1. 2.
3. 4. 5. 6.
Alif Saifuan Aditama Muri Hidayat Indra Nurdianto Aminullah Alfan Dwi Cahyono Arifuddin
Peta sastra Indonesia diawal hanya terpusat di Jakarta, sehingga menimbulkan polemik dalam dinamika sastra Indonesia Mutakhir. Padahal menurut sejarah pemetaan sastra Indenesia itu lewat pandangan dikotomis (lama-baru, tradisional-modern, lokaldaerah-nasional, serius-populer, dan arus pertama-arus pinggiran, dst)
Tantangan Banyak penulis yang melegimitasi dirinya sebagai satrawan, walaupun tulisan hanya diterbitkan melalui FB/WA. Padahal agar diakui sebagai sastrawan, penulis harus melalui proses seleksi, memenuhi kaidahkaidah tulisan yang bagus, dan menerbitkan secara kontinuitas. (kuantitas dan kualitas).
Peluang Minat literasi masyarakat (dalam hal menulis) semakin meningkat.
Menyuburkan semangat kedaerahan dan kultur etnik dalam lanskap ke-Indonesiaan. Menegaskan jati diri sastrawan di berbagai daerah Nusantara Menggencarkan publikasi sastra di berbagai daerah sebagai usaha melengkapi peta Sastra Indonesia Memberikan ruang kepada sastrawan di berbagai daerah dalam setiap perhelatan nasional dan internasional. Menumbuhkan semangat kompetisi melalui kegiatan lomba-lomba.