I.
Judul
: pemeriksaan mikroskopis/ sedimen urine
II.
Hari / tanggal
: senin, 3 desember 2018
III.
Tujuan praktikum : Agar mahasiswa/mahasiswi mampu mengidentifikasi mikroskopis / sedimentasi urine
IV.
Prinsip : Pada cara sedimentasi dipekatkan dengan cara di centrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 1500 RPM , supernatan dibuang dan endapan dicampur hingga homogen.
V.
Dasar Teori : Urin merupakan keluaran akhir yang dihasilkan ginjal sebagai akibat
kelebihan urine dari penyaringan unsur-unsur plasma . Urine atau urin merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Proses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahapan yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (penambahan) . Pemeriksaan mikroskopik diperlukan untuk mengamati sel dan benda berbentuk partikel lainnya. Banyak macam unsur mikroskopik dapat ditemukan baik yang ada kaitannya dengan infeksi (bakteri, virus) maupun yang bukan karena infeksi misalnya perdarahan, disfungsi endotel dan gagal ginjal. Metode pemeriksaan mikroskopik sedimen urine lebih dianjurkan untuk dikerjakan dengan pengecatan Stenheimer-Malbin. Dengan pewarnaan ini, unsur-unsur mikroskopik yang sukar terlihat pada sediaan natif dapat terlihat jelas. Sedimen urin adalah unsur yang tidak larut di dalam urin yang berasal dari darah, ginjal dan saluran kemih, sehingga pemeriksaan sedimen urin sangat penting
dalam membantu menegakkan diagnosa dan mengiikuti perjalanan penyakit pada kelainan ginjal dan saluran kemih.
Pemeriksaan sedimen urin termaksud pemeriksaan urin rutin. Urin yang segar atau urin yang dikumpulkan dengan pengawet. Yang paling baik adalah urin pekat yang punya berat jenis 1023 atau lebih tinggi. Urin padat mudah didapatkan jika memakai urin pagi. Tes sedimen urin dapat juga dipakai untuk konfirmasi pemeriksaan kimia urin seperti adanya silinder memastikan adanya albuminaria, adanya eritrosit dalam urin menandakan uji darah samar positif Dalam pemeriksaan sedimen yang diperiksa adalah zat sisa metabolisme yang berupa kristal, granula termasuk juga bakteri. Dengan pemeriksaan sedimen maka keberadaan suatu benda normal ataupun tidak normal yang terdapat dalam urin kita akan dapat menunjukkan keadaan organ tubuh. Dalam urin yang ditemukan jumlah eritrosit jauh diatas angka normal bisa menunjukkan terjadinya perdarahan di saluran kemih bagian bawah. Begitu juga dengan ditemukannya kristal-kristal abnormal dapat diprediksi jika seseorang beresiko terkena batu ginjal, karena kristal-kristal dalam urin merupakan pemicu utama terjadinya endapan kristal dalam saluran kemih terutama ginjal yang jika dibiarkan berlanjut akan membentuk .
VI.
Metode kerja
A. Pra Analitik 1. Persiapan pasien
: Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan sampel
: Urin sewaktu
3. Alat dan bahan a.
Alat yang digunakan 1) Pipet tetes 2) Tabung sentrifus 3) Rak tabung 4) Obyek gelas 5) Deck gelas 6) Setrifuse
7) Mikroskop
b. Bahan yang digunakan 1) Urin abnormal 2) Tissue
B. Analitik
1. Prosedur kerja a. siapkam alat dan bahan yang digunakan b. Dimasukan Urin dalam tabung sentrifuge. c.
Disamakan volume yang terdapat setiiap tabung sentrifuse
d. Disentrifuge urin selama 5 menit dengankecepatan 1500-2000 rpm e.
Dibuang supernatannya dan diamil sedimentasinya
f. Diambil sedimen menggunakan pipet tetes, lalu simpan diatas gelas objek dan tutup menggunakan deck gelas g. Deperiksa dbawah mikroskop dengan perbesaran kecil 10x dan pembesar besar 40x
C. Pasca Analitik 1. Hasil pengamatan a. Kalsiumoksalat : + 2 Lapangan Pandang Kecil (LPK) b. Skuamus
: + 3 Lapangan Pandang Kecil (LPK)
c.Eritrosit
: 2 – 5 per Lapangan Pandang Besar (LPB)
d. Leukosit
: 0 – 5 per Lapangan Pandang Besar (LPB)
2. Data pasien a. Nama
: Bu De
b. Umur
: 45
c. Jenis kelamin
: Perempuan
d. jenis pemeriksaan : Sedimentasi urine / mikroskopis urine
3. Gambar Hasil Pengamatan a. Kalsiumoksalat
b. Skuamus
c. Eritrosit
d. Leukosit
VII.
Pembahsan
Pemeriksaan mikroskopik diperlukan untuk mengamati sel dan benda berbentuk partikel lainnya. Banyak macam unsur mikroskopik dapat ditemukan baik yang ada kaitannya dengan infeksi (bakteri, virus) maupun yang bukan karena infeksi misalnya perdarahan, disfungsi endotel dan gagal ginjal. Sedimen urin adalah unsur yang tidak larut di dalam urin yang berasal dari darah, ginjal dan saluran kemih, sehingga pemeriksaan sedimen urin sangat penting dalam membantu menegakkan diagnosa dan mengiikuti perjalanan penyakit pada kelainan ginjal dan saluran kemih.
Metode pemeriksaan mikroskopik sedimen urine lebih dianjurkan untuk dikerjakan dengan pengecatan Stenheimer-Malbin. Dengan pewarnaan ini, unsur-unsur mikroskopik yang sukar terlihat pada sediaan natif dapat terlihat jelas. Unsur-unsur sedimen dibagi 2 yaitu : Golongan organik yang berasal dari suatu organ atau jaringan contohnya : Sel epitel, silinder, leukosit, eritrosit, spermatozoa, potongan-potongan jaringan, bakteri, jamur, dan parasit. Golongan anorganik yaitu bahan yang berassal dari suatu jaringan contohnya : bahan amorf, Kristal-kristal dalam urin.
VIII.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat dinyatakan bahwa terdapat zat organic dan zat anorganik. Zat organic yaitu : leukosit dan eritrosit. Sedangkan zat anorganik yaitu : calcium oksalat, dan skuamus. Dari hasil tersebut dinyatakan bahwa urin tersebut abnormal.
Daftar Pustaka
http://analisbantul.blogspot.com/2012/09/pemeriksaan-sedimen-urin.html http://yanialkarim.blogspot.com/2016/01/sedimentasi-urin.html http://medikalteknologi.blogspot.com/2015/05/pemeriksaan-sedimenurin.html
Kendari , 7 Desember 2018 Instruktur
Praktikan
Tuty Dwiyana, Amd.Anakes,.S.ST
Alfian Rizky Pratama
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA AMAMI “PEMERIKSAAN MIKROSKOPI / SEDIMENTASI PADA SAMPEL URINE”
DISUSUN OLEH : ALFIAN RIZKY PRATAMA P00341017005 II.A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN D-III ANALIS KESEHATAN 2018