BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
penularan
penyakit
serta
memungkinkan
terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Dalam perumusan WHO yang dikutip Harafiah dan Amir (1999), Pengertian Rumah Sakit adalah suatu keadaan usaha yang menyediakan pemondokan yang memberikan jasa pelayanan medis jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri atas tindakan observasi, diagnostik, therapeutik, dan rehabilitasi untuk orang-orang yang menderita sakit, terluka dan untuk mereka yang mau melahirkan (Depkes RI, 2004). RSUD dr. M. Yunus Bengkulu merupakan Rumah Sakit rujukan tertinggi di Propinsi Bengkulu dengan tipe B Pendidikan mempunyai visi menjadikan Rumah Sakit Tipe A dengan pelayanan berkualitas, maju, berdaya saing serta melaksanakan pendidikan dan penelitian. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang di dalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia (petugas, pasien dan pengunjung) dan kegiatan pelayanan kesehatan, selain dapat menghasilkan dampak positif berupa produk pelayanan kesehatan yang baik terhadap pasien dan memberikan keuntungan retribusi bagi pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri, rumah sakit juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa pengaruh buruk kepada manusia, seperti sampah dan limbah rumah sakit yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, sumber penularan penyakit dan menghambat proses penyembuhan serta pemulihan penderita. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mencegah dampak pencemaran di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu membentuk sebuah Bidang Kesling dan penunjang Medik yang mengkoordinir Instalasi Kesling, K3, CSSD, Rontgen dan Rehabilitasi
Medik Laboratorium Klinik, Laboratorium Phisio Anatomi dan BDSRS. Instalasi tersebut
berperan penting dalam menunjang proses
Pelayanan Medis yang ada di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. B. Tujuan 1. Sebagai pedoman pengorganisasian Bidang Kesling dan Penunjang Medik serta instalasi dibawah jajaran bidang kesling dan penunjang medic. 2. Sebagai acuan dalam tata hubungan kerja yang ada di Bidang Kesling dan Penunjang Medik. 3. Tersusunya uraian tugas Bidang Kesling dan Penunjang Medik serta instalasi
dijajaran Bidang Kesling dan Penunjang Medik.
BAB 2 STRUKTUR ORGANISASI DAN PERAN SETIAP INSTALASI A. Srukrur Organisasi Bidang Kesling dan Penunjang Medik membawahi dua sub bagian yakni Kasi Kesling dan K3 dan Kasi Rongen, Lab dan Rehab Medik. Kasi Kesling dan K3 mengkoordinir Instalasi kesling, K3RS dan CSSD, Kasi Rongen, Lab dan Rehab Medik mengkoordinir Instalasi Radiologi, Lab Klinik, Lab Pa dan BDRS serta Instalasi Rehab Medik. Bidang Kesling dan Penunjang Medik mempunyai garis komando dibawah Wadir Penunjang Medik dan Kependidikan, Instalasi yang berada dibawah jajaran Bidang Kesling dan Penunjang Medik mempunyai garis komando dibawah Wadir Penunjang Medik dan Kependidikan, struktur ini dibuat berdasarkan Permenkes No 1045 Tahun 2006, Perda No 8 Tahun 2008. Adapun Struktur organisasi Bidang Kesling dan Penunjang Medik seperti yang dibawah ini seperti pada gambar 2.1
STRUKTUR ORGANISASI BIDANG KESLING DAN PENUNJANG MEDIK (Permenkes No 1045 Tahun 2006, Perda No 8 Tahun 2008) DIREKTUR
Wadir Penunjang Medik dan Kependidikan
Kabid Kesling dan Penunjang Medik
Kasie Lab, Rad, dan Rehab Medik
Kasie Kesling dan K3
Instalasi K3
Instalasi Rehab Medik
Inst. Kesling
Instalasi Radiologi
Instalasi CSSD
Instalasi Laboratorium Klinik Unit BDRS
Keterangan : : Garis Komando : Garis Koordinasi
Instalasi Lab. PA Gambar 2.1
B. Peran dan Fungsi Instalasi Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan penyelenggaraan kegiatan pelayanan, pendidikan dan pelatihan
rumah
sakit.
Pembentukan
Instalasi ditentukan oleh
pimpinan rumah sakit sesuai kebutuhan rumah sakit, dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan rumah sakit. Kepala instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga fungsional dan atau nonmedis. Pembentukan dan perubahan
jumlah dan jenis instalasi dilaporkan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik. Pembagian instalasi dilakukan berdasarkan kelompok kegiatan, bukan berdasarkan penyakit. Dengan adanya konsep instalasi sebagai unit pelayanan strategis, diharapkan ada pemimpin yang mampu mengelola setiap unit pelayanan. Kesadaran ini akan memicu pengembangan ketrampilan manajemen dan kepemimpinan untuk para kepala unit pelayanan strategis (Trisnantoro, 2005). Fungsi dan peran Instalasi yang berada dibawah jajaran Bidang Kesling dan Penunjang Medik sebagai berikut : 1. Instalasi Kesling Instalasi Kesling RSUD dr. M. Yunus Bengkulu berperan dalam Pengelolaan kesehatan lingkungan rumah sakit. Pelayanan sanitasi rumah sakit diselenggarakan dalam kaitan untuk menciptakan kondisi lingkungan rumah sakit yang bersih, nyaman,
dan
pendukung
mengutamakan
usaha
faktor
penyembuhan
keselamatan penderita,
sebagai
mencegah
pemaparan terhadap bahaya-bahaya lingkungan rumah sakit termasuk
mencegah
terjadinya
infeksi
nosokomial,
dan
menghindarkan pencemaran ke lingkungan luar rumah sakit. Sanitasi rumah sakit berarti upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan
fisik,
kimiawi
dan
biologik
di
rumah
sakit
yang
menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, penderita, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar rumah sakit. Dari pengertian di atas maka sanitasi rumah sakit merupakan upaya dan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam memberikan layanan dan asuhan pasien yang sebaik-baiknya. Tujuan dari sanitasi rumah sakit tersebut adalah menciptakan kondisi lingkungan rumah sakit agar tetap bersih, nyaman, dan dapat mencegah terjadinya infeksi silang serta tidak mencemari lingkungan. Ruang
lingkup
kegiatan
sanitasi
rumah
sakit
berdasarkan
Permenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persayaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, adalah sebagai berikut a)
Aspek Kerumah Tanggaan (Housekeeping) Meliputi Kegiatan Sebagai Berikut : 1) Kebersihan gedung secara keseluruhan. 2) Kebersihan dinding dan lantai. 3) Pemeriksaan karpet lantai. 4) Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet. 5) Penghawaan dan pembersihan udara. 6) Gudang dan ruangan.
7) Pelayanan makanan dan minuman. b) Aspek khusus Sanitasi Melingkupi Kegiatan Sebagai Berikut: 1) Penanganan sampah kering mudah terbakar. 2) Pembuangan sampah basah. 3) Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar. 4) Tipe incinerator Rumah Sakit. 5) Kesehatan kerja dan proses-proses operasional. 6) Pencahayaan dan instalasi listrik. 7) Radiasi. 6 Sanitasi Rumah Sakit 8) Sanitasi linen, sarung dan prosedur pencucian. 9) Teknik-teknik aseptik. 10) Tempat cuci tangan. 11) Pakaian operasi. 12) Sistim isolasi sempurna. c) Aspek Dekontaminasi, Disinfeksi dan Sterilisasi Meliputi Kegiatan Sebagai Berikut: 1) Sumber-sumber kontaminasi. 2) Dekontaminasi peralatan pengobatan pernafasan. 3) Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian. 4) Dekontaminasi pengobatan. 5) Sterilisasi kering.
dan
sterilisasi
air,makanan
dan
alat-alat
6) Metode kimiawi pembersihan dan disinfeksi. 7) Faktor-faktor pengaruh aksi bahan kimia. 8) Macam-macam disinfektan kimia. 9) Sterilisasi gas. d) Aspek Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu e) Aspek pengawasan pasien dan pengunjung Rumah Sakit yang meliputi 1) Penanganan petugas yang terinfeksi. 2) Pengawasan pengunjung Rumah Sakit. 3) Keamanan dan keselamatan pasien. f) Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Sanitasi Rumah Sakit g) Aspek Penanggulangan Bencana h) Aspek Pengawasan Kesehatan Petugas Laboratorium i) Aspek Penanganan Bahan-Bahan Radioaktif j) Aspek Standarisasi Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Rumah Sakit
2.
Instalasi K3 Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) rumah sakit adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses pelayanan. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Kesehatan,
Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Program K3-RS dibentk berdasarkan Permenkes No 66 Tahun 2016 Tentang Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja
Rumah
Sakit
agar
terselenggaranya keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit secara optimal, efektif, efisien dan berkesinambungan. Ruang lingkup pelaksanaan K3RS sebagai berikut adalah : 2)
Sarana
higiene yang
memantau
pengaruh
lingkungan
kerja
terhadap tenaga kerja antara lain pencahayaan, bising, suhu / iklim kerja. 3)
Sarana Keselamatan kerja yang meliputi pengamanan pada peralatan kerja, pemakaian alat pelindung diri dan tanda/ramburambu peringatan dan alat pemadam kebakaran.
4)
Sarana Kesehatan Kerja yang meliputi pemeriksaan awal, berkala dan khusus, gizi kerja, kebersihan diri dan lingkungan.
5)
3.
Ergonomi yaitu kesehatan antara alat kerja dengan tenaga kerja Instalasi CSSD Instalasi CSSD merupakan pusat sterilisasi peralatan di rumah sakit
mempunyai tugas dan fungsi utama yaitu menyiapkan alat bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit, Untuk lebih jelas dari fungsi dan tugas CSSD adalah dimulai dari menerima dan memilah bahan-bahan kotor yang digunakan di rumah sakit, menentukan barang yang akan digunakan kembali atau dibuang, melaksanakan proses dekontaminasi atau disinfeksi sebelum proses disterilisasi, melaksanakan pembersihan khusus dari peralatan dan bahan-bahan, memeriksa dan menguji instrumen, peralatan dan linen, merakit kembali instrumen set, mengemas linen dan lain-lain, mengemas
semua
bahan-bahan
yang
sudah
disterilisasikan,
memberikan label dan tanggal pada bahan; menyimpan dan mengontrol persediaan; serta mengeluarkan dan mendistribusikan peralatan dan bahan medis steril ke seluruh unit/ ruang di rumah sakit untuk kepentingan tindakan dan perawatan pasien. Central Sterile Supply Department (CSSD) atau pusat sterilisasi adalah
tempat
yang
penting
di
dalam
rumah
sakit
untuk
mengendalikan infeksi dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya menekan kejadian infeksi di rumah sakit, Pusat sterilisasi
merupakan salah satu pemutus mata rantai kehidupan mikroba termasuk endospora (Kemenkes RI, 2012). Adanya Instalasi CSSD tersendiri
akan
mempengaruhi
tingkat
kecepatan
layanan,
pengendalian infeksi-nfeksi nosokomial, perkembangan ilmu dan juga teknologi, pendekatan mutu serta efisiensi serta efektifitas. Ruangruang yang harus ada di unit CSSD adalah ruang dekontaminasi; ruang pengemasan alat (area bersih); ruang produksi dan processing; ruang sterilisasi; ruang penyimpanan barang-barang steril; loket pengeluaran barang steril; ruang ganti petugas dengan loker, toilet dan lain-lain; kantor supervisor; fasilitas-fasilitas untuk menyimpan dan mencuci keranjang/troli (Depkes RI, 2009 dan Kemenkes RI, 2011). 4.
Instalasi Radiologi Salah satu jenis pelayanan penunjang medik di RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu adalah pelayanan radiologi yang dilakukan oleh sebuah unit instalasi radiologi. Instalasi radiologi adalah tempat penyelenggaraan pelayanan radiologi dan atau radioterapi kepada pasien yang membutuhkan, dengan menegakkan diagnosis yang cepat dan tepat dan atau pemberian radioterapi yang akurat. Standar pelayanan Radiologi di RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu sudah mulai berkembang lengkap
dan
menggunakan
tehnologi
tinggi,
pelayanan
Radiodiagnostik meliputi fhoto thorax, exrimitas, abdomen, dll. Pelayanan Imaging meliputi USG, CR, DR, dan Intervensional meliputi MRI, Ct-Scant, Angiografi, ESWL dan C-arm. Penyelenggaraan pelayanan Radiologi di Rumah Sakit dr. M. Yunus Bengkulu mengacu pada Permenkes No 1014 Tahun 2008 Tentang Standar pelayanan.
5.
Instalasi Rehab Medik Pelayanan rehabilitasi medik adalah pelayanan kesehatan terhadap
gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan kondisi sakit, penyakit, atau cedera melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal.
Tujuan dari adanya pelayanan rehabilitasi medik di rumah sakit adalah : 1. Agar dapat mengatasi keadaan/kondisi sakit melalui intervensi medik, keterapian fisik, keteknisian medik dan tenaga lain yang terkait. 2. Mencegah komplikasi tirah baring dan atau penyakitnya yang mungkin membawa dampak kecacatan. 3. Memaksimalkan kemampuan fungsi, meningkatkan aktifitas dan partisipasi pada difabel. 4. Mempertahankan kualitas hidup atau mengupayakan kehidupan yang berkualitas. Pasien yang datang ke bagian rehabilitasi medik akan dilakukan pemeriksaan/ penilaian/ assesmen oleh dokter spesialis rehabilitasi medik
untuk
menegakkan
diagnosis
medik
dan
fungsional,
menegakkan prognosipun bentuk terapi mengarahkan/menetapkan dan mengevaluasi program terapi yang dibutuhkan. Adapun pelayanan rehab medik adalah, fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, dan ortotis prosthesis. Fisioterapi
adalah
bentuk
pelayanan
kesehatan
untuk
mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi organ tubuh dengan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektro terapeutik, dan mekanis). Sebagai contoh : pasien dengan diagnosis cerebral palsy dengan kelemahan otot, akan dilakukan stimulasi motorik dan sensorik agar terjadi peningkatan kekuatan otot. Okupasi
terapi
mengembangkan, mengupayakan
adalah
memelihara,
pelayanan
kesehatan
memulihkan
fungsi
kompensasi/adaptasi
untuk
aktifitas
dan
untuk atau
sehari-hari,
produktifitas, dan waktu luang melalui remediasi, stimulasi dan fasilitasi. Sebagai contoh : pasien dengan diagnosis rematoid artritis dengan gangguan dalam melakukan aktifitas sehari-hari, akan dilatih cara menggunakan peralatan sehari-hari, serta menggunakan alat
bantu yang tidak membebani sendi. Tujuan dari program okupasi terapi ini, agar pasien dengan kondisi disabilitas tetap dapat mandiri. Terapi
wicara
memulihkan
dan
adalah
bentuk
mengupayakan
pelayanan
kesehatan
kompensasi/adaptasi
untuk fungsi
komunikasi, bicara dan menelan dengan melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi. Sebagai contoh : pasien stroke dengan gangguan artikulasi/pelo, akan dilatih meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot-otot lidah agar dapat bicara dengan lancar. Merupakan salah satu bentuk pelayanan keteknisian medik yang ditujukan kepada individu untuk merancang, membuat, dan mengepas alat bantu guna pemeliharaan dan pemulihan fungsi, atau pengganti anggota gerak. Protesis berhubungan dengan penggantian bagian tubuh yang hilang, sedangkan ortosis berkaitan dengan support bagian tubuh yang lemah. Sebagai contoh : pasien engan amputasi kaki, akan dibuatkan kaki palsu yang fungsional sesuai kondisi pasien. Pasien dengan osteoartritis lutut akan dibuatkan alat bantu supportif untuk mengurangi beban pada lutut.
6.
Instalasi Laboratorium Klinik Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
411/MENKES/III/2010
tentang laboratorium klinik, pelayanan laboratorium klinik adalah melaksanakan
pelayanan
pemeriksaan
spesimen
klinik
untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan seseorang, terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Selain itu fungsi laboratorium klinik sebagai pelaksanaan dalam melakukan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan
penyakit
dan
pemulihan
kesehatan.
Pelayanan Laboratorium di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu memiliki kegiatan
pelayanan
pemeriksaan
hematologi,
kimia
klinik,
imunoserologi, klinik rutin, mikrobiologi, plebotomi, administrasi, logistic dan pelaporan keuangan. penanggung jawab teknis lab klinik RSUD M. Yunus Bengkulu oleh seorang dokter yang telah memiliki sertifikat pelatihan teknis dan manajemen laboratorium yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan teknis dan pembinaan tenaga analis, mengkoordinir kegiatan pelaksanaan mutu, keamanan, dan keselamatan laboratorium klinik tersebut. 7.
Unit BDRS Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit pelayanan di
rumah sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk tranfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Fungsi BDRS adalah sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah untuk transfusi di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan. BDRS RSUD dr. M. Yunus Bengkulu merupakan suatu unit pelayanan yang berada di bawah bagian dari laboratorium klinik. 8.
Instalasi Lab. Pa Patologi anatomi adalah spesialisasi medis yang berurusan
dengan diagnosis penyakit berdasarkan pada pemeriksaan kasar, mikroskopik, dan molekuler atas organ, jaringan, dan sel. Patolog anatomi mendiagnosis penyakit dan memperoleh informasi yang berguna secara klinis melalui pemeriksaan jaringan dan sel, yang umumnya melibatkan pemeriksaan visual kasar dan mikroskopik pada jaringan, dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan di sekeliling sel. Patolog anatomi mulai mempergunakan biologi molekuler untuk memperoleh informasi klinis tambahan dari spesimen yang sama. Pemeriksaan laboratorium PA adalah yang dilakukan terhadap jaringan tubuh atau cairan yang berasal dari tubuh manusia, serta menggunakan metoda tertentu untuk mendapatkan diagnosis penyakit.
BAB 3 URAIAN TUGAS BIDANG KESLING DAN PENUNJANG MEDIK A. A. Kepala Bidang Kesehatan Lingkungan dan Penunjang Medik 1. Tugas Pokok Melaksanakan
dan
mengkoordinasikan
pengembangan,
pemantauan, kegiatan, bimbingan teknis, penyusunan prosedur tetap dan standar pelayanan tentang kesehatan lingkungan kerja, kesehatan kerja, laboratorium, radiologi dan rehabilitasi medik. 2. Fungsi 1) Penyusunan prosedur tetap dan standar pelayanan pada kegiatan pelayanan penunjang medik, kesehatan lingkungan kerja, kesehatan kerja, radiologi dan rehabilitasi medik. 2) Penyusunan
program
kerja
seluruh
kegiatan
pelayanan
penunjang medik, kesehatan lingkungan kerja, kesehatan kerja, radiologi dan rehabilitasi medik. 3) Penyusunan strategi pengembangan sumber daya manusia pada
kegiatan
pelayanan
penunjang
medik,
kesehatan
lingkungan kerja, kesehatan kerja, radiologi dan rehabilitasi medik agar diperoleh SDM dengan kinerja kapabilitas dan kompetensi yang diinginkan. 4) Pengembangan
pelayanan
kesehatan
lingkungan
kerja,
kesehatan dan keselamatan kerja, laboratorium, radiologi dan rehabilitasi medik. 5) Pemantauan kegiatan kesehatan lingkungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, laboratorium, radiologi dan rehabilitasi medik.
6) Pemberian
bimbingan
teknis
pada
kegiatan
pelayanan
penunjang medik, kesehatan lingkungan kerja, kesehatan kerja, radiologi dan rehabilitasi medik. 7) Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelayanan penunjang medik, kesehatan lingkungan kerja, kesehatan kerja, radiologi dan rehabilitasi medik. 9.
B. Kasi Kesehatan Lingkungan 1. Tugas Pokok Mempunyai tugas mengembangkan, memantau, memberikan Bimbingan teknik, menyusun prosedur tetap dan standar pelayanan
kesehatan
lingkungan
kerja,
kesehatan
dan
keselamatan kerja serta tugas lain yang diberikan atasan. 2. Fungsi Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan sebagai berikut : a. Pelayanan kesehatan Lingkungan Kerja dan K3 b.
Pelaksanaan program kerja di Instalasi Kesling dan K3
c.
Pelaksanaan, Pemantauan Kegiatan IPAL, Loundry, Cleaning Service dan Air di lingkungan RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
d.
Pelaksanan
Pembinaan
Staf
di
Instalasi
Kesehatan
di
Instalasi
Kesehatan
Lingkungan e.
Pembuatan
Prosedur
tetap
Lingkungan dan K3 f.
Pelaksana
pemberian
bimbingan
teknis
di
Instalasi
Kesehatan Lingkungan g.
Pelaksana tugas yang diberikan atasan. 3. Petugas Administrasi Tugas Pokok : a) Mengelola Surat masuk dan keluarMengorganisir Arsip surat masuk dan keluar b) Mengurus Urusan Rumah tangga Bidang Kesling dan Penunjang Medik
c) Mengurus Inventaris Bidang Kesling dan Penunjang Medik d) Mengumpulkan
Bahan
dan
membalas
surat
surat
kedinasan diluar lingkup RSUD dr. M. Yunus e) Membantu atasan dalam penyusunan bahan Renstra f) Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan. 4. Petugas Data Tugas Pokok : a) Petugas Data mempunyai Tugas sebagai berikut b) Membantu atasan dalam penyusunan SOP c) Membuat rekapan laporan Bulanan, triwulan dan tahunan d) Membantu atasan dalam penyusunan bahan Restra e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan Petugas Monitoring Tugas Pokok : (1) Melakukan pengawasan kegiatan Kesling dan Penunjang Medik (2) Membuat laporan hasil monitoring di Lapangan (3) Membantu atasan dalam penyusunan Renstra (4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Atasan. 10. a. Instalasi CSSD 1) Kepala instalasi CSSD, Tugas : a) Mengarahkan semua aktifitas staf yang diberikan dengan supply alat medis steril bagi perawatan pasien di Rumah sakit b) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan diri/ personel lainnya c) Menentukan motode yang efektif bagi penyiapan penanganan alat / bahan steril d) Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin steril secara benar e) Kerja sama dengan unit lain di rumah sakit dan melakukan koordinasi yang bersifat Intern / ekstern
f) Memastikan bahwa teknik aseptic diterapkan pada saat penyiapan dan penanganan alat steril baik yang sekali pakai atau pemakaian ulang g) Melakukan seleksi untuk calon tenaga di pusat sterilisasi, meniapkan konsep dan rencana kerja serta melakukan evaluasi pada waktu yang telah ditentukan h) Membuat perencanaan program kerja i) Membuat laporan kinerja pusat sterilisasi 2) Kepala Sub Instalasi, Tugas : a)
Bertanggung
jawab
kepada
kepala
Instalasi
pusat
jawab
sebagai
kepala
instalasi
pusat
Sterilisasi b)
Bertanggung
sterilisasi apabila kepala instalasi berhalangan hadir c)
Membantu kepala instalasi dalam pengendalian dan penangan alat, supervise langsung, mengajar/ merevisi prosedur baru, mengevaluasi staf dan melaporkannya kepada kepala instalasi pusat sterilisasi
d)
Membuat program orientasi untuk tenaga baru
e)
Membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan masing masing sub instalasi
f)
Membuat perencanaan dan penggantian alat yang rusak
g)
Membuat laporan hasil kerja masing masing sub instalasi kepada kepala instalasi
3) Staf Tugas : a) Bertanggung jawab terhadap kepala Sub instalasi b) Mengikuti prosedur kerja / SOP yang telah di buat c) Dapat mengerjakan pekerjaan rutin dan berulang ulang d) Dapat menerima tekanan kerja dan kadang kadang lembur e) Dapat bekerja dengan baik dalam berbagai kondisi.
11. b. Instalasi Kesehatan Lingkungan (Kesling) 1) Kepala Instalasi, Tugas : a)
Membuat rencana Kerja Individu/Unit
b)
Melaksanakan rapat bulanan
c) Membuat rencana kerja Bulanan dan tahunan Instalsi Kesling d) Mengawasi selurh kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam ruang lingkup program di ruang Instalasi Kesling e) Menyusun TOR f)
Membuat dan melaporkan ke pihak manajemen tentang permasalahan dalam lingkup pelaksanaan program kesling
g) Evaluasi hasil kegiatan Instalasi Kesling h) Membuat laporan hasil kegiatan bulanan, semester dan tahunan i)
Menjadi CI ( Clinical Instrukture) bagi mahasiswa yang melaksanakan praktek di RSUD dr.M.Yunus
j)Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
2) PJ Pengolahan Limbah padat dan Cair, Operator IPAL Tugas : a) Menyiapkan dan membuat rencana kebutuhan BHP untuk kegiatan operasional limbah padat dan cair perbulan dan pertahun b) Membuat rencana pengambilan sampel air limbah c) Melaksanakan pengambilan sampel air limbah bulanan d) Mengawasi kegiatan operasional pengelolaan limbah medis dan non medis e) Mengawasi kegiatan pelaksanaan IKS limbah B3 dengan pihak Vendor (Pihak ke 3) f)
Melakukan analisis hasil pemeriksaan sampel air limbah
g) Menjadi
CI
(clinical
Instruktur)
bagi
mahasiswa
melaksanakan praktek di RSUD dr. M. Yunus
yang
h) Melaksanakan perbaikan WC , Wastafel, SPAL yang tersumbat i)
Melakukan perbaikan terhadap saluran IPAL yang rusak
j)
Melakukan operasional mesin IPAL
k) Melakukan perhitungan debit air limbah harian l)
Pemberian gemuk pada penstop SBR IPAL
m) Pengukuran debit lumpur n) Melakukan pengawasan pengurasan lumpur aktif pada SBR 1 dan SBR 11 IPAL o) Pemberian kaporit sebagai disinfektan limbah yang diolah setiap 3 kali sehari p) Membantu pencatatan flowmeter q) Mendampingi petugas pengambilan sampel r)
Membuat laporan bulanan
s) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
3) PJ HSM dan Sanitasi RS Tugas : a) Menyusun rencana kebutuhan BHP sanitasi RS dan HSM pertahun b) Membuat rencana kerja pengawasan HSM c) Mengawasi pelaksanaan kebersihan ruangan dan halaman RS d) Melaksanakan sterilisasi ruangan e) Melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap kebisingan f)
Mengawasi kegiatan pemantauan kualitas udara
g) Melaksanakan pemantauan terhadap sanitasi alat CSSD , laundry h) Mengawasi
kebersihan
pada
pada
tempat
pengolahan
makanan dan minuman RS dan Kantin RS i)
Mengkoodiir pelaksanaan perbaikan WC, wastafel, SPAL yang tersumbat
j)
Membuat laporan
k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
4) PJ ADM dan Logistik dan staf pengawasan Linen dan Air Bersih Tugas : a) Menyusun rencana kerja individu b) Mengetik surat ( laporan, Usulan) kegiatan kesling c) Mengagendakan surat masuk dan keluar d) Menyiapkan daftar hadir dan daftar piket rungan e) Mencatat seluruh kegiatan di instalasi kesling f)
Mencatat seluruh hasil rapat bulanan
g) kerja individu h) Membuat daftar program Menyusun rencana kebutuhan BHP untuk ADM dan logistic pertahun i)
Melaksanakan inventaris ruangan
j)
Membantu pencatatan debit air limbah Rs
k) Melakukan pengawasan dan insfeksi sanitasi distribusi air bersih l)
Mendampingi petugas pengambilan sampel air bersih
m) Melakukan pengawasan dan insfeksi sanitasi distribusi air bersih n) Mendampingi petugas pengambilan sampel air bersih o) Membantu melaksanakan kaporisasi air bersih setiap bulan p) Membantu laporan pekerjaan setiap bulan q) Melakukanpengawasan linen r)
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
5) PJ Air Bersih dan staf pengawasan linen dan SHM Tugas : a) Menyusun rencana kerja individu b) Melaksanakan pengawasan makanan dan minuman c) Menyusun rencana kebutuhan BHP kualitas air bersih pertahun d) Melakukan pengawasan dan insfeksi sanitasi distribusi air bersih e) Melaksanakan penawasan linen f)
Melaksanakan pengawasan perpipaan air bersih
g) Melaksakan kaporisasi turen air bersih setiap bulan h) Mendampingi petugas pengambilan sampel air bersih i)
Mengawasi pelaksanaan kebersihan ruangan dan halaman RS
j)
Mengawasi kebersihan pada tempat pengolahan makanan dan minuman RS dan Kantin RS
k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan 6) Staf pengelolaan limbah RS, pengendalian Vektor, HSM, dan sanitasi ruang dan lingkungan RS Tugas : a) Membantu
pengawasan
kegitan
operasional
pengelolaan
limbah medis dan non medis b) Membantu pengawasan kegiatan pelaksanaan IKS limbah B3 dengan pihak Vendor c) Melakukan perbaikan WC, wastafel, SPAL yang tersumbat d) Melakukan pengawasan TPS limbah medis dan Non Medis e) Mengawasi pelaksanaan kebersihan ruangan dan halaman RS f)
Membantu dlm kegiatan pengambolan sampel udara
g) Melaksanakan pemantauan terhadap sanitasi alat CSSD , Loundry h) Mengawasi dan insfeksi kebersihan lingkungan RS i)
Menginfentarsir
dan
memelihara
peralatan
kerja
kesling
(bengkel Kesling) j)
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
7. Staf ADM penanggung jawab TPS dan pengendalian Vektor Tugas : a) Membantu pelaksanaan dan kegiatan administrasi dalam pencatatan dan pelaporan b) Menyusun rencana kebutuhan BHP, pemberantasan Vektor c)
Melaporkan hasil penimbanngan sampah medis dan limbah B3
d) Mencatat dan membuat neraca limbah B3 pada TPS dan sampah medis e) Merencanakan pemberantasan vector
f)
Melaksanakan fogging nyamuk dewasa
g) Melaporkan penangkapan vector pengganggu (tikus, Kucing) h) Membuat laporan hasil kegiatan i)
Melakukan perbaikan WC, wastafel, SPAL yang tersumbat
j)
Melaksakan tugas lain yang diberikan atasan.
12. C. Kepala Seksi Laboratorium, Radiologi dan Rehabilitasi Medik a. Tugas Pokok : 1) mengembangkan, memantau, memberikan bimbingan teknis, penyusunan
prosedur
tetap
dan
standar
pelayanan
Laboratorium, Radiologi dan Rehabilitasi Medik serta tugas lain yang diberikan oleh atasan 2) Mengembangkan
staf,
memantau
kegiatan
Laboratorium, Rontgen, Rehabilitasi Medik, bimbingan teknis, dan
penyususnan
pelayan memberikan
protap & standar
pelayanan laboratorium.
b. Fungsi Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan sebagai berikut : 1) Pelaksanaan kegiatan pelayanan di Laboratorium, Rontgen, Rehabilitasi Medik 2) Pelaksanaan program
kerja
di
Laboratorium, Rontgen,
Rehabilitasi Medik 3) Pelaksanaan, pemantauan kegiatan Laboratorium, Rontgen, Rehabilitasi Medik 4) Pelaksanaan
pembinaan
staf
di
Instalasi
Laboratorium,
Rontgen, Rehabilitasi Medik 5) Pembuatan
Prosedur
Tetap di
Instalasi
15
Laboratorium,
Rontgen, Rehabilitasi Medik 6) Memberikan
bimbingan
teknis di
Rontgen, Rehabilitasi Medik
Instalasi
Laboratorium,
7) Pelaksanaan Tugas yang diberikan atasan c. Staf Penunjang Medik Tugas Pokok, : 1) Mengumpulkan dan menyiapkan data laporan dari Instalasi Lab, Rontgen, Fisioterapi, BDRS dan PA 2) Membuat laporan Triwulan, Semester dan Tahunan Instalasi Lab, Rontgen, Fisioterapi, BDRS DAN PA 3) Mengarsipkan data Laporan Triwulan, Semester dan Tahunan Instalasi Lab, Rontgen, Fisioterapi, BDRS dan PA 4) Mengetik Usulan dari Instalasi Lab, Rontgen, Fisioterapi, BDRS DAN PA 5) Mengantar Usulan-Usulan Instalasi Lab, Rontgen, Fisioterapi, BDRS DAN PA ke Wadir Penunjang Medik atau Bidang Terkaituntuk ditindak Lanjuti 6) Mengarsipkan Usulan-Usulan yang telah ditindak lanjuti 7) Membuat usulan-usulan amprahan ATK, mengambil ATK dan menyimpan ATK 8) Melakukan perintah-perintah atasan yang berhubungan dengan urusan Bidang Penunjang Medik b. Instalasi Laboratorium 1) Kepala Ruangan Tugas, : a) Mengusulakan penataan penempatan staf yang menjadi bawahannya b) Menandatangani surat-surat yang dikeluarkan Instalasi Lab Klinik c) Menghadiri rapat d) Membuat kebijakan yang berhubungan dengan kelancaran kegiatan Lab Klinik e) Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Instalasi Lab Klinik untuk mencapai hasil yang efisien dan efektif f)
Membina sumberdaya manusia agar tercapai harmonisasi dan kerjasama yang baik
g) Merumuskan dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan pelayanan Lab Klinik 2) PJ Logistik, yaitu : a) Membuat usulan pengadaan Reagensia alat habis pakai dan alat Rumah Tangga b) Menerima Reagensia alat habis pakai dan alat Rumah Tangga c) Menyimpan dan memelihara Reagensia, alat habis pakai dan alat Rumah Tangga d) Mendistibusikan pemakaian BHP dan alat Rumah Tangga 3) Kaur Logistik, Tugas : a) Mengatur pelaksanaan Jadwal dinas b) Mengawasi dan mengevaluasi absen karyawan Lab Klinik c) Mengawasi dan mengendalikan pemakaian alat habis pakai dan alat rumah tangga d) Mengkoordinasikan kelompok kerja agar tercipta kelancaran pelayanan e) Menyusun laporan bulanan dan tahunan f)
Mengatur jadwal dinas pagi, sore dan malam
4) PJ Phlebotomy, tugas : a) Melaksanakan tugas mengambil sampel darah b) Menyiapkan
dan
membersihkan
meja
dan
ruangan
pengambilan darah c) Memperhatikan K3 dalam Phlebotomy d) Mencocokkan nama pasien dengan formulir pemeriksaan yang diminta oleh dokter e) Mendistribusikan bahan pemeriksaan kesetiap sub ruangan laboratorium 5) PJ Kimia Klinik, Tugas : a) Mengerjakan QC stiap hari dan Kalibrasi alat jika diperlukan b) Mengkoordinasikan
kelancaran
Laboratorium Kimia Klinik
pemeriksaan
di
sub
c) Memonitor kesiapan Reagen dan kesiapan alat-alat untuk pemeriksaan di Laboratorium d) Menjaga kebersihan dan K3 e) Melaksanakan
tugas-tugas
tekhnis
analis
secara
keseluruhan f)
Mendokumentasikan setiap hasil pemeriksaan pasien di buku
g) Melaporkan kerusakan alat kepada kepala ruangan / kepala Instalasi h) Melakukan Verifiaksi i)
Mengkonsulkan kepada kepala Instalasi jika didapatkan hasil yang extrim (nilai Kritis)
6) PJ Hematologi, yaitu : a) Mengerjakan QC setiap hari dan kalibrasi alat jika diperlukan b) Mengkoordinasikan
kelancaran
pemeriksaan
di
sub
Laboratorium Hematologi c) Memonitor kesiapan Reagen dan kesiapan alat-alat untuk pemeriksaan di Laboratorium d) Menjaga kebersihan dan K3 e) Melaksanakan
tugas-tugas
tekhnis
analis
secara
keseluruhan f)
Mendokumentasikan setiap hasil pemeriksaan pasien dibuku
g) Melaporkan kerusakan alat kepala ruangan/ kepala Instalasi h) Melakukan verifikasi i)
Mengkonsulkan kepada kepala Instalasi jika didapatkan hasil yang extri
7) PJ Urinalisa, yaitu : a) Mengerjakan QC setiap hari dan kalibrasi alat jika diperluka b) Mengkoordinasikan
kelancaran
Laboratorium Urinalisa
pemeriksaan
di
sub
c) Memonitor kesiapan Reagen dan kesiapan alat-alat untuk pemeriksaan di Laboratorium d) Menjaga kebersihan dan K3 e) Menjaga tugas-tugas Tekhnis analis secara keseluruhan f)
Mendokumentasikan setiap hasil pemeriksaan pasien dibuku
g) Melaporkan kerusakan alat kepala ruangan/ kepala Instalasi h) Melakukan Verifikasi i)
Mengkonsulkan kepada kepala Instalasi jika didapatkan hasil yang extrim
8) PJ Imunologi, yaitu : a) Mengerjakan QC setiap hari dan kalibrasi alat jika diperlukan b) Mengkoordinasikan
kelancaran
pemeriksaan
di
sub
laboratorium Imunologi c) Memonitor kesiapan Reagen dan kesiapan alat-alat untuk pemeriksaan di Laboratorium d) Menjaga keberisihan dan K3 e) Melaksanakan
tugas-tugas
Tekhnis
analis
secara
keseluruhan f)
Mendokumentasikan setiap hasil pemeriksaan pasien dibuku
g) Melaporkan kerusakan alat kepala ruangan/ kepala Instalasi h) Melakukan verifiaksi i)
Mengkonsulkan kepada kepala Instalasi jika didapatkan hasil yang extrim (Nilai Kritis)
9) PJ Mikrobiologi, yaitu : a) Mengerjakan QC setiap hari dan kalibrasi alat jika diperlukan b) Mengkoordinasikan
kelancaran
pemeriksaan
di
sub
Laboratorium Mikrobiologi c) Memonitor kesiapan Reagen dan kesiapan alat-alat untuk pemeriksaan Laboratorium d) Menjaga kebersihan dan K3 e) Melaksanakan keseluruhan
tugas-tugas
tekhnis
analis
secara
f)
Mendokumentasikan setiap hasil pemeriksaan pasien dibuku
g) Melaporkan
kerusakan
alat
kepala
Ruangan/
Kepala
Instalasi h) Melakukan Verifikasi i)
Mengkonsulkan kepada kepala Instalasi jika didapatkan hasil yang extrim (Nilai Kritis)
b.Instalasi Radiologi Karu Instalasi Radiologi, Tugas : Melaksanakan fungsi perencanaan, Merencanakan tenaga yang dibutuhkan (jumlah dan jenis tenaganya), Merencanakan peralatan yang dibutuhkan dan peralatan
pendukung
lainnya
seperti
pencucian
film
dan
pengeringan, Merencanakan kegiatan rutinitas tiap hari, minggu dan bulanan, Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan seluruh kegiatan, Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan. Memberikan arahan dan motivasi kepada tenaga diruang Radiologi,
Mengadakan
pertemuan
berkala,
Meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan mengenai jenis dan penggunaan peralatan.
Mengenal
jenis
dan
penggunaan
peralatan,
Melaksanakan fungi pengawasan pengendalian dan penilaian. Pelayanan pasien (Pemeriksaan Radiologi) agar sesuai dengan standar pemeriksaan Radiologi, disiplin pegawai dan staf dibagian radiolog, Pekerjasama dengan kepala Instalasi Radiologi, mengatur pengawasan kualitas hasil foto (Rontgen) yang dikerjakan, Pendayagunaan peralatan dan barang Inventaris/ Barang habis pakai, P3 staf bekerjasama dengan kepala Instalasi, pencetakan pelaporan,
mengawasi
kebersihan
ruangan
peralatan
dan
lingkungan, menjaga perasaan sesama petugas agar merasa aman dan terlindungi selama bertugas, pengadakan kerjasama dengan kepala ruangan lain, Kabid pelayanan, kabid penunjang, kepala Instalasi dll di rumah sakit, membuat laporan harian dan bulanan, membantu tugas lain yang diberikan Ka. Instalasi, Kabid Pelayanan dan dokter dari bagian lain Tenaga PPR, membuat program
Proteksi dan keselamatan Radiasi, memantau aspek operasional program
proteksi
dan
keselamatan
Radiasi,
memastikan
ketersedian dan kelayakan perlengkapan proteksi Radiasi dan memantau pemakaiannya Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat dimana pesawat sinar-x digunakan, memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan Radiasi, merpartisipasi dalam mendesign fasilitas Radiologi, emelihara rekaman, mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi
kegiatan
pelatihan,
melaksanakan
latihan
penanggulangan dan pencarian keterangan daam hal kedaruratan Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi keceakaan radiasi, menyiapkan laporan tertulis mengebnai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi, verifikasi keselamatan yang diketahui oleh pemegang izin untuk dilaporkan kepada kepala BAPETEN, melakukan Intervensi zat Radioaktif 2) PJ Logistik, yaitu : a) Melaksanakan fungsi perencanaan logistik di Instalasi b) Membantu Kepala Instalasi dan kepala ruangan Radiologi dalam merencanakan kegiatan logistik. c) Melaksanakan fungsi penggerakan daam kegiatan antara lain : d) Mengintervensikan peralatan dan bahan yang ada di Instalasi Radiologi e) Menerima dan mengintervensikan alat yang masuk dan keluar di Instalasi Radiologi f) Mengusulkan kebutuhan ATK Instalasi Radiologi g) Mengusulkan peralatan yang dibutuhkan Instalasi Radiologi h) Mengusulkan perbaikan alat kebagian terkait i) Mengarsipkan seluruh dokumen peralatan yang ada di Instalasi Radiologi j) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang berhubungan dengan logistik di Instalasi Radiologi
k) Mengamprahkan Extra Poeding Instalasi Radiologi l) Membantu tugas lain yang diberikan atasan 3) PJ Administrasi, yaitu : a)
Melaksanakan
fungsi
perencanaan
kegiatan
di
Instalasi
Radiologi b) Membantu kepala Instalasi dan Kepala ruangan Radiologi dalam merencanakan kegiatan administrasi dan keuangan di Instalasi Radiologi c) Menerima surat permintaan rontgen dari pasien rawat inap d) Menayakan kembali dan mencatat nama-nama pasien, umur, ruangan rawat (Poli Klinik) nomor Register, no MR, alamat dan jenis pemeriksaan 1. Unit pasien Rawat Jalan diberikan karcis untuk pembayaran sesuai dengan jenis pemeriksaan, sedangkan pasien rawat inap menuliskan harga sesuai dengan pemeriksaan. 2. Memberikan no Foto pada blanko permintaan Rontgen sesuai dengan nomor pada buku Register 3. Menanyakan surat-surat yang harus dilengkapi pada pasien peserta askes kartu sehat atau jaminan perusahaan 4. Menyiapkan lembar expertise dan amplop foto 5. Memeriksa surat-surat sebelum foto diserahkan pada pembaca dan keluarga 6. Mengarsipkan surat masuk dan keluar Instalasi Radiologi 7. Melakukan pembukuan uang kas intern Instalasi Radiologi dan melakukan
pembagian
Jasa
Staf
Radiologi
setelah
dikoordinasikan dengan atasan sesuai kessepakatan bersama 8. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan penilaian yang berhubungan dengan Adm dan keuangan di ruang Instalasi Radiologi 9. Membuat tugas lain yang diberikan oleh kepala Instalasi dan Karu Radiologi. 4) Radiografer, yaitu ;
a) Mempersiapkan
pasien,obat-obatan
dan
peralatan
untuk
pemeriksaan dan pembuatan foto Radiologi b) Memposisikan pasien sesuai dengan tekhnik pemeriksaan c) Mengopersionalkan peralatan radiologi sesuai SOP, Khusus untuk pemeriksaan dengan kontras dan fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan bersama dokter spesialis radiologi d) Melakukan kegiatan proccesing film (kamar gelap dan work station) e) Melakukan penjaminan dan kendali mutu f) Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat disekitar ruang pesawat sinar-x g) Menerapkan
tekhnik
dan
prosedur
yang
tepat
untuk
meminimalkan paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan h) Merawat dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin 5) Kamar Gelap, yaitu : a) Menyiapkan kaset dan film b) Melakukan pemprosesan film c) Mengganti cairan proccesing (cairan developer dan fixer) d) Bertanggung jawab terhadap kebrsihan ruang kamar gelap 7. Tenaga Administrasi, tugas : Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di Institusi Pelayanan
BAB 4 PENUTUP Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mencegah dampak pencemaran di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu membentuk sebuah Bidang Kesling dan penunjang Medik. Bidang Kesling dan Penunjang Medik membawahi dua sub bagian yakni Kasi Kesling dan K3 dan Kasi Rongen, Lab dan Rehab Medik. Kasi Kesling dan K3 mengkoordinir Instalasi kesling, K3RS dan CSSD, Kasi Rongen, Lab dan Rehab Medik mengkoordinir Instalasi Radiologi, Lab Klinik, Lab Pa dan BDRS serta Instalasi Rehab Medik. Bidang Kesling dan Penunjang Medik mempunyai garis komando dibawah Wadir Penunjang Medik dan Kependidikan, Instalasi yang berada dibawah jajaran Bidang Kesling dan Penunjang Medik mempunyai garis komando dibawah Wadir Penunjang Medik dan Kependidikan, struktur ini dibuat berdasarkan Permenkes No 1045 Tahun 2006, Perda No 8 Tahun 2008.
DAFTAR ISI