BAB IV
PENUTUP 4.1. Kesimpulan Jadi kesimpulan dari laporan yang telah kami buat adalah : 1) Perusahaan Roro Jaya Wallart memiliki Laju IRR sebesar 4,8% ≥ 2% yang artinya bahwa IRR perusahaan memenuhi syarat. 2) Perusahaan dapat mengembalikan modal selama 17 tahun dengan pendapatan pertahun sebesar Rp. 9.061.528.901.00 Saran 1) Dipermudah pengurusan ijin pembangunan. 2) Lebih baik lagi untuk memberi pelayanan terhadap pelanggan. 3) Mencari bunga peminjaman bank yang seminimal mungking. 4) Menyediakan lebih banyak lagi ragam dari wallpaper.
4.2.
3.5 Analisis BEP ( Break Event Point ) Break Event Point (BEP) adalah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. BEP ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Komponen penghitungan dasar BEP memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut : 1) Fixed Cos Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu buaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain-lain. 2) Variabel Cost Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dan lain-lain. 3) Selling Price Komponen ini merupakan biaya per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Gambar 3.16 Grafik BEP Sumber : wikispaces.com (2016)