PEMBAHASAN
Tujuan dari percobaan adalah membandingkan efisiensi dari dua jenis metode bioflok kepada artemia. Kandungan protein kasar dalam E-flog lebih tinggi daripada T-flocs, hal ini dikarenakan kandungan nitrogen dalam limbah belut Eropa lebih tinggi daripada limbah ikan nila. Artemia mengandung protein kasar sekitar 70.01% ± 0.92% untuk E-Artemia dan 65.63% ± 0.69% untuk T-Artemia yang mana hasil ini lebih tinggi daripada percobaan sebelumnya oleh Sorgeloos (1989). Alasan Penelitian ini secara langsung memberi makan Artemia dengan Bioflocs segar untuk melindungi tingginya keberagaman aktivitas bakteri di dalam system Bioflocs. Dua tipe system bioflocs yang digunakan didminasi oleh cyanobacteria, Proteobacteria, dan Bacteroidetes. Cyanobacteria dapat tumbuh baik dibawah kondisi heterotrophic dan memiliki karakteristik dengan long filamentous flattened cells. The proteobacteria diduga dapat bersimbiosis dengan budidaya. Proteobacteria menghilangkan bahan organic, terutama dalam pengobatan air limbah . Bacteroidetes dominan dalam biofilm dan granula dalam biofilter batch sequencing reactor.