KAMUS INDIKATOR MUTU
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN TAHUN 2018
RSUD BATARA GURU BELOPA
Contents
A. DIMENSI MUTU B. INDIKATOR AREA KLINIS Bookmark not defined. 1. Persentase kelengkapan pengkajian awal medis pasien IGD Bookmark not defined.
Halaman
5 Error! Error!
2. Pelaporan hasil tes kritis laboratorium Bookmark not defined.
Error!
3. Pelaporan Hasil Test kritisRadiologi Bookmark not defined.
Error!
4. Kesesuaian penandatanganan persetujuan operasi (Informed Consent) Bookmark not defined.
Error!
5. Persentase peresepan obat di luar formularium nasional Bookmark not defined.
Error!
6. Kesalahan penulisan resep Bookmark not defined.
Error!
7. Persentase pasien yang kembali ke ICU dengan kasus yang sama kurang dari 72 jam Bookmark not defined.
Error!
8. Persentase terpenuhinya bag darah transfusipasien rawat inap sesuai permintaan Bookmark not defined.
Error!
9. Persentase pengembalian berkas rekam medik lengkap dalam waktu 24 jam Bookmark not defined.
Error!
10. Angka kejadian infeksi aliran darah perifer (Plebitis) Bookmark not defined.
Error!
11. Angka kejadian Infeksi Saluran Kencing (ISK) Bookmark not defined.
Error!
12. Angka kejadian Infeksi Daerah Operasi Bookmark not defined.
Error!
13. Angka kejadian Dekubitus Bookmark not defined.
Error!
C. INDIKATOR AREA MANAJERIAL 1. Ketersediaan stok obat penting (kritikal) yang dibutuhkan pasien di RS Bookmark not defined.
Error!
2. Ketepatan waktu pemberian insentif sesuai kesepakatan waktu Bookmark not defined.
Error!
3. Persentase kejadian petugas kesehatan tertusuk jarum Bookmark not defined.
Error!
4. Persentase Ketepatan waktu menanggapi kerusakan alat Bookmark not defined.
Error!
5. Persentase kepuasan pelanggan Bookmark not defined.
Error!
6. Persentase kepuasan staf Bookmark not defined.
Error!
7. Data 10 Besar penyakit di Instalasi Rawat Inap Bookmark not defined.
Error!
8. Pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (POBO) Bookmark not defined.
Error!
9. Pelaksanaan kalibrasi alat medis sesuai jadwal Bookmark not defined.
Error!
D. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN Bookmark not defined. 1. Persentase pasien masuk rawat inap dengan gelang identitas Bookmark not defined.
Error! Error!
2. TBaK prosedur ditandatangani oleh DPJP dalam 24 jam Bookmark not defined.
Error!
3. Persentaseketepatan penyimpanan dan pemberian label obat-obat LASA Bookmark not defined.
Error!
4. Kepatuhan penandaan lokasi operasi sebelum pasien dilakukan operasi (site marking) Bookmark not defined.
Error!
5. Kelengkapan Pengisian Format Check List Keselamatan Pasien di Ruangan Operasi Bookmark not defined.
Error!
6. Audit kepatuhanpetugasdalammelakukancucitangan 6 langkahdan 5 saat Bookmark not defined.
Error!
7. Pasien Jatuh Selama Perawatan Rawat Inap Di Rumah Sakit Bookmark not defined.
Error!
E. INSIDEN / KEJADIAN YANG TIDAK DIHARAPKAN Bookmark not defined. 1. Monitoring Area : Reaksi Transfusi Bookmark not defined.
Error!
2. Monitoring area: Kejadian serius akibat efek samping obat Bookmark not defined.
Error!
3. Monitoring area: Kesalahan pengobatan yang signifikan Bookmark not defined.
Error!
4. Monitoring area: Perbedaan antara diagnosis pra-operasi dan pasca-operasi Bookmark not defined.
Error!
Error!
5. Monitoring area : Pola efek samping selama sedasi moderat atau mendalam dan pemakaian anestesiError! Bookmark not defined. F. JCI INTERNATIONAL LIBRARY OF MEASURES (JLOM) Bookmark not defined.
Error!
1. Pasien dengan stroke Iskemik yang diresepkan antitrombotik terapi saat dipulangkan Bookmark not defined.
Error!
2. Pasien stroke iskemik yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi secara teratur Bookmark not defined.
Error!
3. Pemberianbkonseling rokok pada pasien dewasa dengan pneuomonia Bookmark not defined.
Error!
4. Angka kejadian dekubitus gradeII atau lebih akibat perawatan di rumah sakit Bookmark not defined.
Error!
5. Pemberian ASI esklusif selama masa rawat inap Bookmark not defined.
Error!
G. PEMANTAUAN CLINICAL PATHWAY Bookmark not defined. 1. Bookmark not defined. 2.
Error! Error! Error!
Bookmark not defined. 3.
Error! Bookmark not defined.
4.
Error! Bookmark not defined.
5. Bookmark not defined.
Error!
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RSUD BATARA GURU BELOPA NOMOR:HK. // /2018 TENTANG KAMUS/PROFIL INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN TAHUN 2018 RSUD BATARA GURU BELOPA
KAMUS/PROFIL INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN TAHUN 2018
A. DIMENSI MUTU Mutu adalah konsep yang bersifat komprehensif dan multisegi yang mengukur 1 atau lebih dimensi mutu, seperti diantaranya kompetensi teknis, akses pelayanan, efektifitas, efisiensi, hubungan interpersonal, kontinuitas, keselamatan, dan fasilitas. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD BATARA GURU untuk tahun 2018 mengukur 6 dimensi mutu yaitu:(1) Safety, (2) Access, (3) Appropriateness, (4) Accetability, (5) Effectiveness dan (6) Efficiency. Rincian masingmasing dimensi mutu sebagai berikut ini: 1. Safety Aman yaitu meminimalkan risiko terhadap cidera, infeksi atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan. Keamanan pelayanan melibatkan petugas dan pasien. 2. Access Akses adalah pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, budaya, organisasi atau hambatan bahasa. 3. Appropriateness Kelayakan adalah pelayanan yang diberikan relevan dengan kebutuhan klinis pasien dan didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Accetability Pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat pengguna/yang membutuhkan 5. Effectiveness Keefektifan yaitu kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektivitas yang menyangkut norma pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai standart yang ada. 6. Efficiency Efisien yaitu rasio antara output pelayanan terkait dengan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan atau menyediakan pelayanan.Dimensi yang penting dari kualitas karena efisiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan, apalagi sumberdaya pelayanan kesehatan pada umumnya terbatas. Pelayanan yang efisien pada umumnya akan memberikan perhatian yang optimal kepada pasien dan masyarakat. Petugas akan memberikan pelayanan yang terbaik dengan sumber daya yang dimiliki. Keenam dimensi diatas kemudian diintegrasikan dengan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien sehingga menghasilkan overview berikut:
Gambar 1.Overview Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD BATARA GURU BELOPA
B. INDIKATOR AREA KLINIS NO
INDIKATOR AREA KLINIS/PELAYANAN
1
Persentase kelengkapan pengkajian awal medis pasien IGD
2
Pelaporan hasil tes kritis laboratorium
3
Pelaporan Hasil Test kritis Radiologi
4
Kesesuaian penandatanganan persetujuanVoperasi (Informed Consent)
5
Persentase peresepan obat di luar formularium nasional
6
Kejadian nyaris cidera peresepan obat (medical error)
7
Persentase pasien yang kembali ke ICU dengan kasus yang sama kurang dari 72 jam
8
Persentase terpenuhinya bag darah transfusipasien rawat inap sesuai permintaan
9
Persentase pengembalian berkas rekam medik lengkap dalam waktu 24 jam
10
Angka kejadian infeksi aliran darah perifer (Plebitis)
11
Angka kejadian Infeksi Saluran Kencing (ISK)
12
Angka kejadian Infeksi Daerah Operasi
13
Angka kejadian Dekubitus
1. Persentase kelengkapan pengkajian awal medis pasien IGD Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Asesmen Pasien Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase kelengkapan assesmen awal medis pasien IGD
Definisi Operasional
Kelengkapan pengisian lembaran asesmen awal pasien yang masuk di IGD yang meliputi data keadaaan fisik, psikologi, sosial dan riwayat kesehatan pasien sebagai bahan analisis informasi dan data termasuk hasil laboratorium dan radiologi untuk mengindentifikasi dan merencanakan kebutuhan pelayanan medis pasien. Tercapainya pelayanan medis yang aman dan komprehensif bagi pasien
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
Jumlah assesmen awal medis pasien IGD yang lengkap Jumlah pasien baru IGD Pasien baru di IGD DOA Kelengkapan assesmen awal medis pada pasien baru IGD merupakan salah satu faktor kunci untuk peningkatan kecepatan, ketepatan dan keamanan layanan pada pasien baru IGD Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Seluruh pasien baru IGD IGD 100%
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC IGD dan dilaporkan ke penanggung jawab mutu (Ka.Inst IGD), setiap bulan PIC IGD melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan PIC IGD merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target
1
3
Y+-A 4
KET
NAMA DOKTER
NO RM
NO 2
JUMLAH ASESMEN AWAL MEDIS IYANG LENGKAP
FORMAT PENCATATAN
TGL
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Hasil rapat , notulen rapat internet, papan informasi
TIDAK 5
6
7
1 2
Catatan Buat rincian detail pasien yang โtidak lengkap asesmen awal IGDnyaโ pada kolom 5 Angka Numerator
Jumlah โASESMEN IGD YANG LENGKAPโpada kolom 4
Angka Denominator
Jumlah seluruh sampel (PASIEN BARU) pada kolom 2
2. Pelaporan hasil tes kritis laboratorium Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Pelayanan Laboratorium Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase pelaporan hasil kritis laboratorium kurang 30 menit
Definisi Operasional
Pelaporan hasil kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP dalam waktu kurang dari 30 menit Terlaksananya proses pelaporan nilai โ nilai yang perlu di waspadai, mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis, hasil kritis yang dapat di terima oleh DPJP yang merawat dan di informasikan pada pasien sesuai waktu Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan kurang dari 30 menit Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis Pasien dengan hasil laboratorium kritis di RI ,IGD, OK, RB, ICU -
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator
Critical value adalah hasil pemeriksaan diagnostik yang penting untuk segera mendapat perhatian karena berhubungan dengan perubahan kondisi penyakit pasien yang memburuk sehingga perlu terlaporkan segera kepada DPJP agar pasien segera mendapat evaluasi dan tindak lanjut untuk perbaikan kondisi penyakitnya. Pelaporan niai kritis di laboratorium merupakan hal yang sangat penting dalam keselamatan pasien dan pada tahun sebelumnya belum ada rekapan laporan mengenai pelaporan pemeriksaan kritis. Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target)
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Rawat inap, rawat jalan, IGD, OK, Kamar bersalin, ICU 100%
1 1 2 3
2
3
4
5
6
7
Perawa t yang meneri ma
Nama DPJP
8
9
KET
Petugas Lab yang menginformasikan
No. RM
Nama Pasien
TGL
No
FORMAT PENCATATAN Jumlah Sampel hasil lab yang dilaporkan <30 menit dengan teknik TBaK, SBAR
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu Laboratorium, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana mutu dan penanggung jawab mutu instalasi Laboratorium merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Hasil rapat , notulen rapat internet, papan informasi
Jumlah hasil kritis lab. (Per Pemeriksaan)
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
10
Catatan Frekuensi Pencatatan Pelaksana Pencatatan Jumlah Sampel Angka Numerator Angka Denominator
Setiap hari PIC Mutu Inst. Laboratorium Seluruh pemeriksaan kritis dengan sample size 30 Jumlah kumulatif pemeriksaan pada kolom 3 Jumlah kumulatif pemeriksaan pada kolom 2
3. Pelaporan hasil tes kritis Radiologi Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Pelayanan Radiologi dan Diagnostic Imaging Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase pelaporan hasil kritis radiologi kurang 30 menit
Definisi Operasional
Pelaporan hasil kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP dalam waktu kurang dari 30 menit Terlaksananya proses pelaporan nilai โ nilai yang perlu di waspadai, mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis, hasil kritis yang dapat di terima oleh DPJP yang merawat dan di informasikan pada pasien sesuai waktu Jumlah pemeriksaan Radiologi kritis yang dilaporkan kurang dari 30 menit Jumlah seluruh pemeriksaan Radilogi kritis Pasien dengan hasil Radiologi kritis di RI ,IGD, OK, RB, ICU -
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator
Critical value adalah hasil pemeriksaan diagnostic yang penting untuk segera mendapat perhatian karena berhubungan dengan perubahan kondisi penyakit pasien yang memburuk sehingga perlu terlaporkan segera kepada DPJP agar pasien segera mendapat evaluasi dan tindak lanjut untuk perbaikan kondisi penyakitnya. Pelaporan niai kritis di laboratorium merupakan hal yang sangat penting dalam keselamatan pasien dan pada tahun sebelumnya belum ada rekapan laporan mengenai pelaporan pemeriksaan kritis. Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target)
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Rawat inap, rawat jalan, IGD, OK, Kamar bersalin, ICU 100%
1 1 2 3
2
3
4
5
6
7
Perawa t yang meneri ma
Nama DPJP
8
9
KET
Petugas Rad yang menginformasikan
No. RM
TGL
Nama Pasien
FORMAT PENCATATAN
No
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu Radiologi, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi radiologi melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana mutu dan penanggung jawab mutu instalasi radiologi merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Hasil rapat , notulen rapat internet, papan informasi
Jumlah hasil kritis Rad. (Per Pemeriksaan) Jumlah Sampel hasil Rad yang dilaporkan <30 menit dengan teknik TBaK, SBAR
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
10
Catatan Frekuensi Pencatatan Pelaksana Pencatatan Jumlah Sampel Angka Numerator Angka Denominator
Setiap hari PIC Mutu Inst. Radiologi Seluruh pemeriksaan kritis dengan sample size 30 Jumlah kumulatif pemeriksaan pada kolom 3 Jumlah kumulatif pemeriksaan pada kolom 2
4. Kesesuaian Penandatanganan Persetujuan Operasi (Informed Consent) Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Prosedur Bedah Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Kesesuaian Penandatanganan Persetujuan Operasi (Informed Consent)
Definisi Operasional
Persetujuan Tindakan Operasi adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut Keputusan untuk mengobati / tidak adalah menjadi tanggungjawab yang bersangkutan (pasien) untuk menandatangani IC.
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Mengetahui kinerja dokter dan dokter gigi dalam melaksanakan prosedur pengisian form persetujuan tindakan operasi
Denominator
Jumlah seluruh persetujuan operasi yang sudah ditandatangani
Kriteria Inklusi
Pihak yang berhakmemberikanpersetujuan / penolakanyaitu: 1. Pasien sendiri (usia 21 tahun / telah menikah) 2. Pasien < 21 tahun hak sesuai berikut: ayah/ibu kandung, saudara-saudara kandung 3. Pasien < 21 tahun tidak ada orang tua/berhalangan ditandatangani oleh pengampunya. Persetujuan yang sudah ditandatangani tetapi form masih kosong/tidak lengkap (belum dijelaskan olehdokter)
Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator
Jumlah persetujuan operasi (IC) yang ditandatangani sesuai dengan SPO
Persetujuanoperasitidaksesuaidenganketentuan/SPO yang berlakudengananggapanoperasibiasa segeradilakukandanuntukmenghindariadanyatuntutandikemudianharikarenaberte ntangandenganhakdankewajibanpasien Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan
Setiap bulan
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Rekam Medik Pasien yang ada IC-nya Minimal 50 sampel per bulan (jikajumlahkasus 101-500 per bulan) Kamar Bedah 100%
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu kamar bedah, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasai bedah melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana mutu dan penanggung jawab mutu instalasi bedah merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Hasil rapat , notulen rapat internet, papan informasi
FORMAT PENCATATAN
NO
NAMA PASIEN
NO. RM
NAMA DOKTER
DIAGNOSA MEDIS
KET
2
Catat an:
TIDAK SESUAI
1
JUMLAH KESESUAIAN PENANANDATANGANAN IC OPERASI
SESUAI
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Concurrent,
Retrospectif,
JUMLAH REKAM MEDIS YANG ADA PERSETUJUAN OPERASI (IC) PER HARI
Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Bulanan,
Mingguan,
Harian,
TANGGAL
Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3
IC operasi yang tidaksesuaiketentuan. Angka Numerator
Jumlahinformed consent yang sesuaipadakolom 3
Angka Denominator
JumlahseluruhRM yang ada IC per bulan, padakolom 2
Buat rinci anpa dako lom 510jik aada pena ndat anga nan
5. Persentase peresepan obat di luar formularium nasional (fornas) Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Penggunaan Antibiotika dan Obat lainnya Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase peresepan obat di luar formularium nasional (fornas)
Definisi Operasional
Formulariumadalahdaftarobat yang digunakanolehrumahsakit, yang disusunolehPanitiaFarmasidanTerapi yang anggotaterdiridaribeberapadokterdanapoteker. Formulariuminiberisipanduanterapipasien, berisinamaobat generik dikelompokkandalamterapipenyakitdisertaidenganbeberapa alternative nama generic bermereknyasekitar 2-3 item. Formulariumdiperbaharuisetiaptahundanditambahkan/dikuranginya item melaluiprosedurtertentu.
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator Denominator Kriteria Inklusi
Tergambarnyaefisiensipelayananobatkepadapasien
Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Jumlahresep yang tidaksesuaidenganformulariumdalamsatubulan Jumlahseluruhreseprawatinapdalamsatubulan Seluruhresep yang dibuatolehdokter di RSK Dr. TadjuddinChalid Makassar, yang digunakansebagaisampel Resep yangtelahdisetujuiolehDirekturPelayanan di LuarFormularium Penggunaanformulariumrumahsakitakanmembuatpengelolaanrumahsakitlebihefe ktif, karenapengadaanobatmenjadijelas, mengingatbahwaselainmemilikisisiaspekmedisjugamemilikisisiekonomi. Jikaperesepantidaksesuaiformulariummakaakanberdampakbanyakobat yang tidakdigunakansertapeningkatanjumlahobat yang kedaluwarsa, danrumahsakitakanrugisecara material, pelayananpasienakanjatuhpadatitikterendahkarenapengelolaanobat yang tidakbagus.
Tipe Indikator
Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Outcome
Bulanan,
15%
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu instalasi farmasi, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi famasi melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi farmasi merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: PenanggungJawab Program MutuMendesiminasikanhasilpencapaianmutukeseluruhstaf di wilayahkerjanya. Tingkat RumahSakit:DiseminasidilakukanolehDirekturUtamadenganinstalasi/bidang/bagi anterkait. FORMAT PENCATATAN
RUANGAN
NAMA OBAT
NAMA DOKTER
4
5
6
7
8
9
10
JIKA TIDAK SESUAI SEBUTKAN ALASANNYA
RM
3
KET
NAMA PASIEN
2
NO
1
KESESUAIAN RESEP OBAT DENGAN FORMULARIUM
TIDAK SESUAI
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Total sampel (peresepan yang tidaksesuaiformularium) Instalasi Farmasi
SESUAI
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Concurrent,
Reseprawatinap, yang dibuatolehdokteryang disampling di farmasi
JUMLAH RESEP PER HARI
Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Retrospectif,
TANGGAL
Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
11
1 2
Catatan Buatrincianresepobat yang tidaksesuaipadakolom 5 sampai 11 Angka Numerator
Jumlahresepobat yang โTidakSesuaiโ padakolom 4
Angka Denominator
Jumlahsampelresepobatkolom 2
6. Kesalahan penulisan resep Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Kesalahan Medikasi dan KNC Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Kesalahan penulisan resep
Definisi Operasional
Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk menyiapkan obat dan alat kesehatan bagi pasien dan ditulis secara lengkap dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahan interpretasi.
Tujuan Peningkatan Mutu
Numerator Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator
Kesalahan Penulisan Resep/Prescription Errors adalah kesalahan penulisan resep oleh dokter yang meliputi ketidaklengkapan dan ketidakjelasan aturan pakai, bentuk sediaan, dosis dan paraf dokter 1. Tergambarnya upaya rumah sakit dalam mencegah kesalahan penulisan resep, untuk mengantisipasi terjadinya kejadian nyaris cedera dalam pengobatan. 2. Terwujudnya ketepatan penyiapan obat oleh Instalasi Farmasi dan keselamatan penggunaan obat bagi pasien Jumlah kesalahan penulisan resep dalam satu bulan Jumlah seluruh prescriptionorder dalam bulan yang sama Seluruh prescription order dari rawat inap Resep obat yang ditunda Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan kebijakan Instalasi Farmasi tentang Keselamatan Pasien dalam mengurangi insiden yang meliputi kejadian yang tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi, pasien dan keluarga jika terjadi insiden. Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Prescription order yang ditulis di Daftar permintaan obat pasien rawat inap Kuota sampel, jumlah sampel 200 sampel / minggu
0%
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC Instalasi farmasi, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi farmasi melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan ketua pelasana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi farmasi merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya.
6
7
8
9
10
11
KET
5
NAMA DOKTER
4
ATURAN PAKAI
NAMA OBAT
3
DOSIS
NO
2
BENTUK SEDIAAN/JE NIS
JUMLAH PENULISAN RESEP YANG SALAH PER HARI
1
JENIS PRESCRIPTION ERRORS (KESALAHAN PENULISAN RESEP) Centang Jika Ada
PARAF DOKTER
JUMLAH PENULISAN RESEP YANG BENAR PER HARI
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait FORMAT PENCATATAN JUMLAH RESEP YANG DISURVEY PER HARI
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Instalasi Farmasi
TANGGAL
Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
12
1 2 3
Catatan: Buat rincian pada kolom 5 sampai 12 terhadap penulisan resep yang salah, jenis kesalahan Angka Numerator
Jumlah penulisan resep yang salah per bulan kolom 4
Angka Denominator
Jumlah resep yang disampling per bulan pada kolom 2
7. Persentase pasien yang kembali ke ICU dengan kasus yang sama kurang dari 72 jam Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
Judul Indikator Definisi Operasional Tujuan Peningkatan Mutu Numerator Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Penggunaan Anesthesi dan Sedasi Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Persentase pasien yang kembali ke ICU dengan kasus yang sama kurang dari 72 jam Pasien yang kembali ke ICU dalam kurun waktu 72 jam setelah keluar dari ICU dengan kasus yang sama Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Pasien yang kembali ke ICU < dari 72 jam dengan kasus yang sama Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ICU Semua pasien yang kembali ke ICU < 72 jam dengan kasus yang sama
Sebagai unit yang baru dikembangkan, ICU menunjukkan tren peningkatan pasien dan salah satu hal yang harus diantisipasi adalah peningkatan kualitas pelayanan yang dapat mencegah kembalinya pasien ICU < 72 jamdengan kasus yang sama. Hal ini juga terkait dengan tingginya biaya perawatan di ICU. Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Acceptability,
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Seluruh pasien ICU ICU 3%
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu ICU, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi intensive care melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi intensive care merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target
6
KETERANGAN
5
NAMA DPJP
4
TANGGAL LAHIR
NO RM
3
NAMA PASIEN
JUMLAH PASIEN ICU YANG KEMBALI < 72 JAM DENGAN KASUS YANG SAMA
2
NO
1
JUMLAH PASIEN ICU YANG KEMBALI < 72 JAM
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait FORMAT PENCATATAN
TGL
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya.
7
8
9
1 2 3 dst
Catatan Buatrincian detail pasienICU yang kembali< 72 jam dengan kasus yang samapadakolom4sampaikolom9. Angka Numerator
JUMLAH PASIEN ICU YANG KEMBALI < 72 JAM DENGAN KASUS YANG SAMApadakolom 3
Angka Denominator
JUMLAH PASIEN ICU YANG KEMBALI < 72 JAMpadakolom 2
8. Persentase terpenuhinya bag darah pasien rawat inap sesuai dengan permintaan Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Penggunaan Produk Darah Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase terpenuhinya bag darah pasien rawat inap sesuai dengan permintaan
Definisi Operasional Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Pemenuhan kebutuhan bag darah untuk transfusi sesuai dengan permintaan
Denominator
Jumlah seluruh bag darah yang diminta
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Pemenuhan kebutuhan transfusi darah merupakan hal yang penting dalam meningkatkan keselamatan pasien, pasien yang terlambat atau tidak terpenuhi kebutuhan darah bisa menyebabkan kematian
Tipe Indikator
Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan bag darah sesuai dengan permintaan Jumlah bag darah yang terpenuhi
Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Seluruh pasien rawat inap yang ditransfusi Rawat Inap 100 %
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu masing-masing ruangan, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi rawat inap melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi rawat inap merekapitulasi jumlah numerator dan
4
5
6
KETERANGAN
NAMA DPJP
TANGGAL LAHIR
NO RM
3
NAMA PASIEN
2
NO
JUMLAH BAG DARAH YANG DIPENUHI
1
JUMLAH SELURUH BAG DARAH YANG DIMINTA
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait FORMAT PENCATATAN
TGL
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya.
7
8
9
1 2 3 dst
Catatan Buatrincian detail bag darah yang terpenuhipadakolom4sampaikolom9. Angka Numerator
Jumlah Bag Darah Yang Terpenuhi pada kolom 3
Angka Denominator
Jumlah Seluruh Bag Darah Yang Diminta pada kolom 2
9. PengembalianRekamMedikLengkapDalamWaktu 24 Jam Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
Klinik / Ketersediaan, Isi dan Penggunaan Rekam Medis Pasien Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
PengembalianRekamMedikLengkapDalamWaktu 24 Jam
Definisi Operasional
Jumlah dokumen rekam medik pasien rawat inap yang terisi lengkap dan di kembalikan ke rekam medik dalam waktu 24 jam setelah pasien dinyatakan pulang
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Tergambarnya tanggung jawab pemberi pelayanan dalam pengembalian rekam medik tepat waktu
Denominator
Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan dalam waktu 24 jam setelah pasien pulang
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
Seluruh dokumen rekam medik pasien pulang rawat inap
Tergambarnya tanggung jawab pemberi pelayanan dalam pengembalian rekam medik tepat waktu
Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Sample dokumen rekam medik setelah pasien pulang Minimal 50 sampel per bulan (jikajumlahkasus 101-500 per bulan) Rawat Inap >80 %
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu rekam medik, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi rekam medik melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan
KETERANGAN
6
NAMA DPJP
5
TANGGAL LAHIR
TIDAK LENGKAP
4
NO RM
3
NAMA PASIEN
2
LENGKAP
1
JUMLAH REKAM MEDIK LENGKAP YANG KEMBALI DALAM WAKTU 24 JAM
NO
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait FORMAT PENCATATAN JUMLAH PASIEN PULANG PER HARI
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
dengan target. Setiap tiga ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi rekam medik merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya.
TGL
Analisanya
7
8
9
1 2 3 dst
Catatan Buatrincian detail rekammedik yang tidak lengkap kembalidalam 24 jam dengan kolom4sampaikolom9. Angka Numerator
Jumlah Dokumen Rekam medik Lengkap yang kembali dalam 24 jam
Angka Denominator
Jumlah seluruh sampel/jumlah seluruh pasien pulang
10. Angkakejadianinfeksialirandarahperifer (Plebitis) Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
INSIDEN,
KLINIS,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL JCI LIBRARY OF MEASURES PPI, , Klinik / Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Surveilans dan Pelaporan
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Kejadian infeksi aliran darah perifer (plebitis)
Definisi Operasional
Peradangan pada pembuluh darah balik/vena yang disebabkan oleh pemberian infus, obat-obat injeksi, atau infeksi yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan dan nyeri. Untuk menurunnya kejadian plebitis, kejadian infeksi sekunder yang disebabkan plebitis
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
Jumlah pasien yang mengalami plebitis Jumlah seluruh pasien yang dipasangi infus Plebitis kejadian yang menyebabkan ketidaknymanan pasien dan merupakan salah satu penyebab terjadinya nfeksi sekunder pada pasien. Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Seluruh pasien yang mengalami plebitis Rawat Inap <5%
pencatatan dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab mutu di ruangan masing โmasing, setiap bulan kepala ruangan melakukan kalkulas jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap 3 bulan ka ruangan mereka rekapitulasi jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula dan di sajikan dalam bentuk line chrat dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai, laporan tersebut dilaporkan ke komite mutu
Rapat rutin, triwulan, internet, Papan pengumuman rumah sakit
2
3
4
5
6
KETERANGAN
NAMA DPJP
TANGGAL LAHIR
NO RM
NAMA PASIEN
NO
JUMLAH SELURUH PASIEN YANG TERPASANG INFUS
1
JUMLAH KEJADIAN PLEBITIS
FORMAT PENCATATAN
TGL
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
7
8
9
1 2 3 dst
Catatan Buatrincian detail kejadaianplebitisdengan samapadakolom4sampaikolom9. Angka Numerator
Jumlah Kejadain Plebitis
Angka Denominator
Jumlah Seluruh pemasangan infus
kasus
yang
11. Angka kejadian Infeksi Saluran Kencing (ISK) Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
INSIDEN,
KLINIS,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL JCI LIBRARY OF MEASURES PPI, , Klinik / Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Surveilans dan Pelaporan
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Kejadian infeksi saluran kemih
Definisi Operasional Tujuan Peningkatan Mutu Numerator Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
Peradangan pada saluran kemih yang disebabkan oleh pemasangan kateter yang ditandai dengan kemerahan dan nyeri. Untuk menurunnya kejadian infeksi saluran kemih, kejadian infeksi sekunder yang disebabkan pemasangan kateter Jumlah pasien yang mengalami infeksi saluran kemih Jumlah seluruh pasien yang dipasangi kateter Infeksi saluran kemih yan disebabkan infeksi lain Infeksi saluran kemih adalah kejadian yang menyebabkan ketidaknymanan pasien dan merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi sekunder pada pasien. Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Seluruh pasien yang mengalami infeksi saluran kemih Rawat Inap < 4.7 %
pencatatan dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab mutu di ruangan masing โmasing, setiap bulan kepala ruangan melakukan kalkulas jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap 3 bulan ka ruangan mereka rekapitulasi jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula dan di sajikan dalam bentuk line chrat dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai, laporan tersebut dilaporkan ke komite mutu
Rapat rutin, triwulan, internet, Papan pengumuman rumah sakit
2
3
4
5
6
KETERANGAN
NAMA DPJP
TANGGAL LAHIR
NO RM
NAMA PASIEN
NO
JUMLAH SELURUH PASIEN YANG TERPASANG KATETER
1
JUMLAH KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH
FORMAT PENCATATAN
TGL
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
7
8
9
1 2 3 dst
Catatan Buatrincian detail kejadaianinfeksisalurankemihdengan samapadakolom4sampaikolom9.
kasus
Angka Numerator
Jumlah Kejadain Infeksi Saluran Kemih
Angka Denominator
Jumlah Seluruh pemasangan Kateter
yang
12. Angka kejadian Infeksi Daerah Operasi Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
INSIDEN,
KLINIS,
MANAJERIAL PPI, , Klinik / Prosedur Bedah
KESELAMATAN,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase kejadian infeksi daerah operasi
Definisi Operasional
Merupakaninfeksiyangterjadipadatempatatau daerahinsisiakibatsuatutindakanpem bedahan/operasi
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Tergambarnya pelayanan oprasi yang baik dengan menurunnya infeksi daerah operasi
Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
Jumlah seluruh pasien yang dioperasi -
Jumlah kasus infeksi daerah operasi
Infeksi daerah operasi merupakan kejadian yang diharapkan yang akan memperpanjang hari rawat pasien Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Seluruh pasien yang mengalami infeksi daerah operasi Rawat Inap <2%
pencatatan dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab mutu di ruangan masing โmasing, setiap bulan kepala ruangan melakukan kalkulas jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap 3 bulan ka ruangan mereka rekapitulasi jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula dan di sajikan dalam bentuk line chrat dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai, laporan tersebut dilaporkan ke komite
mutu Rapat rutin, triwulan, internet
2
3
4
5
6
KETERANGAN
NAMA DPJP
TANGGAL LAHIR
NO RM
NAMA PASIEN
NO
JUMLAH SELURUH PASIEN YANG DI OPERASI
1
JUMLAH INFEKSI DAERAH OPERASI
FORMAT PENCATATAN
TGL
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
7
8
9
1 2 3 dst
Catatan Buatrincian detail terjadinyainfeksidaerahoperasidengan kasus yang samapadakolom4sampaikolom9. Angka Numerator
Jumlah Infeksi Daerah Operasi
Angka Denominator
Jumlah Seluruh Pasien Yang Di Operasi
13. Angka kejadian Dekubitus Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
INSIDEN,
KLINIS,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL JCI LIBRARY OF MEASURES PPI, , Klinik / Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Surveilans dan Pelaporan
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase kejadian dekubitus
Definisi Operasional
kerusakan/kematiankulit yang terjadiakibatgangguanalirandarahsetempatdaniritasipadakulit
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Tergambarnya pelayanan oprasi yang baik dengan menurunnya infeksi daerah operasi
Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
Jumlah seluruh pasien yang dioperasi -
Jumlah kasus infeksi daerah operasi
Infeksi daerah operasi merupakan kejadian yang diharapkan yang akan memperpanjang hari rawat pasien Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Seluruh pasien yang mengalami infeksi daerah operasi Rawat Inap <2%
pencatatan dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab mutu di ruangan masing โmasing, setiap bulan kepala ruangan melakukan kalkulas jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap 3 bulan ka ruangan mereka rekapitulasi jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula dan di sajikan dalam bentuk line chrat dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai, laporan tersebut dilaporkan ke komite
mutu Rapat rutin, triwulan, internet
2
3
4
5
6
KETERANGAN
NAMA DPJP
TANGGAL LAHIR
NO RM
NAMA PASIEN
NO
JUMLAH SELURUH PASIEN YANG DI OPERASI
1
JUMLAH INFEKSI DAERAH OPERASI
FORMAT PENCATATAN
TGL
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
7
8
9
1 2 3 dst
Catatan Buatrincian detail terjadinyainfeksidaerahoperasidengan kasus yang samapadakolom4sampaikolom9. Angka Numerator
Jumlah Infeksi Daerah Operasi
Angka Denominator
Jumlah Seluruh Pasien Yang Di Operasi
C. INDIKATOR AREA MANAJERIAL NO
INDIKATOR
1
Ketersediaan stok obat penting (kritikal) yang dibutuhkan pasien di RS
2
Ketepatan waktu pemberian insentif sesuai kesepakatan waktu
3
Persentase kejadian petugas kesehatan tertusuk jarum
4
PersentaseKetepatanwaktumenanggapikerusakanalat
5
Persentasekepuasanpelanggan
6
Persentasekepuasanstaf
7
Data 10 Besarpenyakit di InstalasiRawatInap
8
Pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (POBO)
9
Pelaksanaankalibrasialatmedissesuaijadwal
1. Ketersediaan stok obat penting (kritikal) yang dibutuhkan pasien di RS
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Area Pengukuran
Aspek Spesifik
Manajerial / Pengadaan Rutin Peralatan Kesehatan dan Obat Penting untuk Memenuh Kebutuhan Pasien
Safety,
Access,
Appropriateness,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness,
Efficiency
Judul Indikator
Ketersediaan Stok Obat Penting (Kritikal) Yang Dibutuhkan Pasien
Definisi Operasional
Obat penting adalah daftar obat ditetapkan oleh rumah sakit dan harus selalu tersedia.
Tujuan Peningkatan Mutu
Tergambarnya komitmen rumah sakit dalam memberikan layanan penyediaan obat obatan penting bagi pasien yang dibutuhkan secara rutin sebagai bagian integral pelayanan rumah sakit secara umum
Numerator (N)
Jumlah stok obat penting bagi pasien yang dibutuhkan yang tersediadi rumah sakit
Denominator (D)
Jumlah stok obat penting bagi pasien yang dibutuhkan di rumah sakit yang seharusnya tersedia dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi
Daftar obat yang ditetapkan oleh rumah sakit dan harus tersedia di RSUP Sanglah Denpasar
Kriteria Eksklusi
Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator
๏ท Obat emergency ๏ท Obat yang tidak termasuk dalam penempatan Indikator ini merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan manejemen penggunaan obat yang dilaksanakan di pelayanan rumah sakit. Apabila obat penting telah dapat dipenuhi oleh rumah sakit maka keterlambatan pelayanan akibat kekosongan obat tidak akan terjadi.
Struktur/Input,
Output,
Outcome
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต) ๐ฑ ๐๐๐% = โฆ % ๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ)
Formula Jangka Waktu Laporan
Proses,
Setiap bulan
Frekuensi Penilaian Data
Harian,
Metodologi Pengumpulan
Retrospectif,
Mingguan,
Concurrent,
Bulanan,
Data Target Sampel & Sample Size
Register obat penting dan stok obat penting yang tersedia
Area Monitoring
Instalasi Farmasi
Nilai Ambang / Standar (Target)
100 %
Total sampling
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data stok obat penting, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM. 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
1
4
5
(alasan kosong)
3
Ket
tanggal
2
Jumlah seluruh stok obat penting yang dibutuhkan pasienyang seharusnya tersedia(konstanta/ d)
1
Jam/
No
Lampirkan Alat Audit:
Nama jenis stok obat penting yang dibutuhkan pasien yang dinyatakan kosong
Nama Alat Audit:
Jumlah stok obat penting yang dibutuhkan pasien yang dinyatakan kosong
Format pencatatan
6
2 3
Catatan Angka Numerator
Konstanta (Denominator) โ Jumlah stok obat penting yang dibutuhkan pasien yang dinyatakan kosong pada kolom 3
Angka Denominator
Apabila muncul jenis obat kosong yang sama dalam beberapa momen / waktu maka obat tersebut terhitung satu jumlah jenis sebagai angka pengurang denominator
2. Ketepatan waktu pemberian insentif sesuai kesepakatan waktu Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL JCI LIBRARY OF MEASURES PPI, , Manajerial / Pelaporan Aktivitas yang Diwajibkan oleh Peraturan Perundangundangan
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Presentase Ketepatan waktu pemberian Insentif sesuai ketepatan waktu
Definisi Operasional
Pemberian intensif remunerasi/Jasa pelayanan kepada seluruh pegawai sebagai hasil kinerja yang dilakukan setiap bulan sesuai dengan waktu yang disepakati
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Memberikan motivasi kepada pegawai sebagai upaya dalam meigkatkan produktivitas kerja pegawai
Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
-
Waktu Pemberian intensif yang tepat waktu dalam setiap bulan
Sering terjadi keterlambatan pemberian intensif pegawai setiap bulan yang berdampak kepada penurunan produktivitas pegawai Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Bagian Keuangan 95 %
pencatatan dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab mutu di ruangan masing โmasing, setiap bulan kepala ruangan melakukan kalkulas jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap 3 bulan ka ruangan mereka rekapitulasi jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula dan di
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
sajikan dalam bentuk line chrat dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai, laporan tersebut dilaporkan ke komite mutu Rapat rutin, triwulan, internet
FORMAT PENCATATAN
3. Persentase kejadian petugas kesehatan tertusuk jarum Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL PPI, JCI LIBRARY OF MEASURES , Manajerial / Manajemen Risiko
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase kejadian petugas kesehatan tertusuk jarum
Definisi Operasional
Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cidera yang tidak diinginkan yang berisiko terjadi pada seluruh petugas kesehatan yang bekerja setiap harinya. Penanganan ini sesuai dengan prosedur tindakan penanganan pajanan di tempat kerja oleh Tim PPI-RS. Interpretasi data kejadian petugas tertusuk jarum akan dilaksanakan dengan membagi jumlah insiden dengan jumlah hari kerja, sehingga akan didapatkan berat ringannya risiko insiden tertusuk jarum dalam 100 hari kerja, untuk petugas kesehatan.
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Mengetahui peran manejemen rumah sakit dalam mengidentifikasi kejadian tertusuk jarum serta kualitas manajemen dalam perlindungan petugas
Denominator
Jumlah hari kerja dalam periode pemantauan
Kriteria Inklusi
Seluruh kejadian tertusuk jarum yang terjadi pada petugas kesehatan, yang dilaporkan ke Tim KP-RS.
Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Kejadian tertusuk jarum diluar pelayanan rumah sakit.
Tipe Indikator
Jumlah insiden tertusuk jarum yang dilaporkan dalam suatu periode pemantauan
Manejemen ini perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya insiden yang terus menerus. Pencegahan ini dapat terlaksana jika data insiden ini dapat teridentifikasi secara rutin oleh Tim PPI-RS. Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Kejadian tertusuk jarum yang terjadi baik pada petugas kesehatan yang dilaporkan ke Tim KP-RS Total sampling
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu diruangan masing-masing, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi masing-masing melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi masing-masing merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: PenanggungJawab Program MutuMendesiminasikanhasilpencapaianmutukeseluruhstaf di wilayahkerjanya. Tingkat RumahSakit:DiseminasidilakukanolehDirekturUtamadenganinstalasi/bidang/ba gianterkait.
Profesi
Tempat tugas
Tempat kejadian
Kronologis kejadian
Dilaksanakan penanganan dengan tepat (ya/tidak)
Hari kerja bulan ini (k)
FORMAT PENCATATAN Nama petugas
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
0%
Tanggal
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Seluruh area pelayanan
No
Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 ... 30
Catatan: Angka Numerator
Jumlah insiden tertusuk jarum pada kolom 3
Angka Denominator
Jumlah hari kerja pada bulan tersebut, kolom 9
4. PersentaseKetepatanwaktumenanggapikerusakanalat Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
KESELAMATAN,
INSIDEN,
MANAJERIAL JCI LIBRARY OF MEASURES PPI, , Manajerial / Pencegahan Dan Pengendaliandari Kejadian yang dapat Menimbulkan Masalah bagi Keselamatan Pasien, Keluarga dan Staff
Appropriateness,
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Acceptability,
Judul Indikator
PERSENTASI KETEPATAN WAKTU MENANGGAPI KERUSAKAN ALAT
Definisi Operasional
Ketepatan waktu menanggapi kerusakan alat yang rusak adalah waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan perugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi Tergambarnya pelayanan yang berkualitas dengan ketepatan dalam merespon laporan kerusakan alat sehingga alat tersebut dapat berfungsi kembali dengan baik
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator Denominator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi ห 15 menit dalam 1 bulan Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan Kerusakan alat yang sering terjadi dan tidak di respon dengan baik dan tepat menimbulkan pelayanan rumah sakit yang terhambat dan lamanya pelayanan yang diterima oleh pasien dari rumah sakit akibat keruskan dari alat rumah sakit Struktur/Input,
Output,
Proses,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Semua unit โฅ 80 % pencatatan dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab mutu di ruangan masing โ masing, setiap bulan kepala ruangan melakukan kalkulas jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap 3 bulan ka ruangan merekapitulasi jumlah numerator dan denuminator dan pencapaian sesuai formula dan di sajikan dalam bentuk line chrat dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu focus pdca bila target tidak tercapai, laporan tersebut dilaporkan ke komite mutu
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Rapat rutin, triwulan, internet
FORMAT PENCATATAN Catatan
5. Persentasekepuasanpelanggan Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL JCI LIBRARY OF MEASURES PPI, , Manajerial / Harapan dan Kepuasan Pasien dan Keluarga
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentasekepuasanpelanggan
Definisi Operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas (tingkat kepuasan baik, skor โฅ90%) oleh pelanggan terhadap pelayanan Rumah Sakit berdasarkan unsur tingkat kepuasan pelanggan yang ditetapkan RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Pelanggan yang dimaksud adalah pasien atau keluarga pasien yang telah memperoleh pelayanan kesehatan pada instalasi terkait.
Tujuan Peningkatan Mutu
Tergambarnya persepsi pasien terhadap pelayanan rumah sakit berdasarkan unsur kepuasan pelanggan yang ditetapkan, untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan.
Numerator
-
Denominator
-
Kriteria Inklusi
1. Pasien dewasa dan anak-anak; 2. Pasien rawat inap umum dan rawat inap kusta; 3. Pasien rawat jalan hari Senin sampai Jumโat; 4. Keluarga Pasien. 1. Pasien dengan gangguan jiwa 2. Pasien pulang meninggal Kepuasan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada presepsi pelanggan (Kotler, 1994). Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkanberdasarkan sudut pandang atau presepsi pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa.
Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator Formula
Struktur/Input,
Proses,
Output,
Bobot Nilai Rata-rata tertimbang = IKM =
Total dari nilai persepsi per unsur Total unsur yang terisi
IKM Unit Pelayanan x 25
๐ฝ๐ข๐๐๐โ ๐๐๐๐๐ก Jumlah unsur
Outcome
=
1 14
x Nilai Penimbang
= 0,071
Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Setiap bulan Harian,
Bulanan,
Mingguan,
Retrospectif,
Concurrent,
Semua instalasi pelayanaan
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu diruangan masing-masing, setiap bulan kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi masing-masing melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi masing-masing merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: PenanggungJawab Program MutuMendesiminasikanhasilpencapaianmutukeseluruhstaf di wilayahkerjanya. Tingkat RumahSakit:DiseminasidilakukanolehDirekturUtamadenganinstalasi/bidang/ bagianterkait. FORMAT PENCATATAN Format kuesioner terlampir NOMOR URUT RESPONDEN 1
NILAI PER UNSUR PELAYANAN U1
U2
U3
dst
U14
2
3
4
...
15
1 2 3 dst
Catatan: Pemberian skor tiap unsur pertanyaan
6. Persentasekepuasanstaf Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL PPI, JCI LIBRARY OF MEASURES , Manajerial / Harapan dan Kepuasan Pasien dan Keluarga
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentasekepuasanpelanggan
Definisi Operasional
Kepuasan pegawai adalah pernyataan puas (tingkat kepuasan baik, skor โฅ90%) oleh pegawai terhadap elemen kepuasan kerja yang ditetapkan rumah sakit Pegawai yang dimaksud adalah pegawai yang telah bekerja minimal 1 tahun, tidak sedang cuti, dan secara aktif masih bekerja di RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Tergambarnya persepsi pegawai terhadap elemen kepuasan kerja dalam mengetahui tingkat kepuasan staf di RSK Dr. Tadjuddin Chalid.
Denominator
Jumlah seluruh pegawai yang disurvei dalam periode yang sama
Kriteria Inklusi
1. Pegawai yang telah bekerja minimal 1 tahun 2. Pegawai yang secara aktif masih bekerja di RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar 1. Pegawai yang sedang cuti 2. Pegawai yang sedang tugas belajar 3. Pegawai yang sedang sakit Kepuasan kerja karyawan adalah terpenuhi atau tidaknya keinginan mereka terhadap pekerjaan. Apabila dalam lingkungan kerja seorang karyawan tidak mendapatkan apa yang diharapkan diantarannya peluang promosi yang adil, pendapatan yang baik, rekan kerja dan atasan yang menyenangkan serta kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri maka dapat dipastikan kinerja karyawan akan buruk (Timmreck, 2001).
Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator Formula
Jumlah pegawai yang menyatakan puas (tingkat kepuasan baik, skor โฅ90%) terhadap elemen โ elemen tingkat kepuasan pegawai yang ditetapkan rumah sakit dalam 1 tahun
Struktur/Input,
Proses,
Bobot Nilai Rata-rata tertimbang = IKM =
Total dari nilai persepsi per unsur Total unsur yang terisi
๐ฝ๐ข๐๐๐โ ๐๐๐๐๐ก Jumlah unsur
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Concurrent,
=
1 14
x Nilai Penimbang
IKM Unit Pelayanan x 25 Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data
Outcome
Output,
Bulanan,
= 0,071
Target Sampel & Sample Size
Pegawai yang disurvei, yang telah bekerja minimal 1 tahun dan secara aktif masih bekerja di RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar Kuota sampling
Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Seluruh area RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar โฅ 90%
Pencatatan dilakukan oleh PIC mutu bagian SDM, setiap bulan ketua pelaksana mutu bagian SDM melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu bagian SDM merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: PenanggungJawab Program MutuMendesiminasikanhasilpencapaianmutukeseluruhstaf di wilayahkerjanya. Tingkat RumahSakit:DiseminasidilakukanolehDirekturUtamadenganinstalasi/bidang/bagianterkai t. FORMAT PENCATATAN Format kuesioner terlampir
No
Tanggal
Kode Responden
Area
Nilai Kepuas an
1
2
3
4
5
1 2 3 Catatan: Pemberian skor tiap unsur pertanyaan Angka Numerator Jumlah โpuasโ pada kolom 6 Angka Denominator
Jumlah responden pada kolom 3
Keterangan
6
(puas/tidak puas)
7. Data 10 Besarpenyakit di InstalasiRawatInap Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL JCI LIBRARY OF MEASURES PPI, , Manajerial / Demografi Pasien dan Diagnosis Klinis
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Data 10 Besarpenyakit di InstalasiRawatInap
Definisi Operasional
10 besar diagnosa dan data demografi yang dimaksud adalah 10 penyakit yang memiliki jumlah pasien paling banyak yang dirawat di RSK Dr. Tadjuddin Chalid berdasarkan data demografi yang meliputi Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Suku Bangsa, Daerah Asal dan Agama.
Tujuan Peningkatan Mutu
Tergambarnya distribusi 10 besar diagnosa dan data demografi yang bersangkutan untuk dapat dilaksanakan pelaporan dengan cepat dan tindak lanjut
Numerator
-
Denominator
-
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Pencatatan yang regular sangat diperlukan untuk memberikan informasi kepada unit kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan preventif untuk mengurangi penyebaran penyakit yang dapat terjadi.
Tipe Indikator
Struktur/Input,
Proses,
Output,
Outcome
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต) ๐ฑ ๐๐๐% = โฆ % ๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ)
Formula
Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
Setiap bulan
Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan
Instalasi Rekam Medis
Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Rekam Medis Total sampling
-
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh PIC mutu rekam medik, setiap bulan
Pengumpulan Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
kepala ruangan/ketua pelaksana mutu instalasi rekam medik melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi rekam medik merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: PenanggungJawab Program MutuMendesiminasikanhasilpencapaianmutukeseluruhstaf di wilayahkerjanya. Tingkat RumahSakit:DiseminasidilakukanolehDirekturUtamadenganinstalasi/bidang/bagi anterkait. Sesuai dengan teknis pencatatan Instalasi Rekam Medis
8. Pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (POBO) Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL PPI, JCI LIBRARY OF MEASURES , Manajerial / Manajemen Keuangan
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (POBO)
Definisi Operasional
Penerimaan Negara Bukan pajak, yang selanjutnya disingkat PNBP, adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasl dari penerimaan perpajakan. Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dll. Pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN. Biaya operaional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya jasa ayanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh BLU, baik yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun pendapatan operasional BLU.
Tujuan Peningkatan Mutu
Numerator
Secara umum untuk penilaian aspek keuangan dimana penilaian kinerja BLU berdasarkan analisis data laporan keuangan dan kepatuhan terhadap perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan BLU dan Tujuan khususnya untuk menilai efisiensi antara pendapatan PNBP terhadap biaya operasional yang digunakan oleh rumah sakit Pendapatan PNBP
Denominator
Biaya Operasional
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
-
Tipe Indikator
Sesuai dengan Peraturan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-32/PB/2014 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan Pendidikan. Struktur/Input,
Proses,
Output,
Outcome
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต) ๐ฑ ๐๐๐% = โฆ % ๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ)
Formula
Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
Setiap bulan
Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Direktorat Keuangan/akutansi
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Register Keuangan Total sampling
-
Pencatatan dilakukan oleh PIC mutu bagian keuangan, setiap bulan ketua pelaksana mutu bagian keuangan melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu bagian keuangan merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: PenanggungJawab Program MutuMendesiminasikanhasilpencapaianmutukeseluruhstaf di wilayahkerjanya. Tingkat RumahSakit:DiseminasidilakukanolehDirekturUtamadenganinstalasi/bidang/ bagianterkait. Format pencatatan Sesuai dengan pencatatan di akutansi/bagian keuangan
9. Pelaksanaankalibrasialatmedissesuaijadwal Area Pengukuran Aspek Spesifik Dimensi Mutu
Judul
KLINIS,
KESELAMATAN,
INSIDEN,
MANAJERIAL JCI LIBRARY OF MEASURES PPI, , Manajerial / Pencegahan Dan Pengendaliandari Kejadian yang dapat Menimbulkan Masalah bagi Keselamatan Pasien, Keluarga dan Staff
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (POBO)
Indikator Definisi Operasional
Kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat medis dan alat bahan ukur.
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Tergambarnya pemeliharaan akurasi alat ukur medis untuk keselamatan pasien
Denominator
Jumlah seluruh alat kritikal yang harus dikalibrasi
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Seluruh alat ukur medis critical yang dipakai untuk pasien
Tipe Indikator
Jumlah alat kritikal yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi dalam 1 tahun
Alat ukur medis yang rusak dan/atau sedang afkir/perbaikan Kalibrasi ini perlu dilaksanakan untuk memastikan agar alat ukur medis critical memiliki fungsi yang baik, sebelum digunakan untuk melayani pasien, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ketepatan dan kesesuaian ukuran alat dalam penggunaanya untuk pelayanan membutuhkan pengawasan yang ketat oleh badan yang sudah tersertifikasi untuk melakukan kalibrasi. Struktur/Input,
Proses,
Outcome
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต) ๐ฑ ๐๐๐% = โฆ % ๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ)
Formula
Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpula n Data Target Sampel & Sample Size
Output,
Setiap bulan Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Concurrent,
Register alat medis critical. Total sampling
Bulanan,
Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpula n Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Seluruh Area Pelayanan RSK Dr. Tadjuddin Chalid Makassar 100 %
Pencatatan dilakukan oleh PIC mutu instalasi IPSRS, setiap bulan ketua pelaksana mutu instalasi IPSRS melakukan kalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian sesuai formula kemudian dibandingkan dengan target. Setiap tiga bulan ketua pelaksana mutu dan penanggungjawab mutu instalasi IPSRS merekapitulasi jumlah numerator dan denominator, pencapaian sesuai formula dan dibandingkan dengan target lengkap dengan interpretasi serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS PDCA bila target tidak tercapai kemudian laporan tersebut disampaikan ke komite mutu Tingkat Instalasi: PenanggungJawab Program MutuMendesiminasikanhasilpencapaianmutukeseluruhstaf di wilayahkerjanya. Tingkat RumahSakit:DiseminasidilakukanolehDirekturUtamadenganinstalasi/bidang/bagianterkait . Format pencatatan Keterangan No
Item Alat kritikal
Jadwal Tanggal Kalibrasi
Dilaksanakan Kalibrasi
1
2
3
4
(Tepat waktu/ tidak tepat waktu) 5
1 2 3
Catatan: Angka Numerator
Jumlah total alat kritikal yang dikalibrasi โtepat waktuโ dikalibrasi pada kolom 5
Angka Denominator
Jumlah total alat kritikal pada kolom 2
D. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN NO
INDIKATOR
1
Persentase pasien masuk rawat inap dengan gelang identitas
2
TBaK prosedurditandatanganioleh DPJP dalam 24 jam
3
Persentase ketepatan penyimpanan dan pemberian label obat-obat LASA
4
Kepatuhan penandaan lokasi operasi sebelum pasien dilakukan operasi (site marking)
5
Kelengkapan Pengisian Format Check List Keselamatan Pasien di Ruangan Operasi
6
Audit kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5 saat
7
Insiden Pasien Jatuh Selama Perawatan Rawat Inap Di Rumah Sakit
1. Persentase pasien masuk rawat inap dengan gelang identitas Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
Judul Indikator Definisi Operasional
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
SIKP 1/ Mengidentifikasi Pasien dengan Benar Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Persentase pasien masuk rawat inap dengan gelang identitas Pasien masuk rawat inap adalah pasien yang atas persetujuan DPJP masuk untuk dirawat inap di bangsal umum, bangsal anak, bangsal kusta. Pemberian gelang identitas pasien adalah pemberian identitas pada pasien dengan memasangkan gelang identitas yang sudah bertuliskan identitas pasien/bertempelkan barcode identitas pasien sesuai dengan jenis kelamin pasien yaitu gelang warna biru untuk laki-laki, dan pink untuk perempuan.
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien dan memastikan kepatuhan petugas dalam memberikan identitas pasien Jumlah pasien masuk rawat inap yang tidak menggunakan gelang identitas
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang masuk rawat inap dalam satu bulan
Kriteria Inklusi
Seluruh pasien yang masuk rawat inap
Kriteria Eksklusi
Pasien rawat inap yang tidak menggunakan gelang identitas yang bukan pasien baru (awal masuk rawat inap menggunakan gelang namun karena sesuatu hal gelangnya terlepas) Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang terbesar di dalam organisasi kesehatan. Kesalahan mengidentifikasi pasien merupakan salah satu risiko paling serius terhadap keselamatan pasien. Pada tahun 2016 ini masih ditemukan adanya pasien yang dirawat di bangsal yang masih belum menggunakan gelang identitas.Hal ini dapat berdampak pada keselamatan pasien dalam menerima layanan kesehatan di rumah sakit.
Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator
Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
Setiap bulan
Area Monitoring
Instalasi Rawat Inap
Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Bulanan,
Concurrent,
Pengumpulan data dilakukan dengan memantau pasien yang berada di bangsal setiap harinya, melihat berapa pasien baru yang tidak menggunakan gelang identitas.
Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
100% 1. Setiap hari PIC bersama dengan kepala ruangan mengumpulkan data jumlah pasien baru yang masuk rawat inap di bangsal bersangkutan dan melakukan observasi terhadap penggunaan gelang identitas oleh pasien baru. 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan kepada TKPRS dan ditembuskan kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. 3. Setiap tiga bulan Ketua TKPRS membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke Komite Mutu.
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Hasil rapat , notulen rapat internet, papan informasi FORMAT PENCATATAN NO MR NO
1
TGL
2
PASIEN BARU MASUK RAWAT INAP 3
GELANG IDENTITAS YA
TIDAK
4
5
1 2 3
Catatan Angka numerator
Jumlah sampel dengan jawaban โYaโ pada Kolom 4 per bulan
Angka denominator
Jumlah sampel pada Kolom 3 per bulan
2. TBaK prosedurditandatanganioleh DPJP dalam 24 jam Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
SIKP 2/ Meningkatkan Komunikasi yang Efektif Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator Definisi Operasional
TBaK prosedur ditandatangani oleh DPJP dalam 24 jam Prosedur TBAK adalah prosedur yang dilakukan pada saat menerima pesan/instruksi dari satu orang ke orang lain antar pemberi layanan pasien baik secara verbal atau via telepon dengan menggunakan teknik SBAR. Instruksi yang diterima oleh penerima instruksi dicatat secara lengkap dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi, dibaca kembali dan dikonfirmasi ketepatan instruksi yang diterima kemudian dibubuhkan stempel TBAK,kemudian mengingatkan kembali untuk dilakukan verifikasi 1x24 jam oleh DPJP pemberi instruksi. TBAK dilakukan ketika menerima instruksi verbal/via telepon baik berupa order obat, hasil kritis, ataupun order tindakan/pemeriksaan penunjang.
Tujuan Peningkatan Mutu
Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien dengan prosedur Pelaksanaan Komunikasi efektif verbal atau via telepon yang dilakukan TBAK dan verifikasi dalam 1x24 jam Jumlah instruksi verbal atau via telepon yang dilakukan TBAK dan telah diverifikasi 1x24 jam oleh DPJP dalam sebulan
Numerator
Denominator
Jumlah seluruh instruksi verbal atau via telepon yang dilakukan TBAK
Kriteria Inklusi
Instruksi verbal/via telepon yang dilakukan oleh dokter dengan perawat yang dilakukan TBAK
Kriteria Eksklusi
Instruksi verbal/via telepon yang dilakukan oleh dokter dengan perawatyang tidak dilakukan TBAK Dalam melakukan komunikasi verbal atau via telepon yang dilakukan antar pemberi layanan kesehatan di rumah sakit sangat memiliki potensi untuk terjadi kesalahankesalahan pesan yang tidak sesuai dengan order akibat tidak diverifikasinya instruksi tersebut oleh DPJP yang bersangkutan sehingga akan menimbulkan kesalahan pemberian obat, kesalahan pemberian tindakan atau bahkan penundaan pelayanan akibat komunikasi yang gagal dan hal tersebut sanglah membahayakan pasien. Kesadaran DPJP untuk memverifikasi instruksi yang telah mereka berikan via verbal/telepon masih belum konsisten.
Alasan Pemilihan Indikator
Tipe Indikator
Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan
Setiap bulan
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
Harian,
Mingguan,
Bulanan,
Concurrent,
Retrospectif,
Rekam medis yang ada instruksi verbal/via telepon yang diterima oleh perawat Total sampling
Area Monitoring
Instalasi Rawat Inap
Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
100% 1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data Pelaksanaan Komunikasi Efektif Verbal yang telah dilakukan TBAK dan yang telah diverifikasi oleh DPJP, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula. 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan kepada TKPRS dan ditembuskan kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. 3. Setiap tiga bulan Ketua TKPRS membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke Komite Mutu. Hasil rapat , notulen rapat internet, papan informasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KET
NAMA DOKTER VERIFIKASI
PERAWAT YANG MELAKUKAN READ BACK
NO REKAMMEDIS
NO
JUMLAH INSTRUKSI VERBAL ATAU VIA TELEPON YANG TIDAK DILAKUKAN TBAK DAN TIDAK DIVERIFIKASI 1X24 JAM DALAM SEHARI
JUMLAH INSTRUKSI VERBAL ATAU VIA TELEPON YANG DILAKUKAN TBAK NAMUN DIVERIFIKASI LEBIH DARI 1X24 JAM OLEH DPJP
JUMLAH INSTRUKSI VERBAL ATAU VIA TELEPON YANG DILAKUKAN TBAK DAN VERIFIKASI 1X24 JAM DALAM SEHARI OLEH DPJP
JUMLAH INSTRUKSI VERBAL ATAU VIA TELEPON PER HARI
FORMAT PENCATATAN
TGL
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
10
Catatan Buat rincian/detail di kolom 7sampai 10 terhadap sampel Instruksi Verbal Atau Via Telepon Yang Tidak Dilakukan TBAK Dan Tidak Diverifikasi 1x24 Jam Angka Numerator Jumlah instruksi verbal atau via telepon yang dilakukan TBAK dan verifikasi 1x24 jam dalam 1 bulan pada kolom 3 Agka Denominator Jumlah instruksi verbal atau via telepon dalam 1 bulan pada kolom 2
3. Persentase ketepatan penyimpanan dan pemberian label obat-obat LASA Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
SIKP 3/ Meningkatkan Keamanan Obat-obatan yang harus Diwaspadai Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Persentase ketepatan penyimpanan dan pemberian label obat-obat LASA
Definisi Operasional
Obat-obatan LASA adalah obat yang memiliki rupa dan nama yang mirip. Untuk menjaga keamanan prosedur pemberian obat LASA maka harus dilaksanakan prosedur labeling dan penyimpanan obat tersebut agar mudah diidentifikasi sebagai obat LASA oleh dokter atau perawat yang akan memberikan obat kepada pasien.
Tujuan Peningkatan Mutu Numerator
Setiap obat LASA harus diberikan label LASA dan disimpan tidak boleh berdampingan. Kejadian kesalahan terukur jika ada obat yang termasuk jenis LASA tidak dilengkapi dengan label LASAdan disimpan berdampingan di Instalasi Farmasi Dan kondisi ini akan dilaporkan sebagai insiden KNC. Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien dengan prosedur pelabelan dan penyimpanan obat LASA Jumlah obat LASA yang diberi label LASA dan disimpan dengan benar di ruang Instalasi Farmasi (hitung per kemasan obat)
Denominator
Jumlah keseluruhan obat LASA di ruang Instalasi Farmasi (hitung per kemasan obat)
Kriteria Inklusi
Jumlah keseluruhan obat LASA di ruang Instalasi Farmasi (hitung per kemasan obat)
Kriteria Eksklusi
Obat LASAyang baru datang dan belum dikeluarkan dari gudang penerimaan barang
Alasan Pemilihan Indikator
Obat LASA yang dibawa dari luar rumah sakit (rujukan) Kesalahan pemberian obat merupakan insiden yang sangat fatal yang dapat membahayakan pasien. Hal ini bisa disebabkan karena obat-obatan LASA tidak diberikan label yang dapat memudahkan mengidentifikasi dan juga karena penyimpanan yang berdampingan sehingga rentan terjadinya kesalahan. Masih kurangnya kepatuhan petugas Instalasi Farmasi dalam menempelkan label LASA pada obat-obatan terkait dan juga terkait penyimpanan obat-obatan tersebut membutuhkan perhatian khusus dan pemantauan yang ketat.
Tipe Indikator
Struktur/Input,
Proses,
Outcome
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Setiap bulan Harian,
Bulanan,
Mingguan,
Concurrent,
Retrospectif,
Jumlah obat LASA yang ada di Instalasi Farmasi Total sampel
Area Monitoring
Instalasi Farmasi
Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
100% 1. Setiap mingguPIC mengumpulkan data Persentase kesesuaian pelabelan obat LASA dan penyimpanannya kemudian melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula. 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan kepada TKPRS dan ditembuskan kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. 3. Setiap tiga bulan Ketua TKPRS membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke Komite Mutu.
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab TKPRS Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
FORMAT PENCATATAN
MINGGU
1
JUMLAH OBAT LASA YANG ADA DI INSTALASI FARMASI
JUMLAH OBAT LASA YANG DIBERI LABEL LASA DAN DISIMPAN TIDAK BERDAMPINGAN
JUMLAH OBAT LASA YANG TIDAK DIBERI LABEL LASA DAN DISIMPAN BERDAMPINGAN
2
3
4
NO
5 1
NAMA OBAT
6
KETERANGAN
7
2 dst
Catatan Buat rincian pada kolom 6 sampai 7 jika ada obat yang tidak berlabel LASA dan atau disimpan berdampingan Angka numerator
Jumlah obat LASA yang diberi label LASA dan disimpan tidak berdampingan, per bulan, kolom 3 Jumlah obat LASA yang ada di Instalasi Farmasi per bulan, kolom 2
Angka denominator
4. Kepatuhan penandaan lokasi operasi sebelum pasien dilakukan operasi (site marking) Area Pengukuran
Aspek Spesifik
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN, JCI LIBRARY OF MEASURES
SIKP 4/ Memastikan Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang Benar, serta Pembedahan pada Pasien yang Benar
Dimensi Mutu
Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator Definisi Operasional
Kepatuhan penandaan lokasi operasi sebelum pasien dilakukan operasi (site marking) Kegiatan memberikan tanda pada area yang akan dilakukan pembedahan dan tindakan prosedur gigi dan mulut pada pasien sebelum dilakukan tindakan pembedahan dan tindakan prosedur gigi dan mulut. Marking site diberikan diberikan oleh dokter operator dengan melibatkan pasien yaitu diawali dengan pemberian KIE tentang marking site, dan persetujuan pasien tentang pemberian tanda yang didokumentasikan dalam edukasi terintegrasi dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Marking site diberikan sesuai dengan tanda dan symbol yang telah ditentukan dengan menggunakan spidol anti air dengan menuliskan pada gelang putih jika pasien neonatus.
Tujuan Peningkatan Mutu
Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien dalam pelaksanaan memastikan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien pada pasien operasi
Numerator
Jumlah pasien yang operasi yang diberikan marking site dengan benar dan sesuai prosedur dalam 1 bulan
Denominator
Jumlah tindakan operasi yang seharusnya diberikan marking site sesuai prosedur dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi
Semua pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan gigi mulut, pembedahan pada organ yang memiliki 2 sisi, multiple level (tulang belakang), berstruktur (gigi, jari) dan Nodul yang pengerjaan nya bertahap
Kriteria Eksklusi
-
Alasan Pemilihan Indikator Tipe Indikator
Pemberian marking site sangatlah penting sebagai upaya pencegahan kesalahan tindakan, salah lokasi dan salah pasien pada pasien yang menjalani tindakan prosedur operasi. Jika hal tersebut tidak dipantau maka akan membahayakan keselamatan pasien. Struktur/Input,
Proses,
Outcome
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size
Setiap bulan
Area Monitoring
Kamar Operasi, Poliklinik gigi dan mulut
Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
100 %
Bulanan,
Mingguan,
Harian,
Retrospectif,
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Concurrent,
Total sampling pada pasien-pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan pada organ yang memiliki 2 sisi, multiple lever, berstruktur dan nodul yang pengerjaannya bertahap
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data pasien yang operasi diberikan site marking sesuai prosedur, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula. 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan kepada TKPRS dan ditembuskan kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. 3. Setiap tiga bulan Ketua TKPRS membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke Komite Mutu.
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab TKPRS Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya.
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
FORMAT PENCATATAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
KET
NAMA DOKTER
RUANGAN
DIAGNOSE
NO RM
TANGGAL LAHIR
NAMA PASIEN
NO
TIDAK
JUMLAH PASIEN YANG DIBERIKAN SITE MARKING SESUAI PROSEDUR YA
JUMLAH PASIEN YANG DIOPERASI YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN SITE MARKING
TGL
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
12
Catatan Buat rincian pada kolom 6sampai kolom 12 terhadap pasien yang dioperasi tidak diberikan marking site sesuai prosedur. Jumlah jawaban โYaโ atau jumlah sampel pasien yang dilakukan site marking sesuai prosedur per bulan, pada kolom 3 Jumlah pasien yang operasi yang seharusnya dilakukan site marking dalam 1 bulan pada kolom 2
Angka Numerator Angka Denominator
5. Kelengkapan Pengisian Format Check List Keselamatan Pasien di Ruangan Operasi Area Pengukuran
Aspek Spesifik Dimensi Mutu
KLINIS,
INSIDEN,
MANAJERIAL ,
PPI,
KESELAMATAN,
JCI LIBRARY OF MEASURES
SIKP 4/ Memastikan Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang Benar, serta Pembedahan pada Pasien yang Benar Safety,
Access,
Effectiveness,
Efficiency
Appropriateness,
Acceptability,
Judul Indikator
Kelengkapan Pengisian Format Check List Keselamatan Pasien di Ruangan Operasi
Definisi Operasional
Check list keselamatan pasien operasi, terdiri dari : Pelaksanaan SIGN IN dilakukan sebelum tindakan induksi dan tim dinyatakan siap, dipimpin oleh dr anestesi, dilakukan di ruang persiapan, minimal dihadiri oleh dokter anestesi dan perawat. Pelaksanaan TIME OUT dilakukan sebelum insisi area operasi, dipimpin oleh dokter operator, dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah. Pelaksanaan SIGN OUT dilakukan sebelum dilakukan tindakan penutupan luka operasi, dipimpin oleh dokter operator, dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah. Komponen yang harus dilengkapi pada check list tersebut adalah : Kolom identitas (nama, tanggal lahir, No. RM dan jenis kelamin). Waktu pelaksaan tindakan SIGN IN, TIME OUT, dan SIGN OUT (tanggal, jam awal dan jam akhir). Check lis masing masing tindakan SIGN IN, TIME OUT, dan SIGN OUT.
Nama dan tanda tangan petugas disetiap tindakan SIGN IN, TIME OUT, dan SIGN OUT. Seluruh komponen diatas harus terisi lengkap, apabila ada salah satu/ lebih komponen yang tidak terisi maka akan dinyatakan tidak lengkap. Tujuan Peningkatan Mutu
Tergambarnya kepedulian dan ketelitian staf terhadap keselamatan pasien tindakan operasi
Numerator
Jumlah pelaksanaan time out yang sesuai benar dan lengkap pada pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dikamar operasidalam 1 bulan
Denominator
Jumlah tindakan pembedahan dikamar operasi dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi
tindakan pembedahan dikamar operasi
Kriteria Eksklusi Alasan Pemilihan Indikator
Check List Keselamatan Pasien Operasi yang tepat dan benar akan :
Tipe Indikator
๏ท Meminimalkan resiko insiden salah tempat operasi ๏ท Meminimalkan risiko insiden prosedur yang salah yang dilakukan ๏ท Menginformasikan dan membimbing ahli bedah untuk melaksanakan operasi dengan tepat dan benar sesuai rencana Struktur/Input,
Proses,
Output,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ) Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data Target Sampel & Sample Size Area Monitoring
Setiap bulan
Nilai Ambang / Standar (Target) Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
100%
Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Outcome
๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Bulanan,
Concurrent,
Total sampling pada pasien yang dilakukan tindakan pembedahan di kamar operasi Kamar Operasi
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan dataPengisian Format Check List Keselamatan Pasien, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula. 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan kepada TKPRS dan ditembuskan kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. 3. Setiap tiga bulan Ketua TKPRS membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke Komite Mutu.
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab TKPRS Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Nama Tindakan
Nama Dokter Operator
1
2
3
4
5
6
Tdk
Ya
Tdk
Ket
ceklist keselamatan pasien operasi diisi dg benar dan lengkap
NO Rekam Medik
Ya
Time Out dilaksanakan dengan benar sesuai prosedur
Tgl
FORMAT PENCATATAN
NO
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
7
8
9
10
Catatan Jika jawaban Ya hanya satu dianggap tidak lengkap/sesuai prosedur Angka numerator Jumlah jawaban โYaโ pada kolom 6 dan jawaban โYaโ pada kolom 8 dalam 1 bulan Angka denominator Jumlah sampel pada kolom 3 dalam 1 bulan
6. Audit kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5 saat Area Pengukuran
Aspek Spesifik
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
SIKP 5/ Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
Safety,
Access,
Appropriateness,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness, Judul Indikator
Efficiency
Audit kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5 saat Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan lima momen. Lima momen yang dimaksud adalah :
Definisi Operasional
1. 2. 3. 4. 5.
Sebelum kontak dengan pasien Sebelum melaksanakan tindakan aseptic Setelah kontak dengan pasien Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien Setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar pasien
Tujuan Peningkatan Mutu
Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien khususnya dari infeksi rumah sakit
Numerator (N)
Jumlah kumulatif kegiatan lima momen petugas yang diawali dengan melakukan kebersihan tangan metode enam langkah yang tepat dan benar dalam suatu periode survey (momen)
Denominator (D)
Jumlah kumulatif seluruh kegiatan lima momen petugas yang seharusnya diawali dengan melakukan kebersihan tangan metode enam langkah yang tepat dan benar dalam periode survey yang sama (momen)
Kriteria Inklusi
Semua petugas kesehatan di RS Dr.Tadjuddin Chalid Makassar
Kriteria Eksklusi
Petugas kesehatan RS Tadjuddin Chalid Makassar yang sedang menjalani cuti, dan tugas luar.
Alasan Pemilihan Indikator
Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam mencegah infeksi nosokomial. Tangan adalah 'instrumen' yang digunakan untuk menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan juga untuk keperluan pribadi seperti makan. Dikatakan bahwa cuci tangan ternyata dapat mencegah penularan infeksi. Sejak itu, ditunjang dengan penelitian, cuci tangan jadi komponen paling penting dalam pencegahan infeksi.
Tipe Indikator Formula
Struktur/Input,
Proses,
Output, ๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ)
Outcome ๐ฑ ๐๐๐% = โฆ %
Jangka Waktu Laporan Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data
Setiap 3 bulan
Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Target Sampel & Sample Size
Melakuan observasi langsung dengan purposive sampling ketika ada kegiatan yang seharusnya dilakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan lima saat.
Area Monitoring
Semua Area Klinis
Nilai Ambang / Standar (Target)
โฅ80%
1. Setiap bulan PIC Pengumpul data mengumpulkan data kepatuhan lima saat dan enam langkah dalam melakukan kebersihan tangan, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan kepada TKPRS dan ditembuskan kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. 3. Setiap tiga bulan Ketua TKPRS membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke Komite Mutu. Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab TKPRS Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Alat Audit : Kertas Kerja Monitoring
7. Insiden Pasien Jatuh Selama Perawatan Rawat Inap Di Rumah Sakit
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Area Pengukuran
Aspek Spesifik
SIKP 6/ Mengurangi Risiko Cidera Pasien Akibat Jatuh
Safety,
Access,
Appropriateness,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness,
Efficiency
Judul Indikator
Insiden Pasien Jatuh Selama Perawatan Rawat Inap Di Rumah Sakit
Definisi Operasional
Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera. Semua pasien jatuh yang dicatat baik tanpa cedera atau dengan cedera,yang dialami oleh pasien dalam satu bulan kalender.
Numerator (N)
Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga dan meningkatkan keselamatan pasien khususnya pelaksanaan pencegahan jatuh selama pasien mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit dan menurunkan mortalitas. Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien yang jatuh
Denominator (D)
Jumlah pasien dirawat pada bulan itu (orang)
Kriteria Inklusi
1. Pasien jatuh yang terjadi saat berada di rawat inap 2. Assisted falls 3. Repeat falls/jatuh berulang
Tujuan Peningkatan Mutu
Kriteria Eksklusi
Alasan Pemilihan Indikator
1. Pengunjung 2. Pegawai/Karyawan 3. Pasien rawat inap yang jatuh di unit lain (bukan rawat inap) 4. Pasien jatuh yang bukan pasien rawat inap Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Kekurangan staf, perawat yang tidak berpengalaman, serta tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien beresiko untuk jatuh dan mengalami perlukaan. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat profesional pada bangsal-bangsal tempat perawatan pasien. Di RS Dr.Tadjuddin Chalid Makassar insiden pasien jatuh masih sering terjadi, untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan. Dampak: Insiden pasien jatuh dapat berdampak terhadap trauma minor sampai mayor atau kematian. Kerugian: Kondisi ini sangat merugikan bagi pasien karena membahayakan keselamatan pasien, serta sangat berpengaruh terhadap hari rawat tambahan dan tindakan tambahan apabila terjadi insiden.
Tipe Indikator
Struktur/Input,
Proses,
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต)
Formula Jangka Waktu Laporan
Output,
๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ)
Outcome ๐ฑ ๐๐๐ = โฆ %
Setiap bulan
Frekuensi Penilaian Data
Harian,
Metodologi Pengumpulan Data
Retrospectif,
Mingguan,
Bulanan,
Concurrent,
Target Sampel & Sample Size Semua Area Rawat Inap Area Monitoring Nilai Ambang / Standar (Target)
100% (SPM 2012)
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data insiden pasien jatuh dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke Komite Mutu dan Keselamatan Pasien 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab TKPRS Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya.
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Audit:
Insiden Pasien Jatuh Ada
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 2
Catatan: SPM 2012 TARGET = 100% Angka numerator
Jumlah Pasien yang berisiko jatuh dalam 1 bulan dikurangi Jumlah insiden pasien jatuh dalam 1 bulan
Angka denominator
Jumlah Pasien yang berisiko jatuh dalam 1 bulan
KET
Tdk
7
DPJP
Ya
6
Tindak Lanjut
Tdk
5
Cedera Yg Ditimbulkan
Ya
4
No Rekam Medik
Jumlah pasien berisiko jatuh
3
Umur
Jumlah Pasien yang dirawat inap
2
Nama pasien
Tgl
1
Jika Ada, Insiden Pasien jatuh
Tdk
No
Atribut risiko jatuh dipasang lengkap
Pelaksanaan protokol pencegahan risiko jatuh
Alat Audit : Kertas Kerja Monitoring
17
E. INSIDEN/KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN NO
INDIKATOR
1
Monitoring area: Reaksi Transfusi
2
Monitoring area: Kejadian serius akibat efek samping obat
3
Monitoring area: Kesalahan pengobatan yang signifikan
4
Monitoring area: Perbedaan antara diagnosis pra-operasi dan pasca-operasi
5
Monitoring area: Pola efek samping selama sedasi moderat atau mendalam dan pemakaian anestesi
1. Kejadian reaksi transfusi pada saat kegiatan transfusi darah
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Area Pengukuran
Safety,
Appropriateness,
Access,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness, Judul Indikator
Efficiency
Kejadian reaksi transfusi pada saat kegiatan transfusi darah Reaksi transfusi akibat transfusi adalah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi akibat transfusi darah dalam bentuk : 1. Reaksi alergi 2. Infeksi akibat transfusi
Definisi Operasional
3. Hemolisis akibat golongan darah tidak sesuai 4. Gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah. Reaksi ini dinyatakan terjadi pada saat 1 jam pertama sejak pemberian darah Tujuan Peningkatan Mutu Alasan Pemilihan Indikator
Tergambarnya manajemen risiko klinis di RS Manajemen bertanggung jawab terhadap pelayanan transfusi darah di Rumah Sakit dan menyiapkan darah aman untuk pasien.
Kriteria Inklusi
Pasien yang dilakukan transfusi darah
Kriteria Eksklusi
-
Jumlah Insiden
Jumlah kegiatan transfusi darah yang mengakibatkan kejadian reaksi transfusi pada saat transfusi darah dalam satu bulan
Jangka Waktu Laporan
Setiap bulan
Frekuensi Penilaian Data
Harian,
Metodologi Pengumpulan Data
Retrospectif,
Mingguan,
Bulanan,
Concurrent,
Area Monitoring
Seluruh area perawatan pasien yang dilakukan transfusi
Nilai Ambang / Standar (Target)
0%
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data kejadian reaksi transfusi, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula. 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke KMKP.
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu PDSA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke KMKP. Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya.
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format Pencatatan
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
N o
T g l
Nama pasien
No. RM
Jenis trans fusi
Kantong ke-
Reaksi transfuse saat transfusi (ya/tidak)
1
2
3
4
5
6
7
Jika ada reaksi transfuse dilakukan pelaporanke UTD (ya/tidak)
8
Ket jenisreaksi
9
Nama Perawat
KET
2.
Insiden Serius Akibat Efek Samping Obat
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Area Pengukuran
Access,
Safety,
Appropriateness,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness, Judul Indikator
Efficiency
Insiden serius akibat efek samping obat
Merupakan kegiatan pemantauan dan pelaporan respon atau reaksi obat yang Definisi Operasional merugikan/membahayakan dan tidak dikehendaki, terjadi pada dosis lazim/normal untuk profilaksis, diagnosis, terapi atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis.
Tujuan Peningkatan Mutu
Alasan Pemilihan Indikator
1. Terwujudnya keselamatan penggunaan obat (medication keselamatan) 2. Terdatanya efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang serta terinformasikan dengan sesegera mungkin kepada dokter 3. Tersedianya data kejadian Efek Samping Obat (ESO) 4. Teridentifikasinya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya Efek Samping Obat atau mempengaruhi angka kejadian dan tingkat keparahan Efek Samping yang terjadi Pemantauan Efek Samping Obat yang terjadi hendaknya dicatat dan dilaporkan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan sebelum memberikan obat ke pasien. Pada saat teridentifikasi adanya dugaan kejadian Efek Samping Obat (ESO), maka Dokter atau Apoteker atau Perawat mencatat ESO di formulir Monitoring Efek Samping Obat Nasional berwarna kuning yang tersedia di Nurse station di masing-masing ruang perawatan. Pencatatan dilakukan selengkap mungkin sesuai dengan kolom yang ada di formulir MESO tersebut.
Kriteria Inklusi
Seluruh insiden efek samping obat
Kriteria Eksklusi
-
Jumlah Insiden
Jumlah insiden yang diakibatkan oleh respon atau reaksi obat yang merugikan/membahayakan dan tidak dikehendaki, terjadi pada dosis lazim/normal untuk profilaksis, diagnosis, terapi atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis.
Jangka Waktu Laporan
Setiap bulan
Frekuensi Penilaian Data
Harian,
Metodologi Pengumpulan Data
Retrospectif,
Mingguan,
Area Monitoring
Instalasi Rawat Inap
Nilai Ambang /
0%
Concurrent,
Bulanan,
Standar (Target) 1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data insiden serius akibat efek samping obat, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM. 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke UPM. Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi instalasi/bidang/bagian terkait.
dilakukan
oleh
Direktur
Utama
FORMAT PENCATATAN
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
N o
Tangg al / jam inside n
Nam a pasi en
No . R M
Nama obat yang menimbulk an efek samping
Jenis reaksi/ efeksam ping
Tindakla njut
Evalua si
Prof esi
Na ma
Ket
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
dengan
3.
Kesalahan Dispensing Obat Oleh Farmasi
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Area Pengukuran
Safety,
Access,
Appropriateness,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness,
Efficiency
Judul Indikator
Kesalahan Dispensing Obat Oleh Farmasi
Definisi Operasional
Kesalahan dispensing obat meliputi: salah dalam memberikan jenis obat, salah dalam memberikan dosis, salah orang, dan salah jumlah. Apabila terjadi, insiden ini harus teridentifikasi sebelum obat diberikan kepada pasien (saat distribusi ke ruangan pasien) untuk menghindari cedera kepada pasien.
Tujuan Peningkatan Mutu
Alasan Pemilihan Indikator
Tergambarnya Insiden KPRS Nyaris Cedera Kesalahan Dispensing Obat oleh Farmasi, sehingga tidak menimbulkan cidera kepada pasien yang harus teridentifikasi sebelum obat diberikan kepada pasien. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan kebijakan Instalasi Farmasi RS/Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya tentang Keselamatan Pasien yang meliputi kejadian yang tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi, pasien dan keluarga jika terjadi insiden.
Kriteria Inklusi
Seluruh obat yang diorder dalam KIO setiap pasien
Kriteria Eksklusi
Resep obat yang ditunda
Jumlah Insiden
Jumlah Kesalahan Dispensing Obat oleh Farmasi dalam satu bulan
Jangka Waktu Laporan
Setiap bulan
Frekuensi Penilaian Data
Harian,
Metodologi Pengumpulan Data
Retrospectif,
Mingguan,
Area Monitoring
Instalasi Rawat Inap
Nilai Ambang / Standar (Target)
0%
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Bulanan,
Concurrent,
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data kesalahan dispensing obat, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula. 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM. 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat laporan triwulan
dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUSPDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi instalasi/bidang/bagian terkait.
dilakukan
oleh
Direktur
Utama
dengan
FORMAT PENCATATAN
No
Tanggal
Nama pasien
No. RM
1
2
3
4
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
Jumlah seluruh obat yang disorder dalam Daftar Permintaan Obat Pasien Rawat Inap 5
Jumlah obat yang distribusinya sesuai order
Jumlah obat yang tidak sesuai order
Nama obat yang tidak sesuai order
Nama DPJP
Ket
6
7
8
9
10
4. Ketidaksesuaian Diagnosa Medik Pre Dan Post Operasi
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Area Pengukuran
Safety,
Access,
Appropriateness,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness,
Efficiency
Judul Indikator
Ketidaksesuaian Diagnosa Medik Pre Dan Post Operasi
Definisi Operasional
Ketidaksesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi adalah ketidakselarasan antara diagnosa yang ditegakkan sebelum dan setelah tindakan operasi yang diukur dengan jumlah pasien. Ketidaksesuaian ini tidak termasuk diagnose banding, dengan memfokuskan pada pasien operasi dan tidak menggunakan pasien dengan tindakan operasi yang bertujuan untuk diagnostik.
Tujuan Peningkatan Mutu
Mengetahui ketepatan penegakan diagnosa pre operasi oleh dokter ahli bedah dengan harapan menghindari kesalahan diagnosis
Alasan Pemilihan Indikator
Ketidakselarasan diagnosa sebelum dan setelah tindakan operasi mengindikasikan kesalahan diagnosis dan kesalahan prosedur operasi.
Kriteria Inklusi
Seluruh pasien dengan tindakan operasi โข Pasien dengan tindakan operasi yang bertujuan untuk diagnostik
Kriteria Eksklusi
โข Pasien batal atau tunda tindakan operasi โข Pasien dengan tindakan operasi emergency
Jumlah Insiden
Jumlah pasien dengan tindakan operasi yang diagnosa pre op tidak sesuai dengan diagnosa post op dalam satu bulan
Jangka Waktu Laporan
Setiap bulan
Frekuensi Penilaian Data
Harian,
Metodologi Pengumpulan Data
Retrospectif,
Mingguan,
Bulanan,
Concurrent,
Area Monitoring
OK IRD, Instalasi Bedah Sentral IBS, OK WA
Nilai Ambang / Standar (Target)
0%
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data ketidaksesuaian diagnose medik pre dan post operasi, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula. 2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis
sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM. 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi instalasi/bidang/bagian terkait.
dilakukan
oleh
Direktur
Utama
Format pencatatan Tgl
NAMA PASIEN
NO. RM
DIAGNOSA
DIAGNOSA
PRE-OP
POST-OP
2
3
4
5
Nama Alat Audit: Lampirkan Alat Audit:
1
Jumlah insiden ketidaksesuaian diagnose medik Pre dan Post Operasi 6
dengan
5. Kejadian De-saturasi O2 Pada Saat Durante Anesthesi Pasien Dengan General Anasthesi
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
Area Pengukuran
Safety,
Access,
Appropriateness,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness,
Efficiency
Judul Indikator
Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante anesthesi pasien dengan general anasthesi
Definisi Operasional
Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan General Anasthesi adalah kejadian penurunan nilai saturasi O2 sampai dibawah nilai normal (<90%) selama waktu antara intubasi dan ekstubasi pada pasien General Anasthesi.
Tujuan Peningkatan Mutu Alasan Pemilihan Indikator
Mengetahui kemampuan dokter anesthesi dalam melaksanakan prosedur pemantauan pasien General Anesthesi selama durante Anesthesi, untuk menghindari insiden keselamatan pasien dalam hal anethesi. Mencegah terjadinya hipoksia jaringan saat perioperative. Kemampuan dokter anasthesi untuk memantau saturasi oksigen sangan diperlukan untuk memastikan jalannya operasi aman bagi pasien.
Kriteria Inklusi
Seluruh pasien operasi dengan general anasthesi
Kriteria Eksklusi
Pasien yang telah mengalami de-saturasi O2 sejak pra-operasi
Jumlah Insiden
Jumlah kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan General Anasthesi dalam satu bulan.
Jangka Waktu Laporan
Setiap bulan
Frekuensi Penilaian Data
Harian,
Metodologi Pengumpulan Data
Retrospectif,
Mingguan,
Bulanan,
Concurrent,
Area Monitoring
Instalasi Bedah Sentral IBS, OK IRD, OK WA
Nilai Ambang / Standar (Target)
0% 1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante anesthesi pasien dengan general anasthesi, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM. 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang
dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUSPDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke UPM.
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi Ke Staff
Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan
Nama Alat Audit:
N O
TG L
NAMA PASIE N
NO. RM
TINDAKAN OPERASI
NAMA DPJP ANAS TESI
1
2
3
4
5
6
JAM PASIEN DIINTUBASI (PK. __.__ WITA)
KEJADIAN DESATURASI 02 (YA/TIDAK)
JAM PASIEN DIEKSTUBASI
8
9
KET (PK. __.__ WITA)
Lampirkan Alat Audit: 7
10
F. JCI INTERNATIONAL LIBRARY OF MEASURE (JLOM)
NO
INDIKATOR
1
Pasien dengan stroke Iskemik yang diresepkan antitrombotik terapi saat dipulangkan
2
Pasien stroke iskemik yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi secara teratur
3
Pemberianbkonseling rokok pada pasien dewasa dengan pneumonia
4
Angka kejadian dekubitus gradeII atau lebih akibat perawatan di rumah sakit
5
Pemberian ASI esklusif selama masa rawat inap
1. Pasien dengan stroke Iskemik yang diresepkan antitrombotik terapi saat dipulangkan
Area Pengukuran
Aspek Spesifik
KLINIS,
INSIDEN,
KESELAMATAN,
MANAJERIAL ,
PPI,
JCI LIBRARY OF MEASURES
JCI Library of Measure I-STK โ 2 Patients with ischemic stroke prescribed antithrombotic therapy at discharge
Safety,
Access,
Appropriateness,
Acceptability,
Dimensi Mutu
Effectiveness, Judul Indikator
Definisi Operasional
Efficiency
Pasien Stroke Iskemik Diresepkan Antitrombotik Terapi Saat Dipulangkan Pasien dengan stroke iskemik diresepkan terapi antitrombotik pada saat dipulangkan, yang dimaksud adalah hasil ukur review rekam medis bahwa setiap pasien stroke iskemik pada saat pulang dalam keadaan hidup harus tercatat diresepkan terapi antitrombotik. Data ini dimungkinkan untuk mencari dengan melihat resume medis pemulangan pasien. 1. Menurunkan angka kematian akibat stroke
Tujuan Peningkatan Mutu
2. Menurunkan hospitalisasi berulang, dalam jangka waktu 30 hari 3. Meningkatkan pelayanan berdasarkan evidence based care 4. Peningkatan mutu dapat ditandai dengan pelayanan peresepan antitrombotik terapi saat dipulangkan, yang diberikan kepada pasien stroke
Numerator (N)
Jumlah pasien stroke iskemik diresepkan antitrombotik terapi saat dipulangkan
Denominator (D)
Jumlah Pasien Stroke Iskemik yang berumur โฅ 18 tahun
Kriteria Inklusi
Pasien Stroke Iskemik yang berumur โฅ 18 tahun
Kriteria Eksklusi
Alasan Pemilihan Indikator
1. 2. 3. 4. 5.
Pasien stroke hemoragik Pasien stroke iskemik yang berumur kurang dari 18 tahun Pasien stroke iskemik yang pulang paksa Pasien stroke iskemik yang meninggal Pasien stroke iskemik yang dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya 6. Pasien yang terdokumentasi alasannya, sehingga tidak diresepkan antitrombotik terapi pada saat pemulangan 7. Pasien stroke iskemik yang dijadwalkan Elective Carotid Intervention Efektifitas agen antitrombotik dalam menurunkan angka kematian stroke, angka morbiditas akibat stroke dan tingkat kekambuhan stroke, telah banyak dipelajari pada berbagai uji klinik. Saat penggunaan agen antitrombotik ini, pasien stroke iskemik akut dan serangan stroke transien akan berlanjut menjadi subjek
penelitian, dimana bukti mendasar yang tersedia dari studi tersebut. Hasil penelitian tersebut merekomendasikan bahwa terapi antitrombotik harus diresepkan saat pemulangan pasien stroke iskemik untuk mengurangi angka kematian dan morbiditas. Tipe Indikator
Struktur/Input,
Frekuensi Penilaian Data Metodologi Pengumpulan Data
Output,
Outcome
๐๐ฎ๐ฆ๐๐ซ๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ต) ๐ฑ ๐๐๐% = โฆ % ๐๐๐ง๐จ๐ฆ๐ข๐ง๐๐ญ๐จ๐ซ (๐ซ)
Formula Jangka Waktu Laporan
Proses,
Setiap bulan
Harian,
Mingguan,
Retrospectif,
Bulanan,
Concurrent,
Target Sampel & Sample Size
Rekam Medis Pasien stroke
Area Monitoring
Instalasi Gawat Darurat, Unit Pelayanan Intensif dan Unit Medikal/ Surgikal (Rawai Inap)
Nilai Ambang / Standar (Target)
100 %
Total sampling dengan tehnik Purposive sampling
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data rekam medis pasien stroke dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator, denominator, pencapaian sesuai formula.
Jelaskan Pengumpulan Data Dan Analisanya
Jelaskan Bagaiman Data Akan Diseminasi
2. Setiap bulan PIC mengkalkulasi jumlah numerator, denominator dan pencapaian indikator sesuai formula dan dibandingkan dengan target serta dianalisis sederhana, dilaporkan keatasan langsung dan ditembuskan ke UPM. 3. Setiap tiga bulan Ketua Pelaksana Program Mutu membuat laporan triwulan dengan merekapitulasi hasil capaian bulanan disajikan dalam grafik kontrol yang dibandingkan dengan target, lengkap dengan interpretasi dan analisis dari bulan ke bulan, bandingkan dengan praktek klinik terbaik, standar nasional dan rumah sakit lain bila ada serta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu FOCUS-PDCA bila target tidak tercapai. Laporannya dilaporkan ke atasan langsung dan ditembuskan ke UPM. Tingkat Instalasi: Penanggung Jawab Program Mutu Mendiseminasikan hasil pencapaian mutu keseluruh staf di wilayah kerjanya. Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan
Ke Staff
instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan
DIAGNOSA
5
6
Lampirkan Alat Audit:
7
8
9
10
1 2 3
dst
Catatan Angka Numerator
Jumlah โyaโ pada kolom 7 diberikan tanda centang (โ)
Angka Denominator
Jumlah sampel pasien stroke per bulan, pada kolom 4
NAMA PESERTA DIDIK
NO. RM
4
NAMA DPJP
NAMA PASIEN
3
KET
SMF/PS
TGL KRS
2
PPA
TIDAK
TGL MRS
1
Nama Alat Audit:
Diresepkan terapi antitrombotik saat dipulangkan
YA
NO
DOKUMENTASI
11
12
2. Pasien stroke iskemik yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi secara teratur
3. Pemberianbkonseling rokok pada pasien dewasa dengan pneumonia
4. Angka kejadian dekubitus gradeII atau lebih akibat perawatan di rumah sakit
5. Pemberian ASI esklusif selama masa rawat inap
G. PEMANTAUAN CLINICAL PATHWAY