Perang Dunia I (disingkat PDI atau PD1; juga dinamakan Perang Dunia Pertama, Perang Besar, Perang Negara-Negara, dan Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918. [2] Lebih dari 40 juta orang tewas, termasuk sekitar 20 juta kematian militer dan sipil.[3] Over 60 million European soldiers were mobilized from 1914 to 1918.[4][5] Perang ini dimulai setelah Pangeran Ruben dari Austro-Hongaria (sekarang Austria) dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang. Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran. 1914–1918: Perang Dunia Pertama Baru pada bulan Oktober 1918, ketika tidak dapat disangsikan lagi Jerman akan kalah dalam Perang Dunia Pertama, dilakukan perubahan konstitusi yang bersifat menentukan dan yang membuat kanselir Reich tergantung dari kepercayaan Reichstag. Penguatan kedudukan parlemen itu bertujuan mempengaruhi negara-negara demokrasi Barat yang bakal menjadi pemenang agar setuju dengan perdamaian yang lunak, serta mencegah revolusi dari bawah. Kedua tujuan tersebut tidak tercapai, tetapi para lawan demokrasi kemudian dengan mudah memfitnah sistem parlementer sebagai “kebaratan” dan “bukan Jerman”. Revolusi dari bawah pecah pada bulan November 1918, karena reformasi yang diputuskan pada bulan Oktober tinggal di atas kertas saja. Sebagian besar angkatan bersenjata tidak bersedia tunduk kepada kepemimpinan politik oleh pimpinan Reich yang bertanggung jawab kepada parlemen. Namun revolusi Jerman pada tahun 1918/19 tidak pantas terhitung di antara revolusi besar atau klasik dalam sejarah dunia. Untuk mengalami perombakan politik dan kemasyarakatan yang radikal menurut contoh Revolusi Perancis pada tahun 1789 atau Revolusi Oktober di Rusia pada tahun 1917, Jerman telah terlalu “modern” di sekitar tahun 1918 itu. Di negara yang sejak setengah abad telah mengenal hak pilih umum dan sama untuk lakilaki pada tingkat nasional, tidak pada tempatnya kalau dicoba menegakkan diktatur revolusioner. Yang diupayakan hanyalah pengembangan demokrasi. Secara konkret hal itu berarti: pemberlakuan hak pilih untuk perempuan,
demokratisasi hak pilih di negara bagian, distrik dan kota, serta perwujudan sepenuhnya prinsip pemerintahan yang bertanggung jawab kepada parlemen. Otto von Bismarck (1815–1898) Penyatuan Jerman di bawah hegemoni Prusia menjadi tujuan politik Bismarck sejak negarawan itu diangkat sebagai perdana menteri Prusia oleh Raja Wilhelm I pada tahun 1862. Seusai perang melawan Austria pada tahun 1866 dan dibubarkannya Serikat Jerman, didirikan Serikat Jerman Utara yang diikuti oleh 17 negara kecil Jerman di bawah pimpinan Prusia. Menyusul kemenangan dalam perang melawan Perancis 1870-71 didirikan Kerajaan Jerman Kedua, dan Wilhelm I diproklamasikan sebagai kaisar di Versailles. Bismarck tetap menjabat sebagai perdana menteri, tetapi sekaligus menjadi kanselir Kerajaan Jerman. Sebagai lembaga baru dibentuk dewan perwakilan rakyat, Reichstag, yang dipilih langsung, tetapi hak legislatifnya masih terbatas. Secara gigih Bismarck menentang liberalisme kiri, gerakan politik umat Katolik dan partai sosialis demokrat. Di lain pihak diciptakan undang-undang jaminan sosial yang paling progresif di Eropa atas usahanya selama tahun 1880-an. Konflik berat dengan Kaisar Wilhelm II yang naik takhta pada tahun 1888 memuncak dalam pemecatan sang ”Kanselir Besi“ pada tahun 1890. Perang Dunia Pertama Pada tahap pertama, Perang Dunia I (1914-1918) berlangsung antara Kerajaan Jerman dan AustriaHongaria di satu pihak dan negara-negara entente, yaitu Perancis, Inggris, Rusia dan Serbia, di pihak lain. Kemudian beberapa negara lain di Eropa, Asia, Afrika dan Amerika ikut serta dalam perang itu, di antaranya Amerika Serikat yang keterlibatannya sejak tahun 1917 menjadi faktor penentu. Hampir 15 juta jiwa menjadi korban perang itu. Kekalahan militer Kerajaan Jerman diikuti dengan perombakan di bidang politik. Sebagai akibat revolusi yang terjadi pada bulan November 1918, Kaisar Wilhelm II menandatangani pernyataan turun-takhta. Monarki diganti oleh republik. Perang Dunia I (juga dinamakan Perang Dunia Pertama, dan nama dalam bahasa Inggris lainnya: Great War, War of the Nations, dan "War to End All Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918. Perang ini dimulai setelah Pangeran Ferdinand dari Austro-Hongaria (sekarang Austria) dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang. Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang
Dingin antara Uni Soviet dan AS. Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahana yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Perang Dunia I (juga dinamakan Perang Dunia Pertama, dan nama dalam bahasa Inggris lainnya: Great War, War of the Nations, dan "War to End All Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918. Perang ini dimulai setelah Pangeran Ferdinand dari Austro-Hongaria (sekarang Austria) dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang. Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran. Front Timur Front Timur adalah Front dimana Jerman berhadapan dengan Russia. Pada awalnya Jerman dapat mengalahkan Russia, meskipun Russia melancarkan Mobilisasi yang menyebabkan ekonomi Russia terbengkalai dan nantinya mencetus Revolusi Russia. Tapi karena musim dingin di Russia, dan tentara Jerman tidak dilengkapi pakaian musim dingin, akhirnya Russia m . Perang Dunia I yang juga dikenal sebagai “Perang yang mengakhiri semua perang” merupakan konflik militer global yang terjadi di Eropa antara 1914-1918. Perang ini mengakibatkan jutaan orang tewas dan mengubah wajah dunia modern. Perang ini melibatkan kekuatan sekutu yang dipimpin oleh Prancis, Rusia dan Kerajaan Inggris
yang kemudian diikuti oleh Italia dan Amerika. Mereka melawan Kekuatan Pusat yang dipimpin oleh Austria Hungaria, Jerman dan Kekaisaran Ottoman. Pertempuran terbesar terjadi di Front Barat menggunakan sistem parit dan kubu pertahanan yang dipisahkan oleh wilayah tak bertuan (no man’s land). Dalam perang ini, kekuatan udara dipakai untuk pertama kaliny Kaisar Napoleon Bonaparte (15 Agustus 1769 – 5 Mei 1821) dilahirkan di pulau Korsika dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte (dalam bahasa Korsika, Nabolione atau Nabulione). Dikemudian hari ia mengadaptasi nama Napoléon Bonaparte yang lebih berbau Perancis. a. Ia menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun, kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Karir militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan: menembakkan meriam di kota Paris dari atas menara. Peristiwa itu terjadi tahun 1795 saat Napoleon berusia 26 tahun. Berbagai perang yang dimenangkannya diantaranya melawan Austria dan Prusia. Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Diantaranya adalah Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis Napoleon,Spanyol dengan diangkatnya Joseph Napoleon, Swedia dengan diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian melakukan pengkhianatan, sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia. Napoleon Bonaparte adalah tokoh terkenal dalam sejarah Perancis dan Eropa. Ia lahir di Ajaccio, Corsica, pada tahun 1769 dan meninggal dalam pembuangannya di Pulau Elba pada tahun 1821. Ia meniti karir dalam kemiliteran hingga menduduki pangkat Jenderal, sebelum menjabat Kaisar Perancis pada bulan Agustus 1763. Pada daftar seratus tokoh paling berpengaruh dalam sejarah yang disusun Michael H. Hart, namanya menduduki urutan ke-34 dari 100 orang. Sejarah tak pernah mencatat apa sebenarnya agama formal Napoleon Bonaparte. Ia memang dilahirkan di tengah sebuah bangsa Kristen. Namun ia tak pernah terlihat pergi ke gereja atau melakukan ritual-ritual kristen. Kemudian, banyak ahli sejarah yang berspekulasi bahwa Napoleon Bonaparte adalah seorang muslim. Kemungkinan ia mengenal Islam saat menaklukan Mesir dalam peristiwa penemuan batu Rosetat yang terkenal. Majalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura menulis bahwa pada tanggal 2 Juli 1798, Napoleon Bonaparte pernah menyatakan ke-Islamannya secara terbuka.s