PENGAMBILAN SPECIMEN No. Dokumen
Standar Prosedur Operasional Pengertian
No. Revisi
Tanggal terbit 02 Januari 2014
Halaman 1/8
Ditetapkan Direktur,
dr. I Wayan Rinartha, M.M Pengambilan Specimen adalah tata cara untuk pengambilan dan penampungan bahan cair atau padat dari tubuh pasien untuk dipakai sebagai bahan/ spesimen pemeriksaan.
Tujuan
Untuk
dapat
mengambil
dan
menampung
spesimen
pemeriksaan dari tubuh pasien dengan jumlah dan jenis yang sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Kebijakan
Meningkatkan mutu pelayanan di Laboratorium Rumah Sakit Bangli Medika Canti dengan cara melakukan pengambilan spesimen yang tepat dan benar sehingga menghasilkan hasil pemeriksaan yang representatif. Sk direktur no...
Prosedur
1. Untuk semua permintaan pemeriksaan laboratorium, petugas
laboratorium
wajib
menanyakan
dan
memastikan apakah persyaratan yang diperlukan untuk dapat melakukan pemeriksaan laboratorium sudah dilaksanakan oleh pasien. 2. Peralatan Sampling harus diperiksa kelengkapannya. 3. Sebelum melakukan pengambilan sampel, petugas laboratorium terlebih dahulu mengucapkan salam dengan 5 S (Senyum, salam, Sapa, Sopan, Santun) dan menanyakan identitas pasien dengan menggunakan pertanyaan terbuka (Nama Bapak/Ibu siapa, tanggal
PENGAMBILAN SPECIMEN No. Dokumen
Prosedur
Halaman 2/8
No. Revisi
Lahirnya kapan? serta mencocokkan dengan identitas pasien
yang
tertulis
di
formulir
permintaan
laboratorium. 4. Setiap pengambilan sampel, petugas menggunakan jas lab, Handscoon dan masker. A. Prosedur Pengambilan specimen Darah Vena 1. Alat-alat yang dibutuhkan (spuit 3 cc, torniquet, kapas alkohol, hand scoon, masker, plaster, dll)
untuk
melakukan pengambilan darah disiapkan 2. Pasien yang datang diterima dengan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan diidentifikasi sesuai dengan
Formulir
Permintaan
Pemeriksaan
Laboratorium. 3. Pasien dipersilahkan duduk, lengan pasien diluruskan (posisi siku tidak bengkok) 4. Tangan pasien dikepalkan 5. Torniquet dipasang 5-7 cm diatas bagian yang akan dilakukan penusukan/pengambilan darah. 6. Vena pasien dicari dengan meraba dan merasakan pada daerah yang akan dilakukan penusukan/pengambilan darah. 7. Setelah vena ditemukan, daerah tersebut dibersihkan dengan kapas alkohol 70% kemudian dibiarkan kering untuk mencegah hemolisis. Jangan dipegang lagi
bagian yang sudah dibersihkan tadi.
PENGAMBILAN SPECIMEN
No. Dokumen
Prosedur
No. Revisi
Halaman 3/8
8. Tusuk vena dengan lubang jarum menghadap keatas, kemiringan jarum dengan kulit 15 derajat. Jangan disedot berulang-ulang. 9. Setelah volume darah dianggap cukup, lepaskan torniquet dan pasien disuruh untuk membuka kepalan tangannya (Jangan menarik jarum sebelum torniquet dibuka). 10. Lepaskan jarum (tarik) dari kulit, letakkan kapas alkohol 70% diatas kulit selama 2 menit untuk menekan bagian yang ditusuk. 11. Setelah Darah berhenti keluar, plester tempat yang ditusuk selama 15 menit. 12. Darah yang ada dalam spuit kemudian dimasukkan kedalam tabung sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta oleh pasien.
B. Prosedur Pengambilan specimen Darah Kapiler Dalam pengambilan darah kapiler beberapa langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Pilih kulit yang tidak menunjukkan tanda-tanda radang, trauma, pucat atau bengkak. 2. Desinfeksi kulit dengan alkohol 70%. 3. Pegang bagian yang akan ditusuk agar tidak bergerak
dan rasa nyeri berkurang.
PENGAMBILAN SPECIMEN No. Dokumen
Prosedur
No. Revisi
Halaman 4/8
4. Tusuk cepat dengan lanset steril 5. Tusukan tegak lurus dengan garis-garis sidik jari kulit. 6. Tusukan harus cukup dalam agar diperoleh darah yang cukup. 7. Tetes darah pertama dibuang, darah berikutnya ditampung.
C. Prosedur Pengambilan specimen urin: 1. Alat / wadah penampungan urin disiapkan. Wadah yang digunakan harus kering dan bersih. 2. Formulir pemeriksaan laboratorium diterima oleh petugas sampling. 3. Pasien diberi penampung untuk pemeriksaan yang diinginkan, dan pasien diberikan penjelasan cara pengambilan sampel urine. Buang Urin pertama, kemudian tampung urine aliran tengah. Urin aliran akhir dibuang. 4. Urin yang ditampung minimal 10 mL. 5. Untuk
pengambilan
urine
dengan
diperlakukan perlakuan khusus dengan cara
katerisasi
PENGAMBILAN SPECIMEN No. Dokumen
Prosedur
No. Revisi
Halaman 5/8
a. Indwelling catheter : bersihkan dinding kateter pada tempat sambungan dengan tabung, tusuk dengan jarum injeksi 21 G, isap urine masuk ke dalam semprot. Pada waktu pengambilan urine kateter tidak perlu dilepas pada tempat penampungnya. b. Pada pengambilan dengan supra pubic aspiration gunakan semprot dan jarum injeksi steril. Dan perlu dilakukan oleh seorang yang ahli. Prosedurnya yaitu, Area kulit diatas sympisis pubis dibersihkan dengan Iodium dan alkohol. Kemudian tusuk area tersebut sampai mengenai dan masuk kandung seni. Isap urine masuk ke dalam semprot. 6. Urine diambil sebelum pasien mendapat terapi obatobatan. 7. Setelah petugas diberi bahan / sampel dari pasien, petugas sampling memberi label/identitas pasien pada wadah yang berisi bahan yang sesuai dengan data yang ada pada formulir permintaan pemeriksaan laboratorium. 8.
Bahan urin kemudian dibawa ke Laboratorium oleh petugas laboratorium. Urin harus diperiksa maksimal 1 jam setelah berkemih. Tidak boleh digunakan bahan urin yang penampungannya lebih dari 1 jam karena
akan berpengaruh pada hasil pemeriksaan.
PENGAMBILAN SPECIMEN No. Dokumen
Prosedur
No. Revisi
Halaman 6/8
D. Prosedur Pengambilan specimen faeces: 1. Petugas sampling menerima formulir permintaan laboratorium 2. Pasien diberi penjelasan cara pengambilan sampel feses. Pasien diberi botol penampung. 3. Feses segar sebanyak kurang lebih 10 gram atau 1 sendok teh, taruh dalam wadah bersih yang telah diberi oleh petugas laboratorium. Jangan tercampur dengan urine atau air kloset. 4. Pasien dianjurkan buang air besar di dalam pispot. 5. Bahan harus segera dikirim ke laboratorium untuk dalam waktu 2-3 jam untuk dilakukan pemeriksaan . 6. Bila tidak memungkinkan bahan harus segera dikirim ke laboratorium Masukkan ke dalam medium transport ( Amies atau Corry Blair ). Medium dapat diambil di laboratorium. Masukkan ke dalam pendingin / kulkas
PENGAMBILAN SPECIMEN No. Dokumen
Prosedur
No. Revisi
E. Prosedur Pengambilan
Halaman 7/8
specimen Dahak/
Sputum: 1. Pasien diminta untuk berkumur terlebih dahulu. Jika pasien menggunakan gigi palsu, lepaskan dan berkumur dengan air. 2. Penampungan
sputum
dilakukan
di
ruang
terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Petugas memberi petunjuk kepada pasien: a. Tarik nafas dalam- dalam 2-3 kali. b. Batukkan
dengan
sekuat-kuatnya
sampai
merasa dahak keluar dari dalam dada bukan tenggorokan. c. Letakkan pot / wadah yang sudah dibuka , dahak yang keluar ditampung dalam pot tersebut. (pot yang digunakan bermulit lebar) d. Tutup pot dengan kuat. 3. Spesimen yang telah tertampung diambil oleh petugas laboratorium dan diberi identitas sesuai dengan data yang ada di formulir permintaan laboratorium. Spesimen di bawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
PENGAMBILAN SPECIMEN No. Dokumen
Prosedur
4. Sebaiknya
No. Revisi
sputum
diambil
Halaman 8/8
sebelum
terapi
diberikan. 5. Bagi pasien yang sulit mengeluarkan dahak dapat diatasi dengan cara: a. Gelitik
bagian
anak
lidah/batang
tenggorokan dengan lidi kapas. b. Pasien minum teh hangat/ teh manis c. Pasien
jalan-jalan
berjemur
dibawah
matahari dengan posisi tidur telungkup. 6. Bila tidak ada dahak yang keluar maka: a. Pot dahak yang telah dipakai dibuang ke tempat sampah medis b. Tulis tidak ada spesimen pada Form Permintaan Lab 7. Sarankan agar penderita selalu menutup mulut dengan sapu tangan setiap kali batuk. Sarankan agar jangan membuang dahak di sembarang tempat. Unit Terkait
-
Instalasi Laboratorium
-
Instalasi IGD
-
Instalasi Rawat Jalan
-
Instalasi Rawat Inap