatkan sebuah pengetahuan sangat penting. Pada proses ini siswa dilatih tidak hanya mengandalkan kemampuan intelegensi, tetapi juga kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan bagian penting dalam kehidupan sebuah pemelajaran ataupun pembelajaran. Salah satu bentuk pengembangan kecerdasan emosional yaitu metode pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi meliputi pembiasaan berpikir, mengoptimalkan keterampilan, dan kebiasaan berpikir dan bertindak. Ada berbagai sarana pembelajaran berbasis kompetensi. Salah satunya penggunaan buku pelajaran yang tepat. Buku pelajaran berperan penting sebagai salah satu sumber informasi pembelajaran. Akan tetapi syarat kemampuan siswa tidak hanya mampu membaca. Lebih dari itu yaitu mengerti dan bersikap. Oleh karena itu diperlukan fasilitator pendidikan yaitu guru. Guru berperan sebagai pengantar siswa menuju sebuah kompetensi dasar pembelajaran. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X menggunakan metode pembelajaran berbasis kompetensi. Atas dasar itu, maka disusun pula Buku Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X ini. Buku ini memuat akhir dari sebuah pembelajaran yaitu penilaian. Penilaian yang digunakan sesuai PP No.19 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu penilaian berbasis kelas. Ada berbagai teknik penilaian yang berbasis kelas yang semuanya diuraikan dalam buku ini agar memudahkan guru dalam menentukan kemampuan siswa secara objektif dan transparan. Kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran salah satunya ditentukan kemampuan guru. Oleh karena itu, kemampuan siswa juga merupakan bukti kemampuan guru. Semoga Bapak Ibu Guru berhasil melahirkan putra-putri terbaik bangsa dengan cara yang bijak dan adil.
Klaten, Juni 2008
Penyusun
Kata Pengantar
iii
Kata Pengantar ..............................................................................................................................................
iii
Daftar Isi ........................................................................................................................................................
vi
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam .........................
1
Manajemen Pembelajaran ..........................................................................................................................
2
Penilaian ......................................................................................................................................................
6
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) ......................................................................................................... 11 Program Pembelajaran Semester I ............................................................................................................ 14 Program Pembelajaran Semester II ........................................................................................................... 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) .................................................................................... 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II) ................................................................................... 36 Daftar Pustaka .............................................................................................................................................. 60
iv
Daftar Isi
Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Lampiran 3 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Standar Kompetensi 1.
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar 1.1 1.2
2.
Memahami polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan
2.1 2.2
2.4
Mengidentifikasikan limbah Mengidentifikasikan jenis polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan Mendeskripsikan cara-cara menangani limbah
3.1 3.2 3.3
Mengidentifikasikan komponen ekosistem Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan Mendeskripsikan amdal
2.3
3.
Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga lingkungan dan amdal
Mengidentifikasikan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik Mengidentifikasikan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
1
Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam termasuk mata pelajaran adaptif di sekolah menengah kejuruan, setelah disahkannya kurikulum KTSP 2006. Akan tetapi, proses pembelajaran tetap menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), di mana peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Manajemen pembelajaran menggunakan sistem KBK mencakup pengelolaan kelas dan sistem penilaian yang berbasis kelas.
A. Pengelolaan Kelas secara Umum Proses kelas merupakan teknik memanajemenkan kegiatan pembelajaran dari persiapan secara umum, pengorganisasian kelas dan peserta didik, serta memotivasi peserta didik.
1. Persiapan Kelas Proses pelaksanaan pembelajaran memerlukan persiapan yang matang agar mendapatkan hasil yang optimal. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum proses pembelajaran antara lain: a. buku atau modul pembelajaran yang relevan; b. alat dan bahan kegiatan; c. alat peraga dan gambar sains yang relevan; d. alat evaluasi dan penilaian; serta e. wadah atau tempat serta perlengkapan portofolio.
2. Pengorganisasian Kelas Pembelajaran menggunakan sistem KBK, guru dan peserta didik dapat mengatur kondisi kelas sesuai dengan keinginan sepanjang mendukung pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru atau peserta didik untuk mengatur kelas sebagai berikut. a. Memasang gambar sains dan alat peraga yang berhubungan dengan tema pembelajaran pada tempat yang mudah dilihat. Kegiatan ini akan jauh lebih menarik jika dilakukan dengan keterlibatan peserta didik. b. Melakukan metode pembelajaran yang bervariatif. Metode yang bervariatif penting untuk menyesuaikan dengan proses dan materi dalam pembelajaran. Beberapa variasi yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran yaitu perubahan tempat duduk, model pembelajaran, dan tempat pembelajaran. 1) Pembelajaran Dua Arah Pembelajaran dengan metode dua arah yaitu ceramah disertai tanya jawab atau umpan balik materi. Posisi tempat duduk yang cocok dengan sistem pembelajaran ini meliputi bentuk tapal kuda dan bentuk melingkar.
Bentuk Tapal Kuda
2
Manajemen Pembelajaran
Bentuk Melingkar
2)
Pembelajaran Kelompok Pembelajaran kelompok secara umum digunakan untuk proses diskusi. Jumlah kelompok disesuaikan jumlah peserta didik dan materi yang didiskusikan. Beberapa variasi posisi tempat duduk yang dapat dilakukan sebagai berikut.
Bentuk tempat duduk pada saat diskusi
3)
Pembelajaran di Luar Kelas Pembelajaran di luar kelas meliputi laboratorium dan ruang terbuka. Metode ini biasanya digunakan untuk pembelajaran eksploratif. Ruang terbuka yang dimaksud adalah tempat terbuka di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
3. Pengorganisasian Peserta Didik Apabila sering menggunakan metode dua arah, sedapat mungkin posisi tempat duduk diatur secara dinamis. Perubahan tempat duduk bukan berarti pemindahan kursi secara terus-menerus. Akan tetapi, dapat dilakukan dengan perubahan posisi peserta didik dalam duduk. Agar lebih adil dapat digunakan sistem pengundian untuk mendapatkan tempat duduk. Selain itu, pembagian juga diikuti peta kepandaian peserta didik. Hal ini penting untuk menghindari kebuntuan diskusi kelompok dengan anggota yang kurang pandai.
4. Memotivasi Peserta Didik Pembelajaran sistem KBK menitikberatkan pada aktivitas peserta didik. Peserta didik yang ada pada sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini peserta didik mempunyai kecenderungan ingin diakui sebagai individu yang berpotensi. Oleh karena itu, setiap kemampuan peserta didik perlu motivasi untuk proses pengembangannya. Ada berbagai cara memberi motivasi pada peserta didik, tetapi ada beberapa yang patut dijadikan sebagai catatan. a. Membuat Kontrak Belajar Membuat kontrak belajar artinya peserta didik diajak membuat aturan bersama. Keterlibatan peserta didik untuk ikut menentukan aturan bersama akan membangun nilai demokrasi dan tanggung jawab terhadap aturan.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
3
b.
c.
d.
e.
4
Akan tetapi, dengan aturan yang ada tentu terdapat sanksi bagi yang melanggarnya. Sanksi tidak perlu berat, tetapi membangun nilai moral yang bertanggung jawab. Contoh membuat kliping, mencari gambar peraga, dan memperbanyak inventarisasi kelas. Membangun Hubungan yang Baik Hubungan yang baik dalam proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Hubungan yang baik juga akan menimbulkan keterbukaan antara pengajar dengan peserta didik. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membangun hubungan yang baik. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu sebagai catatan untuk membangun hubungan baik sebagai berikut. 1) Memperlakukan peserta didik sebagai individu yang sederajat. 2) Memahami cara berpikir peserta didik, dinamika emosi, dan kematangan berpikir. 3) Mengetahui hal yang menghambat kemampuan mereka untuk menyerap materi. Tidak ada salahnya sebagai pengajar bertanya pada mereka untuk mendapatkan informasi ini. 4) Bicara yang jujur dan hindari arogansi seorang pengajar. Hal ini akan membantu kelancaran dalam menyampaikan materi. Pentingnya Keberadaan Peserta didik Setiap individu yang ada dalam ruang pembelajaran mempunyai arti yang penting. Oleh karena itu, setiap peserta didik harus terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Untuk membangkitkan keaktifan ini perlu peran pengajar yang aktif. Lingkungan Kelas yang Menyenangkan Lingkungan kelas yang menyenangkan dapat membantu peserta didik lebih siap untuk terlibat proses pembelajaran. Kesiapan ini juga membantu peserta didik jauh dari sikap skeptis terhadap guru, mata pelajaran ataupun materi yang disampaikan. Dengan kondisi seperti ini penyaluran bakat dan kemampuan peserta didik akan terakumulasi secara tepat pada tempatnya. Kondisi menyenangkan tidak datang tiba-tiba, tetapi memerlukan proses dan pancingan khususnya dari pengajar. Contohnya mengawali sebuah materi dengan menyanyikan lagu, kuis, dan teka-teki yang ringan. Akan tetapi jangan melupakan kondisi akhir pembelajaran. Artinya, perlu sebuah metode penutup pembelajaran yang ringan dan memberi kesan menyenangkan. Selain kondisi di atas, terdapat pula faktor pengajar terutama penampilan. Usahakan penampilan yang eye catching, contohnya berpakaian santai pada saat memberikan materi di jam-jam akhir. Namun pada saat peserta didik masih segar, pakaian formal dan resmi tetap menjadi prioritas. Jika pembelajaran dilakukan di dalam sebuah laboratorium, pakaian yang tepat (baju praktek) tetap digunakan. Memberi Kesempatan Menunjukkan Kemampuan Diri Setiap individu yang terlibat di dalam pembelajaran menginginkan kesempatan untuk diakui dalam sebuah lingkungan. Salah satunya dengan menunjukkan kemampuan diri. Adanya kesempatan menunjukkan kemampuan membantu peserta didik untuk lebih mempersiapkan diri dalam setiap kesempatan. Secara langsung peserta didik lebih termotivasi untuk belajar keras. Oleh karena itu, berilah waktu pada peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya. Presentasi di depan kelas, menceritakan eksplorasi materi di lapangan, dan menyelesaikan soal di papan tulis merupakan contoh menunjukkan kemampuan diri. Selain itu juga dapat dengan cara memasang nilai tiga peserta didik yang paling bagus pada dinding kelas. Hal positif yang diperoleh adalah rasa dihargai dan keinginan untuk dihargai pada individu semakin berkembang. Pola pikir ini akan memengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Manajemen Pembelajaran
f.
g.
Memberi Penghargaan atau Pujian Setiap manusia akan bahagia bila mendapat penghargaan atas apa yang diperjuangkannya, tidak terkecuali pada peserta didik. Penghargaan pada peserta didik akan memberi kesan diakuinya kompetensi peserta didik tersebut. Semangat peserta didik dalam belajar akan meningkat dengan adanya pengakuan berupa penghargaan dan pujian. Sebaliknya, peserta didik yang tidak mempunyai kompetensi akan tersisih. Akan tetapi, peserta didik ini memerlukan motivasi yang lebih dekat terutama dari guru tanpa menyebutkan kelemahan di depan peserta didik yang lain. Agar kondisi pembelajaran kondusif, mengakui setiap kemampuan dari peserta didik sekecil apa pun adalah hal yang sangat berarti bagi peserta didik. Kemampuan peserta didik ini meliputi keberanian mempresentasikan pendapatnya di depan kelas. Keberaniannya perlu dihargai walaupun apa yang disampaikan tidak sepenuhnya benar. Kesalahan yang dilakukan peserta didik perlu dianggap sebagai proses belajar untuk memperbaiki kekurangannya. Ada berbagai cara memberikan pengakuan dan penghargaan pada peserta didik. Salah satunya dengan pujian kata-kata: ”Hebat”, ”Bagus”, atau ”Mengagumkan” dapat disampaikan untuk memberikan penghargaan. Akan tetapi, jauh lebih menyenangkan jika berfokus pada individu peserta didik. Contoh: ”Bagus sekali materi yang kamu presentasikan, Kusyanto!” ”Anung, keberanianmu patut menjadi contoh, hebat sekali!” Penghargaan ini akan lebih berkesan mendalam jika disertai dengan tepukan bahu dan menatap dengan serius pada peserta didik. Merayakan Keberhasilan Keberhasilan kadang didapat oleh sebuah kelompok atau bahkan satu kelas. Oleh karena itu maka perlu dirayakan secara bersama agar semua merasakan keberhasilan. Merayakan sebuah keberhasilan penting artinya. Ini membangkitkan motivasi peserta didik agar mendapat keberhasilankeberhasilan yang lain. Selain itu, peserta didik juga akan membayangkan sebuah perayaan yang akan terjadi jika keberhasilan dapat dicapai kemudian hari. Beberapa cara untuk merayakan keberhasilan yang diperoleh secara kolektif dapat dilakukan sendiri atau berpasangan antara lain sebagai berikut. 1) Bertepuk tangan dengan ritme tertentu yang menjadi ciri kelas itu. 2) Melakukan yel-yel yang disepakati kelas tersebut. 3) Menepuk tangan kanan dengan tangan kanan teman sebangku (tos). Merayakan keberhasilan merupakan cara membangun motivasi peserta didik untuk sukses, maka rayakanlah sesering mungkin dalam proses pembelajaran.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
5
Penilaian A. Pengertian Penilaian hasil belajar dapat dilakukan oleh dua pihak. Pihak pertama penilai internal, yang termasuk di dalamnya adalah pendidik dalam satuan pendidikan. Pihak kedua adalah penilai eksternal, yang termasuk di dalamnya adalah pemerintah. Pemerintah melakukan penilaian terhadap peserta didik berupa ujian nasional. Maksud ujian nasional untuk mengendalikan mutu pendidikan. Salah satu teknik penilaian internal adalah penilaian kelas. Penilaian kelas dilakukan oleh pendidik atas nama satuan pendidikan untuk menilai tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik. Penilaian ini dilakukan di kelas selama proses pembelajaran.
B. Manfaat Penilaian Kelas 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Manfaat penilaian kelas antara lain sebagai berikut. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. Untuk masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan. Untuk memberikan umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam mempertimbangkan konsep penilaian kelas yang baik untuk digunakan.
C. Teknik Penilaian Proses penilaian merupakan kegiatan mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik. Ada beragam teknik untuk penilaian yang dapat digunakan, misalnya: penilaian unjuk kerja, sikap, tertulis, proyek, produk, portofolio, dan penilaian diri. Definisi dan penggunaannya masing-masing secara ringkas sebagai berikut.
1. Penilaian Unjuk Kerja Definisi penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang dilakukan dengan memerhatikan kegiatan peserta didik dalam melaksanakan sesuatu. Penilaian ini tepat digunakan untuk menilai tugas tertentu, seperti: praktik di bengkel; laboratorium; dan presentasi. Ada dua cara teknik penilaian unjuk kerja yaitu menggunakan daftar cek dan skala penilaian yang mempunyai format sebagai berikut. a. Daftar Cek (Check List) Teknik ini cocok untuk menilai peserta didik dalam jumlah besar, namun mempunyai kelemahan yaitu penilai hanya memiliki dua pilihan baik dan tidak baik, tidak ada nilai tengahnya. Adapun format penilaian daftar cek untuk presentasi sebagai berikut.
6
Penilaian
Penilaian Nomor
No.
Induk
Aspek Nama Isi Baik
Logika Tidak
Baik
Urutan Presentasi
Tidak
Baik
Kelancaran
Tidak
Baik
Penampilan
Tidak
Baik
Skor
Tidak
1. 2. dst.
Keterangan: Skor maksimum 10 Baik : skor 2 Tidak baik : skor 0
b.
Skala Penilaian (Rating Scale) Teknik penilaian dengan skala memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi peserta didik. Rentang penilaian dengan skala dimulai dari tidak kompeten hingga sangat kompeten. Contohnya: 0 = tidak kompeten, 1/2 = cukup kompeten, 1 = kompeten, dan 2 = sangat kompeten. Teknik penilaian ini akan lebih objektif jika dilakukan lebih dari seorang pendidik. Berikut contoh format Rating Scale untuk presentasi. Aspek
Nomor
No.
Isi
Nama
Induk 0
1 2
Logika 1
2
0
1
1
2
Urutan Presentasi 2
0
1 2
1
2
Kelancaran 0
1 2
1
Σ Skor (Maks.
Penampilan 2
0
1 2
10) 1
2
1. 2. dst.
Catatan: a. Kolom skor diisi dengan angka sebagai berikut. 2 : sangat kompeten 1 : kompeten 1
2
0
b.
: cukup kompeten : tidak kompeten
Penentu kriteria dapat sebagai berikut. 0–5,9 : tidak kompeten 6–7 : cukup kompeten 7,1–8 : kompeten 8,1–10 : sangat kompeten
2. Penilaian Sikap Penilaian sikap dapat dilakukan antara lain dengan cara: observasi perilaku; pertanyaan langsung; dan laporan pribadi. Akan tetapi, teknik yang paling efisien adalah teknik observasi perilaku. Berikut lembar penilaian sikap pada saat praktik di luar kelas (kegiatan 5 halaman 59). Perilaku/Aspek Nilai No.
Nomor Induk
Kerja Sama
Nama 1
2
3
Inisiatif 4
1
2
3
Sistematis 4
1
2
3
Fokus Objek 4
1
2
3
Skor
Ket.
4
1. 2. dst.
Catatan: a. Kolom aspek nilai diisi dengan tanda cek (✓) sesuai dengan kriteria berikut. 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik b. Skor merupakan jumlah dari skor masing-masing aspek perilaku.
c.
Kriterian dapat dilakukan sebagai berikut. Skor minimum : 4×1 = 4 Skor maksimum : 4 × 4 = 16 Kategori penilaian : 4 Rentangan nilai
d.
:
16 − 4 4
= 3
Kolom keterangan dapat diisi: Kurang : 4–7 Cukup : 8–10 Baik : 11–13 Sangat baik : 14–16
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
7
3. Penilaian Tertulis Penilaian tertulis dilakukan dengan cara tes tertulis. Contoh tes tertulis dapat dilihat pada setiap akhir subkompetensi. Adapun rekap penilaian dapat dilakukan seperti berikut (evaluasi subkompetensi 1).
No.
Nomor Induk
Nama 1
Pilihan Ganda
Suplai Jawaban
Nomor Soal
Nomor Soal
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
Σ Skor 8
9
Ket.
10
1. 2. dst. Peta Kesukaran Soal
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Catatan: a. Bobot nilai masing-masing soal: 3 : suplai jawaban benar 2 : pilihan benar 0 : suplai atau pilihan salah b. Kategori penilaian ada empat: 1 : Kurang kompeten 2 : Cukup kompeten 3 : Kompeten 4 : Sangat kompeten c. Kriteria penilaian: Skor minimum : 0 × 15 = 0 Skor maksimum: (2 × 5) + (3 × 10) = 40
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Kategori penilaian : 4 Rentangan nilai d.
:
40 − 0 4
= 3
Kolom keterangan dapat diisi: Kurang kompeten : 0–10 Cukup kompeten : 11–20 Kompeten : 21–30 Sangat kompeten : 31–40 Kolom sigma (Σ) di bawah nomor soal dapat digunakan untuk mengecek tingkat kesukaran soal. Kesukaran soal diasumsikan sebanding dengan jumlah siswa yang tidak dapat menyelesaikannya.
e.
4. Penilaian Proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas atau kegiatannya bersifat investigatif sejak merencanakan, mengumpulkan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian produk. Contoh yang dapat dinilai dengan penilaian proyek adalah kegiatan 2 subkompetensi 2. Mata Pelajaran : Nama Proyek : Alokasi Waktu :
Ilmu Pengetahuan Alam Pengamatan Pemeliharaan Unggas Satu Semester
Aspek Penilaian
Skor
Presentasi
Performansi
Tepat Waktu
Laporan
Kesimpulan
Analisis
Kuantitas Data
Nama
Keakuratan
Induk
Pelaksanaan
Sistematika
Nomor
Rumusan Judul
No.
Perencanaan
Persiapan
Keterangan
1. 2. dst.
Catatan: a. Bobot dan kategori penilaian masing-masing aspek: 1 : kurang baik 2 : cukup baik 3 : baik 4 : baik sekali b. Kriteria penilaian: Skor minimum : 10 Skor maksimum : 40
8
Penilaian
Kategori penilaian : 4 Rentangan nilai c.
:
40 − 10 4
= 7,5
Kolom keterangan dapat diisi: Kurang baik : 10–17,5 Cukup baik : 17,6–25,1 Baik : 25,2–32,7 Baik sekali : 32,8–40
5. Penilaian Produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian produk mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Contoh format penilaian produk sebagai berikut. Nama Siswa/Kelompok : Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama Produk/Proyek : Membuat Jam Matahari Alokasi Waktu : 4 Kali Pertemuan No. 1.
2.
3.
Aspek
Skor 1–5
Perencanaan a.
Persiapan alat dan bahan
b.
Gambar kerja
Pelaksanaan a.
Sikap kerja
b.
Penggunaan alat
c.
Bahan
d.
Pengerjaan
e.
Perakitan
f.
Finishing
Laporan a.
Performa
b.
Kesesuaian ukuran
Total Skor Catatan: Skor yang diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap jawaban, semakin tinggi skornya.
6. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian berkesinambungan yang didasarkan kumpulan informasi. Kumpulan informasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi yang dapat digunakan berupa karya siswa. Format penilaian portofolio untuk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai berikut.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
9
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Nama Siswa Kelas Program Keahlian Bidang Keahlian
: : : : : :
Ilmu Pengetahuan Alam 1 Semester
Bulan No.
Subkompetensi
Periode
Ket. Juli
1.
–
Metode Ilmiah
–
Langkah-langkah penelitian
–
Variasi perumusan dan pengujian hipotesis
–
Rancangan penelitian pengumpulan dan pengolahan data
–
Penulisan laporan ilmiah
Agustus
September
Oktober
Catatan: Karya siswa sesuai subkompetensi masuk dalam daftar portofolio yang dimasukkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti penyelesaian tugasnya.
7. Penilaian Diri Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta menilai dirinya sendiri berkaitan status dan tingkat pencapaian kompetensi. Tujuan utama penilaian diri untuk memperbaiki proses pembelajaran. Hal yang perlu disampaikan kepada siswa yaitu penilaian ini tidak memengaruhi nilai akhir kompetensi. Oleh karena itu, peserta didik harus menilai diri sendiri secara jujur. Contoh format penilaian diri sebagai berikut. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
No.
Aspek
: :
Ilmu Pengetahuan Alam
Tanggapan 1
1.
2.
10
Keterangan
0
Metode Ilmiah a.
Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
1 : Paham
b.
Pengertian Metode Ilmiah
0 : Tidak paham
c.
Penelitian Ilmiah
dan seterusnya
Penilaian
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Mata pelajaran IPA diharapkan menekankan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk menerapkan konsep IPA secara bijaksana. Mata pelajaran IPA tidak hanya berhubungan dengan bagaimana memahami alam secara sistematis, tetapi juga merupakan wahana bagi peserta didik untuk memahami diri dan alam sekitar, serta bagaimana memperlakukan alam sekitar guna menjaga kelestariannya. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran adaptif, yang bertujuan membekali peserta didik dasar pengetahuan tentang hukum-hukum kealaman serta makhluk hidup dan tidak hidup yang menjadi dasar sekaligus syarat kemampuan, yang berfungsi menghantarkan peserta didik guna mencapai kompetensi program keahliannya. Di samping itu, mata pelajaran IPA mempersiapkan kemampuan peserta didik agar dapat mengembangkan program keahliannya pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
B. Tujuan Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya. 2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep, dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam. 4. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan IPA untuk menunjang kompetensi produktif.
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Gejala-gejala alam. 2. Polusi dan pencemaran lingkungan. 3. Ekosistem, komponen ekosistem, keseimbangan lingkungan, dan amdal.
D. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memerhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
11
12
Mata Pelajaran IPA untuk SMK/MAK
1.1 Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik.
Kompetensi Dasar
–
–
–
–
–
–
Indikator
: : : : : :
–
–
–
–
– –
Metode ilmiah Perumusan masalah Perumusan hipotesis Rancangan penelitian Pelaksanaan penelitian Laporan penelitian
Materi Pembelajaran
–
–
–
–
–
Mendiskusikan metode ilmiah, diidentifikasi langkah-langkah ilmiah dan contohnya. Melakukan pengamatan gejala alam biotik di lingkungan sekitar (perilaku maupun keadaan hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme baik pada individu maupun dampak dari perilaku individu itu. Misalnya, luruhnya bunga sebelum waktunya pada tanaman tertentu, dan hilangnya populasi katak di suatu kawasan). Diskusi kelompok untuk: merumuskan masalah dari temuan gejala alam biotik di lingkungan sekitar sebagai isu yang perlu dibahas selanjutnya; melengkapi informasi, baik dengan melakukan pengamatan yang lebih cermat di lokasi sesuai dengan masalah yang dirumuskan, ataupun studi pustaka di perpustakaan/ internet. Informasi itu selanjutnya digunakan untuk membuat hipotesis, dan menyusun rencana penelitian. Melakukan penelitian sesuai dengan rencana yang disusun. Mengomunikasikan hasil penelitian.
Kegiatan Pembelajaran
SMK Ilmu Pengetahuan Alam X/1 dan 2 Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A 64 × 45 menit
Langkah-langkah metode ilmiah dijelaskan dan masingmasing diberikan contohnya. Gejala-gejala alam biotik di lingkungan sekitar diidentifikasi secara cermat dan masalah yang ditemukan dirumuskan dengan jelas. Hipotesis disusun sebagai solusi terhadap masalah yang telah dirumuskan. Rumusan hipotesis memperlihatkan hubungan antarvariabel. Rencana penelitian disusun dengan varibel-variabel (manipulasi, respon, dan kontrol) yang akan diukur, prosedur, cara pengumpulan data dan mengolah data diuraikan dengan jelas. Variabel-variabel penelitian diperlakukan dan diukur dengan teliti/akurat, diolah serta simpulan yang dibuat sesuai dengan data. Laporan penelitian ditulis, dikomunikasikan, dan hasilnya dipertahankan dengan argumentasi yang sesuai.
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
SILABUS
–
–
–
Observasi kinerja Penugasan Tes tertulis
Penilaian
18
TM
14 (28)
PS
PI
Alokasi Waktu
– –
–
Buku IPA SMK Lingkungan Sumber media lain yang relevan
Sumber Belajar
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
13
–
–
–
–
Gejala alam yang terjadi di lingkungan sekitar diidentifikasi dengan benar. Contoh: peristiwa siang dan malam; pelangi; tsunami; gempa, dan bencana. Faktor-faktor terjadinya gempa dijelaskan dengan benar. Faktor-faktor terjadinya bencana alam tsunami dijelaskan dengan benar. Pengetahuan tentang antisipasi akibat dari bencana alam diidentifikasi dengan benar.
Indikator
–
–
–
–
Rotasi bumi dan peristiwa siang dan malam Gempa bumi sebagai bentuk gejala alam Tsunami sebagai bentuk gejala alam Antisipasi bencana alam
Materi Pembelajaran
–
–
–
–
–
–
–
–
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Melakukan diskusi untuk mem- – Observasi/ bahas proses-proses fisika yang pengamatterjadi dalam peristiwa rotasi bumi an dan pengaruhnya terhadap kehi- – Tugas kedupan. lompok Membaca literatur dan sumber belajar (misalnya koran) tentang peristiwa gempa bumi. Melakukan kunjungan/observasi ke BMG. Melakukan diskusi tentang faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Melihat tayangan dan membaca literatur (misalnya koran) tentang peristiwa tsunami. Melakukan diskusi tentang faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya tsunami. Membuat daftar langkah penyelamatan yang harus dilakukan apabila terjadi bencana gempa dan tsunami. Melakukan simulasi penyelamatan gempa dan tsunami.
Keterangan: TM : Tatap Muka PS : Praktik di Sekolah (2 jam praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka) PI : Praktik di Industri (4 jam praktik di DU/DI setara dengan 1 jam tatap muka)
1.2 Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik.
Kompetensi Dasar
30
TM 4 (8)
PS
PI
Alokasi Waktu
– Buku IPA SMK – Lingkungan – Sumber media lain yang relevan
Sumber Belajar
1.
No.
A1.1
: : : :
Program Pembelajaran Semester
Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah A. Jenis dan Langkah Penelitian Ilmiah B. Observasi
II.
Ulangan Umum Semester Gasal
IV. Rancangan Penelitian, Pengumpulan, dan Pengolahan Data A. Penelitian Deskriptif B. Penelitian Eksperimental C. Pengumpulan Data D. Pengambilan Sampel E. Pengolahan Data V. Penulisan Laporan Ilmiah A. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Laporan Ilmiah B. Format Laporan Ilmiah
III. Variasi Perumusan dan Pengujian Hipotesis A. Variasi Perumusan Hipotesis B. Menguji Hipotesis
Metode Ilmiah A. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan B. Pengertian Metode Ilmiah C. Penelitian Ilmiah
T
P
Alokasi Waktu 1
2
3
Juli 4
5
1 2
3
4
Agustus 5
1
2
3
4
September
PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER I SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I 20.../...
I.
Materi Pembelajaran
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran
Kode Kompetensi
14 5
1
2
3
4
Oktober 5
1
2
3
4
November 5
1
2
3
4
Desember 5
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
15
1.
No.
A1.2
: : : :
Gejala-Gejala Alam A. Struktur Lapisan Bumi B. Gerakan Lapisan Bumi C. Vulkanisme dan Kegunungapian D. Tenaga Eksogen dan Cuaca
II.
Ulangan Umum Semester Gasal
IV. Tsunami A. Penyebab Terjadinya Tsunami B. Tanda-Tanda Terjadinya Tsunami C. Kesiapan Menghadapi Tsunami
III. Gempa Bumi dan Antisipasi Gempa A. Penyebab Terjadinya Gempa B. Tanda-Tanda Alam Sebelum Gempa C. Proses Perambatan Gelombang Gempa D. Alat Pencatat Gempa E. Skala Gempa F. Akibat Gempa
Rotasi A. Tata Koordinat Bumi B. Rotasi Bumi dan Akibatnya C. Revolusi Bumi dan Akibatnya
T
P
Alokasi Waktu 1
2
3
4
Januari 5
1 2
3
4
Februari 5
1
2
3
4
Maret
PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER II SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/II 20.../...
I.
Materi Pembelajaran
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran
Kode Kompetensi
5
1
2
3
April 4
5
1
2
3
Mei 4
5
1
2
3
Juni 4
5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.1 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Durasi Pembelajaran
:
Teori 4 × 45 menit
Indikator
:
Langkah-langkah metode ilmiah dijelaskan dan masing-masing diberikan contohnya.
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat membedakan pengertian Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah dan memberikan contoh masing-masing. Siswa dapat menjelaskan pengertian penelitian ilmiah.
Metode Ilmiah
Kegiatan Pembelajaran : 1–2 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 1, Subkompetensi 1 b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa mengerjakan tugas Buku I, Kompetensi 1, Subkompetensi 1 (Tugas Kelompok). d. Guru membentuk kelompok kerja siswa. e. Siswa mengerjakan Evaluasi Kompetensi 1, Subkompetensi 1. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 1 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d (mengumpulkan informasi) 2. Jawaban: d (jujur) 3. Jawaban: b (hasta orang satu berbeda panjangnya dengan hasta orang lain) 4. Jawaban: c (jujur) 5. Jawaban: c (hipotesis) B.
16
Uraian 1. Jawaban: Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 2. Jawaban: A = Hipotesis, B = Kesimpulan 3. Jawaban: Ciri-ciri sikap ilmiah: – Jujur – Teliti – Objektif – Terbuka menerima pendapat yang benar – Tekun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
4. Jawaban: Ilmu dapat didefinisikan sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin. Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan serapan panca indera, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Dapat juga dikatakan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang dilihat, didengar, dikecap, dicium, diraba, dan hadir dalam kesadaran kita. Jadi pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan intuitif. 5. Jawaban: Kebenaran yaitu kesesuaian antara pengetahuan yang ada pada subjek dan realitas yang ada pada objek. Misalnya gula rasanya manis dan bola kaki berbentuk bulat. 6. Jawaban: Kemajuan-kemajuan teknologi menunjang pencapaian tujuan penelitian sebagai langkah berkembangnya pengetahuan. 7. Jawaban: Penelitian empiris adalah suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta dari kesan indera) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai bahan penelitian. 8. Jawaban: Sistematik berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks. 9. Jawaban: Prosedur penalaran induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus). Prosedur penalaran deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum. 10. Jawaban: Menguji kembali kebenaran yang pernah diperoleh melalui penelitian sebelumnya. 3.
Penutup
Penilaian
:
• • •
Penugasan Pengamatan proses Tes tertulis
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
17
Lembar Penilaian Evaluasi Subkompetensi 1
Nomor
Nomor Induk
Nama 1
Pilihan Ganda
Suplai Jawaban
Nomor Soal
Nomor Soal
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1.
7
8
9
Ket.
10 0–10 Kurang kompeten
2. 3.
11–20 Cukup kompeten
4.
21–30 Kompeten
5. 6.
31–40 Sangat kompeten
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
18
6
Σ Skor
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.1 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Durasi Pembelajaran
:
Teori 2 × 45 menit, Praktik 2 × 45 menit
Indikator
:
Langkah-langkah metode ilmiah dipraktikkan untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa.
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3. 4.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa. Siswa dapat mempratikkan langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa. Siswa dapat menginventarisasi masalah untuk diangkat menjadi bahan kajian. Siswa dapat menjelaskan tentang skala dan instrumen pengukuran.
Langkah-langkah penelitian ilmiah.
Kegiatan Pembelajaran : 3–4 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 1, Subkompetensi 2. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. 3.
Penutup
Penilaian
:
Penugasan
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
19
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.1 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Durasi Pembelajaran
:
Teori 2 × 45 menit, Praktik 2 × 45 menit
Indikator
:
Langkah-langkah metode ilmiah dipraktikkan untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa.
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3. 4.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa. Siswa dapat mempratikkan langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa. Siswa dapat menginventarisasi masalah untuk diangkat menjadi bahan kajian. Siswa dapat menjelaskan tentang skala dan instrumen pengukuran.
Langkah-langkah penelitian ilmiah.
Kegiatan Pembelajaran : 5–6 (teori 2 × 45 menit; praktik 2 × 45 menit) 1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 1, Subkompetensi 2. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa mengerjakan Tugas rumah Kegiatan 2 Buku I, Kompetensi 1, Subkompetensi 2 (tugas individu). d. Guru membimbing siswa membedakan antara fenomena biasa dengan masalah yang layak untuk diteliti. e. Siswa memilih salah satu fakta yang akan dijadikan usulan tema penelitian. f . Siswa mengerjakan Evaluasi Kompetensi 1, Subkompetensi 2. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 2 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b (problem yang dihadapi yang memerlukan penyelesaian) 2. Jawaban: b (Apakah pembangunan banjir kanal dapat mengurangi bahaya banjir di Jakarta?) 3. Jawaban: a (mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang subjek/objek penelitian) 4. Jawaban: c (kualitatif dan kuantitatif) 5. Jawaban: c (Apakah membuang sampah sembarangan merupakan penyebab terjadinya banjir di kotaku?)
20
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
B.
3.
Uraian 1. Jawaban: Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaian atau pemecahan. Fenomena adalah sesuatu yang terjadi sebagaimana apa adanya. Ada bagian fenomena yang menjadi masalah atau mendatangkan masalah. Dengan demikian masalah adalah bagian dari fenomena, misalnya rumah terbakar bukan masalah, melainkan fenomena, yang menjadi masalah adalah bagaimana memadamkannya. 2. Jawaban: Hipotesis nol adalah hipotesis yang akan dibuktikan (diuji) kebenarannya, yang oleh peneliti dianggap memiliki bobot benar lebih tinggi (mendekati kebenaran). Hipotesis altenatif adalah hipotesis yang dipertentangkan dengan hipotesis nol. Tetapi bilamana Ho mengatakan tidak ada maka Ha mengatakan ada. 3. Jawaban: Variabel bebas (independent) adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. 4. Jawaban: Skala nominal ialah angka yang tidak sesungguhnya, melainkan digunakan untuk mewakili nama. Misalnya binatang apa yang paling kamu sukai? Jawablah angka 1 = kucing, 2 = burung, dan seterusnya. Angka-angka ini hanya mewakili saja, tidak dapat ditambah, dikurangi, dibagi, dan dilipatkan (dikalikan). Skala ordinal ialah angka yang menunjukkan derajat suatu kategori atau perbedaan kualitas/ kuantitas yang tidak dapat diketahui selisihnya. Misalnya, jika anda bertanya kepada sekelompok orang, apakah anda suka makan bakso? Maka kepada orang yang menjawab suka sekali, kamu beri skor 5, yang jawabannya hanya suka diberi skor 4, yang biasa saja diberi skor 3, yang kurang suka diberi skor 2, dan yang tidak suka diberi skor 1. Angka-angka ini dinamakan skala ordinal. 5. Jawaban: Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data atau alat untuk melakukan pengukuran. Instrumen ini ada yang bersifat baku dan ada yang tidak baku. Instrumen yang bersifat baku biasanya disebut alat ukur. Jadi alat ukur adalah alat yang dipakai untuk mengukur atau menyatakan sesuatu dengan satuan dan besaran yang sesuai. Misalnya untuk memperoleh data suhu badan seseorang digunakan alat ukur termometer.
Penutup
Penilaian
:
• • •
Penugasan Pengamatan proses Tes tertulis
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
21
Lembar Penilaian Evaluasi Subkompetensi 2
Nomor
Nomor Induk
Nama 1
Pilihan Ganda
Suplai Jawaban
Nomor Soal
Nomor Soal
2
3
4
5
1
2
3
4
Σ Skor
Keterangan
5
1.
0, – 6,25 Kurang kompeten
2.
6,26 – 12,50 Cukup kompeten
3. 4.
12,51 – 18,75 Kompeten
5.
18,76 – 25 Sangat kompeten
6.
Kriteria: Skor minimum : 0 × 10 = 0 Skor maksimum : (2 × 5) + (3 × 5) = 25 Kategori penilaian : 4
7. 8. 9.
Rentangan nilai
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
:
25 − 0 = 6,25 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.1 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Durasi Pembelajaran
:
Teori 2 × 45 menit
Indikator
:
Langkah-langkah metode ilmiah dipraktikkan untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa.
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat mempratikkan langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa. Siswa dapat menyusun dan merumuskan masalah yang dipilihnya dalam bentuk hipotesis. Siswa dapat menjelaskan cara pengujian hipotesa yang disusunnya.
Variasi Perumusan dan Pengujian Hipotesis
Kegiatan Pembelajaran : 7 (teori 2 × 45 menit) 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 1, Subkompetensi 3. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa secara kelompok melakukan perumusan hipotesis atas masalah yang telah dipilih pada pertemuaan pembelajaran sebelumnya. d. Guru mengapresiasi rumusan hipotesis kelompok siswa. e. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyelesaikan kegiatan 2 dan selesai pertemuan minggu depan. 3.
Penutup
Penilaian
:
• •
Penugasan Pengamatan proses
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................) Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
23
Lembar Penilaian Pengamatan Proses Perilaku Siswa Nomor
Nomor Induk
Kerja Sama
Nama 1
2
3
Inisiatif 4
1
2
3
Sistematis 4
1
2
1.
3
Fokus Objek 4
1
2
3
Skor
Keterangan
4 4–7 Kurang
2.
8– 0 Cukup
3. 4.
11–13 Baik
5.
14–16 Sangat baik
6.
Kriteria penilaian 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik
7. 8. 9. 10.
Cara penilaian Skor minimum: 4×1=4 Skor maksimum: 4 × 4 = 16 Kategori penilaian: 4 Rentangan nilai:
11. 12. 13. 14.
16 − 4 =3 4
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.1 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Durasi Pembelajaran
:
Teori 2 × 45 menit, Praktik 2 × 45 menit
Indikator
:
Langkah-langkah metode ilmiah dipraktikkan untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa.
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat mempraktikkan langkah-langkah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa. Siswa dapat menyusun dan merumuskan masalah yang dipilihnya dalam bentuk hipotesis. Siswa dapat menjelaskan cara pengujian hipotesis yang disusunnya.
Variasi Perumusan dan Pengujian Hipotesis
Kegiatan Pembelajaran : 8–9 1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X Kompetensi 1, Subkompetensi 3. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa, terutama tentang pengujian hipotesis. c. Siswa mengerjakan soal Evaluasi Kompetensi 1, Subkompetensi 3. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 3 1. Jawaban: d (metafisis) 2. Jawaban: c (Hubungan antara roh jahat dan demam.) 3. Jawaban: c (Ada hubungan antara meningkatnya populasi nyamuk dengan kebersihan kota.) 4. Jawaban: b (Tidak ada pengaruh diameter roda terhadap jarak tempuh mobil setiap liternya.) 5. Jawaban: a (Tidak ada pengaruh ketinggian terhadap ukuran buah salak.) 3.
Penutup
Penilaian
:
• • • •
Penugasan Pengamatan proses Produk Kegiatan 3 Tes tertulis
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................) Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
25
Lembar Penilaian Kegiatan 2 Aspek Penilaian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
26
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
Presentasi
Performansi
Tepat Waktu
Laporan Kesimpulan
Analisis
Kuantitas Data
Keakuratan
Nama
Pelaksanaan Sistematika
Nomor Induk
Rumusan Judul
Nomor
Perencanaan
Persiapan
Skor
Keterangan
Lembar Penilaian Evaluasi Subkompetensi 3 Pilihan Ganda Nomor
Nomor Induk
1 1. 2. 3.
Σ Skor
Nomor Soal
Nama
2
3
4
Keterangan
5 0–2,5 Kurang kompeten 2,6–5,0 Cukup kompeten
4.
5,1–7,5 Kompeten
5.
7,6–10 Sangat kompeten
6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kriteria penilaian a. Bobot nilai per soal: b. Cara penilaian: Skor minimum : Skor maksimum : Kategori penilaian : Rentangan nilai
:
2. 0×5=0 2 × 5 = 10 4 10 − 0 = 2,5 4
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
27
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.1 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Durasi Pembelajaran
:
Teori 4 × 45 menit
Indikator
:
Langkah-langkah metode ilmiah dipraktikkan untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa.
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat menjelaskan perbedaan tentang penelitian deskriptif dan penelitian eksperimental. Siswa dapat menyusun desain penelitian yang sesuai dengan masalah dan hipotesis yang telah disusun. Siswa dapat menjelaskan cara-cara pengumpulan data, pengambilan sampel, dan pengolahan data.
Rancangan Penelitian, Pengumpulan, dan Pengolahan Data
Kegiatan Pembelajaran : 10–11 (teori 4 × 45 menit) 1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 1, Subkompetensi 4. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa mengerjakan tugas-tugas buku I Kompetensi 1, Subkompetensi 4. d. Siswa mengerjakan soal Evaluasi Kompetensi 1, Subkompetensi 4. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 4 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b (ciri suatu subjek) 2. Jawaban: a (ordinal) 3. Jawaban: c (siswa-siswa kelas X SMK) 4. Jawaban: b (jenis pakan) 5. Jawaban: c (merek pupuk) B.
28
Uraian 1. Jawaban: Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan instrumen pengukuran yaitu reliabilitas (keandalan dan dapat dipercaya) alat ukur dan validitas (kesahihan) alat ukur. Selain itu juga dipertimbangkan mengenai sensitivitas, objektivitas dan fisibilitas (kelayakan) alat ukur. 2. Jawaban: Data adalah bentuk jamak dari datum, yaitu keterangan-keterangan tentang suatu hal, fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, dan kode. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
3.
4.
5.
3.
Jawaban: Langkah-langkah dalam pengambilan sampel yaitu; a) menentukan populasi dan sampling frame, b) memilih cara pengambilan sampel, c) menentukan jumlah sampel, d) memilih elemen sampel, e) melaksanakan pengumpulan data di lapangan. Jawaban: Langkah-langkah analisa data adalah sebagai berikut. a. Memilah data. b. Kontrol kualitas data. c. Mengikhtisarkan data (data summarizing). Jawaban: Visualisasi bertujuan untuk menampilkan data agar diketahui oleh publik. Data yang dihasilkan disajikan sedemikian rupa menjadi menarik dan mudah dimengerti. Caranya antara lain berbentuk grafik, tabel, atau bagan (chart). Pada program statistik komputer atau MS excel biasanya ada program untuk penampilan data ini.
Penutup
Penilaian
:
• • •
Penugasan Pengamatan proses Tes tertulis
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
29
Lembar Penilaian Evaluasi Subkompetensi 4
Nomor
Nomor Induk
Nama 1
Pilihan Ganda
Suplai Jawaban
Nomor Soal
Nomor Soal
2
3
4
5
1
2
3
4
Σ Skor
Keterangan
5
1.
0–6,25 Kurang kompeten
2.
6,26–12,50 Cukup kompeten
3. 4.
12,51–18,75 Kompeten
5.
18,76–25 Sangat kompeten
6.
Kriteria penilaian a. Bobot nilai personal: Pilihan ganda : 2 Suplai jawaban : 3 b. Cara penilaian: Skor minimum : 0 × 10 = 0 Skor maksimum : (2 × 5) + (3 × 5) = 25 Kategori penilaian : 4
7. 8. 9. 10. 11. 12.
Rentangan nilai
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
30
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
:
25 − 0 = 6,25 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.1 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Durasi Pembelajaran
:
Teori 2 × 45 menit, Praktik 2 × 45 menit
Indikator
:
Langkah-langkah metode ilmiah dipraktikkan untuk menyelesaikan masalah aktual yang dekat dengan siswa.
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2.
3. 4. Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat menjelaskan cara-cara pengumpulan data, pengambilan sampel, dan pengolahan data. Siswa dapat menyusun dan menguraikan rencana penelitian dengan variabelvariabel (manipulasi, respon, dan kontrol yang akan diukur, prosedur, cara pengumpulan data, dan mengolah data) dengan jelas. Siswa dapat memperlakukan dan mengukur variabel-variabel penelitian dengan teliti/akurat, diolah, serta simpulan yang dibuat sesuai dengan data. Siswa dapat mempraktikkan cara-cara pengumpulan data, pengambilan sampel, dan pengolahan data.
Rancangan Penelitian, Pengumpulan, dan Pengolahan Data
Kegiatan Pembelajaran : 12–13 1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa melengkapi informasi, baik dengan melakukan pengamatan yang lebih cermat sesuai dengan masalah yang dirumuskan, atau studi pustaka di perpustakaan/internet; informasi itu selanjutnya digunakan untuk membuat pembuktian hipotesis sampai menguatkan kesimpulan yang dihasilkannya. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Guru mengevaluasi kinerja siswa dari proses ke proses selama menyelesaikan tugas kelompoknya. 3.
Penutup
Penilaian
:
• • •
Penugasan Pengamatan proses Produk
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................) Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
31
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/I Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.1 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
Durasi Pembelajaran
:
Teori 4 × 45 menit, Praktik 4 × 45 menit
Indikator
:
Laporan penelitian ditulis, dikomunikasikan dan hasilnya dipertahankan dengan argumentasi yang sesuai.
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat menulis/mengomunikasikan hasil penelitian dengan baik dan benar. Siswa mempertahankan laporan penelitian dan hasilnya dengan argumentasi yang sesuai.
Penulisan Laporan Penelitian
Kegiatan Pembelajaran : 14–17 1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 1, Subkompetensi 5. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa membuat laporan hasil pelaksanaan uji hipotesis pengolahan data yang diperoleh. d. Siswa mengomunikasikan hasil pelaksanaan metode ilmiah kepada kelompok lain dalam bentuk diskusi kelas. e. Guru mengevaluasi kinerja siswa dari proses ke proses selama menyelesaikan tugas kelompoknya. f. Siswa mengerjakan soal Evaluasi Kompetensi 1, Subkompetensi 5. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 5 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d (tesis) 2. Jawaban: d (banyaknya jumlah halaman) 3. Jawaban: d (pembaca dapat memahami dengan jelas atau telah dilakukan peneliti, tujuan, dan hasilnya) 4. Jawaban: c (Sejak awal penelitian.) 5. Jawaban: b (memperjelas penyampaian hasil penelitian ) B.
32
Uraian 1. Jawaban: Hasil penelitian tersebut perlu dilaporkan/dipublikasikan agar hasil penelitian dapat diketahui oleh orang lain. Laporan ini merupakan media komunikasi antara seorang peneliti dengan pihak lain. Dengan adanya laporan hasil penelitian maka akan mendapat tanggapan dari orang lain, bahkan bisa membantu orang lain menyelesaikan tugas ilmiah mereka. Penelitian, pemaparan, dan penyelesaian haruslah ditulis dalam sebuah tulisan ilmiah.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
2.
3.
4.
5.
3.
Jawaban: Adapun ciri-ciri tulisan ilmiah sebagai berikut. a. Logis, artinya informasi yang disajikan memiliki argumentasi yang dapat diterima dengan akal sehat. b. Sistematis, artinya susunannya urut berjenjang dan berkesinambungan. c. Objektif atau apa adanya. d. Tuntas dan menyeluruh, segala masalah dikemukakan secara lengkap dan menyeluruh. e. Saksama, menghindarkan diri dari berbagai kekeliruan, sampai sekecil-kecilnya. f. Jelas, baik dari segi alur berpikir, istilah bahasa, dan grafis. g. Kebenarannya teruji. h. Terbuka, apa yang dikemukakan dapat berubah bila ada pendapat baru yang diakui kebenarannya relevan dengan tulisan itu. i. Berlaku umum, kesimpulan-kesimpulannya berlaku untuk semua populasinya. j. Penyajiannya menggunakan santun bahasa dan tata tulis yang baku. Jawaban: Isi Bab I. Pendahuluan yang kadang diistilahkan sebagai Kata Pengantar pada suatu laporan penelitan sebagai berikut. a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Ruang Lingkup e. Manfaat Penelitian f. Metode Penelitian Jawaban: Desain Penelitian dalam kerangka penulisan ilmiah harus mencantumkan mengenai latar penelitian yang diatur untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis; jaminan bahwa dengan pemilihan desain penelitian tersebut semua hipotesis yang diajukan dapat diuji; uraian argumentatif bahwa desain penelitian itu paling tepat untuk dipakai dalam konteks penelitian. Jawaban: Yang perlu dituliskan pada kesimpulan dan saran adalah hal-hal yang penting yang perlu disampaikan secara singkat dan jelas.
Penutup
Penilaian
:
• • •
Penugasan Pengamatan proses Produk
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
33
Lembar Penilaian Evaluasi Subkompetensi 5
Nomor
Nomor Induk
Nama 1
Pilihan Ganda
Suplai Jawaban
Nomor Soal
Nomor Soal
2
3
4
5
1
2
3
4
Σ Skor
Keterangan
5
1.
0–6,25 Kurang kompeten
2.
6,26–12,50 Cukup kompeten
3. 4.
12,51–18,75 Kompeten
5.
18,76–25 Sangat kompeten
6.
Kriteria penilaian a. Bobot nilai per soal: Pilihan ganda : 2 Suplai jawaban : 3 b. Cara penilaian: Skor minimum : 0 × 10 = 0 Skor maksimum : (2 × 5) + (3 × 5) = 25 Kategori penilaian : 4
7. 8. 9. 10. 11. 12.
Rentangan nilai
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
34
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester I)
:
25 − 0 = 6,25 4
Nomor Induk
Nama
Ketuntasan
Nomor
Indikator
Lembar Penilaian Pengamatan Proses
1.
60%
2.
60%
3.
60%
4.
60%
5.
60%
6.
60%
7.
60%
8.
60%
9.
60%
10.
60%
11.
60%
12.
60%
13.
60%
14.
60%
15.
60%
16.
60%
17.
60%
18.
60%
19.
60%
20.
60%
21.
60%
22.
60%
23.
60%
24.
60%
25.
60%
26.
60%
27.
60%
28.
60%
29.
60%
30.
60%
31.
60%
32.
60%
33.
60%
34.
60%
35.
60%
36.
60%
37.
60%
38.
60%
39.
60%
40.
60%
Perilaku Siswa 1 Nilai
2 Ket.
Nilai
3 Ket. Nilai
4 Ket. Nilai
Nilai Ketuntasan Kompetensi
5 Ket.
Nilai
Ket.
Ketuntasan
Ya
Tidak
Catatan: Kolom keterangan pada indikator diisi tuntas atau tidak. Kolom nilai ketuntasan kompetensi diisi nilai pada indikator kompetensi paling rendah.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
35
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/II Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.2 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik.
Durasi Pembelajaran
:
Teori 2 × 45 menit
Indikator
:
Gejala alam yang terjadi di lingkungan sekitar diidentifikasi dengan benar (contoh: peristiwa siang-malam, pelangi, tsunami, gempa, dan bencana).
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian tata koordinat bumi. Siswa dapat menentukan posisi suatu tempat berdasarkan data tata koordinat bumi. Siswa dapat menjelaskan pengertian penelitian ilmiah.
Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi
Kegiatan Pembelajaran : 1 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 1,A. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa mengerjakan kegiatan 1 secara berkelompok Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 1. 3.
Penutup
Penilaian
:
Penugasan
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
36
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
Lembar Penilaian Sikap Diskusi Kegiatan 1 Perilaku Siswa Nomor
Nomor Induk
Kerja Sama
Nama 1
2
3
Inisiatif 4
1
2
3
Sistematis 4
1
2
3
Fokus Objek 4
1
2
3
Skor
Keterangan
4
1.
4–7 Kurang
2.
8– 0 Cukup
3. 4.
11–13 Baik
5.
14–16 Sangat baik
6.
Cara penilaian Kriteria penilaian: 4 Skor minimum: 4×1=4 Skor maksimum: 4 × 4 = 16 Rentangan nilai:
7. 8. 9. 10. 11.
16 − 4 =3 4
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
37
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/II Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.2 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik.
Durasi Pembelajaran
:
Teori 4 × 45 menit
Indikator
:
Gejala alam yang terjadi di lingkungan sekitar diidentifikasi dengan benar (contoh peristiwa siang-malam, pelangi, tsunami, gempa, dan bencana).
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3. 4. 5.
Materi Pembelajaran
:
Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi
Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian rotasi bumi. Siswa dapat menjelaskan akibat terjadinya rotasi bumi. Siswa dapat menghitung ekuivalensi waktu antarzona waktu yang ada di dunia. Siswa dapat menentukan perbedaan waktu siang-malam antarbujur yang berbeda. Siswa dapat menjelaskan peristiwa pembelokan arah angin di daerah lintang tertentu.
Kegiatan Pembelajaran : 2–3 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 1. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa mengerjakan tugas Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 1. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 1 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a (rotasi) 2. Jawaban: b (08.00) 3. Jawaban: c (semu harian) 4. Jawaban: b (pengembungan di kutub bumi) 5. Jawaban: b (2 jam) 6. Jawaban: c (120 o BT) 7. Jawaban: c (23 jam 56 menit) 8. Jawaban: a (4) 9. Jawaban: c (Greenwich) 10. Jawaban: a (Bali)
38
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
B.
3.
Uraian 1. Jawaban: Peredaran semu adalah peredaran benda langit yang sebetulnya diam, tetapi ketika diamati dari benda yang bergerak sungguhan benda tersebut menjadi terlihat bergerak/beredar. 2. Jawaban: Akibatnya benda yang berada di permukaan bumi akan menabrak partikel udara. Kemungkinan besar benda-benda di permukaan menjadi mudah pecah atau roboh, sebab kecepatan rotasi bumi cukup tinggi. 3. Jawaban: Dengan mengamati gerakan semu benda-benda langit, di mana gerak benda langit bersifat berlawanan arah dengan arah rotasi bumi, sebagaimana ketika kita melihat gerakan semu benda-benda diam yang terdapat di tepi jalan, ketika kita sedang berada di kendaraan yang sedang melaju. 4. Jawaban: Karena selisih garis bujur antara daerah WIB dengan daerah WITA sebesar 15o, sedangkan bumi berotasi (berputar sejauh 360o) 24 jam sekali. 5. Jawaban: a. Adanya peristiwa siang dan malam, di mana pergantian siang-malam dimulai dari garis bujur 180o (1/2 bujur bumi). b. Perbedaan waktu, di mana bujur bumi ini dibagi menjadi 24 jam ( 1 jam tiap 15o bujur). c. Pembelokan arah angin, dimana udara bergerak searah dengan rotasi bumi, sehingga angin dari kutub utara akan membelok ke timur, demikian juga angin dari kutub selatan juga membelok ke arah timur. d. Penggembungan di daerah katulistiwa. Penggembungan ini sebagai dampak putaran dan tekanan inti bumi yang keadaannya lebih lunak (encer) dibandingkan bagian mantel atau kerak.
Penutup
Penilaian
:
Penugasan
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
39
Lembar Penilaian Kegiatan 3 Aspek Penilaian
1.
Skor
Keterangan
Ukuran
Performa
Finishing
Laporan
Perakitan
Pengerjaan
Bahan
Penggunaan Alat
Nama
Pelaksanaan
Sikap
Nomor Induk
Lembar Kerja
Nomor
Persiapan Alat
Persiapan
10–20 Kurang kompeten
2.
21–30 Cukup kompeten
3. 4.
31–40 Kompeten
5.
14–16 Sangat kompeten
6. 7.
10.
Cara penilaian Kriteria penilaian: 4 Skor minimum : 0 × 15 = 0 Skor maksimum : (2 × 10) + (4 × 5) = 40
11.
Rentangan nilai :
8. 9.
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
40
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
40 − 0 = 10 4
Lembar Penilaian Evaluasi Subkompetensi 1
Nomor
Nomor Induk
Nama 1
2
3
4
Pilihan Ganda
Suplai Jawaban
Nomor Soal
Nomor Soal
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
Σ Skor
Keterangan
5
1.
0–10 Kurang kompeten
2.
11–20 Cukup kompeten
3. 4.
21–30 Kompeten
5.
31–40 Sangat kompeten
6.
Cara penilaian Kriteria penilaian: 4 Skor minimum: 0 × 15 = 0 Skor maksimum: (2 × 10) + (4 × 5) = 40 Rentangan nilai:
7. 8. 9. 10. 11.
40 − 0 = 10 4
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
41
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/II Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.2 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik.
Durasi Pembelajaran
:
Teori 4 × 45 menit
Indikator
:
Gejala alam yang terjadi di lingkungan sekitar diidentifikasi dengan benar (contoh peristiwa siang-malam, pelangi, tsunami, gempa, dan bencana).
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3. 4.
Materi Pembelajaran
:
Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi
Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian revolusi bumi. Siswa dapat menjelaskan akibat revolusi bumi. Siswa dapat menjelaskan terjadinya perbedaan musim di dunia. Siswa dapat menjelaskan perhitungan tarikh matahari.
Kegiatan Pembelajaran : 4–5 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 1, C. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa mengerjakan tugas Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 2. 3.
Penutup
Penilaian
:
Penugasan
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
42
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/II Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.2 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik.
Durasi Pembelajaran
:
Teori 6 × 45 menit; Praktik 2 × 45 menit
Indikator
:
Gejala alam yang terjadi di lingkungan sekitar diidentifikasi dengan benar (contoh peristiwa siang-malam, pelangi, tsunami, gempa, dan bencana).
Tujuan Pembelajaran
:
1. 2. 3. 4. 5.
Materi Pembelajaran
:
Siswa dapat menjelaskan tentang lapisan-lapisan bumi dengan benar. Siswa dapat menjelaskan gejala tektonisme dan vulkanisme dengan benar. Siswa dapat menunjukkan garis lempeng yang melingkupi negara Indonesia dengan benar. Siswa dapat menjelaskan akibat dari gejala tektonisme, vulkanisme, dan tenaga eksogen. Siswa dapat menjelaskan tentang perubahan cuaca.
Gejala-Gejala Alam
Kegiatan Pembelajaran : 9 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 2. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa mengerjakan tugas (kegiatan tiga, empat, dan lima) Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 2. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 2 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a (inti bumi) 2. Jawaban: d (angka geotermis) 3. Jawaban: b (panas bumi) 4. Jawaban: c (penghunjaman) 5. Jawaban: e (tektonisme) 6. Jawaban: d (divergensi) 7. Jawaban: b (ekstrusi magma) 8. Jawaban: a (sesar) 9. Jawaban: e (iklim) 10. Jawaban: c (gunung)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
43
B.
44
Uraian 1. Jawaban: Tenaga alam yang berada atau berasal di luar/permukaan bumi. 2. Jawaban: Tenaga eksogen menimbulkan gejala pelapukan, pengikisan, pengangkutan, dan pengendapan. 3. Jawaban: Akibat arah pergeseran yang tidak sama, terjadi tiga jenis batas pertemuan (perbatasan) antara lempeng-lempeng yaitu: a. dua lempeng saling menjauhi (divergent-junctions), b. dua lempeng saling bertumbukan (subduction zone), dan c. dua lempeng saling berpapasan (transform fault). 4. Jawaban: Lembah retak merupakan lembah luas yang terbentuk sepanjang garis pemisah dua atau lebih lempeng benua. Lembah retak juga terdapat di puncak pematang tengah samudra. Proses pembentukan lembah retak terjadi melalui beberapa tahapan. Gejolak pertama, magma panas yang dihasilkan oleh selubung naik menembus kerak. Akibatnya, permukaan tanah memuai dan melengkung ke luar. Magma terus mengalir ke luar sehingga kerak membengkak menjadi kubah. Selama berjuta-juta tahun, kubah itu meregang dan melemah sampai patah-patah. Sewaktu kerak pecah, timbul sesar terbuka dan bongkahan-bongkahan kerak ambles, sehingga memungkinkan meletusnya gunung api. Retakan semakin banyak sehingga menambah saluran bagi keluarnya magma. 5. Jawaban: Singkapan lapisan-lapisan kerak bumi yang bergelombang, ada bagian yang naik dan ada bagian yang turun. Pada bagian lipatan yang turun dinamakan siklin, dan yang terangkat dinamakan antiklin. 6. Jawaban: Sejarah singkat proses terbentuknya bumi terjadi ketika butir-butir debu dalam cakram awan di sekitar matahari saling melekat. Partikel-partikel ini menggumpal menjadi badan yang lebih besar. Badan yang besar ini kemudian bertabrakan dan membentuk benda-benda berukuran planet. Sisa-sisa dari awan asli berjatuhan ke dunia yang masih muda. Energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan yang terjadi akibat pelapukan radioaktif, menyebabkan melelehnya bumi. Sebagai akibat pelelehan ini, bahan-bahan yang mampat, terutama besitenggelam ke pusat planet itu dan menjadi intinya. Seluruh permukaan bumi tertutup oleh lautan batuan yang meleleh. Bahan-bahan yang lebih ringan seperti uap air dan karbondioksida beralih ke luar dan membentuk atmosfer. Pada awal sejarah bumi, beberapa lapisan utama memisah, atau berdiferensiasi, di dalam planet itu. Mula-mula panas yang dihasilkan oleh tabrakan-tabrakan planetoid membuat seluruh planet tetap panas dan leleh. Logam-logam yang lebih berat seperti nikel dan besi tenggelam ke pusat dan membentuk inti berupa logam . Sewaktu planet mendingin, magma yang mengelilingi inti mulai berdiferensiasi, dan suatu kerak tipis terbentuk pada permukaannya. 7. Jawaban: Penghunjaman adalah masuknya lempeng kerak ke bawah lempeng lain sewaktu terjadi tabrakan). Pembalikan relief adalah peristiwa siklin menjadi puncak gunung dan antiklin menjadi lembah. 8. Jawaban: Tektonisme ialah peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar, meliputi lipatan, patahan dan lempeng tektonik. Lembah retak merupakan lembah luas yang terbentuk sepanjang garis pemisah dua atau lebih lempeng benua. Sesar adalah retakan pada kerak bumi tempat terjadi gerakan. 9. Jawaban: Gunung api tipe ladu pijar, berciri letusan bertekanan rendah menimbulkan awan magma yang runtuh, lalu mengalir deras menuruni gunung. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
10. Jawaban: Dua lempeng saling bertumbukan (subduction zone). Jadi di daerah pertumbukan dua lempeng bisa terjadi fenomena: a. lempeng dasar samudra menunjam ke bawah benua, b. terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu, c. pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan, d. terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi, e. merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam, f. penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng, serta g. timbunan sedimen campuran. 11. Jawaban: Sumber air panas terjadi manakala air sungai dalam tanah melewati daerah magma (kantong magma) baik yang terdapat pada daerah gunung berapi aktif maupun yang sudah mati. 12. Jawaban: Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke luar permukaan bumi. Erupsi adalah proses keluarnya magma melalui diatrema dan menyusup ke permukaan bumi. Tenaga dorong erupsi adalah gas magmatik. Efusif adalah erupsi berupa leleran. Eksplosif adalah erupsi berupa ledakan. Pada erupsi eksplosif terjadi semburan butiran magma yang kemudian menjadi padat dan dinamakan eflata atau piroklastika. 13. Jawaban: Geiser ditenagai oleh sejenis gaya yang membuat gunung api meletus. Pada siklus air, air tanah ini berasal dari rembesan air hujan yang masuk ke tanah melalui celah bebatuan. Dengan panas yang dialihkan dari magma ke batuan mengubah air tanah menjadi uap bertekanan, mendesisi ke atas melalui retakan tempat yang keraknya sangat tipis (tidak lebih 3–5 km), secara berkala uap panas itu menyembur dari permukaan tanah ke angkasa. 14. Jawaban: Sumber gas (ekhalasi) yang disebut fumarol, misalnya mofet (mengeluarkan gas racun CO, CO2); solfator (mengeluarkan gas H2S). Gas ini biasanya keluar bersama uap air yang bersuhu tinggi sehingga bisa dimanfaatkan menjadi PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) seperti di Kamojang dan Dieng. 15. Jawaban: Hujan di daerah beriklim lembab atau salju di daerah beriklim dingin berasal dari uap air yang mengalami penurunan suhu sampai titik embun atau titik beku. Proses pengembunan atau kondensasi uap air pada umumnya terjadi apabila massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke lapisan yang lebih tinggi. Pengembunan itu didukung oleh inti kondensasi terjadi dari partikel padat yang berada di atmosfer. 3.
Penutup
Penilaian
:
Penugasan
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
45
Lembar Penilaian Sikap Diskusi Kegiatan 4, 5, dan 6 Perilaku Siswa Nomor
Nomor Induk
Kerja Sama
Nama 1
2
3
Inisiatif 4
1
2
3
Sistematis 4
1
2
1.
3
Fokus Objek 4
1
2
3
Skor
Keterangan
4 4–7 Kurang
2.
8– 0 Cukup
3. 4.
11–13 Baik
5.
14–16 Sangat baik
6.
Cara penilaian Kriteria penilaian: 4 Skor minimum: 4×1=4 Skor maksimum: 4 × 4 = 16 Rentangan nilai:
7. 8. 9. 10. 11.
16 − 4 =3 4
12.
Bobot nilai 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
46
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
Lembar Penilaian Evaluasi Subkompetensi 2 Pilihan Ganda No.
Nomor Induk
Nama
Suplai Jawaban
Nomor Soal 1 2 3 4 5
Nomor Soal
6 7 8 9 10 1 2 3 4
Σ Skor
Keterangan
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1.
0–25 Kurang kompeten
2.
26–50 Cukup kompeten
3. 4.
51–75 Kompeten
5.
76–100 Sangat kompeten
6.
Cara penilaian • Kriteria penilaian: 4
7. 8.
• Bobot nilai masingmasing soal: 4 : suplai jawaban benar 4 : pilihan benar 0 : jawaban/ pilihan salah
9. 10. 11. 12.
• Nilai minimum: 0 • Nilai maksimum: 100 • Rentangan nilai:
13. 14.
100 − 0 = 25 4
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
47
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/II Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.2 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik.
Durasi Pembelajaran
:
Teori 6 × 45 menit; Praktik 4 × 45 menit
Indikator
:
1. 2.
Faktor-faktor terjadinya bencana alam dijelaskan dengan benar. Pengetahuan tentang antisipasi akibat dari bencana alam diidentifikasi dengan benar.
Tujuan Pembelajaran
:
1.
Siswa dapat menjelaskan macam-macam penyebab terjadinya gempa bumi dengan benar. Siswa dapat menjelaskan tanda-tanda sebelum dan pada saat terjadinya bencana alam dengan benar. Siswa dapat menjelaskan gejala-gejala yang terjadi sesuai dengan skala gempa, terhadap informasi gempa yang tidak dialaminya. Siswa dapat menjelaskan tindakan antisipasi gempa dan penanganan korban pascagempa dengan benar.
2. 3. 4. Materi Pembelajaran
:
Gempa Bumi dan Antisipasi Gempa
Kegiatan Pembelajaran : 10–14 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 3. b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. c. Siswa mengerjakan kegiatan Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 3. d. Guru mengevaluasi kinerja siswa dari proses ke proses selama menyelesaikan tugas kelompoknya. e. Siswa mengerjakan Evaluasi Kompetensi 2, Subkompetensi 3. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 3 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c (gempa tektonik) 2. Jawaban: c (fokus) 3. Jawaban: c (kerak) 4. Jawaban: c (terbentuk pancuran lava) 5. Jawaban: b (adanya gerakan lempeng bumi) 6. Jawaban: c (permukaan) 7. Jawaban: d (lava adalah magma yang mencapai keluar permukaan) 8. Jawaban: a ((1) dan (3)) 9. Jawaban: d (mantel)
48
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
10. 11. 12. 13. 14. 15. B.
3.
Jawaban: Jawaban: Jawaban: Jawaban: Jawaban: Jawaban:
a (tidak menunjukkan adanya aktivitas) d (endogen) d (gempa bumi) b (revolusi bumi) c (eksarasi) a (beku)
Uraian 1. Jawaban: Cincin api adalah suatu lintasan deretan gunung berapi. Proses terbentuknya cincin api ini sangat erat hubungannya dengan daerah pertemuan dari dua lempeng yang saling menekan dan menimbulkan deretan gunung berapi. Akibatnya daerah yang dilewati cincin api sering terjadi gempa tektonik maupun vulkanik. 2. Jawaban: Secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama, yaitu lempeng Hindia atau Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara, dan Lempeng Pasifik di sebelah Timur. 3. Jawaban: – Melindungi kepala dan badan dari benda-benda keras, seperti eternit, lampu, dan lainlain dengan bersembunyi di bawah meja yang kuat. – Mencari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan. – Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa, jika terjebak dalam lift, hubungi manager gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia. – Ambil dan gunakan telepon seluler untuk berkomunikasi, jangan menggunakan telepon kabel. 4. Jawaban: Getaran pertama yang mencapai seismograf adalah gelombang kompresi atau gelombang primer (P). Gelombang berikut yang sampai atau gelombang sekunder (S), berupa gelombang geser. Gelombang S merambat menembus batuan dengan gerakan naik turun. 5. Jawaban: Sebagian besar tsunami disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik di dasar samudra sehingga saling menghunjam. Akibat hunjaman itu sebuah bongkahan dari dasar samudra tiba-tiba terdorong ke atas, atau tiba-tiba turun. Akibatnya air laut tiba-tiba terdorong ke atas atau tiba-tiba tersedot turun. Gerakan vertikal pada lempeng ini mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang ada di atasnya. Hal ini menyebabkan aliran energi laut yang ketika di tepi pantai menjadi gelombang besar yang memindahkan sejumlah besar air laut ke daratan/pantai.
Penutup
Penilaian
:
Penugasan
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................) Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
49
Lembar Penilaian Kegiatan 8 Perilaku Siswa Nomor
Nomor Induk
Kerja Sama
Nama 1
2
3
Inisiatif 4
1
2
3
Sistematis 4
1
2
1.
3
Fokus Objek 4
1
2
3
Skor
Keterangan
4 4–7 Kurang
2.
8– 0 Cukup
3. 4.
11–13 Baik
5.
14–16 Sangat baik
6.
Cara penilaian Kriteria penilaian: 4 Skor minimum: 4×1=4 Skor maksimum: 4 × 4 = 16 Rentangan nilai:
7. 8. 9. 10. 11.
16 − 4 =3 4
12.
Bobot nilai 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
50
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
Lembar Penilaian Evaluasi Subkompetensi 3
No.
Nomor Induk
Nama 1
2
3
4
5
6
Pilihan Ganda
Suplai Jawaban
Nomor Soal
Nomor Soal
7
8
9 10 11 12 13 14 15
1
2
3
4
Σ Skor
Keterangan
5
1.
0–25 Kurang kompeten
2.
26–50 Cukup kompeten
3. 4.
51–75 Kompeten
5. 6.
76–100 Sangat kompeten
7.
Cara penilaian • Bobot nilai masingmasing soal: 4 : suplai jawaban benar 4 : pilihan benar 0 : jawaban/ pilihan salah
8. 9. 10. 11. 12.
• Kriteria penilaian: 4 • Nilai minimum: 0 • Nilai maksimum: (2 × 15) + (4 × 5) = 50 • Rentangan nilai:
13. 14. 15.
50 − 0 = 12,5 4
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
51
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/II Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.2 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik.
Durasi Pembelajaran
:
Teori 4 × 45 menit; Praktik 2 × 45 menit
Indikator
:
1. 2.
Faktor-faktor terjadinya bencana alam (tsunami) dijelaskan dengan benar. Pengetahuan tentang antisipasi akibat dari bencana alam diidentifikasi dengan benar.
Tujuan Pembelajaran
:
1.
Siswa dapat menjelaskan macam-macam penyebab terjadinya tsunami dengan benar. Siswa dapat menjelaskan tanda-tanda sebelum dan pada saat terjadinya tsunami dengan benar. Siswa dapat menjelaskan tindakan antisipasi dan penanganan korban pasca tsunami dengan benar.
2. 3. Materi Pembelajaran
:
Kegiatan Pembelajaran :
Tsunami 15–17
1.
Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa.
2.
Inti: a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 4. b. Siswa mengerjakan kegiatan Buku IPA SMK Kelas X, Kompetensi 2, Subkompetensi 4. c. Guru mengevaluasi kinerja siswa dari proses ke proses selama menyelesaikan tugas kelompknya. d. Siswa mengerjakan Evaluasi Kompetensi 2, Subkompetensi 4. Kunci Jawaban Evaluasi Subkompetensi 4 A.
52
Pilihan Ganda 1.
Jawaban: e (gelombang tsunami lepas pantai tidak lebih lebih besar dari gelombang normal, tetapi lebih cepat)
2.
Jawaban: e (dengan kecanggihan tehnologi terjadinya tsunami dapat diramalkan dengan tepat)
3.
Jawaban: b (pantai yang landai dan padat penduduk)
4. 5.
Jawaban: c ((1), (3) dan (4)) Jawaban: a (kepala BMG)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
B.
3.
Uraian 1. Jawaban: Gempa tektonik disebabkan oleh aktivitas kerak bumi, gempa vulkanik disebabkan oleh aktivitas kegunungapian, tsunami adalah ombak yang sangat besar (tinggi) yang terjadi di daerah pantai/pelabuhan. 2. Jawaban: Gempa bumi, tanah (palung samudra) longsor, dan gunung meletus. 3. Jawaban: Secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama, yaitu lempeng Hindia atau Indo-Australia di selatan yang bergerak relatif ke utara-timur dengan pergeseran 7 cm/tahun; Lempeng Eurasia di utara yang bergerak relatif 9 cm/tahun ; dan Lempeng Pasifik di sebelah Timur yang bergerak relatif ke barat dengan pergerakan 11 cm/tahun. Lempeng Indo-Australia yang berada di bawah Samudra Hindia menukik masuk ke bagian bawah lempeng benua Eurasia. Jadi jika di daerah pertemuan lempeng tadi terjadi gempa bumi dasyat ( lebih dari 6,5 SR) besar kemungkinan terjadinya tsunami. 4. Jawaban: Aceh, Pangandaran, Nias, Kepulauan Seram, Kepulauan Mentawai, Sumatra utara, Laut Banda, Simeulue, Papua, Alor. 5. Jawaban: Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko ancaman tsunami adalah sebagai berikut: a. Membangun sistem peringatan dini (Early Warning System). Alat peringatan dini bencana tsunami ini sebenarnya sederhana saja, yaitu suatu stasiun pasut (pasang surut air laut) yang dihubungkan dengan pusat pengolah data yang bisa membunyikan bel tanda bahaya saat permukaan air laut tidak normal. b. Relokalisasi penduduk yang terancam bahaya tsunami (Population of Risk). c. Membuat Jalur evakuasi dan persedian lahan ( Evacuation of Route dan Emergency Shelter). d. Membentuk tim penanganan bencana Tsunami (Disaster Management dan Disaster Assessment). e. Membentuk instrumen informasi dan komunikasi.
Penutup
Penilaian
:
1. 2. 3. 4.
Penugasan Pengamatan proses Produk Tes tertulis
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
53
Lembar Penilaian Tertulis Evaluasi Subkompetensi 4
Nomor
Nomor Induk
Nama 1
Pilihan Ganda
Suplai Jawaban
Nomor Soal
Nomor Soal
2
3
4
5
1
2
3
4
Σ Skor
Keterangan
5
1.
0–25 Kurang kompeten
2.
26–50 Cukup kompeten
3. 4.
51–75 Kompeten
5.
76–100 Sangat kompeten
6.
Kriteria penilaian a. Bobot nilai masing-masing soal: 8 : pilihan benar 12 : suplai jawaban benar 0 : suplai atau jawaban salah b. Cara penilaian: Kategori penilaian : 4 Nilai minimum : 0 × 10 = 0 Nilai maksimum : (8 × 5) + (12 × 5) = 100
7. 8. 9. 10. 11. 12.
Rentangan nilai
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
54
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
:
25 − 0 = 6,25 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kode Kompetensi Alokasi Waktu
: : : : : :
SMK . . . Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) X/II Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan A.2 36 × 45 menit
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam abiotik.
Durasi Pembelajaran
:
Teori 2 × 45 menit.
Indikator
:
Soal evaluasi kompetensi komprehensif dikerjakan dengan baik dan benar.
Tujuan Pembelajaran
:
Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi kompetensi komprehensif dengan skor minimal 70%.
Materi Pembelajaran
:
1. 2. 3. 4.
Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi Gejala-Gejala Alam Gempa Bumi dan Antisipasi Gempa Tsunami
Kegiatan Pembelajaran : 18 1. Pembuka: Apersepsi/memotivasi siswa. 2. Inti: a. Siswa mengikuti Evaluasi kompetensi komprehensif kompetensi 2, semester II. b. Siswa yang sudah mengikuti Evaluasi kompetensi komprehensif kompetensi 2, dengan skor kurang dari 70% diberi tugas untuk mempelajari materi sambil dibantu guru atau siswa yang lebih mampu. c. Siswa yang sudah mengikuti Evaluasi kompetensi komprehensif kompetensi 2, dengan skor minimal 70% diberi tugas kelompok untuk pendalaman materi. d. Evaluasi Kompetensi Kunci Jawaban A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d (merumuskan masalah) 2. Jawaban: b (melakukan olah data) 3. Jawaban: d (hipotesa) 4. Jawaban: b (mau menerima pendapat orang lain) 5. Jawaban: b (Apakah pembangunan permukiman baru dapat menyebabkan banjir di Kota A?) 6. Jawaban: b (kuantitatif) 7. Jawaban: c (Apakah pembuangan sampah sembarangan merupakan penyebab terjadinya banjir di kotaku?) 8. Jawaban: c (tinggi badan siswa satu kelas) 9. Jawaban: d (Ada hubungan antara meningkatnya populasi nyamuk dengan kebersihan kota.) 10. Jawaban: a (hipotesis komparatif)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
55
11. Jawaban: b (jenis pakan) 12. Jawaban: e (abstraksi) 13. Jawaban: d (pembaca dapat memahami dengan jelas atau telah dilakukan peneliti, tujuan dan hasilnya) 14. Jawaban: b (memperjelas penyampaian hasil penelitian) 15. Jawaban: b (diagram batang) 16. Jawaban: b (revolusi) 17. Jawaban: b (06.00) 18. Jawaban: Tidak ada 19. Jawaban: b (hari Minggu jam 22.00) 20. Jawaban: a (0°) 21. Jawaban: b (panas bumi) 22. Jawaban: e (tektonisme) 23. Jawaban: b (cuaca harian) 24. Jawaban: c (gempa tektonik) 25. Jawaban: d munculnya energi yang dilepaskan) 26. Jawaban: d (lava adalah magma yang keluar ke permukaan) 27. Jawaban: d (gempa bumi) 28. Tidak ada soal. 29. Jawaban: e (dengan kecanggihan teknologi, terjadinya tsunami dapat diramalkan dengan tepat) 30. Jawaban: b (pantai yang landai dan padat penduduk) B.
56
Uraian 1. Jawaban: Adanya peredaran semu matahari mengakibatkan perbedaan panjang siang dengan panjang malam hari. Pada tanggal 21 Juni, matahari berada pada garis balik utara. Akibatnya belahan bumi utara mengalami siang hari lebih panjang daripada malam hari. Sedangkan pada tanggal 22 desember, matahari beredar di garis balik selatan. Siang hari daerah belahan bumi utara menjadi lebih pendek daripada malam hari. 2. Jawaban: Tenaga endogen adalah hal-hal yang terjadi di luar permukaan bumi yang memengaruhi lapisan litosfer. Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme, dan gempa. Tenaga endogen mengakibatkan perubahan-perubahan pada lapisan litosfer bumi. 3. Jawaban: Penghunjaman relief adalah terjadinya tabrakan antara dua lempeng bumi sehingga sisi salah satu lempeng menghunjam ke bawah lempeng lainnya. Akibatnya, sisi lempeng itu luluh karena tingginya panas selubung. 4. Jawaban: Ketika gempa besar terjadi di lautan, sebaiknya lakukan hal-hal berikut. a. Segera pergi ke kawasan lebih tinggi. Jauhi pantai, tepi laut, sungai, dan aliran air yang bermuara ke laut. b. Jangan pergi ke pantai untuk menyaksikan tsunami. c. Naik ke tingkat atas bangunan tinggi yang ada di pantai. d. Jangan berada dalam rumah atau bangunan kecil jika ada peringatan kemunculan tsunami. e. Jika berada dalam perahu, jangan balik ke pangkalan dulu.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
5. Jawaban: Sebagian besar tsunami disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik di dasar samudra. Akibat hunjaman itu, sebuah bongkahan dari dasar samudra tiba-tiba terdorong ke atas, atau tiba-tiba turun. Akibatnya, air laut terdorong ke atas atau tersedot turun. Gerakan vertikal pada lempeng ini mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang ada di atasnya. Terjadilah gelombang besar yang memindahkan sejumlah besar air laut ke daratan. 6. Jawaban: Hipotesis adalah dugaan sementara yang dirumuskan sebagai jawaban dari masalah yang dikemukakan peneliti. Hipotesis perlu dirumuskan karena bermanfaat untuk membantu peneliti dalam mengidentifikasi variabel-variabel penelitiannya. 7. Jawaban: Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. 8. Jawaban: Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan instrumen penelitian: a. dana yang tersedia untuk melakukan penelitian; b. waktu yang dimiliki peneliti untuk mengumpulkan data dan mengolah data; c. tenaga yang diperlukan untuk melakukan penelitian. 9. Jawaban: Langkah-langkah pengolahan data hasil penelitian adalah memilah data, kontrol kualitas data, mengikhtisarkan data, analisis data, dan visualisasi hasil penelitian. 10. Jawaban: Hasil penelitian perlu ditulis menjadi tulisan ilmiah karena memungkinkan orang lain mengetahui hasil penelitian tadi. Dengan mengkaji tulisan ilmiah tersebut, orang lain dapat memberikan tanggapannya. Tulisan ilmiah tentang hasil penelitian juga dapat membantu orang yang sedang menyelesaikan tugas ilmiahnya. 3.
Penutup
Penilaian
:
Tes tertulis
Sumber Belajar
:
Buku IPA SMK Kelas X ...................................... Mengetahui
Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala Sekolah
(......................................)
(......................................)
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
57
Lembar Penilaian Tertulis Latihan Ulangan Kenaikan Kelas Pilihan Ganda Nomor
Nomor Induk
Nama
Pilihan Benar
Skor
Suplai Jawaban Jawaban Benar
Skor
1.
Σ Skor
Keterangan
0–25 Kurang kompeten
2.
26–50 Cukup kompeten
3. 4.
51–75 Kompeten
5.
76–100 Sangat kompeten
6.
Kriteria penilaian a. Bobot nilai personal: Pilihan ganda : 2 Suplai jawaban : 4 b. Cara penilaian: Skor minimum : 0 × 40 = 0 Skor maksimum : (2 × 30) + (4 × 10) = 100 Kategori penilaian : 4
7. 8. 9. 10. 11.
Rentangan nilai
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
58
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Semester II)
:
100 − 0 = 25 4
Nomor
Nomor Induk
Nama
Indikator Ketuntasan
Rekapitulasi Ketuntasan Kompetensi Dasar Semester II Indikator dan Ketuntasan Per Subkompetensi 1 Nilai
2 Ket.
Nilai
3 Ket.
Nilai
Nilai Ketuntasan Kompetensi
4 Ket.
Nilai
Ket.
Ketuntasan
Ya
Tidak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Catatan: Kolom keterangan pada indikator diisi tuntas atau tidak. Kolom nilai ketuntasan kompetensi diisi nilai pada indikator kompetensi paling rendah.
Pegangan Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X
59
Balitbang Depdiknas. 2006. Model Penilaian Kelas Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK. Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Maier, Dave. 2002. The Acclerated Learning. Bandung: Kaifa. Porter, Bobbi de dan Mike Hernacki (Terjemahan). 2001. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Sutanto, Purwo dan Yuli Pratomo Akhadi. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X. Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
www.dikmenjur.net www.kompasonline.com www.ktiguru.org www.progiptek.ristek.go.id www.puskur.net
60
Daftar Pustaka