Pembentukan Kem Solok Selatan Berdayakan Perekonomian Masyarakat.docx

  • Uploaded by: oji
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pembentukan Kem Solok Selatan Berdayakan Perekonomian Masyarakat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,129
  • Pages: 6
Pembentukan KEM Solok Selatan berdayakan perekonomian masyarakat SUDIRMAN Wartawan Muda BakiNews, Solok Selatan - Ketua Forum Layanan Iptek bagi Masyarakat (Flipmas) Indonesia, Gatot Mirjoto mengatakan pembentukan Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) di Solok Selatan, untuk memberdayakan masyarakat agar mampu meningkatkan perekonomiannya. "Dalam KEM ada sinergitas antara masyarakat, akademisi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan birokrasi, secara bersama memikirkan peluang usaha dan membinanya sampai berkembang," katanya di sela peresmian rumah sulam KEM Lugas di Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Rabu (24/1). Ia menerangkan pada kegiatan KEM ini juga sebagai bentuk pengabdian dari para akademisi kepada masyarakat. Karena itu dirinya mengaku senang dengan perkembangan KEM Lugas yang bergerak di bidang usaha sulaman dan usaha lainnya dapat berkembang cepat dibandingkan KEM lainnya. Ketua Flipmas Minangkabau Eliza Nurdin menambahkan KEM Lugas terbetuk berkat kerja sama pemberdayaan masyarakat antara Flipmas Minangkabau dengan Pertamina. Rumah sulaman KEM Lugas belum lama terbentuk, namun telah mampu menghasilkan karya yang membanggakan dan hasilnya sudah pernah dipesan oleh konsumen dari Bandung Jawa Barat untuk pesta pernikahan. Produk sulaman katanya tidak hanya sebatas usaha perempuan, tetapi juga banyak digeluti lakilaki. Dia berharap generasi muda Solok Selatan dapat memanfaatkan rumah sulaman KEM Lugas untuk belajar dan menimba ilmu untuk peningkatan ekonomi. "Hasil produk KEM Lugas jangan hanya sebatas sulaman baju, selendang, baju koko tapi harus dikembangkan lagi ke sektor kerajinan tangan dan cenderamata khas dari Solok Selatan," katanya. Di Sumbar KEM meliputi tiga kabupaten yakni Padangpariaman, Solok, dan Solok Selatan. Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran Flipmas dan pihak Pertamina dalam membantu pengembangan ekonomi masyarakat di kabupaten itu. "Pendampingan dan bantuan ini sangat menguntungkan bagi kami dan menjadi penyemangat untuk melakukan hal serupa," katanya.

Ia juga menginstruksikan kepada OPD terkait, seperti Dinas Perindagkop, Pertanian, dan OPD lainnya untuk ikut membantu suksesnya KEM ini. (Bin013)

Wabup Resmikan KEM Lugas

REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN DI AMPALU SUDIRMAN Wartawan Muda BakiNews, Solok Selatan – Polres Solok Selatan (Solsel), Rabu (24/1) menggelar rekonstruksi pembunuhan Syafrianti (52) alias Uniang, pedagang kain oleh tersangka PR (42) seorang sopir travel, yang kemudian mayatnya dibuang di daerah sekitar Ampalu tepatnya di Bukit Sigumpa. Rekonstruksi yang dijaga ketat oleh Polisi dan diikuti oleh masyarakat tersebut dilakukan sebanyak 25 reka adegan. Rekonstruksi dimulai dari kedai Yoyo, Sungai Padi untuk reka adegan satu hari sebelum pembunuhan. Di bagian dapur kedai, tersangka mengajak korban untuk sama-sama menumpang mobilnya esok hari, yang menurut tersangka ia akan pergi ke Solok sedangkan korban hendak berjualan di muaralabuh. Rekonstruksi dilanjutkan ke rumah saksi syawal, tersangka meminjam mobil mirage milik saksi syawal dan membawanya kearah simpang lima Padang Aro. Tersangka singgah di sebuah warung untuk membeli minyak rambut, kemudian tersangka menjemput korban di rumahnya.

Tersangka memarkirkan mobilnya tak jauh dari rumah korban, tepatnya di depan Ummi variasi, Sungai Padi. Dilokasi tersebut tersangka mengaku memungut tali gas untuk membunuh korban dan meletakkannya dikantong belakang kursi depan sebelah kiri. Korban masuk dan duduk di kursi depan sebelah kiri. Tersangka dan korban memulai perjalanan ke arah Muaralabuh. Sesampainya di simpang wonorejo, sungai barameh tersangka menghentikan mobilnya dan mengatakan hendak buang air kecil. Tersangka keluar dari mobil dan memutari mobil dari belakang. Kemudian membuka pintu belakang kiri mobil sebelah kiri. Korban tidak menaruh curiga. Tersangka mengambil tali gas, dan langsung melilitkannya ke leher korban yang sedang bersandar. Dalam reka adegan tersebut tidak ada perlawanan dari korban. Setelah mengetahui korbannya tidak berdaya dan tidak lagi bergerak, tersangka melepas lilitan di leher korban dan kembali ke posisi sebagai sopir.

Rekonstruksi Pembunuhan Tersangka melanjutkan perjalanan ke arah Muaralabuh, untuk mencari tempat pembuangan mayat korban. Hingga akhirnya tersangka sampai di Bukit Sigumpa, dan memutar mobilnya ke arah Padang Aro. Posisi korban berada ditepi jalan raya dan sungai.

Tersangka membuka pintu sebelah kiri dan mengeluarkan korban dari kursi dan membuang korban ke arah sungai dengan cara menggelindingkannya ke bawah. Ditempat tersebut tersangka membuang juga tas dan sendal korban.

Lokasi Pembuangan Mayat Korban Setelah itu, tersangka memutar mobilnya kearah muaralabuh. Sampai di Ampalu, tersangka membuang tali gas, dan kemudian handphone korban berdering, yang segera dimatikan oleh tersangka. Tersangka lalu membuka Handphone dan mengeluarkan SIM Card dan mematahkannya serta membuangnya ke jalan. Tersangka melanjutkan perjalanan hingga di Kepala Bukit, Sungai Pagu tersangka membuang handphone korban. Dan rekonstruksi selesai. Kapolres Solok Selatan, AKBP M. Nurdin melalui KBO Reskrim Polres Solsel Ipda Edi Elison didampingi Kanit Satu Resum Brika Tomy Yudha Timuria dalam jumpa pers setelah rekonstruksi mengatakan motif pembunuhan dikarenakan dendam. Korban sering mengejek tersangka yang tak kunjung membeli mobil. “dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan di TKP kami tidak berhasil menemukan tas dan Handphone korban. Yang ada hanya anting, cincin dan satu sendal,” kata Ipda Edi Elison. Ia menambahkan setelah rekonstruksi tersebut pihaknya segera mempersiapkan berkas yang diperlukan. Dan setelahnya akan diserahkan kepada Kejaksaan Solok Selatan. “Tersangka sudah merencanakan hal tersebut, sehingga ia dikenai pasal 340 KUHP Jo 338 KUHP tentang pembunuhan berencana dan diancam dengan penjara minimal 20 tahun dan maksimal seumur hidup,” tukasnya. (Bin013)

PEMKAP SOLOK SELATAN LAUNCHING RASRA BERSAMA BULOG SUDIRMAN Wartawan Muda BakiNews, Solok Selatan – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan laksanakan sosialisasi Beras Sejahtera (Rasra) sekaligus launching penyaluran, di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Solok Selatan, H. Abdul Rahman di dampingi asisten bidang pemerintahan H. Fidel Efendi Kepala Dinas Sosial, Pemerintah Nagari Hapison, Kasub Drive perum Bulog Solok Andriati, Camat, Wali Nagari yang ada di Solok Selatan. Abdul Rahman dalam Sambutannya mengatakan, program Rasra (beras sejahtera) yang sebelumnya subsudi berbayar dan sekarang bener-benar bantuan gratis untuk penerima Rasra, Wabub mengingatkan perlu di perhatikan ketepatan kuwalitas dan kuantitas dalam penyaluran. Wabub menambahkan pihak Nagari hendaknya melakukan musyawarah dengan pekerja sosial masyarakat yang ada di Nagari dan Kecamatan, bagaimana mendapatkan kategori warga masayarakat yang kurang mampu yang berhak sebagai penerima Beras Sejahtera (Rasra).

Keluarga penerima manfaatkan beras sejahtera di Kabupaten Solok Selatan setahun ini adalah, Kecamatan Sangir 2.194 KK, Sangir Batang hari 607 KK, Sangir Jujuan 393 KK, Sangir Balai Janggo 412 KK, Pauh Duo 140 KK, Sungai Pagu 1.530 KK, KPGD 1732 KK, Jadi total penerima 8.269 KK. Berdasarkan jumlah KK penerima Beras Sejahtera (Rasra) yang disalurkan Bulog setiap bulannya 82.690 KG, total satu tahun 992.280 KG. Di tempat terpisah Kasub Drive Bulog Solok, Andriati mengatakan terkait dengan seera kebutuhan beras untuk masyarakat penerima di sumbar pihaknya belum bisa berbuat, sesuai harga HPP, Bulog bisa membeli beras petani Per-KG Rp 7.300 sementara beras petani di sumbar adalah beras premium dengan harga Rp 12.500 Per-KG, tentu saja petani tidak mau menjual berasnya kepada Bulog, terangnya Adriati yang akrab disapa ibu Yet. Kita berharap kedepannya masyarakat penerima Beras Sejahtera di sumbar dapat menikmati beras lokal hasil petani sumbar karena beras lokal tersebut sudah pasti cocok dengan seleranya, dilanjutkan Adriati, mudah-mudahan pada bulan Maret di tahun ini hasil panen raya di sumbar cukup besar sehingga di harapkan harga dapat menyentuh HPP dan Bulog dapat Mengarap hasil panen lokal di sumbar, tuturnya. (Bin013).

Related Documents

Kem
November 2019 35
Kem
November 2019 28
Solok Mo7akimin
June 2020 0
Lampiran Kem
October 2019 37

More Documents from "Along"