Pengembangan Kawasan Wisata Religi

  • Uploaded by: Shasha
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengembangan Kawasan Wisata Religi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,611
  • Pages: 3
1

Pengembangan Kawasan Wisata Religi kompleks Makam Syaihona Moh.Kholil Bangkalan Anas Ilman I.P, dan Heru Purwadio Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Tehnik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected]

Abstrak— Kawasan makam Syaikhona Kholil adalah salah satu potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Bangkalan yang berada di bagian Utara Kota Bangkalan,Banyak keunggulan yang dimiliki kawasan makam Syaikhona Kholil yang dapat dikembangkan untuk menjadi wisata religi ziarah. Hingga saat ini belum ada manfaat yang secara langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar. Tujuan penelitian adalah merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata religi makam Syaikhona Kholil. Sasaran yang pertama adalah menganalisa faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata religi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan expert judgement. Tahap kedua adalah merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata religi makam syaikhona Kholil dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan expert judgement. Pengembangan kawaasan wisata religi makam Syaikhona Kholil dipengaruhi oleh faktor pemasaran wisata, infrastruktur, sarana wisata, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan karakter dan budaya masyarakat. Arahan Pengembangan disusun berdasarkan faktor-faktor tersebut, Arahan mengenai pemasaran wisata adalah metode pemasaran yang harus lebih memanfaatkan media-media modern saat ini seperti web, social media dan radio, Arahan mengenai infrastruktur adalah perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi untuk mendukung kegiatan pariwisata, Arahan mengenai sarana wisata adalah pembangunan fasilitas penginapan, warung, dan pertokoan oleh-oleh, pembangunan fasilitas parkir yang nyaman dan dapat menampung seluruh kendaraan, Arahan untuk peningkatan SDM adalah Pembentukan badan pengelolaan pariwisata ziarah makam Syaihona Kholil dan Arahan mengenai karakter dan budaya masyarakat adalah pelibatan masyarakat dalam perencanaan pengembangan pariwisata. Kata kunci : pengembangan, wisata religi. I. PENDAHULUAN Kabupaten Bangkalan secara geografis memiliki potensi pengembangan pariwisata yang cukup baik. Salah satu potensi pariwisata di Kecamatan Bangkalan saat ini adalah

wisata religi makam Syaikhona Kholil. Obyek wisata ini menjadi tujuan oleh wisatawan baik lokal maupun asing. Keberadaan wisata ini menjadi motor penarik wisatawan. Obyek wisata religi ini sejauh pengamatan saat ini telah meberikan kontribusi terhadap masyarakat disekitarnya, namun belum dapat memberikan pengaruh yang begitu signifikan terhadap peningkatan perekonomian setempat. Permasalahan yang dinilai menghambat pengembangan wisata religi makam Syaihona Kholil berdasarkan pengamatan di lapangan adalah adalah kualitas

infrastruktur yang belum memadai untuk memberikan pelayanan prima bagi pengunjung. Permasalahan lainnya adalah kurangnya promosi sehingga cakupan market wisatawannya masih terbatas oleh wisatawan-wisatawan yang cenderung tetap dan bersifat lokal. Permasalahan selanjutnya adalah pola manajemen yang belum profesional baik dari segi SDM, keuangan serta perangkat-perangkat pendukung lainnya, sehingga meredam kecenderungan pariwisata ini untuk maju dan berkembang (Ra widi,pengelola makam syakhona Kholil,2013). Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara dengan pengelola makam, dimana struktur organisasi pengelola masih belum ada, dan pembagian tugas yang ada saat ini masih menggunakan sistem gotong royong, sehingga setiap tugas dapat dilaksanakan oleh beberapa orang yang berbeda. Penelitian ini dianggap penting karena kebutuhan akan arahan pengembangan yang tepat terhadap kawasan wisata religi Kota Bangkalan merupakan solusi atas permasalahan kemiskinan dan rendahnya kualitas lingkungan di kawasan tersebut. Sehingga diharapkan dengan adanya arahan pengembangan wisata yang tepat, maka memberikan dampak yang cukup signifikan kepada masayarakat setempat dan masyarakat Kota Bangkalan secara umum. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menyusun studi terkait arahan pengembangan kawasan wisata religi Kota Bangkalan, yang mana studi ini nantinya dapat menjadi masukan kepada pemerintah untuk segera membangun dan

2

meningkatkan pelayanannya sehingga dampak positif kepada masyarakat.

memberikan

II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan model penelitian studi kasus. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata religi. A. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang diterapkan adalah pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. 1. Pengumpulan Data Responden untuk pengumpulan data primer dalam penelitian ini adalah stakeholder-stakeholder utama yang memiliki kepentingan serta pengaruh dalam pengebangan kawasan wisata religi makam Syaihona kholil. Penentuan responden ini berdasarkan tingkat pengaruh dan kepentingannya terhadap pengembangan kawasan wisata religi di daerah tersebut. Selanjutnya akan diperoleh stakeholder utama yang berpengaruh dan mempunyai kepentingan dalam bidang ini, kemudian dapat melakukan analisis ke tahap selanjutnya dengan melakukan wawancara. Analisis stakeholder ini bertujuan untuk mendapatkan responden yang akan diteliti dalam mengidentifikasi faktorfaktor yang akan digunakan untuk memperoleh pihak mana saja yang terlibat, berpengaruh, dan berkepentingan dalam pengembangan kawasan wisata religi makam Syaihona Kholil Bangkalan. Stakeholders yang terlibat dalam penelitian ini adalah Bappeda kabupaten bangkalan, Dinas P.U Cipta karya, Akademisi, Dinas Pariwisata dan pengelola wisata religi makam Syaihona Kholil. Stakeholders untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan wisata religi menggunakan analisis expert judgement. B. Teknik Analisis Penelitian ini menggunakan dua tahap anailisa. Analisa tahap pertama dilakukan untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata religi menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan Expert Judgement. Analisa deskriftif kualitatif dilakukan untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata religi dengan membandingkan kondisi eksisting di lapangan dengan teori pada tinjauan pustaka. Faktor –faktor yang didapat dari analisa deskriptif kualitatif kemudian divalidasi dengan meminta pendapat para pakar melalui analisa expert judgement. Analisa tahap kedua dilakukan untuk mendapatkan arahan Pengembangan kawasan wisata menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan expert judgement. Hasil dari analisa tahap kedua adalah arahan pengembangan kawasan wisata ditinjau dari setiap faktor yang didapatkan pada analisa tahap pertama.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata religi makam Syaihona Kholil Bangkalan. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pengembangan kawasan wisata religi makam Syaihona Kholil Bangkalan menggunakan analisa deskriptif kualitatif dengan cara membandingkan antara teori dan literatur dengan kondisi existing di wilayah penelitian. Hasil analisa deskriptif faktor-faktor adalah : 1.Pemasaran wisata, 2. Infrastruktur, 3. Sarana wisata, 4.Peningkatan sumber daya manusia (SDM), 5. Karakter dan budaya masyarakat. B. Hasil analisa deskriptif divalidasi dengan menggunakan analisa expert judgement. Dari hasil analisa expert judgement didapat faktor-faktor yang memepengaruhi pengembangan kawasan wisata religi makam Syaihona Kholil Bangkalan adalah : 1.Pemasaran wisata 2. Infrastruktur 3. Sarana wisata 4.Peningkatan sumber daya manusia (SDM) 5. Karakter dan budaya masyarakat. C. Analisis Perumusan Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Religi kompleks Makam Syaihona Kholil Bangkalan. Perumusan arahan yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata religi makam Syaihona Kholil Bangkalan dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan membandingkan kondisi empiris di lapangan dengan teori dan literatur pendukung. Hasilnya adalah : 1. Perlunya kegiatan rutin sebagai sarana memperkenalkan pariwisata. 2. Petode pemasaran yang harus lebih memanfaatkan media-media modern saat ini seperti web, social media dan radio. 3. Perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi untuk mendukung kegiatan pariwisata 4. Himbauan secara berkala kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan. 5. Perencanaan kawasan komersial di sekitar makam Syaihona Kholil. 6. Pembangunan fasilitas penginapan, warung, dan pertokoan oleh-oleh. 7. Pembangunan fasilitas parker yang nyaman dan dapat menampung seluruh kendaraan wisatawan atau pengunjung. 8. Penyediaan lahan-lahan dan ijin pemanfaatan lahan dari di koridor komersial yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha rumah makan dan penginapan.

3 9. Pemberian insentif kepada pemodal untuk mengembangkan usaha di kawasan pariwisata 10. Mendorong masyarakat setempat untuk dapat berkarya dan mengembangkan UMKM yang dapat dijual di kawasan pariwisata 11. Bekerjasama dengan perbankan untuk mendukung program UMKM 12. Pembentukan badan pengelolaan pariwisata zaiarah makam Syaihona Kholil 13. Rekruitmen sumber daya manusia yang memadai 14. Perlibatan masyarakat dalam perencanaan pengembangan pariwisata 15. Peningkatan fasilitas umum melalui CSR dari komersial dalam kawasan 16. Pembentukan manajemen pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat setempat

10. Pembentukan badan pengelolaan pariwisata ziarah makam Syaihona Kholil 11. Perlibatan masyarakat dalam perencanaan pengembangan pariwisata 12. Pembentukan manajemen pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat setempat.

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan banyakbterima kasih kepada Bapak Ir. Heru Purwadio, MSP., yang telah bersedia memberikan bimbingan dan banyak membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Terima kasih pula kepada pihakpihak dan instansi terkait yang memberikan bantuan kemudahan dalam memperoleh data-data dalam penelitian serta kepada kedua orang tua, saudara-saudara, juga temanteman yang selalu memotivasi dan banyak membantu dalam penyelesaian penelitian ini.

VI . KESIMPULAN Proses dan tahapan analisa dalam penelitian dimulai dengan merumuskan faktor pengembangan pariwisata dari beberapa referensi yang dinilai cukup mewakili. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan kompleks makam Syaikhona Kholil adalah : 1. Pemasaran wisata 2. Infrastruktur 3. Sarana wisata 4. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) 5. Karakter dan BudayaMasyarakat Berdasarkan hasil analis expert judgement diperoleh arahan pengembangan pariwisata makam Syaihona Kholil Kabupaten Bangkalan. Adapun arahan pengembangan pariwisata tersebut diantaranya : 1. Perlunya kegiatan rutin sebagai sarana memperkenal kan pariwisata 2. Metode pemasaran yang harus lebih memanfaatkan media-media modern saat ini seperti web, Social media dan radio 3. Perencanaan dan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi untuk mendukung kegiatan pariwisata 4. Himbauan secara berkala kepada masyaraka t untuk tetap menjaga lingkungan 5. Perencanaan kawasan komersial di sekitar makam Syaihona kholil 6. Pembangunan fasilitas penginapan, warung, dan pertokoan oleh-oleh. 7. Pembangunan fasilitas parkir yang nyaman dan dapat menampung seluruh kendaraan wisatawan 8. Penyediaan lahan-lahan dan ijin pemanfaatan lahan dari koridor komersial yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha rumah makan dan penginapan. 9. Mendorong masyarakat setempat ntuk dapat berkarya dan mengembangkan yang dapat dijual di kawasan pariwisata

DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4]

[5]

[6]

[7]

[8]

[9] [10] [11]

Pitana, IG & Diarta, IKS 2009, Pengantar Ilmu Pariwisata, penerbit Andi, Yogyakarta. Yoeti, O, 2010, Dasar-dasar Pengertian Hospitaliti dan Pariwisata, PT Alumni Bandung, Bandung. Yoeti, O, 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa, Bandung. Situmorang, SH 2008, Destination Brand: Membangun Keunggulan Bersaing Daerah, WAHANA HIJAU Jurnal Perencanaan & Pengembangan Wilayah, Vol.4, No.2, Edisi Desember, Medan. Setyorini,2011,Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Hotel Mahkota Di Pangkalan Bun, Socioscientia, Pangkalan Bun. Hanafi, FR 2011, Penentuan Prioritas Pembangunan Pariwisata Di Pulau Lombok Dengan Menggunakan Metode Location Quotient (Lq) Dan Analytic Network Process (Anp), FTI ITS, Surabaya. Gurfenita, W 2010, Manajemen Strategi Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Dalam Pengembangan Wisata Di Kabupaten Karimun, Universitas Brawijaya, Malang. Zain,2010Pengembangan Potensi Wisata Alam Kabupaten Tulungagung dengan Sstem Informasi Geografis, FTSP ITS, Surabaya. Soetomo, A1989.Pendidikan Kepariwisataan. Aneka, Jakarta. Spillane, J 1989. EkonomiPariwisata, Kanisius, Bandung. Wiwoho, B., Pudjawati, R., danHimawati, Y., 1992.Pariwisata Citra dan Pemanfaatnnya,PT. Bina Rena Pariwara, Jakarta.

Related Documents


More Documents from ""