Perilaku Dan Preferensi Masyarakat Sulawesi Selatan Terhadap Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Ketua: Anas Iswanto Anwar, SE., MA., Anggota: Dr. Jeffry Kusuma, Dr. Hj. Rahmatia, MA., Dra. Fatmawati, MS., Drs. Asri Usman, Ak., M.Si., Hamrulla, SE., M.Si.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi faktor penentu pilihan masyarakat atas bank umum, BPR, atau lembaga pembiayaan/keuangan nonbank lainnya. 2) Mengukur potensi pendirian BPR di Propinsi Sulawesi Selatan. 3) Merekomendasikan cara peningkatan peran BPR di Propinsi Sulawesi Selatan dari sisi Demand. Responden dalam penelitian ini adalah responden rumah tangga yang ada di Sulawesi Selatan. Penyebaran responden dibagi atas 2 kota, yaitu kota Makassar dan Palopo, serta 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Tanah Toraja, Gowa, Takalar, Wajo. Responden dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan tabungan. Jumlah responden yang diteliti pada penelitian ini adalah sebanyak 361 orang. Analisis data dilakukan dengan pendekatan Metode Borda, CPI, serta RRA. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2006. Hasil Analisis dengan Borda Method, menunjukkan bahwa responden lebih memprioritaskan keamanan tabungan dalam menyimpan uangnya atau menabung di bank, responden lebih memprioritaskan jenis kredit sesuai kebutuhan, serta responden lebih memprioritaskan teman/keluarga sebagai sumber informasi yang sangat efektif mengenai eksistensi BPR. Perhitungan dengan CPI’s score menunjukkan bahwa faktor pelayanan petugas/pegawai BPR menjadi faktor yang paling mempengaruhi responden untuk menabung atau ingin menabung di BPR, sedangkan faktor proses aplikasi yang sederhana dan mudah menjadi faktor yang paling mempengaruhi responden untuk mengambil kredit atau ingin mengambil kredit di BPR. Dengan Metode RRA, menunjukkan bahwa semua kota dan kabupaten di Sulawesi Selatan masih mempunyai prospek bagi investor untuk mendirikan BPR. Kata kunci: preferensi masyarakat kredit tersebut termasuk pembiayaan
I. Latar Belakang dalam
kepada sektor usaha mikro kecil dan
perekonomian meningkat, khususnya
menengah (UMKM) sebesar Rp69,4
dalam penyaluran kredit kepada dunia
triliun sehingga pangsanya mencapai
usaha. Kredit perbankan meningkat
50,5% dari total kredit perbankan.
sebesar Rp117,9 triliun atau tumbuh
Penyaluran kredit kepada UMKM telah
sebesar 24,7%, lebih tinggi daripada
mencapai 192,7% dari rencana bisnis
perkiraan awal tahun sebesar 15-20%,
perbankan 2005. Peningkatan kredit
sehingga Loan to Deposit Ratio (LDR)
perbankan juga diikuti oleh perbaikan
meningkat menjadi 50,0%. Penyaluran
beberapa indikator, antara lain Non-
Peranan
perbankan
1
rasio
Sebagaimana kawasan pedesaan
kecukupan modal (Capital Adequacy
pada umumnya, maka di Propinsi
Ratio/CAR), dan rentabilitas, sehingga
Sulawesi Selatan adalah kawasan yang
stabilitas
secara
identik dengan masyarakat pertanian
Non-
tradisional, yang dekat dengan masalah
Performing
Loans
sistem
keseluruhan
(NPL),
perbankan
masih
terjaga.
Performing Loans Neto dapat ditekan
keterbelakangan
pada kisaran yang rendah, yaitu sebesar
Dimana keberadaan lembaga keuangan
1,7%.
juga masih terbatas. Meskipun di Sulsel
Rendahnya
memperbaiki permodalan.
NPL
membantu
rentabilitas Permodalan
dan
perbankan
dan
kemiskinan.
telah cukup lama mengenal adanya BPR (Bank
Perkreditan
Rakyat),
namun
dapat dijaga pada tingkat yang aman di
keberadaan lembaga ini belum mampu
atas ketentuan yang berlaku, meskipun
menjadi motor penggerak ekonomi di
penyaluran
daerah tersebut.
kredit
meningkat.
Membaiknya kinerja perbankan tersebut
Jika dilihat dari kebijakan sektor
pelaksanaan
keuangan yang telah dilakukan oleh
kebijakan konsolidasi dan peningkatan
pemerintah Indonesia, maka sejak tahun
kehati-hatian perbankan.
1980-an sudah cukup banyak bentuk
tidak
terlepas
dari
ini
lembaga pembiayaan yang beroperasi di
lembaga keuangan pada umumnya, dan
tingkat pedesaan. Mulai dari yang
perbankan khususnya, lebih menyukai
dikelola koperasi desa hingga yang
untuk berkiprah di daerah perkotaan,
dilakukan oleh BPR dan kini mulai
namun pemusatan lembaga keuangan
dikembangkan
ini di wilayah perkotaan adalah fakta
Mikro dengan tujuan untuk dapat
ekonomi yang sangat rasional, karena
menjangkau masyarakat pedesaan yang
kota merupakan kawasan yang lebih
potensial hingga lapisan terbawah.
produktif dengan dukungan fasilitas dan
Masalahnya sekarang adalah bagaimana
kualitas manusia pengelola ekonomi
menjadikan
yang lebih baik dibandingkan kawasan
tingkat pedesaan ini tidak hanya sebagai
pedesaan. Sehingga kawasan perkotaan
lembaga penyalur modal tetapi juga
lebih menjanjikan keuntungan berusaha
mampu
yang lebih besar pula.
pembangunan di tingkat pedesaan dan
Akan
tetapi
sampai
saat
Lembaga
lembaga
menjadi
Keuangan
keuangan
di
akselerator
sebagai Center of Exellence, Learning
2
and Practise untuk dua hal penting
IV. Waktu Penelitian
yaitu kewirausahaan dan manajemen.
Penelitian ini dilaksanakan di Kota
Dengan kata lain lembaga ini harus
Makassar Propinsi Sulawesi Selatan
mampu
selama 3 bulan dari bulan Agustus 2006
berperan
ganda
dalam
perekonomian saat ini, yaitu sebagai
sampai dengan Oktober 2006.
penggerak bisnis dan penyelamat yang kritis.
V. Data dan Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan applied
II. Perumusan Masalah Faktor-faktor mempengaruhi
apakah
yang
research atau penelitian terapan yang bertujuan
untuk
mengidentifikasi
pilihan
masyarakat
menentukan
pilihan
berbagai faktor yang berkaitan dengan
menabung/ingin menabung, mengambil
perilaku dan preferensi masyarakat di
kredit/ingin mengambil kredit serta
Sulawesi Selatan. Applied research
sumber
merupakan
dalam
informasi
terpenting
pada
tipe
penelitian
yang
lembaga keuangan dan BPR?
menfokuskan pada pemecahan masalah
Bagaimana potensi pendirian BPR di
dan penerapan hasil penelitian. Sifat
Sulawesi Selatan?
penelitian research,
ini
yaitu
mengidentifikasi
III. Tujuan Penelitian
adalah
exploratory
yang
faktor-faktor
akan yang
Berdasarkan latar belakang di atas
menjelaskan perilaku dan preferensi
maka tujuan dari penelitian ini adalah,
konsumen dalam memutuskan untuk
sebagai berikut:
memilih jasa perbankan, khususnya
• Mengidentifikasi
faktor
penentu
pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
pilihan masyarakat atas lembaga 2. Jenis dan Sumber Data
keuangan dan BPR. • Mengetahui potensi pendirian BPR
meliputi data primer dan data sekunder.
di Propinsi Sulawesi Selatan. • Merekomendasikan
Data yang digunakan penelitian
cara
Data primer diperoleh langsung dari
peningkatan peran BPR di Propinsi
nasabah bank dengan menggunakan
Sulawesi Selatan.
kuesioner
maupun
wawancara.
Sedangkan data sekunder merupakan
3
data
berkaitan
pertumbuhan
dan
sekumpulan variabel independen secara bersama-sama
terhadap
Rakyat. Penggunaan data ini lebih
dependen
diteliti.
diarahkan
kebutuhan terhadap hasil penelitian ini
perkembangan
Bank
pada
Perkreditan
upaya
untuk
yang
mendukung masalah dan membangun
adalah
untuk
landasan teori sebagai wujud justifikasi
independen
fenomena lapangan. Data sekunder
mempengaruhi
diperoleh dari Bank Indonesia dan
sehingga
berbagai instansi terkait.
keterbatasan
variabel Sementara,
variabel-variabel
apa
saja
variabel
yang dependen,
ANOVA
memiliki
dalam
menganalisis
kondisi tersebut. Oleh karena itu, tim peneliti
3. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Sulsel dengan memilih sampel
akan
mengganti
ANOVA
dengan alat analisis Borda Method dan CPI Method.
daerah berupa kabupaten/kota yang akan mewakili karakteristik ekonomi,
Borda Method
geografis dan demografis. Dari segi
Borda Method ditemukan oleh Jean-
geografis daerah terpilih akan mewakili
Charles de Borda pada abad ke 18.
daerah pesisir dan daerah pedalaman di
Metode digunakan untuk menganalisis
Sulsel. Sedangkan dari segi ekonomi,
keberagaman variabel yang diteliti.
akan dilihat dari kriteria daerah dengan
Keistimewaan
kondisi ekonomi baik dan daerah
mengatasi kesulitan pada metode lain
dengan kondisi ekonomi kurang baik.
dimana orang-orang/sesuatu yang tidak
Dengan
berada pada ranking pertama akan
demikian,
populasi
dalam
penelitian ini adalah penduduk Sulsel.
metode
ini
dapat
secara otomatis dihapuskan. Metode ini sudah secara luas digunakan oleh tim
4. Alat analisis Pada awal rancangan penelitian ini alat analisis yang akan digunakan
olahraga
seperti
maupun
pada
pool
sepakbola,
seleksi
penerima
penghargaan musik atau televisi, dll.
adalah ANOVA. Namun, tim peneliti menyadari bahwa alat analisis tersebut
CPI Method
hanya menghasil pengetahuan terhadap
Comparative Performance Index (CPI)
apakah
Method
terdapat
hubungan
antara
merupakan
suatu
indeks
4
keseluruhan
yang
dibobot,
membandingkan
kinerja
variabel-variabel
penelitian.
yang rata-rata
Lokasi kantor bank dekat dengan tempat
tinggal
responden
score
Jika
menurut Borda sebesar 1009, untuk
ditentukan suatu kelompok variabel
keamanan tabungan sebesar 1137,
untuk dibandingkan dengan kelompok
untuk
variabel lainnya, metode ini sangat tepat
scorenya 759, tersedianya fasilitas
digunakan. Pada bagian awal, suatu
ATM sebesar 370 dan lainnya
kelompok variabel diberikan ranking
sebesar 260. Dari hasil scoring
untuk membedakan kinerja/tanggapan
Borda
terhadap
responden lebih memprioritaskan
variabel
tersebut.
Yang
bunga
tabungan
tersebut
tinggi
ternyata
bahwa
mendapat ranking tertinggi adalah yang
keamanan
tabungan
dalam
terbaik atau paling berpengaruh.
menyimpan uangnya atau menabung di bank. Hal ini dapat dilihat dari
Rapid Rural Appraisal
skor
Metode Rapid Rural Appraisal yang
menempati urutan yang terbesar
dikembangkan lebih lanjut untuk sektor
diantara lima pilihan tersebut.
keuangan pedesaan
khususnya dan
nilai
keamanan
tabungan
keuangan
secara
praktis
diaplikasikan bagi kebutuhan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
VI. Hasil dan Pembahasan
Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Borda untuk Tabungan di Propinsi SulSel Ranking Tabungan Score 1 Keamanan tabungan 193 2 Lokasi dekat tempat 154 tinggal 3 Bunga tabungan 140 4 Fasilitas tabungan 83 5 lainnya 30 Sumber : Data primer, diolah.
1. Identifikasi Faktor Penentu Pilihan Masyarakat di Propinsi Sulawesi
Menyebabkan
Selatan a.Faktor
Yang
Menyebabkan
Paling Responden
Menabung / Ingin Menabung pada
b.Faktor
Lembaga
Keuangan
di
Mengambil
Yang
Paling Responden Kredit/Ingin
Mengambil Kredit pada Lembaga Keuangan di Propinsi Sulawesi Selatan
Propinsi Sulawesi Selatan
5
Dari hasil perhitungan BORDA
Metode CPI sehingga diperoleh
masing-masing diperoleh: Lokasi
hasil sebagai berikut :
kantor bank dekat dengan tempat tinggal responden skornya sebesar 680, untuk bunga kredit rendah sebesar 747, untuk proses aplikasi mudah skornya 931, jenis kredit sesuai kebutuhan sebesar 622, dan lainnya sebesar 80. Dari hasil skoring BORDA tersebut ternyata bahwa
responden
lebih
memprioritaskan aplikasi mudah. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai aplikasi mudah menempati urutan yang terbesar diantara lima pilihan tersebut. Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Borda untuk Kredit di Propinsi Sulawesi Selatan Ranking 1 2 3 4 5
Kredit Proses aplikasi mudah Bunga kredit Lokasi dekat tempat tinggal Sesuai dengan kebutuhan lainnya
Score 931 747 680 622 80
Sumber : Data primer, diolah.
Tabel 4.3. CPI’s score Faktor Penyebab Responden Sulsel Menabung/Ingin Menabung di BPR Fak. Penyebab Bobot Penilaian Menabung / 0 1 2 3 InginMenabung FLokasi Kantor 0 12 14 309 BPR Dekat FKeamanan Tabungan 0 12 12 159 FBunga Simpanan Tinggi 0 21 32 210 FTersedianya 0 43 30 162 Fasilitas ATM FStatus (BUMN/Swasta) 0 26 44 195 FTerkenal 0 37 64 243 FPelayanan Petugas Ramah 0 2 12 303 FPelayanan Petugas Cepat 0 1 18 261 FRuangan Nyaman 0 20 32 345 FKantor Besar/Megah 0 72 54 153 FAda 0 46 36 204 Hadiah/Bonus FDiwajibkan 0 51 62 96 FBiaya Ad.Rendah 0 16 28 261 FUMemperoleh Jaminan 0 39 26 210 FUMemudahkan Tran.Pembayaran 0 7 40 246 Keragaman Jenis Simpanan 0 44 54 216 Lainnya 0 1 0 3 Sumber:Data primer, diolah.
Dari
hasil
perhitungan
4
CPI
260
595
520
703
292
555
128
363
196 112
461 456
376
693
424 140
704 537
48
327
156 132 288
442 341 593
252
527
300
593
72 8
386 12
tadi
diperoleh gambaran bahwa dengan
c. Faktor Yang Paling
CPI’s score sebesar 704 faktor
Menyebabkan Responden Menabung/Ingin Menabung pada BPR di Propinsi Sulawesi Selatan
pelayanan petugas cepat menjadi faktor yang paling mempengaruhi responden untuk menabung atau
Setelah skala
dikelompokkan penilaiannya,
menurut dilakukan
perhitungan dengan menggunakan
ingin menabung di BPR. Faktor keamanan tabungan dengan score 703
juga
turut
mempengaruhi
6
keputusan
responden
untuk
menabung atau ingin menabung di BPR. Selanjut secara berturut-turut memberikan
pengaruh
adalah
faktor-faktor:
pelayanan
petugas
ramah, lokasi kantor BPR dekat, biaya administrasi rendah, untuk memudahkan transaksi pembayaran, bunga simpanan tinggi, ruangan nyaman, untuk memperoleh jaminan BPR,
status
terkenal,
(BUMN/swasta),
ada
hadiah/bonus,
keragaman
jenis
simpanan,
tersedianya
fasilitas
ATM,
diwajibkan,kantor besar/megah,
dan
BPR pada
posisi
terakhir adalah faktor lainnya.
Tabel 4.4. CPI’s score Faktor Penyebab Responden Sulsel Mengambil Kredit di BPR Fak. Penyebab Mengambil Kredit /Ingin Mengambil Kredit Lokasi Kantor BPR Dekat Bunga Kredit Rendah Proses Aplikasi Mudah Jenis Kredit Sesuai Kebutuhan Kepercayaan Status (BUMN/Swasta) Terkenal Pelayanan Petugas Ramah Ruangan Nyaman Kantor Besar/Megah Ada Hadiah/Bonus Diwajibkan Kerahasiaan Lainnya
Bobot Penilaian CPI
0
1
2
3
4
0
23
20
255
220
518
0
6
6
207
440
659
0
2
6
201
540
749
0 0
4 7
16 6
243 180
408 440
671 633
0 0
38 46
60 68
204 204
132 84
434 402
0
5
12
276
396
689
0
24
42
282
156
504
0
71
52
147
36
306
0 0 0 0
52 49 4 2
40 84 16 2
168 96 174 3
152 16 392 28
412 245 586 35
Sumber: Data primer, diolah.
d. Faktor Yang Paling Menyebabkan Mengambil
Dari hasil perhitungan, diperoleh
Kredit/Ingin Mengambil Kredit
gambaran bahwa dengan CPI’s
pada BPR di Propinsi Sulawesi
score sebesar 749 faktor proses
Selatan
aplikasi mudah menjadi faktor yang
Responden
paling
mempengaruhi
responden
menurut
untuk mengambil kredit atau ingin
dilakukan
mengambil kredit di BPR. Faktor
perhitungan dengan menggunakan
pelayanan petugas ramah dengan
Metode CPI sehingga diperoleh
score 689 juga turut mempengaruhi
hasil sebagai berikut :
keputusan
Setelah skala
dikelompokkan penilaiannya,
responden
untuk
mengambil
kredit
atau
ingin
mengambil
kredit
di
BPR.
Selanjutnya
secara
memberikan
berturut-turut
pengaruh
adalah
7
faktor-faktor: jenis kredit sesuai kebutuhan, bunga kredit rendah, kepercayaan,
kerahasiaan,
lokasi
kantor BPR dekat, ruangan nyaman, status
(BUMN/swasta),
hadiah/bonus,
terkenal,
ada kantor
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Borda untuk Sumber Informasi yang Efektif bagi BPR di Propinsi Sulawesi Selatan Ranking 1 2 3 4 5
Sumber Informasi Teman / keluarga Karyawan BPR Spanduk/papan reklame/baliho Brosur / pamplet lainnya
Score 938 759 631 599 79
Sumber : Data primer, diolah.
besar/megah, diwajibkan, dan pada posisi terakhir adalah faktor lainnya.
2. Strategi Peningkatan Peran BPR di Propinsi Sulawesi Selatan dari
e. Sumber Informasi BPR Yang
Sisi Demand
Efektif Menurut Responden di
Pengolahan data primer penelitian
Propinsi Sulawesi Selatan
menghasilkan data sekunder untuk dianalisis. Hasil analisis tersebut
Dari hasil perhitungan BORDA
kemudian
masing-masing diperoleh skor : Brosur/Panflet
mempunyai
BPR dari sisi demand. Dengan mendasarkan
reklame/baliho sebesar 631, untuk skornya
lainnya sebesar 79. Dari hasil skoring BORDA tersebut ternyata bahwa
responden
memprioritaskan sebagai
lebih
teman/keluarga
sumber informasi
yang
sangat efektif mengenai eksistensi BPR. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai dari teman/keluarga menempati urutan yang terbesar diantara lima pilihan tersebut yakni 938.
dilihat
938,
karyawan BPR sebesar 759, dan
untuk
membuat strategi peningkatan peran
skor
sebesar 599, untuk spanduk/papan
teman/keluarga
digunakan
pada
hal-hal
data,
dapat
penting,
sebagai
perhitungan
Borda
berikut: a.
Berdasarkan diperoleh
urutan
preferensi
masyarakat untuk menabung di lembaga keuangan. Hasil analisis tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: • Untuk Propinsi Sulawesi Selatan, responden memberikan peringkat tertinggi
kepada
tabungan;
disusul
kantor bunga
bank
keamanan oleh
lokasi
dekat;
kemudian
tabungan
tinggi,
tersedianya fasilitas ATM; dan
8
pada posisi terendah adalah faktor
maupun bank umum dan lembaga
lainnya.
keuangan nonbank di Propinsi
• Dengan mendasarkan pada hasil
Sulawesi
Selatan
sangat
analisis pada tingkat propinsi,
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
urutan tersebut juga terjadi pada
keamanan tabungannya dan lokasi
sebagian besar daerah sampel,
kantor bank yang dekat dengan
kecuali Kabupaten Gowa dan
kediamannya.
Kota Palopo memberikan variasi.
bunga bank yang tinggi hanya
Responden
menjadi
Kabupaten
Gowa
Pilihan
pilihan
terhadap
ketiga
bagi
memberikan pilihan dengan hasil
responden yang bahkan terjadi
urutan score yang sama pada
seragam
ketiga bagian pertama, namun
sampel.
berbeda
ketersedian
pada
kedua
bagian
pada
setiap
daerah
Sementara
faktor
teknologi
canggih
terakhir yaitu: faktor lainnya dan
yang diwakili oleh tersedianya
tersedianya
fasilitas
fasilitas
ATM.
ATM
tidak
Sementara itu, responden Kota
perhatian
Palopo
pilihan
Sedangkan pilihan berupa faktor
dengan hasil urutan score yang
lainnya terlihat bukan merupakan
sama hanya pada urutan ketiga,
hal yang penting bagi konsumen.
yaitu
Dengan
memberikan
bunga
namun
tabungan
berbeda
pada
tinggi bagian
utama
menjadi
responden.
demikian
dapat
direkomendasikan bahwa untuk
lainnya. Posisi pertama untuk
mengembangkan
Kota Palopo adalah lokasi kantor
tabungan secara umum terhadap
bank
oleh
pasar (market) Propinsi Sulawesi
kemudian
Selatan, pihak lembaga keuangan
dekat;
keamanan
disusul
tabungan;
akses
produk
bunga tabungan tinggi, faktor
perlu
menumbuhkan
lainnya, dan tersedianya fasilitas
meningkatkan
ATM.
konsumen terhadap citra produk
kepercayaan
• Dengan melihat pada uraian di
tabungan
mereka
atas, dapat disimpulkan bahwa
lembaga
keuangan
konsumen
masing.
lembaga
produk keuangan
tabungan baik
BPR
Juga
meningkatkan
dan
dan
citra
masing-
dalam
rangka
pangsa
pasar,
9
perlu
keseluruhan maupun per daerah
memperluas jangkauan wilayah
sampel, sebagai pilihan utama
layanan mereka pada berbagai
untuk
area
lembaga keuangan. Tetapi bunga
lembaga
b.
keuangan
populasi
(permukiman
memilih
kredit
dengan cara menambah kantor-
secara keseluruhan dipilih sebagai
kantor kas lembaga keuangan di
pilihan faktor berpengaruh dalam
berbagai tempat.
merencanakan mengambil kredit,
walaupun
Borda
namun hanya responden Kota
preferensi
Makassar dan Kabupaten Tator
masyarakat untuk mengambil kredit
yang memilih sama; sementara
di lembaga keuangan. Hasil analisis
responden
tersebut dapat dijabarkan sebagai
memilih
berikut:
kebutuhan,
• Untuk Propinsi Sulawesi Selatan,
memilih lokasi kantor bank yang
responden memberikan peringkat
dekat, hal yang sama dipilih oleh
tertinggi kepada proses aplikasi
responden Kabupaten Wajo dan
mudah; disusul oleh bunga kredit
Kota Palopo. Demikian pula pada
yang rendah; kemudian lokasi
posisi ketiga dimana responden
kantor bank yang dekat, jenis
secara keseluruhan memilih lokasi
kredit
kantor bank dekat sebagai faktor
diperoleh
perhitungan
rendah
kredit
penduduk) yang dapat dilakukan
Berdasarkan
yang
produk
urutan
sesuai
konsumen;
dan
kebutuhan pada
posisi
terendah adalah faktor lainnya. • Dengan mendasarkan pada hasil
Kabupaten jenis
Gowa
kredit
Kabupaten
sesuai Takalar
yang berpengaruh bagi mereka dalam merencanakan mengambil kredit;
hanya
responden
analisis pada tingkat propinsi,
Kabupaten Tator yang memilih
urutan tersebut tidak terjadi sama
hal
pada
responden
sehingga
daerah-daerah variasi
sampel preferensi
yang
memilih
sama,
sementara
Kota
Makassar
jenis
kredit
sesuai
yang
kebutuhan, sedangkan responden
teliti oleh para bankir. Proses
daerah lainnya memilih bunga
aplikasi yang mudah dipilih oleh
kredit yang rendah. Pada posisi
seluruh responden, baik secara
keempat,
membutuhkan
perhatian
responden
secara
10
keseluruhan memilih jenis kredit
direkomendasikan bahwa untuk
sesuai
mengembangkan
kebutuhan,
yang
juga
akses
produk
terjadi pada sebagian besar daerah
kredit secara umum terhadap pasar
sampel, kecuali responden di Kota
Propinsi Sulawesi Selatan, pihak
Makassar dan Kabupaten Gowa
lembaga
yang lebih memilih lokasi kantor
mempermudah
bank dekat sebagai pertimbangan
kredit baik menyangkut berkas
mereka.
persyaratan
semua
Pada
posisi
responden
terakhir
baik
secara
waktu
keuangan
perlu
proses
aplikasi
maupun
proses
rentang
aplikasi
kredit
keseluruhan maupun per daerah
mereka. Sementara itu, untuk
sampel, memilih faktor lainnya
semakin
sebagai
pertimbangan
calon konsumen terhadap produk
mereka dalam memilih produk
kredit, para bankir dan petugas
kredit lembaga keuangan.
lembaga keuangan di daerah perlu
bahan
memperlancar
akses
• Dengan melihat pada uraian di
memperhatikan preferensi lainnya
atas, dapat disimpulkan bahwa
yang pada setiap daerah memiliki
konsumen
variasi masing-masing.
maupun
calon
konsumen produk kredit lembaga
c. Khusus preferensi masyarakat untuk
keuangan baik BPR maupun bank
menabung di BPR dilakukan in-
umum dan lembaga keuangan
depth
nonbank di Propinsi Sulawesi
diukur menggunakan metode CPI.
Selatan sangat dipengaruhi oleh
Hasil
faktor
dijabarkan sebagai berikut:
proses
aplikasi
yang
mudah, bahkan melampaui bunga
interview
analisis
yang
hasilnya
tersebut
dapat
• Untuk Propinsi Sulawesi Selatan,
Pilihan
responden memberikan apresiasi
terhadap lokasi kantor bank yang
terbesar kepada pelayanan petugas
dekat tidak menjadi pertimbangan
BPR yang cepat; disusul oleh
utama responden dalam memilih
keamanan
produk
pelayanan petugas ramah, lokasi
kredit
yang
kredit
rendah.
demikian
pula
tabungan;
dengan kesesuaian jenis kredit
kantor
BPR
yang disediakan oleh lembaga
administrasi
keuangan. Dengan demikian dapat
memudahkan
kemudian
dekat, rendah,
biaya untuk transaksi
11
pembayaran,
bunga
simpanan
menggunakan
metode
CPI
tinggi, ruangan kantor BPR yang
menunjukkan hasil yang saling
nyaman,
untuk
melengkapi, dimana secara umum
jaminan
Bank/BPR,
memperoleh status
responden menyukai keamanan
terkenal,
tabungan, lokasi kantor bank yang
hadiah/bonus,
dekat dengan tempat tinggal, dan
(BUMN/swasta), tersedianya keragaman
jenis
simpanan,
tersedianya
fasilitas
ATM,
diwajibkan,
kantor
BPR
besar/megah; dan pada posisi
tinggi,
juga
perlu
meningkatkan pelayanan petugas BPR
agar
dapat
melayani
konsumen secara cepat dan ramah. d. Khusus preferensi masyarakat untuk
terendah adalah faktor lainnya. • Dengan
bunga
hasil
mengambil kredit di BPR juga
analisis pada tingkat propinsi,
dilakukan in-depth interview yang
urutan tersebut tidak terjadi di
hasilnya
daerah-daerah
metode CPI. Hasil analisis tersebut
mendasarkan
sampel,
masing-
diukur
menggunakan
masing daerah memperlihatkan
dapat dijabarkan sebagai berikut:
variasi.
adanya
• Untuk Propinsi Sulawesi Selatan,
variasi tersebut maka para bankir
responden memberikan apresiasi
BPR perlu memperhatikan variasi
terbesar kepada proses aplikasi
serta
kredit yang mudah; disusul oleh
Oleh
karena
open-ended
comments
tentang
keunggulan
kelemahan
BPR
pada
dan
pelayanan
daerah
kemudian
jenis
ramah;
kredit
sesuai
kebutuhan, bunga kredit rendah,
masing-masing. • Dengan
petugas
memperhatikan
pada
kepercayaan, kerahasiaan, lokasi
uraian-uraian sebelumnya, dapat
kantor
dilihat bahwa hasil perhitungan
nyaman, status (BUMN/swasta),
Borda tentang faktor penyebab
ada hadiah/bonus, terkenal, kantor
responden menabung di lembaga
BPR
keuangan dan faktor penyebab
dan pada posisi terendah adalah
responden
faktor lainnya.
menabung/ingin
menabung di BPR di Propinsi Sulawesi
Selatan
yang
BPR
dekat,
besar/megah,
• Dengan
ruangan
diwajibkan;
mendasarkan
hasil
analisis pada tingkat propinsi,
12
urutan tersebut tidak terjadi di
e.
Berdasarkan
perhitungan
Borda
masing-
diperoleh urutan sumber informasi
masing daerah memperlihatkan
tentang BPR. Hasil analisis tersebut
variasi.
dapat dijabarkan sebagai berikut:
daerah-daerah
sampel,
Oleh
karena
adanya
variasi tersebut maka para bankir
• Untuk Propinsi Sulawesi Selatan,
BPR perlu memperhatikan variasi
responden memberikan peringkat
serta
tertinggi kepada teman/keluarga;
open-ended
comments
tentang
keunggulan
kelemahan
BPR
pada
dan daerah
masing-masing. • Dengan
disusul
oleh
karyawan
tersebut; kemudian spanduk/papan reklame/baliho,
memperhatikan
pada
uraian-uraian sebelumnya, dapat
BPR
brosur/pamflet;
dan pada posisi terendah adalah faktor lainnya.
dilihat bahwa hasil perhitungan
• Dengan mendasarkan pada hasil
Borda tentang faktor penyebab
analisis pada tingkat propinsi,
responden
mengambil/ingin
urutan tersebut juga terjadi pada 2
mengambil kredit di lembaga
daerah sampel, yaitu Kabupaten
keuangan dan faktor penyebab
Wajo
responden
sedangkan
mengambil/ingin
dan
Kabupaten daerah
Tator, lainnya
mengambil kredit di BPR di
menunjukkan variasi. Responden
Propinsi Sulawesi Selatan yang
Kota
menggunakan
CPI
pilihan dengan hasil urutan score
menunjukkan hasil yang saling
yang berbeda pada kedua bagian
melengkapi, dimana secara umum
pertama yaitu: karyawan BPR
responden
tersebut,
metode
menyukai
proses
Makassar
memberikan
teman/keluarga,
dan
aplikasi kredit yang mudah, dan
sama pada ketiga bagian terakhir.
bunga kredit yang rendah, juga
Sementara
perlu
pelayanan
Kabupaten Gowa memperlihatkan
petugas BPR agar dapat melayani
urutan yang berbeda pada urutan
konsumen secara ramah; serta
ketiga
BPR juga perlu menyediakan jenis
brosur/pamflet,
dan
kredit
spanduk/papan
reklame/baliho;
meningkatkan
yang
sesuai
kebutuhan konsumen.
dengan
dan
itu,
responden
keempat
yaitu:
hal yang sama terjadi pula pada
13
pendapat
responden
Palopo.
Sementara,
Takalar
juga
di
Kota
Kabupaten
memperlihatkan
mempertahankan
frekuensi
komunikasi yang ada dan perlu pula
memperluas
jangkauan
pilihan responden yang bervariasi
komunikasi
pada posisi kedua dan ketiga
penduduk yang belum menjadi
yaitu:
konsumen produk BPR untuk
spanduk/papan
reklame/baliho,
dan
karyawan
terhadap
segmen
menanamkan citra produk maupun citra BPR itu sendiri. Metode ini
BPR tersebut. • Dengan melihat pada uraian di
dalam
pelaksanaannya
atas, dapat disimpulkan bahwa
membutuhkan
waktu
konsumen dan calon konsumen
kesabaran yang dilaksanakan oleh
produk BPR di Propinsi Sulawesi
tim pemasaran produk masing-
Selatan sangat dipengaruhi oleh
masing BPR serta membutuhkan
informasi dari dua sumber yaitu:
alokasi
informasi dari teman/keluarga dan
misalnya
informasi dari karyawan BPR
transportasi tenaga wiraniaga.
masing-masing.
anggaran
yang
untuk
dan
cukup
pembiayaan
Sementara dari
3. Berdasarkan metode RRA diperoleh
brosur/pamflet dan spanduk/papan
potensi tabungan dan kredit BPR di
reklame/baliho
Sulawesi
sumber
informasi
belum
menjadi
Selatan
berdasarkan
perhatian utama responden dan
daerah-daerah
atau belum dimanfaatkan secara
Hasil
optimal oleh BPR. Sedangkan
dijabarkan bahwa pengusaha mikro
pilihan
lainnya
dan kecil merupakan segmen pasar
terlihat bukan merupakan hal yang
yang masih tetap potensial bagi
penting bagi konsumen. Dengan
BPR. Potensi pasar simpanan dan
demikian dapat direkomendasikan
kredit pada komunitas pengusaha
bahwa
mikro dan kecil dalam satu tahun
berupa
untuk
faktor
mengembangkan
analisis
sampel
penelitian.
tersebut
dapat
akses produk tabungan secara
sangat besar.
umum terhadap pasar (market)
beberapa pasar di daerah sampel
Propinsi Sulawesi Selatan, pihak
memperlihatkan
bankir
peluang simpanan dengan target
BPR
perlu
Hasil survei pada
bahwa
total
14
pasar BPR sebesar 5% yang dapat
mengambil/ingin mengambil kredit
dimobilisasi
di BPR di Propinsi Sulawesi Selatan
DPK sebesar Rp tahun,
yang menggunakan metode CPI
yang
juga menunjukkan hasil yang saling
segmen
melengkapi, dimana secara umum
sebesar Rp5 juta pengusaha mikro
responden menyukai proses aplikasi
mencapai Rp 15.089.400.000,00 per
kredit yang mudah, dan bunga
tahun.
kredit
7.761.600.000,00 sedangkan dapat
per
peluang
diprospek
kredit
untuk
yang
rendah,
juga
memperhatikan pelayanan petugas VI.
KESIMPULAN
DAN
BPR yang ramah; serta jenis kredit
REKOMENDASI
yang
1. Kesimpulan
konsumen.
• Hasil perhitungan Borda tentang faktor
penyebab
responden
menabung di lembaga keuangan dan faktor
penyebab
responden
menabung/ingin menabung di BPR di Propinsi Sulawesi Selatan yang menggunakan menunjukkan
metode hasil
yang
CPI saling
melengkapi, dimana secara umum responden
menyukai
keamanan
tabungan, lokasi kantor bank yang dekat dengan tempat tinggal, dan bunga tinggi, juga memperhatikan pelayanan petugas BPR yang cepat • Hasil perhitungan Borda tentang penyebab
responden
mengambil/ingin mengambil kredit di lembaga keuangan dan faktor penyebab
dengan
kebutuhan
• Dengan melihat pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsumen dan calon konsumen produk BPR di Propinsi Sulawesi Selatan sangat dipengaruhi oleh informasi dari dua sumber
yaitu:
informasi
dari
teman/keluarga dan informasi dari karyawan
BPR
masing-masing.
Sementara sumber informasi dari brosur/pamflet dan spanduk/papan reklame/baliho
belum
menjadi
perhatian utama responden dan atau belum dimanfaatkan secara optimal oleh
BPR.
Sedangkan
pilihan
berupa faktor lainnya terlihat bukan
dan ramah.
faktor
sesuai
responden
merupakan hal yang penting bagi konsumen. • Jumlah kantor BPR termasuk BPR Syariah yang berada di wilayah kerja
Kantor
Bank
Indonesia
15
Makassar
sebanyak
termasuk
7
buah,
mengembangkan
akses
produk tabungan BPR secara umum
dalamnya. Jumlah ini sangat sedikit
terhadap pasar (market) Propinsi
jika dibandingkan dengan pulau
Sulawesi Selatan, para bankir BPR
Jawa
perlu
Bali,
Syariah
• Untuk
di
dan
BPR
30
yang
rata-rata
menumbuhkan
dan
mempunyai sekitar 150-an kantor
meningkatkan
BPR dan BPRS.
konsumen terhadap citra produk
kepercayaan
• Berdasarkan metode RRA diperoleh
tabungan mereka dan citra BPR
potensi tabungan dan kredit BPR di
masing-masing. Selain itu, bankir
Sulawesi
BPR perlu memperluas jangkauan
Selatan
daerah-daerah
berdasarkan
sampel
penelitian.
wilayah
layanan
mereka
pada
dapat
berbagai area populasi (permukiman
dijabarkan bahwa pengusaha mikro
penduduk) yang dapat dilakukan
dan kecil merupakan segmen pasar
dengan cara menambah kantor-
yang masih tetap potensial bagi
kantor kas BPR di berbagai tempat;
BPR. Potensi pasar simpanan dan
serta
kredit pada komunitas pengusaha
petugas BPR agar dapat melayani
mikro dan kecil dalam satu tahun
konsumen secara cepat dan ramah.
Hasil
analisis
sangat besar.
tersebut
Hasil survei pada
• Untuk
meningkatkan
pelayanan
mengembangkan
akses
beberapa pasar di daerah sampel
produk kredit secara umum terhadap
memperlihatkan
total
pasar Propinsi Sulawesi Selatan,
peluang simpanan dengan target
bankir BPR perlu mempermudah
pasar BPR sebesar 5% yang dapat
proses
dimobilisasi
menyangkut
bahwa
DPK sekitar Rp 7
aplikasi
kredit
berkas
baik
persyaratan
miliar per tahun, sedangkan peluang
maupun
kredit yang dapat diprospek untuk
aplikasi kredit konsumen. Bunga
segmen sebesar Rp5 juta pengusaha
yang rendah pun sangat dibutuhkan
mikro mencapai lebih dari Rp 15
konsumen. Sementara itu, untuk
miliar per tahun.
semakin memperlancar akses calon
rentang
waktu
proses
konsumen terhadap produk kredit, 2. Rekomendasi
para bankir BPR di daerah juga perlu
meningkatkan
pelayanan
16
petugas BPR agar dapat melayani
mempertimbangkan potensi pasar
konsumen secara ramah; serta BPR
simpanan dan kredit pada komunitas
juga perlu menyediakan jenis kredit
pengusaha mikro dan kecil dalam
yang
satu
sesuai
dengan
kebutuhan
tahun
yang
sangat
besar
konsumen. Namun demikian perlu
menyebabkan pendirian BPR di
memperhatikan preferensi lainnya
Propinsi Sulawesi Selatan masih
yang pada setiap daerah memiliki
terbuka lebar. Oleh karena itu, Bank
variasi masing-masing.
Indonesia perlu tetap mendorong
• Untuk
akses
peningkatan jumlah pendirian BPR
umum
di Propinsi Sulawesi Selatan relatif
terhadap pasar (market) Propinsi
terhadap daerah-daerah di Pulau
Sulawesi Selatan, bankir BPR perlu
Jawa. Selain itu, peran pemerintah
mempertahankan
daerah
produk
mengembangkan tabungan
secara
frekuensi
juga
diharapkan
dalam
komunikasi yang ada dan perlu pula
pengembangan BPR di daerahnya
memperluas jangkauan komunikasi
dengan melalui program kerjasama
terhadap segmen penduduk yang
atau kemitraan.
belum menjadi konsumen produk BPR
untuk
menanamkan
citra
produk maupun citra BPR itu sendiri.
Metode
pelaksanaannya waktu
ini
dalam
membutuhkan
dan
kesabaran
yang
dilaksanakan oleh tim pemasaran produk masing-masing BPR serta membutuhkan yang
alokasi
memadai
membiayai
anggaran
misalnya
untuk
transportasi
dan
komunikasi tenaga wiraniaga. • Memperhatikan jumlah BPR di Propinsi Sulawesi Selatan yang masih sedikit relatif terhadap jumlah BPR
di
Pulau
Jawa
serta
VII. Daftar Pustaka ADB, 2000. Technical Assistance for the Commercialization of Microfinance, www.adb.org. Anderson, 1973. Strategic Marketing, Richard D. lorwin, Inc., Burr Ridge, Illionis. Aziz, Z.A., 2004. Towards World-class Banking – Efficient, Effective, and Resilient Banking System, www.bis.org. Bank Indonesia, 2004. Direktorat Pengawasan BPR, www.bi.go.id. Calmeadow, 2000. Focus: Reaching the Poor, www.mixmbb.org Cardoso, 1964. Fundamental Of Modern Marketing. Prentice Hall Inc., Enggelwood Clifts. Djohan, Warman, 2000. Kredit Bank, “Alternatif Pembiayaan dan Pengajuannya”. Penerbit PT. Mutiara Sumber Widya Engel, J. F. B. 1990. Consumer Behavior, The Dryden Press, Forth Worth, USA. Kasmir, 1998. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. _______ 2000. Manajemen Perbankan, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
17
Kotler, P., 2004. Ten Deadly Marketing Sins, John Wiley & Son Inc, New York. _______ 1987. Marketing Management: Analysis, Planning and Control, 5th edition. Prentice Hall, Inc. London. _______ 1995. Principles Marketing, Prentice Hall, Inc. Englewood Clifts, New Jersey. Oliver, 1991. Relationship Marketing, Soundview Executif Book Summary, Vol. 14 February. Panetto, H. Abd. Rachman, DR. MA, 1996. Beberapa Aspek Teori dan Pengimplementasian Kebijaksanaan Moneter dalam Pembangunan Kasus Indonesia. Makassar. Piter, P. J. Olson, J., 2000. Consumer Behavior. Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran. Erlangga, Jakarta. PNM, 2003. UKM di Jabar Terhambat Bunga BPR yang Tinggi, www.pnm.co.id. Rahardja, Pratama, 1996. Uang dan Perbankan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Salvatore, D., 1997. Teori Mikroekonomi, Edisi 3, Cet. 4, Erlangga, Jakarta. Samuelson, P.A, Nordhaus, W. D., 2002. Economics, 17th edition, McGraw-Hill, New York. Siagian, D. 2000. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sukirno, Sadono,1985. Ekonomi Pembangunan, ”Proses, Masalah dan Dasar Kebijaksanaan”. Penerbit FE-UI Bina Grafika, Jakarta. Supranto, J, 1984. Ekonometrika, Buku I Edisi Pertama, Penerbit FE-UI, Jakarta. Suraswahyudi, 2005. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat dari Tahun 1998-2004, Media Informasi Bank Perkreditan Rakyat, www.profi.or.id. Suyatno, Thomas, dkk, 1993. Dasar-dasar Perkreditan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Tse. Wilton., 1988. Marketing Research: An Applied Orientation, Prentice Hall, New Jersey. Von Thadden, E.L., 2000. An Incentive Problem in the Dynamic Theory Banking, www.fame.ch.
18