Penemuan-suspek-tb-paru.docx

  • Uploaded by: Emanuel Hendrik
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penemuan-suspek-tb-paru.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 586
  • Pages: 3
PENEMUAN SUSPEK TB PARU No. Dokumen

:

No. Revisi SOP

TanggalTerbit Halaman

: : : DAMIANUS WAE FODJU

Puskesmas Surisina

NIP:196703231988011 003 Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan

1. Pengertian

serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien. M Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendapatkan/menemukan kasus

2. Tujuan

TB melalui serangkaian kegiatan sehingga segera dapatdilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain.

3. Kebijakan

1.Kementerian Kesehatan RI (2010). Penemuan dan Pengobatan Pasien Tubeckulosis . Jakarta : Penerbit Buku Kementerian RI Direktorat Jendral Pengendalian 4. Referensi

Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan 2. Kementrian Kesehatan RI (2011.a). Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia : 2010-2014

5. Prosedur

Persiapan alat 1. Ruang Pengelola 2. Pengelola P2 TB. 3. ATK dan buku register.

4. 5. 6. 7.

Buku penderita TB Pot dahak Alat tulis Masker

Persiapan pasien Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien Penatalaksanaan 1. Penemuan pasien TB secara pasif, penyuluhan aktif dengan melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan. 2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap : a. Kelompok khusus yang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti pasien dengan HIV AIDS. b. Kelompok yang rentan tertular TB, ( anggota keluarga yang kontak serumah dengan pasien TB), terutama dengan TB BTA positif. c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan. 3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan mendaftar pasien diloket kartu 4. Petugas kartu menanyakan dan mencatat identitas pasien : nama, tanggal lahir,jenis kelamin, alamat lengkap, dan pekerjaan pasien kemudian mencari dan mengisi buku famyli folder penderita. 5. Buku famyli folder pasien dibawa ke ruang Polik umum berdasarkan nomor urut pendaftaran. 6. Pasien dipersilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil. 7. Pasien masuk di ruang Polik umum 8. dokter melakukan anamese pasien mengenai keluhan ada batuk/tidak, berapa lama batuk dan bila tersangka TB, dokter merujuk untuk pemeriksaan dahak ke Pengelola program TB. 9. Pesien ke ruang pengelola program TB. 10. Pesien dipersilahkan masuk dan duduk 11. Pengelola program TB melakukan anamese ulang dan mencatat mengenai berapa lama batuk, berdahak/tidak, dahak bercampur darah/tidak, sesak nafas/tidak,nyeri dada /tidak, kurang nafsu makan/tidak, berat badan menurun/tidak, riwayat kontak dengan pasien TB dan apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan. 12. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06 13. Pengelola program TB memberikan penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen.

14. Memberikan pot yang sudah diberi label identitas pasien sesuai format tb 06 untuk pengambilan dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan dibelakang Puskesmas. 15. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5 ml.Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar pasien batuk lagi sampai volumenya mencukupi. 16. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di Rumah pasien dan disuruh dating besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua. 17. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan kelaboratorium 18. Menerima jawaban dengan form TB 05,kemudian memasukkan hasil pemeriksaan ke TB 06. 19. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap pengobatan TB. 20. Bila hasil pemeriksaan negative,dilakukan pemeriksaan dahak ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic selama duaminggu. 21. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax 22. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.

6. Unit Terkait

Se

BPU, KIA, Klinik VCT, Laboratorium

More Documents from "Emanuel Hendrik"