PEMILIHAN MESIN, JUMLAH/KAPASITAS, DAN PERANCANGAN STASIUN KERJA
1
Berdasarkan analisis produk dan proses, maka pemilihan spesifikasi mesin yang sesuai bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan dokumentasi/katalog mengenai mesin atau fasilitas produksi lainnya yang bisa diperoleh dari pemasok khusus.
2
Penentuan Kapasitas dan Jumlah Mesin yang Dibutuhkan
Kapasitas produksi diukur dalam bentuk unitunit phisik berdasarkan output maksimum yang dihasilkan oleh proses produksi atau berdasarkan jumlah masukan yang tersedia pada setiap periode operasi. Keputusan kapasitas produksi ditentukan juga oleh kemampuan mesin/fasilitas produksi yang terpasang. 3
Penetapan Kapasitas Produksi yang Diperlukan Informasi data berdasarkan hasila peramalan kebutuhan Existing process bottlenecks
Formulasi Alternatif-alternatif untuk Memenuhi Kapasitas yang dibutuhkan mendatang
Pemilihan dan penetapan tipe teknologi yang diaplikasikan Penetapan kebijakan sentralisasi atau desentralisasi pabrik Kemungkinan melakukan sub-kontrak
Analisis dan Evaluasi Alternatif Keputusan diambil berdasarkan pada faktor-faktor ekonomi seperti biaya, revenues, dan resiko-resiko Dampak yang bersifat strategis seperti : kompetisi, fleksibilitas, kualitas dan penyesuaian organisasi/manajemen
Pilihan yang optimal dan implementasikan rencana pengembangan kapasitas yang telah dirumuskan
4
Dalam pembuatan produk, proses produksi bisa dilakukan melalui satu tahapan proses (one-stage) atau melalui beberapa tahapan (multiple-stage).
5
Proses Produksi Tahap Operasi Tunggal
Produk Akhir
Bahan Baku Proses Produksi INPUT Proses Transformasi
6
OUTPUT
Proses Produksi Tahap Operasi Tunggal kapasitas (
exces capacity)
Bahan Baku
Tahap 2 (
1 7
bottleneck 3
Informasi yang Diperlukan dalam Penentuan Jumlah Mesin:
Volume produksi yang dicapai Estimasi skrap pada setiap proses operasi Waktu kerja standar untuk proses operasi yang berlangsung
8
Rumus menentukan jumlah mesin :
N
T P 60 D.E
P = jumlah produk yang harus dibuat oleh masing-masing mesin per periode waktu kerja (unit produk/tahun) T = total waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk proses operasi produksi yang diperoleh dari hasil time study atau perhitungan secara teoritis (mnt/unit produk)
9
Keterangan : D = jam operasi kerja mesin yang tersedia, dimana untuk 1 shift kerja D = 8 jam/hari, 2 shift kerja D = 16 jam/hari, dan 3 shift kerja D = 24 jam/hari E = faktor efisiensi kerja mesin yang disebabkan oleh adanya set up, break down, repair atau hal-hal lain yang menyebabkan terjadinya idle (harga umumnya : 0.8 - 0.9) N = jumlah mesin ataupun operator yang dibutuhkan untuk operasi produksi 10
UPT Roti POLiJE meMBUAT PRODUK ROTI 80.000 UNIT/Tahun. Apabila jam standar pekerjaan ditetapkan 40 jam/minggu atau 2000/tahun. Hitung demand rate produksi A;
P/D x E = 80000/2000 X 0.9 = 44,4 unit/pertahun
Tugas Diketahui target produksi 150 buah/hari sejumlah 183/hari dengan waktu pengerjaan 15 menit/hari Berapa jumlah mesin yang dibutuhkan :
Produksi dengan 100% berkualitas baik tidak mungkin tercapai, karenanya ……….
Perlu kelonggaran (allowance) terhadap produk yang rusak pada saat aktivitas produksi berlangsung untuk setiap tahapan prosesnya, sehingga demand akan menjadi :
P = P g + Pd P = jumlah produk yang dikehendaki(demand rate) Pg = jumlah produk yang berkualitas baik (good parts) Pd = jumlah produk yang rusak (defective parts)
13
Rumus Kebutuhan lainnya : Jumlah produk rusak dapat dinyatakan juga dalam bentuk prosentase kerusakan (p) dari jumlah produk yang berkualitas baik, sehingga rumus demand menjadi :
P P = jumlah
Pg (1 p)
produk yang dikehendaki(demand rate)
p = prosentase kerusakan(% defect)/skrap 14
Efisiensi? H DT ST E 1 D D E = efisiensi H = running time yang diharapkan per periode (jam) D = lama waktu kerja per periode (8 jam/hari untuk 1 shift kerja) DT = down time (jam) ST = set-up time untuk proses pengerjaan per periode (jam)
15
Contoh soal Diketahui UPT roti memiliki kapasitas target 150 unit/hari dengan bantuan mesin :
TAHAPAN
Tipe Jam Waktu mesin kerja per pekerjaa periode n (menit)
Down time per hari (menit)
Set up tipe (menit)
% defect
1
mixer
8
15
70
16
6
2
prooo ver
8
40
80
12
4
3
oven
8
20
40
8
9
4 5
Jawaban
E(1) = 1 – waktu yang terbuang /jam operasi
= 1 – 70+16/60X8 = 1- 0,18 = 0.82
E(2) = 1 – waktu yang terbuang /jam operasi
= 1 – 80+12/60X8 = 1- 0,19 = 0.81
E(3) = 1 – waktu yang terbuang /jam operasi
= 1 – 40+8/60X8 = 1- 0,1 = 0.90
P = 150 /1-0,06 = 150/0.94 = 160 buah
P2 = 150/1-0.04 = 150/0.96 = 160 buah
P2 = 150/1-0.09 = 150/0.91 = 164 buah
CONTOH
Upt ROTI MEMILIKI MESIN IMPROVER DENGAN KAPASITAS 2000 UNIT/HARI. DIMANA EFISIENSI MESIN IMPROVER ADALAH 90% DIMANA TARGET PRODUKSI 40000 HITUNG KEBUTUHAN IMPROVER YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENCUKUPI TARGET TERSEBUT :
= 4000/0,9 x 2000 = 2 BUAH
Tugas Diketahui UPT roti memiliki kapasitas target 250 unit/hari dengan bantuan mesin :
TAHAPAN
Tipe Jam Waktu mesin kerja per pekerjaa periode n (menit)
Down time per hari (menit)
Set up tipe (menit)
% defect
1
mixer
8
13
45
16
8
2
prooo ver
8
60
80
12
5
3
oven
8
80
50
8
6
4 5
TUGAS
Cv INTAN MEMILIKI MESIN CUTTING CIKLAT DENGAN KAPASITAS 2000 UNIT/HARI. DENGAN PERSEN SCRAP 5%. DIMANA EFISIENSI MESIN IMPROVER ADALAH 90% DIMANA TARGET PRODUKSI 65000 HITUNG KEBUTUHAN CUTTING YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENCUKUPI TARGET TERSEBUT :
Tugas
CARI INFORMASI PERALATAN DAN KAPASITAS DARI MESIN YANG DIGUNAKAN SERTA DIMENSI NYA
HITUNG KEBUTHAN MESIN APABILA DENGAN TARGET PRODUKSI 50000 UNIT/HARI DENGAN.