Perkembangan Penjajahan Bangsa Eropa.docx

  • Uploaded by: Dwicahyadi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perkembangan Penjajahan Bangsa Eropa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,022
  • Pages: 20
PERKEMBANGAN PENJAJAHAN BANGSA EROPA DI INDONESIA

A. LATAR BELAKANG PENJAJAHAN SAMUDRA BANGSA BARAT

1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus dimana kekuasaanya hampir meliputi selutuh Eropa, Afrika Utara dan Afrika Barat. Namun setelah runtuhnya kekaisaran Romawi ini pada tahun 476 M berakibat pada kemunduran jalinan dagang antara Asia dengan Eropa yang mengakibatkan kehidupan wilayah tersebut semakin merosot. Zaman kemunduran ini disebut dengan istilah Zaman Kegelapan (Dark Ages) dan membuat tatanan hidup bangsa-bangsa di Eropa menjadi kacau balau.

2. Perang Salib (Perang Suci) Perang Salib merupakan perang yang melibatkan masyarakat dari Eropa melawan Turki Seljuk dan orang Arab. Perang ini disebut Perang Salib oleh orang Kristen, dan Perang Suci oleh orang Muslim. Perang ini berlangsung selama 200 tahun dan terbagi menjadi 7 periode. Perang ini disebabkan karena perebutan kota Yerusalem. Akhirnya kota ini dapat direbut kembali dari tangan raja Kristen yang telah berkuasa selama 100 tahun dalam perang Khitin, pahlawan Islam yang terkenal ini bernama Salahuddin AlAyyubi. Bangsa barat masih tidak tinggal diam, Raja Richard The Lion Heart dari Inggris menghimbau raja-raja di Eropa untuk merebut kembali kota Yerusalem, namun mereka gagal. Beberapa faktor penyebab Perang Salib : 1. Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem. 2. Merebut Spanyol yang telah tujuh abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah. Ardimas Prasetyo X OI 2

3. Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan Aleksandria.

Dampak adanya Perang Salib 1. Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung. 2. Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara besar-besaran. 3. Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang Muslim karena kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.

3. Jatuhnya Konstatinopel ke Umat Islam Pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsminiyah yang berpusat di Turki menguasai Konstatinopel yang sebelumnya termasuk wilayah kekuasan Kerajaan RomawiByzantium. Jatuhnya Konstatinopel ini dipimpin oleh Sultan Muhammad II dan menimbulkan kesulitan bagi bangsa Eropa khususnya dalam bidang perdagangan.

4. Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa terkenal dengan kemahiranya dalam pelayaran, selain itu dalam pencarian rempah-rempah hinggan perburuan mutiara dari timur ada juga faktor yang mendorong penjelajahan samudra, yaitu : 1. Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang yang beragama islam. 2. Jatuhnya Kontantinople, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki. 3. Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa – bangsa yang tinggal di belahan bumi lain. 4. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah. 5. Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience. 6. Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak – banyaknya. 7. Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei. 8. Ambisi 3G ( Gold, Glory dan Gospel ).

5. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Ardimas Prasetyo X OI 2

Kemajuan teknologi pada saat itu juga mendorong bangsa barat untuk melakukan penjelahan yang pada akhirnya menemukan bumi Nusantara, penemuan seperti kompas, navigasi dan mesiu juga menjadi hal yang sangat penting. Hal itu dibuktikan dengan diketemukanya benua Amerika oleh Colombus.

B. KEDATANGAN INDONESIA

&

KEKUASAAN

BANGSA

BARAT

KE

Bangsa barat yang datang di Indonesia 1. 2. 3. 4.

portugis tahun 1511 spanyol tahun 1521 belanda tahun 1596 inggris tahun 1811

n1. bangsa portugis bangsa portugis menguasai malaka tahun 1511 dibawah pimpinan alfonso d’albuquerque. Bangsa portugis datang ke Indonesia bertujuan untuk mencari rempah2. Bangsa Indonesia menolak bangsa portugis karena -portugis akan melakukan monopoli perdangan rempah2 -portugis akan merampas kedaulatan raja-raja Indonesia

perlawanan terhadap bangsa portugis pernah dilakukan oleh raja demak r. patah dengan mengutus putranya pati unus tetapi mengalami kegagalan. Portugis diterima oleh kerajaan ternate karena -portugis membeli rempah2 dengan harga tinggi -portugis diminta untuk membantu menyerang kerajaan tidore

pada awalnya sikap portugis baik dengan rakyat ternate, tetapi lama-kelamaan bersikap sebaliknya. Maka rakyat ternate mengadakan perlawanan dengan sebab2 sbb -portugis melakukan monopoli sehingga merugikan rakyat -kerajaan ternate harus mengakui kekuasaan portugis Ardimas Prasetyo X OI 2

-portugis menangkap dan membunuh sultan hairun

pengaruh portugis di Indonesia -berkembangnya agama katholik dan Kristen -penggunaan nama2 portugis dan Indonesia bagian timur -bangunan2 berupa benteng -berkembangnya musik keroncong -dsb 2. bangsa spanyol ekspedisi yang dipimpin oleh Ferdinand de magelhaen dan yuan Sebastian del cono sampai filiphina tahun 1521. magelhein meninggal dalam pertempuran di filiphina dan perjalanan dilanjutkan oleh Sebastian del cono, sampai maluku tahun 1521. kemudian bertemu dengan portugis sehingga terjadi perselisihan. Perselisihan diakhiri dengan perjanjian saragosa yang isinya : keturunan portugis disebelah barat garis saragosa dan spanyol di sebelah timur garis saragosa 3. bangsa belanda bangsa belanda sampai di Indonesia tahun 1596 dibawah pimpinan cornelis de houtman dan peter keyzer. Tujuan bangsa belanda adalah berdagang rempah2. untuk melancarkan usahanya maka dibentuk voc tahun 1602. Tujuan voc sbb : -untuk menyaingi kongsi2 dagang lainnya. Co: eic -untuk menyaingi pedagang2 belanda lain -untuk meningkatkan keuangan Negara -untuk memonopoli perdagangan rempah2

dalam memperkuat posisi voc, pemerintah belanda mengangkat gubernur jendral Pieter both. Tetapi tidak lama, maka tahun 1603 digantikan oleh jon Pieterzoon coen (j.p coen). Voc memiliki hak2 istimewa yang disebut hak octroi. Hak2 istimewa voc sbb : -hak untuk memiliki tentara sendiri Ardimas Prasetyo X OI 2

-hak untuk mencetak mata uang -hak untuk mengadakan perjanjian dengan raja2 indonesia -hak untuk memonopoli rempah2 -hak untuk memerintah daerah yang diduduki

Upaya2 Voc Untuk Menguasai Perdangangan : -memonopoli perdagangan -hongi tochen (mengawasi para pedagang maluku agar tidak menjual rempah2 ke pedagang lain) -ekstipasi ( menebang tanaman rempah2 milik rakyat agar tidak berlebihan) -contingenten ( rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi) -verplichte leverentie (rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi di wilayah yang tidak dikuasai oleh voc -pleanger stelsel (kewajiban rakyat menanam kopi)

voc dibubarkan pada tanggal 31 desember 1799 karena : -keuangan voc semakin deficit -pegawai2 voc banyak yang melakukan korupsi -banyak uang yang dikeluarkan untuk membiayai perang -kalah bersaing dengan kongsi dagang inggris dan perancis -banyak mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia -rakyat Indonesia sudah tidak mampu membeli barang2 yang dipasarkan voc

setelah voc dibubarkan, maka pemerintah belanda mengangkat willem daendels sebagai gubernur jendral di Indonesia. Tugas2 daendel sbb : -mempertahankan jawa dari kekuasaan inggris -membentuk pemerintahan di Indonesia Ardimas Prasetyo X OI 2

-memperbaiki masalah keuangan

untuk melaksanakan tugas2nya, daendels mengambil kebijakan dalam bidang pertahanan sbb : -menigkatkan jumlah prajurit -membangun jalan raya dari anyer-panarukan -membangun armada pertahanan laut di Surabaya dan Batavia -membangun pelabuhan di ujung kulon, dan Surabaya

tindakan daendels dalam bidang pemerintahan : -membentuk sekretaris Negara -membentuk lembaga peradilan di Surabaya -memindahkan pusat pemerintahan dari sunda kelapa ke jayakarta -menyingkirkan raj2 menghalangi kebijakannya

tindakak daendels dalam bidang keuangan : -mengeluarkan uang kertas -menjual tanah2 kepada partikelis (swasta) seperti cina dan arab -memborongkan kepada swasta dalam memungut pajak -membentuk badan pengawas keuangan

4. bangsa inggris pada tahun 1811, inggris mampu menguasai daerah jajahan belanda, maka belanda harus menandatangani kapitulasi tuntang tanggal 18 september 1811, yang isinya: Ardimas Prasetyo X OI 2

-daerah jajahan belanda diserahkan kepada inggris -tentara belanda menjadi tawanan inggris -orang2 belanda dapat menjadi pegawai inggris

#pemerintahan inggris di Indonesia 1811-1816# berdasarkan kapitulasi tuntang tahun 1811, inggris secara resmi menguasai Indonesia, maka gubernur jendral eic, lord minto menunjuk Stanford raffles untuk membentuk pemerintahan di Indonesia. Tugas pokok raffles : *memperbaiki dalam bidang pemerintahan. Caranya : -indonesia (pulau jawa) dibagi menjadi 16 karesidenan -para bupati diangkat menjadi pegawai negri -daerah keratin jogjakarta dan surakarta dipersempit -mengurangi kekuasaan raja *memperbaiki dalam bidang keuangan. Caranya : -melaksanakan system perdagangan bebas -melaksanakan system sewa tanah / land-rente -melanjutkan system perdagangan perkebunan kopi -memonopoli perdagangan garam *memperbaiki dalam bidang social. Caranya : -menghapuskan system perbudakan -mengurangi pengaruh kekuasaan tradisional

jasa2 raffles selama memerintah Indonesia -mendukung lembaga kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang bernama bataviaasch genootschop di harmoni -menulis buku –the history of java-menemukan bunga –rafflesia arnoldiArdimas Prasetyo X OI 2

-istrinya, Olivia Marianne, -merintis kebun raya bogor-mengembalikan sultan sepuh menjadi sultan yogyakarta

pada tahun 1813 terjadi koalisi antara belanda dengan inggris untuk menghadapi napoleon Bonaparte. Pada tahun 1814 antara inggris dan belanda menandatangani konvensi London yang isinya : -inggris mengembalikan wilayah Indonesia kepada belanda -inggris berkuasa di India penyerahan Indonesia dari inggris ke tangan belanda pada tahun 1816. sejak itu, kekuasaan inggris berakhir di Indonesia. #sistem tanam paksa (cultuur stelsel)# dilaksanakan pada tahun 1830 oleh van der bosch. Tujuan tanam paksa adalah untuk mengisi kekosongan keuangan khas Negara. Programnya al : -sistem sewa tanah dengan uang harus dihapuskan -sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib -pajak tanah harus dibayar dengan hasil bumi atau tanaman -kerja wajib/rodi pelaksanaan dan program tanam paksa banyak terjadi penyimpangan sehingga mengakibatkan kesengsaraan bagi rkyat Indonesia. Akibat penyimpangan tersebut, kaum humanis dan liberal menuntut tanam paksa dibubarkan.

Tokoh-tokohnya adalah : -l.vibalis -dr. w. bosch -fransen van de putte -barn van hoevel -dr. douwes dekker

Ardimas Prasetyo X OI 2

akibat positif tanam paksa bagi Indonesia : -indonesia mengenal berbagai macam tanaman -indonesia mengetahui daerah2 yang cocok untuk jenis tanaman tertentu -indonesia mengetahui cara merawat dan memanennya -indonesia mengetahui cara mengolah tanah

akibat negative tanam paksa : -rakyat Indonesia tetap miskin -banyak sawah/lading terlantar -rakyat banyak mengalami kelaparan sehingga muncul berbagai macam penyakit

atas desakan kaum liberal dan humanis secara bertahap, cultuur stelsel dibubarkan dan secara resmi berakhir tahun 1870.

#sistem USAHA BEBAS/swasta# setelah culturr stelsel dibubarkan, maka pemerintah belada melaksanakan system usaha bebas sehingga para pemilik modal memiliki kebebasan dalam mengembangkan usahanya. Menteri jajahan de waal pada tahun 1870 mengajukan uu agrarian (agrarische wet) kepada pemerintah yang bertujuan untuk : -melindungi para pengusaha asing -melindungi status dan kepemilikan tanah para pribumi

setelah usaha bebas/swasta dibuka, maka banyak perkebunan2 dibuka kembali. Keuntungan dari usaha bebas/swasta dengan belanda : -para pengusaha mendapatkan keuntungan besar -hasil kekayaan indonesiamengalir ke eropa/belanda -belanda mampu membangun industri2 baru Ardimas Prasetyo X OI 2

-belanda mampu membangun bidang transportasi -belanda mampu membangun pelabuhan2 baru

kerugian bangsa Indonesia : -indonesia tetap miskin -indonesia tetap menderita -indonesia tetap menjadi daerah eksploitasi belanda -kondisi ekonomi dan social bangsa Indonesia semakin buruk -banyak tanah yang disewa oleh para pengusaha

#politik etis (etika)# kaum liberal dan humanis (kaum progresif) pada tahun 1890 mengusulkan kepada parlemen belanda untuk mengubah kebijakan politik di daerah jajahan karena bangsa belanda telah dapat banyak keuntungan. Canraad Theodore van deventeer, 1899, telah menulis di majalah de gids yang berjudul een eereschuld (utang budi) yang intinya belanda sudah selayaknya membalas budi pada bangsa Indonesia. Cara membalas dengan trilogy van deventeer, yaitu : -edukasi/pendidikan -irigasi/pengairan -transmigrasi

pada kenyataannya trilogy van deventeer hanya menguntungkan pihak belanda karena : -edukasi : untuk mencetak tenaga pendidik dan upah yang murah -irigasi : untuk mengairi perkebunan dan tanah2 milik belanda -transmigrasi : untuk memenuhi tenaga kerja perkebunan2 milik belanda khususnya diluar jawa

Ardimas Prasetyo X OI 2

khusus untuk pendidikan/edukasi membawa kemajuan karena menghasilkan kaum terpelajar/intelektual yang berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan.

Tokoh intelektual tersebut adalah : -dr. cipto mangunkusumo -dr. wahidin sudirohusodo -dr. sutomo BERBAGAI PERLAWANAN MASYARAKAT INDONESIA Jepang Untuk menghadapi Sekutu maka dibentuklah : 1. Seinendan (Barisa Pemuda) 9 Maret 1943 2. Fujinkai (himpunan Wanita) Agustus 1943 3. Keibodan (Barisan pembantu Polisi) 4. Organisasi Militer : HEIHO (Pembantu Prajurit), PETA (Pembela Tanah Air). Inggris Bentuk-bentuk perlawanan : a. Perang Maluku (1817) Sebab umum : ketidakpuasan rakyat akibat penerapan politik pemerasan yang diterapkan misalnya; monopoli cengkeh, pelayaran hongi Cara perlawanan : dengan menyerbu benteng Belanda Duurstede di Saparua Tokoh : Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Anthoni Reebok, dll b. Perang Paderi (1821-1838) Sebab : - pertentangan aliran Wahabi (ingin pemurnian islam) dgn Tasawuf (islam tradisional) - adanya kebiasaan buruk yang ingin diberantas misal; mabuk, judi dll - pertentangan antara hukum adat (matrilinial) dgn hukum islam (patrilinial) - perebutan pengaruh antara kaum adat dengan kaum ulama - adanya campur tangan Belanda sehingga situasi memanas Cara perlawanan : melalui perang Tokoh : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Gapuk, Tuanku Nan Cerdik, dll c. Perang Diponegoro (1825-1830) Sebab umum : - kekuasaan raja Mataram yang semakin kecil dan terbatas, dibaginya wilayah kerajaan menjadi 4 daerah lewat perjanjian Giyanti - dikuranginya hak-hak kaum bangsawan keraton - beban rakyat semakin berat akibat pemerasan oleh penjajah Ardimas Prasetyo X OI 2

Sebab khusus : - pembuatan jalan kereta api melewati makam leluhur P. Diponegora tanpa izin Cara perlawanan : melalui pemberontakan di seluruh tanah Jawa Tokoh : P. Diponegoro, Sentot Alibasyah, P. Mangkubumi, Kyai Mojo, dll d. Perang Aceh (1873-1904) Sebab perang : - perbedaan penafsiran atas kedudukan daerah Sumatera Timur, baik Belanda maupun kerajaan Aceh menganggap itu wilayahnya - dibukanya terusan Suez menjadikan Aceh menjadi penting dalam pelayaran internasional - adanya pelaksanaan politik Pax Neerlandica oleh Belanda - penolakan rakyat Aceh terhadap tuntutan Belanda agar Aceh tidak berhubungan dengan negara asing dan mengakui Belanda sebagai yang dipertuan Cara perlawanan : melalui pemberontakan bersenjata Tokoh : Teuku Umar, Teungku Cik Di Tiro, Cut Nyak Din, dll e. Perang Bali (1846-1909) Sebab perang : - tuntutan Belanda untuk menghapuskan hukum “Tawan Karang” yang ditolak raja-raja Bali - raja-raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan Belanda Cara perlawanan : melalui perang puputan Tokoh : I Gustu Ketut Jelantik, I Gusti Ngurah Made Kerangasem, dll f. Perang Banjarmasin (1859-1863) Sebab perang : - terjadinya perselisihan mengenai tahta kerajaan antara P. Tamjidillah dan P. Hidayat, di mana Belanda kemudian campur tangan - keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica disana Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat Tokoh : P. Hidayat, P. Antasari, dll g. Perang Tapanuli (1878-1907) Sebab perang : - penentangan raja Tapanuli yang masih menganut animisme atas penyebaran agama Kristen oleh Belanda - adanya keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat Tokoh : Sisingamangaraja XII Berbagai pemberontakan di atas semuanya dapat dipadamkan oleh Belanda karena kurangnya persatuan dan hanya mempertahankan daerahnya sendiri. Awal abad 20 Belanda telah dapat menguasai seluruh wilayah Indonesia sehingga penerapan politik Pax Neerlandica dapat dikatakan berhasil. Dalam perkembangannya awal abad 20 ini pula perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia mengalami perubahan yaitu melalui berbagai organisasi modern. Ini terjadi akibat positif dari politik ethis. Spanyol

Ardimas Prasetyo X OI 2

Minahasa juga pernah berperang dengan Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun 1645. Perang ini dipicu oleh ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang Minahasa, terutama dalam hal perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu. Perang terbuka terjadi nanti pada tahun 1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol, sehingga berhasil

C. PENJAJAHAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA 1. Masa Pemerintahan Republik Bataaf A. Pemerintahan Herman Williem Daendels (1808-1811) H.W. Daendels sebagai gubernur jendral memerintah di Nusantara pada tahun 1808-1811. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai oleh Inggris. Dalam rangka mengemban tugasnya Daendels melakukan beberapa langkah strategis menyangkut beberapa bidang 

Bidang Pertahanan dan Keamanan Memenuhi tugas mempertahankan Jawa dari serangan Inggris, Daendels melakukan langkah-langkah:

1. Membangun benteng-benteng pertahanan baru 2. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon. Namun pembangunan pangkalan di Ujungkulon boleh dikatakan tidak berhasil 3. Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-orang pribumi karena pada waktu pergi ke Nusantara, Daendels tidak membawa pasukan. Oleh karena itu, Daendels segera menambah jumlah pasukan yang diambil dari orang-orang pribumi, yakni dari 4.000 orang menjadi 18.000 orang. 4. Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Provinsi Banten) sampai Panarukan (ujung timur Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km. Jalan ini sering dinamakan Jalan Daendels. 

Bidang Pemerintahan

1. Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara. 2. Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah prefectuur/prefektur (wilayah yang memiliki otoritas). Masing-masing prefektur dikepalai oleh seorang prefek. Setiap prefek langsung bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal. Di dalam struktur pemerintahan kolonial, setiap prefek membawahi para bupati. 3. Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. Sekalipun demikian para bupati masih memiliki hak-hak feodal tertentu. 4. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial. Ardimas Prasetyo X OI 2



Bidang Peradilan

1. Daendels membentuk tiga jenis peradilan: Peradilan untuk orang Eropa, orang Timur Asing, dan Pribumi, 2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. 

Bidang Sosial Ekonomi

1. Daendels melaksanakan berbagai perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta yang intinya melakukan penggabungan banyak daerah kedalam wilayah pemerintahn kolonial, misalnya daerah Cirebon. 2. Meningkatkan usaha pemungutan uang dengan cara pemungutan pajak. 3. Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia. 4. Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannnya. 5. Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta. B. Pemerintahan Jan Willem Janssen (1811) Pada bulan Mei 1811, Daendels dipanggil pulang ke negerinya. Ia digantikan oleh Jan Willem Jansen. Jansen memcoba memperbaiki keadaan, namun kenyataannya menjadi sebaliknya. Pada tanggal 26 Agustus 1811 Batavia jatuh ke tangan Inggris. Penyerahan Janssen ke tangan Inggris secara resmi ditandai dengan adanya Kapitulasi tuntang pada tanggal 18 September 1811. 2. Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia (1811-1816) 

Kebijakan Dalam Bidang Pemerintahan Membuat kontrak politik:

1. Sultan Raja resmi ditetapkan sebagai Sultan Hamengkubuwana III, dan Pangeran Natakusuma (Saudara Sultan Sepuh) ditetapkan sebagai penguasa tersendiri di wilayah bagian dari Kasultanan Yogyakarta dengan gelar Paku Alam I. 2. Sultan Hamengkubuwana II dengan puteranya Pangeran Mangkudiningrat diasingkan di Penang. 3. Semua harta benda milik Sultan Sepuh selama menjabat sebagai sultan dirampas menjadi milik pemerintah Inggris. 

Tindakan Dalam Bidang Ekonomi Beberapa kebijakan dan tindakan yang dijalankan Raffles antara lain sebagai berikut:

1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang kemudian meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian uang. 2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi. 3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan. 4. Peletakkan desa sebagai unit administrasi penjajahan. 3. Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda 

Jalan Tengah Bersama Komisaris Jenderal

Ardimas Prasetyo X OI 2

Setelah kembali ke tangan Belanda, tanah Hindia diperintah oleh badan yang diberi nama Komisaris Jenderal. Komisaris Jenderal ini dibentuk oleh Pangeran Willem VI yang terdiri atas tiga orang, yakni: Cornelis Theodorus Elout (Ketua), Arnold Ardiaan Buyskes (anggota), dan Alexander Gerard Philip Baron Van der Capellen (anggota). Sebagai rambu-rambu pelaksanaan pemerintahan di negeri jajahan Pangeran Willem VI mengeluarkan UndangUndang Pemerintah untuk negeri jajahan (Regerings Reglement) pada tahun 1815. Salah satu pasal dari undang-undang terebut menegasakan bahwa pelaksanaan pertanian dilakukan secara beba. Hal ini menunjukan bahwa ada relevansi dengan keinginan kaum liberal sebagaimana diusulkan oleh Dirk Van Hogendrop. 

Sistem Tanam Paksa Raja Willem terrtarik serta setuju dengan usulan dan perkiraan Van de Bosch yang mencetuskan gagasan sistem tanam paksa sebagai langkah menagtasi problem ekonomi. Tahun Van den Bosch diangkat sebagai Gubernur Jenderal baru di Jawa. Ketentuan-ketentuan sistem tanam paksa:

1. Penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk pelaksanaan Tanam Paksa. 2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk pelaksanaan Tanam Paksa tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yanjg dimiliki penduduk desa. 3. Waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman Tanam Paksa tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi. 4. Tanah yang disediakan untuk tanaman Tanam Paksa dibebaskan dari pembayaran pajak tanah. 5. Hasil tanaman yang terkait dengan pelaksanaan Tanam Paksa wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Jika harga atau nilai hasil tanaman ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayarkan oleh rakyat. 6. Kegagalan panen yang bukan disebabkan oleh kesalahan rakyat petani, menjadi tanggungan pemerintah. 7. Penduduk desa yang bekerja di tanah-tanah untuk pelaksanaan Tanam Paksa berada di bawah pengawasan langsung para penguasa pribumi, sedang pegawai-pegawai Eropa melakukan pengawasan secara umum. 8. Penduduk yang bukan petani, diwajibkan bekerja di perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65 hari dalam satu tahun. Dari pelaksanaan tanam paksa ini Belanda telah mengeruk keuntungan dan kekayaan kekayaan dari tanah Hindia. Dari tahun 1831 hingga tahun 1877 perbendaharaan kerajaan Belanda telah mencapai 832 gulden, utang-utang lama VOC dapat dilunasi, kubu-kubu dan benteng pertahanan dibangun. Belanda menikmati keuntungan di atas penderitaan orang pribumi. Tanam paksa telah membawa penderitaan rakyat. Banyak pekerja yang jatuh sakit. Mereka di paksa fokus bekerja untuk tanam paksa, sehingga nasib diri sendiri dan keluarganya tidak terurus. Bahkan kemudian timbul bahaya kelaparan di berbagai daerah. Misalnya di Cirebon (1843-1844), di Demak (Tahun 1849) dan Grobogan pada tahun 1850. 

Sistem Usaha Swasta Sistem usaha swasta pada awalnya menjadi pengganti sistem tanam paksa yang menyiksa rakyat. Kaum liberal menuntut pelaksanaan tanam paksa di Hindia Belanda diakhiri. Hal tersebut didorong oleh terbitnya dua buah buku yang dikarang Douwes Dekker pada tahun Ardimas Prasetyo X OI 2

1860, yang memberikan kritik keras terhadap pelaksanaan tanam paksa. Tetapi bagi rakyat Bumiputera pelaksanaan usaha swasta tetap membawa penderitaan. Pertanian rakyat semakin merosot. Dengan demikian rakyat tetap hidup menderita. 

Perkembangan agama Kristen Perkembangan agama kristen di Indonesia secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, protestan dan katholik. Daerah timur Indonesia merupakan daerah mayoritas agam kristen. Proses masuknya agama kristen ke Indonesia ini dapat dikatakan dalam dua gelombang atau dua kurun waktu. Yaitu pada abad ke enam kelompok kristiani di India Selatan yang menyebar ke bergabagai daerah, kemudian pada abad ke sembilan di Kedah yang kemudian membuat jalur pelayaran penyebaran agama kristen dari India ke Nusantara.

C. PENJAJAHAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA 1. Perlawanan Sultan Ageng Tirtatayasa (1651-1682) Kehadiran Belanda di Banten mempengaruhi kehidupan masyarakat di Banten, yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Kesewenang-wenangan Belanda terhadap rakyat Banten dan monopoli perdagangan VOC membuat rakyat marah. Rakyat Banten di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa mengadakan aksi menghancurkan kapal yang dijadikan alat angkut perdagangan VOC. Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa, kesultanan Banten merupakan Bandar perdagangan internasional yang sangat ramai. Melihat keadaan itu Belanda merasa sangat iri dengan kemajuan kesultanan Banten dalam bidang perdagangan. Belanda membuat siasat untuk memecah belah rakyat Banten dengan cara adu domba diantara keluarga kesultanan. Siasat tersebut berhasil, sehingga terjadi perselisihan antara Sultan Ageng dengan anaknya yang bernama Sultan Haji. Terjadilah pertempuran antara pasukan Sultan Ageng Tirtayasa dengan pasukan Sultan Haji. Karena terdesak Sultan Haji meninggalkan Istana Surosowan dan meminta pertolongan Belanda. Belanda mengirimkan pasukan untuk menyerang pasukan Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam penyerangan tersebut Sultan Ageng Tirtayasa tertangkap. Dengan tertangkapnya Sultan Ageng Tirtayasa maka kesultanan Banten mengalami kemunduran. Kemudian pasukan Sultan Haji dihancurkan pula oleh Belanda. Akhirnya Banten dikuasai oleh Belanda. 2. Perlawanan Thomas Matulessi atau Pattimura (1817) Thomas Matulessi dilahirkan di Haria, pulau Saparua Maluku pada tahun 1783. ia lebih dikenal dengan nama Kapiten Pattimura. Pada masa pemerintahan Inggris Pattimura masuk dinas militer berpangkat Sersan. Pada tahun 1816 Belanda kembali menguasai Maluku. Pemerintahan Belanda memperlakukan rakyat Maluku dengan kejam dan sewenang-wenang. Mereka dibebani untuk mengumpulksn kopi, ikan asin, dan dipaksa untuk kerja rodi. Hasil rempah-rempah harus diserahkan kepada Belanda, akibatnya rakyat menjadi sengsara. Belanda mengangkat Van Den Berg menjadi Residen Saparua dan menempatkan serdaduserdadu di Benteng pertahanannya yang bernama Duurstede. Ardimas Prasetyo X OI 2

Atas tindakan-tindakan Belanda itu rakyat Maluku bangkit untuk memberontak. Merka berjuang di bawah pimpinan Pattimura yang dibantu oleh Anthonie Rhebok, Lucas Latumahira, Thomas Pattiwael, dan Christina Marta Tiahahu. Pada tanggal 14 Mei 1817 Pattimura mulai memimpin penyerangan dengan membakar perahu-perahu dan Pos Pelabuhan Porto. Kemudian pada tanggal 16 Mei 1817 menyerbu Benteng Duurstede, kekuatan Belanda dapat dilumpuhkan dan Van Den Berg mati terbunuh. Kemudian Belanda mengirim pasukannya dari Ambon di bawah pimpinan Mayor Butjes. Pada tanggal 25 Mei 1817 Pasukan Pattimura menyerang dan dan menghancurkan pasukan Butjes, kemudian menyerang Benteng Zeelandia di pulau Horuku. Untuk mengalahkan pasukan Pattimura pada bulan November 1817 Belanda mendatangkan pasukan dari Batavia yang dipimpin oleh Laksamana Muda Buykes. Kemudian melancarkan serangan besar-besaran. Karena kekuatan yang tidak seimbang, kedudukan pejuang Maluku terdesak. Akhirnya Pattimura dan para pejuang lainnya ditangkap. Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di depan benteng Victoria Ambon. Sebelum hukuman gantung dilakukan Pattimura berkata “Pattimura akan mati, tetapi Pattimura-Pattimura muda akan bangkit” 3. IMAM BONJOL Pada abad ke-19 di Minangkabau, provinsi Sumatera Barat terjadi perselisihan paham antara Kaum Paderi dan Kaum Adat. Kaum Paderi ialah para pemeluk agama islam yang tidak dipengaruhi oleh adat kebiasaan. Sementara itu, Kaum Adat adalah pemeluk agama islam yang banyak dipengaruhi oleh adat kebiasaan. Adat kebiasaannya diantaranya menyabung ayam, dan meminum-minuman keras. Kaum Paderi menginginkan dalam menjalankan ajaran agama islam tidak dipengruhi oleh adat kebiasaan tersebut. Akan tetapi kaum Adat yang terdiri dari kaum bangsawan dan raja menentang keinginan tersebut. Perselisihan itu semakin lama semakin meruncing, akhirnya terjadilah perang saudara. Kaum Paderi dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol, yang nama aslinya adalah Muhammad Shahab. Beliau dilahirkan pada tahun 1772 di Tanjung Bunga Sumatera Barat. Karena bertempat tinggal di Bonjol maka sering disebut Tuanku Imam Bonjol. Dalam melawan kaum adat Tuanku Imam Bonjol dibantu oleh Tuanku Nan Ranceh, Tuanku Nan Cerdik, dan Tuanku Nan Pasaman. Pada tahun 1821, Belanda ikut campur dalam perselisihan Kaum Paderi dan Kaum Adat. Belanda membantu Kaum Adat, bantuan Belanda kepada Kaum Adat menandai diawalinya perang Paderi yang berlangsung dari tahun 1821-1837. Pada tahun 1822 Belanda menyerbu ke Tanah Datar. Dalam penyerbuan ini Belanda menggunakan siasat Benteng, yaitu siasat membangun benteng di daerah yang sudah dikuasainya seperti benteng Fort de Kock di Bukittinggi. Akhirnya pasukan kaum Paderi dapat dipukul mundur karen persenjataannya tidak seimbang. Ardimas Prasetyo X OI 2

Pada tahun 1832, pasukan belanda di bawah pimpinan Elout berhasil menguasai Bonjol. Kaum Adat menyadari bahwa bantuan Belanda hanya siasat adu domba. Mereka ingin menguasai Minangkabau. Kemudian kaum Adat dan Kaum Paderi bersatu padu. Dengan bersatunya Kaum Adat dan Kaum Paderi maka pasukan Belanda yang dipimpin oleh Van den Bosch dapat dipukul mundur dan Bonjol dapat direbut kembali. Pada tahun 1837 pasukan Belanda di bawah pimpinan Letnan Kolonel Michiels kembali menyerang Bonjol. Serangan tidak seimbang dengan pertahanan Kaum Paderi. Tuanku Imam Bonjol ditangkap, kemudian diasingkan ke Cianjur. Pada tahun 183 beliau dipindahkan ke ambon, kemudian dipindahkan ke Minahasa. Pada tahun 1864 beliau wafat di Lotak, Minahasa.

4. Perlawanan Pangeran Diponegoro (1825-1830) Pangeran Diponegoro dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785. beliau adalah putra Sultan Hamengkubuwono III. Nama aslinya adalah Raden Mas Ontowiryo. Sejak kecil beliau diasuh oleh Ratu Ageng, janda Sultan Hamengkubuwono I. Walaupun Pangeran Diponegoro keturunan bangasawan, tetapi beliau sangat akrab dengan rakyat. Pangeran Diponegoro tidak senang terhadap sikap Belanda yang merendahkan harkat martabat raja-raja di Jawa. Kebencian Pangeran Diponegoro terhadap Belanda semakin memuncak setelah tahu bahwa di atas tanah makam leluhurnya dipasang patok merah. Patok itu merupakan tanda untuk pembuatan jalan antara Magelang dan Tegalrejo. Kemudian bersama rakyat Pangeran Diponegoro mencabut patok-patok itu dan diganti dengan tombak. Tindakan Pangeran Diponegoro itu membuat Belanda marah. Apalagi setelah tahu bahwa dipasang tombak itu melambangkan tantangan perang. Pada tanggal 12 Juli 1825 terjadilah perang antara Pangeran Diponegoro dan Belanda, yang disebut perang Diponegoro. Adapun penyebab utama terjadinya perang Diponegoro, yaitu : 1. Masuknya pengaruh Barat dalam lingkungan keraton, 2. Belanda memperkecil kekuasaan raja-raja 3. Rakyat diperas dengan bermacam-macam pajak dan dilakukannya kerja paksa (rodi) Perang Diponegoro berlangsung di Selarong. Pangeran Diponegoro dibantu oleh pengikutnya, Pangeran Mangkubumi, Kyai Mojo, Sentot Alibasyah Prawirodirjo, dan Pangeran Adinegoro. Dalam perangnya Pangeran Diponegoro menggunakan siasat perang gerilya. Siasat perang gerilya yaitu menyerang secara tiba-tiba dengan bersembunyi, kemudian menghindar dan berpindah-pindah. Akibatnya, setdadu-serdadu Belanda banyak yang tewas. Untuk menghadapi perang gerilya, Belanda menggunakan siasat benteng yang diciptakan oleh Jenderal De Kock. Siasat benteng yaitu mendirikan benteng-benteng di daerah yang dikuasai Belanda. Maksudnya, agar ruang gerak pasukan Pangeran Diponegoro semakin menyempit. Siasat itu disebut benteng Stelsel. Ardimas Prasetyo X OI 2

Perang Diponegoro berlangsung selama lima tahun, yaitu dari tahun 1825-1830. untuk menghentikan perang dan menangkap Pangeran Diponegoro, belanda mencari siasat, yaitu dengan cara sebagai berikut : 1. Belanda mengembalikan Sultan Hamengkubuwono II (Kakek Pangeran Diponegoro) yang dibuang di Penang oleh Raffles(semasa penjajahan Inggris). 2. Mengankap Kencana Wungu (Ibu Pangeran Diponegoro) dengan harapan ada pengaruh terhadap Pangeran Diponegoro. 3. Belanda menawarkan hadiah sebesar 50.000 Gulden kepada siapa saja yang menangkap Pangeran Diponegoro. Usaha ini tidak berhasil karena tidak ada seorangpun yang mau menagkap Pangeran Diponegoro Setelah para pengikutnya banyak yang ditangkap, Pangeran Diponegoro menerima berunding dengan Belanda yang dilaksanakan di Magelang pada tanggal 28 Maret 1830. Sebenarnya perundingan ini hamya siasat belaka. Pangeran Diponegoro ditangkap dan dibawa ke Batavia kemudian, di asingkan ke Manado, lalu dipindahkan ke Makassar hingga meninggal dunia pada tanggal 08 Januari 1855. 5. Perlawanan Pangeran Antasari (1859-1862) 6. Perlawanan Cut Nyak Dien dan Teuku Umar Selat Malaka sejak dahulu sampai sekarang digunakan sebagai jalur Internasional. Oleh karena itu Selat Malaka dikenal pula sebagai jalur perdagangan internasional. Wilayah Aceh sangat dekat dengan selat malaka sehingga Belanda berkepentingan menguasai wilayah Aceh. Kedatangan Belanda di Wilayah Aceh semakin lama semakin merugikan rakyat Aceh, terutama dalam kehidupan ekonomi dan sosial menyikapi keadaan itu rakyat bangkit dengan gagah berani melawan Belanda. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Belanda dipimpin oleh Teuku Umar dan Cut Nyak Dien serta di bantu oleh Panglima Polim. Walaupaun mengguanakan persenjataan yang sedrehana, pasukan Teuku Umar sulit dikalahkan Belanda. Sebab rakyat Aceh bersama pemimpinnya dalam perang menggunakan taktik bergerilya. Melalui taktik bergerilya, Belanda kesulitan mengetahui lokasi keberadaan rakyat Aceh. Pasukan Belanda tidak mau kalah dalam melawan pasukan Aceh, kemudia menambah pasukan. Pasukan Teuku Umar terdesak karena kalah dalam persenjataan. Akhirnya, Teuku Umar gugur di medan perang. Gugurnya Teuku Umar tidak menyturutkan semangat juang istrinya, yaitu Cut Nyak Dien. Ia memimpin pasukan walaupun akhirnya Cut Nyak Dien ditangkap. Dengan tertangkapnya Cut Nyak Dien maka berakhirlah perang Aceh.

Pada tahun 1857 Sultan Adam Wafat. Belanda ikut campur dalam urusan kesultanan, yaitu mengangkat Sultan Tamjid sebagai pengganti Sultan Adam. Sultan Tamjid tidak disukai oleh

Ardimas Prasetyo X OI 2

rakyat karen asuka mementingkan harta. Selain itu, orang yang paling berhak menjadi Sultan Banjar adalah Pangeran Hidayat. Belanda juga menjalankan Monopoli dagang di Banjar sehingga banyak rakyat yang menderita. Akibat tindakan Belanda tersebut timbullah pemberontakan yang dipimpin oleh Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayat. Pangeran Antasari adalah salah seorang keturunan Sultan Banjar. Ia dilahirakan di Banjarmasin pada tahun 1809. Perlawanan Pangeran Antasari terjadi pada tanggal 18 April 1859. perlawanan ini disebut Perang Banjar. Pangeran Antasari di bantu oleh Tumenggung Suropati, Tumenggung Jalil, Haji Nasrun, Kyai Langlang, dan Kyai Demang Leman. Pangeran Antasari berhasil mengobarkan semangat perjuangan rakyat Banjar sehingga Belanda menghadapi kesulitan. Dalam penyerangannya Pangeran Antasari berhasil meledakkan kapal Anrustmilik belanda. Untuk mengalahkan pasukan Pangeran Antasari, Belanda mendatangakn pasukan dari Jawa yang dipimpin oleh Verspijk.Dengan bantuan tersebut, pasukan Belanda bertambah kuat,. Sementara itu, tahun 1862 Pangeran Hidayat tertangkap, kemudian dibuang ke Cianjur. Pada tanggal 11 Oktober 1862, pangeran Antasari wafat karena terseang penyakit cacar. Padahal pada saat itu sudah direncanakan akan mrngadakan penyerangan secara besar-besaran kepada Belanda. Jenazah Pangeran Antasari dimakamkan di Banjarmasin. Sebagai pemimpin perang dan pemimpin agama, Pangeran Antasari oleh para pejuang dan rakyat Banjar diberi gelar Amiruddin Khalifatul Mukminin. Setelah itu, perjuangannya dilanjutkan oleh putranya yang bernama Muhammad Seman.

Ardimas Prasetyo X OI 2

Related Documents


More Documents from ""