PERBEDAAN
ANTARA
BANK
SYARIAH
DENGAN
BANK
KONVENSIONAL Untuk dapat memahami perbedaan yang sangat mendasar dari keduanya, harus dipahami hal-hal berikut. 1.
Dasar perniagaan adalah untuk mencari keuntungan sehingga setiap pemilik modal mengaharapkan setipa uang yang dikeluarkan akan mendapatkan keuntungan. Hal ini sesuai dengan kaidah fikih, yaitu: pembayaran atau pembiayaan dibalas dengan ganajaran. Oleh karena itu, Islam menggalakan umatnya untuk berdagang.
2.
Dalam pandangan Islam, uang yang disimpan tidak akan bertambah, justru semakin menurun dari tahun ke tahun karena ia wajib membayar zakat sebanyak 2,5% per tahun hingga di bawah nisab. Islam mengakui bunga yang diperoleh seseorang jika menyimpan uangnya di bank dianggap sebagai riba, kecuali jika bank itu diberikan kekuasan untuk memakai uang tersebut. Lalu, jika bank mendapatkan keuntungan, keuntungan tersebut harus dibagi dengan orang tersebut berdasarkan persentase keuntungan yang didapat, bukan yang disimpan. Oleh karena itu, jumlah yang diterima dari bank dianggap sebagai keuntungan.
3.
Islam tidak mengakui bunga dalam pembayaran utang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yaitu "setiap utang yang membawa keuntungan material bagi si pemberi utang adalah riba".
4.
Tujuan Islam mengharamkan riba adalah karena riba merupakan sistem yang hanya mengutamakan kepentingan individu bukan masyarakat, padahal Islam lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu.
Secara singkat perbedaan antara bagi hasil dengan sistem bunga dapat terlihat pada tabel berikut. Bagi Hasil Penentuan sewaktu
bagi
Bunga
hasil
perjanjian
berdasarkan perjanjian tanpa berdasarkan kepada
kepada untung atau rugi. Jumlah
nisbah
berdasarkan
dibuat Penentuan bunga dibuat sewaktu
untung atau rugi.
bagi
jumlah
hasil Jumlah persen bunga berdasarkan
keuntungan jumlah uang (modal) yang ada.
yang telah dicapai. Bagi hasil tergantung pada hasil Pembayaran
bunga
proyek. Jika proyek tidak mendapat perjanjian keuntungan kerugian,
atau resikonya
tanpa
tetap
seperti diambil
mengalami pertimbangan apakah proyek yang ditanggung dilaksanakan pihak kedua untung
kedua belah pihak.
atau rugi.
Jumlah pemberian hasil keuntungan Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat peningkatan
sesuai
dengan meningkat
keuntungan
walaupun
keuntungan
yang berlipat ganda.
didapat. Penerimaan
atau
keuntungan adalah halal.
pembagian Pengambilan atau pembayaran bunga adalah haram.
Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, persyaratan umum pembiayaan, dan syarat-syarat umum untuk mendapat pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Perbedaan pokok antara sistem bank konvensional dengan sistem bank syariah secara ringkas dapat dilihat dari empat aspek, yaitu sebagai berikut.
1.
Falsafah: Pada bank syariah, tidak berdasarkan pada bunga, spekulasi, dan ketidakjelasan. Sedangkan bank konvensional, berdasarkan atas bunga.
2.
Operasional: Pada bank syariah, dana masyarakat berupa titipan dan investasi baru akan mendapatkan jasil jika diusahakan terlebih dahulu. Sedangkan bank konvensional, dana masyarakat berupa simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo.
3.
Sosial: Pada bank syariah, aspek sosial dinyatakan secara eksplisit dan tegas. Sedangkan bank konvensional, tidak tersirat secara tegas.
4.
Organisasi: Pada bank syariah harus memiliki DPS. Sedangkan bank konvensional tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS).
DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKS AND CONVENTIONAL BANKS To be able to understand the very basic differences of both, the following points must be understood. 1. The basis of commerce is to seek profit so that every capital owner expects that all the money spent will benefit. This is in accordance with the rules of fiqh, namely: payment or financing is repaid with lessons. Therefore, Islam promotes its people to trade. 2. In the view of Islam, the money saved will not increase, it decreases from year to year because he is obliged to pay zakat as much as 2.5% per year until under Nisab. Islam recognizes that the interest earned by someone if they save their money in a bank is considered usury, unless the bank is given the power to use the money. Then, if the bank earns a profit, the profit must be shared with that person based on the percentage of profits earned, not those saved. Therefore, the amount received from the bank is considered as profit. 3. Islam does not recognize interest in debt repayments, Rasulullah SAW said, "every debt that brings material benefits to the creditor is usury". 4. The purpose of Islam forbids usury is because usury is a system that only prioritizes the interests of individuals rather than society, whereas Islam prioritizes the interests of society rather than individuals.
Briefly the difference between profit sharing and the interest system can be seen in the following table. Profit sharing
Interest
Determination of profit sharing is made The determination of interest is made when the agreement is based on profit during the agreement without being or loss.
based on profit or loss.
Total profit sharing ratio based on the The percentage of interest is based on the amount of money (capital) amount of profit that has been achieved. available. Revenue sharing depends on the results Fixed interest of the project. If the project does not agreements benefit or experience losses, the risks account are borne by both parties
payments
without whether
such as
taking the
into project
implemented by the second party is profit or loss
The amount of the profit yield increases The amount of interest payments does according to the increase in profits.
not increase even though profits multiply.
Acceptance or distribution of profits is Taking or paying interest is haram. halal. Conventional banks and Islamic banks in some ways have similarities, especially in the technical side of money receipts, transfer mechanisms, computer technology used, general financing requirements, and general requirements for obtaining financing such as KTP, NPWP, proposals, financial reports, and etc
. The main difference between the conventional bank system and the Islamic bank system can be seen in brief from four aspects, namely as follows.
1. Philosophy: In Islamic banks, it is not based on interest, speculation, and obscurity. Whereas conventional banks, based on interest. 2. Operations: In Islamic banks, public funds are in the form of deposits and new investments will get a profit if they are attempted first. Whereas conventional banks, public funds in the form of deposits that must be paid interest at maturity. 3. Social: In Islamic banks, social aspects are stated explicitly and firmly. Whereas conventional banks are not explicitly implied. 4. Organization: Islamic banks must have DPS. While conventional banks do not have a Sharia Supervisory Board (DPS).