PEMASANGAN TRAFO DISTRIBUTION 50 KVA GARDU TIANG DI PERUMAHAN ANINDYA RESIDENT – BENGKULU
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Dengan adanya perumahan baru, di Anindya Residence, maka terjadi peningkatan kebutuhan listrik gardu existing PLN yang ada dilingkungan tersebut sudah tidak mencukupi kapasitasnya dengan adanya kebutuhan perumahan yang baru. Sehingga dari PLN merencanakan gardu baru khusus untuk melayani kebutuhan perumahan tersebut.
1.2
Tujuan Ketersedian Listrik di perumahan anindya resident
1.3
Waktu dan Tempat Pemasangan Waktu Pemasangan
Tempat Pemeriksaan 1.4
25 Maret 2017 – Tiang gardu trafo 50 KVA 28 Maret 2017 - Trafo 50 KVA dan perlengkapan 02 April 2017 - Test & commosioning Perumahan anandya resident – Bengkulu
Perlengkapan 1.
Alat Berat
Mobil Crane 25 T Scafolding Chain Blok Webbing Sling)
2.
Alat Pelindung Diri Sepatu Kacamata Sarung tangan Full body harness
3.
Instrument Meteran Beban Multi Tester
1.5
Earth Resistance Tester Insulation Teste
Dasar Hukum 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Undang – undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja; Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan; Peraturan Menteri tenaga Kerja No.2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir; Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamata dan Kesehatan kerja listrik di Tempat Kerja Keputusan direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan ketenaga Kerjaan dan K3 No. 47 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenaga Kerjaan dan K3 No. 48 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Teknisi K3 Listrik; Peraturan Menteri Tenaga kerja No. 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja permen 02 / MEN / 1989 Peraturan Menteri Tenaga kerja No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 12 / MEN / 2015; Pemberlakuan semua Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ), PUIL 2000 dan PUIL b2011 SNI, IEC, IEE; Safety Management System of PT. AK3 SPLN. D.3.002-1:2007 SPLN. D.3.19-2.2013.
BAB II PEMASANGAN & INSTALASI 1.
Penerimaan Material On Site Hal – hal yang perlu di perhatikan Pemeriksaan dan Pengujian sebagai berikut 1.
Proses penerimaan material di site Proses riksa pada saat penerimaan trafo : a. Pemerisaan pengamanan pada saat transfortasi tiba dilokasi. b. Pengecekan dokomen sesuai spesifikasi c. Pengecekan name plate d. Pengecekan liquid level e. Pengecekan external damage secara visual f. Pengecekan indikasi kalau ada benturan. g. Kalau ada demage, harus dibuat berita acara yang digunakan untuk laporan pihak asuransi, transfortasi dan manufacture. h. Jika ada proses repair, harus ada persetujuan dengan pihak manufacture.
2.
Proses penerimaan material di site Proses riksa pada saat penerimaan tiang dan komponen lain : a. Dimensi b. Visual c. Kelurusan d. Kalau ada demage, harus dibuat berita acara yang digunakan untuk laporan pihak asuransi, transfortasi dan manufacture. e. Jika ada proses repair, harus ada persetujuan dengan pihak manufacture
3.
Spesifikasi Tiang : a. b. c. d.
Tinggi Tiang Kemampuan patah dan Jarak antara 2 Tiang Penanaman Tiang kedalam
= = = =
11M daN 350 180CM 1,83M( 1/6 x 11 = 1,83 m)
4. Pemasangan Konstruksi dudukan Trafo/Trafes : Material Trafes = UNP 10 ( yang sudah di Galvanist ) Besi L yang sudah di Galvanis dengan ketebalan 0,5 Mikro Pemasangan Tiang dengan Sistem Knock Down ( Bolt/Nut ), dengan ukuran M 5/8 “ dan di Galvanis. Penyatuan Trafo dengan dudukan / Trafes menggunakan metode pengikatan
( Bolt/Nut ) M 5/8 “ dan Galvanis. 2. Pemasnagan Kondukctor Konductor yang digunakan :
P = 50 KVA ( Trafomator )
P actual Trafo = 80% x P = 0,8 x 50.000 = 40.000 Watt In = 40.000 : ( 20.000 x ˅3 x 0,8 )
= 1,44 A
KHA = 1,25 x 1,44 A = 1,8 A >>>>>>> = 2 A Kabel yang di pakai AAAC 3 x ( 1 x 16 mm² ), yang ada di Pasar minimum, AAAC 3x ( 1 x 50 mm2 ) CB = 1,15 x 1,44 A = 1, 66 A >>>>>>>>> 2 A Sehingga di pakai FCO ( Fuse Cut Out ), pengamanan lembur yang bias digunakan untuk pemutus dan penyambungan >>>> FCO 2 A 5. Grounding : Untuk Grounding System pakai system Bloking Arrester yang di Syaratkan oleh PLN menggunakan ARRESTER Jenis Ligthting dengan Kapasitas 10 KA GTrounding Body Travo PE yang digunakan, S > 35 mm² = S / 2 = 50 / 2 = 25 mm System Grounding yang dipakai adalah System TN – C, dimana Netral dan Grounding PE di satukan Nilai Tahanan Pembumian di bawah 5 Ohm ( Electroda Bumi byang dipakai adalah Electroda Batang Karena Jenis Tanah “ Ladang “
6. Potensi Bahaya ( Hazard ) Pada Saat kedatangan ( Receiving ) Trafo : f. Trafo Jatuh g. Kalau Jatuh Trafo “ Rusak “ dan membuat pekerja “ Celaka “ h. Kalua Trafo bocor bias mencemari Lingkungan ( Minyak ) i. Pada saat Eriction Tiang
j. Tiang Roboh menyebabkan Pekerja Tertimpa dan Jadi korban dan merusak Equipment yang lain. k. Pada saat Pemasangan Trafo : l. Terjadi Kesalahan Wiring, Trafo bisa meledak
BAB III
COMMISIONING : Pengujian pada saat Komisioning mengunggunakan 2 ( dua ) Metode : 1. Uji Resistansi Belitan dengan menggunakan Alat Ukur “ Insulation Tester dengan Range Uji 500 Voltage, DC 380 Volt dan Standards Resistansi belitan adalah > 1 MOhm
2. PI Ratio ( Polarisation Indek Ratio ), dengan menggunakan alat ukur Insulation Tester dengan Trafo Oli ONAN Class A Minimum PI = 1,5 3. Pengujian Grounding Pakai alat Earth Tester Standard Tahanan Pembumian Max. 5 Ohm
PEMASANGAN TRAFO DISTRIBUTION 50 KVA GARDU TIANG DI PERUMAHAN ANINDYA RESIDENCE – BENGKULU