Pembagian Kelas Ip Address Versi 4.docx

Pembagian Kelas IP Address Versi 4

Dalam penggunaannya IP address terdiri dari dua bagian, yaitu Network ID dan Host ID. Network ID memperlihatkan alamat network atau jaringan. Sedangkan Host ID memperlihatkan alamat Host dalam suatu network (host selalu didalam network). Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network id dan host id yang hendak digunakan. 1. Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan untuk pengalamatan IP address.karena Network tsb digunakan untuk loop-back yg secara khusus digunakan komputer untuk menentukan dirinya sendiri. 2. Larangan menggunakan host id dimana seluruh bit-nya diset 1.krn akan diartikan sbg alamat broadcast. 3. Sebuah network id dan host id di set bit keseluruhannya dengan 0 (0.0.0.0).karena akan dianggap sbg alamat network. Kelas Dalam IP Address. Kel Oktat Oktat pertama biner Jumlah Jumlah Default as pertama network maksimal subnetmask desimal id host/network A 1-126 00000001-01111110 127 16777214 255.0.0.0 B 128-191 10000000-10111111 16384 65534 255.255.0.0 C 192-223 11000000-11011111 2097152 254 255.255.255. 0 D 224-239 11100000-11101111 E 240-247 11110000-11110111 SUBNETTING Proses perhitungan subnetting harus memperhatikan beberapa hal yaitu : jumlah subnet, jumlah host per subnet,blok subnet,dan alamat host hingga alamat broadcast. format penulisan IP Address umumnya memenuhi kaidah penulisan, sprt 192.168.1.20 delengkapi dgn subnetmask sprt 255.255.255.0. Namun terkadang format penulisan dalam beberapa kasus ditulis 192.168.1.20/24. Artinya, IP address dgn prefix/CIDR (/24) adalah, adanya digit biner 1 sejumlah 24 (11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0) Metodde perhitungan subnetting Diketahui pengalamatan IP address menggunakan kelas B dengan network address 172.16.1.0/25. Analisis: 172.16.1.0 berarti kelas B. Prefiks /25 berarti memiliki angka 1 sebanyak 25 digit biner, 11111111.11111111.11111111.100000000 (255.255.255.128) a) Jumlah subnet. Jumlah subnet = 2x dgn X adalah jumlah bit yang diselubungi dengan bit 1 pada oktat host ID. Dalam hal ini, host ID untuk kelas B adalah 2 oktat pertama, sedangkan jumlah bit bernilai 1 dari dua oktat terakhir tersebut berjumlah 9. Jadi, jumlah subnet adalah 29 = 512 subnet. b) Jumlah host per subnet. Jumlah host per subnet = 2y – 2, dengan Y adalah sisa bit yang tidak bernilai 1 pada hostID, atau merupakan kebalikan dari X. Dalam kasus iini, yaitu banyaknya bilangan 0 pada 2 oktat terakhir (untuk kelas B). Jadi, jumlah host per subnet adalah 27 – 2 = 126 host

c) Blok subnet = 256 – 128 angka 128 diambil dari nilai oktat terakhir subnetmask. Maka dapat dibentuk tabling sgb: Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast 172.16.1.0 172.16.1.1 172.16.1.126 172.16.1.127 172.16.1.128 172.16.1.129 172.16.1.254 172.16.1.255