Perpustakaan

  • Uploaded by: Sarah Marsh
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perpustakaan as PDF for free.

More details

  • Words: 3,137
  • Pages: 10
Perpustakaan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Arti lain:: Perpustakaan (ilmu komputer), Perpustakaan (biologi)

Perpustakaan modern Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CDROM dan internet. Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku

tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer). d.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan -

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan berasal dari kata ’’Pustaka” menurut kamus umumbahasa Indonesia karangan WJ.Purwadarminta,Kata pustaka artinya buku,sedangkan Perpustakaan artinya kumpulan buku (bacaan dsb). Perpustakaan dalam bahasa inggris disebut ”Libray” berasal dari bahsa romawi yaitu” Librarium” yang terdiri dari kata Liber artinya buku sedangkan armarium.artinya Lemari. Jadi dilihat dari kata asalnya, berarti lemari di mana didalamnya terdapat buku buku. http://media.diknas.go.id/media/document/5361.pdf

Sejarah Perpustakaan Ditulis oleh mas Anang Monday, 04 August 2008 Terakhir Diperbaharui Wednesday, 24 June 2009

SEJARAH PERPUSTAKAAN Perkembangan perpustakaan tidak lepas dari sejarah manusia, karena Perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula – mula mengembara ke berbagai tempat. Kehidupan ini disebut kehidupan nomaden Pada perkembangan berikutnya manusia mulai menetap dengan mata pencaharian utama yakni bertani. Dalam kehidupan mengembara dan bertani, manusia memperoleh pengalaman bahwa bila dia memberi tanda pada sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atau pohon atau benda lainny, manusia mulai berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan.Bila kegiatan memberi tanda tersebut berlangsung dari generasi ke generasi berikutnya maupun dari suku ke suku lainnya maka banyak dugaan Perpustakaan dalam benuknya yang sangat sederhana sudah dikenal ketika manusia mulai melakukan kegiatan penulisan ke berbagai benda. Benda itu dapat diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya ataupun dapat dibaca suku lain. Walaupun demikian, kita tidak pernah mengtahui kapan Perpustakaan pertama kali berdiri. SUMERIA DAN BABYLONIA Perpustakaan sedah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Penggalian di bekas kerajaan Sumeria menunjukkan bahwa bangsa Sumeria sekitar 3000 tahun sebelum Masehi telah menyalin rekening, jadwal kegiatan, pengetahuan yang mereka peroleh dalam bentuk lempeng tanah liat(clay tablets). Tulisan yang dpergunakan masih berupa gambar (pictograph), kemudian ke aksara Sumeria. Kebudayaan Sumeria termasuk kepercayaan , praktek keagamaan, dan

tulisan Sumeria, kemudian diserap oleh Babylonia yang menaklukkan Sumeria. Tulisan Sumeria kemudian diubah menjadi tulisan paku (cuneiform) karena mirip paku. Semasa pemerintahan raja Ashurbanipal dan Assyria (sekitar tahun 668-626 sebelum Masehi) didirikan Perpustakaan kerajaan di ibukota Niniveh, berisi puluhan ribu lempeng tanah liat yang dikumpulkan dari segala penjuru kerajaan.. Untuk mencatat koleksi digunakan system subjek serta tanda pengenal pada tempat penyimpanan. Banyak dugaan bawa Perpustakaan ini terbuka bagi kawula kerajaan. MESIR Pada masa yang hampir bersamaan, peradaban Mesir Kuno pun berkembang. Teks tertulis paling awal yang ada di Perpustakaan Mesir berasal dari sekitar tahun 40000 SM, namun gaya tulisannya berbeda dengan tulisan sumeria. Orang Mesir menggunakan tulisan yang disebut hieroglyph. Tujuan heroglyph ialah memahatkan pesan terakhir di monumen karena tulisan dimaksudkan untuk mengagungkan raja sedangkan tulisan yang ada di tembok dan monumen dimaksudkan untuk memberi kesan kepada dunia. perpustakaan Mesir bertamabah maju berkat penemuan penggunaan rumput papyrus sekitar tahun1200 SM. Untuk membuat lembar papyrus maka isi batang papyrus dipotong menjadi lembaran tipis, kemudian dibentangkan satu demi satu dan tumpuk demi tumpuk. Kedua lapisa kemudia dilekatkan dengan lem, ditekan, diratakan, dan dipukul sehingga permukaannya rata. Dengan demikian, permukaan lembaran papyrus dapat digunakan sebagai bahan tulis, sedangkan alat tulisnya berupa pena sapu dan tinta. Umumnya tulisan Hierolgyph hanya dipahami oleh pendeta karena itu papyrus banyak ditemukan di kuil-kuil brisi pengumuman resmi, tulisan keagamaan, filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan. Pengembangan perpustakaan Mesir terjadi semasa raja Khufu, Khafre, dan Ramses II sekitar tahun 1250 SM. Perpustakaan raja Ramses II memiliki sekitar 20.000 buku. YUNANI Peradaban Yunani mengenal tulisan Mycena sekitar tahun 1500 SM, kemudian tulisan tersebut lenyap. Sebagai penggantinya, orang Yunani menggunakan 22 aksara temuan orang Phonicia, kemudian dikembangkan 26 aksara seperti yang kita kenal dewasa ini. Yunani mulai mengenal Perpustakaan milik Peistratus (dari Athena) dan Polyerratus (dari Samos) sekitar abad ke-6 dan ke-7 SM. Perpustakaan berkembang pula semasa kejayaan Yunani dibawah pimpinan Pericles sekitar abad ke-5 SM. Pada saat itu, membaca merupakan pengisi waktu senggang serta merupakan awal dimulainya perdagangan buku. Filosof Aristoteles dianggap sebagai orang pertam kali yang mengumpulkan, menyimpan, dan memanfaatkan budaya masa lalu. Koleksi Aristotels kelak dibawa ke Roma. Perkemabangan perpustakaan zaman kuno Yunani mencapai puncaknya semasa Abad Hellenisme, yang ditandai dengan penyebaran ajaran dan kebudayaan Yunani. Ini terjadi berkat penaklukan Alexander Agung beserta penggantinya, pembentukan kota baru Yunani. Dan pemngembangan pemerintahan Monarchi. Perpustakaan utam

terletak di kota Alexandria, Msir, dan kota pergamum, di Asia Kecil. Di Kota Alexandria berdiarilah sebuah Museum, salah satu bagian utamnya ialah Perpustakaan dengan tujuan mengumpulkan teks Yunani dan manuskrip segala bahasa dari semua penjuru. Berkat usahan Demetrius dari Phalerum, perpustakaan Alexandria berkembang pesat sehingga memiliki 200.000 gulungan papyrus hingga natinya mencapai 700.000 gulungan pada abad pertama SM. Perpustakaan kedua disebut Serapeum, memiliki 42.800 gulungan terpilih, kelak berekembang hingga 100.000 gulungan. Semua gulungan papyrus ini disunting, disusun, menurut bentuknya, dan diberi catatan untuk disusun menjadi sebuah bibliografi sastra Yunani berjumlah 120 jilid. SD Muhammadiyah 4 Surabaya | Sekolah Teladan Nasional http://sdm4sby.com Powered by: Joomla! Generated: 19 October, 2009, 16:17

Di Asia kecil kota Pergamum, seperti halnya Alexandria berkembang menjadi pusat belajar serta kegiatan sastra. Pada abad ke-2 SM, Eumenes II mendirikan sebuah Perpustakaan serta mulai mengumpulkan semua manuskrip, bahkan bila perlu membuat salinan manuskrip lain. Untuk menyalin ini digunakan sejumlah besar papyrus yang diimpor dari Mesir. Karena khawatir persediaan papyrus di Mesir akan habis serta rasa iri akan pesaingnya maka raja Mesir menghentikan ekspor papyrus ke Pergamum. Akibatnya, perpustakaan Pergamum harus mencari bahan tulis lain kecuali papyrus. Maka dikembangkanlah bahan tulis baru yang disebut perchamen artinya kulit binatang, terutama biri-biri atau anak lembu. Sebenarnya bahan tulis ini sudah lama dikenal Yunani, namun karena harganya lebih mahal dari papyrus maka papiruslah yang digunakan. Parchmen dikembangkan sehingga akhirnya menggantikan papyrus sebagai bahan tulis hingga penemuan mesin cetak pada abad menengah. Koleksi perpustakaan Pergamum mencapai 100.000 gulungan. Dalam perkembangannya, koleksi perpustakaan Pergamum nantinya diserahkkan ke Perpustakaan Alexandria sehingga Perpustakaan Alxandria menjadi Perpustakaan terbsar pada zamannya. ROMA Yunani mempengaruhi kehidupan budaya dan intelektual Roma. Ini terbukti bahwa banyak orang Roma mempelajari sastra, filsafat, dan ilmu pengetahuan Yunani, bahkan juga bertutur bahasa Yunani. Perpustakaan pribadi mulai tumbuh karena perwira tinggi banyak yang membawa rampasan perang termasuk buku. Julius Caesar bahkan memerintahkan agar Perpustakaan terbuka untuk umum. Perpustakaan kemudian tersebar ke seluruh bagian kerajaan Roma. Pada masa ini diganti dengan codec, yang merupakan kumpulan parchmen, diikat serta dijilid menjadi satu sperti buku yang kita kenaldewasa ini. Codex mulai digunakan secara besar-besaran abad ke-4. Perpustakaan mulai mengalami kemunduran tatkala kerajaan Roma mulai mundur. Akhirnya, yang tinggal hanyalah Perpustakaan biara, yang lain uumnya lenyap akibat serangan orang-orang barbar. BYZANTIUM Kaisar Konstantin Agung menjadi raja Kerajaan Roma barat dan Timur pada tahun 324. Ia memilih ibukota di Byzantium, kemudian diubah menjadi Konstantinopel. Ia mendirikan Perpustakaan kerajaan serta menekankan karya Latin karena

bahasa Latin merupakan bahasa resmi hingga adad ke-6. Koleksi ini nanti ditambah dengan karya orang Kristen dan non-Kristen, baik dalam bahasa Yunani maupun Latin. Koleksinya tercatat hingga 120.000 buku. Pada waktu itu gereja merupakan pranata kerajaan paling penting. Karena adanya ketentuan bahwa seorang uskup harus memiliki sebuah perpustakaan maka perpustakaan gereja berkembang. Kerajaan Byzantium kaya, berpenduduk padat, secara kultural, intelektual dan politiknya cukup matang yang diperkaya oleh ajaran Yunani dan Timur serta dipengaruhi tradisi Roma dalam pemerintahan. Kerajaan in bertahan hingga abad ke-15. Antara pertengahan abad ke tujuh hingga pertengahan abad ke-9 terjadi kontoversi mengenai ikonoklasme yaitu penggambaran Yesus dan orang kudus lainnya pada benda. Akibat larangan ini banyak biara ditutup, artanya disita. Akibatnya lagi, biarawan Yunani mengungsi ke Italia. Selam periode ini, hiasan manuskrip dengan menggunkan huruf rias, gulungan maupun miniatur tidak disgunakan dalam karya keagamaan maupun Bibel. Setelah kontroversi berakhir, minat terhadap karya Yunani kuno berkembang lagi. Selama 300 tahunkarya Yunani disalin, ditulis kembali, diberi komentar, dibuatkan ringkasan sastra Yunani bahkan juga dikembangkan ensiklopedia dan leksikon mengenai Yunani. ARAB Agama Islam muncul pada abad ke-7. Islam kemudian mulai menyebar ke daerah sekitar Arab. Dengan cepat pasukan Isam menguasai Syria, Babylonia, Mesopotamia, Persia, Mesir, seluruh bagian utara Afrika, serta menyeberang ke Spanyol. Orang Arab berhasil dalam bidang Perpustakaan dan berjasa besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan matmatika ke Eropa. Dalam Abad ke-8 dan ke-9, tatkala Konstantinopel mengalami kemandegan dalam hal karya sekuler maka Bagdad berkembang sebagai pusat kajian karya Yunani. Ilmuwan Muslim mulai memahami pikiran Aristoteles. Ilmuwan Muslim mengkaji dan menerjemahkan karya filsafat, pengetahuan dan kedokteran Yunani ke dalam bahasa Arab; kadangkadang dari versi bahasa Syriac ataupun Aramaic. Puncak kejayaan terjemahan ni terjadi semas pemerintahan Abbasid Al-Mamun, yang menidrikan rumah kebijakan pada tahun 810, sebuah lembaga studi yang menggabungkan unsure erpustakaan, akademi, dan biro terjemahan. Selam abad ke-8, ilmu alam, matematika, dan kedokteran benar-benar dipelajari, karya Plato, Aristoteles, Hippocrates, dan Galen diterjamahkan ke dalam bahasa Arab, termasuk pula penelitian asli dalam bidang astrologi, alkhemi, dan magis. Dalam penaklukan ke timur, orang Arab berhasil mengetahui cara pembuatan kertas dari orang Cina; pada abad ke-8 di Bagdad telah berdiri pabrik kertas. Teknik pembuatan kertas selama hamper lima adab dikuasai orang Arab. Karena harganya murah, banyak, serta mudah ditulis maka produksi buku melonjak dan Perpustakaan pun berkembang. Tercatat perpustakaan mesjid dan lembaga pedidikan. Perpustakaan kota Shiraz memiliki catalog, disusun menurut tempat serta dikelola oleh staf perpustakaan. Pada abad ke11, Perpustakaan Kairo memiliki sekitar 150.000 buku.

Di Spanyol, orang Arab mendirikan Perpustakaan Cordoba yang memiliki 400.000 buku. Di Perpustakaan Cordoba, Toledo, dan Seville karya klasik diterjemahkan ke bahasa Arab dari bahasa Syriac. Ketika Spanyol direbut tentara Kristen, ribuan karya klasik ini diketemukan, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin kemudian disebar ke seluruh Eropa. RENAISSANCE SD Muhammadiyah 4 Surabaya | Sekolah Teladan Nasional http://sdm4sby.com Powered by: Joomla! Generated: 19 October, 2009, 16:17

Renaissance mula pada abad ke-14 di Eropa Barat. Secara tidak langsung.Renaissance tumbuh akibat pengungsian ilmuwan Byzantine dari Konstantinope. Mereka lari karena ancaman pasukan Ottoman dari Turki. Sambil mengungsi, ilmuwan ini membawa juga manuskrip penulis kuno. Ilmuwan Italia menyambut kedatangan ilmuwan Byzantine ini serta mendorong pengembangan kajian Yunani dan Latin. Karya ini kemudian tersebar ke Eropa Utara dan Barat, sebagian diantarnya disimpan di Perpustakaan biara maupun universitas yang mulai tumbuh. (A-ji/berbagai sumber) SD Muhammadiyah 4 Surabaya | Sekolah Teladan Nasional http://

http://sdm4sby.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=54 dari Kedaulatan Rakyat 28/07/2008 08:05:47 KETIKA Alexander The Great (Iskandar Yang Agung) menginjakkan kakinya di pantai barat Mesir pada 332 SM, ia tercengang dengan keindahan alamnya. ”Di sinilah kota impianku akan kubangun”, katanya. Alexandria atau Iskandaria, nama kota itu kemudian menjadi ibukota Mesir selama hampir 1.000 tahun, sebuah kota kosmopolitan yang dihuni bukan saja oleh bangsa Mesir, tetapi juga Turki, Itali dan Yunani. Bersama Athena di Yunani dan Anthiocia di Syiria yang kini punah, Alexandria menjadi pusat intelektual imperium Iskandar yang membentang dari India hingga Mesir. Berbeda dengan Kairo yang terkenal sebagai Kota Seribu Masjid, atau Luxor (al-Aqshar, 750 Km dari Kairo), pusat peradaban Mesir 3.000 SM yang kental nuansa Pharonic, Alexandria hampir sepenuhnya bercorak Barat. Tak mengherankan jika sebagian orang menyebutnya sebagai kota Eropa yang terdampar di Mesir dan letaknya yang di pinggir pantai, berhawa sejuk, bersih dan tertata menjadikan Alexandria tempat favorit liburan musim panas. Di antara peninggalan Hellenic yang masih bisa disaksikan sampai sekarang adalah perpustakaan legendaris pertama di dunia, Bibliotheca Alexandrina. Manuskrip Aristrophanes di perpustakaan Calligio Romano, Roma, mengisahkan perpustakaan Mesir yang dibangun pada 300 tahun SM ini. Atas usul seorang filsof Yunani dan ahli politik bernama Demitrius Valiery, Ptolemi I penerus Alexander membangun pusat pengembangan ilmu pengetahuan bernama Mouseion (tempat ibadah semua Dewa Pengetahuan dan Seni). Ia belanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 lainnya berbentuk ringkasan tak berjilid. Hingga masa Ptolemi III tercatat sekitar 700.000 buku tersimpan di sana. Selain mengoleksi pustaka Yunani, perpustakaan ini juga menyimpan berbagai manuskrip Mesir kuno dan bangsa Phoenix, serta sebagian kitab Hindu dan Budha. Bukti lain keseriusan mereka adalah upaya penerjemahan, seperti Septuagint

(Sab’iniyyat) terjemahan dari kitab suci Yahudi, Taurat. Simbol peradaban Mesir ini telah melahirkan ilmuwan besar seperti Archimides, Euclide, Kalimakhus, Hypatia, Apollonius dan sebagainya. Namun 3 abad kemudian keemasan ini berakhir. Redupnya pelita ilmu Alexandria ini ditandai dengan tragedi pembakaran perpustakaan oleh Julius Caesar saat invasi ke Mesir di tahun 48 SM. Berdasar catatan Sinika, sejarawan yang turut dalam ekspedisi itu, tak kurang dari 400.000 buku dibakar. Dunia ilmu berduka, dan Julius Caesar minta maaf. Untuk menebusnya, Marx Antonio yang datang setelah Caesar menghadiahkan 200.000 buku dari Roma kepada Cleopatra yang berlanjut pada kisah cintanya. Sejak tragedi pembakaran tersebut, perpustakaan tidak terurus. Atas prakasa UNESCO bekerja sama dengan pemerintahan Mesir, munculah ide menghidupkan kembali perpustakaan legendaris ini. Pembangunan dimulai 1990an dan menghabiskan dana US$ 220 juta, US$ 120 juta ditanggung Mesir, sisanya dari bantuan internasional dan negaranegara lain. Setelah terbengkalai 2.000 tahun, perpustakaan Alexandria kini berdiri lagi dengan arsitek unik dan megah. Bangunan utama berbentuk bulat beratap miring, terbenam dalam tanah. Di bagian depan sejajar atap, dibuat kolam untuk menetralkan suhu pustaka, terdiri lima lantai di dalam tanah, perpustakaan ini dapat memuat sekitar 8 juta buku. Namun yang ada saat ini baru 250.000 buku dan akan terus bertambah tiap tahun.Selain itu juga menyediakan berbagai fasilitas, seperti 500 unit komputer berbahasa Arab dan Inggris untuk memudahkan pengunjung mencari katalog buku, ruang baca berkapasitas 1.700 orang, conference room, ruang pustaka Braille Taha Husein khusus tuna netra, pustaka ana-anak, museum manuskrip kuno, lima lembaga riset, dan kamar-kamar riset yang bisa dipakai gratis. Yang juga menarik, lantai tengah yang gallery design dan bisa dilihat dari berbagai sisi. Di lantai kayu yang cukup luas itu terpajang berbagai prototype mesin cetak kuno dan berbagai lukisan dinding. Penulis mengamati perpustakaan ini relatif penuh pengunjung, meski di Alexandria tidak banyak universitas seperti di Kairo. Ini menunjukkan tingginya minat baca masyarakat Mesir dan perpustakaan yang dulu dihancurkan Julius Caesar itu kini menjadi salah satu objek wisata sebagaimana Piramid Giza, Mumi, Karnax Temple, Kuburan para Firaun di Luxor atau Museum Kairo yang menyimpan timbunan emas Tut Ankh Amon. (Farid Mustofa - Dosen Filsafat UGM yang ke Mesir untuk penjajagan kerja sama internasional UGM dengan ‘Cairo University dan Canal Suez University’)-b http://purwoko.staff.ugm.ac.id/web/index.php/2008/07/28/bibliotheca-alexandrina-egyptperpustakaan-pertama-di-dunia/ 03 / 09 / 2007

PRESENTASI PENILAIAN PERPUSTAKAAN TERBAIK NASIONAL Penilaian

perpustakaan daerah terbaik se-Indonesia memasuki tahap akhir. Setelah lolos seleksi dan masuk 13 besar Kepala Perpustakaan dan Arsip Kota Malang, Drs, HM. Jemianto, SH akan mempresentasikan sistem pengelolaan Perpustakaan Kota Malang, di depan tim penilai di Hotel Aston Jakarta, sore hingga malam ini. Dalam penilaian perpustakaan terbaik tingkat nasional ini, Perpustakaan Kota Malang mewakili Provinsi Jawa Timur. Ini setelah berhasil menjadi per[ustakaan terbaik di Jatim. “Ada 13 pengelola perpustakaan dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Malang, yang akan presentasi “ jelas Jemianto.

Berbagai keunggulan yang dimiliki perpustakaan kota pendidikan ini akan ditampilkan saat presentasi. Diantaranya, system administrasi dan pengelolaan perpustakaan berbasis IT. “Selain itu, peneyediaan koleksi buku-buku yang selalu dilakukan oleh kita akan disampaikan dalam presentasi nanti. Begitu juga, jam kunjungan yang dibuka sampai malam hari dengan jumlah pengunjung dan koleksi buku yang selalu bertambah menjadi salah satu materi persentasi” tambahnya. Tiadak itu saja, berbagai kelebihan Perpustakaan Kota Malang yang tidak dimiliki perpustakaan lain, sperti sistem pembuatan kartu anggota langsung jadi, pelayanan prima, pembagian/penempatan ruang baca, kenyamanan perpustakaan yang menyebabkan tingginya minat baca akan ditampilkan dalam presentasi” ujar Jemi lagi. Pemilihan perpustakaan terbaik tingkat nasional ini digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Sebelumnya, beberapa waktu lalu, tim Perpusnas sudah melakukan penilaian kondisi perpustakaan Kota Malang.

http://www.pemkot-malang.go.id/berita/berita.php? subaction=showfull&id=1188809105&archive=&start_from=&ucat=1&misc=search&cn show=news

17 Agustus 2009

Penyerahan Hadiah Pemenang Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2009

JAKARTA - Perpustakaan Nasional RI memberi penghargaan kepada Pustakawan berprestasi terbaik Tingkat Nasional. Penganugerahan pemenang dilakukan di Hotel Acacia, Jl. Kramat Raya No. 81 Jakarta Pusat pada 17 Agustus 2009. "Ajang penghargaan tahunan ini diadakan sebagai salah satu wujud pembinaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI terhadap profesi pustakawan di Indonesia", ungkap Kartini, Ketua Panitia Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2009. Kartini menambahkan, peran pustakawan menjadi aspek penting dalam optimalisasi pelayanan perpustakaan. Dalam rangkaian sambutannya itu, kartini juga menjelaskan, bahwa pustakawan adalah seseorang yang berkarya secara profesional di bidang perpustakaan, dokumentasi ataupun informasi. Untuk mewujudkan penghargaan kepada profesi pustakawan, Perpustakaan Nasional RI tahun ini kembali menyelenggarakan Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional. Sedangkan tujuan jangka panjang ajang pemilihan ini diharapkan akan meningkatkan citra pustakawan sebagai profesi yang dapat dibanggakan. Dalam ajang ini, peserta pemilihan adalah mereka yang sudah lolos seleksi tingkat provinsi (Juara I) seluruh Indonesia. Selanjutnya mereka mengikuti penilaian tingkat nasional oleh Dewan Juri melalui

beberapa tes tertulis, presentasi dan wawancara. Lilik Soelistyowati selaku pelaksana tugas Kepala Perpustakaan Nasional RI dalam sambutannya berharap agar penghargaan ini dapat meningkatkan motivasi kerja para pustakawan. Dengan motivasi yang tinggi, pustakawan diharapkan dapat berkarir secara profesional dalam melayani kebutuhan informasi masyarakat luas, ujarnya. Dewan juri yang menyeleksi Pustakawan Berprestasi terdiri dari pejabat pustakawan, pakar bidang kepustakawanan, wakil organisasi kepustakawanan, tim penilai jabatan pustakawan, serta wakil lembaga pendidikan kepustakawanan. Mengenai kriteria Pustakawan Teladan, Ketua Dewan Juri, Blasius Sudarsono menjelaskan, Pustakawan Berprestasi Terbaik adalah pustakawan yang memiliki komitmen dan prestasi unggul dalam bidang kepustakawanan, berkepribadian, dan berkehidupan sosial yang tidak tercela, serta berkinerja baik sehingga pantas dijadikan panutan dan memberi motivasi para pustakawan dan tenaga perpustakaan lainnya. Dewan Juri akhirnya memutuskan Agus Umar S.Ag. SS. M.Hum dari Provinsi DKI Jakarta berhasil terpilih menjadi Pustakawan Berprestasi Terbaik tahun 2009, juara kedua adalah Arif Surahman SIP dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, juara ketiga adalah Suherman MSi dari Provinsi Jawa Barat, juara harapan satu diraih Alfida MLIS dari Provinsi Banten, juara harapan dua adalah Triyono SH.SIP dari Provinsi Jawa Tengah, dan Irvan Mulyadi S.Ag. SS. MA dari Provinsi Sulawesi Selatan sebagai juara harapan tiga. Mereka yang terpilih sebagai Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional tahun ini memperoleh penghargaan berupa piagam dan uang tunai sebesar Rp.10.000.000 untuk Juara I, Rp.8.500.000 untuk Juara II, Rp.7.000.000 untuk Juara III, Rp.5.000.000 untu Juara Harapan I, Rp.4.000.000 untuk Juara Harapan II, dan Rp.3.000.000 untuk Juara Harapan III. Selain mendapat penghargaan dan hadiah, para pustakawan berprestasi terbaik ini berhak bergabung dengan para teladan lain dari berbagai profesi untuk menghadiri upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-64 Republik Indonesia di Istana Merdeka, serta berkesempatan diterima oleh ibu negara pada acara ramah tamah bersama dengan teladan lainnya yang diselenggarakan di JHCC pada tanggal 18 Agustus 2009.

Berita Acara Nomor 2448a/I/ee/VIII.2009 tentang Pemenang Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2009 dapat diunduh pada alamat: http://wwwfiles.pnri.go.id/pdf/activities/announcement/normal/SK_Pus takawan_Teladan_Nasional.pdf

Text Posted By 196904251989032001 at 20-08-2009 09:08

Related Documents

Perpustakaan
June 2020 18
Perpustakaan Keluarga
May 2020 24
Perpustakaan Jurusan
April 2020 28
Perpustakaan Keluarga
May 2020 17
Peraturan Perpustakaan
June 2020 12
Pss Perpustakaan
May 2020 23

More Documents from "psssmktpktn"

Perpustakaan
June 2020 18
Definisi Perpustakaan
June 2020 11
Sw191ly Nu
August 2019 24
Sw208js Crystal
August 2019 27
Sw198jz Indiaindia
July 2019 18