Pengertian Termin Menurut Para Ahli Pengertian
Termin
Menurut
Para
Ahli -
Berikut
definisi
teori
istilah
dari termin menurut beberapa buku terbaru untuk referensi landasan teori dalam penulisan karya ilmiah, skripsi, tesis, laporan dan apabila menggunakan kutipan teori dibawah ini jangan lupa untuk mencantumkan sumber asli pengertian dari termin: Buku : Panduan Lengkap Membangun Rumah Pengarang : Gatut Susanta Penerbit : Penebar Swadata Wisma Hijau, Jl. Raya Bogor Km.30 Mekarsari Cimanggis Depok 16952 Tahun Terbit : 2007 Halaman : 247 Termin adalah cara pembayaran dalam dokumen perjanjian yang dikaitkan dengan prestasi kemajuan pekerjaan atau sering disebut dengan bobot presentasi. Misalnya pembayaran termin dilakukan pada setiap pencapaian bobot pekerjaan dengan besarnya 25%, 25%, 25%, 20% dan terakhir 5%. Pembayaran sebanyak 5% dilakukan setelah masa pemeliharaan selesai. 1.1
Latar Belakang Jasa konstruksi merupakan salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang mempunyai peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Oleh karena itu, penyelenggaraan jasa konstruksi perlu diatur lebih lanjut untuk mewujudkan tertib pengikatan dan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Peraturan mengenai jasa konstruksi diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (“UU No. 18/1999”), Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (“PP No. 29/2000”) dan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan atas PP No. 29/2000 (“PP No. 59/2010”). Dalam suatu pekerjaan konstruksi, dikenal 2 (dua) pihak, yaitu pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa. Pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa ini terikat dalam suatu hubungan kerja jasa konstruksi, dimana hubungan kerja tersebut diatur dan dituangkan dalam suatu kontrak kerja konstruksi. Banyaknya jenis dan standar kontrak yang berkembang dalam industri konstruksi memberikan beberapa alternatif pada pihak pemilik untuk memilih jenis dan standar kontrak yang akan digunakan. Beberapa jenis dan standar kontrak yang berkembang diantaranya adalah Federation Internationale des Ingenieurs Counseils (FIDIC), Joint ContractTribunal (JCT), Institution of Civil
Engineers (I.C.E), General Condition of Goverment Contract for Building andCivil Engineering Works (GC/Works), dan lain-lain. Secara substansial, kontrak konstruksi memiliki bentuk yang berbeda dari bentuk kontrak komersial lainnya, hal ini dikarenakan komoditas yang dihasilkan bukan merupakan produk standar, namun berupa struktur yang memiliki sifat yang unik dengan batasan mutu, waktu, dan biaya. Dalam kenyataannya, kontrak konstruksi terdiri dari beberapa dokumen yang berbeda dalam tiap proyek. 1.2
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah : 1. Apa sajakah aspek-aspek yang di bahas dalam bentuk-bentuk Kontrak Konstruksi? 2. Bagaimanakah bentuk - bentuk Kontrak Konstruksi Berdasarkan PP No. 29/2000 ? 1.3
Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Diharapkan mahasiswa/mahasiswi dapat memahami aspek-aspek yang di bahas dalam bentuk-bentuk Kontrak Konstruksi. 2. Diharapkan mahasiswa/mahasiswi dapat memahami apa saja bentuk-bentuk Kontrak Konstruksi Berdasarkan PP No. 29/2000. 1.4
Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini adalah : 1. Mahasiswa/mahasiswi dapat memahami aspek-aspek yang di bahas dalam bentuk-bentuk Kontrak Konstruksi. 2. Mahasiswa/mahasiswi dapat memahami bentuk-bentuk Kontrak Konstruksi Berdasarkan PP No. 29/2000.